Oleh
ANANDA MULIYATI
105361109117
Oleh
ANANDA MULIYATI
105361109117
i
LEMBAR PENGESAHAN
KEGIATAN PROFESI KEGURUAN
Disahkan oleh,
Mengetahui,
Kepala Sekolah UPT SMP Negeri 1 Pallangga
ii
LEMBAR PENILAIAN AKHIR
PEMANTAPAN PROFESI KEGURUAN (P2K)
Disahkan oleh:
Dosen Pembimbing Guru Pamong
KATA PENGANTAR
iii
Tiada kata yang pantas terucap selain puja dan puji syukur kepada
kepada Dzat Pencipta dan Penguasa alam semesta ini. Berkat rahmat dan hidayah-
Nya serta nikmat Kekuatan, kesehatan dan kesempatan sehingga penyusunan
laporan ini selesai sesuai dengan jadwal yang ditetapkan. Laporan ini sebagai
salah satu syarat dalam rangka penyelesaian Pemantapan Profesi Keguruan (P2K)
yang merupakan salah satu mata kuliah non tatap muka atau mata kuliah praktek
yang dilakukan di sekolah yang ditunjuk dan dalam hal ini adalah UPT SMP
Negeri 1 Pallangga.
Pemantapan Profesi Keguruan (P2K), merupakan salah satu persyaratan
akademik dalam lingkungan Universitas Muhammadiyah Makassar terkhusus
pada jurusan pendidikan bahasa dan Sasra Indonesia yang berorientasi pada
penerapan dan sekaligus latihan untuk ilmu yang telah di peroleh. Hasil yang
diperoleh selama melaksanakan P2K baik itu laporan pelaksanaan proses belajar
mengajar maupun hasil observasi.
Oleh karena itu, patut kiranya dalam kesempatan ini penulis
menghaturkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah memberikan bantuan.
1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Dr. Jamaluddin Arifin, M.Pd selaku dosen pembimbing
yang telah membimbing dalam menyelesaikan laporan ini.
3. Ibu Sitti Hasnawati, S.Pd.,M.Pd selaku kepala UPT SM P Negeri 1
Pallangga yang telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan P2K.
4. Dra. Hj Nuralang, M.Pd selaku Guru Pamong yang telah meluangkan
waktunya memberikan arahan dan bimbingan selama proses P2K.
5. Bapak dan ibu guru serta staf tata usaha UPT SMP Negeri 1 Pallangga yang
dengan senang hati menerima kami.
6. Orang tua dan keluargaku tercinta atas segala doa dan dukungan serta
pengorbanannya.
7. Rekan-rekan mahasiswa P2K atas kerjasama yang dilakukan selama ini,
sehingga pelaksanaan P2K berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
iv
8. Siswa-siswi kelas VIII.5 UPT SMP Negeri 1 Pallangga yang dengan
senang hati menerima kami.
9. Serta semua pihak yang telah ikut serta memberikan bantuannya, yang tidak
sempat disebutkan namanya.
Ucapan terima kasih atas bimbingan, bantuan dan partisipasinya yang
telah diberikan sehingga P2K ini dapat terlaksana dengan baik. Akhir kata penulis
memohon kepada Allah SWT Sang Maha Sempurna kiranya senantiasa
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya serta meridhai seluruh aktivitas keseharian
kita. Amin ya Robbal ‘Alamin.
Penulis
Ananda Muliyati
DAFTAR ISI
v
Sampul............................................................................................................. i
Lembar Pengesahan....................................................................................... ii
Lembar Penilaian Akhir................................................................................ iii
Kata Pengantar............................................................................................... iv
Daftar Isi.......................................................................................................... vi
Bagian I Nama Model..................................................................................... 1
Bagian II Langkah-Langkah Model............................................................. 4
A. Tahap-tahap/Sintaks Model Pembelajaran Daring............................... 4
B. Analisis Pelaksanaan Pembelajaran...................................................... 6
Bagian III Hasil Observasi............................................................................. 11
A. Hasil Pelaksanaan Pembelajaran.......................................................... 11
B. Permasalahan Yang Dihadapi............................................................... 11
C. Pemecahan Masalahnya........................................................................ 14
Bagian IV Analisis Hasil Pembelajaran Dikaitkan Dengan Teori............. 16
A. Pembahasan Lengkap........................................................................... 16
B. Analisis Hasil Pembelajaran Dikaitkan Dengan Teori Yang Dikaji..... 19
Bagian V Kesimpulan dan Rekomendasi..................................................... 23
A. Simpulan............................................................................................... 23
B. Rekomendasi......................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vi
Bagian I
Nama Model
1
pembelajaran yang dapat diakses guru, siswa dan orang tua secara gratis antara
lain ialah google Indonesia, Ruang guru, Sekolahmu, Zenius, Quipper, smart class
dan microsoft. Selain itu pembelajaran daring dapat dilakukan dengan
pemanfaatan beberapa media sosial seperti twitter, youtube, instagram, facebook
dan juga bisa menggunakan aplikasi berbasis chat seperti google classroom,
whatsapp dan zoom. Pemilihan metode yang tepat untuk ketercapaian tujuan
pembelajaran sekaligus juga bisa menjaga kesehatan siswa dari penularan virus
COVID-19 sekarang telah menjadi tugas tambahan bagi guru dan juga sekolah.
Hal ini senada dengan penelitian (Hakim & Mulyapradana, 2020) bahwa adanya
permasalahan seperti ini yang menuntut pembelajaran dilakukan secara daring
atau tidak melakukan tatap muka dengan siswa, dapat mendorong seorang guru
untuk lebih berfikir kreatif dalam menyikapi keadaan yang terjadi serta lebih
pandai dalam menggunakan serta memanfaatkan teknologi untuk menunjang
keberhasilah pembelajaran secara daring.
2
banyak siswa. Selain itu ada beberapa faktor lain kenapa aplikasi WhatsApp ini
cocok digunakan dalam proses pembelajaran daring. Diantaranya ialah karena di
dalam aplikasi WhatsApp juga terdapat beberapa fasilitas atau fitur yang bisa
digunakan dalam menunjang pembelajaran daring. Aplikasi WhatsApp juga
merupakan aplikasi yang sudah tidak asing digunakan baik itu oleh orang tua atau
juga siswa itu sendiri. Baik itu untuk menyampaikan informasi atau kegiatan
sekolah atau untuk menanyakan perkembangan dan kegiatan siswa di sekolah. Hal
ini menunjukkan bahwa aplikasi WhatsApp merupakan aplikasi yang mampu
menunjang proses pembelajaran secara daring baik dari segi fitur yang dimiliki
dan juga banyaknya guru, siswa dan orang tua siswa yang menggunakan aplikai
WhatsApp ini.
3
Bagian II
Langkah-Langkah Model
4
Adapun tahap-tahap/sintaks model pembelajaran yang digunakan pada
model pembelajaran daring melalui WhatsApp adalah:
a. Guru Membuat Grup WhatsApp
Dalam pelaksanaannya proses pembelajaran daring ini diawali
dengan memasukkan terlebih dahulu nomor WhatsApp orang tua siswa
atau nomor pribadi siswa ke dalam grup chat yang ada pada aplikasi
WhatsApp
b. Guru menyapa dan menanyakan kabar siswa
Setelah semua nomor orangtua siswa sudah masuk ke dalam grup
chat kelas maka pembelajaran secara daring sudah siap untuk dimulai.
Pembelajaran diawali dengan guru mengucapkan salam kepada siswa,
menanyakan kabar siswa dan membuka pembelajaran dengan berdo`a.
Kegiatan ini bisa dilakukan dengan menggunakan fitur kamera, pesan
suara atau teks yang ada di aplikasi WhatsApp.
c. Guru mengecek kehadiran siswa
Kegiatan selanjutnya adalah siswa melakukan absensi kehadiran
dengan mengirimkan foto serta list nama di grup WhatsApp ketika mereka
sedang melaksanakan proses pembelajaran.
d. Guru menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa
Setelah melakukan absensi kehadiran kegiatan selanjutnya ialah
guru memberikan materi pembelajaran kepada siswa melalui beberapa
cara, bisa melalui pesan suara, video pembelajaran atau mengirimkan
materi dalam bentuk dokumen seperti power point materi.
e. Guru membuka sesi tanya jawab bagi siswa yang belum paham materi
yang diajarkan
Setelah itu siswa diberikan kesempatan untuk mempelajari materi
yang diberikan dan guru membuka sesi tanya jawab bagi siswa yang masih
kurang paham tentang materi yang diajarkan.
f. Guru memberikan tugas sebagai bahan evaluasi untuk siswa
Setelah dirasa cukup untuk sesi tanya jawab, maka kegiatan
selanjutnya ialah guru memberikan tugas kepada siswa sebagai penguat
5
agar siswa lebih memahami materi yang sedang dipelajari. Nantinya tugas
yang sudah diberikan oleh guru akan dikerjakan oleh siswa secara mandiri
dan guru memberikan batas waktu tertentu bagi siswa untuk
mengumpulkan hasil pekerjaannya. Lalu tugas yang diberikan oleh guru
akan dikirimkan langsung kepada guru melalui fitur chat.
g. Siswa membuat rangkuman materi pembelajaran
Setelah sampai pada akhir pembelajaran, guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menyimpulkan materi yang diajarkan atau
membuat rangkuman materi dan dikirim melalui chat grup atau personal.
6
Perencanaan
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
7
Adapun materi yang diajarkan pada siklus ini yaitu:
a) Pengertian, sifat-sifat, unsur-unsur, jaring-jaring, luas permukaan
dan volume kubus.
b) Pengertian, sifat-sifat, unsur-unsur, jaring-jaring, luas permukaan
dan volume balok.
3. Tahap Observasi dan Evaluasi
Observasi dilaksanakan ketika proses belajar mengajar
berlangsung dengan menggunakan lembar observasi. Hal-hal yang
dicatat dalam observasi adalah aktivitas siswa dan guru selama proses
belajar mengajar berlangsung. Selain itu, pada tahap ini juga
dilaksanakan evaluasi (tes hasil belajar) untuk mengetahui sejauh
mana peningkatan yang telah dicapai siswa pada siklus I.
4. Tahap Refleksi
Hasil yang diperoleh pada tahap observasi dan evaluasi
dikumpulkan dan dianalisis. Pada tahap ini dilakukan refleksi untuk
mengetahui sejauh mana keberhasilan yang telah dicapai pada siklus I.
Hasil refleksi pada siklus I dijadikan sebagai acuan untuk
merencanakan perbaikan pada siklus selanjutnya.
Siklus 2
1. Tahap Perencanaan Tindakan
Pada siklus II direncanakan melanjutkan program pada siklus I.
kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan ini adalah:
a. Menyiapkan kegiatan pembelajaran tahap 2.
b. Identifikasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan
masalah.
c. Menyiapakan segala sesuatu yang digunakan pada pembelajaran
matematika.
8
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Di setiap pertemuan pada siklus II, tetap menjelaskan konsep
secara terurut dan sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Dalam hal ini
tetap menggunakan model pembelajaran daring dengan
memperhatikan hasil yang diperoleh siswa pada siklus I dan menjadi
bahan pertimbangan dalam mengambil tindakan pada siklus II.
Prosedur pembelajaran seperti pada siklus I.
Adapun materi yang diajarkan pada siklus ini yaitu:
a) Pengertian, sifat-sifat, unsur-unsur, jaring-jaring, luas permukaan
dan volume Prisma.
b) Pengertian, sifat-sifat, unsur-unsur, jaring-jaring, luas permukaan
dan volume Limas.
3. Tahap Observasi dan Evaluasi
Evaluasi hasil belajar selama 3 kali pertemuan pada siklus II,
juga dilaksanakan pada akhir pertemuan siklus II yakni pada
pertemuan ke-8. Soal tes yang diberikan adalah materi yang telah
dipelajari pada 3 pertemuan sebelumnya dengan mengacu pada
indikator pencapaian.
4. Tahap Refleksi
Pada akhir siklus diadakan refleksi terhadap hasil-hasil yang
diperoleh, baik dari hasil tes siklus II, maupun dari pengamatan sikap
dan aktifitas siswa. Pada tahap refleksi umumnya langkah-langkah
yang dilakukan pada siklus II seperti halnya yang dilakukan pada
siklus I, yaitu:
a. Menilai dan mengamati perkembangan hasil belajar siswa
melalui nilai tes akhir siklus II.
b. Mengamati dan mencatat perkembangan-perkembangan atau
hal-hal yang dialami oleh siswa selama berlangsungnya proses
belajar mengajar.
c. Menarik beberapa kesimpulan dari hasil analisis refleksi dan
keseluruhan data yang telah diperoleh selama dua siklus.
9
2. Teknik Analisis Data Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Data yang dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan teknik
analisis statistik deskriptif, yaitu statistik yang berfungsi untuk
mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap faktor yang diteliti,
misalnya pada data kondisi belajar mengajar dideskripsikan mengenai
aktivitas siswa dan guru selama proses belajar mengajar, meliputi kehadiran
siswa, keaktifan, perhatian, interaksi siswa dengan siswa, interaksi siswa
dengan guru, serta keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran,
sedangkan data mengenai hasil belajar matematika siswa digambarkan
mengenai nilai rata-rata, nilai maksimum, nilai minimum, rentang skor, dan
standar deviasi, selanjutnya nilai rata-rata hasil belajar matematika siswa akan
dikategorikan menurut standar kategorisasi dari Kementrian Pendidikan
Nasional (Ayudiah: 2007) yang dinyatakan dalam tabel berikut:
NO Nilai Kategori
1. 0 ≤ × ≤ 69 Tidak Tuntas
2. 70 ≤ × ≤ 100 Tuntas
3. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas ini adalah apabila
hasil belajar matematika siswa dari siklus I ke siklus II yang ditinjau dari tes
akhir setiap siklus mengalami peningkatan skor rata-rata yaitu di atas standar
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 65
pada siswa kelas VIII.5 UPT SMP Negeri 1 Pallangga setelah diterapkan
model pembelajaran daring berbasis WhatsApp.
10
Bagian III
Hasil Observasi
11
pemerintah tersebut tapi tidak sedikit pula yang menanggapi negatif
pernyataan pemerintah.
Pembelajaran yang dilaksanakan secara daring ini sedikit banyaknya
mendapat komentar positif dan negatif dari berbagai kalangan. Mengapa
tidak? Pembelajaran secara daring ini membutuhkan sarana dan prasarana
seperti Hp Android, Kuota untuk mengakses link belajar, Jaringan yang
mendukung dan lain-lain. Tetapi hal yang umumnya menjadi kendala adalah
3 hal yang disebutkan tadi yaitu HP, kuota dan jaringan.
Dalam hal proses pembelajaran kita akan menjumpai banyak problem
utamanya berkaitan dengan 3 hal tadi. Banyak siswa yang ketika ditanya
mereka akan menjawab bahwa mereka tidak memiliki handphone atau tidak
memiliki kuota bahkan ada yang mengatakan bahwa jaringan ditempat
tinggalnya kurang mendukung.
Selama pelaksanaan Kegiatan Program Pemantapan Profesi Keguruan
(P2K) di UPT SMP Negeri 1 Pallangga lebih khususnya dikelas VIII.5,
terdapat beberapa masalah yang ditemukan,. Permasalahan-permasalahan
yang ditemukan yaitu sebagai berikut:
Mayoritas peserta didik mengalami kesulitan dalam memahami
pelajaran seara daring, kurangnya konsentrassi, dan tidak dapat
bertanya langsung kepada guru, sehingga kebiasaan-kebiasaan
positif dari tatap muka menjadi berkurang.
Kurangnya motivasi dan minat peserta didik dalam belajar secara
daring, terlihat dari kurangnya keaktifan peserta didik dalam belajar
terutama dalam pengumpulan tugas.
Kuota juga merupakan salah satu masalah besar bagi peserta didik,
karena adanya beberapa peserta didik yang ekonominya kurang
menunjang.
Jaringan juga merupakan pemicu utama adanya permasalahan dalam
belajar, hal ini dapat kita temui adanya beberapa titik dimana
jaringannya kurang bagus.
12
Terdapat pula masalah tentang sarana dan prasarana peserta didik
yang kurang memadai.
Dalam mengajar daring/online Mahasiswa P2K juga harus membuat
suatu perencanaan yang akan dijadikan landasan program pembelajaran di
kelas daring/online. Mahasiswa juga tidak lepas dari dua faktor tersebut.
13
beberapa siswa yang lebih memilih menunda mengerjakan tugas-
tugas yang diberikan dengan alasan ada keperluan lain.
d. Dengan melakukan pembelajaran berbasis daring membuat siswa
kurang memperhatikan jadwal pembelajaran akan dimulai, siswa
hanya aktif di dalam kelas daring jika ingin mengisi absen online.
C. Pemecahan Masalahnya
Pemecahan masalah yang digunakan dengan berbagai permasalahan yang
ada bisa dilakukan dengan cara :
a. Bagi siswa yang memiliki Lokasi rumah sulit dijangkau oleh jaringan
internet untuk sementara dapat pindah ke lokasi yang terjangkau jaringan
internet. Apabila kuota internetnya terbatas bisa diatasi dengan bergabung
ke temannya yang punya Wifi di rumah, maksimum 3 siswa dan
mematuhi protokol kesehatan guna pencegahan Covid-19.
b. Guru di harapkan meyediakan media pebelajaran yang menarik sehingga
siswa tertarik dan tidak merasa jenuh dalam melaksanakan pembelajaran.
c. Materi yang disampaikan diberikan kepada siswa sehari sebelum
pembelajaran dimulai, agar siswa dapat diberi kesempatan yang banyak
untuk membaca dan memahami materi yang akan disampaikan.
d. Tugas yang diberikan kepada siswa tidak terlalu banyak dan rumit agar
siswa tidak terbebani oleh tugas yang menumpuk.
e. Memberi jangka waktu kepada siswa dalam mengumpulkan tugas, agar
siswa yang memiliki masalah dalam mengerjakan tugas dapat diberi
14
kesempatan untuk mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu yang
ditentukan.
f. Mendatangi langsung rumah siswa bagi siswa yang tidak ikut dalam
proses pembelajaran dan siswa yang tidak mengumpulkan tugas, dengan
mewawancarai langsung siswa dan orang tua siswa mengenai
permasalahan apa yang dihadapi oleh siswa selama pembelajaran daring
dengan melakukan pendekatan secara langsung dan memberikan solusi.
15
Bagian IV
Pada bab ini akan dibahas hasil-hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas
pada program Pemantapan Profesi Keguruan (P2K) di kelas VIII.5 UPT SMP
Negeri 1 Pallangga yang memperlihatkan peningkatan hasil belajar melalui
penerapan pendekatan Blanded Learning. Adapun yang dibahas dan dianalisis
adalah hasil belajar siklus I dan siklus II serta data perubahan sikap siswa secara
umum yang diperoleh melalui lembar observasi.
A. Pembahasan Lengkap
1. Analisis Data Kuantitatif
a. Hasil Tes Siklus I
Pada siklus I ini dilaksanakan tes hasil belajar matematka dengan
bentuk tes essay. Tes hasil belajar tersebut dilaksanakan setelah penyajian
beberapa pokok bahasan. Adapun data skor hasil belajar siklus I dapat
dilihat pada tabel berikut:
Statistik Nilai Statistik
Subjek Penelitian 34
Skor Maksimum Ideal 100
Skor Rata-rata 77,56
Skor Tertinggi 90
Skor Terendah 65
Rentang Skor 25
16
0 ≤ × ≤ 69 Tidak Tuntas 14 41,18
70 ≤ × ≤ 100 Tuntas 20 58,82
17
lembar observasi kegiatan siswa Adapun deskripsi aktifitas siswa dapat dilihat
pada lembar observasi kegiatan siswna (terlampir)
Lembar observasi kegiatan siswa merupakan suatu alat yang digunakan
untuk memberikan penilaian terhadap aktivitas dan sikap siswa selama proses
pembelajaran baik pada pelaksanaan siklus I maupun siklus II dengan
menggunakan model kontekstual. Pada lembar observasi ini, ada 4 aspek yang
dinilai yakni:
a. Keaktifan Siswa (KA)
b. Kejujuran Siswa (JJ)
c. Rasa Tanggung Jawab Siswa (TJ)
d. Kedisiplinan Siswa (DS)
Aspek-aspek di atas diamati selama proses pembelajaran mulai dari
siklus I sampai pada siklus II. Keempat aspek di atas diamati dan kemudian
diberi penilaian dengan menggunakan kriteria-kriteria sebagai berikut:
a. 100 = Sangat Baik
b. 75 = Baik
c. 50 = Cukup
d. 25 = Kurang
Setelah diberikan penilaian untuk setiap aspeknya, kemudian skor dari
setiap aspek dijumlahkan. Hasil dari penjumlahan skor setiap aspek kemudian
dibagi dengan jumlah aspek yang dinilai hingga menghasilkan rata-rata skor
yang di dapat dari siswa tersebut. Skor akhir dari setiap siswa di kelompokkan
ke dalam beberapa kategori untuk menentukan nilai sikap dari siswa tersebut.
Adapun pengkategorian untuk nilai sikap siswa adalah sebagai berikut:
a. 75,01 – 100,00 = Sangat Baik (A)
b. 50,01 – 75,00 = Baik (B)
c. 25,01 – 50,00 = Cukup (C)
d. 00,00 – 25,00 = Kurang (D)
B. Relevansi antara konsep / teori yang dikaji sesuai dengan permasalahan
18
dalam proses pembelajaran saat ini (Covid-19). Sesuai dengan teori Tung dalam
Mustofa, Chodzirin, & Sayekti (2019, hlm. 154) menyebutkan karakteristik/ciri-
ciri Pembelajaran Daring/ E-Learning antara lain:
1. Materi ajar disajikan dalam bentuk teks, grafik dan berbagai elemen
multimedia,
2. Komunikasi dilakukan secara serentak dan tak serentak seperti video
conferencing, chats rooms, atau discussion forums,
3. Digunakan untuk belajar pada waktu dan tempat maya,
4. Dapat digunakan berbagai elemen belajar berbasis CD-ROM untuk
meningkatkan komunikasi belajar,
5. Materi ajar relatif mudah diperbaharui,
6. Meningkatkan interaksi antara mahasiswa dan fasilitator,
7. Memungkinkan bentuk komunikasi belajar formal dan informal,
8. Dapat menggunakan ragam sumber belajar yang luas di internet
Selain itu Rusma dalam Herayanti, Fuadunnazmi, & Habibi (2017, hlm.
211) mengatakan bahwa karaktersitik dalam pembelajaran elearning antara lain:
1. Interactivity (interaktivitas),
2. Independency (kemandirian),
3. Accessibility (aksesibilitas),
4. Enrichment (pengayaan).
19
3. Sumber belajar adalah bahan ajar dan berbagai informasi dikembangkan
dan dikemas dalam bentuk yang berbasis teknologi informasi dan
komunikasi serta digunakan dalam proses pembelajaran.
4. Pendidikan jarak jauh memiliki karakteristik bersifat terbuka, belajar,
mandiri, belajar tuntas, menggunakan teknlogi informasi dan komunikasi,
menggunakan teknologi pendidikan lainnya, dan berbentuk pembelajaran
terpadu perguruan tinggi.
5. Pendidikan jarak jauh bersifat terbuka yang artinya pembelajaran yang
diselenggarakan secara fleksibel dalam hal penyampaian, pemilihan dan
program studi dan waktu penyelesaian program, jalur dan jenis pendidikan
tanpa batas usia, tahun ijazah, latar belakang 18 bidang studi, masa
registrasi, tempat dan cara belajar, serta masa evaluasi hasil belajar.
Selain itu Manfaat pembelajaran daring menurut Bates dan Wulf dalam
Mustofa, Chodzirin, & Sayekti (2019, hlm. 154) terdiri atas 4 hal, yaitu:
1. Meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara peserta didik
dengan guru atau instruktur (enhance interactivity),
20
2. Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari mana dan
kapan saja (time and place flexibility),
3. Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas (potential to reach
a global audience),
4. Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi
pembelajaran (easy updating of content as well as archivable
capabilities)
Adapun manfaat e-learning menurut Hadisi dan Muna (2015, hlm. 127)
adalah:
1. Adanya fleksibilitas belajar yang tinggi. Artinya, peserta didik dapat
mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang.
2. Peserta didik dapat berkomunikasi dengan guru setiap saat. Artinya,
peserta didik dapat lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi
pembelajaran.
Dapat disimpulkan bahwa manfaat dari proses pembelajaran daring
diantaranya yaitu adanya kemajuan dalam bidang teknologi yang mampu
meningkatkan mutu pendidikan serta mampu meningkatkan proses
pembelajaran dengan meningkatkan interaksi, mempermudah proses
pembelajaran karena dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun selain itu
mudahnya mengakses materi pembelajaran dan mampu menjangkau peserta
didik dengan cakupan yang luas.
21
e) Melatih pembelajar lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu
pengetahuan.
2) Kekurangan pembelajaran daring/e-learning Kekurangan pembelajaran
daring/e-learning menurut Hadisi dan Muna (2015, hlm. 131) antara lain:
a) Kurangnya interaksi antara guru dan siswa bahkan antar-siswa itu
sendiri yang mengakibatkan keterlambatan terbentuknya values dalam
proses belajar-mengajar.
b) Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan
sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis.
c) Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan dari pada
pendidikan.
d) Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung
gagal.
e) Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet (mungkin hal ini
berkaitan dengan masalah tersedianya listrik, telepon, ataupun
komputer).
Adapun kelas yang saya amati yaitu dikelas VIII.5 sebanyak 34 siswa,
jadwal mengajar di kelas VIII.5 sebanyak 2 kali dalam sepekan, yaitu hari
Rabu jam ke 6-7 dan dihari kamis jam ke 4-5. Aplikasi yang digunakan pada
proses pembelajaran yaitu WhatsApp. Pada Aplikasi WhatshApp saya gunakan
untuk menyapa siswa saat ingin memulai pembelajaran, membuat list absen
siswa dan share Materi Pembelajaran , serta menjelaskan materi melalui voice
note. Melalui aplikasi WhatsApp saya gunakan untuk memberi tugas dan
mengumpulkan tugas, Dari hasil Analisis Pembelajaran yang saya lakukan
berjalan dengan baik, dilihat dari nilai awal siswa atau siklus I rendah
kemudian saat disiklus II mengalami peningkatan drastis.
Bagian V
22
A. Simpulan
Berdasarkan hasil dari pelaksaan penelitian tindakan kelas (PTK) pada
Kegiatan Program Pemantapan Profesi Keguruan (P2K) ini maka dapat
disimpulkan bahwa model pembelajaran daring merupakan salah satu cara
yang tepat dilakukan pada saat situasi pandemi Covid-19 yang melanda
seluruh dunia. Dikarenakan dengan sistem dalam jaringan ini dapat membuat
siswa akan tetap belajar walupun dirumah saja.
Dengan itu siswa dapat dimudahkan melakukan pembelajaran dirumah,
karena siswa merasa model pembelajaran daring lebih santai, menyenangkan,
fleksibel, efisien, singkat, praktis, cepat, tepat, aman, mudah, hemat waktu,
hemat tenaga. Cara itu juga bisa dilakukan jarak jauh tanpa berkumpul di
tempat yang sama.
Selain itu manfaat dari pembelajaran daring juga ialah orang tua siswa
dapat mengawasi anak-anaknya belajar, membuat siswa atau guru menjadi
tahu teknologi, mempercepat era 5.0, meningkatkan kemampuan dibidang
ilmu teknologi. Siswa juga menjadi lebih kreatif dalam menyelesaikan tugas
mereka, dapat mengkondisikan diri senyaman mungkin untuk belajar tanpa
aturan yang formal.
Namun dalam pembelajaran daring ini juga sehingga dapat membuat
siswa susah untuk melakukan pembelajaran secara efektif, dikarenakan
banyaknya kendala dalam jaringan. Sehingga jika dilihat hasil belajar siswa di
UPT SMP Negeri 1 Pallangga dari siklus I ke siklus II cukup mengalami
peningkatan yang signifikan dalam hal prestasi. Sedangkan mengalami
penurunan dalam hal ketidak efektivitasan dalam proses pembelajaran.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil dari penelitian diatas, maka rekomendasi yang dapat
dikemukakan ialah:
23
1. Model pembelajaran daring dapat menjadi salah satu alternatif dalam
mengatasi masalah pandemi covid 19, sehingga memudahkan siswa untuk
melakukan pembelajaran dalam jarak jauh.
2. Dalam memilih model pembelajaran daring sebaiknya lebih berpusat
kepada siswa dengan berbagai variasi sehingga dapat lebih memotivasi
siswa dalam belajar serta menghindari kejenuhan dalam proses belajar
mengajar dengan menggunakan aplikasi yang sesuai dan dapat dengan
mudah dijangkau oleh siswa sehingga dapat meningkatkan prestasi siswa
tersebut.
24
DAFTAR PUSTAKA
Afandi, M., Chamalah, E., Wardani, O., P. (2013). Model dan Metode
Pembelajaran di Sekolah. Semarang: Unissula Press.
25
Permendikbud no. 109 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Jarak
Jauh pada Pendidikan Tinggi (Mencabut Permendikbud no. 24 Tahun 2012)
Sadikin, A., Hamidah, A., ( 2020). Pembelajaran Daring di Tengah Wabah Covid
19. Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi. 6(2), 214-
224.https://doi.org/10.22437/bio.v6i2.9759
26
RUBRIK PENILAIAN LAPORAN KEGIATAN
PEMANTAPAN PROFESI KEGURUAN (P2K)
OLEH DOSEN PEMBIMBING
Nama : Ananda Muliyati
NIM : 105361109117
Sekolah : UPT SMP Negeri 1 Pallangga
Program Studi : Pendidikan Matematika
Fakultas : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Skala Penilaian
Komponen Kriteria
1 2 3 4
Nama Model Sesuai dan cocok untuk memecahkan masalah
1. Tahap-tahap/sintaks model pembelajaran yang
Langkah-
digunakan sudah tepat
langkah Model
2. Analisis pelaksanaan pembelajaran
1. Hasil pelaksanaan pembelajaran
Hasil
2. Permasalahan yang dihadapi
Observasi
3. Pemecahan masalah
Analisis hasil 1. Pembahasan lengkap
pembelajaran
2. Relevansi antara konsep/teori yang dikaji
dikaitkan
sesuai dengan permasalahan
dengan teori
A. Kesimpulan
Menyajikan simpulan hasil pelaksanaan (potret
kemajuan) sesuai dengan tujuan
Simpulan dan
B. Rekomendasi
Rekomendasi
Rekomendasi sebagai tindak lanjut dituliskan
berdasarkan temuan dan pembahasan hasil
pelaksanaan pembelajaran
Daftar pustaka relevan dan penulisannya sesuai
Daftar Pustaka
ketentuan
Jumlah Skor 1, 2, 3, dan 4
Keterangan :
Nilai: 1 = Kurang sekali, 2 = Kurang, 3 = Baik, 4 = Baik Sekali
Skor Akhir oleh Dosen ¿
∑ Skor (1+2+3+ 4) = … … … =…
11 11
Makassar, April 2021
Dosen Pembimbing
`
RENCANA PELAKSANAN PEMBELAJARAN (RPP)
Penilaian / Assesment
Jenis Penilaian Bentuk Penilaian Keterangan Penilaian
Sikap Observasi Tertutup Tanggung jawab, santun, percaya diri, Kepedulian
Pengetahuan Penugasan Tugas pada LKPD
Tes tertulis
Keterampilan Unjuk kerja dalam
diskusi
Hasil Pengerjaan LKPD
KD Pengetahuan KD Keterampilan
3.9 Membedakan dan menentukan luas 4.9 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas
permukaan dan volume bangun ruang sisi permukaan dan volume bangun ruang sisi datar (kubus,
datar (kubus, balok, prisma dan limas) balok, prisma dan limas)
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran
Melalui strategi pembelajaran Ekpositori dengan pendekatan deduktif secara daring peserta didik dapat:
Menentukan Luas Permukaan Kubus
Menentukan Volume Kubus
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Metode Daring Langkah Pembelajaran:
1. Pendahuluan
1. Melalui WA guru memberikan salam, dan sekaligus menyuruh peserta
didik untuk berdoa bersama.
Metode Pembelajaran
2. Guru mengecek kehadiran, kesehatan serta kesiapan peserta didik
Web Based Learning untuk mengikuti pembelajaran yang akan berlangsung.
3. Guru memotivasi sekaligus menyampaikan tujuan pembelajaran yang
Media akan di pelajari kepada peserta didik.
Whats Apps 2. Kegiatan Inti
1. Melalui Whatsapps guru memberikan materi dalam bentuk video,
Google Meeting screnshoot atau foto serta menjelaskannya.
2. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyimak,
membaca, menyalin dan memahami materi serta mendiskusikannya
Sumber belajar: bersama siswa lain dengan memanfaatkan WA grup.
3. Peserta didik diberikan kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang
1. Buku Siswa
belum dipahami berkaitan dengan materi bangun ruang sisi datar
2. Internet khususnya kubus.
4. Guru meminta siswa untuk membuat kesimpulan terkait materi bangun
3. LKPD
ruang sisi datar khusunya materi kubus.
Alat dan Bahan 3. Penutup
1. HP/Laptop 1. Guru memberikan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) dengan
batasan waktu pengerjaan (misalnya 1 hari)
2. Kertas 2. Upload Hasil LKPD oleh siswa ke Whats Apps
3. Pulpen/pensil 3. Guru mengakhri pembelajaran dengan do’a dan salam
Penilaian / Assesment
Jenis Penilaian Bentuk Penilaian Keterangan Penilaian
Sikap Observasi Tertutup Tanggung jawab, santun, percaya diri, Kepedulian
Pengetahuan Penugasan Tugas pada LKPD
Tes tertulis
Keterampilan Unjuk kerja dalam
diskusi
Hasil Pengerjaan LKPD
Penilaian / Assesment
Jenis Penilaian Bentuk Penilaian Keterangan Penilaian
Sikap Observasi Tertutup Tanggung jawab, santun, percaya diri, Kepedulian
Pengetahuan Penugasan Tugas pada LKPD
Tes tertulis
Keterampilan Unjuk kerja dalam
diskusi
Hasil Pengerjaan LKPD
KD Pengetahuan KD Keterampilan
3.9 Membedakan dan menentukan luas 4.9 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas
permukaan dan volume bangun ruang sisi permukaan dan volume bangun ruang sisi datar (kubus,
datar (kubus, balok, prisma dan limas) balok, prisma dan limas)
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran
Melalui strategi pembelajaran Ekpositori dengan pendekatan deduktif secara daring peserta didik dapat:
Menentukan Luas Permukaan Balok
Menentukan Volume Balok
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Metode Daring Langkah Pembelajaran:
1. Pendahuluan
1. Melalui WA guru memberikan salam, dan sekaligus menyuruh peserta
didik untuk berdoa bersama.
Metode Pembelajaran
2. Guru mengecek kehadiran, kesehatan serta kesiapan peserta didik
Web Based Learning untuk mengikuti pembelajaran yang akan berlangsung.
3. Guru memotivasi sekaligus menyampaikan tujuan pembelajaran yang
Media akan di pelajari kepada peserta didik.
Whats Apps 2. Kegiatan Inti
1. Melalui Whatsapps guru memberikan materi dalam bentuk video,
Google Meeting screnshoot atau foto serta menjelaskannya.
2. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyimak,
membaca, menyalin dan memahami materi serta mendiskusikannya
Sumber belajar: bersama siswa lain dengan memanfaatkan WA grup.
3. Peserta didik diberikan kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang
1. Buku Siswa
belum dipahami berkaitan dengan materi bangun ruang sisi datar
2. Internet khususnya balok.
4. Guru meminta siswa untuk membuat kesimpulan terkait materi bangun
3. LKPD
ruang sisi data khusunya materi balok.
Alat dan Bahan 3. Penutup
1. HP/Laptop 1. Guru memberikan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) dengan
batasan waktu pengerjaan (misalnya 1 hari)
2. Kertas 2. Upload Hasil LKPD oleh siswa ke Whats Apps
3. Pulpen/pensil 3. Guru mengakhri pembelajaran dengan do’a dan salam
Penilaian / Assesment
Jenis Penilaian Bentuk Penilaian Keterangan Penilaian
Sikap Observasi Tertutup Tanggung jawab, santun, percaya diri, Kepedulian
Pengetahuan Penugasan Tugas pada LKPD
Tes tertulis
Keterampilan Unjuk kerja dalam
diskusi
Hasil Pengerjaan LKPD
Penilaian / Assesment
Jenis Penilaian Bentuk Penilaian Keterangan Penilaian
Sikap Observasi Tertutup Tanggung jawab, santun, percaya diri, Kepedulian
Pengetahuan Penugasan Tugas pada LKPD
Tes tertulis
Keterampilan Unjuk kerja dalam
diskusi
Hasil Pengerjaan LKPD
KD Pengetahuan KD Keterampilan
3.9 Membedakan dan menentukan luas 4.9 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas
permukaan dan volume bangun ruang sisi permukaan dan volume bangun ruang sisi datar (kubus,
datar (kubus, balok, prisma dan limas) balok, prisma dan limas)
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran
Melalui strategi pembelajaran Ekpositori dengan pendekatan deduktif secara daring peserta didik dapat:
Menentukan Luas Permukaan Prisma
Menentukan Volume Prisma
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Metode Daring Langkah Pembelajaran:
1. Pendahuluan
1. Melalui WA guru memberikan salam, dan sekaligus menyuruh peserta
didik untuk berdoa bersama.
Metode Pembelajaran
2. Guru mengecek kehadiran, kesehatan serta kesiapan peserta didik
Web Based Learning untuk mengikuti pembelajaran yang akan berlangsung.
3. Guru memotivasi sekaligus menyampaikan tujuan pembelajaran yang
Media akan di pelajari kepada peserta didik.
Whats Apps 2. Kegiatan Inti
1. Melalui Whatsapps guru memberikan materi dalam bentuk video,
Google Meeting screnshoot atau foto serta menjelaskannya.
2. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyimak,
membaca, menyalin dan memahami materi serta mendiskusikannya
Sumber belajar: bersama siswa lain dengan memanfaatkan WA grup.
3. Peserta didik diberikan kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang
1. Buku Siswa
belum dipahami berkaitan dengan materi bangun ruang sisi datar
2. Internet khususnya prisma.
4. Guru meminta siswa untuk membuat kesimpulan terkait materi bangun
3. LKPD
ruang sisi datar khusunya materi prisma.
Alat dan Bahan 3. Penutup
1. HP/Laptop 1. Guru memberikan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) dengan
batasan waktu pengerjaan (misalnya 1 hari)
2. Kertas 2. Upload Hasil LKPD oleh siswa ke Whats Apps
3. Pulpen/pensil 3. Guru mengakhri pembelajaran dengan do’a dan salam
Penilaian / Assesment
Jenis Penilaian Bentuk Penilaian Keterangan Penilaian
Sikap Observasi Tertutup Tanggung jawab, santun, percaya diri, Kepedulian
Pengetahuan Penugasan Tugas pada LKPD
Tes tertulis
Keterampilan Unjuk kerja dalam
diskusi
Hasil Pengerjaan LKPD
Penilaian / Assesment
Jenis Penilaian Bentuk Penilaian Keterangan Penilaian
Sikap Observasi Tertutup Tanggung jawab, santun, percaya diri, Kepedulian
Pengetahuan Penugasan Tugas pada LKPD
Tes tertulis
Keterampilan Unjuk kerja dalam
diskusi
Hasil Pengerjaan LKPD
KD Pengetahuan KD Keterampilan
3.9 Membedakan dan menentukan luas 4.9 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas
permukaan dan volume bangun ruang sisi permukaan dan volume bangun ruang sisi datar (kubus,
datar (kubus, balok, prisma dan limas) balok, prisma dan limas)
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran
Melalui strategi pembelajaran Ekpositori dengan pendekatan deduktif secara daring peserta didik dapat:
Menentukan Luas Permukaan Limas
Menentukan Volume Limas
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Metode Daring Langkah Pembelajaran:
1. Pendahuluan
1. Melalui WA guru memberikan salam, dan sekaligus menyuruh peserta
didik untuk berdoa bersama.
Metode Pembelajaran
2. Guru mengecek kehadiran, kesehatan serta kesiapan peserta didik
Web Based Learning untuk mengikuti pembelajaran yang akan berlangsung.
3. Guru memotivasi sekaligus menyampaikan tujuan pembelajaran yang
Media akan di pelajari kepada peserta didik.
Whats Apps 2. Kegiatan Inti
1. Melalui Whatsapps guru memberikan materi dalam bentuk video,
Google Meeting screnshoot atau foto serta menjelaskannya.
2. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyimak,
membaca, menyalin dan memahami materi serta mendiskusikannya
Sumber belajar: bersama siswa lain dengan memanfaatkan WA grup.
3. Peserta didik diberikan kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang
1. Buku Siswa
belum dipahami berkaitan dengan materi bangun ruang sisi datar
2. Internet khususnya limas.
4. Guru meminta siswa untuk membuat kesimpulan terkait materi bangun
3. LKPD
ruang sisi datar khusunya materi limas.
Alat dan Bahan 3. Penutup
1. HP/Laptop 1. Guru memberikan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) dengan
batasan waktu pengerjaan (misalnya 1 hari)
2. Kertas 2. Upload Hasil LKPD oleh siswa ke Whats Apps
3. Pulpen/pensil 3. Guru mengakhri pembelajaran dengan do’a dan salam
Penilaian / Assesment
Jenis Penilaian Bentuk Penilaian Keterangan Penilaian
Sikap Observasi Tertutup Tanggung jawab, santun, percaya diri, Kepedulian
Pengetahuan Penugasan Tugas pada LKPD
Tes tertulis
Keterampilan Unjuk kerja dalam
diskusi
Hasil Pengerjaan LKPD
BOBOT NILA KE
NO NAMA PESERTA DIDIK L/P 1 (bobot 50) 2 (bobot 50) I T
a b c d e a b c d
1 A. Qatrunnada Naqiyyah Izdihar P 10 10 10 8 7 10 10 5 5 75 T
2 Ahmad Firmansyah L 10 10 10 5 5 10 10 10 10 80 T
3 Akayla Putri Fadilla Taufik P
4 Aldir Naufan Putra L 10 10 10 5 5 10 10 7 8 75 T
5 Amirrah Tazkiyah Irvan P
6 Arfat Amrah L 10 10 10 5 5 10 10 10 10 80 T
7 Aulia Rahmadani Nur P 10 10 10 5 5 10 10 10 10 80 T
8 Faisal L
9 Fikri Haikal L 10 10 8 5 5 9 8 5 5 65 TT
10 Kesya Alea Ramadhani P 10 10 10 5 5 10 10 8 7 75 T
11 Muh. Fikri Algifari Haryadi L 10 10 10 8 8 10 10 12 12 90 T
12 Muh. Hidayat Nur L 10 10 10 7 9 10 10 10 10 86 T
13 Muh. Ikhsan Taqwin S. L 10 10 10 8 8 10 10 12 12 90 T
14 Muh. Khairur Akhmad Ardhany L 10 10 10 7 9 10 10 10 10 86 T
15 Muh. Rifaldo L
16 Muh. Said Maulana Abubakar L 10 10 10 9 7 10 10 12 12 90 T
17 Muh. Syarief Sahar L 10 10 10 5 5 10 10 9 6 75 T
18 Nabila Alifya Wandira P 10 10 10 5 5 10 10 5 10 75 T
19 Naila Azzahra P 10 10 10 5 5 8 7 5 5 65 TT
20 Nia Ramadhani Rate P
21 Nur Fahreza Guntur L
22 Nur Isma Wahyuni P 10 10 10 5 5 10 10 9 6 75 T
23 Nur Isnaini Syamsiah P 10 10 10 9 6 10 10 5 5 75 T
24 Nurjannah P 10 10 10 5 5 10 10 5 5 70 T
25 Putri Aulia P
26 Putri Sabrina Salsabila Gosal P 10 10 10 7 9 10 10 12 12 90 T
27 Rahmat Ramadhani L 10 10 10 8 8 10 10 10 10 86 T
28 Rameyza Elya P 10 10 10 8 8 10 10 10 10 86 T
29 Rindiany Putri P 10 10 5 5 5 10 5 5 5 65 TT
30 Rizky Adeputra L
31 Sri Amelia Damayanthi P 10 10 10 6 9 10 10 5 5 75 T
32 Suci Indah Permata Sari P
33 Teguh Febrian L 10 10 10 5 5 10 5 5 5 65 TT
34 Tri Ainun Pebrianti P 10 10 10 5 5 10 5 5 5 65 TT
Keterangan: T = Tuntas
TT =Tidak Tuntas
Pallangga, April 2021
Mengetahui,
BOBOT
NILAI KET
NO NAMA PESERTA DIDIK L/P 1 (bobot 50) 2 (bobot 50)
a b c D E a b c d
1 A. Qatrunnada Naqiyyah Izdihar P 10 10 10 5 5 10 10 13 13 86 T
2 Ahmad Firmansyah L 10 10 10 8 8 10 10 13 13 92 T
3 Akayla Putri Fadilla Taufik P 10 10 10 5 5 10 10 5 5 69 TT
4 Aldir Naufan Putra L 10 10 10 5 5 10 10 12 13 85 T
5 Amirrah Tazkiyah Irvan P
6 Arfat Amrah L 10 10 10 10 5 10 10 10 10 95 T
7 Aulia Rahmadani Nur P 10 10 10 9 9 10 10 12 12 92 T
8 Faisal L
9 Fikri Haikal L
10 Kesya Alea Ramadhani P
11 Muh. Fikri Algifari Haryadi L 10 10 10 5 5 10 10 15 10 85 T
12 Muh. Hidayat Nur L 10 10 10 10 5 10 10 10 10 95 T
13 Muh. Ikhsan Taqwin S. L 10 10 10 10 5 10 10 10 10 95 T
14 Muh. Khairur Akhmad Ardhany L 10 10 10 5 5 10 10 10 10 80 T
15 Muh. Rifaldo L 10 10 10 5 5 10 10 12 13 85 T
16 Muh. Said Maulana Abubakar L 10 10 10 8 9 10 10 13 12 92 T
17 Muh. Syarief Sahar L 10 10 10 9 8 10 10 12 13 92 T
18 Nabila Alifya Wandira P
19 Naila Azzahra P 10 10 10 5 5 10 10 8 8 76 T
20 Nia Ramadhani Rate P
21 Nur Fahreza Guntur L 10 10 10 5 5 10 10 10 10 80 T
22 Nur Isma Wahyuni P 10 10 10 9 9 10 10 12 12 92 T
23 Nur Isnaini Syamsiah P 10 10 10 9 9 10 10 12 12 92 T
24 Nurjannah P
25 Putri Aulia P 10 10 10 5 5 10 10 9 9 78 T
26 Putri Sabrina Salsabila Gosal P 10 10 10 9 9 10 10 12 12 92 T
27 Rahmat Ramadhani L 10 10 10 9 5 10 10 10 5 79 T
28 Rameyza Elya P
29 Rindiany Putri P 10 10 10 5 5 10 10 5 5 70 T
30 Rizky Adeputra L
31 Sri Amelia Damayanthi P 10 10 10 10 5 10 10 10 10 95 T
32 Suci Indah Permata Sari P 10 10 10 5 5 10 10 5 5 70 T
33 Teguh Febrian L
34 Tri Ainun Pebrianti P
Keterangan: T = Tuntas
TT = Tidak Tuntas
Pallangga, April 2021
Mengetahui,
Guru Pamong Mahasiswa P2K/KKN
Gambar 1 Gambar 2
(Guru Membuat (Guru Menyapa Dan Gambar 3
WhatsApp Grup) Menanyakan Kabar (Guru Mengecek Kehadiran Siswa)
Siswa)
Gambar 4 Gambar 5
(Guru Menyampaikan Materi Pembelajaran (Guru membuka sesi tanya jawab dengan
Kepada Siswa) siswa)
Gambar 7
Gambar 6
(Siswa Membuat
(Guru Memberikan Tugas Sebagai Bahan Evaluasi Untuk Siswa)
Rangkuman Materi
pPembelajaran)
DOKUMENTASI
KEGIATAN PEMANTAPAN PROFESI KEGURUAN (P2K)
Kelas VIII.5 SMP Negeri 1 Pallangga
Ananda Muliyati
Dra. Hj. Nuralang, M.Pd.
NIM. 105361109117
NIP. 19690521 199702 2 002