Menurut saya dalam kondisi seperti itu di butuhkan kelas rangkap agar proses pembelajaran
tetap berjalan maksimal walaupun keterbatasan guru akibat kondisi alam .Guru diwajibkan
setiap hari melaksanakan tugasnya di sekolah, namun apabila suatu saat ada guru yang tidak
hadir maka guru yang hadir harus mengisi kelas yang ditinggalkan temannya tersebut. Ketidak
hadiran guru bisa disebabkan karena bencana alam, maupun alasan kesehatan.
Kurang guru mendorong pelaksanaan PKR karena gurulah yang menjadi agen perubahan di
sekolah, sehingga apabila jumlah guru kurang apalagi di daerah terpencil maka guru yang ada di
sekolah tersebut harus merangkap kelasnya.Dalam pelaksanaan pembelajaran model PKR ini
sebenarnya mempunyai tujuan, fungsi dan manfaat, antara lain: Quantity dan Equit; Ekonomis,
artinya dengan PKR maka dapat menghemat tanggungan pemerintah; Pedagogis, artinya PKR
berfungsi mendidik para siswa agar tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai;
Keamanan, artinya mudah dijangkau oleh para siswa.Sementara itu prinsip pelaksanaan PKR
meliputi prinsip umum dan prinsip khusus. Prinsip umum meliputi prinsip perbedaan
kemampuan individual murid yang harus diperhatikan guru, membangkitkan motivasi belajar
murid, belajar hanya terjadi jika murid aktif. Sedangkan prinsip khusus, meliputi keserempakan
kegiatan pembelajaran, kadar tinggi waktu keaktifan akademik (WKA), kontak psikologis guru
dan murid yang berkelanjutan, dalam PKR, terjadi pemanfaatan sumber secara efisien,
membiasakan murid untuk mandiri.Keberhasilan pembelajaran kelas rangkap tentunya tidak
lepas dari peran guru PKR. Nah, sebagai guru PKR peranannya meliputi sebagai perancang
kurikulum, administrator, sumber informasi kreatif.Sebagai perancang kurikulum, hal ini bukan
berarti guru membuat kurikulum yang melenceng dari kurikulum yang berlaku. Guru tetap
berpijak pada kurikulum yang berlaku dengana memberikan penekanan materi yang sesuai
dengan keadaan daerahnya.Sebagai administrator, yaitu mengelola kelas dengan baik, tidak
hanya menyiapkan administrasi pembelajaran seperti prota, promes, RPP.Sebagai sumber
informasi yang kreatif, artinya guru harus belajar terus agar selalu mendapat informasi yang
kreatif, profesional, agen pembawa perubahan dan mengikuti perkembangan zaman.Sebagai
seorang profesional, artinya guru bersikap profesional layaknya profesi lain yang menuntut
kemampuan sesuai dengan bidang profesi sebagai guru. Sebagai agen pembawa perubahan,
artinya guru harus bisa mengarahkan para siswa menuju kemajuan yang bermakna, tidak hanya
mengajar ilmu tetapi juga memberikan didikan yang positif kepada para siswa.Sehubungan
dengan pelaksanaan PKR, maka ada beberapa hal yang menjadi kriteria bahwa sebuah proses
pembelajaran dikatakan baik. Menurut Karweit, proses pembelajaran yang baik ditandai dengan
sebagian terbesar dari waktu yang tersedia benar- benar digunakan untuk belajar siswa, kualitas
pembelajaran guru sangat memadai, sebagian terbesar atau seluruh siswa terlibat secara aktif
dalam kegiatan belajar.
2. Jawaban
a. Menurut saya model pembelajaran kelas rangkap yang dapat di laksanakan di kelas tersebut
ialah model 333 di karenakan bapak guru harus mengajar 3 kelas dengan 3 mata pelajaran
yang berbeda dan dalam tiga ruangan jadi model yang paling sesuai di gunakan ialah 333.
b.
Pada model pembelajaran kelas rangkap 333 guru menghadapi tiga kelas untuk
mengajarkan tiga mata pelajaran. Yaitu seperti kelaspak Bayu kelas 1 dengan mata pelajaran
Bahasa Indonesia, kelas 2 dengan mata pelajaran Matematika, dan kelas 3 dengan mata
pelajaran IPA dalam tiga ruangan. Untuk memahami langkah-langkah pembelajaran
perhatikan matrik berikut ini. Kegiatan waktu Kelas I B.Ina Kelas II Matematika Kelas III IPA
Pendahuluan10’ Pengntar dan pengarahan umum diberikan secara bersama-sama di salah
satu ruangan. Penjelasan skenario dan hasil belajar yang ingin dicapai. Kegiatan inti 1, 20’
Tugas individual Kerja kelompok Ceramah, dan Tanya jawab Kegiatan inti 2, 20’ Ceramah,
dan Tanya jawab Tugas individual Kerja kelompok Kegiatan inti 3, 20’ Kerja kelompok
Ceramah dan Tanya jawab Tugas individual 2 - 6 Pembelajaran Kelas Rangkap Penutup 20’
Review, penguatan, komentar dan tindak lanjut. Persiapan kegiatan belajar berikutnya
Untuk menerapkan model ini, Anda perlu mengikuti petunjuk berikut ini. a. Pada kegiatan
lebih kurang 10 menit pertama, kumpulkan semua murid kelas 1,2,dan 3 dalam satu
ruangan yang memiliki tempat duduk yang cukup. Berikan pengantar dan pengarahan
umum. Bila tidak mungkin menyatukan murid dalam satu ruangan, dapat mencari tempat di
luar ruangan misalnya di halaman sekolah atau taman sambil berdiri atau duduk. Berikan
pengantar atau pengarahan umum yang berisi prosedur kegiatan belajar yang akan
dilakukan oleh semua murid. b. Pada kegiatan inti lebih kurang 60 menit, terapkan berbagai
metode yang cocok dengan memanfaatkan sumber belajar yang tersedia. Penggunaan
lembar kerja murid sangat dianjurkan terutama pada kegiatan belajar murid yang bersifat
mandiri. Dengan demikian kegiatan belajar murid tidak banyak tergantung pada kehadiran
guru di muka kelas atau tempat belajar. Tingkatkan kadar kemandirian belajar murid. Proses
saling membimbing antar tutor sangat dianjurkan. Guru selalu memanfaatkan kegiatan
murid dan untuk ini guru berada diantara masing- masing kelompok. c. Pada kegiatan
penutup lebih kurang 10 menit terakhir, guru harus berada diantara masing-masing
kelompok atau kelas untuk mengadakan review umum tentang kegiatan belajar yang telah
dilakukan murid. Berikan komentar dan penguatan sesuai keperluan. Selanjutnya berikan
tindak lanjut berupa tugas untuk masing- masing kelas. Kemukakan hal-hal yang perlu
dipersiapkan untuk kegiatan pembelajaran berikutnya.
3. Jawaban :
a. Model pembelejaran kelas rangkap yang di lakukan pak agus menurut saya masih kurnag
efekti di karenakan Pada model pembelajaran kelas rangkap 222, guru menghadapi dua
kelas. Misalnya kelas 5 dan kelas 6, untuk mengajar mata pelajaran matematika di kelas 5
dan IPA di kelas 6. Topik yang diajarkan tidak memiliki saling keterkaitan. Proses
pembelajaran berlangsung dalam dua ruangan berdekatan yang berhubungan dengan pintu.
Langkah-langkah pembelajaran dapat diperhatikan matrik berikut ini.
Penjelasan:
Untuk penerapan model ini, perlu diikuti petunjuk sebagai berikut.
a. Pada kegiatan pendahuluan lebih kurang 10 menit pertama, satukan murid kelas V dan
kelas VI dalam satu ruangan yang tempat duduknya mencukupi. Berikan pengantar dan
pengarahan umum seperti dilakukan pada model PKR 221. Bila tidak mungkin bisa
menyatukan murid dalam satu ruangan, gunakan halaman/teras, dan bila tidak mungkin lagi
murid tetap di ruang masing-masing tetapi guru berada di pintu yang menghubungkan
antara dua kelas.
b. Pada kegiatan inti lebih kurang 60 menit berikutnya, terapkan aneka metode yang sesuai
untuk masing-masing kelas. Yang perlu diperhatiakn adalah jangan sampai pada saat guru
sedang menghadapi kelas yang satu, kelas yang lain tidak ada kegiatan sehingga murid ribut.
Atur kepindahan guru dari ruang ke ruang secara seimbang, artinya jangan banyak
menggunakan waktu di satu ruang. Ada saat dimana guru harus berdiri di pintu
penghubung.
c. Pada kegiatan penutup lebih kurang 10 menit terakhir berdirilah di pintu penghubung
menghadapi kedua kelas untuk mengadakan reviuw umum mengenai materi dan kegiatan
belajar yang baru berlaku. Berikan komentar dan penguatan sesuai dengan keperluan.
Setelah itu berikan tindak lanjut berupa tugas untuk masing-masing kelas, kemudian
persiapan untuk jam pelajaran.
d. Sebaiknya untuk menerapkan model PKR 222 ini, aturlah tempat duduk murid sedemikian
rupa sehingga pandangan murid mengarah kedepan dan kearah pintu penghubung.
b. Kelemahan pebelajran kelas rangkap yang di laksanakan pak agus dalam model PKR 222
ialah
a. Pengelolaan model 222 pembelajaran kelas rangkap dilakukan oleh tim guru sehingga
bisa saling membantu.
b. Guru atau dalam tim mengelola para siswa dari 2 tingkatan kelas yang berbeda, dengan
fokus pada 2 mata pelajaran yang berbeda atau sama pada 2 ruangan kelas yang
bersebelahan dan dihubungkan dengan adanya pintu. Berikut ini adalah gambar pengaturan
ruangan kelas yang bisa digunakan untuk model 222
C. Guru mengelola dua kelas sekaligus dalam waktu yang bersamaan
4. Jawaban
a. Kelas rangkap yang di lakukan oleh ibu Jelita ialah model 221
Kelemahan Model PKR 221
Siswa tidak dapat fokus dengan apa yang sedang dipelajari atau dikerjakan karena
terganggu oleh aktivitas kelas lain.
Tidak semua guru memiliki kemampuan mengelola siswa heterogen dalam ruangan
yang sama.
Bertambahnya pekerjaan administratif, pekerjaan akademik, pelayanan dan tanggung
jawab guru terhadap siswa karena guru mengajar kelas rangkap.
Jika Siswa dalam 1 kelas jumlahnya lebih dari 25 siswa maka kelas PKR harus dibagi
menjadi 2 kelas.
Jika guru menggunkan model ini, guru harus menyiapkan dua kelas pembelajaran kelas
rangkap model 221, dan memecah masing-masing dua tingkatan kelas yang akan
dicampur menjadi 2 sehingga ruangan tidak terlalu penuh, dan akan mengakibatkan
pembelajaran tidak efektif.
karena ada 2 kelas pembelajaran kelas rangkap model 221 ini, maka guru yang harus
mengelolanya pun harus dua orang guru atau dua tim guru
Keterbatasan berbagai sumber belajar untuk menunjang pelaksanaan pembelajaran
terutama yang berupa buku-buku teks, bahan belajar yang lainnya dan alat bantu
mengajar.
Jika Siswa dalam kelas jumlahnya lebih dari 25 siswa maka kelas PKR harus dibagi
menjadi 2 kelas.
Tidak semua guru memiliki kemampuan mengelola siswa heterogen dalam ruangan
yang sama.
b. Rancangan pembelajaran kelas rangkap model 221
Kelas III
Melaksanakan norma yang berlaku di masyarakat
Kompetensi Dasar :
Kelas II
3.6 Mencermati ungkapan permintaan maaf dan tolong melalui
teks tentang budaya santun sebagai gambaran sikap hidup
rukun dalam kemajemukan masyarakat Indonesia.
4.6 Menyampaikan ungkapan-ungkapan santun (menggunakan
kata maaf, tolong) untuk hidup rukun dalam kemajemukan.
Kelas III
2.1 Mengenal aturan-aturan yang berlaku di lingkungan
masyarakat sekitar
Indikator :
Kelas II 3.6.1 Memahami ungkapan permintaan maaf baik melalui teks
ataupun lisan
3.6.2 Mempraktekan ungkapan permintaan maaf dan tolong
didepan kelas bersama teman-teman
4.6 Menyusun dan menulis ungkapan permintaa maaf dari kata-
kata acak
Menjawab soal sesuai dengan gambar yang diberikan
Kelas III
Menjelaskan pengertian norma
Mengidentifikasi macam-macam norma
Mengidentifikasi aturan yang berlaku di masyarakat
Menyebutkan contoh norma dan aturan dimasyarakat yang tertulis
Menyebutkan contoh norma dan aturan dimasyarakat yang tidak
tertulis
Tujuan pembelajaran:
Kelas II
Siswa dapat memahami ungkapan permintaan maaf dan tolong
Siswa dapat mengucapkan permintaan maaf dan tolong
Siswa dapat mempraktekan ungkapan permintaan maaf dan
tolong di dalam kelas bersama teman-teman
Kelas III
Dengan diberikan sebuah gambar dan cerita, siswa dapat
Mengidentifikasi macam-macam norma yang berlaku di
masyarakat dengan benar
Dengan diberikan sebuah gambar dan cerita, siswa dapat
mengidentifikasi aturan yang berlaku di masyarakat dengan
benar
Melalui penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan contoh
norma dan aturan dimasyarakat yang tertulis dengan benar
Melalui penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan contoh
norma dan aturan dimasyarakat yang tidak tertulis dengan
benar
Materi Pembelajaran:
Kelas II
Teks bacaan tentang hidup rukun ditempat bermain
Kelas III
Norma di Masyarakat
Norma dan aturan yang berlaku di masyarakat
a. Norma dalam masyarakat
b. Macam-macam norma Aturan yang berlaku di masyarakat
Metode Pembelajaran
Metode : - Picture and picture
Tanya jawab
Kegiatan Penutup
Bahan :
- Sumber Belajar : 1. Buku Guru dan Buku Siswa Kelas II, Tema
1: Hidup Rukun. Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 (Revisi
2016). Jakarta: Yudistira, Dr. Lili Nurlaille. M.Pd, Drs. Dedi
Iswantara, M.Pd, Sutinah, M.Pd.
Evaluasi
Kelas 2 :
Mengerjakan lembar kerja bergambar, dengan memberi warna merah untuk maaf,
warna biru untuk minta tolong setelah itu menceritakan kembali gambar tersebut kepada
teman sebelahmu. (telampir)
Jika kehidupan di masyarakat berjalan dengan tertib warga masyarakat akan merasakan
kehidupan dengan ?
Sebutkan tiga sikap yang harus dibiasakan dalam menaati semua peraturan di sekolah ?
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap: Lembar Observasi
b. Penilaian Pengetahuan: Tes
c. Penilaian Keterampilan: Unjuk Kerja
Penilaian Kelas II
a. Sikap
Sikap siswa yang muncul ketika proses pembelajaran.
Tindak
No Tanggal Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap
Lanjut
1
2
3
Penilaian :
Paduan Kontroversi Nilai :
Penilaian Kelas 3
Performan Jumlah
No Nama Siswa Produk Nilai
Kerjasama Partisipasi Skor
1.
2.
3.
4.
CATATAN :
Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.
Mengetahui Guru Kelas
Ka. SD Negeri Kecil salulekb