0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
27 tayangan3 halaman
Tugas ini berisi ringkasan dari 5 poin pembahasan mengenai perkembangan motorik siswa SD dan desain kegiatan pembelajaran yang dapat memfasilitasinya. Poin pertama membahas pentingnya melibatkan aktivitas fisik siswa dalam pembelajaran melalui permainan pada berbagai mata pelajaran. Poin kedua membedakan perkembangan fisik dan motorik siswa. Poin ketiga menjelaskan bahwa kemampuan motorik diperoleh d
Deskripsi Asli:
Judul Asli
bjt_umum_tmk1 PDGK4104 PERSPEKTIF PENDIDIKAN SD zulfikri nugroho.pdf
Tugas ini berisi ringkasan dari 5 poin pembahasan mengenai perkembangan motorik siswa SD dan desain kegiatan pembelajaran yang dapat memfasilitasinya. Poin pertama membahas pentingnya melibatkan aktivitas fisik siswa dalam pembelajaran melalui permainan pada berbagai mata pelajaran. Poin kedua membedakan perkembangan fisik dan motorik siswa. Poin ketiga menjelaskan bahwa kemampuan motorik diperoleh d
Tugas ini berisi ringkasan dari 5 poin pembahasan mengenai perkembangan motorik siswa SD dan desain kegiatan pembelajaran yang dapat memfasilitasinya. Poin pertama membahas pentingnya melibatkan aktivitas fisik siswa dalam pembelajaran melalui permainan pada berbagai mata pelajaran. Poin kedua membedakan perkembangan fisik dan motorik siswa. Poin ketiga menjelaskan bahwa kemampuan motorik diperoleh d
Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4104/ PERSPEKTIF PENDIDIKAN SD
Kode/Nama UPBJJ : 78/MATARAM
Masa Ujian : 2022/23.1 (2022.2)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS TERBUKA 1. Tingkatan perkembangan intelektual manusia mempengaruhi kedewasaan, pengalaman fisik, pengalaman logika, transmisi sosial dan pengaturan sendiri. Teori Piaget jelas sangat relevan dalam proses perkembangan kognitif anak, karena dengan menggunakan teori ini, manusia dapat mengetahui adanya tahap-tahap perkembangan tertentu pada kemampuan berpikir anak di levelnya. Dengan demikian bila dikaitkan dengan pembelajaran kita bisa memberikan perlakuan yang tepat bagi anak, misalnya dalam memilih cara penyampaian materi bagi siswa sesuai dengan tahap perkembangan kemampuan berpikir yang dimiliki oleh anak. 2. Landasan ideologis dan yuridis Pendidikan pada dasarnya merupakan komitmen politik negara republic Indonesia yang diwujudkan dalam berbgai ketentuan normative konstitusional yang mencerminkan bagaimana system Pendidikan nasional dibangun dan diselenggarakan untuk mewujudkn fungsi dan tujuan Pendidikan nasional. Pada saat Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945 dan ditetapkan pada tanggal 18 agustus 1945 dan terpilihnya soekarno dan hatta sebagai presiden dan wakil presiden RI pertama, maka secara yuridis seluruh pengaturan tentang system Pendidikan nasional berada di bawah kekuasaan pemerintah RI. Karena kehidupan bermasyarakat dan berbangsa Indonesia sebelu merdeka berlanjut menjadi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Indonesia, maka apa yang telah dirintis dan dikembangkan dalam rangka Pendidikan hindia belanda dan jepang sebelum kemerdekaan itu menjadi modal dasar bagi system Pendidikan nasional Indonesia, termasuk didalamnya system Pendidikan yang berkenaan dengan Pendidikan sekolah dasar. 3. bentuk penyelenggaraan sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah dan sekolah dasar luar biasa (SDLB), pada penyelengaaraan sekolah dasar/ madrasah ibtidaiyah sama halnya dengan Pendidikan sekolah dasar pada umumnya hanya saja didalam penyelenggaraan pembelajarannya lebih banyak terdapat unsur- unsur agama islam yang diajarkan. Dan pada penyelenggaraan sekolah dasar luar biasa sangat berbeda dengan penyelenggaraan Pendidikan pada umumnya. Karena dalam pembelajaran luar biasa kita sebagai guru berinteraksi dengan anak berkebutuhan khusus yang memiliki kesulitan dalam belajar. 4. Menurut saya, Terkait visi dan misi pendidikan nasional, reformasi pendidikan meliputi, pertama, perubahan penyelenggaraan pendidikan, dinyatakan sebagai proses pembudayaan dan pemberdayaan yang mampu membangun kemauan, serta mengembangkan potensi kreativitas peserta didik. Prinsip itu memicu pergeseran paradigma proses pendidikan, dari pengajaran ke pembelajaran. Paradigma pengajaran yang lebih menitikberatkan peran pendidik dalam mentransformasikan pengetahuan kepada peserta didik bergeser pada paradigma pembelajaran. Ini membuat peserta didik lebih mengembangkan potensi dan kreativitas dirinya. Kedua, perubahan pandangan tentang peran manusia. Dari paradigma manusia sebagai sumber daya pembangunan menjadi manusia sebagai subyek pembangunan secara utuh. Pendidikan harus mampu membentuk manusia berkarakteristik personal yang paham dinamika psikososial dan lingkungan kulturalnya. Bukan sekadar siap pakai. Ketiga, perubahan pandangan terhadap keberadaan peserta didik yang terintegrasi dengan lingkungan sosio- kulturalnya yang nantinya menumbuhkan individu sebagai pribadi yang mandiri dan berbudaya. Dalam hal ini perbedaan anak didik lebih dihargai daripada persamaan. Ketiga prinsip ini menjadi dasar reformasi pendidikan nasional. Namun, hingga 14 tahun Reformasi, tanda-tanda perubahan penyelenggaraan pendidikan belum kentara, bahkan lebih menonjol penyimpangan dan kemandekannya. Menurut penelitian CE Bebby (1970), guru (pendidik) di Indonesia lebih nyaman dalam kemapanan dan bersikap antiperubahan. Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) sebagai ganti kurikulum berpusat materi tidak membawa perubahan. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 22/2006 tentang standar isi menyebut kurikulum tetap berbasis pada materi. Permendiknas No 23/2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan berisi kurikulum berbasis kompetensi. Dua permendiknas ini menyulitkan guru. Mau berpegang pada isi atau kompetensi? 5. Berikut desain kegiatan pembelajaran yang bisa memfasilitasi perkembangan motorik siswa SD: • Menerapkan pembelajaran berbasis permainan termasuk pada pelajaran matematika, fisika, bahasa, PPKn dan lain-lain. Permainan yang dimaksud dalam hal ini melibatkan aktivitas fisik siswa. Contoh pada materi bangun ruang untuk pelajaran matematika, bisa disertai permainan membuat origami bentuk bangun ruang. Permainan ini sangat cocok bagi materi tersebut terutama pada pembelajaran jaring-jaring bangun ruang. » Pembahasan Perkembangan fisik siswa berbeda dengan perkembangan motorik. Perkembangan fisik berkaitan dengan pertumbuhan yang melibatkan perubahan ukuran tubuh yang tak akan kembali seperti semula. Adapun perkembangan motorik, diartikan sebagai perkembangan yang berkaitan dengan kemampuan anak melakukan dan mengontrol gerakan tubuh. Kematangan gerakan ini sendiri didapatkan dari maturation atau kematangan diri dan experiences atau pengalaman dan latihan. Dengan demikian, agar keterampilan motorik siswa SD semakin baik (halus) maka siswa harus dirangsang untuk aktif berkegiatan fisik di sekolah. Model pembelajaran yang selama ini diterapkan menempatkan siswa sebagai objek yang pasif di mana gerakannya saat guru menjelaskan pelajaran adalah diam dan menyimak. Agar keterampilan motorik bisa berkembang dengan baik, pada setiap pembelajaran bisa disisipkan permainan yang melibatkan aktivitas fisik sehingga siswa aktif bergerak di pembelajaran tertentu.