Anda di halaman 1dari 42

PEMUAIAN

BAHAN AJAR INI


DISUSUN OLEH:

KATA PENGANTAR

PENYUSUN
Mumtazah
Maulida

Puji dan syukur penyusun panjatkan atas


karunia dan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan
kemampuan
penyusun
untuk
menyelesaikan bahan ajar ini. Penyusunan bahan
ajar ini dibuat dengan harapan dapat menambah
karya untuk membantu peserta didik maupun
guru dalam proses belajar mengajar fisika di
sekolah.

DESAIN & LAYOUT


Mumtazah
Maulida

Secara umum bahan ajar ini berisi materi


pokok Pemuaian Zat dan latihan menyelesaikan
masalah. Materi pokok disajikan secara ringkas,
padat dan jelas disertai beberapa aplikasi dalam
kehidupan sehari-hari dan uji kompetensi di akhir
materi. Hal ini bertujuan agar peserta didik lebih
memahami teori ataupun konsep dari pemuaian
zat.

Dilarang keras
menyebarkan
atau mengkopi
bahan ajar ini
tanpa ijin resmi
dari penulis

Pasca sarjana
keguruan IPA
Universitas
Lambung
Mangkurat

Bahan ajar ini memiliki andil dalam


mendukung implementasi kurikulum 2013 serta
disajikan dengan pendekatan problem solving
Disusun
Oleh: proses pembelajaran
agar siswa lebih
aktif dalam
di kelas. Penerapan dan problem yang disajikan
Mumtazah
dalam bahan
ajar iniMaulida
diarahkan agar peserta
didik mampu lebih aktif menggali informasi serta
mengasah kemampuan yang telah diterima
dalam proses pembelajaran untuk menemukan
jawaban atas permasalahan yang ada. Di
samping itu tersedia kolom It is your character
dan pojok cerita berkarakter dengan
tujuan
VII SMP/
MTs
sebagai implementasi pendidikan karakter untuk
peserta didik.
KURIKULUM 2013
Penulis berharap bahan ajar ini memiliki
banyak manfaat untuk semua pihak. Saran dan
kritik senantiasa penulis tunggu dan terima demi
kualitas bahan ajar ini. Akhirnya ucapan terima
kasih penulis sampaikan pada semua pihak yang
telah membantu dalam proses penyusanan
bahan ajar ini.
Banjarmasin, April 2016

DAFTAR ISI

Kata
Pengantar
..

Daftar
Isi
.

ii

Petunjuk Penggunaan Bahan Ajar.


.

iii

Pelaksanaan
Pembelajaran.....
v Peta Konsep
..
vii
Apersepsi

Pengertian

PEMUAIAN ZAT
ii

PETUNJUK
meruapakan soal
PENGGUNAANPenerapan,
hitungan sebagai latihan siswa
mandiri setelah siswa
BAHAN AJAR secara
mampu memahami contoh
penerapan.
Apersepsi akan dijumpai pada
bagian awal sebelum masuk meteri,
sebagai pembuka wacana
yang
Mari
Mengenal Ilmuawan! Berisi
bernilai wawasan baru. cerita singkat tentang ilmuwan
sebagai wawasan baru dan tokoh
penyemangat untuk siswa.
It is your character merupakan
sebuah kalimat yang
menanamkan nilai-nilai karakter
Problem, berisi masalah
kepada siswa.
yang harus diselesaikan
siswa dengan metode
Pojok cerita berkarakter berisi cerita
problem solving.
berupa percakapan yang meminta siswa
untuk menyelesaikan masalah yang
terdapat dalam kcerita tersebut dengan
tetap menanamkan nilai-nilai karakter.
Rangkuman, berisi ringkasan
materi yang membantu siswa
untuk mengingat kembali
Info penting berisi info yang
materi yang telah dipelajari.
terkait dengan materi
pemuaian.

Contoh penerapan berisi


Kompetensi,
soal hitunganUji
yang
disertai berisi soal-soal

sebagai latihan untuk mengetahui


dengan langkah-langkah
penyelesaian.sejauh mana kompetensi yang

dicapai siswa setelah mempelajari


materi dalam bahan ajar ini.

iii

PEMUAIAN ZAT
iv

Mata Pelajaran
Fisika
Kelas/ semester
Materi Pokok
Zat
Alokasi Waktu

:
: VII/ I
: Pemuaian
: 6 x 40

Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi,dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
Kompetensi Dasar
1.2.

Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek

fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia


dalam lingkungan serta mewujudkannya dalam pengalaman ajaran agama
yang dianutnya.

v
PEMUAIAN ZAT

2.2 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif;


jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka;
kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas
sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan
percobaan dan berdiskusi.
3.7.
Memahami konsep suhu, pemuaian, kalor,
perpindahan kalor, dan penerapannya dalam mekanisme
menjaga kestabilan suhu tubuh pada manusia dan hewan serta
dalam kehidupan sehari-hari.

PETA KONSEP
PEMUAIAN
ZAT

4.10.Melakukan
percobaan
untuk
menyelidiki
Prinsipnya banyak
diterapkan
dalam
Pemuaian

suhu
dan
perubahannya serta pengaruh kalor terhadap perubahan suhu
dan perubahan wujud benda.

Indikator
1. Menyelidiki proses pemuaian pada zat padat, zat cair dan gas.
2. Menyelesaikan berbagai permasalahan terkait konsep pemuaian
Pemuaian Zat Padat
zat cair dan pemuaian gas.
3. Merencanakan percobaan sederhana untuk menunjukkan
pemuaian gas.
4. Menunjukkan pemanfaatan prinsip pemuaian dalam kehidupan
sehari-hari.

Pemuaian Zat Cair

Tujuan Pembelajaran

1. Menyelidiki pemuaian panjang pada zat padat, pemuaian zat cair


Peralatan
dan Teknologi
Teknik
dan pemuaian
gas.
2. Memahami prinsip kerja Musschenbroek.
3. Menyelesaikan soal penerapan yang terkait dengan pemuaian
Pemuaian Gas
pada zat padat, zat cair dan gas.

vi

vi
i

PEMUAIAN ZAT

Apersepsi

Sumber:
it.wikipedia.com

Pieter (Petrus) van Musschenbroek (1692-1761)

Musschenbroek lahir pada 14 Maret 1962 di Leiden,


Belanda, dari keluarga pembuat perkakas rumah tangga.
Ketika Petrus lahir, kedua orangtuanya selalu membuat alatalat fisika seperti pompa udara, mikroskop dan teleskop.
Karena itulah dia menyukai ilmu sains. Dia belajar di
Universitas Leiden dan memperoleh gelar dokter pada tahun
1715 dan berhasil meraih gelar doctor (Ph.D.) pada bidang
sains murni (fisika). Dia berkunjung ke Inggris pada tahun
1717 dan berjumpa dengan Isaac Newton. Sekembalinya ke
Belanda dia mendapat gelar guru besar di bidang sains dan
matematika dari Universitas Duesberg (Duisburg) pada
tahun 1719.
Musschenbroek mengembangkan ide-ide Newton di
Belanda. Dia diangkat menjadi guru besar (dari tahun 1721)
di Universitas Duesberg, Utrecht, dan Leiden (dari tahun
1740-1761).dia berhasil mengembangkan ilmunya di bidang
sains (fisika) di Universitas Utrecht dan Universitas Leiden.
Dia merupakan orang yang pertama kali mengembangkan
penelitian sains tentang daya listrik dan alat-alat
perlengkapannya. Pada 1729, dia sudah menjadi ahli fisika

PEMUAIAN ZAT

1.

PENGERTIAN
PEMUAIAN
Coba kamu amati bingkai kaca jendela di ruang

kelasmu! Adakah bingkai jendela yang melengkung?


Tahukah kamu apa sebabnya? Bingkai jendela tersebut
melengkung tidak lain karena mengalami pemuaian.
Suatu zat jika dipanaskan maka partikel-partikel
zat tersebut akan memperoleh tambahan energi untuk
digunakan bergerak dengan lebih cepat. Pada keadaan
tertentu, gerakan partikel-partikel zat tersebut dapat
menyebabkan jarak antarpartikel zat semakin besar dan
Sumber: Dokumentasi
penyusun

Gambar 1. Balon akan


meletus jika terlalu
lama berada di
tempat terbuka

hal ini menyebabkan zat atau benda tersebut memuai


atau mengalami pemuaian. Pemuaian adalah proses
penambahan ukuran zat atau benda yang massanya
tetap.
Salah satu contoh peristiwa yang membuktikan
pemuaian zat adalah meletusnya balon yang ditempatkan

It is your
character

Optimis berarti
berusaha semaksimal
mungkin dalam
mencapai target atau
standar yang ideal.

cukup lama di tempat terbuka ( di bawah terik matahari


) pada siang hari yang sangat panas. Meletusnya balon
yang ditempatkan di bawah terik matahari terjadi
karena udara yang berada di dalam balon mengalami
pemuaian, sehingga mendesak dinding balon. Semakin
panas udara di dalam balon, semakin kuat desakan udara
terhadap dinding balon tersebut, dan pada keadaan
tertentu dinding balon tidak dapat lagi menahan
desakan

karena

pemuaian

gas

tersebut,

sehingga

akhirnya balon meletus.


Umumnya pada semua zat, baik zat padat, zat
cair,

ataupun

gas

akan

mengalami

pemuaian

jika

dipanaskan (suhunya dinaikkan).


PEMUAIAN ZAT

2. PEMUAIAN ZAT
PADAT
Pada

umumnya,

zat

padat

akan

mengalami

pemuaian ketika dipanaskan. Pemuaian pada zat padat


dapat berupa pemuaian panjang, pemuaian luas, dan
pemuaian volume.
1. Pemuaian Panjang
Suatu zat padat akan mengalami pemuain panjang

Sumber: Wasis, 2008: 71

ketika dipanaskan apabila lebar dan tebal zat padat

Gambar 2. Skema
pertambahan panjang

tersebut dapat diabaikan terhadap panjangnya. Sebagai


contoh, sebuah jarum atau seutas kawat logam akan
mengalami pemuaian panjang ketika dipanaskan.

Pemuaian panjang pada zat padat dapat diselidiki dengan menggunakan alat

Musschenbroek. Koefisien muai panjang merupakan besaran yang menyatakan


perbandingan pertambahan panjang dengan panjang awal benda tiap satuan kenaikan
suhu.

Koefisien muai panjang dilambangkan dengan


per derajat celcius (

C-1) atau per Kelvin (K-1). Secara matematis, koefisien muai

panjang dinyatakan sebagai berikut


l= l 0 T
=

l
l0 x T

l=l 1l 0
l 1l 0= l 0 T
l 1=l 0 (1+ T )

(alfa) dan satuannya adalah

dengan:

= koefisien muai panjang ( C1

(1)

l
T

atau K-1)
= perubahan panjang (m)
= perubahan suhu ( C

atau K)
l0
= panjang mula-mula (m)
l1

= panjang akhir benda setelah


dipanaskan (m)

PEMUAIAN ZAT

Mari bereksperimen!

MENYELIDIKI PEMUAIAN PANJANG PADA ZAT PADAT

Alat dan Bahan:

1. Musschenbroek
2. Pembakar spiritus
atang logam pada Musschenbroek, kemudian letakkan pembakar spiritus di bawah ketiga batang logam tersebu
3. Tiga batang logam yang panjangnya sama
gatur pada Musschenbroek, sehingga jarum-jarum penunjuk menunjukkan skala yang sama.
tetapi yang
bahannya
spiritus dengan korek api, usahakan semua logam mendapat panas
sama. berbeda (misalnya,
m penunjuk skala untuk masing-masing logam.
aluminium, tembaga dan besi)
apan:
4. Korek api
Sumber: id.wikipedia.org
m penunjuk skala untukGambar
masing-masing
logam tersebut menunjukkan skala yang sama setelah logam dibakar?
3. Musschenbroek
bkan terjadinya perubahan penunjukan skala jarum penunjuk ketika logam dibakar?
dari kegiatan ini!

ng logam tersebut tidak menunjukkan skala yang sama. Perbedaan penunujukan jarum penunjuk skala

PEMUAIAN ZAT

Beberapa nilai koefisien muai panjang beberapa jenis


zat dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.
It is your
character

Tabel 1. Koefisien muai panjang beberapa


jenis zat padat

Nilai seseorang

Koefisien

terletak pada keahlian,

Jenis Zat

karya, perjuangan dan

muai panjang (

perilakunya,

C-1)

atau (K-1)

kebijaksanaan dan

Aluminium

0,000024

keimanannya.

Perunggu

0,000019

Tembaga

0,000017

Baja

0,000011

Kaca

0,000009

Grafit

0,000008

Pirex

0,000003

Berlian

0,000001

2. Pemuaian Luas
Suatu pelat zat padat jika
dipanaskan, maka pelat tersebut
akan mengalami pemuaian luas,
tetapi tebal atau tinggi zat
padat

tersebut

diabaikan

harus

terhadap

Sebagai

contoh,

jendela

mengalami

suhu,

maka

tersebut

luasnya.

ketika

kaca

akan

dapat
kaca

kenaikan
jendela

Sumber: Winarsih, 2008: 96

Gambar 4. Komponen pemuaian


luas

mengalami

pemuaian.

PEMUAIAN ZAT

It is your
character

Pemuaian luas suatu zat padat memenuhi persamaan


matematis sebagai berikut.

Orang yang mempunyai


sikap optimistis ialah

(2)

A= A0 T

orang yang mempunyai


kelestarian dalam
menjalankan ketaatan
dan menegakkan semua
yang dituntut oleh
keimanannya.

dengan:
A = pertambahan luas (m2)
A0

= luas mula-mula (m2)

= koefisien muai luas ( C- atau K-1)

karena

A=A 1 A 0

maka persamaan (2) menjadi


A 1 A 0= A 0 T

(3)

A 1= A 0 (1+ T )
INFO PENTING !!!
Alat yang digunakan
menyelidiki pemuaian zat

dengan:
A 1 = luas akhir (m2)
Koefisien muai luas merupakan besaran yang

padat disebut

menyatakan perbandingan pertambahan luas dengan

Musschenbroek

luas awal benda tiap satuan kenaikan suhu.


Koefisien muai luas dapat ditentukan dengan
persamaan sebagai berikut.
(4)

=2

= koefisien muai luas ( C- 1atau K-1)

PEMUAIAN ZAT

3. Pemuaian Volume
Suatu zat padat yang tidak dapat diabaikan
panjang,

lebar

dipanaskan, zat

dan

ketinggiannya,

padat

tersebut

maka

akan

ketika

mengalami

pemuaian volume. Pemuaian volume suatu zat padat


memenuhi persamaan matematis sebagai berikut
V = V 0 T
karena

(5)

Sumber: tribunnews.com

Gambar 5. Air akan


mengalami pemuaian
volume jika dipanaskan

V =V 1V 0

maka persamaan (5) menjadi


V 1V 0= V 0 T
V 1=V 0 (1+ T )

(6)

dengan:
V = pertambahan volume (m3)
V0

= volume mula-mula (m )

= koefisien muai volume ( C- 1atau K-1)

V1

It is your
character

Bersegeralah melakukan
sesuatu yang membuat

diri Anda berhasil,


kejarlah yang jauh, serta
berlomba-lombalah dalam

= volume akhir (m )
3

meraihnya.

Koefisien muai volume dapat ditentukan dengan


persamaan sebagai berikut.
=3

(7)

= koefisien muai volume ( C- 1atau K-1)

POJOK CERITA BERKARAKTER 1


Sepulang sekolah seorang adik mengalami kebingungan setelah belajar fisika, kemudian dia
mengungkapkan hal itu kepada kakaknya yang hanya lebih tua satu tahun darinya dengan harapan
akan mendapatkan solusi dari kakaknya, simaklah percakapan berikut!

PEMUAIAN ZAT

Wahyu

Nadia

: Kak, tadi di kelas , guru fisika ku menjelaskan tentang


pemuaian
panjang pada zat padat, aku sedikit
kebingungan kak.

:
Apa yang menjadi masalah sehingga kamu bingung
dik?

Wahyu : Begini kak, kan kalau mengukur suhu kita menggunakan


termometer, lantas untuk mengukur pemuaian panjang
pada zat padat kita menggunakan apa kak?
Nadia

: Oh. Itu masalahnya. Baiklah kakak akan membantu.


Jadi alat untuk menyelidiki atau mengukur muai panjang
pada zat padat itu namanya Musschenbroek, di alat itu
kita dapat memanaskan logam atau zat padat yang
lainnya.

Wahyu :
Hmm begitu ya kak,
menggunakan alat itu kak?

lalu

bagaimana

cara

Nadia

: Nah, kakak Cuma membantu sampai situ saja. Sekarang


tugasmu untuk mencari prinsip kerja alat itu supaya kamu
mengerti cara menggunakannya. Coba kamu temukan
sendiri jawabannya, ingat kamu harus jujur sama kakak
kalau itu memang kamu yang menemukan jawabannya,
bukan menyuruh temanmu.

Wahyu

:
Iya kak, wahyu mengerti. Terimakasih kak sudah
membantu.

Sekarang posisikan diri


kalian sebagai Wahyu,
temukan jawabannya
dengan jujur! Jangan
melihat pekerjaan
temanmu! Kamu pasti
bisa!

PEMUAIAN ZAT

Contoh penerapan

Suatu batang logam dengan panjang 150cm pada suhu 20 OC. Tentukan
panjang batang logam tersebut pada suhu 320 OC jika = 1.2 x 10 / C!

5 O

Langkah-langkah penyelesaian

Apa yang
diketahui?

l0

= 150 cm

= 1.2 x 10-5/OC

= 320OC - 20OC =

300OC
Apa permasalahannya?

Menentukan panjang

batang logam tersebut


pada suhu 320OC (l).
Bagaimana
strateginya?
Menggunakan rumus:

l = l0 ( 1 +

Bagaimana
penerapannya?
l = l0 ( 1 +

= 150cm ( 1 + 1.2 x 10-5/OC x 300OC)


= 150cm + 0,54cm
l = 150,54 cm

Bagaimana
kesimpulannya?

Jadi,

panjang

batang

logam

setelah

dipanaskan adalah 150,54cm

PEMUAIAN ZAT

Contoh penerapan

Suatu plat aluminium berbentuk persegi dengan panjang sisi 10


cm pada suhu 30OC. Koefisien muai panjang aluminium 1.2 x 10/ C. Tentukanlah pertambahan luas plat aluminium tersebut jika

5 O

dipanaskan hingga suhu 110OC!


Langkah-langkah penyelesaian:

Apa yang
diketahui?

S0 = 10 cm

= 110OC - 30OC = 80OC

= 1.2 x 10-5/OC

Apa permasalahannya?

Menentukan pertambahan luas plat


aluminium tersebut jika dipanaskan
hingga suhu 110OC (

Bagaimana
strateginya?

Bagaimana
penerapannya?

A)

Menggunakan rumus:

A= A0 T
A0 = S0 x S0
= 10 cm x 10 cm
A0 = 100 cm2
= 2
= 2 x 1.2 x 10-5/OC
= 2.4 x 10-5/OC

A= A0 T
Bagaimana
kesimpulannya?

2.4 x 10-5/OC x 100 cm2 x 80OC


A
0,192 cm2
Jadi, pertambahan luas plat aluminium jika dipanaskan
hingga suhu 110OC adalah 0,192cm2

PEMUAIAN ZAT

10

Penerapan 1 Kerjakan dengan jujur berdasarkan kemampuanmu sendiri!


Besi berbentuk kubus pada suhu 20OC memiliki panjang rusuk 5 cm. jika
kubus tersebut dipanaskan hingga suhu 220 OC. Berapa volume kubus pada
suhu 220OC jika koefisien muai panjang besi adalah 1.2 x 10-5/OC?

Mari mengenal Ilmuwan!

Sumber:
it.wikipedia.com

Robert Boyle (1672-1691)

It is your
character

Seorang ahli filsafat alami, penulis teologi Inggris dan


merupakan tokoh dari abad ke-17 yang disegani. Dia lebih
dikenal sebagai ahli filsafat, khususnya di bidang kimia,
tetapi karyanya meliputi berbagai disiplin ilmu, yaitu
hidrostatis, fisika, ilmu bumi, sejarah alam, dan kimia nonsains. Dia terkenal berkat penemuan Hukum Boyle. Dia
termasuk orang yang disegani dalam pembentukan Royal

Society

Invisible

College,

suatu

organisasi

yang

dikhususkan untuk pengembangan sains. Dia juga seorang


pelopor dalam menggunakan eksperimen dan metoda sains
untuk menguji teorinya. Dia juga yang menemukan korek
api.

Sabar bukan
menyerah pada
keadaan tanpa ada
upaya untuk bangkit
dan tanpa tahu kalau
kita memang selalu
diberi kesempatan
untuk beramal,
berkarya lebih baik
dari hari-hari
sebelumnya.

PEMUAIAN ZAT

11

PROBLEM 1

Apa masalahnya?

Apa

yang

menyebabkan

gelas menjadi pecah ketika


diisi air panas dengan suhu
tinggi?
Apa jawaban sementaramu?

Teori atau data apa yang


mendukung jawabanmu?

Bagaimana kesimpulanmu?

PEMUAIAN ZAT

12

3. PEMUAIAN ZAT CAIR

Seperti halnya zat padat, zat cair pun mengalami


pemuaian jika dipanaskan. Akan tetapi, zat cair hanya
mengalami pemuaian volume. Hal ini karena sifat zat cair
yang selalu mengikuti bentuk wadah yang ditempatinya.
Pemuaian volume zat cair lebih besar daripada pemuaian
volume zat padat untuk kenaikan suhu yang sama.
Pemuaian zat cair dapat dilihat pada peristiwa
Sumber: id.wikipedia.org

Gambar 6. Dilatometer
digunakan untuk
menyelidiki pemuaian
zat cair dan gas

naiknya raksa pada tabung termometer. Selain itu, apabila


memasak air dalam panci hingga penuh, maka pada saat air
itu mendidih, tutup panci yang tadinya tertutup akan
bergerak-gerak dan air tumpah keluar panci. Hal ini
menunjukkan bahwa air mengalami penambahan volume yang
lebih besar dari pemuaian volume panci untuk kenaikan

It is your
character

Karakter genius juga

suhu yang sama. Nilai koefisien muai volume berbagai jenis


zat cair tercantum pada tabel berikut.
Tabel 2. Koefisien Muai Volume Berbagai Jenis Zat Cair

perlu diperkuat
dengan membangun
jiwa yang religius.

Koefisien
Jenis Zat

muai volume (

C-

) atau (K-1)

Raksa

0,00018

Alkohol (metil)

0,00120

Alkohol (etil)

0,00110

Aseton

0,00150

PEMUAIAN ZAT

13

Secara matematis, hubungan antara koefisien muai volume


dan besaran-besaran lain yang terlibat pada pemuaian zat
It is your
character

Putus asa timbul


karena tidak adanya

cair dirumuskan sebagai berikut.


=

V
V0T

(8)

V 1V 0
V 0 (T 1T 0 )

(9)

atau

kemauan hati dan


raga untuk mencari
dan meyakini
rahmat Tuhan.

dengan:

= koefisien muai volume ( C- 1atau K-1)


V

= perubahan volume (m3)

= perubahan suhu ( C atau K)

V0

= volume awal (m3)

V1

= volume akhir (m3)

T0

= suhu awal (

C atau K)

Anomali Air
Khusus untuk air, pada kenaikan suhu dari 0 C sampai
4 C volumenya tidak bertambah, akan tetapi justru
menyusut. Pengecualian ini disebut dengan anomali air. Oleh
karena itu, pada suhu 4C air mempunyai volume terendah.
Pada suhu 4C, air menempati posisi terkecil sehingga pada
suhu itu air memiliki massa jenis terbesar. Jadi air bila
suhunya dinaikkan dari 0C 4C akan menyusut, dan bila

Sumber:
modulfisika.blogspot.com

suhunya dinaikkan dari 4C ke atas akan memuai. Biasanya


pada setiap benda bila suhunya bertambah pasti mengalami
pemuaian. Peristiwa yang terjadi pada air itu disebut anomali

Gambar 7. Grafik
hubungan antara
volume dengan suhu
air

air.
PEMUAIAN ZAT

14

INFO PENTING !!!


Alat yang digunakan menyelidiki

Mari bereksperimen!

pemuaian zat cair disebut labu didih

MENYELIDIKI PEMUAIAN ZAT CAIR


Alat dan Bahan:
1.
2.
3.
4.
5.

Dua buah tabung reaksi


Bejana atau gelas beker (gelas kimia)
Pembakar spiritus (Bunsen)
Spidol
Air dan alkohol

Langkah
Kerja: Wasis, 2008: 74
Sumber:

Gambar 7. Menyelidiki pemuaian zat cair

1. Isilah masing-masing tabung reaksi dengan air dan alkohol dengan ketinggian yang sama,
kemudian berilah tanda pada permukaan zat cair tersebut dengan menggunakan spidol.
2. Masukkan kedua tabung rekasi tersebut ke dalam gelas kimia yang berisi air, kemudian
panaskan dengan menggunakan pembakar spiritus. Perhatikan gambar.
3. Amatilah perubahan ketinggian permukaan air dan alkohol.
Pertanyaan Pemantapan:
1. Bagaimana tinggi permukaan zat cair pada masing-masing tabung rekasi? Apakah
mencapai ketinggian yang sama? Jika tidak, mana yang lebih tinggi?
2. Buatlah kesimpulan dari kegiatan ini!

Berdasarkan kegiatan di atas ternyata air dan alkohol dalam tabung reaksi
menunjukkan ketinggian yang berbeda ketika keduanya dimasukkan ke dalam gelas kimia
berisi air kemudian dipanaskan. Hal ini membuktikan bahwa pemuaian kedua jenis zat
cair tersebut berbeda dan tentunya koefisien muai volume keduanya juga berbeda.
PEMUAIAN ZAT

15

Contoh penerapan

Sebuah wadah berisi minyak sebanyak 12 liter. Koefisien muai minyak


tanah tersebut adalah 96 x 10-5 C-1. Jika minyak tanah pada suhu 20 OC
dipanaskan sampai 50OC, berapakah volume minyak tanah pada suhu
50OC?

Langkah-langkah penyelesaian

V0 = 12 liter

= 96 x 10-5 C-1

Apa yang diketahui?

T0 = 20OC
T1 = 50OC
Apa permasalahannya?

Menentukan volume minyak


tanah pada suhu 50OC (V1)

Bagaimana strateginya?

Menggunakan rumus:

V 1=V 0 [1+ ( T 1T 0 ) ]
Diperoleh dari rumus:

Bagaimana
penerapannya ?

V 1V 0
V 0 (T 1T 0 )

V 1=V 0 [1+ ( T 1T 0 ) ]
Bagaimana
kesimpulannya?

= 12 liter [ 1+ 96 x 10-5 C-1(50OC-20OC)]


= 12 liter ( 1+ 2880 x 10-5)
= (12 + 0,3456)liter
= 12,3456 liter
Jadi, volume minyak tanah pada suhu 50OC adalah
12,3456 liter

PEMUAIAN ZAT

16

Penerapan
sendiri!

Kerjakan

dengan

jujur

berdasarkan

kemampuanmu

Sebuah panci berisi 2 liter air. Kemudian air dalam panci tersebut
dipanaskan dari suhu 30OC hingga 80OC, berapakah volume air pada suhu
80OC, jika koefisien muai air adalah = 0,00044/OC?

Mari Mengenal Ilmuwan!

Sumber:
en.wikipedia.org

It is your
character

Galileo Galilei (1564-1642)


Seorang ahli fisika, filsafat, astronomi, dan matematika alami
dari Italic yang memberikan andil mendasar dalam bidang gerak,
astronomi, kekuatan bahan, dan sampai perkembangan metode
saintifik. Perumusannya tentang inersia, hukum benda jatuh
bebas, dan lintasan parabola merupakan awal dari perubahan
mendasar dalam pelajaran tentang gerak. Dia juga yang
mengatakan bahwa buku alam harus ditulis dalam kalimat
matematika sehingga mengubah filsafat yang biasa diungkapkan
hanya dengan kata-rata menjadi kalimat matematika. Pada
akhirnya, penemuan teleskopnya membuat revolusi di bidang
astronomi, dan membuka jalan baru terhadap diterimanya

Seseorang dinilai
dari pengetahuannya.
Dengan demikian,
nilainya akan semakin
tinggi, derajatnya
akan semakin tinggi,
pemahamannya akan
semakin tinggi dan
wawasannya akan
semakin tinggi.

sistem neliosentris dari Copernicus, dengan teleskop tersebut,


dia dapat mengamati bintik matahari, lembah, dan gunung di
permukaan bulan, keempat satelit terbesar dari planet Yupiter,
dan fase-fase planet Venus.

PEMUAIAN ZAT

17

Apa

Teori atau d

Baga

PEMUAIAN ZAT

18

PEMUAIAN ZAT

19

4. PEMUAIAN GAS

Gas juga dapat memuai jika mengalami kenaikan suhu. Seperti halnya zat cair, gas
hanya mengalami pemuaian volume.
Pada dasarnya, pemuaian yang terjadi pada gas merupakan pemuaian volume.
Berdasarkan hasil penelitian Gay-Lussac diperoleh bahwa koefisien muai volume untuk
semua jenis gas adalah sama, yaitu

C.
273 /

Karena volume gas selalu berkaitan dengan suhu dan tekanan gas tersebut, maka
perumusan pemuaian gas selalu berkaitan dengan kedua besaran tersebut. Misalnya
V0
dalam suatu wadah tertutup diketahui volume gas mula-mula adalah
, kemudian gas
itu dipanaskan pada tekanan tetap sehingga suhunya naik sebesar

dan volumenya

bertambah sebesar V , maka secara matematis besarnya perubahan volume gas


V = V 0 T
tersebut dapat ditentukan
dengan persamaandengan:
sebagai berikut.
V =V 1V 0
= perubahan volume (m3)
(10)
V 1=V 0 + V
T =T 1T 0
= perubahan suhu (
V 1=V 0 + V 0 T
C)
V 0 = volume mula-mula (m3)
VT

= volume akhir (m3)

a. Pemuaian Gas pada Suhu Tetap (Isotermal)


Pemuaian gas pada suhu tetap berlaku hukum Boyle, yaitu gas di dalam ruang tertutup
yang suhunya dijaga tetap maka hasil kali tekanan dan volume adalah tetap, dalam
bentuk persamaan dapat dituliskan:
p1 V 1 = p 2 V 2

(11)

dengan:
P = tekanan gas (atm)
V = volume gas (L)

PEMUAIAN ZAT

20

b. Pemuaian Gas pada Tekanan Tetap (Isobar)


Pemuaian gas pada tekanan tetap berlaku hukum Gay Lussac, yaitu gas di dalam ruang
tertutup dengan tekanan dijaga tetap, maka volume gas sebanding dengan suhu mutlak
gas, dalam bentuk persamaan dapat dituliskan:
V1 V2
=
T 1 T2

dengan:
(12)

V = volume gas (L)


T = suhu (K)

c. Pemuaian Gas pada Volume Tetap (Isokhorik)


Pemuaian gas pada volume tetap berlaku hukum Boyle-Gay Lussac, yaitu jika volume gas
di dalam ruang tertutup dijaga tetap, maka tekanan gas sebanding dengan suhu
mutlaknya. Hukum Boyle-Gay Lussac dirumuskan sebagai
p1 p2
=
T1 T2

(13)

dengan menggabungkan hukum Boyle dan hukum Gay Lussac diperoleh persamaan
p1 V 1 p2 V 2
=
T1
T2

(14)

POJOK CERITA BERKARAKTER 2


Yogi begitu menyukai bersepeda sehingga dia selalu merasa senang dan bahagia ketika
bersepeda, tetapi suatu ketika Yogi sedih karena suatu hal terjadi pada sepedanya. Simaklah
percakapan berikut!

PEMUAIAN ZAT

21

Deniz : Kenapa wajahmu begitu sedih Yogi? Apakah ada suatu


masalah terjadi padamu? Coba ceritakan kepada ku,
mungkin saja aku bisa membantumu.
Yogi

: Iya Deniz. Jadi begini , ban sepeda ku meletus, padahal hal


ini belum pernah terjadi sebelumnya dan aku rasa jalan
yang aku lewati baik-baik saja.

Deniz : Benarkah? Kalau boleh tau kamu memarkir sepedamu di


mana?
Yogi

: Aku memarkirkannya di halaman rumah ku tadi siang,


seingatku ketika aku memarkirkan sepeda ku, kondisi
bannya masih baik baik saja.

Deniz : Ohh kalau begitu ban sepedamu meletus karena kamu


memarkirkannya di bawah terik matahari yang sangat
panas.
Yogi

: Loh, memang ada hubungannya dengan hal itu?

Deniz : Supaya kamu lebih yakin dan lebih tertantang, sebaiknya


kamu cari sendiri jawabannya.
Yogi

: Baik, aku rasa ini pasti ada hubungannya dengan pelajaran


di sekolah. Jika aku belajar kembali dengan baik, aku pasti
bisa mengatasi rasa sedihku ini dan menjawab rasa
bingungku.

Sekarang posisikan diri


kalian sebagai Yogi,
temukan jawabannya
dengan jujur! Jangan
melihat pekerjaan
temanmu! Kamu pasti

PEMUAIAN ZAT

22

Contoh Penerapan

Sebuah bejana tertutup berisi gas sebanyak 3 m 3 . Jika suhunya


dinaikkan dari 14OC hingga mencapai 105OC pada tekanan tetap, maka
hitunglah volume gas itu setelah dipanaskan.
Langkah-langkah penyelesaian
Apa yang diketahui?

V0 = 3m3
T0 =14OC
T1 =105OC
Apa permasalahannya?
Menentukan volume gas
setelah dipanaskan
Bagaimana strateginya?
Menggunakan rumus:

V 1=V 0 1+
Bagaimana

1
( T T 0 )
273 1

penerapannya?

V 1=V 0 1+

1
( T T 0 )
273 1
+1

= 3 { 1 273

Bagaimana
kesimpulannya?

= 3 (1+

1
3

( 105-14)}
) m3

Jadi, volume gas setelah dipanaskan


adalah 4m3

PEMUAIAN ZAT

23

Penerapan
sendiri!

Kerjakan

dengan

jujur

berdasarkan

kemampuanmu

Suatu gas dipanaskan pada tekanan tetap sehingga suhunya naik dari 0 OC
menjadi 120OC. Jika volume gas sekarang 6m 3, berapakah volume gas

Mari Mengenal Ilmuwan!

Sumber:
en.wikipedia.org

Albert Einstein (1879-1955)


Albert Einstein adalah seorang ilmuwan fisika teoritis yang
dipandang luas sebagai ilmuwan terbesar dalam abad ke-20. Dia

It is your
character

mengemukakan teori relativitas dan juga banyak menyumbang


bagi pengembangan mekanika kuantum, mekanika statistik, dan
kosmologi. Dia dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika
pada

tahun

1921

untuk

penjelasannya

tentang

efek

Ciptakanlah sabar
yang indah, karena

fotoelektrik dan pengabdiannya bagi Fisika Teoritis. Setelah

sabar yang indah

teori relativitas umum dirumuskan, Einstein menjadi terkenal

adalah sesuatu yang

ke seluruh dunia, pencapaian yang tidak biasa bagi seorang

apabila kenikmatan

ilmuwan. Pada tahun 1999, Einstein dinamakan Orang Abad

itu dicabut, maka ia

Ini oleh majalah Time. Kepopulerannya juga membuat nama

tidak berkeluh

Einstein digunakan secara luas dalam iklan dan barang

kesah.

dagangan lain, dan akhirnya Albert Einstein didaftarkan


sebagai merk dagang.

PEMUAIAN ZAT

24

Mari Bereksperimen!

MENYELIDIKI PEMUAIAN GAS

Alat dan Bahan:


1. Botol kaca bekas
2. Balon karet

3. Wadah berisi air panas


4. Wadah berisi air dingin

Langkah Kerja:

Sumber:
chachinkzzz.files.wordpress.com

Gambar 8. Wadah A berisi air dingin dan


1. Pasang mulut balon pada mulut botol.
wadahdan
B berisi
air beberapa
panas
2. Masukkan botol tersebut ke dalam wadah yang berisi air panas
biarkan

saat.
3. Amati perubahan balon yang berada pada mulut botol.
4. Angkat botol tersebut dari wadah pertama, kemudian masukkan ke dalam wadah kedua
yang berisi air dingin, biarkan beberapa saat.
5. Amati perubahan pada balon tersebut.
Pertanyaan Pemantapan:
1. Apa yang terjadi pada balon ketika botol dimasukkan ke dalam air panas?
2. Apa yang terjadi pada balon ketika botol dimasukkan ke dalam air dingin?
3. Buatlah kesimpulan dari kegiatan ini!

Berdasarkan kegiatan di atas didapatkan bahwa ketika botol dimasukkan ke dalam air
panas, maka balon mengembang dan ketika dimasukkan ke dalam air dingin maka balon
mengempis. Hal ini karena ketika botol dimasukkan ke dalam air panas, maka suhu
udara di dalam botol meningkat sehingga udara tersebut memuai dan masuk ke dalam
balon. Sementara itu, ketika botol dipindahkan ke dalam wadah berisi air dingin, suhu
udara dalam botol menurun dan udara tersebut menyusut, sehingga menyebabkan
balon mengempis kembali.
PEMUAIAN ZAT

25

5. PENERAPAN SIFAT MUAI


ZAT DALAM KEHIDUPAN
SEHARI-HARI
Prinsip pemuaian zat banyak dimanfaatkan dalam beberapa
peralatan teknik. Selain itu, antisipasi terhadap pemuaian suatu
zat juga menghadirkan seni tersendiri dalam konstruksi beberapa
produk teknik. Dalam kaitannya hal tersebut, maka berikut
beberapa prinsip pemuaian yang digunakan dalam kehidupan seharihari.
(1) Termometer Zat Cair
Prinsip kerja termometer zat cair adalah memanfaatkan sifat
termometrik zat cair yang digunakan dalam termometer
Sumber:
sdumhcc.net

tersebut, yaitu berupa perubahan volume zat cair yang teratur

Gambar 9.
Pemuaian zat cair
dalam tabung
termometer
digunakan sebagai

cair tersebut berkaitan dengan pemuaian zat cair. Jadi,

ketika terjadi perubahan suhu. Dalam hal ini, perubahan zat


pemuaian zat cair seperti raksa dan alkohol dalam tabung
termometer dimanfaatkan sebagai indikator suhu.

(2) Keping Bimetal


Keping bimetal merupakan perpaduan dua keping logam
dengan koefisien muai berbeda yang dikeling menjadi satu.
Keping bimetal sangat peka terhadap perubahan suhu.
Apabila suatu keping bimetal dipanaskan, maka bimetal
tersebut akan melengkung ke arah logam yang koefisien
muainya lebih kecil. Sebaliknya, apabila suatu keping

Sumber: sdumhcc.net

bimetal

Gambar10. Bimetal
besi akan melengkung
jika dipanaskan

didinginkan,

maka

bimetal

tersebut

akan

melengkung ke arah logam yang memiliki koefisien muai yang


lebih besar. Pada umumnya bimetal banyak digunakan pada
beberapa alat seperti sakelar bimetal, termostat bimetal,
termometer bimetal, dan lampu tanda arah (lampu seri
kendaraan).

PEMUAIAN ZAT

26

(3) Pengelingan Logam


Mengeling logam adalah menyambungkan dua pelat
logam dengan menggunakan paku keling. Pengelingan
dimulai dengan memanaskan paku keling sampai
berpijar, kemudian paku keling tersebut dimasukkan
dalam

lubang

pelat

logam

yang

akan

dikeling

kemudian ujung paku keling dipukul hingga melebar.


Setelah paku keling tersebut dingin, maka paku
Sumber: Wasis, 2008: 76

menyusut dan menjepit kedua pelat sangat kuat.


Pengelingan biasanya dilakukan dalam pembuatan

Gambar 11. Proses


pengelingan untuk
menyambung dua batang
besi

kontainer dan badan-badan kapal besar.

(4) Celah pada Konstruksi Jembatan


Pada jembatan panjang dari logam,
harus diberi celah pada ujungnya, untuk
memberi

ruang

memudahkan

pemuaian.

gerak

Untuk

logam

saat

pemuaian, maka ujung jembatan logam


yang dibiarkan memuai ditopang roda
agar ujung ini bisa bergerak leluasa
sewaktu memuai.

Sumber: id.wikipedia.org

Gambar 12. Jembatan panjang


harus diberi celah pada
ujungnya untuk memberi ruang
muai

(5) Celah pada Sambungan Jalan Beton


Sambungan jalan beton sering dijumpai pada jalan
layang. Pada sambungan antara satu jalan beton
dengan jalan beton lainnya terdapat celah. Celah ini
untuk menyediakan ruang jika jalan beton memuai
Sumber:
anistazahara.blogspot.com

Gambar 13. Sambungan


jalan beton terdapat celah
untuk menyediakan ruang
jika jalan beton memuai saat

saat suhu panas. Apabila pada sambungan jalan


beton

tidak

diberi

celah,

jalan

akan

rusak

(melengkung) saat jalan beton tersebut memuai.

PEMUAIAN ZAT

27

(6) Pemasangan Kawat Telepon dan Kawat Listrik


Kawat telepon dan kawat listrik sengaja dibuat
kendur pada pemasangannya. Hal ini dilakukan
untuk menghindari putusnya kawat tersebut
pada hari dingin akibat penyusutan.

Sumber: antarafoto.com

Gambar 14. Pemasangan


kawat listrik dipasang kendur

(7) Pemasangan Rel Kereta


Sambungan dua batang rel kereta selalu diberi
celah. Hal ini dimaksudkan agar jika rel memuai, rel
tidak menjadi bengkok. Ketika suhu panas di siang
hari, batang rel yang terbuat dari besi akan
memuai. Celah yang disediakan pun terkadang tidak
menyediakan cukup ruang bagi pemuaian besi. Oleh
karena itu didesain berujung runcing dan dipasang
saling bertautan untuk menghindari rusaknya rel
akibat pemuaian.

Sumber: id.wikipedia.org

Gambar 15. Rel kereta selalu


di beri celah untuk
menyediakan cukup ruang
bagi pemuaian besi

(8) Membuka Tutup Botol


Tutup botol terbuat dari logam kadang sukar dibuka.
Untuk memudahkan membuka tutup botol tersebut,
tutup botol disiram dengan air panas (atau, celupkan
tutup botol ke dalam air panas). Setelah terkena
panas, tutup botol memuai, sehingga botol dapat
Sumber: id.wikipedia.org

Gambar 16. Membuka


tutup botol dapat
menggunakan air
panas agar mudah
dibuka

dibuka dengan mudah. Hal ini terjadi karena pemuaian


logam lebih besar daripada pemuaian kaca.

PEMUAIAN ZAT

28
24

(9) Pemasangan Roda Ban Baja


Pemasangan ban baja pada

roda

besi

dilakukan dengan cara memanaskan ban baja


hingga memuai, kemudian ban baja tersebut
dipasangkan

pada

roda

dalam

keadaan

memuai. Setelah dingin, maka ban baja


tersebut akan menyusut kembali sehingga
menempel sangat kuat pada roda.

Sumber:blog.uad.ac.id

Gambar 17. Ban baja dapat


dipasang pada roda dengan
cara dipanaskan hingga
memuai

(10) Pemasangan Kaca Jendela


Kaca pada jendela atau pintu rumah dipasang tidak
rapat pada kayu bingkainya. Pemasangan kaca yang
menyisakan celah ini untuk menyediakan ruang saat kaca
atau kayu bingkainya memuai. Jika dipasang terlalu
rapat dan tidak memperhitungkan bahwa kaca akan
Sumber: Dokumentasi
penulis

Gambar 18. kaca


jendela dipasang tidak
rapat pada kayu
bingkainya untuk
menyediakan ruang
saat kaca atau kayu

memuai ketika terkena panas, kaca dapat pecah. Karena


sifat muai kaca ini, maka dianjurkan agar pemilik mobil
tidak menutup kaca terlalu rapat jika mobil diparkir di
bawah terik matahari dalam waktu yang lama.

POJOK CERITA BERKARAKTER 3


Seorang anak menyimpan suatu pertanyaan setelah melihat satu barang belanjaan ibunya.
Agar rasa penasarannya terpecahkan dia langsung menanyakan kepada ibunya. Simaklah
percakapan tersebut!

PEMUAIAN ZAT

29

Nisa

: Ibu tadi ke pasar ya? Nisa melihat ada minuman yang


sepertinya baru dibeli.

Ibu

: Iya nak, ada apa dengan minuman itu?

Nisa

: Nisa cuma heran Bu, sepertinya setiap minuman botol itu


isinya tidak pernah penuh. Kira-kira Ibu tau gak kenapa
bisa seperti itu?

Ibu

: Hmm menurut Nisa itu ada kaitannya tidak dengan


pelajaran di sekolah?

Nisa

: Bagaimana mungkin bisa berkaitan bu? Itu kan tidak


memerlukan hitungan?

Ibu

: Tentu jelas ada hubungannya nak, pertanyaan mu itu bisa


terjawab dengan konsep pemuaian yang dipelajari di fisika.
Sudah belajar materi itu belum?

Nisa

: Oh iya sudah bu, Nisa sudah belajar tentang pemuaian di


sekolah.

Ibu

: Nah, kalau memang sudah, coba mana buku fisikamu?


Sekarang kamu pelajari ulang supaya kamu bisa menjawab
pertanyaanmu tadi.

Nisa

: Baik Bu, Nisa pasti menemukan jawaban itu dengan usaha


Nisa sendiri!

Sekarang posisikan diri


kalian sebagai Nisa,
temukan jawabannya
dengan jujur! Jangan
melihat pekerjaan
temanmu! Kamu pasti

PEMUAIAN ZAT

30

PROBLEM 3

Apa permasalahannya?
Apa yang terjadi jika
sambungan rel kereta api tidak
diberi celah Berikan alasan
atas jawabanmu!
Apa jawaban sementaramu?

Teori atau data apa


yang

mendukung jawabanmu?

Bagaimana kesimpulanmu?

PEMUAIAN ZAT

31

1. Pemuaian adalah proses penambahan ukuran zat atau benda yang massanya

tetap. Pada umumnya semua zat, baik zat padat, zat cair ataupun gas akan

RANGKUMAN

mengalami pemuaian jika dipanaskan (suhunya dinaikkan).

2. Pemuaian zat dapat dibedak menjadi 3, yaitu pemuaian zat padat, pemuaian zat cair,
dan pemuaian gas.
3. Pemuaian zat bergantung pada tiga faktor:
a. Kenaikan suhu
b. Panjang mula-mula/ luas mula-mula/ volume mula-mula
c. Jenis bahan
Secara matematis dapat dirumuskan
Muai Panjang

Muai Luas

Muai Volume

4. Koefisien muai panjang, luas dan volume berbeda-beda yaitu sebagai berikut
Koefisien muai panang
Koefisien muai luas
Koefisien muai volume

l= l 0 T

A= A0
V
T = V 0 T

l 1=l 0 (1+ T )

A 1= A 0 (1+V1=V
T 0)(1+ T )

5. Gas hanya mengalami pemuaian volume ketika dipanaskan. Diperoleh koefisien muai
volume untuk semua jenis gas adalah sama, yaitu

l
l0 x T

1
O
273 / C.
=2

PEMUAIAN ZAT

=3

32

6. Zat cair hanya mengalami pemuaian volume dan untuk kenaikan suhu yang sama
pemuaian volume zat cair lebih besar dari pemuaian volume zat padat.
7. Prinsip pemuaian memiliki manfaat dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya pada:
a. Termometer zat cair
b. Keping bimetal
c. Pengelingan logam
d. Celah pada kontruksi jembatan
e. Celah pada sambungan jalan beton
f. Pemasangan kawat telepon dan kawat listrik
g. Pemasangan rel kereta
h. Membuka tutup botol
i. Pemasangan ban baja pada roda lokomotif
j. Pemasangan kaca jendela

PEMUAIAN ZAT

33

UJI KOMPETENSI
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!
1. Apabila koefisien muai panjang besi adalah 0,000012/ OC, koefisien
muai volume besi adalah
a. 0,000004 /OC
c. 0,000024/OC
b. 0,000036/OC
d. 0,00006/OC
2. Musshchenbroek merupakan alat yang berguna untuk menunjukkan
peristiwa
a. pemuaian berbagai logam berbeda
b. pemuaian berbagai logam yang sama
c. pemuaian berbagai gas sama
d. pemuaian berbagai zat cair yang berbeda
3. Semua gas mempunyai koefisien muai volume yang besarnya adalah
a. 0,37/OC
b. 370/OC
c. berbeda-beda
1
d. 273 /OC
4. Sebuah kaca jendela rumah memiliki koefisien muai panjang adalah
0,000009/OC, koefisien muai luas kaca jendela rumah tersebut
adalah
a. 0,000006/OC
c. 0,00009/OC
b. 0,000018/OC
d. 0,00003/OC
5. Zat cair berikut ini yang paling mudah memuai adalah
a. bensin
c. air raksa
b. air
d. alkohol
6. Berikut ini adalah beberapa manfaat pemuaian, kecuali
a. pelepasan tutup botol dengan air panas
b. pemasangan celah pada rel kereta
c. kapal selam
d. termostat bimetal

PEMUAIAN ZAT

34

28

7. Menyambung dua pelat dengan menggunakan paku khusus dengan


proses khusus disebut .
a. keping bimetal
b. sambungan rel kereta api
c. mengeling
d. mengelas
8. Sebuah pipa kuningan panjangnya 100cm pada suhu 25 OC. Jika

0,000019/OC maka panjang kuningan pada suhu 50OC adalah .


a. 0,095 cm
c. 9,5 cm
b. 0,95 cm
d. 95 cm
9. Botol yang tebal akan pecah apabila dituangi air mendidih. Hal ini
disebabkan oleh .
a. botol tidak tahan panas
b. pemuaian botol merata
c. bagian dalam gelas memuai lebih cepat
d. air panas menyimpan tekanan yang tinggi
10. Alat yang digunakan untuk menunjukkan pemuaian zat cair adalah .
a. hidrometer
c. dilatometer
b. termometer
d. musschenbroek
11. Volume balok logam pada suhu 25OC adalah 300cm3, angka muai panjang
0,0002/OC, maka volume balok tersebut pada suhu 65OC adalah.
a. 327 cm3
c. 302, 4 cm3
b. 324 cm3
d. 307,2 cm3
12. Satuan untuk koefisien muai panjang adalah.
a. m
c. OC
b. /OC
d. m/OC
13. Bingkai pada jendela kaca dibuat lebih besar dari ukuran sebenarnya.
Hal ini bertujuan .
a. agar kaca lebih mudah jika akan dilepas
b. agar berkesan lebih elegan
c. agar kaca lebih awet karena tidak tertekan
d. memberi ruang muai pada kaca
14. Lempeng bimetal apabila didinginkan, maka akan melengkung ke arah
logam yang
PEMUAIAN ZAT

35

a. angka muainya besar


c. berwarna gelap
b. angka muainya kecil
d. berwarna cerah
15. Berikut yang bukan pemuaian pada zat padat adalah .
a. panjang
c. luas
b. volume
d. berat
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan benar!
1. Bagaimana proses pengelingan logam? Jelaskan!
2. Volume udara pada suhu 0OC adalah 546 cm3. Udara tersebut
dipanaskan sampai suhu 27OC dengan tekanan tetap. Berapakah volume
udara pada suhu 27OC ?
3. Jelaskan peristiwa anomali air!
4. Besi panjang 1 m dipanaskan dari 20 OC menjadi 220OC. jika koefisien
muai panjang besi 0,000012/OC, maka berapakah panjang besi
sekarang?
5. Sebutkan alat yang memanfaatkan bimetal!

PEMUAIAN ZAT

36

DAFTAR PUSTAKA

Flower. 2007. Cara Pintar Ala Einstein. Bandung: DAR! Mizan.


Saadu. 2010. 101 Ayat-Ayat Motivasi Hidup Penuh Optimisme. Jakarta:
Laksana.
Sunardi. 2012. IPA Fisika Berbasis Pendidikan Karakter Bangsa. Bandung:
PT. SEWU.
Sumarwan, dkk. 2010. Bilingual Science for junior high school grade VII.
Jakarta: Erlangga.
Tim penulis. - . IPA Terpadu semester gasal standar isi KTSP untuk SMP.
Solo: Kindai media.
Wasis dan Irianto. 2008. Buku sekolah elektronik IPA Terpadu Untuk SMP/
MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
Winarsih, Anni ,dkk. 2008. Buku Sekolah Elektronik IPA Terpadu Untuk SMP/
MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
Sumber informasi tentang ilmuwan:
http://nurlelaoctav.blogspot.com/ (diakses pada tanggal 25 Oktober 2013).
http://wawasankita2.blogspot.com/2011/08/mengenal-ilmuwan-ilmuwanterkenal-di.html (diakses pada tanggal 25 Oktober 2013).

PEMUAIAN ZAT

37

Anda mungkin juga menyukai