No Soal Skor
1. Jelaskan secara singkat alasan-alasan mengapa pembelajaran kelas rangkap 27
perlu dipelajari di era digital ini? Berikan contoh kasus yang dapat Saudara
ambil di berita untuk menjelaskan salah satu alasan tersebut!
2. Jelaskan prinsip-prinsip yang mendasari Pembelajaran Kelas Rangkap dan 20
berikan contohnya!
3. Jelaskan model pembelajaran kelas rangkap 221 dan 222 beserta contoh 14
penerapannya disesuaikan dengan tema dalam pembelajaran kurikulum
2013!
Skor Total 61
Jawaban:
1. Pembelajaran kelas rangkap perlu dipelajari di era digital ini karena dengan kemajuan teknologi
dewasa ini dapat mengatasi tantangan – tantangan yang dihadapi dalam pembelajaran PKR, seperti
keterbatasan sarana dan prasarana, murid, atau guru. Selain itu juga Pembelajaran kelas rangkap juga
terdapat di banyak sekolah perkotaan, karena jumlah siswa tidak seimbang dengan
jumlah kelas. Kelas harus digabung untuk mendapatkan jumlah siswa seperti biasa. Jadi alasan
dibentuknya kelas rangkap bukan karena kekurangan guru saja melainkan juga alasan efisiensi.
Contoh dikutip dari :
https://www.liputan6.com/news/read/4148888/sekolah-rusak-berat-akibat-hujan-siswa-sdn-cirimekar-
02-cibinong-belajar-di-tenda-darurat
“Sekolah Rusak Berat Akibat Hujan, Siswa SDN Cirimekar 02 Cibinong Belajar di Tenda
Darurat”
Di SDN Cirimekar sendiri terlihat setidaknya ada tujuh bangunan. Satu bangunan tempat ibadah, satu
bangunan untuk kepala sekolah, satu bangunan rumah dinas kepala sekolah, dan satu bangunan untuk
perpustakaan, satu ruangan digunakan untuk gudang, dan dua bangunan digunakan untuk kegiatan
belajar mengajar.Bangunan roboh lantaran hujan hanya satu yang biasa digunakan untuk belajar
mengajar. Satu bangunan untuk belajar mengajar lainnya tidak roboh. Hanya saja bangunan tersebut
tak boleh digunakan demi keselamatan para siswa.Alhasil, dari enam kelas dengan jumlah siswa
sekitar 230 harus mengikuti kegiatan belajar mengajar di tenda darurat. Lantaran kondisi lapangan
yang kecil, hanya satu tenda darurat yang bisa didirikan pada Sabtu, 4 Januari 2020 kemarin.
"Kelasnya bergantian. Yang ditenda hanya tiga kelas dahulu. Sekitar 150an siswa. Belajarnya pakai
teknik Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR), di mana kita mengajar di satu ruang untuk beberapa
kelas. Seharusnya disekat, karena kondisi, ya mau bagaimana lagi," kata Maulana.
2. Prinsip-prinsip yang mendasari PKR ada 2 yaitu prinsip umum dan prinsip khusus.
1) Prinsip Umum
Ada 3 prinsip umum yang mendasari PKR, antara lain
➢ Perbedaan kemampuan individual murid yang harus diperhatikan guru.
Dalam hal ini guru berperan untuk mengakomodasi kebutuhan individu murid sebagai seorang
yang unik dan membutuhkan perlakuan yang berbeda satu dengan yang lainnya untuk mampu
mencapai perkembangan yang maksimum.
➢ Membangkitkan motivasi belajar murid.
Sebagaimana kita ketahui bahwa motivasi sangat penting dimiliki oleh setiap murid dalam
belajar. Motivasi mampu menjadi energi dan penyemangat yang dapat menggerakkan murid
untuk belajar, yakni mengalami perubahan perilaku dari tidak tahu menjadi tahu. Oleh karana
itu, guru PKR harus senantiasa memotivasi murid – muridnya untuk mau belajar baik dengan
kehadiran gurunya maupun tanpa guru dengan belajar secara mandiri.
➢ Belajar hanya terjadi jika murid aktif sehingga guru harus berusaha mengaktifkan
murid.
Dalam proses belajar individulah yang aktif sehingga dalam PKR guru harus membiasakan
muridnya belajar mandiri. Guru dapat menumbuhkan proses belajar mandiri dengan cara
menciptakan iklim belajar yang baik, yaitu dengan suasana yang hangat, menyenangkan, dan
menarik.
2) Prinsip Khusus
Ada 4 prinsip khusus yang mendasari PKR:
➢ Keserempakan Kegiatan Pembelajaran
Dalam PKR, guru menghadapi dua kelas atau lebih pada waktu yang sama. Oleh karena itu,
prinsip utama PKR adalah kegiatan pembelajaran terjadi secara bersamaan atau serempak.
Kegiatan yang terjadi secara serempak ini tentu harus bermutu dan bermakna, artinya kegiatan
tersebut mempunyai tujuan yang sesuai dengan tuntutan kurikulum/kebutuhan murid dan
dikelola secara benar.
Contohnya : guru sekolah dasar mengajar 2 kelas dalam waktu yang bersamaan. Misalnya
seorang guru mengajar kelas 2 dengan mata pelajaran Matematika dan kelas 3 mata pelajaran
Bahasa Indonesia. Dalam waktu yang bersamaan guru berada dalam 1 ruang untuk mengajar
kedua kelas itu.
➢ Kadar Tinggi Waktu Keaktifan Akademik (WKA)
Selama berlangsungnya PKR, semua murid harus secara aktif menghayati pengalaman belajar
yang bermakna, baik yang berkaitan dengan tuntutan kurikulum, maupun yang berkaitan dengan
tujuan-tujuan yang bersifat jangka panjang seperti kemampuan berfikir kritis, mandiri,
bertanggung jawab, dan bekerjasama.oleh karena itu, PKR tidak memberi toleransi pada
banyaknya WKA yang hilang karena guru tidak terampil mengelola PKR. Misalnya, waktu
tunggu yang terlampau lama, pembentukan kelompok yang berkepanjangan atau pindah kelas
yang menyita waktu.
Contohnya: guru mampu memanfaatkan waktu dengan efektif dalam mengajar. Biasanya
alokasi waktu ini sudah tertera pada RPP yang sudah dibuat oleh guru. Contoh guru memiliki
waktu belajar 2 x 35 menit. Misalnya untuk kegiatan awal pembelajaran mulai dari mengabsen,
memberikan apersepsi,, menjelaskan kompetensi dan tujuan pembelajaran itu diberi waktu
selama 15 menit. Kemudian mulai pada inti pembelajaran selama 40 menit berisi pembelajarn,
diskusi, penjelasan materi dan sebagainya. Kemudian terakhir untuk kegiatan penutup yaitu
diberi waktu 15 menit. Untuk membahas akhir pembelajaran, mulai dari evaluasi, refleksi dan
kesimpulan pembelajaran.
➢ Kontak Psikologis Guru Dan Murid Yang Berkelanjutan
Dalam PKR, guru harus selalu berusaha dengan berbagai cara agar setiap dan semua murid
merasa mendapat perhatian dari guru secara terus-menerus. Agar mampu melakukan hal ini,
guru harus menguasai berbagai teknik. Menghadapi dua kelas atau lebih pada saat yang sama,
kemudian mampu meyakinkan murid bahwa guru selalu berada bersama mereka, bukanlah
pekerjaan yang mudah. Tindakan instruksional adalah tindakan yang langsung berkaitan dengan
penyampaian isi kurikulum, seperti menjelaskan, memberi tugas atau mengajukan pertanyaan.
Contohnya: dalam hal ini kaitannya seorang guru harus memperhatikan siswa saat proses
pembelajaran. Guru juga bisa melakukan interaksi dengan siswa. Ketika proses diskusi bisa juga
guru mendatangi siswa itu untuk mengecek bagaimana jalannya diskusi dari masing-masing
kelompok.
➢ Dalam PKR, Terjadi Pemanfaatan Sumber Secara Efisiensi
Dalam pembelajaran, sumber dapat berupa peralatan/sarana, nara (orang), dan waktu. Agar
terjadi WKA yang tinggi, semua jenis sumber tersebut harus dimanfaatkan secara efesien.
Lingkungan, barang-barang bekas, dan segala peralatan yang ada disekolah dapat dimanfaatkan
oleh guru PKR sehingga ketiga prinsip terdahulu dapat dipenuhi, demikian juga dengan orang
dan waktu. Murid yang mempunyai kemampuan lebih tinggi dapat dimanfaatkan sebagai tutor,
dan waktu harus dialokasikan secara cermat sehingga menghasilkan WKA yang berkadar tinggi.
Oleh karena itu, seorang guru PKR harus mampu memanfaatkan waktu secara efesien sehingga
waktu yang terbuang dapat diperkecil, bahkan dihindari.
Contohnya: seorang guru ketika akan mengajar memerlukan media untuk menunjang proses
pembelajaran yang aktif. Dalam hal ini guru bisa menggunakan barang-barang bekas yang ada
disekolah untuk dimanfaatkan sebagai media pembelajran. Ini bisa memanfaatkan sumber
secara efisien.
3. Model pembelajaran kelas rangkap 221 dan 222 beserta contoh penerapannya
a) Model pembelajaran kelas rangkap 221
Pada model pembelajaran kelas rangkap 221, guru menghadapi dua kelas. Topik yang diajarkan
tidak memiliki saling keterkaitan. Proses pembelajaran pun berlangsung bersamaan dalam 1
ruang yang sama. Model ini sangat dianjurkan untuk digunakan karena efektif diantara model
PKR yang lainnya. Maksud dari model ini yaitu guru yang mengajar untuk 2 kelas, 2 mata
pelajaran dan menggunakan 1 ruang kelas.
Contoh penerapan model pembelajaran kelas rangkap 222
TAHUN 2022
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP (PKR)
A. Kompetensi Inti ( KI )
1. Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, percata diri, dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, tetangga, serta cinta tanah air.
3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual, procedural, dan metakognitif pada tingkat
dasar dengan cara mengamati, menanya, dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, serta benda-benda yang dijumpainya
dirumah, disekolah, dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam
karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan
yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
D. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
Penutup 1. Peserta didik dan guru bersama melakukan refleksi dari pembelajaran yang
( 10 menit ) sudah dilakukan. (Colaboration, Comunication)
2. Peserta didik dan guru menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini.
3. Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang aktivitas pembelajaran
pada pertemuan selanjutnya.
4. Guru mengajak peserta didik untuk berdoa sebelum mengakhiri
pembelajaran. (Religius)
Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam. (Religius)
G. ALAT/MEDIA/SUMBER PEMBELAJARAN
Kelas 2
Kelas : V dan VI
Semester : 1 (satu)
B. KOMPETENSI DASAR
➢ Bahasa Indonesia Kelas V
4.1 Menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan pilihan kata
danpenggunaan ejaan
➢ IPS Kelas VI
2.1 Mendeskripsikan gejala (peristiwa) alam yang terjadi di Indonesia dan Negara
tetangga.
C. INDIKATOR KOMPETENSI
➢ Bahasa Indonesia Kelas V
• Menyusun kerangka karangan
• Mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan yang utuh dan padu
➢ IPS Kelas VI
• Menjelaskan penyebab terjadinya perisitiwa-peristiwa alam
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
• Siswa dapat menempatkan penggunaan tanda baca yang tepat dalam karangannya
➢ IPS VI
• Siswa dapat menemukan 3 contoh bencana alam akibat faktor alam dengan tepat
• Siswa dapat menjelaskan penyebab terjadinya gunung meletus dan angin topan
dengan baik.
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
3. Kegiatan presensi.
4. Apersepsi 4. Siswa membentuk
Siswa melakukan tanya kelompok yang
jawab dengan guru untuk beranggotakan 3-4
mengetahui sejauh mana anak.
pengetahuan yang dimiliki 5. Apersepsi
siswa mengenai karangan Siswa melakukan tanya
(Guru : “Apakah kalian jawab dengan guru
pernah mengungkapan untuk mengetahui
perasaan kalian ke dalam sejauh mana
bentuk tulisan?”). pengetahuan yang
Kemudian Siswa dimiliki siswa faktor
diberikan serangkaian penyebab bencana
informaoleh guru mengenai alam (Guru : “Apakah
materi menulis karangan di daerah kita pernah
yang akan dipelajari hari ini mengalami bencana
alam? Menurut kalian
mengapa bencana itu
bisa terjadi? Hal-hal
apa saja yang
menyebabkannya?”).
6.Siswa diberikan
serangkaian informa
oleh guru mengenai
materi tentang
penyebab bencana
alam yang akan
dipelajari hari ini.
6. Siswa menyimak informasi yang diberikan guru
mengenai tujuan pembelajaranyang harus dicapai.
7. Siswa diinformasikan kegiatan yang akan dilakukan
INTI • Eksplorasi (10 menit ) • Eksplorasi (5 menit )
1. Siswa diintruksikan pertama
1. Siswa duduk
untuk mengin kembali
mengelompok
peristiwa-peristiwa yang
sesuai kelompok
menjadi pengalaman
yang telah
pribadi
dibentuk dan
2. Siswa diberikan motivasi
memperhatikan
untuk mengarang melaui
gambar yang telah
karangan yang di buku
di bagi oleh guru.
3. Siswa melakukan tanya
jawab de guru mengenai
langkah – langka dalam 2. Siswa melakukan
membuat kerangka tanya jawab de
karang guru mengenai 2
4. Siswa diberikan Lembar faktor utama
Kegiata Individu (LKI) penyebab
yang berisi pembuatan terjadinya bencana
kerangka karangan da alam
pengembangan kerangka
karanga menjadi sebuah
cerita.
5. Siswa mengerjakan 3. Siswa
kelompsiswa lain.
3. Kelompok
Guru pindah ke kelas
VI siswa saling
menukar LKK nya
untuk dikoreksi
kelompsiswa lain.
• Konfirmasi ( 10 menit )
1. Wakil dari kelompok
mempresentasikan hasil
diskusi kelompok ke
depan kelas untuk
menyamakan persepsi
(mengenai pengembangan
karangan, penggu EYD,
dan ketepatan tanda baca).
2. Kelompok lain
menanggapi hasil
presentasi.
3. Siswa mengambil
kesimpulan dar hasil • Konfirmasi ( 10
diskusi kelompok. menit )
1. Wakil
4. Guru pindah ke kelas VI dari kelompok
mempresentasikan hasil
diskusi kelompok
ke depan kelas
untuk
menyamakan
persepsi
2. Kelompok lain
menanggapi hasil
presentasi.
3. Siswa mengambil
kesimpulan da hasil
diskusi kelompok.
PENUTUP 1. Sama sama siswa diberikan penguatan terhadap 10 menit
kerjanya oleh guru. (Bertanya jawab tentang materi
yang telah dipelajari untuk mengetahui hasil
ketercapaian materi)
2. Siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran pada hari
itu.
Kesimpulan yang telah diutarakan oleh beberapa
siswa disempurnakan / diberikan penegasan kembali
oleh guru.
3. Melakukan evaluasi hasil belajar (soal terlampir)
4.Refleksi
5. Tindak lanjut
2. Sumber Pembelajaran
I. PENILAIAN
1. Jenis Penilaian : Tes dan Non tes
2. Alat Penilaian : Soal, Kunci Jawaban dan pedoman Penskoran
A. Kompetensi Inti ( KI )
1. Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, percata diri, dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, tetangga, serta cinta tanah air.
3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual, procedural, dan metakognitif pada tingkat
dasar dengan cara mengamati, menanya, dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, serta benda-benda yang dijumpainya
dirumah, disekolah, dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam
karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan
yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
D. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
Penutup 1. Peserta didik dan guru bersama melakukan refleksi dari pembelajaran yang
( 10 menit ) sudah dilakukan. (Colaboration, Comunication)
2. Peserta didik dan guru menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini.
3. Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang aktivitas pembelajaran
pada pertemuan selanjutnya.
4. Guru mengajak peserta didik untuk berdoa sebelum mengakhiri
pembelajaran. (Religius)
Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam. (Religius)
G. ALAT/MEDIA/SUMBER PEMBELAJARAN
Kelas 2
1. Buku Peserta didik Tematik kelas 2, tema 2.
2. Buku Guru Tematik kelas 2, tema 2.
3. Gambar-gambar
4. Lembar Kerja Peserta Didik
Kelas 3
1. Buku guru Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2018 kelas 3 Tema 2 “Menyayangi
Tumbuhan dan Hewan”
2. Buku Siswa Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Edisi revisi 2018 Tema 2 “Menyayangi
Tumbuhan dan Hewan”
3. LKPD
4. Gambar
H. PENILAIAN
1. Penilaian sikap
• Teknik penilaian: Non tes
• Jenis penilaian: Observasi
• Bentuk penilaian: Skala penilaian yang dilengkapi rubrik (terlampir)
2. Penilaian Pengetahuan
• Teknik Penilaian : Tes
• jenis Penilaian : Tertulis
• Bentuk Penilaian : Essay (terlampir)
Tanggung Percaya
Jujur Disiplin Santun Peduli
No Nama peserta didik Jawab Diri
T BT T BT T BT T BT T BT T BT
1.
2.
3.
Keterangan:
T: Terlihat
BT: Belum Terlihat
2. Penilaian pengetahuan
Kelas 2
PPKN : 5 soal
Skor : 20
Kelas 3
Bahasa indonesia : 5 soal
Skor :20
Penilaian :
Panduan Konversi Nilai:
Konversi Nilai
Predikat Klasifikasi
(skala 0-100)
66 – 80 B B (Baik)
51 – 65 C C (cukup)
0 – 50 D K (kurang)
Lampiran 1
Rangkuman Materi Kelas 2 PPKn
1. Lingkungan Keluarga
Setiap hari Minggu, keluarga Pak Somad melakukan kerja bakti di rumahnya Setiap anggota keluarga
memiliki tugas masing-masing. Pak Somad bertugas merapikan buku dan membersihkan meja. Bu
Somad bertugas memasak sayuran dan makanan lainnya untuk dimakan bersama. Kakak Doni
bertugas mengepel lantai dan Adik Titi bertugas menyapu lantai. Jadi semua anggota keluarga
memiliki tugas sesuai dengan tata tertib dan aturan yang berlaku di rumah.
Beberapa contoh penerapan aturan dalam kehidupan keluarga antara lain:
➢ Setelah bangun tidur menata kembali tempat tidur.
➢ Mengerjakan tugas di rumah yang menjadi tanggung jawabnya.
➢ Menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi orang yang lebih muda.
➢ Menaati dan mematuhi peraturan yang ada dalam keluarga yang sudah menjadi kesepakatan
bersama.
➢ Menjaga nama baik keluarga.
2. Di Lingkungan sekolah
Contoh tata tertib dan aturan yang berlaku di Sekolah yaitu Upacara bendera setiap hari Senin. Semua
siswa wajib mengikuti upacara dengan hikmat dan mamakai seragam merah putih bersabuk hitam,
bertopi, berkaos kaki putih, dan bersepatu hitam.
Beberapa contoh penerapan aturan dalam kehidupan sekolah antara lain:
➢ Menghormati guru, karyawan, dan pegawai sekolah yang lainnya
➢ Mematuhi aturan dan tata tertib yang ada di sekolah.
➢ Belajar dengan tekun dan disiplin
➢ Saling menyayangi antar sesama
Lampiran 2
Soal tes evaluasi dan jawaban kelas 2 PPKn
Jawaban
1. Aturan adalah segala sesuatu yang harus dipatuhi atau dilaksanakan.
2. Contoh aturan yang ada dirumah antara lain
➢ merapikan tempat tidur
➢ menyapu lantai
➢ menyiram tanaman.
3. Contoh aturan yang ada disekolah antara lain
➢ mengerjakan jadwal piket
➢ membuang sampah pada tempatnya
➢ mengikuti pertauran sekolah.
4. Penerapan aturan dirumah:
➢ Mengerjakan tugas di rumah yang menjadi tanggung jawabnya.
➢ Menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi orang yang lebih muda.
➢ Menaati dan mematuhi peraturan yang ada dalam keluarga yang sudah menjadi
kesepakatan bersama.
5. Penerapan aturan disekolah:
➢ Menghormati guru, karyawan, dan pegawai sekolah yang lainnya
➢ Mematuhi aturan dan tata tertib yang ada di sekolah.
➢ Belajar dengan tekun dan disiplin
➢ Saling menyayangi antar sesama
Lampiran 3
Rangkuman materi kelas III Bahasa Indonesia
MATERI WUJUD BENDA
A. Sifat-Sifat Benda
Setiap benda mempunyai ciri-ciri tersendiri. Benda dapat dibedakan menjadi tiga golongan sebagai
berikut :
1. Benda padat, misalnya batu, kayu, besi, kertas
2. Benda cair, misalnya air, kecap, minyak tanah
3. Benda gas, misalnya udara
Benda-benda di sekitar kita memiliki sifat dan ciri yang unik. Dengan memahami sifat
sifat benda, kita dapat mempelajari fenomena alam yang terjadi di sekitar kita dengan baik.
Dengan memahami sifat benda, kamu tahu apa yang akan kamu lakukan ketika kamu berada di
sungai, di laut, atau di danau. Dengan mengetahui sifat benda, kamu tahu apa yang akan kamu
lakukan untuk mengubah bentuk benda-benda tersebut. Meskipun hanya tiga wujud benda,
tetapi ketiganya dapat mengalami perubahan wujud dengan cara yang berbeda. Perubahan
wujud benda disebabkan oleh lingkungan yang berubah, misalnya suhu lingkungan yang
menjadi panas atau dingin. Perubahan wujud suatu benda yang terjadi antara lain adalah
peristiwa membeku, mencair, menguap, mengembun, atau menyublim.
➢ Membeku merupakan perubahan wujud benda cair menjadi benda padat. Perubahan ini
terjadi karena suhu di lingkungan menjadi dingin. Benda cair akan membeku jika suhunya
di bawah 0°C. Perubahan air menjadi es merupakan salah satu peristiwa yang sering
dijumpai sehari-hari.
➢ Mencair merupakan perubahan wujud benda padat menjadi benda cair akibat suhu yang
panas. Beberapa peristiwa di sekitarmu mudah kamu temui untuk menunjukkan peristiwa
ini. Salah satunya ialah es mencair.
➢ Menguap merupakan perubahan wujud benda cair menjadi benda gas. Peristiwa ini mudah
dijumpai ketika ada kegiatan masak-memasak. Pada saat air dipanaskan di atas api kompor,
dalam beberapa saat, air akan mendidih. Peristiwa mendidih adalah contoh terjadinya
penguapan atau perubahan dari benda cair ke gas dan pada saat yang sama, terjadi
pengurangan volume air.
Lampiran 4
Soal evaluasi dan jawaban materi kelas III Bahasa Indonesia
Jawaban
1. Mencair adalah perubahan wujud benda padat menjadi benda cair akibat suhu yang panas.
2. Cokelat adalah benda padat. Cokelat jika diletakkan dibawah sinar matahari akan mencair. Karena
suhu matahari sangat panas.
3. Contoh proses mencair yaitu, es batu yang mencair, lilin yang terkena panas.
4. Mencair tidak terjadi pada logam.
5. Sifat benda cair:
➢ Benda cair bentukya sesuai dengan tempatnya.
➢ Benda cair isinya tetap.
➢ Permukaan benda cair yang tenang selalu mendatar.
➢ Benda cair mengalir ke tempat yang lebih rendah.
ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU I (APKG
I) LEMBAR PENILAIAN KEMAMPUAN
MERENCANAKANPEMBELAJARAN KELAS
RANGKAP
ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU II
(APKG II ) LEMBAR PENILAIAN KEMAMPUAN
MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN KELAS
RANGKAP