PENDAHULUAN
Bayi dan anak-anak mempunyai motivasi untuk belajar dari rasa ingin tahu
secara alami, didorong oleh keinginan untuk berinteraksi, mengenal dan
memahami lingkungan sekitar mereka (Majid,2013:305). Jadi rasa ingin tahu
peserta didik dapat diartikan sebagai keinginan untuk berinteraksi, mengenal, dan
memahami sesuatu yang ada di sekitar mereka. Sesuatu yang ada di sekitar
mereka tersebut diterima oleh indra yang mereka miliki, kemudian menimbulkan
rangsangan pada diri peserta didik yang mengakibatkan peserta didik
berkeinginan untuk berinteraksi, mengenal, dan memamahi sesuatu yang diterima
oleh indra yang mereka miliki tadi.
Berdasarkan uraian tersebut maka rasa ingin tahu peserta didik dapat
didefinisikan sebagai dorongan yang dimiliki peserta didik untuk memiliki
kemampuan berinteraksi, mengenal, dan memahami sesuatu yang diterima oleh
indra yang mereka miliki. Dari uraian di atas, maka dapat diketahui bahwa
terdapat tiga aspek di dalam rasa ingin tahu peserta didik. Aspek yang pertama
adalah keinginan untuk berinteraksi. Kata berinteraksi memiliki arti mengadakan
interaksi, dan kata interaksi memiliki arti saling berhubungan. Jadi berinteraksi
dapat diartikan sebagai kegiatan untuk mengadakan sebuah hubungan.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka keinginan berinteraksi adalah keinginan
untuk mengadakan sebuah hubungan (Suharso dan Ana Retnoningsih,2011:187).
Aspek yang kedua adalah keinginan untuk mengenal. Kata mengenal berasal dari
kata dasar kenal mendapatkan awalan me-.Kenal adalah tahu, jadi mengenal dapat
diartikan sebagai mengetahui (Suharso dan Ana Retnoningsih,2011:235).
Sedangkan
mengetahui
itu
sendiri
berhubungan
erat
dengan
sebuah
mengidentifikasikan,
mendaftarkan,
menjodohkan,
menduga,
menggeneralisasikan,
memperkirakan
menerangkan,
memberikan
contoh,
(Arikunto,2012:151).
memperluas,
menyimpulkan,
menuliskan
Berdasarkan
kembali,
uraian
tersebut,
dan
maka
adalah
membuat
pertanyaan-pertanyaan
mengenai
materi
kelas.
Pendekatan pembelajaran di luar kelas (out door study) adalah pendekatan yang
dilakukan guru, dimana guru mengajak peserta didik belajar di luar kelas untuk
melihat peristiwa langsung di lapangan yang di gunakan sebagai sumber belajar.
Peran guru disini adalah sebagai motivator, artinya guru sebagai pemandu
agar peserta didik belajar melalui pengalaman yang mereka peroleh.
Pembelajaran di luar kelas (out door study) ini adalah sebagai pendekatan
pembelajaran dalam meningkatkan pemahaman lawan kata pada peserta didik.
Karena dengan pembelajaran di luar kelas (out door study)peserta didik dapat
merasakan pengalaman langsung melalui pengalaman sendiri di luar kelas
terhadap suatu objek di lingkungan untuk meningkatkan pemahaman anak
tersebut. Melalui sudut pandang kependidikan, aktivitas pendidikan yang
dilakukan di luar lingkungan sekolah, setidaknya memuat tiga konsep utama,
yaitu konsep proses belajar, aktivitas luar kelas dan lingkungan. Konsep proses
belajar melalui aktivitas luar kelas adalah proses belajar interdisipliner melalui
satu seri aktivitas yang dirancang untuk dilakukan di luar kelas.
PERMASALAHAN
Kurangnya rasa ingin tahu peserta didik kelas IV terhadap materi manfaat
dan peran matahari di SD N Ajibarang Wetan. Pembelajaran didominasi oleh guru
dengan menggunakan metode ceramah, peserta didik hanya mendengar penjelasan
dari guru dan mengerjakan yang diperintahkan oleh guru dan hasil belajar peserta
didik masih belum seperti yang diharapkan. Terdapat jumlah peserta didik dengan
kategori gemuk, sedangkan kondisi kelas yang kurang luas membuat suasana
kurang efisian ketika pembelajaran percobaan. Berdasarkan hasil diskusi dengan
guru
kelas,
Dosen
Pembimbing
Magang
(DPPM)
dan
guru
GAGASAN KREATIF
Setelah diskusi dengan guru pamong maka muncul suatu gagasan untuk
mengembangkan aktifitas peserta didik dalam pembelajaran, yaitu melalui
berbagai pendekatan yang melibatkan emosi dan aktivitas peserta didik dalam
proses pembelajaran IPA, salah satunya yaitu melalui metode pembelajarn di luar
dan di dalam kelas (out door). Melalui percobaan yang dilakukan di luar kelas dan
di dalam kelas (out door study) menekanakan rasa ingin tahu peserta didik.
Pembelajaran berdasarkan melihat menalar dan melakukan menyediakan suatu
alternatif pembelajaran bagi peserta didik yang lebih luas dari pada pembelajaran
yang berpusat pada guru. Peserta didik akan lebih banyak pengalaman dengan
keterlibatan dirinya secara aktif dari pada yang diperoleh dengan melihat atau
mendengar suatu konsep.
Pendekatan pembelajaran di luar kelas (out door study) adalah sebuah
pendekatan pembelajaran yang menggunakan suasana di luar kelas sebagai situasi
pembelajaran berbagai permainan sebagai media transformasi konsep-konsep
yang disampaikan dalam pembelajaran. (Irawan,A. Dalam Ginting ;2005:37).
Kegiatan persiapan penerapan Pembelajaran DiluarSekolah
(Out
Door
Study) yang dilakukan oleh penulis meliputi: materi Manfaat dan Peran
Matahari, pengarahantujuan dan isi informasi yang akan dicapai pada peserta
didik, kegiatanapersepsi, mengidentifikasi sasaran (peserta didik) yang akan
menerimainformasi, penetapan teknik penyampaian informasi, penetapan
jadwaldan waktu kegiatan, menyediakan bahan berupa sapu tangan; tisu; dan
kertas, mempersiapkan alat seperti gayung dan air, mempersiapkanrencana
pelaksanaan, serta ketepatan persiapan yang dilakukan.
pemberian
motivasi
kepada
peserta
didik
untuk
bertanya,
dijalankan,
penilaian
kegiatan
peserta
didik, pemberian
PENUTUP
Berdasarkan analisis dari hasil penelitian yang telah dilakukan dalam
pembelajaran di kelas IV SD Negeri Ajibarang Wetan melalui pendekatan
saintifik melalui out door study pembelajaran pada materi manfaat dan peran
matahari. Model pembelajaran dengan pendekatan saintifik melalui out door study
membawa dampak positif bagi peserta didik maupun guru. adanya perbaikan
pembelajaran IPA dengan penerapan pendekatan kontekstual yang disertai
pemberian motivasi, dorongan, arahan, dan pembagian kelompok secara
heterogen yang sesuai dengan kelompok diskusi dari guru menjadikan peserta
didik berani untuk bertanya, mengukapkan pendapat dalam diskusi dan kerja
kelompok, tidak malu ketika maju mempresentasikan hasil diskusi kelompok,
serta mampu berbicara di depan kelas dengan suara yang lantang, semakin
meningkatkan penguasaan konsep IPA peserta didik.
Sebaiknya artikel ini dapat dilanjutkan untuk penelitian lebih lanjut lagi
dalam bentuk penyusunan skripsi. Selain itu bagi pendidik/calon pendidik yang
membaca artikel ini dapat mengembangkan dan menerapkan penelitian ini serta
dapat digunakan sebagaimana mestinya.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2006.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta:Rineka
Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Masjid, A. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: Remaja RosdakaryaOffset.
Suharso dan Retnoningsih, Ana. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Semarang: Widya Karya.
Depdikbud. 2006. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta
Samatowa, U. 2011. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Indeks.