Anda di halaman 1dari 5

TUGAS I

PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP


(PDGK-4302)

Oleh:
Nurilaila
857156747

UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ-UT JAKARTA


FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2023

1
1. Jelaskan secara singkat alasan-alasan mengapa pembelajaran kelas rangkap perlu dipelajari di
era digital ini? Berikan contoh kasus yang dapat Saudara ambil di berita untuk menjelaskan
salah satu alasan tersebut!
Pembelajaran kelas rangkap perlu dipelajari di era digital ini karena dengan kemajuan
teknologi dewasa ini dapat mengatasi tantangan – tantangan yang dihadapi dalam pembelajaran
PKR, seperti keterbatasan sarana dan prasaraba, murid, atau guru. Namun, guru perlu terlebih
dulu memiliki pengalaman melakukan pendekatan pembelajaran aktif, sebelum diperkenalkan
dengan model pembelajaran kelas rangkap.
Sebagai contoh pemerintah Kabupaten Probolinggo, yang saat ini melaksanakan program
rintisan pembelajaran kelas rangkap di 8 sekolah-sekolah kecil yang berada di Kecamatan
Sukapura. Model pendekatan seperti ini sangat penting, terutama di daerah-daerah terpencil
dengan populasi penduduk yang sedikit, dan di sekolah-sekolah yang kekurangan guru atau
ruang kelas. Model seperti ini juga berguna bagi guru yang ingin melakukan pembelajaran
berdiferensiasi untuk siswa dengan kompetensi beragam.
(https://www.jawapos.com/berita-sekitar-anda/01970468/berguru-dari-sekolah-di-kaki-
gunung-bromo-pembelajaran-kelas-rangkap-berhasil-atasi-kekurangan-guru)
2. Jelaskan prinsip-prinsip yang mendasari Pembelajaran Kelas Rangkap dan berikan contohnya!
Prinsip – prinsip yang mendasari Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) terbagi 2, yaitu prinsip
umum dan prinsip khusus.
1.Prinsip Umum Ada 3 prinsip umum yang mendasari PKR, antara lain :
a) Perbedaan kemampuan individual murid yang harus diperhatikan guru. Dalam hal ini
guru berperan untuk mengakomodasi kebutuhan individu murid sebagai seorang yang
unik dan membutuhkan perlakuan yang berbeda satu dengan yang lainnya untuk
mampu mencapai perkembangan yang maksimum.Misalnya perilaku terhadap siswa
kelas I tentu berbeda dengan perlakuan terhadap siswa kelas V dikarenakan pada
tingkat usia kelas I proses berpikirkonkretlebih dominan, sedangkan siswa kelas V
sudah mulai dapat berpikirabstrak.
b) Membangkitkan motivasi belajar murid. Sebagaimana kita ketahui bahwa motivasi
sangat penting dimiliki oleh setiap murid dalam belajar. Motivasi mampu menjadi
energi dan penyemangat yang dapat menggerakkan murid untuk belajar, yakni
mengalami perubahan perilaku dari tidak tahu menjadi tahu. Oleh karana itu, guru PKR
harus senantiasa memotivasi murid – muridnya untuk mau belajar baik dengan
kehadiran gurunya maupun tanpa guru dengan belajar secara mandiri. Misalnya dengan
memberikanberbagai bentuk penguatan (reinforcement) kepada siswa.
2
c) Belajar hanya terjadi jika murid aktif sehingga guru harus berusaha mengaktifkan
murid. Dalam proses belajar individulah yang aktif sehingga dalam PKR guru harus
membiasakan muridnya belajar mandiri. Misalnya, guru dapat menumbuhkan proses
belajar mandiri dengan cara menciptakan iklim belajar yang baik, yaitu dengan suasana
yang hangat, menyenangkan, dan menarik.
2.Prinsip Khusus Ada 4 prisip khusus dalam PKR, antara lain :
a) Keserempakan kegiatan pembelajaran Dalam PKR kegiatan belajar mengajar terjadi
secara serempak atau bersamaan. Kegiatan trsebut harus memiliki makna, artinya
kegiatan itu harus sesuai dengan kebutuhan murid dan mempunyai tujuan yang sesuai
dengan kurikulim.
b) Kadar Waktu Keaktifan Akademik (WKA) Perlu kita ketahui bahwa kualitas dan
lamanya kegiatan pembelajaran berlangsung menentukan tinggi rendahnya kadar
Waktu Keaktifan Akademik (WKA). PKR tidak member toleransi pada banyaknya
WKA yang hilang karena guru tidak terampil mengelola kelas. Oleh karena itu, guru
PKR harus pandai – pandai dalam mengelola kelas karena guru mengajar lebih dari satu
tingkatan kelas.
c) Kontak psikologis guru dan murid yang berkelanjutan Guru PKR haru selalu berusaha
menciptakan berbagai teknik atau cara untuk membangkitkan motivasi muridnya dalam
belajar dan memberikan perhatian kepada muridnya. Kita ketahui bahwa guru PKR
menghadapi dua kelas atau lebih pada saat yang bersamaan. Peran guru disini adalah
mampu meyakinkan muridnya bahwa guru selalu berada bersama mereka. Oleh karana
itu, guru PKR harus pandai melakukan tindakan pengelolaan, seperti menunjukkan
sikap tanggap dan peka, mengatur tempat duduk, member petunjuk dengan jelas.
d) Pemanfaatan sumber secara efisien Guru PKR harus pandai dalam memanfaatkan
berbagai jenis sumber secara efisien. Seperti, lingkungan belajar dan segala peralatan
yang ada di sekolah. Guru juga dapat menunjuk murid yang pandai sebagai tutor sebaya
sehingga dapat menghasilkan Waktu Keaktifan Akademik yang tinggi (WKA).
3. Jelaskan model pembelajaran kelas rangkap 221 dan 222 beserta contoh penerapannya
disesuaikan dengan tema dalam pembelajaran kurikulum 2013!
Model PKR 221
Pada model PKR 221 ini, seorang guru mengajar dua kelas misalkan kelas 5 dan kelas 6,
dengan dua mata pelajaran IPS dan IPA, dalam satu ruangan. Langkah-langkah pembelajaran
pada model ini, dapat diperhatikan matrik berikut ini.

3
Kegiatan/waktu Kelas V (IPS) Kelas VI (IPS)
1. Pendahuluan(10’) Pengantar dan pengarahan dalam satu ruangan; penjelasan
skenario dan hasil belajar.
2. Kegiatan Inti 1(20’) Tugas Individual Tugas Individual
3. Kegiatan Inti 2(20’) Kerja Kelompok Kerja Kelompok
4. kegiatan Inti 3(20’) Ceramah, kerja kelompok Ceramah, kerja kelompok
5. Penutup (10’) Review, penguatan, komentar dan tindak lanjut. Persiapan
kegiatan belajar berikutnya.

Dalam penerapan model PKR ini, ikutilah petunjuk sebagai berikut.


a. Pada kegiatan pendahuluan, lebih kurang 10 menit pertama, guru memberikan pengantar dan
pengarahan dalam satu ruangan. Gunakan dua papan tulis atau satu papan tulis dibagi dua.
Tuliskan topik dan hasil belajar yang diharapkan dari kelas 5 dan kelas 6. Ikuti langkah-
langkah untuk masing-masing kelas yang akan ditempuh selama pertemuan.
b. Pada kegiatan inti 1,2,3, lebih kurang 60 menit, terapkan aneka metode yang sesuai dengan
tujuan untuk masing-masing kelas. Selama kegiatan berlangsung adakan pemantapan,
bimbingan, balikan sesuai dengan keperluan. Gunakan keterampilan dasar mengajar yang
sesuai.
c. Pada kegiatan penutup lebih kurang 10 menit terakhir, berdirilah di depan kelas menghadapi
kedua kelas untuk mengadakan reviuw atas materi dan kegiatan yang baru berlaku. Berikan
komentar dan penguatan sesuai keperluan. Kemudian berikan tindak lanjut berupa tugas atau
apa saja sebagai bahan untuk pertemuan berikutnya atau mungkin untuk hari berikutnya.

2. Model PKR 222


Pada model pembelajaran kelas rangkap 222, guru menghadapi dua kelas. Misalnya kelas 5 dan
kelas 6, untuk mengajar mata pelajaran matematika di kelas 5 dan IPA di kelas 6. Topik yang
diajarkan tidak memiliki saling keterkaitan. Proses pembelajaran berlangsung dalam dua
ruangan berdekatan yang berhubungan dengan pintu. Langkah-langkah pembelajaran dapat
diperhatikan matrik berikut ini.

Kegiatan/waktu Kelas V (Matematika) Kelas VI (IPA)


1. Pendahuluan(10’) Pengantar dan pengarahan umum diberikan secara bersama
dalam dua ruangan yang berhubungan, penjelasan skenario
dan hasil belajar

4
2. Kegiatan Inti 1(15’) Penjelasan guru Kegiatan Kegiatan individual
individual
3. Kegiatan Inti 2(15’) Tanya jawab Kegiatan individual
4. kegiatan Inti 3(15’) Kerja individual Kerja individual
5. kegiatan Inti 3(15’) Kerja individual Kerja individual
6. Penutup (10’) Review, penguatan, komentar dan tindak lanjut, tugas.
Persiapan kegiatan belajar berikutnya.

Untuk penerapan model ini, perlu diikuti petunjuk sebagai berikut.


a. Pada kegiatan pendahuluan lebih kurang 10 menit pertama, satukan murid kelas V dan kelas
VI dalam satu ruangan yang tempat duduknya mencukupi. Berikan pengantar dan pengarahan
umum seperti dilakukan pada model PKR 221. Bila tidak mungkin bisa menyatukan murid
dalam satu ruangan, gunakan halaman/teras, dan bila tidak mungkin lagi murid tetap di ruang
masing-masing tetapi guru berada di pintu yang menghubungkan antara dua kelas.
b. Pada kegiatan inti lebih kurang 60 menit berikutnya, terapkan aneka metode yang sesuai
untuk masing-masing kelas. Yang perlu diperhatiakn adalah jangan sampai pada saat guru
sedang menghadapi kelas yang satu, kelas yang lain tidak ada kegiatan sehingga murid ribut.
Atur kepindahan guru dari ruang ke ruang secara seimbang, artinya jangan banyak
menggunakan waktu di satu ruang. Ada saat dimana guru harus berdiri di pintu penghubung.
c. Pada kegiatan penutup lebih kurang 10 menit terakhir berdirilah di pintu penghubung
menghadapi kedua kelas untuk mengadakan reviuw umum mengenai materi dan kegiatan
belajar yang baru berlaku. Berikan komentar dan penguatan sesuai dengan keperluan. Setelah
itu berikan tindak lanjut berupa tugas untuk masing-masing kelas, kemudian persiapan untuk
jam pelajaran.
d. Sebaiknya untuk menerapkan model PKR 222 ini, aturlah tempat duduk murid sedemikian
rupa sehingga pandangan murid mengarah kedepan dan kearah pintu penghubung.

Anda mungkin juga menyukai