a. Definisi versi Amerika 1) Anak berbakat (gifted dan talented) ialah mereka yang menunjukkan secara konsisten penampilan luar biasa hebat dalam suatu bidang yang berfaedah (Henry, dikutip Kirk dan Gallagher, 1976) 2) Anak yang menunjukkan kemampuan/penampilan yang tinggi dalam bidang- bidang, seperti intelektual, kretif, seni, kapasitas kepemimpinan atau bidang-bidang, akademik khusus, dan yang memerlukan pelayanan-pelayanan atau aktivitas- aktivitas yang tidak biasa disediakan oleh sekolah agar tiap kemampuan berkembang secara penuh ( Public Law) b. Definisi versi Indonesia Orang-orang profesional mampu mencapai prestasi yang tinggi karena memiliki kemampuan-kemampuan luar biasa. Mereka menonjol secara konsisten dalam salah satu atau beberapa bidang, meliputi bidang intelektual umum, bidang kreatifitas, bidang seni/kinetik, dan bidang psikososial/kepemimpinan. 2. Jelaskan dampak keterbakatan yang anda ketahui ! a. Aspek Akademik 1) Perkembangan kognitif lebih cepat, yaitu dimana perkembangan kognitif yang tidak sesuai dengan perkembngan dan kekuatan fisik sehingga terjadi kesenjangan di anatra keduanya, dapat menimbulkan perasaan tidak dekat pada diri anak. Sehingga, anak merasa tidak peduli terhadap kegiatan kelompok dan menyebabkan perasaan frustasi, kecewa, dan tidak puas terhadap kehidupan kelompok sebaya. 2) Bosan dalam pengajaran leguler, yaitu dimana anak yang kesulitan hubungan sosial dalam kelompok seusia sulit berkompromi dalm kelompok, frustasi karena harus menunggu kelompok. Sehingga anak akan kesulitan dalam penyesuaian. 3) Kecepatan perkembangan kognitif tidak dapat difasilitasi secara optimal, sehingga anak akan merasa tidak mendapat sambutan dari pihak keluarga/lingkungan. b. Aspek Sosial/Emosi 1) Emosi tidak stabil, terjadi ketika kemampuan anak berbakat untuk menyerap dan menghimpun informasi yang tidak diimbangi dengan perkembangan emosi dan kesadaran. 2) Perkembanagn anak yang mempunyai emosi tidak stabil akan membuat sikap individu yang rawan terhadap kritik, bersikap sinis dan menentang, menentukan nilai sendiri dan tujuan yang mungkin realistik. 3) Mengambil jalan pintas menyelesaikan masalah, anak yang tumbuh dengan kematangan sosial dan kecakapan kepemimpinan yang tumbuh lebih awal pada anak berbakat dapat menimbulkan masalah penyesuaian yang tidak memberi peluang menampilkan kecakapannnya dan akan menumbukan perasaan tidak tertantang dan mencari jalan pintas tanpa mempertimbangkan keterkaitan masalah satu dengan yang lain dalam komplesitas kehidupan. c. Dampak Keterbakatan terhadap Fisik/Kesehatan Dalam segi sifik, anak berebakat akan memperlihatkan yaitu, memiliki penampilan yang menarik dan rapi dan kesehatannya berada lebih baik atau diatas rata-rata. 3. Jelaskan kebutuhan anak berbakat ! a. Kebutuhan Pendidikan dari segi anak berbakat itu sendiri 1) Anak berbakat membutuhkan peluang untuk mencapai aktualisasi potensinya melalui penggunaan fungsi otak yang efektif dan efisien. Mereka tetap membutuhkan pengembangan fungsi otaknya walaupun telah memiliki otak yang hebat. 2) Membutuhkan peluang untuk dapat berinteraksi dengan anak-anak lainnya sehingga mereka tidak menjadi manusia yang memiliki superioritas intelektual saja tetapi merupakan manusia yang mempunyai tingkat penyesuaian yang tinggi pula. 3) Membutuhkan peluang untuk mengembankan kreatifitas dan motivasi internal untuk belajar berprestasi karena usaha pengembangan anak berbakat tidak semata- mata hanya pada aspek kecerdasan saja. b. Kebutuhan Pendidikan yang berkaitan dengan Kepentingan Masyarakat. 1) Kepeduliaan masyarakat terhadap pengembangan potensi anak berbakat. Apabila kepedulian kurang atau tidak ada maka potensi anakan akan mubazir ( anak berada di bawah potensi kemampuaanya) 2) Membutuhkan pengembangan sumber daya manusia berbakat. Karena anak yang berbakat merupakan aset bangsa yang dapat menjadi penompang dan pendorong kemajuan bangsa karena potensi yang dimilikinya berkembang secara optimal. 3) Anak berbakat membutuhkan keserasian anata kemampuannnya dengan pengalaman belajar. Dimana anak yang tumbuh yang berada di lingkungan yang kaya akan pengalaman dapat mengembangkan bakat anak. 4) Usaha utuk mewujudkan kemampuan anak berbakat secara nyata melalui latihan yang sesuai dengan segi keterbakatan anak berbakat itu sendiri. 4. Jelaskan berbagai layanan khusus bagi anak berbakat ! a. Menyelenggarakan program akselerasi khusus untuk anak-anak berbakat, dimana anak yang berbakat dapat lompat kelas. b. Home schooling, yaitu dapat memberikan pendidikan tambahan dirumah atau diluar sekolah. c. Menyelenggarakan kelas-kelas tradisional dengan pendekatan individual, kelas dapat dibatasi dalam sistem ini seperti maksimal 20 anak. Sehingga anak-anak dapat dapat belajar menurut ritmenya masing-masing d. Membangun kelas khusus untuk anak berbakat, anak-anak yang memiliki bakat/kemampuan dan diberi pendidikan khusus yang berbeda dari kelas-kelas tradisional bagi anak-anak seusiannya. 5. Jelaskan definisi dan klasifikasi ketunanetraan ! a. Definisi Ketunanetraan 1) Definisi legal difokuskan pada dua aspek, yaitu ketajaman penglihatan (visual aculity) dan meda pandang (visual field). Seseorang dikatakan “legality blind” menurut undang-undang Amerika Serikat apabila penglihatan pada mata terbaiknya, setelah menggunakan lesa korektif, adalah 20/200 atau kurang, dengan medan pandang 20 derajat atau kurang. 2) Definisi edukasional, yaitu apabila untuk kegiatan pembelajarannya dia memerlukan alat bantu khusus, metode khusus atau teknik-teknik tertentu sehingga dia dapat belajar tanpa penglihatan atau dengan penglihatan terbatas. b. Klasifikasi Ketunanetraan 1) Berdasarkan Waktu Terjadinya Tunanetra Sebelum dan sejak lahir, mereka yang sama sekali tidak memiliki pengalaman penglihatan Tunanetra setelah lahir atau pada usia keci, mereka telah memilih kesan-kesan pengalaman visual tetapi belum kuat dan mudah terlupakan. Tunanetra pada usia sekolah/remaja, memilih kesan-kesan visual dan meninggalkan pengaruh yang mendalam terhadap proses perkembangan pribadi. Tunanetra pada usia dewasa, mereka dengan segala kesadaran mampu melakukan latihan-latihan penyesuaian diri. Tunanetra dalam usia lanjut, sebagian sudah sulit mengikuti latihan latihan-latihan penyesuaian diri. Tunanetra akibat bawaan (partial sight bawaan) 2) Berdasarkan daya penglihatan Tunanetra ringan (defective vision/low vision), mereka memiliki hambatan dalam penglihatan akan tetapi masih dapat mengikuti program-program pendidikan dan mampu melakukan pekerjaan/kegiatan yang menggunakan fungsi penglihatan. Tunanetra setengah berat (partially sighted ), kehilangan sebagian daya penglihatan, hanya dengan menggunakan kaca pembesar mampu mengikuti pendidikan biasa atau mampu membaca tulisan yang bercetak tebal. Tunanetra berat (totally blind), mereka yang sama sekali tidak dapat melihat. 6. Jelaskan penyebab dan cara pencegahan ketunanetraan ! a. Penyebab Ketunanetraan 1) Albinisme, terdapat kekurangan pigmen pada sebagian atau seluruh tubuh. 2) Buta warna, berupa hilangnya persepsi satu atau dua warna dasar tetapi kadang- kadang buta warbrna total sehingga pengidapnya hanya melihat dalam hitam dan putih. 3) Cedera (trauma) dan radiasi, seseorang pekerja yang tidak menggunakan pelindung mata sehingga menyebabkan mata cedera/radiasi. 4) Defisiensi vitamin A- Xerephthalmia, Seseorang yang kekuranagn Vit. A akut sehingga menjadi xerephthalmia. 5) Glakuma, cairan bening didalam bagian depan mata tidak mengalir sebagaimana mestinya. 6) Katarak, kekeruhan/keburaman pada lensa mata sehingga menghambat masuknya cahaya kedalam mata. 7) Kelainan mata bawaan, terjadi kelainan mata sejak lahir/penyakit. 8) Myopia, cacat mata tidak dapat melihat jauh dikarenakan cahaya jatuh didepan mata 9) Nistagmus, gerakan mata yang menghentak-hentak/gerakan mata yang cepat tanpa disengaja (diluar kemampuan) 10) Ophthalmia neonatorum, peradangan pada mata bayi yang baru lahir dimana disebabkan oleh bakteri dari rongga rahim ibu ke dalam bayi. b. Cara pencegahan ketunanetraan 1) Upaya WHO menghindari kebutaan: Memperkuat program kesehatan dasar mata didalam program pelayanan kesehatan dasar untuk menghapuskan faktor-faktor penyebabnya yang dapat dicegah. Mengembangkan pelayanan terapi dan pembedahan untuk menanggung secara efektif gangguan mata yang dapat disembuhkan Mendirikan pusat pelayanan optik dan pelayanan bagi penyandang tunanetra 2) Upaya pencegahan terhadap ketunanteraan Penglihatan primer, pencegahan terjadinya penyakit Pencegahan sekunder, pencegahan terjadinya komplikasi yang menghambat penglihatan Pencegahan tersier, meminimalisir ketunanteraan akibat penyakit atau cedera yang telah dialami. 7. Jelaskan dampak ketunanetraan terhadap kehidupan anak ! a. Anak tunanetra lebih peka terhadap suara, perabaan, dan keterampilan memainkan alat musik. b. Ketertarikan tinggi untuk mempelajari dan menaati nilai moral dan agama c. Mudah mengalami kebingungan ketika masuk pada lingkungan yang tidak dikenal d. Cenderung kaku e. Resisten pada perubahan 8. Jelaskan layanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan anak tuna netra ! a. Pengembangan konsep, dimana anak dapat menggambarkan suatu objek kejadian, atau keadaan tertentu b. Teknik alternatif dan alat bantu belajar khusus, cara khusus baik dengan ataupun tanpa alat bantu khusus yang memanfaatkan indra-indra nonvisual atau indra penglihatan untuk melakukan suatu kegiatan yang normalnya dilakukan dengan indra penglihatan. (Bisa menggunakan Braille) c. Keterampilan sosial/emosial, membutuhkan bantuan khusus untuk mengatasi kesulitannya seperti keterampilan untuk menunujukkan ekspresi wajah yang tepat, menggelengkan kepala, melambaikan tangan, atau bentuk-bentuk tubuh lainnya. d. Keterampilan orientasi dan mobilitas, menggambarkan titik-titik dalam lingkungan sebagai rute yang berururutan ( metode urutan) atau dengan metode peta kognitif yang memberikan gambaran topografis tentang hubungan secara umum antara berbagai titik didalam lingkungan.(untuk negara maju guide dog atau dapat mengunakan tongkat) e. Keterampilan menggunakan sisa penglihatan, dapat memaksimalkan sisa penglihatan dengan alat bantu seperti pencahayaan, penggunaan kaca mata, dan magnifikasi (pembesaran tampilan tulisan)