Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : Zulfikri Nugroho

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 859132886

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4104/ PERSPEKTIF PENDIDIKAN SD

Kode/Nama UPBJJ : 78/MATARAM

Masa Ujian : 2022/23.1 (2022.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Tingkatan perkembangan intelektual manusia mempengaruhi kedewasaan, pengalaman fisik,
pengalaman logika, transmisi sosial dan pengaturan sendiri. Teori Piaget jelas sangat relevan dalam
proses perkembangan kognitif anak, karena dengan menggunakan teori ini, manusia dapat mengetahui
adanya tahap-tahap perkembangan tertentu pada kemampuan berpikir anak di levelnya. Dengan
demikian bila dikaitkan dengan pembelajaran kita bisa memberikan perlakuan yang tepat bagi anak,
misalnya dalam memilih cara penyampaian materi bagi siswa sesuai dengan tahap perkembangan
kemampuan berpikir yang dimiliki oleh anak.
2. Landasan ideologis dan yuridis Pendidikan pada dasarnya merupakan komitmen politik negara
republic Indonesia yang diwujudkan dalam berbgai ketentuan normative konstitusional yang
mencerminkan bagaimana system Pendidikan nasional dibangun dan diselenggarakan untuk
mewujudkn fungsi dan tujuan Pendidikan nasional. Pada saat Indonesia memproklamirkan
kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945 dan ditetapkan pada tanggal 18 agustus 1945 dan
terpilihnya soekarno dan hatta sebagai presiden dan wakil presiden RI pertama, maka secara yuridis
seluruh pengaturan tentang system Pendidikan nasional berada di bawah kekuasaan pemerintah RI.
Karena kehidupan bermasyarakat dan berbangsa Indonesia sebelu merdeka berlanjut menjadi
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Indonesia, maka apa yang telah dirintis dan
dikembangkan dalam rangka Pendidikan hindia belanda dan jepang sebelum kemerdekaan itu menjadi
modal dasar bagi system Pendidikan nasional Indonesia, termasuk didalamnya system Pendidikan
yang berkenaan dengan Pendidikan sekolah dasar.
3. bentuk penyelenggaraan sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah dan sekolah dasar luar biasa (SDLB), pada
penyelengaaraan sekolah dasar/ madrasah ibtidaiyah sama halnya dengan Pendidikan sekolah dasar
pada umumnya hanya saja didalam penyelenggaraan pembelajarannya lebih banyak terdapat unsur-
unsur agama islam yang diajarkan. Dan pada penyelenggaraan sekolah dasar luar biasa sangat berbeda
dengan penyelenggaraan Pendidikan pada umumnya. Karena dalam pembelajaran luar biasa kita
sebagai guru berinteraksi dengan anak berkebutuhan khusus yang memiliki kesulitan dalam belajar.
4. Menurut saya, Terkait visi dan misi pendidikan nasional, reformasi pendidikan meliputi, pertama,
perubahan penyelenggaraan pendidikan, dinyatakan sebagai proses pembudayaan dan pemberdayaan
yang mampu membangun kemauan, serta mengembangkan potensi kreativitas peserta didik. Prinsip
itu memicu pergeseran paradigma proses pendidikan, dari pengajaran ke pembelajaran. Paradigma
pengajaran yang lebih menitikberatkan peran pendidik dalam mentransformasikan pengetahuan
kepada peserta didik bergeser pada paradigma pembelajaran. Ini membuat peserta didik lebih
mengembangkan potensi dan kreativitas dirinya. Kedua, perubahan pandangan tentang peran manusia.
Dari paradigma manusia sebagai sumber daya pembangunan menjadi manusia sebagai subyek
pembangunan secara utuh. Pendidikan harus mampu membentuk manusia berkarakteristik personal
yang paham dinamika psikososial dan lingkungan kulturalnya. Bukan sekadar siap pakai. Ketiga,
perubahan pandangan terhadap keberadaan peserta didik yang terintegrasi dengan lingkungan sosio-
kulturalnya yang nantinya menumbuhkan individu sebagai pribadi yang mandiri dan berbudaya.
Dalam hal ini perbedaan anak didik lebih dihargai daripada persamaan. Ketiga prinsip ini menjadi
dasar reformasi pendidikan nasional. Namun, hingga 14 tahun Reformasi, tanda-tanda perubahan
penyelenggaraan pendidikan belum kentara, bahkan lebih menonjol penyimpangan dan
kemandekannya. Menurut penelitian CE Bebby (1970), guru (pendidik) di Indonesia lebih nyaman
dalam kemapanan dan bersikap antiperubahan. Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) sebagai ganti
kurikulum berpusat materi tidak membawa perubahan. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No
22/2006 tentang standar isi menyebut kurikulum tetap berbasis pada materi. Permendiknas No
23/2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan berisi kurikulum berbasis kompetensi. Dua
permendiknas ini menyulitkan guru. Mau berpegang pada isi atau kompetensi?
5. Berikut desain kegiatan pembelajaran yang bisa memfasilitasi perkembangan motorik siswa SD:
• Menerapkan pembelajaran berbasis permainan termasuk pada pelajaran matematika,
fisika, bahasa, PPKn dan lain-lain. Permainan yang dimaksud dalam hal ini melibatkan
aktivitas fisik siswa. Contoh pada materi bangun ruang untuk pelajaran matematika, bisa
disertai permainan membuat origami bentuk bangun ruang. Permainan ini sangat cocok
bagi materi tersebut terutama pada pembelajaran jaring-jaring bangun ruang.
» Pembahasan
Perkembangan fisik siswa berbeda dengan perkembangan motorik. Perkembangan fisik
berkaitan dengan pertumbuhan yang melibatkan perubahan ukuran tubuh yang tak akan
kembali seperti semula. Adapun perkembangan motorik, diartikan sebagai perkembangan
yang berkaitan dengan kemampuan anak melakukan dan mengontrol gerakan tubuh.
Kematangan gerakan ini sendiri didapatkan dari maturation atau kematangan
diri dan experiences atau pengalaman dan latihan. Dengan demikian, agar keterampilan
motorik siswa SD semakin baik (halus) maka siswa harus dirangsang untuk aktif
berkegiatan fisik di sekolah.
Model pembelajaran yang selama ini diterapkan menempatkan siswa sebagai objek yang pasif
di mana gerakannya saat guru menjelaskan pelajaran adalah diam dan menyimak. Agar
keterampilan motorik bisa berkembang dengan baik, pada setiap pembelajaran bisa disisipkan
permainan yang melibatkan aktivitas fisik sehingga siswa aktif bergerak di pembelajaran
tertentu.

Anda mungkin juga menyukai