Anda di halaman 1dari 4

1.

Alasan kenapa PKR diperlukan di era saat ini adalah dikarenakan PKR merupakan suatu sarana untuk guru
menjadi lebih kreatif dan memiliki wawasan yang luas saat sedang mengajar. Selain itu PKR juga
merupakan suatu cara untuk membantu sekolah yang mengalami berbagai kekurangan seperti kurangnya
guru dan fasilitas ruang kelas. KOMPAS.com - Program kemitraan Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia
(INOVASI) kembali menggelar forum Temu INOVASI dengan mengangkat tema “Pembelajaran Kelas
Rangkap di Pendidikan Dasar: Peluang dan Tantangan” di Gedung Kemendikbud, Jakarta (15/5/2019).

Forum diskusi pendidikan ini menghadirkan narasumber guru dan tenaga kependidikan di Provinsi Jawa
Timur (Kabupaten Probolingo), Bupati Probolinggo, Wakil Bupati Sumba Timur, Direktur Pembinaan Guru
Dikdas, Ditjen GTK Kemendikbud, serta perwakilan dari program kemitraan pemeritnah Indonesia dan
Australia yaitu program TASS dan juga INOVASI.

Salah satu tantangan pendidikan yang diangkat INOVASI adalah model pengajaran dan pembelajaran
kelas rangkap atau multi-grade teaching.

Tantangan nyata di daerah

Di banyak sekolah dasar dan madrasah berukuran kecil di Indonesia, mengelompokkan anak-anak dari
beberapa jenjang kelas ke dalam satu kelas bisa menjadi salah satu cara agar pendidikan dapat tetap
berjalan.

Misalnya, menggabungkan kelas tiga dan empat dalam satu kelas. Ini yang disebut dengan model
pembelajaran kelas rangkap, yaitu situasi ketika seorang guru harus mengajar lebih dari satu kelas di
waktu dan tempat yang bersamaan. Di Kecamatan Sukapura, Probolinggo, Jawa Timur, misalnya,
ditemukan jumlah murid yang sedikit umumnya menjadi hal melatarbelakangi pelaksanaan pembelajaran
kelas rangkap. Jumlah murid tersebut dipengaruhi kondisi geografis dimana sekolah-sekolah berada pada
lokasi sulit dicapai sehingga hanya menampung murid dari wilayah setempat. Selain itu, ada
kecenderungan bagi masyarakat memiliki anak dalam jumlah sedikit.

Hal ini karena tuntutan biaya adat besar, serta kondisi ekonomi lemah. Inilah yang membuat jumlah
murid di sekolah semakin berkurang. Kecukupan jumlah guru, serta kehadiran dan kemampuan guru
untuk mencapai sekolah juga menjadi penentu dilaksanakannya pembelajaran kelas rangkap di beberapa
sekolah.

Di Sumba Tengah, ditemukan guru di SD Narita yang menerapkan pembelajaran kelas rangkap karena
keterbatasan ruang kelas.

Pada praktiknya, guru menggabungkan dua kelas yang berbeda (kelas 1 dan 2; kelas 4 dan 5) pada saat
yang bersamaan dan dalam satu kelas pembelajaran dengan materi yang berbeda. Dalam hal ini,
kemampuan guru dituntut mampu mengelola kelas dengan baik dan menjadikan siswa aktif sehingga
kondisi kelas tidak gaduh atau ada siswa tidak belajar karena guru mengajar bergantian kelas.

Pendekatan berfokus siswa

Efisiensi tentu dibutuhkan di seluruh wilayah di Indonesia dalam hal penempatan guru serta rasio guru
terhadap siswa. Model pembelajaran kelas rangkap dapat menjadi salah satu solusinya. Namun, guru
perlu terlebih dulu memiliki pengalaman melakukan pendekatan pembelajaran aktif, sebelum
diperkenalkan dengan model pembelajaran kelas rangkap. Model pembelajaran tradisional berpusat
pada guru diubah menjadi pembelajaran berpusat pada anak. Namun, guru masih belum dibekali dengan
pengetahuan dan keterampilan cukup untuk mengajar dengan pola kelas rangkap.

INOVASI dan Pemerintah Kabupaten Probolinggo, sebagai contoh, saat ini melaksanakan program rintisan
pembelajaran kelas rangkap di 8 sekolah-sekolah kecil yang berada di Kecamatan Sukapura. Tujuan
program rintisan ini untuk memperbaharui materi pelatihan kelas rangkap, dengan berbekal pengalaman
dari program sebelumnya dan untuk meningkatkan peran pengawas, guru dan kepala sekolah dalam
mendukung kegiatan kelas rangkap. Tidak mustahil bahwa praktik pembelajaran kelas rangkap ini dapat
pula diterapkan di daerah lain, tentu dengan pembekalan yang baik agar tujuan peningkatan mutu
pembelajaran bisa tercapai.

"Salah satu upaya untuk atasi tantangan pendidikan adalah model pengajaran dan pembelajaran kelas
rangkap. Kami pun telah melihat komitmen dan dukungan positif dari pemerintah provinsi dan kabupaten
dalam mendukung pembelajaran kelas rangkap,” jelas Michelle Lowe, Counsellor for Human
Development dari Kedutaan Besar Australia Jakarta.

2. Prinsip – prinsip yang mendasari Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) terbagi 2, yaitu prinsip umum dan
prinsip khusus.

1. Prinsip Umum

Ada 3 prinsip umum yang mendasari PKR, antara lain :

(a) Perbedaan kemampuan individual murid yang harus diperhatikan guru.

Dalam hal ini guru berperan untuk mengakomodasi kebutuhan individu murid sebagai seorang yang unik
dan membutuhkan perlakuan yang berbeda satu dengan yang lainnya untuk mampu mencapai
perkembangan yang maksimum.

(b) Membangkitkan motivasi belajar murid.

Sebagaimana kita ketahui bahwa motivasi sangat penting dimiliki oleh setiap murid dalam belajar.
Motivasi mampu menjadi energi dan penyemangat yang dapat menggerakkan murid untuk belajar, yakni
mengalami perubahan perilaku dari tidak tahu menjadi tahu. Oleh karana itu, guru PKR harus senantiasa
memotivasi murid – muridnya untuk mau belajar baik dengan kehadiran gurunya maupun tanpa guru
dengan belajar secara mandiri.

(c) Belajar hanya terjadi jika murid aktif sehingga guru harus berusaha mengaktifkan murid.

Dalam proses belajar individulah yang aktif sehingga dalam PKR guru harus membiasakan muridnya
belajar mandiri. Guru dapat menumbuhkan proses belajar mandiri dengan cara menciptakan iklim belajar
yang baik, yaitu dengan suasana yang hangat, menyenangkan, dan menarik.

2. Prinsip Khusus

Ada 4 prisip khusus dalam PKR, antara lain :

(a) Keserempakan kegiatan pembelajaran

Dalam PKR kegiatan belajar mengajar terjadi secara serempak atau bersamaan. Kegiatan trsebut harus
memiliki makna, artinya kegiatan itu harus sesuai dengan kebutuhan murid dan mempunyai tujuan yang
sesuai dengan kurikulim.

(b) Kadar Waktu Keaktifan Akademik (WKA)

Perlu kita ketahui bahwa kualitas dan lamanya kegiatan pembelajaran berlangsung menentukan tinggi
rendahnya kadar Waktu Keaktifan Akademik (WKA). PKR tidak member toleransi pada banyaknya WKA
yang hilang karena guru tidak terampil mengelola kelas. Oleh karena itu, guru PKR harus pandai – pandai
dalam mengelola kelas karena guru mengajar lebih dari satu tingkatan kelas.

(c) Kontak psikologis guru dan murid yang berkelanjutan

Guru PKR haru selalu berusaha menciptakan berbagai teknik atau cara untuk membangkitkan motivasi
muridnya dalam belajar dan memberikan perhatian kepada muridnya. Kita ketahui bahwa guru PKR
menghadapi dua kelas atau lebih pada saat yang bersamaan. Peran guru disini adalah mampu
meyakinkan muridnya bahwa guru selalu berada bersama mereka. Oleh karana itu, guru PKR harus
pandai melakukan tindakan pengelolaan, seperti menunjukkan sikap tanggap dan peka, mengatur tempat
duduk, member petunjuk dengan jelas.

(d) Pemanfaatan sumber secara efisien

Guru PKR harus pandai dalam memanfaatkan berbagai jenis sumber secara efisien. Seperti, lingkungan
belajar dan segala peralatan yang ada di sekolah. Guru juga dapat menunjuk murid yang pandai sebagai
tutor sebaya sehingga dapat menghasilkan Waktu Keaktifan Akademik yang tinggi (WKA).

3. a) Model PKR 221

Pada model PKR 221 ini, seorang guru mengajar dua kelas misalkan kelas 5 dan kelas 6, dengan dua mata
pelajaran IPS dan IPA, dalam satu ruangan.

Dalam penerapan model PKR ini, ikutilah petunjuk sebagai berikut.

a. Pada kegiatan pendahuluan, lebih kurang 10 menit pertama, guru memberikan pengantar dan
pengarahan dalam satu ruangan. Gunakan dua papan tulis atau satu papan tulis dibagi dua. Tuliskan topik
dan hasil belajar yang diharapkan dari kelas 5 dan kelas 6. Ikuti langkah-langkah untuk masing-masing
kelas yang akan ditempuh selama pertemuan.

b. Pada kegiatan inti 1,2,3, lebih kurang 60 menit, terapkan aneka metode yang sesuai dengan tujuan
untuk masing-masing kelas. Selama kegiatan berlangsung adakan pemantapan, bimbingan, balikan sesuai
dengan keperluan. Gunakan keterampilan dasar mengajar yang sesuai.

c. Pada kegiatan penutup lebih kurang 10 menit terakhir, berdirilah di depan kelas menghadapi kedua
kelas untuk mengadakan reviuw atas materi dan kegiatan yang baru berlaku. Berikan komentar dan
penguatan sesuai keperluan. Kemudian berikan tindak lanjut berupa tugas atau apa saja sebagai bahan
untuk pertemuan berikutnya atau mungkin untuk hari berikutnya.

b) Model PKR 222

Pada model pembelajaran kelas rangkap 222, guru menghadapi dua kelas. Misalnya kelas 5 dan kelas 6,
untuk mengajar mata pelajaran matematika di kelas 5 dan IPA di kelas 6. Topik yang diajarkan tidak
memiliki saling keterkaitan. Proses pembelajaran berlangsung dalam dua ruangan berdekatan yang
berhubungan dengan pintu.

Untuk penerapan model ini, perlu diikuti petunjuk sebagai berikut.

a. Pada kegiatan pendahuluan lebih kurang 10 menit pertama, satukan murid kelas V dan kelas VI dalam
satu ruangan yang tempat duduknya mencukupi. Berikan pengantar dan pengarahan umum seperti
dilakukan pada model PKR 221. Bila tidak mungkin bisa menyatukan murid dalam satu ruangan, gunakan
halaman/teras, dan bila tidak mungkin lagi murid tetap di ruang masing-masing tetapi guru berada di
pintu yang menghubungkan antara dua kelas.

b. Pada kegiatan inti lebih kurang 60 menit berikutnya, terapkan aneka metode yang sesuai untuk
masing-masing kelas. Yang perlu diperhatiakn adalah jangan sampai pada saat guru sedang menghadapi
kelas yang satu, kelas yang lain tidak ada kegiatan sehingga murid ribut. Atur kepindahan guru dari ruang
ke ruang secara seimbang, artinya jangan banyak menggunakan waktu di satu ruang. Ada saat dimana
guru harus berdiri di pintu penghubung.

c. Pada kegiatan penutup lebih kurang 10 menit terakhir berdirilah di pintu penghubung menghadapi
kedua kelas untuk mengadakan reviuw umum mengenai materi dan kegiatan belajar yang baru berlaku.
Berikan komentar dan penguatan sesuai dengan keperluan. Setelah itu berikan tindak lanjut berupa tugas
untuk masing-masing kelas, kemudian persiapan untuk jam pelajaran.

d. Sebaiknya untuk menerapkan model PKR 222 ini, aturlah tempat duduk murid sedemikian rupa
sehingga pandangan murid mengarah kedepan dan kearah pintu penghubung.

Anda mungkin juga menyukai