Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MANDIRI 1

NAMA : INDAH KURNIAWATI TAFONAO


NIM : 855975817
MATA KULIAH : PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP

No Soal Skor
1. Jelaskan secara singkat alasan-alasan mengapa pembelajaran kelas rangkap perlu 5x6=30
dipelajari di era digital ini? Berikan contoh kasus yang dapat Saudara ambil di
berita untuk menjelaskan salah satu alasan tersebut!
2. Jelaskan prinsip-prinsip yang mendasari Pembelajaran Kelas Rangkap dan berikan 5x4=20
contohnya!
3. Jelaskan model pembelajaran kelas rangkap 221 dan 222 beserta contoh 10x2=20
penerapannya disesuaikan dengan tema dalam pembelajaran kurikulum 2013!
Pada contoh penerapan, poin penting yang harus anda bahas adalah kelas yang
dipilih, topik, tema dan bagaimana cara mahasiswa menjelaskan perbedaan kedua
model PKR tersebut.

4. Pilihlah 2 kelas yang berbeda, tentukan mata pelajarannya, tentukan tema masing- 30
masing mapel, dan pilih KD yang ingin diajarkan. Selanjutnya rancanglah
kegiatan inti yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran berdasarkan KD
yang diajarkan. Dalam merancang kegiatan inti, terapkan prinsip keserampakan
belajar, dan kadar tinggi waktu keaktifan akademik.
Skor Total 100

JAWABAN:

1. Pembelajaran kelas rangkap perlu dipelajari di era digital ini karena berbagai alas
an yang meliputi :
a. Alasan geografis
Sulitnya lokasi, terbatasnya sarana transportasi, pemukiman yang berpindah-
pindah, dan adanya mata pencaharian khusus, seperti menangkap ikan,
menebang kayu dan sebagainya, mendorong penggunaan PKR.
b. Alasan demografis
Untuk mengajar murid dalam jumlah kecil, apalagi tinggal didaerah
pemukiman yang amat jarang maka PKR dinilai sebagai pendekatan
pengajaran yang amat praktis.
c. Kurang guru
Walaupun jumlah guru secara keseluruhan mencukupi, sulit mencari seorang
guru yang dengan suka cita siap mengajar didaerah .
d. Terbatasnya ruang kelas
Di daerah-daerah tertententu menunjukkan walaupun jumlah muridnya cukup
besar, jumlah ruang kelas yang tersedia justru jauh lebih kecil dari pada jumlah
rombongan belajar. Salah satu cara untuk mengatasi masalah ini adalah
menggabungkan 2 atau lebih rombongan yang diajar oleh seorang guru, nah
tentu saja PKR diperlukan.
e. Adanya guru yang tidak hadir
Alas an ini tidak hanya berlaku SD daerah terpencil, di kota besar pun juga
berlaku.
f. Alasan lainnya
Realita yang dihadapi seorang guru, baik ia mengajar didaerah terpencil maupu
di perkotaan adalah ia menghadapi murid dengan tingkat kemampuan dan
kemajuan belajar yang berbeda.
Sebagai contoh pemerintah Kabupaten Probolinggo, yang saat ini
melaksanakan program rintisan pembelajaran kelas r a n gk a p d i 8
s e k o l a h - s e k o l a h k e c i l ya n g b e r a d a d i K e c a m a t a n S u k a p u r a .
M o d e l pendekatan seperti ini sangat penting, terutama di daerah-
daerah terpencil dengan populasi penduduk yang sedikit, dan di sekolah-
sekolah yang kekurangan guru atau ruang kelas. Model seperti ini juga
berguna bagi guru yang ingin melakukan pembelajaran berdiferensiasi
untuk siswa dengan kompetensi beragam.

2. Prinsip-prinsip yang mendasari pembelajaran kelas rangkap (PKR) yaitu:

a. Keserempakan kegiatan pembelajaran


Dalam PKR guru mengahdapi dua kelas atau lebih pada waktu yang bersamaan. Oleh
karena itu prinsip utama PKR yaitu kegiatan belajar mengajar terjadi secara bersamaan
atau serempak, kegiatan yang terjadi secara serempak itu harus bermakna, artinya
kegiatan tersebut mempunyai tujuan yang sesuai dengan tuntutan kurikulum atau
kebutuhan murid dan dikelola dengan benar. Dengan demikian jika ada kegiatan yang
dikerjakan murid hanya untuk mengisi kekosongan saja, maka bukan PKR yang
diharapkan.
b. Kadar waktu keaktifan akademik (WAK) tinggi
Selama PKR berlangsung murid aktif menghayati pengalaman belajar yang
bermakna. PKR tidak memberikan toleransi pada banyaknya WKA yang hilang
karena guru tidak terampil mengelola kelas, misalnya waktu tunggu yang lama,
pembentukan kelompok yang lamban, atau pindah kelasyang memakan waktu. Makin
banyak waktu yang terbuang maka makin rendah kadar WKA. Namun perlu di ingat
bahwa WKA tinggi tidak selalu berkadar tinggi. Kualitas pengalaman belajar yang
dihayati murid sangat menentukan WKA. Kualitas dan lamanya kegiatan berlangsung
menentukan tinggi rendahnya kadar WKA.
c. Kontak psikologis guru dan murid yang berkelanjutan
Dalam PKR, guru harus selalu berusaha dengan berbagai cara agar semua murid
merasa mendapat perhatian dari guru secara terus-menerus. Agar mampu melakukan
hal ini, guru harus menguasai berbagai teknik. Menghadapi dua kelas atau lebih pada
saat yang bersamaan dan kemudian mampu meyakinkan murid bahwa guru selalu
berada bersama mereka, bukan pekerjaan yang mudah. Guru harus mampu melakukan
tindakan intruksional dan tindakan pengolaan yang tepat, tindakan intruksioanal
adalah tindakan yang langsung berkaitan dengan penyampaian isi kurikulum, seperti
menjelaskan, memberi tugas, atau mengajukan pertanyaan, tindakan pengolaan adalah
tindakan yang berkaitan dengan penciptaan dan pengembalian kondisi kelas yang
optimal, misalnya menunjukkan sikap tanggap dan peka, mengatur tempat duduk,
memberi petunjuk yang jelas atau menegur siswa.
d. Pemanfaatan sumber secara efisien
Sumber dapat berupa peralatan atau sarana orang dan waktu, agar terjadi WKA yang
tinggi, semua jenis sumber harus dimanfaatkan oleh guru PKR. Demikian dengan
orang dan waktu murid yang pandai dapat dimanfaatkan sebagai tutor. Waktu ahrus
dikelola dengan cermat sehingga menghasilkan WKA yang berkadar tinggi. Keempat
prinsip yang telah disebutkan ,masih ada satu prinsip yang perlu dikuasai oleh guru
PKR yaitu membiasakian murid untuk mandiri, kemampuan murid untuk belajar
mandiri akan memungkinkan guru mengola pembelajaran secara lebih baik sehingga
kadar WKA menjadi semakin tinggi.

3. Pada model PKR 221 seorang guru mengajar dua kelas misalnya kelas 5 dan kelas 6
dengan dua mata pelajaran ipa dan ips dalam satu ruangan. Langkah-langkah
pembelajaran pada model ini yaitu:
Kegiatan /waktu Kelas V (IPS) Kelas VI (IPS)
Pendahuluan (10) Pengantar dan pengarahan dalam satu ruangan
penjelasan skenario dan hasil belajar
Kegiatan inti 1 (20) Tugas individu Kerja kelompok
Kegiatan inti 2 (20) Kerja kelompok Ceramah, tanya
jawab
Kegiatan inti 3 (20) Ceramah, kerja kelompok Diskusi, tanya
jawab
Penutup (10) Reviuw, penguatan, komentar dan tindak lanjut.
Persiapan belajar berikutnya.

Dalam penerapan model PKR ini, ikutilah petunjuk sebagai berikut.


a. Pada kegiatan pendahuluan, lebih kurang 10 menit pertama, guru memberikan
pengantar dan pengarahan dalam satu ruangan. Gunakan dua papan tulis atau satu
papan tulis dibagi dua. Menahan topik dan hasil belajar yang diharapkan dari
kelas 5 dan kelas 6. Ikuti langkah-langkah untuk masing-masing kelas yang akan
ditempuh selama pertemuan.
b. Pada kegiatan inti 1,2,3, lebih kurang 60 menit, terapkan aneka metode yang
sesuai dengan tujuan untuk masing-masing kelas. Selama kegiatan berlangsung
adakan pemantapan, bimbingan, balikan sesuai dengan keperluan. Gunakan
keterampilan dasar mengajar yang sesuai.
c. Pada kegiatan penutup lebih kurang 10 menit terakhir, berdirilah di depan kelas
menghadapi kedua kelas untuk mengadakan revisi materi dan kegiatan yang baru
berlaku. Berikan komentar dan penguatan sesuai keperluan. Kemudian lakukan
tindak lanjut berupa tugas atau apa saja sebagai bahan untuk pertemuan
berikutnya atau mungkin untuk hari berikutnya.

Model pembelajaran kelas rangkap 222 guru menghadapi dua kelas misalnya kelas 5 dan
6 untuk mengajar mata pelajaran matematika di kelas 5 dan ipa di kelas 6. Topik yang
diajarkan tidak memilki saling keterkaitan. Proses pembelajaran berlangsung dalam dua
ruangan terdekat berhubungan dengan pintu. Langkah-langkahnya yaitu:
Kegiatan/waktu Kelas V (MATEMAT) Kelas IV ( IPA)
Pendahuluan (10) Pengantar dan pengarahan umum diberikan secara
bersama dalam dua ruangan yang berhubungan,
penjelasan skenario dan hasil belajar
Kegiatan inti 1 (15) Penjelasan guru kegiatan Kegiatan individu
individu
Kegiatan inti 2 (15) Tanya jawab Kegaiatan individu
Kegiatan inti 3 (15) Kerja individu Tanya jawab
Kegiatan inti 4 (15) Kerja individu Tanya jawab
penutup Reviuw, penguatan, komentar dan tindak lanjut, tugas.
Persiapan kegiatan belajar berikutnya.
Untuk penerapan model ini, perlu mengikuti petunjuk sebagai berikut.
a. Pada kegiatan pendahuluan lebih kurang 10 menit pertama, satukan murid kelas
V dan kelas VI dalam satu ruangan yang tempat duduknya mencukupi. Berikan
bantuan dan pengarahan umum seperti yang dilakukan pada model PKR 221.
Bila tidak mungkin dapat mengidentifikasi murid dalam satu ruangan, gunakan
halaman/teras, dan bila tidak mungkin lagi murid tetap berada di ruang masing-
masing tetapi guru berada di pintu yang menghubungkan antara dua kelas.
b. Pada kegiatan inti lebih kurang 60 menit berikutnya, terapkan aneka metode
yang sesuai untuk masing-masing kelas. Yang perlu diperhatiakn adalah jangan
sampai pada saat guru sedang menghadapi kelas yang satu, kelas yang lain tidak
ada kegiatan sehingga murid ribut. Atur kepindahan guru dari ruang ke ruang
secara seimbang, artinya jangan banyak menggunakan waktu di satu ruang. Ada
saat dimana guru harus berdiri di pintu penghubung.
c. Pada kegiatan penutup lebih kurang 10 menit terakhir berdirilah di pintu
penghubung menghadapi kedua kelas untuk mengadakan reviuw umum
mengenai materi dan kegiatan belajar yang baru berlaku. Berikan komentar dan
penguatan sesuai dengan keperluan. Setelah itu lakukan tindak berupa tugas
untuk masing- masing kelas lanjut, lalu persiapan untuk jam pelajaran.
d. Sebaiknya untuk memakai model PKR 222 ini, aturlah tempat duduk murid
sedemikian rupa sehingga pandangan murid mengarah ke depan dan
menghadap ke arah pintu penghubung.
4.
Kelas : V Kelas : VI
Tema : 5 Tema :4
KD : 3.7 KD : 2.2
Mapel : B. Indonesia Mapel : IPA
Materi : Karangan Materi : Bencana Alam

Kegiatam Inti
1.Guru membagi siswa 1. Guru membagi siswa menjadi
menjadi beberapa beberapa kelompok
kelompok 2.Guru memberikan tugas
2.Guru membagi lembar kepada siswa tentang bencana
kerja, dan menyuruh alam.
siswa untuk menulis 3.Guru menyuruh siswa menjawab
pengalaman yang pernah di pertanyaan di lembar jawaban yang telah
alami siswa. diberikan oleh guru.
3.Guru memberikan waktu 15
menit untuk
mengerjakan.Setelah
itu setiap kelompok maju
kedepan untuk
mempresentasikan.

Anda mungkin juga menyukai