NIM : 857604033
POKJAR : KEDUNGREJA
7. Kelompok belajar dibentuk dengan maksud untuk membuat murid-murid aktif belajar
secara mandiri agar mencapai hasil belajar yang diharapkan. Kelompok belajar
dibentuk sesuai dengan kebutuhannya :
1) Kelompok belajar berdasarkan persamaan kemampuan. Dalam kelompok
belajar ini murid-murid dikelompokkan berdasarkan tingkat kemampuannya.
Contoh : Kelompok A terdiri dari murid-murid yang berkemampuan cepat,
kelompok B terdiri dari murid-murid yang berkemampuan sedang, dan kelompok
C terdiri dari murid-murid yang lambat. Keuntungan dari kelompok belajar seperti
ini adalah sebagai berikut :
a. memungkinkan murid-murid bekerja sama dengan tingkat kemampuan yang
sama. Yaitu cepat, sedang dan lambat.
b. memudahkan guru untuk memberikan materi dan tugas-tugas sesuai
dengan kebutuhan dan tingkat kemampuan murid tersebut. Setiap murid
dalam kelompok tersebut diberikan materi dan tugas-tugas yang sama,
tetapi untuk setiap kelompoknya dapat diberikan tugas yang berbeda sesuai
dengan tingkat kemampuannya. Keuntungan dari pengelompokan belajar
seperti ini . Pembelajaran Kelas Rangkap adalah bagi murid dari kelompok
cepat, mereka tidak terhambat oleh murid yang lambat. Sedangkan bagi
murid dari kelompok lambat tidak akan merasa terseret oleh murid yang
lebih cepat. Pembentukan kelompok belajar seperti ini cocok dilakukan di
tiap kelas yang dirangkap, misalnya di kelas 5 dibentuk kelompok seperti ini,
begitu pula di kelas 6.
Contoh: Di SDN I Abepura, Bu Nurul mengajar merangkap kelas III dan
kelas IV. Untuk mengkondisikan agar murid-murid dapat belajar mandiri,
maka dibentuklah kelompok belajar.Di kelas III murid dikelompokkan
menjadi tiga kelompok yaitu A: terdiri dari anak yang pintar, B: terdiri dari
anak yang berkemampuan sedang, dan C: terdiri dari anak yang
berkemampuan kurang. Begitu pula halnya yang dilakukan di kelas IV, Bu
Nurul juga mengelompokkan murid dengan cara yang sama.
2) Kelompok berdasarkan kemampuan yang berbeda. Dalam kelompok belajar
seperti ini, murid-murid terdiri dari anak yang kemampuannya berbeda satu
sama lain. Kelompok seperti ini cocok untuk kegiatan bersama misalnya
pengamatan, kunjungan wisata, olahraga, kesenian dan sebagainya, dimana
guru dan tutor bekerja bersama-sama dengan murid-murid untuk memberikan
pengarahan dan membantu bila diperlukan. Keuntungan dari kelompok seperti
ini adalah, bagi murid yang kemampuannya kurang dapat melaksanakan tugas
bersama. Di samping itu murid yang pandai dapat membimbing murid yang
kurang dan mereka ini akan lebih berkembang. Kelompok seperti ini cocok
dilakukan dalam satu kelas atau gabungan dari kelas misalnya terdiri dari kelas
VI saja atau dari kelas VI dan kelas V.
Contoh Bu Ida mengajar di kelas VI, ada tugas yang harus diselesaikan murid
secara kelompok. Bu Ida membagi kelas menjadi tiga kelompok, setiap
kelompok terdiri dari murid yang kemampuannya berbeda yaitu pintar, sedang
dan kurang. Pembagian dilakukan secara seimbang. Cara lain misalnya Bu Ida
mengajar merangkap kelas V dan kelas VI, maka kelompok yang dibentuk terdiri
dari campuran murid kelas V dan kelas VI dengan pembagian berdasarkan
kemampuan yang berbeda secara merata dan seimbang. Pembelajaran Kelas
Rangkap 321
3) Pengelompokan Sosial Jenis kelompok ini didasarkan pada kecocokan antara
murid-murid. Kelompok ini mencerminkan keharmonisan dalam lingkungan
belajar. Kelompok seperti ini bermanfaat untuk meningkatkan keyakinan pada
diri murid yang lemah. Mereka tidak akan ragu atau segan untuk mengeluarkan
pendapatnya, karena teman sekelompoknya adalah teman akrabnya. Kelompok
seperti ini dibentuk berdasarkan pilihan dan kesukaan murid- murid untuk
memilih teman kelompoknya. Pengelompokan ini cocok untuk kelompok dalam
kelas, maupun kelompok dalam kelas gabungan. Misalnya dalam mata pelajaran
PKK, olahraga, dan kesenian. Contoh Pak Ari mengajar merangkap kelas III dan
kelas IV. Mata pelajaran yang diajarkan Pak Ari baik di kelas III maupun di kelas
IV sama yaitu IPS dengan pokok materi “Pemerintahan Desa”. Murid dari kedua
kelas tersebut digabung menjadi satu, kemudian dibentuk menjadi beberapa
kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari campuran murid kelas III dan
kelas IV. Kelompok ini dibentuk atas pilihan murid sendiri berdasarkan
kesenangannya. Setiap kelompok dipimpin oleh seorang murid tutor.
8. Aturan Rutin Kelas (ARK) adalah "aturan-aturan dan prosedur yang dirumuskan oleh
guru serta dimengerti oleh murid, untuk mengatur kegiatan • dan perilaku sehari-hari"
(Ian Collingwood, h. 79), terutama dalam kegiatan belajar. Jadi, memiliki aturan yang
jelas dan bagaimana cara untuk melakukannya, merupakan sesuatu yang penting
bagi seorang guru PKR.
Untuk mempersiapkan ARK (Aturan Rutin Kelas) untuk murid dalam pembelajaran
kelas rangkap, Anda dapat mengikuti beberapa langkah berikut :
1) Identifikasi Kebutuhan: Pertama, identifikasi kebutuhan spesifik dari kelas rangkap
Anda. Pertimbangkan faktor seperti jumlah siswa, materi pelajaran, dan
lingkungan kelas.
2) Kembangkan Aturan dan Proses: Buat aturan-aturan dan prosedur yang harus
diikuti oleh murid. Ini dapat mencakup aturan tentang kehadiran, keterlambatan,
interaksi dengan rekan sekelas, dan penggunaan sumber daya kelas.
3) Jelaskan ARK kepada Murid: Pastikan murid memahami dan mengikuti ARK.
Komunikasikan aturan-aturan ini dengan jelas dan buat mereka terlibat dalam
pembentukan ARK jika memungkinkan.
4) Lakukan Evaluasi Teratur: Lakukan evaluasi teratur terhadap efektivitas ARK dan
ubah jika diperlukan. Dengan berpegang pada prinsip-prinsip yang disusun dalam
ARK, pastikan bahwa proses pembelajaran berjalan dengan lancar dan efisien.
Penting untuk selalu fleksibel dan memperhitungkan perubahan yang mungkin terjadi
dalam proses pembelajaran. ARK adalah alat untuk membantu mengatur kelas
rangkap agar efektif dan efisien, dan harus disesuaikan dengan kebutuhan spesifik
kelas Anda.
9) RPP PKR MODEL 221
A. Standar Kompetensi
Kelas 2
1. Mengidentifikasi hubungan antara simbol dan sila-sila Pancasila dalam lambang
negara “Garuda Pancasila”
Kelas 3
1. Memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan
B. Kompetensi Dasar
Kelas 2
1. Menjelaskan hubungan gambar pada lambang Negara dengan sila-sila
Pancasila
Kelas 3
1. Menjelaskan sifat-sifat operasi hitung pada bilangan cacah
2. Menyelesaikan masalah yang melibatkan penggunaan sifat-sifat operasi hitung
pada bilangan cacah.
C. Indikator
Kelas 2
1. Menjelaskan hubungan gambar pada lambang Negara dengan sila-sila
Pancasila
2. Mengenal nilai kejujuran, kedisiplinan dan senang bekerja dalam kehidupan
sehari-hari
Kelas 3
1. Menentukan hasil penjumlahan
2. Menyelesaikan masalah sehari-hari terkait penjumlahan
D. Tujuan Pembelajaran
Kelas 2
1. Dengan membaca teks, siswa mampu mengidentifikasi aturan dan tata tertib
yang berlaku di sekolah.
2. Dengan mengidentifikasi informasi tentang tata tertib yang berlaku di sekolah,
siswa mampu mengetahui tata tertib yang berlaku di sekolah.
3. Dengan mengamati hasil diskusi dan tugas tentang tata tertib yang berlaku di
sekolah, siswa dapat menyimpulkan tentang tata tertib yang berlaku di sekolah
Kelas 3
1. Setelah mengamati contoh, siswa dapat menentukan hasil penjumlahan dengan
benar.
2. Setelah mengamati contoh, siswa dapat menyelesaikan masalah sehari-hari
terkait penjumlahan dengan benar.
E. Pokok Materi
Kelas 2
1. Tata tertib di sekolah dan dirumah
Kelas 3
1. Operasi hitung bilangan cacah
F. Langkah-Langkah pembelajaran
Metode Pembelajaran
● Ceramah
● Tanya jawab
● Penugasan
● Diskusi
H. Penilaian
● Prosedur Tes
a. Tes Proses: Ada pada saat pembelajaran
b. Tes Akhir : Ada (tes evaluasi)
● Jenis Tes
a. Tes Tertulis
b. Tes Perbuatan
● Alat Tes
a. Soal Evaluasi
b. Kunci jawaban
c. Pedoman penilaian