Anda di halaman 1dari 5

LATIHAN UJI KOMPETENSI 1

PKR4302 PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP

NAMA : SITI NURUL YUNIZAR RAHMAWATI


NIM : 858835658

UPBJJ MALANG POJKAR NGUNUT


SEMESTER 3
2023
Silahkan Kerjakan Latihan ini dengan benar!

No Soal Skor
1. Jelaskan secara singkat alasan-alasan mengapa pembelajaran kelas rangkap perlu 27
dipelajari di era digital ini? Berikan contoh kasus yang dapat Saudara ambil di berita
untuk menjelaskan salah satu alasan tersebut!
2. Jelaskan prinsip-prinsip yang mendasari Pembelajaran Kelas Rangkap dan berikan 20
contohnya!
3. Jelaskan model pembelajaran kelas rangkap 221 dan 222 beserta contoh penerapannya 14
disesuaikan dengan tema dalam pembelajaran kurikulum 2013!
Skor Total 61

Jawaban :
1. Pembelajaran kelas rangkap merupakan suatu kajian strategi pembelajaran, yang
menjadi pilihan dalam melaksanakan proses pembelajaran. Pembelajaran kelas rangkap yang
disingkat (PKR) relatif baru di dalam dunia pendidikan dan tidak banyak sekolah yang
melaksanakan PKR ini. Alasan dilakukannya Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) tidak
hanya karena faktor kekurangan guru. PKR juga sering diterapkan karena alasan letak
geografis yang sulit dijangkau, ruangan kelas terbatas, kekurangan tenaga guru, jumlah
siswa yang relatif sedikit, guru berhalangan hadir, atau mungkin faktor keamanan seperti di
daerah pengungsi.
Nyatanya di Era Digital ini, masih ada beberapa sekolah yang masih menggunakan
Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) terutama di daerah daerah terpencil. Indonesia
memiliki wilayah yang luas dan terdiri dari ribuan pulau. Dalam sistem pendidikan, hal yang
tidak dapat dihindari adalah penyebaran dan distribusi guru secara merata, yang masih
menjadi suatu tantangan yang harus diatasi.
Di banyak Sekolah Dasar berukuran kecil di Indonesia, mengelompokkan anak-anak
dari beberapa jenjang kelas ke dalam satu kelas bisa menjadi salah satu cara agar pendidikan
dapat tetap berjalan. Misalnya, menggabungkan kelas tiga dan empat dalam satu kelas. Ini
yang disebut dengan model pembelajaran kelas rangkap, yaitu situasi ketika seorang guru
harus mengajar lebih dari satu kelas di waktu dan tempat yang bersamaan. Dalam hal ini,
kemampuan guru dituntut mampu mengelola kelas dengan baik dan menjadikan siswa aktif
sehingga kondisi kelas tidak gaduh atau ada siswa tidak belajar karena guru mengajar
bergantian kelas.
2. Dalam PKR terdapat 2 prinsip yakni prinsip umum dan prinsip khusus yang diuraikan
sebagai berikut :
1) Prinsip Umum
Dalam prinsip umum ada 3 prinsip yang mendasari PKR yakni :
a. Perbedaan kemampuan individual murid yang harus diperhatikan guru.
Dalam hal ini guru berperan untuk mengakomodasi kebutuhan individu murid
sebagai seorang yang unik dan membutuhkan perlakuan yang berbeda satu dengan
yang lainnya untuk mampu mencapai perkembangan yang maksimum.
b. Membangkitkan Motivasi Belajar murid
Seperti yang kita ketahui, motivasi sangat penting bagi setiap siswa untuk belajar.
Motivasi dapat menjadi energi dan motivasi yang dapat mendorong siswa untuk
belajar yaitu mengalami perubahan tingkah laku dari ketidaktahuan menjadi
pengetahuan. Oleh karena itu, guru PKR harus selalu mendorong siswanya untuk
mau belajar baik dengan kehadiran guru maupun melalui belajar mandiri tanpa guru.
Misalnya dengan memberikan berbagai bentuk penguatan (reinforcement) kepada
siswa.
c. Belajar hanya terjadi jika murid aktif sehingga guru harus berusaha
mengaktifkan murid.
Dalam proses pembelajaran individu bersifat aktif, sehingga guru di PKR harus
membiasakan siswanya untuk belajar mandiri. Misalnya guru dapat mendorong
kemandirian belajar dengan menciptakan suasana belajar yang baik dengan suasana
yang hangat, menyenangkan dan menarik.
2) Prinsip Khusus
Sedangkan dalam prinsip khusus terdapat 4 prinsip yang mendasari PKR yakni :
a) Keserempakan kegiatan pembelajaran
Dalam PKR, kegiatan belajar mengajar berlangsung secara serentak atau serentak.
Kegiatan tersebut harus bermakna, kegiatan harus memenuhi kebutuhan siswa dan
memiliki tujuan sesuai dengan kurikulum.
b) Kadar Waktu Keaktifan Akademik (WKA)
Perlu kita ketahui bahwa kualitas dan durasi kegiatan pembelajaran menentukan
waktu kegiatan akademik (WKA). PKR tidak mentolerir banyak WKA yang hilang
karena guru tidak mahir dalam pengelolaan kelas. Oleh karena itu, guru PKR harus
pandai dalam pengelolaan kelas karena guru mengajar lebih dari satu tingkat kelas.
c) Kontak psikologis guru dan murid yang berkelanjutan
Guru PKR hendaknya selalu berusaha mengembangkan berbagai teknik atau cara
untuk memotivasi siswa belajar dan memperhatikan siswanya. Kita tahu bahwa guru
PKR menghadapi dua kelas atau lebih dalam waktu yang bersamaan. Di sini tugas
guru adalah meyakinkan siswa bahwa guru selalu bersama mereka. Oleh karena itu,
guru PKR harus pandai memimpin tindakan, seperti Menunjukkan sikap tanggap dan
peka, mengatur tempat duduk dan memberikan instruksi yang jelas.
d) Pemanfaatan sumber secara efisien
Guru PKR harus pandai dalam memanfaatkan berbagai jenis sumber secara efisien.
Seperti, lingkungan belajar dan segala peralatan yang ada di sekolah. Guru juga dapat
menunjuk murid yang pandai sebagai tutor sebaya sehingga dapat menghasilkan
Waktu Keaktifan Akademik yang tinggi (WKA).
3. Model PKR 221
Merupakan model pembelajaran kelas rangkap yang menggabungkan dua kelas dengan dua
mata pelajaran yang berbeda dan dilaksanakan dalam satu ruangan.contoh penerapannya.
Kelebihan dari Model PKR 221 :
a. Kegiatan pendahuluan dan penutup masing-masing kelas dapat dilakukan secara
bersama-sama dalam ruangan yang akan digunakan untuk pembelajaran
b. Tidak membuang waktu terlalu banyak dalam pembelajaran, sebab dua kelas melakukan
pembelajaran dalam satu ruangan secara bersama-sama
c. Guru mudah dalam melakukan pemantauan terhadap siswa selama pembelajaran
berlangsung
d. Menghemat tenaga guru karena tidak perlu berpindah-pindah ruangan
e. Membina persahabatan antarkelas
f. Guru lebih kreatif dalam merancang pembelajaran agar tetap tercipta iklim kelas yang
menyenangkan
Pada model ini seorang guru mengajar dua kelas misalkan kelas 5 dan kelas 6, dengan dua
mata pelajaran tematik kelas 5 dan tematik kelas 6, dalam satu ruangan. Langkah-langkah
pembelajaran pada model ini, dapat diperhatikan matrik berikut ini :
Dalam penerapan model PKR ini, ikutilah petunjuk sebagai berikut.
a. Pada kegiatan pendahuluan, lebih kurang 10 menit pertama, guru memberikan pengantar
dan pengarahan dalam satu ruangan. Gunakan dua papan tulis atau satu papan tulis dibagi
dua. Tuliskan topik dan hasil belajar yang diharapkan dari kelas 5 dan kelas 6. Ikuti
langkah-langkah untuk masing-masing kelas yang akan ditempuh selama pertemuan.
b. Pada kegiatan inti 1,2,3, lebih kurang 60 menit, terapkan aneka metode yang sesuai
dengan tujuan untuk masing-masing kelas. Selama kegiatan berlangsung adakan
pemantapan, bimbingan, balikan sesuai dengan keperluan. Gunakan keterampilan dasar
mengajar yang sesuai.
c. Pada kegiatan penutup lebih kurang 10 menit terakhir, berdirilah di depan kelas
menghadapi kedua kelas untuk mengadakan reviuw atas materi dan kegiatan yang baru
berlaku. Berikan komentar dan penguatan sesuai keperluan. Kemudian berikan tindak
lanjut berupa tugas atau apa saja sebagai bahan untuk pertemuan berikutnya atau
mungkin untuk hari berikutnya.

Model PKR 222


Model PKR 222 merupakan model pembelajaran kelas rangkap dimana guru mengajar dua
kelas secara bersamaan dengan dua mata pelajaran yang berbeda namun
dilaksanakan dalam dua ruangan. Pada model pembelajaran kelas rangkap 222, guru
menghadapi dua kelas. Misalnya kelas 4 dan kelas 5, untuk mengajar mata pelajaran
matematika di kelas 4 dan tematik di kelas 5. Topik yang diajarkan tidak memiliki saling
keterkaitan. Proses pembelajaran berlangsung dalam dua ruangan berdekatan yang
berhubungan dengan pintu. Langkah-langkah pembelajaran dapat diperhatikan matrik
berikut ini.
Untuk penerapan model ini, perlu diikuti petunjuk sebagai berikut.
1. Pada kegiatan pendahuluan lebih kurang 10 menit pertama, satukan murid kelas 4 dan
kelas 5 dalam satu ruangan yang tempat duduknya mencukupi. Berikan pengantar
dan pengarahan umum seperti dilakukan pada model PKR 221. Bila tidak mungkin bisa
menyatukan murid dalam satu ruangan, gunakan halaman/teras, dan bila tidak mungkin
lagi murid tetap di ruang masing-masing tetapi guru berada di pintu yang
menghubungkan antara dua kelas.
2. Pada kegiatan inti lebih kurang 90 menit berikutnya, terapkan aneka metode yang sesuai
untuk masing-masing kelas. Yang perlu diperhatiakn adalah jangan sampai pada saat
guru sedang menghadapi kelas yang satu, kelas yang lain tidak ada kegiatan
sehingga murid ribut. Atur kepindahan guru dari ruang ke ruang secara seimbang,
artinya jangan banyak menggunakan waktu di satu ruang. Ada saat dimana guru
harus berdiri di pintu penghubung.
3. Pada kegiatan penutup lebih kurang 5 menit terakhir berdirilah di pintu penghubung
menghadapi kedua kelas untuk mengadakan reviuw umum mengenai materi dan
kegiatan belajar yang baru berlaku. Berikan komentar dan penguatan sesuai
dengan keperluan.
Setelah itu berikan tindak lanjut berupa tugas untuk masing-masing kelas, kemudian
persiapan untuk jam pelajaran.
4. Sebaiknya untuk menerapkan model PKR 222 ini, aturlah tempat duduk murid
sedemikian rupa sehingga pandangan murid mengarah kedepan dan kearah pintu
penghubung.

Anda mungkin juga menyukai