Anda di halaman 1dari 3

Nama : Elsi Listiani

Nim : 835704229
Mata Kuliah : PKR
1. Alasan-alasan mengapa Pembelajaran Kelas Rangkap diperlukan di era digital karena dengan
adanya zaman era digital yang teknologi semakin canggih dan maju menjadi alternatif
mengatasi tantangan-tantangan pembelajaran PKR, seperti keterbatasan tenaga pengajar
seperti guru, lokasi dan juga kelas. Dan juga harus diperhatiakan sebagai seorang guru yang
dituntut untuk melek teknologi seperti di zaman era digital ini guru harus memiliki kehalian
pemahaman dan pengalaman dalam mengajar sebelum diperkenalkan dengan model
pembelajaran kelas rangkap ini. Misalnya murid dengan mudah dapat menemukan informasi
melalui internet untuk menyelesaikan tugas-tugas sekolah bahkan untuk kondisi tertentu
seperti daerah terluar dan tertinggal, gawai dapat menggantikan orang tua dan guru. Karena
kebanyakan tidak mampu membimbing anaknya belajar. Guru yang baik pun jarang
ditemukan namu ditemukan beberapa masalah seperti anak yang keterbatasan ekonomi
sehingga tidak memiliki hp dan juga kuota internet sehingga tertinggal pelajaran. Dan juga
bagi daerah yang tertinggal di pelosok jangkauan sinyal internetpun susah didapatkan.
2. Prinsip-prinsip yang mendasari PKR sebagai berikut:
a. Keserempakan kegiatan pembelajaran, prinsip utama PKR adalah kegiatan pembelajaran
terjadi secara bersamaan atau serempak. Kegiatan tersebut mempunyai tujuan yang sesuai
dengan tuntutan kurikulum/kebutuah murid dan dikelola secara benar. Misalnya kita
sebagai guru kelas 3 namun guru kelas empat tidak bisa hadir dikarenakan suatu kondisi
misalkan bencana alam jadi kita diminta untuk mengisi kekosongan kelas 4 tersebut, hal
inilah yang di sebut PKR maka kita bisa tetap mengajar kelas yang di ampu sekaligus
mengajar kelas yang kita bgantikan karenma guru wali kelas berhalangan hadir. Bisa
dengan menggabungkan kelas dengan membuat 2 kelompok kelas atau dengan bergantian
walaupun pembahasan atau pelajaran yang berbeda.
b. Kadar tinggi waktu keaktifan akademik (WKA), murid harus secara aktif menghayati
pengalaman belajar yang bermakna, baik yang berkaitan dengan tuntutan kurikulum,
maupun yang berkaitan dengan tujuan-tujuan yang bersifat jangka panjang seperti
kemampuan berfikir kritis, mandiri, bertanggung jawab dan bekerja sama. Misalnya,
waktu tunggu yang terlalu lama, pembentuka kelompok yang berkepanjangan atau pindah
kelas yang menyita waktu. Makin banyak waktu yang terbuang untuk keperluan yang
seperti itu makin rendah kadar WKA.
c. Kontak Psikologis guru dan murid yang berkelanjutan, guru harus selalu berusaha dengan
berbagai cara agar setiap dan semua murid mendapat perhatian dari guru secara terus
menerus. Guru harus menguasai berbagai teknik. Menghadapi dua kelas atau lebih saat
yang sama, kemudian mampu menyakinkan murid bahwa guru selalu berada bersama
mereka, bukanlah pekerjaan yang mudah. Misalnya, menunjukan sikap tanggap dan peka,
mengatur tempat duduk sehingga semua murid dapat memandang guru, memberi
petunjuk yang jelas atau menegur murid yang gaduh selama pelajaran berlansung.,
mengunjungi murid yang sedang bekerja kelompok dan memelihara kontak psikoogis
guru-murid secara berkelanjutan.
d. Dalam PKR, terjadi pemanfaatan sumber secara efisien, dalam pembelajaran sumber
dapat berupa peralatan/sarana, orang, dan waktu. Agar terjadi WKA yang tinggi, semua
jenis sumber tersebut harus dimanfaatkan secara efisien. Misalknya lingkungan, barang
bekas dan segala peralatan yang ada disekolah dapat dimanfaatkan oleh guru PKR serta
membiasakan murid untuk mandiri. ketiga prinsip terdahulu dapat terpenuhi.
3. Model PKR 221 merupakan model PKR murni karena prinsip keserempatan terpenuhi tanpa
batas fisik. Perhatia tatap muka sebagai wahana pedagogis kontrol guru terhadap kelas dapat
berlansung terus menerus. Model ini hanya mungkin diterapkan jika jumlah siswa tidak
terlampau banyak (15-20). Pada

Kegiatan awal Kelas IV (IPS Kelas V (IPA)

Pengantar dan pengarahan dalam satu ruangan; penjelasan


1. Pendahuluan (10’) skenario dan hasil belajar

2. Kegiatan inti 1 (20’) Tugas individual Kerja kelompok

3. Kegiatan inti 2 (20’) Kerja kelompok Ceramah tanya jawab

4. Kegiatan inti 3 (20’) Ceramah, kerja kelompok Diskusi tanya jawab

5. Penutup (10’) Review, penguatan, komentar dan tindak lanjut. Persiapan


pelajaran berikutnya.

Petunjuk sebagai berikut:


1. Padakegiatan pendahuluan kurang lebih 10 menit digunakan untuk pengantar dan pengarahan
dalam satu ruangan. Gunakan dua papan tulis atau satu papan tulis dibagi dua. Tulis topik
dan hasil belajar masing-masing kelas yang akan ditempuh slama pertemuan.
2. Pada kegiatan inti ±60 menit terapkan aneka metode yang sesuai untuk masing-masing kelas.
Adakan pemantapan, bimbingan sesuai keperluan.
3. Pada kegiatan penutup ± 10 menit berdirilah di depan kelas dengan menghadap kedua kelas
untuk mengadakan reviu atas materi dan kegiatan yangb baru berlaku. Berikan komentar dan
penguatan keperluan. Setelah itu berikan tindak lanjut untuk pertemuan berikutnya.

Model PKR 222 merupakan model modifikasi untuk kondisi jumlah siswa lebih dari 20 orang
yang tidak mungkin ditampung dalam satu ruangan. Pada model PKR 222 guru menghadap
dua kelas. Misalnya kelas 5 dan kelas 6, untuk mengajar mata pelajaran matematika di kelas 5
dan IPA di kelas 6. Topik yang diajarkan tidak memiliki saling keterkaitan. Pembelajaran
berlansung dalam dua ruangan dekat yang berhubungan dengan pintu.
Kegiatan awal Kelas IV (MTK) Kelas V (IPA)

Pengantar dan pengarahan dalam satu ruangan; penjelasan


1. Pendahuluan (10’) skenario dan hasil belajar

2. Kegiatan inti 1 (15’) Penjelasan Guru Kegiatan individu

3. Kegiatan inti 2 (15’) Tanya jawab Kegiatan individu

4. Kegiatan inti 3 (15’) Kerja individu Tanya jawab

5. Kegiatan inti 4 (15’) Kerja individu Tanya jawab

6. Penutup (10’) Review, penguatan, komentar dan tindak lanjut. Persiapan


pelajaran berikutnya.

Langkah-langkah sebagai berikut:


1. Pada kegiatan pendahuluan ± 10 menit satukan siswa dalam satu ruamgan(kelas 4 dan 5)
berikan pengantar dan pengarahan umum. Jika menyatukan siswa kelas 4 dan 5 tidak
mencukupi tempat duduk di ruangan lakukan di halaman ataupun jika tidak
memungkinkan biarkan siswa di kelas masing-masing berikan pengantar secara berselang
seling.
2. Pada kegiatan inti ± 60 menit terapkan aneka metode yang sesuai untuk masing-masing
kelas. Ataur krpindahan ke ruangan secara seimbang agar kelas yang di tinggalkan ribut.
3. Pada kegiatan penutup ± 10 menit berdirilah dipintu penghubung menghadap kedua kelas
untuk mengadakan reviu umum mengenai materi dan kegiatan yangb baru berlaku.
Berikan komentar dan penguatan keperluan. Setelah itu berikan tindak lanjut untuk
pertemuan berikutnya.
4. Sebagai catatan untuk model 222 sedapat mungkin denah ruangan diatur agar pandangan
siswa mengarah ke depan dan kearah pintu penghubung.

Anda mungkin juga menyukai