Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
sulit bagi sebagian orang, hal tersebut tak lepas dari bidang kajian matematika yang dominan
tentang rumus dan angka-angka sehingga bagi sebagian orang menganggap pembelajaran
metematika kelihatan rumit dan butuh teknik khusus dalam mempelajarinya. Pembelajaran
matematika memang bersifat abstrak sehingga butuh perantara atau media khusus dalam
mengajarkan matematika.
Ilmu matematika adalah ilmu dasar yang menunjang ilmu yang lain dalam pengaplikasiannya
oleh karena itu pemahaman matematika dengan benar akan berimplikasi terhadap kemampuan
dalam mengakaji beberapa ilmu yang berkaitan dengan matematika. Sejak kapan matematika
sebaiknya harus dipelajari? adalah sebuah pertanyaan yang ditanyakan oleh sebagian orang.
belajar matematika sebaiknya dimulai dari lingkungan keluarga. namun yang paling tepat adalah
penguasaan dan pemahaman pembelajaran matematika memang sebaiknya ditanamkan sejak
anak masih duduk dibangku sekolah dasar.
Namun bagaimana cara mengajarkan anak mata pejaran matematika di SD? untuk mengajarkan
mata pelajaran matematika di SD tidak boleh asal-asalan karena sifat matematika yang abstrak
kadang justru membuat anak sulit memahaminya. dibutuhkan model pembelajaran yang memang
sesuai dengan mata pelajaran matematika agar tujuan pembelajaran matematika bisa
tercapai. Apa-apa saja 10 model pembelajaran matematika di SD (sekolah dasar)? berikut sedikit
ulasan Model Pembelajaran Matematika di SD.
Problem Open-Ended tidak mudah dikembangkan oleh siswa dengan beragam kemampuan.
Melalui penelitian di Jepang ditemukan beberapa hal yang menjadi acuan dalam mengkreasi
problem tersebut diantaranya: 1) Sajikan permasalahan melalui situasi fisik yang nyata 2) Soal-
soal pembuktian dapat diubah sedemikian rupa sehingga siswa dapat menemukan hubungan dan
sifat- sifat dari variabel dalam persoalan itu. 3) Sajikan bentuk- bentuk atau bangun- bangun
geometri. 4) Sajikan urutan bilangan atau tabel sehingga siswa dapat menemukan aturan
matematika. 5) Berikan beberapa contoh konkrit dalam beberapa kategori 6) Berikan beberapa
latihan serupa sehingga siswa dapat mengeneralisasi dari pekerjaanya
Mengembangkan Rencana Pembelajaran Setelah guru mengknstruksi dengan baik, tiga hal yang
harus diperhatikan dalam pembelajaran sebelum problem itu ditampilkan di kelas adalah : ·
Apakah problem itu kaya dengan konsep- konsep matematika dan berharga? Problem harus
mendorong siswa untuk berpikir dari berbagai sudut pandang.
Apakah level matematika dari problem itu cocok untuk siswa? Pada saat siswa menyelesaikan
problem Open- ended, mereka harus menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang telah
mereka punyai · Apakah problem itu mengundang perkembangan konsep matematika lebih
lanjut ? Problem harus memiliki keterkaitan atau dihubungkan dengan konsep- konsep
matematika yang lebih tinggi sehingga dapat memacu siswa untuk berpikir tingkat tinggi Setelah
kita memformulasi problem mengikuti kriteria yang dikemukakan, langkah selanjutnya adalah
mengembangkan rencana pembelajaran yang baik. Tahapnya adalah sebagai berikut: Tuliskan
respon siswa yang diharapkan Siswa diharapkan merespon problem open- ended dengan
berbagai cara. Oleh karena itu guru harus menulis daftar antisipasi respon siswa terhadap
problem. Tujuan dari problem itu harus jelas
langkah-langkah pembelajaran dalam model pembelajaran OpenEnded Problems adalah sebagai
berikut :
1. Persiapan
Sebelum memulai proses belajar mengajar, guru harus membuat Program Satuan Pelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), membuat pertanyaan OpenEnded Problems.
2. Pelaksanaan, terdiri :
a. Pendahuluan, yaitu Siswa menyimak guru yang memberikan motivasi bahwa yang akan
dipelajari berkaitan atau bermanfaat bagi kehidupan sehari hari sehingga siswa semangat dalam
belajar. Kemudian siswa menanggapi apersepsi yang dilakukan guru supaya guru dapat
mengetahui pengetahuan awal siswa mengenai konsep konsep yang akan dipelajari.
b. Kegiatan inti, yaitu pelaksanaan pembelajaran dengan langkah langkah sebagai berikut :
1. siswa membentuk kelompok yang terdiri dari lima orang tiap kelompok;
2. siswa mendapatkan pertanyaan Openended Problems mengenai perhitungan statistik dan
perhitugan matematis;
3. siswa berdiskusi bersama kelompoknya masingmasing mengenai penyelesaian dari pertanyaan
OpenEnded Problems yang telah diberikan oleh guru;
4. setiap kelompok siswa melalui perwakilannya, mengemukakan pendapat atau solusi yang
ditawarkan kelompoknya secara bergantian;
5. siswa atau kelompok kemudian menganalisis jawabanjawaban yang telah dikemukakan, mana
yang benar dan mana yang lebih efektif.
c. Kegiatan Akhir, yaitu siswa menyimpulkan apa yang telah dipelajari, dan kemudian
kesimpulan tersebut disempurnakan oleh guru;
3. Evaluasi
Setelah berakhirnya KBM, siswa mendapatkan tugas perorangan atau ulangan harian yang berisi
pertanyaan Open Ended Problems yang merupakan evaluasi yang diberikan oleh guru. Dalam
jurnal internasional J.Nikos, mourtos ,dkk
Langkah-langkah tersebut kemudian dikembangkan oleh Ibrahim (2000: 29) menjadi enam
langkah sebagai berikut :
Langkah 1. Persiapan
Dalam tahap ini guru mempersiapkan rancangan pelajaran dengan membuat Skenario
Pembelajaran (SP), Lembar Kerja Siswa (LKS) yang sesuai dengan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT.
Langkah 2. Pembentukan kelompok
Dalam pembentukan kelompok disesuaikan dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT.
Guru membagi para siswa menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 3-5 orang siswa.
Guru memberi nomor kepada setiap siswa dalam kelompok dan nama kelompok yang berbeda.
Penomoran adalah hal yang utama di dalam NHT, dalam tahap ini guru membagi siswa menjadi
beberapa kelompok atau tim yang beranggotakan tiga sampai lima orang dan memberi siswa
nomor sehingga setiap siswa dalam tim mempunyai nomor berbeda-beda, sesuai dengan jumlah
siswa di dalam kelompok. Kelompok yang dibentuk merupakan percampuran yang ditinjau dari
latar belakang sosial, ras, suku, jenis kelamin dan kemampuan belajar. Selain itu, dalam
pembentukan kelompok digunakan nilai tes awal (pre-test) sebagai dasar dalam menentukan
masing-masing kelompok.
Langkah 3. Tiap kelompok harus memiliki buku paket atau buku panduan
Dalam pembentukan kelompok, tiap kelompok harus memiliki buku paket atau buku panduan
agar memudahkan siswa dalam menyelesaikan LKS atau masalah yang diberikan oleh guru.
Langkah 4. Diskusi masalah
Dalam kerja kelompok, guru membagikan LKS kepada setiap siswa sebagai bahan yang akan
dipelajari. Dalam kerja kelompok setiap siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan
meyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban dari pertanyaan yang telah ada dalam LKS
atau pertanyaan yang telah diberikan oleh guru. Pertanyaan dapat bervariasi, dari yang bersifat
spesifik sampai yang bersifat umum.
Langkah 5. Memanggil nomor anggota atau pemberian jawaban
Dalam tahap ini, guru menyebut satu nomor dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor
yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban kepada siswa di kelas.
Langkah 6. Memberi kesimpulan
Guru bersama siswa menyimpulkan jawaban akhir dari semua pertanyaan yang berhubungan
dengan materi yang disajikan.
Numbered head together
a. Materi : Keliling dan Luas Bangun Datar
b. Alasan : Pada dasarnya model ini memang dapat digunakan.
c. Langkah-langkah :
Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor
Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya
Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat
mengerjakannya/mengetahui jawabannya
Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil
kerjasama mereka
Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain
Kesimpulan
Model Pebelajaran Role Playing adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui
pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Pengembangan imajinasi dan penghayatan
dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati. Permainan ini
pada umumnya dilakukan lebih dari satu orang, hal itu bergantung kepada apa yang diperankan.
Langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut :
-Guru menyusun/menyiapkan skenario yang akan ditampilkan.
-Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario dalam waktu beberapa hari sebelum
pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar.
-Guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang.
-Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai.
-Memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan skenario yang sudah
dipersiapkan.
-Masing-masing siswa berada di kelompoknya sambil mengamati skenario yang sedang
diperagakan.
-Setelah selesai ditampilkan, masing-masing siswa diberikan lembar kerja untuk
membahas/memberi penilaian atas penampilan masing-masing kelompok.
-Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya.
-Guru memberikan kesimpulan secara umum.
-Evaluasi.
-Penutup.
Role Playing
a. Materi: Mata Uang / Jual Beli
b. Alasan: Praktik jual bel dapat diperagakan oleh siswa agar lebih mudah memahami.
c. Langkah-langkah :
-Guru menyusun/menyiapkan skenario yang akan ditampilkan
-Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario dua hari sebelum kbm
-Guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang
-Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai
-Memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan skenario yang sudah
dipersiapkan
-Masing-masing siswa duduk di kelompoknya, masing-masing sambil memperhatikan
mengamati skenario yang sedang diperagakan
-Setelah selesai dipentaskan, masing-masing siswa diberikan kertas sebagai lembar kerja untuk
membahas
-Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya
-Guru memberikan kesimpulan secara umum
-Evaluasi
-Penutup
Model Pembelajaran menerima dan memberi (Take and Give) merupakan model pembelajaran
yang memiliki sintaks, menuntut siswa mampu memahami materi pelajaran yang diberikan guru
dan teman sebayanya (siswa lain)
Langkah-langkah model pembelajaran take and give
Dalam melakukan metode take and give ini ada beberapa yang langkah yang harus dilakukan
oleh pendidik yaitu :
-Siapkan kelas sebagaimana mestinya.
-Jelaskan materi sesuai topik menit.
-Untuk memantapkan penguasaan peserta, tiap siswa diberi masing-masing satu kartu untuk
dipelajari (dihapal) kurang lebih 5 menit.
-Semua siswa disuruh berdiri dan mencari pasangan untuk saling menginformasikan materi
sesuai kartu masing-masing. Tiap siswa harus mencatat nama pasangannya pada kartu control.
-Demikian seterusnya sampai tiap peserta dapat saling memberi dan menerima materi masing-
masing.
-Untuk mengevaluasi keberhasilan, berikan siswa pertanyaan yang sesuai dengan kartunya (kartu
orang lain).
-Strategi ini dapat dimodifikasikan sesuai keadaan.
-Kesimpulan.
Take n give
a. Materi : Operasi hitung perkalian
b. Alasan : Model ini bisa digunakan untuk soal hitungan pada matematika.
c. Langkah-langkah :
-Siapkan kelas sebagaimana mestinya
-Jelaskan materi sesuai TPK
-Untuk memantapkan penguasaan peserta tiap siswa diberi masing-masing satu kartu untuk
dipelajari (dihapal) lebih kurang 5 menit
-Semua siswa disuruh berdiri dan mencari pasangan untuk saling menginformasi. Tiap siswa
harus mencatat nama pasangannya pada kartu contoh
-Demikian seterusnya sampai tiap peserta dapat saling memberi dan menerima materi masing-
masing (take and give)
-Untuk mengevaluasi keberhasilan berikan siswa pertanyaan yang tak sesuai dengan kartunya
(kartu orang lain)
-Strategi ini dapat dimodifikasi sesuai keadaan
-Kesimpulan
Misalnya saja konsep tentang bilangan/angka, sebut saja angka”1” merupakan sebuah lambang
bilangan sedangkan “satu” merupakan nama bilangan sehingga agar konsep tentang satu tersebut bisa
dikonkretkan maka dibutuhkan media/alat peraga untuk menjelaskan pada siswa.
Misalnya saja kita mengambil satu biji pisang/apel/rambutan untuk berusaha mengubah nilai satu
yang tadinya abstrak menjadi lebih konkret. Sehingga konsep tentang nilai angka satu tersebut bisa
dipahami siswa, jika dalam pelajaran lain menggunakan tagline kontekstual maka dalam matematika
kita gunakan tagline konseptual yakni dari suatu konsep nyata dan telah dimenegerti siswa menuju
konsep yang abstrak
Usahakan penggunaan model, metode, teknik dan pendekatan yang memiliki bentuk
“games/permainan” agar pembelajaran bisa mejadi lebih menyenangkan bagi siswa sehingga mindset
siswa yang dulunya menganggap pelajaran matematika merupakan sebuah mata pelajaran yang
membosankan menjadi lebih positif dengan mata pelajaran matematika.
Jikalau memang siswa masih belum sepenuhnya paham dengan materi sebelumnya yang terkait
materi yang akan diajarkan maka tidak ada salahnya sedikit merefleksi materi tersebut agar materi
yang akan diajarkan bisa disinkronkan dengan pemahaman siswa dengan begitu pemahaman siswa
bisa jadi lebih sistematis.
Salah satu caranya yakni dengan mensugesti siswa bahwasanya matematika bukanllah rintangan
yang sulit untuk dilalui melainkan sebuah tantangan yang siap untuk ditaklukkan, dengan begitu
siswa menjadi lebih termotivasi untuk belajar matematika.
7. Jedah/istirahat
Berhubung matematik marupakan ilmu yang berhubungan erat dengan rumus-rumus, angka-angka
maka disarankan untuk melakukan perenggangan atau refreshing setiap kali satu pokok bahasan telah
selesai diajarkan.
Hal tersebut bertujuan agar pikiran siswa tidak terlalu tegang/stress ketika sedang menerima materi
pelajaran, 4-5 menit bisa mejadi waktu yang cukup dalam merecovery pikiran siswa agar bisa
kembali fresh dalam menerima materi pelajaran matematika yang sedang diajarkan.
Demikianlah 8 tips yang bisa anda coba aplikasikan dalam mengajarkan matematika agar siswa anda
bisa lebih cepat paham atau mengerti dengan materi yang anda ajarkan. Semog bermanfaat.