Anda di halaman 1dari 4

Nama : Andreas Sitompul

NIM : 859871768
Silahkan Kerjakan Latihan ini dengan benar!
No Soal Skor
1. Jelaskan secara singkat alasan-alasan mengapa pembelajaran kelas rangkap perlu 27
dipelajari di era digital ini? Berikan contoh kasus yang dapat Saudara ambil di berita
untuk menjelaskan salah satu alasan tersebut!
2. Jelaskan prinsip-prinsip yang mendasari Pembelajaran Kelas Rangkap dan berikan 20
contohnya!
3. Jelaskan model pembelajaran kelas rangkap 221 dan 222 beserta contoh penerapannya 14
disesuaikan dengan tema dalam pembelajaran kurikulum 2013!
Skor Total 61

Jawaban :
1. Alasan mengapa pembelajaran kelas rangkap diperlupakn pada era digital adalah masih
banyak sekolah yang kekurangan tenaga pengajar, sehingga masih dibutuhkan
pembelajaran kelas rangkap. Bukan hanya itu walupun guru tercukupi untuk setiap kelas
namun ada kala dimana guru kelas lain berhalangan hadir, maka model pembelajaran
kelas rangkap masih sangat diperlukan di era digital ini.
Contoh kasusnya : Saya dapat menceritakan dari pengalaman, di Sekolah saya SDN No.
101007 Simanosor Tonga masih kekurang guru bidang studi Pendidikan Agama Kristen
dan Guru Kelas 2, sehingga guru kelas satu haru merangkap untuk kelas 2. Saya juga
cukup sering untuk menggatikan rekan guru yang berhalangan hadir, baik karena sakit,
urusan keluarga dan lain-lain.

2. Prinsip – prinsip yang mendasari Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) terbagi 2, yaitu
prinsip umum dan prinsip khusus.
a. Prinsip Umum Ada 3 prinsip umum yang mendasari PKR, antara lain :
 Perbedaan kemampuan individual murid yang harus diperhatikan guru.
Dalam hal ini guru berperan untuk mengakomodasi kebutuhan individu murid
sebagai seorang yang unik dan membutuhkan perlakuan yang berbeda satu
dengan yang lainnya untuk mampu mencapai perkembangan yang maksimum.
 Membangkitkan motivasi belajar murid.
Sebagaimana kita ketahui bahwa motivasi sangat penting dimiliki oleh setiap
murid dalam belajar. Motivasi mampu menjadi energi dan penyemangat yang
dapat menggerakkan murid untuk belajar, yakni mengalami perubahan perilaku
dari tidak tahu menjadi tahu. Oleh karana itu, guru PKR harus senantiasa
memotivasi murid – muridnya untuk mau belajar baik dengan kehadiran gurunya
maupun tanpa guru dengan belajar secara mandiri.
 Belajar hanya terjadi jika murid aktif sehingga guru harus berusaha mengaktifkan
murid. Dalam proses belajar individulah yang aktif sehingga dalam PKR guru
harus membiasakan muridnya belajar mandiri. Guru dapat menumbuhkan proses
belajar mandiri dengan cara menciptakan iklim belajar yang baik, yaitu dengan
suasana yang hangat, menyenangkan, dan menarik.
b. Prinsip Khusus Ada 4 prisip khusus dalam PKR, antara lain :
 Keserempakan kegiatan pembelajaran Dalam PKR kegiatan belajar mengajar
terjadi secara serempak atau bersamaan. Kegiatan trsebut harus memiliki makna,
artinya kegiatan itu harus sesuai dengan kebutuhan murid dan mempunyai tujuan
yang sesuai dengan kurikulim.
 Kadar Waktu Keaktifan Akademik (WKA) Perlu kita ketahui bahwa kualitas dan
lamanya kegiatan pembelajaran berlangsung menentukan tinggi rendahnya kadar
Waktu Keaktifan Akademik (WKA). PKR tidak member toleransi pada
banyaknya WKA yang hilang karena guru tidak terampil mengelola kelas. Oleh
karena itu, guru PKR harus pandai – pandai dalam mengelola kelas karena guru
mengajar lebih dari satu tingkatan kelas.
 Kontak psikologis guru dan murid yang berkelanjutan Guru PKR haru selalu
berusaha menciptakan berbagai teknik atau cara untuk membangkitkan motivasi
muridnya dalam belajar dan memberikan perhatian kepada muridnya. Kita ketahui
bahwa guru PKR menghadapi dua kelas atau lebih pada saat yang bersamaan.
Peran guru disini adalah mampu meyakinkan muridnya bahwa guru selalu berada
bersama mereka. Oleh karana itu, guru PKR harus pandai melakukan tindakan
pengelolaan, seperti menunjukkan sikap tanggap dan peka, mengatur tempat
duduk, member petunjuk dengan jelas.
 Pemanfaatan sumber secara efisien Guru PKR harus pandai dalam memanfaatkan
berbagai jenis sumber secara efisien. Seperti, lingkungan belajar dan segala
peralatan yang ada di sekolah. Guru juga dapat menunjuk murid yang pandai
sebagai tutor sebaya sehingga dapat menghasilkan Waktu Keaktifan Akademik
yang tinggi (WKA).
3. PKR Model 221 dan Model 222
a. Model PKR 221
Pada model PKR 221 adalah pembelajaran yang dilakukan pada dua kelas,
dua mata pelajaran dan dalam satu ruangan, seorang guru mengajar dua kelas
misalkan kelas 5 dan kelas 6, dengan dua mata pelajaran IPS dan IPA, dalam satu
ruangan. Langkah-langkah pembelajaran

Kegiatan/waktu Kelas V (IPS) Kelas VI (IPS)


1. Pendahuluan(10’) Pengantar dan pengarahan dalam satu ruangan;
penjelasan skenario dan hasil belajar
2. Kegiatan Inti 1(20’) Tugas Individual Kerja Kelompok
3. Kegiatan Inti 2(20’) Kerja Kelompok Ceramah, Tanya jawab
4. kegiatan Inti 3(20’) Ceramah, kerja kelompok Diskusi, Tanya jawab
5. Penutup (10’) Review, penguatan, komentar dan tindak lanjut.
Persiapan kegiatan belajar berikutnya.

b. Model PKR 222


Pada model pembelajaran kelas rangkap 222 merupakan pembelajaran yang
dilakukan pada dua kelas dua mata pelajaran dan dalam dua ruangan. Misalnya kelas
5 dan kelas 6, untuk mengajar mata pelajaran matematika di kelas 5 dan IPA di kelas
6. Topik yang diajarkan tidak memiliki saling keterkaitan. Proses pembelajaran
berlangsung dalam dua ruangan berdekatan yang berhubungan dengan pintu.
Langkah-langkah pembelajaran dapat diperhatikan matrik berikut ini.
Kegiatan/waktu Kelas V (Matematika) Kelas VI (IPA)
1. Pendahuluan(10’) Pengantar dan pengarahan umum diberikan secara
bersama dalam dua ruangan yang berhubungan,
penjelasan skenario dan hasil belajar
2. Kegiatan Inti 1(15’) Penjelasan guru Kegiatan Kegiatan individual
individual
3. Kegiatan Inti 2(15’) Tanya jawab Kegiatan individual
4. kegiatan Inti 3(15’) Kerja individual Tanya jawab
5. kegiatan Inti 3(15’) Kerja individual Tanya jawab
5. Penutup (10’) Review, penguatan, komentar dan tindak lanjut, tugas.
Persiapan kegiatan belajar berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai