Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

NAMA ANGGOTA KELOPOK 5


1. Mario F.M. Putra
2. Martha Maga Goro
3. Marlince Ngura Gulling
4. Mariani Des Nani
5. Musa Andreas Tangko
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang
Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya kepada
kami sehingga dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “PERAWATAN KAKI DAN KUKU” dengan
baik.
Kami mengucapakan terima kasih kepda semua pihak
dalam penyusunan makalah ini. Didalam penyusunan
makalah ini, kami menyadari banyak sekali kekurangan,
untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari
rekan-rekan semua sangat kami harapkan demi
kesempurnaan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua, atas perhatiannya kami
ucapkan terimah kasih.

Kupang, september 2021

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………I
DAFTAR ISI…………………………………………...II
BAB I PENDAHULUAN……………………………..III
A. LATAR BELAKANG……………………......IV
B. TUJUAN……………………………………....V
C. MANFAAT…………………………………..VI
BAB II PEMBAHASAN………………………….....VII
A. PERAWATAN KAKI DAN KUKU…….....VIII
BAB III PENUTUP…………………………………...IX
A. KESIMPULAN………………………………..X
B. SARAN.............................................................XI
DAFTAR PUSTAKA………………………………..XII
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Personal hygiene adalah cara perawatan diri manusia untuk memelihara kesehatan
mereka secara fisik dan psikisnya (potter dan perry,2005). Personal hygiene atau
kebersihan diri adalah upaya seseorang dalam memelihara kebersihan dan kesehatan
dalam dirinya untuk memperoleh kesehatan fisik dan bertujuan untuk mencegah
timbulnya penyakit. Pemeliharan personal hygiene diperlukan untuk kenyamanan,
kesehatan, keamanan seseorang. Seperti pada orang sehat mampu memenuhi kebutuhan
kesehatannya. Sebliknya pada orang yang sakit memerlukan bantuan perawat untuk
melakukan praktik kesehatan yang rutin. Faktor pribadi dan sosial budaya juga
mempengaruhi praktik hygiene pasien. Perawat menentukan kemampuan pasien untuk
melakukan perawatan diri dan memberikan perawatan hygiene menurut kebutuhan dan
pilihan pasien (perry, 2005).
Personal hygiene diartikan sebagai hygiene perseorangan yang mencakup semua
aktifitas yang bertujuan untuk mencapai kebersihan tubuh, meliputi perawatan kaki dan
kuku untuk mencegah infeksi, bau kaki, dan cedera jaringan lunak. Integritas kaki dan
kuku ibu jari, penting untuk mempertahankan fungsi normal kaki sehingga orang dapat
berdiri atau berjalan dengan nyaman.
B. TUJUAN
Untuk mengetahui bagaimana cara perawatan kaki dan kuku?
C. MANFAAT
a. Bagi penulis dapat meningkatkan kebersihan diri dan perawatan diri
b. Bagi pembaca dapat menambah pengetahuan mengenai bagaiman cara
merawat kaki dan kuku
BAB II
PEMBAHASAN

A. PERAWATAN KAKI DAN KUKU


Menjaga kebersihan kuku merupakan salah satu aspek penting dalam
mempertahankan perawatan diri karena berbagai kuman dapat msuk kedalam tubuh
melalui kuku. Oleh sebab itu, kuku seharusnya tetap dalam keadaan sehat dan bersih.
Secara otomatis kuku terdiri dari atas dasar kuku, badan kuku, dinding kuku, kantung
kuku, akar kuku, dan lunula, kondisi normal, kuku ini dapat terlihat halus, tebal kurang
lebih dari 0,5 mm, transparan dan dasar kuku berwarna merah muda (potter dan perry,
2005).
Perawatan kuku menurutu Eka Fitri Monic Siregar (2015) dalam laoran pengabdian
masyarakat penyuluhan personal hygiene menyebutkan bahwa bentuk kuku bermacam-
macam tergantung dari kegunaannya, ada yang dipilih bulat panjang, tebal dan tumpul.
Kegunaan kuku adalah sebagai pelindung jari, alat kecantikan, senjata, pengais dan
pemegang. Secara anatomis, kuku terdiri atas dasar kuku, kantong kuku, akar kuku dan
lunula. Kuku normal yaitu trlihat halus, tebal kurang lebih 0,5 mm, transparan, dan dasra
kuku berwarna merah muda (Uliya dan Hidayat, 2008). Menurut Uliya dan Hidayat
(2008), maslah atau gangguan pada kuku antara lain:
1. Ingrown Nail. Kuku tangan yang tidak tumbuh-tumbuh dan dirasakan sakit pada
daerah tersebut.
2. Paronychia. Radang disekitar jaringan kuku.
3. Ram’s Horn Nail. Gangguan kuku yang di tandai pertumbuhan yang lambat
disertai kerusakan dasar kuku atau infeksi.
4. Bau tidak sedap. Reaksi mikro orgamisme yang menyebabkan bau tidak sedap

Perawatan kaki dan kuku untuk mencegah infeksi, bau kaki, dan cedera jaringan
lunak. Integritas kaki dan kuku ibu jari, penting untuk mempertahankan fungsi normal
kaki hingga orang dapat berdiri atau berjalan dengan nyaman. Tetapi seringkali orang
tidak sadar akan masalah kaki dan kuku sampai terjadi nyeri atau ketidak nyamanan.
Menjaga kebersihan kuku penting dalam mempertahankan personal hygiene karena
berbagai kuman dapat masuk kedalam tubuh melalui kuku. Oleh sebab itu, kuku
seharusnya tetap dalam keadaan sehat dan bersih. Perawatan dapat digabungkan Selama
mandi atau pada waktu yang terpisah. Tujuan perawatan kaki dan kuku adalah pasien
akan memiliki kulit utuh dan permukaan kulit yang lembut, pasien merasa nyaman dan
bersih, pasien akan memahami dan melakukan metode keperawatan kaki dan kuku
dengan benar.
Cara-cara dalam merawat kuku antara lain: jangan memotong kuku terlalu pendek
dan kuku jari kaki dipotong dalam bentuk lurus, jangan membersikan kotoran dibalik
kuku dengan benda tajam sebab akan merusak jaringan dibawah kuku, potong kuku
seminggu sekali atau sesuai kebutuhan, khusus untuk jari sebaiknya kuku dipotong segera
setalah mandi atau direndam, jangan menggigit kuku karena akan merusak bagian kuku.
Masalah yang dihasilkan karena perawatan yang salah atau kurang pada kaki dan
tangan seperti menggigit kuku atau pemotongan yang tidak tempat dan pemaparan zat-
zat kimia tajam. Rasa tidak nyaman dapat mengarah pada steres fisik dan emosional.
Masalah-masalah tersebut dapat berakibat pada perubahan integritas kulit serta resiko
infeksi.

Berikut ini merupakan masalah umum pada kaki dan kuku (potter dan perry)
1. Kalus: bagian yang mengeras dari epidermis terdiri dari massa sel tanduk dan keratotik.
masalah ini dapat disebabkan oleh friksi atau tekanan local. Kondisi ini dapat
meyebabakan ketidak nyamanan jika memakai alas kaki yang ketat.
2. Katimumul: keratosis disebabkan oleh friksi dan tekanan dari alas kaki. Jaringan dapat
menempel dengan tulang jika dibiarkan tumbuh. Cara berjalan klien akan berubah karena
nyeri.
3. Kutil pada kaki (plantar wart): luka yang menjamur, terlihat pada tumit kaki dan
disebkan oleh virus papiloma. Kutil juga dapat menimbulkan nyeri dan sulit berjalan.
4. Kuku yang tumbuh kedalam: jari kaki atau jari tangang masuk kedalam jaringan yang
halus disekitar kuku. Kuku yang masuk kedalam, akan menimbulkan nyeri local jika
terkena tekanan.
5. Kuku tanduk ram: kuku yang meliuk panjang. Usaha perawat untuk memotong kuku
dapat meyebebkan kerusakan dasar kuku dengan resiko infeksi.
6. Paronisa: inflamasi jaringan sekitar jari, terjadi setelah bintil kuku atau cedera pada
orang yang sering berada di air dan umumnya klien diabetes. Daerah dapat mengalami
infeksi.
7. Bau kaki: diakibat oleh keringat berlebihan perkembangan organisme.kondisi dapat
menyembabkan ketidak nyamanan, kringat berlebihan dapat menimbulkan rasa Malu.
8. Infeksi jamur kaki (tinea pedis ): infeksi jamur pada kaki; disebakan pemakaian alat
kaki yang ketat infek jamur dapat menyebar kebagian tubuh yang lain, terutama tangan.
dapat menular dan sering kambu.

Tanda–tanda awal pada masalah kaki dan kuku biasanya adalah nyeri lunaknya
jaringan. Gejala-gejala ini dapat mempengaruhi postur klien dan kelemahan pada
kelompok otot tertentu.klien dengan diabetes mellitus membutuhkan perawat kaki dan
kuku yang khusus.hal ini disebabkan oleh kurangnya suplain darah dibagian tersebut.
Perawatan kebersihan pada kaki dan kuku umumnya terdiri dari pemotongan secara
teratur,membrsihkan bagian bawah kuku (termasuk membersihkan, memcuci, dan
mengeringkan) dan mememakai alas kaki yang pas. Perendaman dapat dilakukuan ketika
kuku kotor atau tebal. Orangewood stick dapat digunakan untk membersihkan bagian
dalam kuku. Tidak dianjurkan memakai logam karna logam dapat merusak kuku dan
membuat kuku menjadi kotor. Pembersihan daerah antara jari satu dengan jari yang lain
membutuhkan perhatian khusus. Pelunak, misalnya krim dingin dapat menjaga agar kuku
dan kutikula tetap lembut.
Daerah dengan kalus tidak boleh dipotong, sebaiknya melakukan perendaman
beberapa kali untk membantu menghilangkan kalus. Lation sebaiknya dilakukan secara
rutin untuk menjaga kelembapan kulit dan melembutkan daerah kalus. Jika sebaiknya
(kelembapan berlebih atau keringat berlebih ), bedak yang dapat menyerap air dapat
digunakan pada daerah antara jari. Klien harus memakai alas kaki yang pas dan bersih.
Pas bukan berarti ketat, namun nyaman untuk menopang kali.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Menjaga kebesihan kuku merupakan salah satu aspek penting dalam mempertahankan
perawatan diri Karen berbagai kuman dapat masuk ke dalam tubuh melalui kuku. Oleh
sebab itu, kuku seharusnya tetpa dalamkeadaan sehat dan berih. Secara anatomis kuku
terdiri aras dasr kuku, badan kuku, dinding kuku, kantong kuku, akar kuku, dan lunula.
Kondisi normal kuku ini dapat terlihat halus, teba kurang lebih 0,5 mm, transparan, dasar
kuku berwarna merah muda ( potter dan perry, 2005 ).
Kegunaan kuku adalah sebagai pelinung jari, alat kecantikan, senjata, pengais dan
pemegang. Secara anatomis, kuku terdiri atas dasr kuku, badan kuku, dinding kuku,
kantong kuku, akar kuku, dan lunula. Kuku normal yaitu terlihat halus, tebal kurang lebih
0,5 mm transparan, dan dasr kuku berawana merah muda ( Uliya an Hidayat, 2008 ).
Cara-cara dalam merawat kuku antara lain: jangan memotong kuku terlalu pendek dan
kuku jari kaki dipotong dalam bentuk lurus, jangan membersihkan kotorang dibalik kuku
dengan benda tajam sebab akan merusak jaringan dibawah kuku, potong kuku seminggu
sekali atau sesuai kebutuhan, khusus untuk jari sebaiknya kuku dipotong segera setelah
mandi atau direndam, jangan menggigit kuku karena akan merusk bagian kuku.
B. SARAN
Bagi mahasiswa, mengenai makalah yang kami buat, bila ada kesalahan maupun
ketidak lengkapan materi mengenai perawatan kaki dan kuku. Kami mohon maaf,
kamipun sadar bahawa makalah yang kami buat tidaklah sempurna. Oleh Karen itu kami
mengharap kritik dan saran yang membangun.
DAFTAR PUSTAKA

Perry, Potter. 2006. Fundamental keperawatan: konsep, proses, dan praktik.


Jakarta: EGC Kozier, Erb. 2009. Buku ajar praktik keperawatan klinis: ed 5. Jakarta:
EGC.

Anda mungkin juga menyukai