Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Peternakan adalah kegiatan mengembangbiakkan dan membudidayakan hewan ternak
untuk mendapatkan manfaat dan hasil dari kegiatan tersebut . Pengertian peternakan tidak terbatas
pada pemeliharaaan saja, memelihara dan peternakan perbedaannya terletak pada tujuan yang
ditetapkan. Tujuan peternakan adalah mencari keuntungan dengan penerapan prinsip-prinsip
manajemen pada faktor-faktor produksi yang telah dikombinasikan secara optimal . Berdasarkan
ukuran hewan ternak, bidang peternakan dapat dibagi atas dua golongan, yaitu peternakan hewan
besar seperti sapi, kerbau dan kuda, sedang kelompok kedua yaitu peternakan hewan kecil seperti
ayam, kelinci, dan lain-lain.
Sapi susu atau sapi perah adalah sapi yang dikembangbiakan secara khusus karena
kemampuannya dalam menghasilkan susudalam jumlah besar. Sapi susu adalah varietas dari
spesies Bos taurus. Dalam sejarahnya, sapi penghasil susu dan sapi pedaging tidak memiliki
perbedaan mencolok, dengan induk yang sama dapat digunakan untuk menghasilkan sapi yang
menghasilkan susu (sapi betina) maupun daging (umumnya sapi jantan). Saat ini, pengembang
biakan sapi lebih terspesialisasi dengan seleksi buatan untuk mendapatkan sapi varietas khusus
yang mampu menghasilkan susu dalam jumlah besar.
 Penandaan ear-notching atau identifiksi adalah tindakan yang dilakukan untuk tanda
pengenal dengan cara melukai atau mengerat tepi telinga atau daun telinga dengan menggunakan
pisau tajam atau silet pada setiap keratan mengandung makna, angka, atau kode.
1.2. Tujuan dan kegunaan penulis
1.2.1. Tujuan penulis
1 Untuk mengetahui pengertian dari identifikasi ternak.
2 Untuk mengetahui macam-macam identifikasi ternak.
3 Untuk mengetahui fungsi identifikasi ternak.
4 Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan identifikasi ternak.
1.2.2. Kegunaan penulis
1 Agar penulis dapat mengetahui pengertian dari identifikasi ternak.
2 Agar penulis mengetahui macam-macam identifikasi ternak.
3 Agar penulis mengetahui fungsi identifikasi ternak.
4 Agar penulis mengetahui kelebihan dan kekurangan identifikasi ternak.

1
BAB II

PEMBAHASAN DAN PUSTAKA

2.1. PENGERTIAN IDENTIFIKASI TERNAK


Ternak merupakan hewan yang dibudidayakan untuk menghasilkan sumber pangan
hewani. Ternak yang baik adalah ternak yang memiliki asal-usul keturunan yang jelas. Asal-usul
keturunan dapat diperoleh dari identifikasi ternak. Identifikasi ternak merupakan salah satu cara
untuk memberikan keterangan tentang individu ternak sehingga dapat membantu peternak dalam
mengambil keputusan yang sifatnya teknis dan ekonomis.
Identifikasi ternak merupakan suatu bentuk recording yang harus dilakukan pada setiap
ternak untuk memberikan keterangan identitas pada ternak. Identitas ternak dapat meliputi
informasi mengenai nama ternak, nomor registrasi, tanggal lahir, jenis kelamin, tingkat
kemurnian bangsa, nomor atau nama pejantan dan induk beserta asalnya dan nama pemilik serta
alamatnya.
Metode identifikasi ternak dapat dibagi dalam 2 kategori, yaitu:
a Identifikasi permanen.
Identifikasi permanen meliputi ear tag dan pemberian tato telinga.
b Identifikasi temporer.
Identifikasi temporer meliputi pemberian kalung pada leher, pemberian gelang kaki, dan
pemberian tanda pada punggung, panggul, dan ekor.
1) Identifikasi permanen yang meliputi ear tag dapat di bagi menjadi 2 yaitu:
 Metal Ear Tags
Anting-anting logam merupakan bentuk identifikasi yang paling umum
digunakan. Mereka dilekatkan di telinga dengan tang khusus. Di negara-negara maju,
peternak bisa memperoleh anting-anting logam yang sudah dilengkapi dengan nomor
atau kode, namun peternak juga dapat merancangnya sendiri menggunakan tinta khusus.
Kelemahan cara ini adalah nomor atau kode agak susah dibaca kecuali ternaknya sangat
jinak sehingga mudah didekati atau kalau tidak ternak perlu dikurung lebih dulu.
 Plastic Ear Tags
Selain dari logam, anting-anting ada juga yang terbuat dari plastik, baik yang
sudah dilengkapi dengan nomor/kode maupun yang masih kosong. Di pasaran tersedia
anting - anting plastik dengan warna dan bentuk yang berbeda-beda. Cara aplikasinya
sama seperti anting-anting logam yaitu menggunakan tang khusus.
2) Identifikasi permanen yang meliputi tato telinga yaitu:
Pemberian tato telinga dibuat dengan membuat lubang-lubang kecil
menggunakan jarum khusus di sekitar bagian dalam telinga lalu lubang- lubang tersebut
diolesi dengan tinta khusus. Sebuah tang khusus digunakan untuk melubangi kulit telinga
dalam bentuk huruf atau nomor tertentu. Sebelum dilubangi, bagian dalam telinga
dibersihkan terlebih dulu untuk mencegah infeksi dan menjamin agar pelumeran tinta tidak
sampai terhalang oleh kotoran yang melekat pada telinga. Tinta ini tidak bisa dihapus kalau
luka sudah sembuh, sehingga nomor atau huruf yang terbentuk menjadi permanen. Guna

2
memperoleh nomor/ huruf tato yang berbeda-beda digunakan tang tato yang kepalanya
dapat berputar.
3) Identifikasi temporer yang meliputi pemakaian kalung pada leher yaitu:
Sistem ini banyak dipraktikan oleh para peternak tradisional di desa-desa. dengan
cara yakni memberi kalung pada ternak dari rantai besi atau bahan lain di beri tanda huruf ,
nomor atau tulisan.
4) Identifikasi yang meliputi label pergelangan kaku dan ekor yaitu:
Pergelangan kaki dan ekor dapat diberi gelang lalu dilengkapi dengan label.
Kelemahannya adalah label sering tertutupi oleh kotoran sehingga sulit dibaca.
2.2.MACAM-MACAM IDENTIFIKASI TERNAK
Adapun macam-macam identifikasi ternak yaitu:
Teknik identifikasi hewan dibagi 2, yaitu secara tradisional dan modern. Teknik
tradisional dengan cara membakar permukaan kulit di bagian belakang tubuhnya dengan besi
pijar yang telah dipanaskan. Teknik ini sudah banyak ditinggalkan karena sulit dalam pengerjaan
dan dapat melukai kulit ternak. Teknik yang modern diantaranya : tattooing, kalung nomor,
branding, ear notching dan ear tagging.
1. Teknik Tatto, tatto ditempelkan pada daun telinga bagian dalam (medial) atau di pangkal ekor
sebelah dalam yang tidak berbulu.Teknik ini bersifat permanen dan kelemahannya adalah
tattoo harus dilihat dari dekat.

Gambar 1. Identifikasi jenis tattoo.


2. Kalung Nomor, Peternak biasanya lebih senang menggunakan teknik identifikasi dengan
kalung nomor. Kalung nomor tersebut berbentuk plat nomor dan terbuat dari logam aluminium
atau logam yang tidak berkarat. Kelebihannya adalah mudah dilihat dan tidak menyakiti
ternak. Kelemahannya adalah kalung tersebut sering terlepas, mudah rusak dan hilang.

Gambar 2. Identifikasi jenis kalung nomor.


3. Branding merupakan teknik identifikasi paling lama yang dikenal di kalangan peternak.
Teknik ini menggunakan besi stempel yang dipanaskan atau didinginkan pada suhu beku.
Teknik ini bersifat permanen mampu melukai kulit hewan ternak.

3
Gambar 3. Identifikasi jenis branding.
4. Ear Notching, Pada teknik ini daun telinga digunting sebagian (proximal, tengah dan distal)
untuk memberikan kode. Teknik ini kurang disukai peternak karena menyakiti hewan ternak.
Sering dipakai pada ternak sapi, domba dan babi.

Gambar 4. Identifikasi jenis ear notching/ gunting telinga.


5. Teknik Ear Tagging yaitu dengan cara pemasangan nomor yang terbuat dari plastik keras
elastis seperti memasang anting pada manusia. Teknik ini permanen sehingga tidak bisa
dihapus atau dicopot. Eartag dipasang didaun telinga agar mudah untuk dilihat. Tehnik ini
banyak digunakan oleh para peternak karena memiliki kelebihan diantaranya ialah
memudahkan dalam proses recording/pencatatan, sebagai penanda ternak yang awet dan tahan
lama, mudah dalam proses pemasangan, dapat dibeli dengan harga yang murah, mudah dibaca
dan tidak mudah lepas/ rusak.

Gambar 5. Identifikasi jenis ear tagging.


2.3.FUNGSI IDENTIFIKASI TERNAK
Berikut ini beberapa beberapa fungsi identifikasi ternak:
1. Memudahkan pengenalan terhadap ternak, terutama recording yang terpasang langsung pada
ternak ataupun di dekat ternak seperti ear tag, pengkodean ternak, penamaan, papan nama,
foto, pemberian ciri-ciri pada ternak.
2. Memudahkan dalam melakukan penangan, perawatan maupun pengobatan pada ternak,
berdasarkan catatan-catatan yang dimiliki.
3. Memudahkan manajemen pemeliharaan terutama jika ternak tersebut membutuhkan perlakuan
khusus.
4. Menghindari dan mengurangi kesalahan manajemen pemeliharaan, pengobatan, pemberian
pakan ataupun produksi semen.

4
5. Memudahkan dalam melakukan seleksi ternak sehingga didapatkan ternak yang unggul,
melalui sertifikat ternak, catatan kesehatan, berat lahir, dll.
6. Menghindari terjadinya inbreeding.
7. Menjadikan pekejaan lebih efektif dan efisien terutama dalam sebuah usaha peternakan yang
besar.
2.4.KELEBIHAN DAN KEKURANGAN IDENTIFIKASI TERNAK
Adapun kelebihan dalam identifikasi ternak atau recording ternak adalah agar peternak
mudah mengenal ternak yang di tandainya, sedangkan kekurangannya adalah ketika peternak
memberikan tanda kepada ternaknya, ternak tersebut menjadi kesakitan dan mengamuk, tapi itu
disebut dalam hal kewajaran, karena di lihat dari macam-macam recording ada yang dilakukan
dengan cara besinya di panaskan atau di tato dan ada juga yang di lakukan dengan cara di sobek
bahkan sampai di lubangi.

BAB III

5
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. Kesimpulan

Dari pembahasan tersebut, dapat di simpulkan bahwa identifikasi adalah suatu


bentuk recording yang harus dilakukan pada setiap ternak untuk memberikan keterangan
identitas pada ternak. Identitas ternak dapat meliputi informasi mengenai nama ternak, nomor
registrasi, tanggal lahir, jenis kelamin, tingkat kemurnian bangsa, nomor atau nama pejantan dan
induk beserta asalnya dan nama pemilik serta alamatnya. Dan fungsinya agar peternak dapat
mengenal ternaknya dengan cepat, mudah di ketahui identitasnya dan lain-lain.
3.2. Saran
Sangat perlu di bimbing lebih dalam lagi dan perlu di perjelaskan lebih dalam lagi
tentang identifikasi ternak ini, agar suatu saat nanti penjelasan dan lainnya agar berguna bagi
yang menerima penjelasan tentang identifikasi tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

6
Samsudewa. (2010). Pentingnya Recording dalam Bidang Reproduksi. Available at
http://animalreproductionbydaudsamsudewa.blogspot.com/2009/08/pentingnya
reproduksi-dalam-bidang.html.Accession date 18 desember 2018.

Soetarno,T. (2003).Manajemen Budidaya Ternak Perah.Fakultas Peternakan. Universitas Gadjah


Mada. Yogyakarta.
Utomo.(2010).Pencatatan Produksi (Recording). Availableat
http://bobitkowanusutomo.blogspot.com/2010/04/ilmu-pemuliaan ternakrecording.html?
zx=807959b8eafb28e0. Accession date 18 desember 2018.

LAMPIRAN

7
a). Teknik Tatto

b). Teknik Kalung Nomor

c). Teknik Branding

d). Teknak Ear Notching

e). Teknik Ear Tagging 

Anda mungkin juga menyukai