Anda di halaman 1dari 10

TUGAS TUTORIAL 1

PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP ( PDGK 4302)

Nama : Azis Hamzah


NIM : 857503598
Kelas : B
Tutor : Eni Rohaeni, S.Pd, M.M.Pd.

1. Jelaskan secara singkat alasan-alasan mengapa pembelajaran kelas rangkap


perlu dipelajari di era digital ini? Berikan contoh kasus yang dapat Saudara
ambil di berita untuk menjelaskan salah satu alasan tersebut!
2. Jelaskan prinsip-prinsip yang mendasari Pembelajaran Kelas Rangkap dan
berikan contohnya!
3. Jelaskan model pembelajaran kelas rangkap 221 dan 222 beserta contoh
penerapannya disesuaikan dengan tema dalam pembelajaran kurikulum 2013!

Jawaban
1. Ada beberapa alasan penting yang menyebabkan perlunya pelaksanaan
pembelajaran kelas rangkap, yaitu:
a. Alasan Geografis
Terdapat lokasi pembelajaran yang sulit dijangkau, terbatasnya sarana
transportasi, pemukiman penduduk yang tersebar luas, dan ragam mata
pencaharian yang beragam.
b. Alasan Demografis
Pembelajaran kelas rangkap merupakan pendekatan yang tepat dan
praktis ketika mengajar siswa dalam rombongan belajar kecil atau ketika
siswa tinggal di pemukiman yang jarang penduduknya. Bahkan di daerah
perkotaan, pembelajaran kelas rangkap dapat dilaksanakan dengan syarat
jumlah siswa yang sedikit.
c. Kekurangan Guru
Meskipun jumlah guru secara keseluruhan cukup, seringkali minat guru
untuk mengajar di daerah terpencil rendah. Hal ini disebabkan oleh
faktor-faktor seperti mahalnya harga keperluan sehari-hari, sulitnya alat
transportasi, gaji yang terlambat, dan terbatasnya peluang untuk
pengembangan karir di daerah terpencil. Keterbatasan Ruang Kelas. Di
daerah yang jumlah muridnya sangat sedikit, tidak memerlukan ruang
kelas lebih banyak. Tetapi, di daerah lain meskipun sudah mempunyai
ruang kelas sesuai dengan jumlah tingkatan kelas, masih belum cukup
karena jumlah rombongan belajar lebih besar. Nah untuk mengatasi
masalah tersebut, maka perlu menggabungkan dua atau lebih kelas yang
diasuh atau dibimbing oleh seorang guru. Dengan demikian PKR
diperlukan untuk mengatasi hal tersebut.
d. Kehadiran guru.
Ketidak hadiran guru , bukan saja dialami oleh sekolah di daerah
terpencil, di kota besar pun juga mengalaminya. maka kehadiran PKR
diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut.
Berikut contoh PKR yang diselenggarakan di wilah Nusa Bali

AMLAPURA, NusaBali - Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga


(Disdikpora) Karangasem telah merancang inovasi berupa menggelar
pembelajaran kelas rangkap. Tujuannya, untuk mengatasi kekurangan
657 guru SD. Hingga Desember 2023, tercatat 280 guru memasuki
purnatugas.
"Kelas rangkap itu maksudnya, siswa kelas I dengan kelas II belajar
bersama dalam satu kelas. Sedangkan kelas III gabung dengan kelas IV,
dan kelas V gabung dengan kelas VI," jelas Kepala Bidang Ketenagaan
Disdikpora Karangasem I Gusti Nyoman Parnawa, di ruang kerjanya,
Selasa (11/7).

Kata dia, rencana tersebut atas pemikiran sejumlah tenaga pengawas


yang memberikan masukan. Sebab, tidak ada jalan lain untuk mengatasi
kekurangan guru. Apalagi setiap tahun, keberadaan guru berkurang
karena telah memasuki purnatugas. Sedangkan pengadaan CPNS guru
belum ada. Terakhir, merekrut CPNS tahun 2019 dan bertugas tahun
2020. "Hanya saja, pelaksanaan kelas rangkap ini mesti menunggu
terbitnya Peraturan Bupati Karangasem," tambah Parnawa.

2. Prinsip yang mendasari Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) terbagi menjadi


dua, yaitu prinsip umum dan prinsip khusus.
Di antara prinsip-prinsip tersebut, terdapat tiga prinsip umum yang mendasari
PKR:
a. Perbedaan Kemampuan Individual Murid
Prinsip ini menekankan pentingnya guru untuk memperhatikan perbedaan
dalam kemampuan individu setiap murid. Setiap murid adalah individu
yang unik, dan mereka memerlukan perlakuan yang berbeda untuk
mencapai perkembangan maksimal. Guru dalam PKR harus mampu
mengakomodasi kebutuhan individu murid secara efektif.
b. Membangkitkan Motivasi Belajar Murid
Motivasi belajar adalah faktor penting dalam pendidikan. Motivasi
menjadi energi yang mendorong murid untuk belajar dan mengalami
perubahan perilaku dari ketidaktahuan menjadi pengetahuan. Dalam PKR,
guru harus senantiasa memotivasi murid-muridnya untuk belajar, baik
dengan bimbingan guru maupun secara mandiri. Motivasi adalah kunci
dalam menggerakkan proses pembelajaran.
c. Aktivitas Murid dalam Belajar
Prinsip ini menekankan bahwa belajar hanya terjadi jika murid aktif terlibi,
dan guru harus berusaha untuk mengaktifkan murid. Dalam proses
pembelajaran, individu murid yang harus aktif berpartisipasi. Oleh karena
itu, dalam PKR, guru harus mengembangkan kemandirian belajar pada
murid. Guru dapat menciptakan iklim belajar yang baik dengan
menciptakan suasana yang hangat, menyenangkan, dan menarik, sehingga
murid termotivasi untuk belajar secara aktif.

Prinsip-prinsip ini memberikan landasan yang kuat untuk pelaksanaan


Pembelajaran Kelas Rangkap yang efektif dan berfokus pada perkembangan
individu dan motivasi belajar.

Prinsip Khusus dalam Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) mencakup empat


aspek penting, yaitu:
a. Keserempakan Kegiatan Pembelajaran
Dalam PKR, kegiatan belajar mengajar terjadi secara bersamaan. Penting
bahwa kegiatan ini memiliki makna dan relevansi, sesuai dengan
kebutuhan dan tujuan pendidikan murid serta kurikulum yang berlaku.
b. Kadar Waktu Keaktifan Akademik (WKA)
Kualitas dan durasi kegiatan pembelajaran memengaruhi tingkat WKA.
Dalam PKR, tidak ada toleransi terhadap kehilangan WKA yang
disebabkan oleh kurangnya keterampilan guru dalam mengelola kelas.
Oleh karena itu, guru PKR harus cermat dan efisien dalam mengelola
waktu karena mereka mengajar lebih dari satu tingkatan kelas.
c. Kontak Psikologis Guru dan Murid yang Berkelanjutan
Guru PKR harus terampil dalam menciptakan dan menjaga kontak
psikologis yang berkelanjutan dengan murid-muridnya. Meskipun guru
menghadapi dua kelas atau lebih pada saat yang bersamaan, mereka harus
mampu meyakinkan murid bahwa guru selalu ada bersama mereka. Ini
memerlukan tindakan pengelolaan yang baik, seperti menunjukkan sikap
tanggap, perhatian, mengatur tempat duduk dengan bijak, dan memberikan
petunjuk dengan jelas.
d. Pemanfaatan Sumber secara Efisien
Guru PKR harus mampu memanfaatkan berbagai sumber daya dengan
efisien. Ini termasuk memanfaatkan lingkungan belajar dan peralatan yang
ada di sekolah. Guru juga dapat memanfaatkan murid yang memiliki
kemampuan sebagai tutor sebaya untuk meningkatkan tingkat WKA.
Dengan cara ini, guru dapat mengoptimalkan sumber daya yang ada untuk
mendukung pembelajaran yang efektif.

Prinsip-prinsip khusus ini membantu menciptakan kerangka kerja yang


efisien dan efektif dalam pelaksanaan PKR, memastikan bahwa kegiatan
pembelajaran berjalan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan pendidikan
murid.

3. Model pembelajaran kelas rangkap 221


Model pembelajaran kelas rangkap 221 adalah sebuah model di mana
seorang guru mengajar dua kelas yang berbeda, misalnya, kelas 5 dan kelas 6,
dalam satu ruangan, dengan dua mata pelajaran yang berbeda, yaitu IPS dan
IPA. Dalam model ini, guru harus mengelola pembelajaran dengan cermat
untuk memastikan bahwa semua siswa menerima pendidikan yang efektif.
Beberapa langkah-langkah pembelajaran dalam model ini mungkin termasuk:
1. Penentuan Jadwal
Guru harus merencanakan jadwal pembelajaran yang sesuai untuk kedua
kelas, memastikan bahwa waktu yang dialokasikan untuk setiap mata
pelajaran cukup.
2. Kelompokkan Siswa
Siswa dari kelas 5 dan kelas 6 mungkin dikelompokkan sesuai dengan
mata pelajaran yang mereka pelajari, yaitu IPS dan IPA. Ini membantu
guru dalam mengorganisasi aktivitas pembelajaran.
3. Materi Pembelajaran
Guru harus mempersiapkan materi pembelajaran yang sesuai dengan
kurikulum dan tingkat pemahaman siswa di kedua kelas.
4. Interaksi dengan Siswa
Guru harus dapat berinteraksi dengan kedua kelas secara efektif,
menjelaskan materi, menjawab pertanyaan, dan memberikan bimbingan.
5. Evaluasi dan Tindak Lanjut
Guru juga perlu melakukan evaluasi terhadap pemahaman siswa dan
memberikan tindak lanjut sesuai kebutuhan.
6. Manajemen Kelas
Manajemen kelas yang baik adalah kunci dalam model PKR 221. Guru
harus memastikan bahwa siswa tetap terlibat, disiplin, dan belajar dengan
baik.
Model PKR 221 memerlukan keterampilan mengelola dua kelas secara
bersamaan dan memastikan bahwa pembelajaran tetap efisien dan efektif.
Dengan perencanaan yang matang, model ini dapat berhasil memberikan
pendidikan yang berkualitas kepada kedua kelas tersebut.
Langkah-langkah pembelajaran pada model ini, dapat diperhatikan
matrik berikut ini.
Kegiatan/waktu Kelas V (IPS) Kelas VI (IPA)
Pendahuluan(10’) Pengantar dan pengarahan dalam satu ruangan:
Kegiatan Inti 1(20’) Tugas Individual Kerja Kelompok
Kegiatan Inti 2 (20’) Kerja Kelompok Ceramah,Tanya jawab
Kegiatan Inti 3 (20’) Ceramah,kerja Diskusi, Tanya jawab
kelompok
Penutup (10’) Review, penguatan, komentar dan tindak lanjut.
Persiapan kegiatan belajar berikutnya.

Dalam menerapkan model Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) 221


dengan efektif. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang petunjuk
tersebut:
1. Kegiatan Pendahuluan (10 Menit Pertama):
 Guru memberikan pengantar dan pengarahan dalam satu ruangan.
 Gunakan dua papan tulis atau satu papan tulis yang dibagi dua untuk
menuliskan topik dan hasil belajar yang diharapkan dari kelas 5 dan kelas
6.
 Ikuti langkah-langkah yang telah direncanakan untuk masing-masing kelas
selama pertemuan.
 Ini adalah waktu untuk memberikan gambaran umum kepada kedua kelas
tentang apa yang akan dipelajari dalam pertemuan tersebut.
2. Kegiatan Inti 1, 2, 3 (60 Menit):
 Selama 60 menit berikutnya, guru akan menerapkan berbagai metode yang
sesuai dengan tujuan pembelajaran masing-masing kelas.
 Terdapat pemantapan, bimbingan, dan umpan balik sesuai dengan
kebutuhan siswa. Guru dapat memberikan perhatian khusus kepada siswa
yang memerlukan bantuan tambahan.
 Guru harus menggunakan keterampilan dasar mengajar yang sesuai,
seperti menjelaskan materi, memberikan contoh, mengajukan pertanyaan,
dan mendukung siswa dalam proses belajar.
3. Kegiatan Penutup (10 Menit Terakhir):
 Pada bagian penutup, guru berdiri di depan kelas menghadapi kedua kelas
untuk mengadakan review atas materi dan kegiatan yang baru saja berlaku.
 Guru memberikan komentar dan penguatan sesuai dengan kebutuhan
siswa, memberikan apresiasi kepada yang telah berkinerja baik, dan
memberikan arahan untuk perbaikan jika diperlukan.
 Guru juga memberikan tindak lanjut berupa tugas atau materi yang dapat
menjadi bahan untuk pertemuan berikutnya atau mungkin untuk hari
berikutnya.
Petunjuk ini memberikan kerangka kerja yang terstruktur untuk
pelaksanaan PKR 221, memastikan bahwa guru dapat mengelola waktu
dan siswa dengan efektif dalam situasi yang menantang. Dengan
perencanaan yang baik dan penerapan yang konsisten, model ini dapat
memberikan hasil pembelajaran yang baik bagi kedua kelas.

Model pembelajaran kelas rangkap 222


Model pembelajaran kelas rangkap 222 adalah suatu pendekatan di
mana seorang guru menghadapi dua kelas yang berbeda, dalam hal ini kelas 5
dan kelas 6, untuk mengajar mata pelajaran yang berbeda, yaitu matematika
di kelas 5 dan IPA di kelas 6. Dalam model ini, topik pembelajaran antara
kedua kelas tidak memiliki keterkaitan atau hubungan yang kuat satu sama
lain. Selain itu, pembelajaran berlangsung dalam dua ruangan berdekatan
yang saling berhubungan melalui pintu.
Dalam situasi ini, guru perlu memiliki keterampilan manajemen kelas
yang baik untuk menjalankan pembelajaran secara efisien. Beberapa langkah
yang dapat diambil dalam model PKR 222 ini termasuk:
1. Perencanaan Pembelajaran
Guru perlu merencanakan dua rencana pembelajaran yang terpisah untuk
kelas 5 (matematika) dan kelas 6 (IPA). Kedua rencana tersebut harus
sesuai dengan kurikulum dan tingkat pemahaman siswa.
2. Penjadwalan
Jadwal yang baik harus disusun sehingga tidak ada tumpang tindih antara
pembelajaran kelas 5 dan kelas 6. Guru harus memastikan bahwa waktu
yang dialokasikan untuk setiap kelas cukup.
3. Manajemen Ruang
Guru perlu memastikan bahwa dua ruangan yang digunakan berdekatan
dan mudah diakses melalui pintu yang berhubungan. Hal ini
memungkinkan guru untuk dengan cepat berpindah antara kedua kelas jika
diperlukan.
4. Pelaksanaan Pembelajaran
Selama sesi pembelajaran, guru perlu mengajar kedua kelas secara terpisah
sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun. Hal ini mungkin
melibatkan penyampaian materi, memberikan tugas, menjawab
pertanyaan, dan memberikan bimbingan sesuai dengan mata pelajaran
yang diajarkan.
5. Evaluasi dan Tindak Lanjut
Guru perlu melakukan evaluasi pemahaman siswa dalam kedua kelas dan
memberikan tindak lanjut yang sesuai. Ini dapat mencakup pemberian
tugas, ulangan, atau bimbingan tambahan sesuai dengan kebutuhan.
Model PKR 222 mengharuskan guru untuk efisien dalam mengelola
dua kelas secara bersamaan, meskipun topik pembelajaran kelas 5 dan kelas 6
tidak memiliki hubungan langsung satu sama lain. Dengan perencanaan yang
baik dan manajemen kelas yang efektif, guru dapat memberikan pendidikan
yang bermutu bagi kedua kelas tersebut.

Langkah-langkah pembelajaran dapat diperhatikan matrik berikut ini.


Kegiatan/waktu Kelas V(Matematika) Kelas VI(IPA)
Pendahuluan (10’) Pengantar dan pengarahan umum diberikan
secarabersama dalam dua ruangan yang
berhubungan,penjelasan scenario dan hasil belajar
Kegiatan Inti 1(15’) Penjelasan guru Kerja individual
Kegiatan Inti 2(15’) Tanya jawab Kerja individual
Kegiatan Inti 3(15’) Kerja individual Tanya jawab
Kegiatan Inti 4(15’) Kerja individual Tanya jawab
Penutup (10’) Reviuw umum, pergantian, penguatan, tindak
lanjut,tugas. Pengantar jam pelajaran berikutnya.

Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang cara menjalankan model


ini sesuai dengan petunjuk yang disediakan:
1. Kegiatan Pendahuluan (10 Menit Pertama):
 Pada awal pertemuan, satukan murid dari kelas V dan kelas VI dalam satu
ruangan jika memungkinkan, dengan kursi yang mencukupi. Jika tidak
memungkinkan, Anda bisa menggunakan halaman atau teras sebagai
alternatif, atau jika itu juga tidak mungkin, murid tetap berada di ruang
masing-masing.
 Berikan pengantar dan pengarahan umum seperti yang biasanya Anda
lakukan pada model PKR 221. Anda dapat memberikan gambaran umum
tentang apa yang akan dipelajari di kelas V dan kelas VI.
2. Kegiatan Inti (60 Menit Berikutnya):
 Selama 60 menit berikutnya, terapkan berbagai metode yang sesuai untuk
masing-masing kelas. Pastikan bahwa ketika Anda sedang menghadapi
satu kelas, kelas yang lain tetap terlibat dalam kegiatan belajar. Hindari
situasi di mana siswa tidak memiliki kegiatan.
 Atur perpindahan Anda dari satu ruangan ke ruangan secara seimbang,
sehingga Anda tidak menghabiskan terlalu banyak waktu di satu ruangan.
Jika perlu, berdirilah di pintu penghubung untuk memantau kedua kelas.
3. Kegiatan Penutup (10 Menit Terakhir):
 Pada akhir pertemuan, berdirilah di pintu penghubung antara kedua kelas
untuk mengadakan review umum mengenai materi dan kegiatan belajar
yang baru saja berlangsung.
 Berikan komentar dan penguatan sesuai dengan kebutuhan siswa. Berikan
tindak lanjut berupa tugas untuk masing-masing kelas, dan persiapan
untuk jam pelajaran berikutnya.
4. Penataan Tempat Duduk Murid:
 Disarankan untuk menata tempat duduk murid sedemikian rupa sehingga
pandangan mereka mengarah ke depan dan ke arah pintu penghubung. Hal
ini membantu Anda sebagai guru untuk dengan mudah berkomunikasi dan
mengawasi kedua kelas.
Model PKR 222 membutuhkan manajemen kelas yang baik dan
perencanaan yang matang. Dengan mengikuti petunjuk ini, Anda dapat
menjalankan model ini secara efisien, memastikan bahwa pembelajaran di
kedua kelas berjalan dengan baik dan siswa tetap terlibat dalam proses belajar.

Anda mungkin juga menyukai