PROPOSAL TESIS
NUR AIDA
PROGRAM PASCASARJANA
MAKASSAR
2021
ii
PROPOSAL TESIS
Program Studi
Magister Pendidikan Guru Sekolah Dasar
NUR AIDA
Nomor Induk Mahasiswa: 105060403519
Kepada
PROGRAM PASCASARJANA
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2021
iii
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL TESIS
NUR AIDA
NIM: 105060403519
Menyetujui
Komisi Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN iv
DAFTAR ISI xi
BAB I PENDAHULUAN 1
B. Fokus Penelitian 7
C. Tujuan Penelitian 7
D. Manfaat Penelitian 8
1. Keterampilan Guru 13
C. Kerangka Pikir 58
v
A. Pendekatan Penelitian 60
DAFTAR PUSTAKA 67
1
BAB I
PENDAHULUAN
ekonomi dan sosial, tetapi juga sektor pendidikan yang mau tidak mau
harus mulai beradaptasi dengan perkembangan saat ini. Oleh karena itu,
diubah menjadi pembelajaran non tatap muka. Program ini dikenal dengan
1
2
yang sama setiap hari. Selain itu, guru kurang fokus dan kecil dalam
memberikan materi pada salah satu mata pelajaran. Sedikit lebih mudah
pada mata pelajaran ini, seperti ilmu sosial, untuk memahami siswa, akan
efektif.
memiliki posisi tertentu seperti perannya sebagai guru Ilmu Sosial. Guru
perilaku arif, bertanggung jawab, perhatian dan santun, karena Ilmu Sosial
mempunyai struktur dan hubungan yang jelas dan kuat antar konsep. Jika
memberikan tugas kepada siswa yang tidak mengerti sama sekali tanpa
di kurun waktu yang tidak pasti dimana penerapan pembelajaran berani ini
berakhir.
.
4
tetapi guru juga memiliki tanggung jawab yang besar, termasuk beban
pendidikan, guru juga harus memahami hal-hal yang bersifat filosofis dan
siswa terhadap suatu materi akan berbanding lurus dengan hasil belajar
siswa yang juga akan ikut meningkat. Proses pembelajaran menjadi kunci
5
Meeting yang menjadikan guru lebih mudah bertatap muka dengan siswa
melalui layar kaca. Dan yang lebih penting adalah guru dapat
mengajar dengan tatap muka di kelas. Orangtua atau wali siswa juga
untuk menarik perhatian siswa agar tetap fokus dan aktif selama
siswa. Siswa juga diajarkan budi pekerti atau sopan santun bahwa selama
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Bastian (2019)
pembelajaran IPS kelas IV SD”. Berdasar hasil dalam penelitian ini, dapat
Implikasi teoritis penelitian ini yaitu hasil penelitian dapat dijadikan sebagai
pembelajaran.
yakni sebagai alat komunikasi antara guru dan peserta didik. Ketika
komunikasi antara guru dan peserta didik berjalan dengan baik maka
maupun media realita. Ini didukung hasil analisis statistik deskriptif dan uji
sebesar 0.899.
kognitif siswa kelas IIIa. Pada pratindakan nilai rata-rata kelas 45,
50%. Sedangkan pada akhir siklus III, 77 dan 88,46%. Demikian pula
pada kecenderungan berperilaku sesuai nilai target pada siswa kelas IIIa
penelitian dilakukan oleh Hilna Putria, Luthfi Hamdani Maula, dan Din
B. Rumusan Masalah
Makassar?
11
C. Tujuan Penelitian
Makassar.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
a. Untuk peneliti
2. Manfaat Praktis
a. Untuk guru
baik.
b. Untuk siswa
c. Untuk sekolah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
belajar mengajar.
14
14
yang baik.
apa adanya, sesuai dengan kondisi objek. Subjek penelitian, guru yang
ada satu komponen yang jarang digunakan yaitu variasi dalam media dan
alat peraga. Dikarenakan fasilitas yang dipakai hanyalah fasilitas yang ada
Sumber data dalam penelitian ini meliputi data primer yakni wawancara
dengan guru wali kelas dan siswa dan data sekunder yang berupa foto
pelajaran 2019/2020 yang diantaranya: (1) Dari peserta didik diberi tahu
menjadi peserta didik mencari tahu. (2) Dari guru sebagai satu-satunya
sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar. (3) Dari
siapa saja adalah peserta didik dan dimana saja adalah kelas dan (6)
yang diantaranya: (1) Faktor internal yang terdiri dari: (a) ketepatan waktu
tugas. (2) Faktor eksternal, faktor yang berasal dari lingkungan tempat
media yang belum maksimal. Hal ini dikarenakan terdapat faktor yang
bervariasi adalah: (1) Waktu dan pengalaman guru (2) karakter siswa (3)
1. Keterampilan Guru
Kata “guru”, pikiran orang biasanya tertuju pada sosok abdi negara
kelas” ini, siswa diam tertunduk takut, dan tidak lupa melipat tangan di
atas meja dengan pandangan lurus ke depan. Menjadi guru yang efektif,
figur yang menarik perhatian semua orang, entah dalam keluarga, dalam
masyarakatatau sekolah.
mengajar.
pengetahuan.
sombong; dan k) memiliki iman dan taqwa seimbang dunia akhirat. Dalam
Maisah, 2010:3)
20
pelajaran ke dalam otak anak didik. Guru yang mengajar dan anak didik
yang baik”
dan perorangan.
guru sangat didukung oleh kepribadian yang meliputi rasa percaya diri,
Djamarah (2010: 43) semua peranan guru dapat diuraikan dibawah ini:
efektif. Selain itu, guru juga harus memiliki keterampilan untuk memilih,
selanjutnya.
Guru harus bisa membedakan mana nilai yang baik dan mana
nilai yang buruk. Semua nilai yang baik harus guru pertahankan, dan
nilai yang buruk harus guru singkirkan dari jiwa dan watak anak didik.
memiliki peran penting dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, guru
yang efektif dan efisien. Guru harus menguasai bahan ajar, mengelola
mengelola interaksi belajar mengajar guru paling tidak harus memiliki dua
7.47).
Pembelajaran.
Sanjaya (2011: 39) ada tiga jenis variasi yang dilakukan oleh
hal ini disebabkan oleh suara guru. Terkadang suara guru terlalu
kalimat yang kurang jelas. Guru yang baik akan terampil mengatur
tidak membosankan.
(3) Kebisuan guru (teacher silence), ada kalanya guru dituntut untuk
Oleh sebab itu, teknik “diam” dapat digunakan sebagai alat untuk
siswa.
27
siswa.
media dan alat pembelajaran. Secara umum ada tiga bentuk media,
yaitu media yang dapat didengar, dilihat, dan dapat diraba. Untuk
a. Pengertian Pembelajaran
metode pengajaran, sumber belajar dan penilaian hasil belajar.” Kata atau
adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan
sikap, atau perilaku siswa yang relatif permanen sebagai akibat dari
belajar.
menjadi suatu disiplin ilmu yang tidak dapat dipecah-pecah lagi karena
adaptasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar
Sosial adalah kegiatan dasar manusia secara sosial yang disajikan secara
baik.
kearah yang lebih baik. Dalam pembelajaran, tugas guru yang paling
ilmu sosial ataupun integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial seperti:
masalah-masalah sosial.
akan datang.
IPS untuk Sekolah Dasar telah memasukkan setidaknya lima sub bidang
studi, yakni Sejarah, Geografi, Politik, Hukum, dan Ekonomi. Tujuan mata
tersendiri.
35
diajarkan.
tatap muka.
pembelajaran yang dilakukan tanpa tatap muka dan melalui jaringan atau
pembelajaran jarak jauh ketika terjadi bencana alam atau keadaan seperti
36
peserta didik. Pembelajaran daring untuk saat ini telah menjadi populer
dalam penerapannya.
kompleks.
sekolahan.
daring yaitu:
mengajar.
kebingungan.
dan tidak bergantung pada orang lain. Hal ini karena siswa akan fokus
2020:113).
1) Membuka pelajaran
c) Memberi acuan
d) Membuat kaitan
Yaitu antar aspek yang relevan dari bidang studi yang telah dikenal
2) Menutup pelajaran
(Mulyasa, 2008:84)
ringkasan.
b. Keterampilan Menjelaskan
dengan apa yang belum diketahui, hubungan antara dalil, definisi, rumus
istilah teknis dan asing perlu disampaikan dengan waktu diam atau
artinya.
41
b) Konsep baru atau yang sulit perlu diberi contoh dan ilustrasi sesuai
c. Keterampilan Bertanya
perkembangan siswa
42
anggukan.
43
a) Penguatan verbal
kata seperti: bagus, benar, hebat, tepat (b) kelompok kata seperti:
bagus sekali, sangat benar, hebat sekali, sangat hebat, (c) kalimat
penguatan verbal.
bahu atau menjabat tangan siswa yang berprestasi. Cara ini harus
sesuatu.
jawaban tersebut.
(Mulyasa, 2008:78)
c) Kontak pandang
dengan siswanya.
d) Perubahan posisi
cocok.
a) Variasi visual
b) Variasi oral
dalam penyajiannya.
yang terlibat.
46
sekelompok kecil orang (3-9 orang) dalam interaksi tatap muka yang
1) Memusatkan perhatian
dasar yang kuat, memperjelas hal yang disepakati dan yang tidak
6) Menutup diskusi
tentang tindak lanjut dikusi atau topik diskusi yang akan datang,
d) Menegur secara efektiif dengan cara jelas dan tegas kepada siswa
berkepanjangan.
tingkah laku, guru memilih tingkah laku yang akan diubah dan guru
meminimalkan masalah
49
tidak perlu.
siswa dan pada siswa secara individu. (Khotimah dkk, 2013:56) Secara
fisik bentuk pengajaran ini ialah berjumlah terbatas, yaitu berkisar antara
yang lebih akrab antara guru dan siswa dengan siswa. (Khotimah dkk,
2013:56)
setiap peserta didik, dan menjalin hubungan yang lebih akrab antara guru
dengan peserta didik maupun antara peserta didik dengan peserta didik.
positif terhadap buah pikiran siswa dan mengendali situasi sehingga siswa
C. Kerangka Pikir
gaya mengajar guru, variasi penggunaan alat bantu, dan variasi pola
Implementasi
Keterampilan Guru
Hasil Penelitian
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
menangkap objek ciri khas suatu objek, seseorang atau kejadian pada
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
kualitatif.
67
54
pembelajaran pada mapel IPS melalui daring learning akan lebih baik jika
April 2021.
masalah yang diteliti. Informan penelitian ini adalah Siswa Kelas IV, dan
1. IV 1 1 2
2. V 1 1 2
55
3. Guru 1 2 3
4. Kepala Sekolah 1 - 1
S 4 4 8
1. Wawancara
Wawancara adalah salah satu bentuk alat evaluasi jenis non tes
voice note.
57
2. Dokumentasi
melalui fakta yang bisa tersimpan dalam bentuk surat, catatan harian,
arsip foto hingga jurnal kegiatan. Data berupa dokumen ini menjadi data
analisis data dalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
mencari makna dari setiap gejala yang telah diperoleh dan menarik
tersebut.
sekolahan sebagai objek penelitian yang terdiri dari guru Kelas III, IV, dan
dari satu orang dalam pengumpulan dan analisis data. Teknik ini diakui
arsif, dokumen sejarah, catatan resmi, catatan atau tulisan pribadi dan
2. Triangulasi Teknik
diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan atau yang
61
lain.
3. Triangulasi Waktu
melalui wawancara atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang
berbeda. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dari waktu pagi
hari hingga siang hari. Dengan begitu akan diketahui apakah narasumber
memberikan data yang sama atau data yang berbeda. Adapun bagian dari
DAFTAR PUSTAKA
Jailani dan Muhsini. 2006. Hasil Belajar dan Pembelajaran di SD. Jakarta:
Pustaka Jaya.
Roman Andrianto, Paulus Insap Santoso dan Eko Nugroho. 2019. Faktor-
faktor yang Mempengaruhi Kesuksesan Pembelajaran Daring dalam
Revolusi Industri 4.0. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.
Tuti Astiani. 2016. Pendidikan Ilmu Sosial. Jogjakarta: Ar- Ruzz Media