Anda di halaman 1dari 16

AS’SALAMMUALLAIKUM

WR.WB

Nama :
1. Bainah ( 836571848 )
2. Ezy Ghiffari Izzani
( 836571658 )
3. Titi Indah Sari
( 836624321 )
MODUL 8
Pembelajaran Keterampilan
Berbahasa Indonesia di SD

KB 1
Model Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Indonesia
Lisan ( reseptif – produktif )

KB 2
Model Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Indonesia
Tulis ( reseptif – produktif )
Kegiatan Belajar 1
Model Pembelajaran keterampilan Berbahasa Indonesia Lisan ( reseptif
– produktif )
A. KETERAMPILAN BERBAHASA
Keterampilan berbahasa lisan (ragam lisan) meliputi menyimak dan berbicara.
Keterampilan berbahasa tulis (ragam tulis) adalah membaca dan menulis.
Keterampilan menyimak pada ragam lisan dan keterampilan membaca pada ragam
tulis bersifat reseptif. Keterampilan berbicara pada ragam lisan dan keterampilan
menulis pada ragam tulis bersifat produktif.
 Ada beberapa butir pengetahuan terhadap keterampilan berbahasa yaitu :
1. Anda harus memiliki keterampilan berbahasa sebelum melaksanakan
pengajaran keterampilan berbahasa Indonesia ke pada siswa Anda.
2. Anda harus memiliki penguasaan terhadap berbagai pendekatan
pembelajaran bahasa.
3. Pemahaman Anda terhadap peserta didik (siswa).
 Siswa atau anak usia SD memiliki karakter atau ciri-ciri sebagai berikut :
1. Karakter yang bersifat kelebihan anak

a. Anak-anak amat kreatif. Mereka dapat bercerita dan mengkhayalkan dunia


baru.
b. Anak anak dapat belajar secara tidak sadar. Belajar ini terjadi melalui bermain.
c. Anak-anak dapat mengaitkan kegiatan dengan hal-hal nyata yang mereka
peroleh di rumah atau di sekolah.
d. Anak-anak yang lebih tua dapat mengelompokkan, mengurutkan,
menjodohkan, dan menggambarkan atau mendeskripsikan.

2. Karakter yang bersifat kekurangan anak


a. Anak-anak tidak dapat meemahami cara bahasa bekerja.
b. Anak-anak tidak dapat memahami kategori tata bahasa.
c. Anak-anak tidak dapat memahami konsep abstrak.
d. Anak-anak tidak dapat berkosentrasi dengan baik dalam waktu
lama.
 Ada beberapa komponen penting dalam
pembelajaran, sebagai berikut :
1. silabus
2. masyarakat belajar
3. media pembelajaran
1. Silabus
silabus dikembangkan dengan berdasarkan pada kurikulum yang berlaku. Terdapat beberapa
prinsip yang harus diperhatikan dalam pengembangan silabus yakni : ilmiah, relevan, sistematis,
memadai, aktual dan konseptual, fleksibel, dan menyeluruh.

2. Masyarakat belajar
belajar pada hakikatnya adalah kerja gotong royong. Hasil pembelajaran yang diperoleh dari kerja
sama dengan orang lain. Hasil belajar yang diperoleh dari saling memberi dan menerima antar teman
antar kelompok, antara yang ada di dalam kelas dengan yang di luar kelas, antara yang tahu dan yang
belum tahu.
Untuk melaksanakan pembelajaran bahasa dengan menggunakan kelas
sebagai sumber belajar perlu memperhatikan prinsip-prinsip berikut ini :
a. Kerja sama / saling menunjang
b. Gembira
c. Belajar dengan gairah
d. Pembelajaran terintegrasi
e. Menggunakan berbagai sumber
f. Siswa aktif dan kritis
g. Guru aktif dan kreatif, dan h. Selalu melakukan refleksi.
3. Media pembelajaran
media pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis yakni,
a, media audio
media audio adalah media suara yang digunakan dengan cara didengarkan. Contoh : radio,
kaset/type recorder, Compact Disk (CD).
b. Media visual
adalah media gambar yang digunakan dengan cara dilihat. Contoh : gambar-gambar, grafik,
diagram, bagan, denah/peta, karikatur, dll.
c. Media audiovisual
Adalah media berupa gambar yang sekalipun suara sehingga dapat
dilihat dan didengar. Contoh : televisi, film, Vidio Compact Disk
(VCD) atau DVD.
d. Media realia
media realia adalah media nyata atau media yang dapat dilihat
bentuknya, didengar suaranya, dan dirasakan suasana/situasinya.
Contoh media ini berupa sesuatu yang nyata seperti lingkungan,
orang, binatang, buah, tumbuhan, dan benda-benda.
B. MODEL PEMBELAJARAN MENYIMAK DAN
BERBICARA DI KELAS RENDAH

C. MODEL PEMBELAJARAN MENYIMAK DAN


BERBICARA DI KELAS TINGGI
Kegiatan Pembelajaran 2
Model Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Indonesia
Tulis ( reseptif-produktif )

A. PEMBELAJARAN MEMBACA DAN MENULIS DI KELAS RENDAH


Ada 4 macam metode pembelajaran yaitu :
1. Metode eja / bunyi
Metode eja adalah belajar membaca yang dimulai dari mengeja huruf demi
huruf. Siswa diperkenalkan dengan lambang-lambang huruf A sampai dengan Z.
2. Metode kata
Metode ini siswa diperkenalkan dengan kata-kata. Kemudian kata-kata
tersebut diuraikan menjadi suku kata. Setelah itu suku kata tersebut dirangkai
kembali menjadi kata-kata.
3. Metode global
Metode global atau metode kalimat ini didsarkan atas sajian pembelajaran
membaca dengan menggunakan kalimat pendek/sederhana.
4. Metode SAS
Metode yang digunakan dengan cara menganalisis dsn mensintesis sebuah kalimat.
 Ada beberapa tips yang dapat membantu dalam mengajarkan membaca dan
menulis di kelas rendah berikut ini :
1. jangan membuat anak jemu, buat dia belajar sambil bermain.
2. kenalkan kata-kata yang mudah dan sering didengar anak.
3. hentikan pembelajaran selagi anak masihkelihatan bersemangat, agar ia tak
kehabisan gairah.
4. jauhkan hal-hal yang dapat mengalihkan perhatian anak kepada kegiatan
membaca, misalnya menonton televisi.
5. berikan pujian secara proposional jika anak menunjukkan kemajuan.
6. memanfaatkan tokoh-tokoh idola anak sebagai bagian dari materi
pembelajaran.
7. untuk anak alita, frekuensi belajar boleh sering, tetapi durasinya pendek-
pendek saja.
B. PEMBELAJARAN MEMBACA DAN MENULIS
DI KELAS TINGGI

Materi pembelajran menulis yang tersurat dalam


kompetensi dasar pembelajaran menulis di kelas III –
VI adalah sebagai berikut :

Menulis
Menyusun Menulis Menulis
karangan
paragraf puisi petunjuk
sederhana

Menulis Menyusun Menulis Membuat


surat karangan pengumuman pantun

Menulis Menyusun
Menulis Menulis Membuat
surat naskah
dialog laporan ringkasan
undangan pidato
Untuk dpat membelajarkan materi-materi tersebut guru perlu memiliki pengetahuan
tentang teknik-teknik pembelajaran menulis. Teknik-teknis tersebut antara lain sebagai
berikut
1. Reka :cerita gambar
Teknik ini bertujuan untuk melatih siswa mengembangkan imajinasinya.
2. Meniru model
Teknik ini dapat diterapkan pada semua materi pembelajaran menulis untuk melatih siswa
membuat pantun, menulis pengumuman, dan membuat surat undangan.
3. Mengisi
Teknik ini dapat dikelompokan menjadi 2 yaitu : (a). Mengisi bagian-bagian yang kosong
pada sebuah formulir, (b). Mengisi bagian-bagian yang kosong pada sebuah karangan.
4. Menyusun kembali
Tugas siswa adalah menyusun kembali kalimat-kalimat tersebut dengan urutan yang benar
sehingga menjadi sebuah karangan yang utuh.
5. Memerikan
teknik ini adalah pembelajaran menulis yang pelaksanannya diawali dengan kegiatan
mengamati.
6. Meringkas bacaan
Materi atau bacaan yang digunakan
dalam teknik ini dapat berupa teks /
wacana atau cerita pendek. Di teknik
ini siswa diminta membuat atau
meringkas bacaan tersebut dengan
menggunakan bahasa sendiri.

7. Menulis bersama
Teknik menulis bersama dapat
diterapkan pada kegiatan menulis atau
menyusun laporan. Laporan yang
ditulis berdasarkan suatu kegiatan yang
dilakukan siswa
Ada beberapa tips yang dikemukakan Widodo
(2009) untuk memperoleh hasil belajar dan
pembelajaran yang baik, berikut ini :

Pengalaman Keragaman
belajar Refleksi Motivasi
Individu

Kemandirian Suasana
Belajar untuk
dan Kerja yang
Kebersamaan
sama Mendukung

Rasa ingin tahu, Interaksi


Kreativitas dan menyenangkan dan
ketuhanan Komunikasi
PERTANYAAN
• BAGAIMANA CARA MENDESKRIPSIKAN ISI PUISI? (YUS)
• BAGAIMANA CARA MENULIS KALIMAT SEDERHANA DENGAN
MENGGUNAKAN HURUF TEGAK BERSAMBUNG DAN MENGGUNAKAN
HURUF KAPITAL DAN TANDA TITIK? (LINDA)
• MENURUT ANDA PEMBELAJARAN YANG MENYENANGKAN UNTUK
SISWA SEPERTI APA? (AYU)
• JELASKAN PANDUAN KD ANTARA PEMBELAJARAN MEMBACA DAN
MENULIS YANG TEPAT! (AKHMAR)
• BAGAIMANA MENUMBUHKAN PADA DIRI SISWA “RASA INGIN TAHU”
DAN MANFAAT “RASA INGIN TAHU” BAGI SISWA? (MELA)
Naik delman bareng
suami
Jangan lupa membeli
alpukat
Demikian presentasi dari
kami Terima
Semoga bisa bermanfaat Kasih

Was’salamualikum WR.wB

Anda mungkin juga menyukai