Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENDAHULUAN

KEBUTUHAN PERSONAL HYGIENE

OLEH
ASTRI HARPELI
NPM : 22.14901.15.07

MATA KULIAH : KONSEP DASAR PROFESI

PROGRAM STUDI : PROFESI NERS


STIK BINA HUSADA PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2022-2023
LAPORAN PENDAHULUAN
PERSONAL HYGINE

I. KONSEP KEBUTUHAN
I.1. Definisi Personal hygiene
Personal hygiene berasal dari bahasa Yunani yang berarti personal yang artinya

perorangan dan hygiene berarti sehat. Jadi personal hygiene adalah suatu tindakan untuk

memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis.

Cara perawatan diri manusia untuk memelihara kesehatan mereka disebut higiene

perorangan. (Kasiati & Ni wayan, 2016).

Personal hygiene adalah cara perawatan diri manusia untuk memelihara

kesehatan mereka. Pemeliharaan higiene perorangan diperlukan untuk

kenyamanan individu, keamanaan, dan kesehatan. Praktek hygiene sama dengan

meningkatkan kesehatan (Potter dan Perry, 2012).

Personal Hygiene (kebersihan diri) merupakan perawatan diri yang di lakukan

untuk memelihara kebersihan dan kesehatan diri sendiri baik secara fisik maupun

mental. Tingkat kebersihan diri seseorang umumnya di lihat dari penampilan yang

bersih dan rapih serta upaya yang di lakukan seseorang untuk menjaga kebersihan

dan kerapihan tubuhnya setiap hari (Lyndon saputra,2013).

I.2. Fisiologis sistem

Menurut Potter dan Perry (2012) bahwa macam-macam personal

hygiene adalah sebagai berikut:

1. Perawatankulit

Kulit merupakan organ aktif yang berfungsipelindung,

sekresi, ekskresi, pengaturan temperatur, dan sensasi. Kulitmemiliki

tiga lapisan utama : Epidermis, dermis, dan subkutan.Epidermis


disusun beberapa lapisan tipis dari sel yang mengalami tahapan

berbeda dari maturasi. Selama remaja pertumbuhan dan maturasi

integumen meningkat. Pada wanita sekresi estrogen

menyebabkan kulit menjadi lebih halus, lembut, dan tebal

dengan peningkatan vaskularitas. Kelenjar sebasea menjadi lebih

aktif, yang mempengaruhi remaja untuk berjerawat. Kelenjar

keringat ekrin dan apokrin berfungsi selama pubertas. Remaja

biasanya mulai menggunakan antiperspiran. Frekuensi mandi

dan bershampo yang lebih sering penting untuk mengurangi bau

badan.

2. Perawatan kaki dankuku

Kaki dan kuku seringkali memerlukan perhatian khusus untuk

mencegah infeksi,bau, dan cedera pada jaringan. Perawatan dapat

digabungkan selama mandi atau pada waktu yang terpisah. Seringkali

orang tidak sadar akan masalah kaki dan kuku sampai terjadi nyeri atau

ketidaknyamanan. Masalah dihasilkan karena perawatan yang salah atau

kurang terhadap kaki dan tangan seperti menggigit kuku atau pemotongan

yang tidak tepat, pemaparan dengan zat – zat kimia yang tajam dan

pemakaian sepatu yang tidak pas. Memotong kuku merupakan cara untuk

pemeliharaan kuku dan kaki.

3. PerawatanMulut
Hygiene mulut membantu mempertahankan status kesehatan mulut,

gigi, gusi dan bibir. Menggosok membersihkan gigi dari partikel-partikel

makanan, plak, bakteri, memasase gusi dan mengurangi ketidaknyamanan

yang dihasilkan dari bau dan rasa yang tidak nyaman. Flossing membantu

lebih lanjut dalam mengangkat plak dan tartar di antara gigi untuk
mengurangi inflamasi gusi dan infeksi. Hygiene mulut yang lengkap

memberikan rasa sehat dan selanjutnya menstimulasi nafsumakan.

4. Perawatan Rambut

Penampilan dan kesejahteraan seseorang sering kali tergantung dari

cara penampilan dan perasaan mengenai rambutnya. Penyakit atau

ketidakmampuan mencegah untuk memelihara perawatan rambut sehari-

hari. Rambut akan terlihat kusut dan tidak sehat untuk itu memotong

rambut, menyikat, menyisir, dan bershampo adalah cara untuk

perawatan rambut.

5. Perawatanmata

Secara normal tidak ada perawatan khusus yang diperlukan

untuk mata karene secara terus-menerus dibersihkan air mata dan

kelopak mata dan bulu mata mencegah masuknya partikel asing.

Seseorang hanya memerlukan untuk memindahkan sekresi kering yang

terkumpul pada kantus sebelah dalam atau bulu mata.

6. Perawatantelinga

Hygiene telinga mempunyai implikasi untuk ketajaman

pendengaran bila substansi lilin atau benda asing berkumpul pada kanal

telinga luar yang mengganggu konduksi suara. Hygiene

telingadengancaramembersihkantelingasecarateraturdanjangan

mengorek-ngorek telinga dengan benda tajam.

7. Perawatan hidung

Hidung memberikan indera penciuman tetapi juga memantau

temperatur dan kelembaban udara yang dihirup serta mencegah

masuknya partikel asing ke dalam sistem pernafasan. Akumulasi sekresi


yang mengeras di dalam nares dapat merusak sensasi olfaktori dan

pernafasan. Secara tipikal perawatan hygine hidung adalah sederhana

dengan membersihkan hidung secara teratur.

8. Perawatan perinium
Tujuan dari perawatan perineum adalah untuk mencegah dan

mengontrol infeksi, mencegah kerusakan kulit, meningkatkan

kenyamanan, serta mempertahankan kebersihan diri. Perawatan

perineum adalah pemenuhan kebutuhan untuk menyehatkan daerah

antara paha yang dibatasi vulva dan anus pada ibu yang dalam masa

antara kelahiran placenta sampai dengan kembalinya organ genetik

seperti pada waktu sebelum hamil (Alin, 2011).

I.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygine

MenurutPotterdan Perry (2012 ), faktor-faktor yangdapat mempengaruhi

seseorang untuk melakukan personal hygine yaitu :

1. Citra tubuh

Penampilan umum pasien dapat menggambarkan

pentingnya higiene pada orang tersebut. Citra tubuh merupakan

konsep subjektif seseorang tentang penampilan fisiknya. Citra

tubuh ini dapat sering berubah. Citra tubuh mempengaruhi cara

memepertahankan hygine. Citra tubuh dapat berubah akibat

adanya pembedahan atau penyakit fisik maka harus membuat

suatu usaha ekstra untuk meningkatkan higiene.

2. Praktiksosial

Kelompok-kelompok sosial wadah seorang klien

berhubungan dapat mempengaruhi praktik hygiene pribadi.


Selama masa kanak-kanak, anak-anak mendapatkan praktik

hygiene dari orang tua mereka. Kebiasaan keluarga, jumlah

orang di rumah, ketersediaan air panas dan atau air mengalir

hanya merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi

perawatankebersihan.

3. Status sosioekonomi

Sumber daya ekonomi seseorang mempengaruhi jenis

dan tingkat praktik kebersihan yang dilakukan. Apakah dapat

menyediakan bahan-bahan yang penting seperti deodoran,

sampo, pasta gigi, dan kosmestik (alat-alat yang membantu

dalam memelihara higiene dalam lingkungan rumah).

4. Pengetahuan

Pengetahuan tentang pentingnya higiene dan

implikasinya bagi kesehatan mempengaruhi praktik higiene.

Kendati demikian, pengetahuan itu sendiri tidak cukup, harus

termotivasi untuk memelihara perawatan diri.

5. Variabel Kebudayaan

Kepercayaan budaya pasien dan nilai pribadi mempengaruhi

perawatan higiene. Orang dari latar kebudayaan yang berbeda

mengikuti praktek perawatan diri yang berbeda.

6. Pilihan pribadi

Kebebasan individu untuk memilih waktu untuk

perawatan diri, memilih produk yang ingin digunakan, dan

memilih bagaimana cara melakukan higiene.

pasta gigi, sampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang


untuk menyediakannya.

I.4. Macam-macam gangguan yang mungkin terjadi pada system


1. Masalah pada kulit.

a. Kulit kering disenanknan karena kurang cairan. Lebih terlihat pada

kilit tangan, lengan, kaki dan wajah.

b. Jerawat : inflamantory, erupsi kulit papulopostular.

c. Hirsutisme : pertumbuhan rambut badan dan muka yang

berlebihan terutama pada wanita.

d. Ruam kulit (erithema) : terjadi karena paparan matahari

berlebihan, pelembab atau reaksi alergi.

e. Dermatitis :kontak   inflamasi kulit ditandai dengan letusan eritema

pruritis, nyeri dan lesi bersisik.

f. Abrasi : lapisan epidermis yang hancur/ terpotog sehingga terjadi

perdarahan local dan mengeluarkan cairan serosa.

2. Masalah pada kaki dan kuku

a. Kalus : bagian epidermis mengeras, terdiri dari masa sel tanduk

dan kerototik. Terjadi pada area permukaan kaki atau telapak.

b. Katimumul : disebabkan tekanan dari sepatu dan friksi. Terjadi dia

rea jari kaki dan penonjolam tulang. Biasanya berbentuk bulat,

lonjong/kerucut.

c. Plantar wart : luka menjamur pada tumit kaki karena virus

papiloma.

d. Fisura : sering terjadi diantara jari kaki disebabkan oleh kulit yang

kering dan pecah-pecah.

e. Tinea pedis : disebabkan jamur pada kaki, keretakan kulit antara

jari kaki dengan tumit.


f. Ingrown toenail : disebabkan karena salah pemotongan kuku dapat

menimbulkan nyeri.

3. Masalah pada mulut

a.  Karies gigi : tumbuhnya lubang merupakan kerusakan email gigi yang

berhubungan dengan kekurangn kalsium.

b. Plak : plak, transparan yang melekat pada gigi. Plak mencegah dilusi

asam normal; dan netralisasi karena asam akan merusak gigi.

c. Penyakit periodontal : merupakan penyakit jaringan sekitar gigi.

Penyakit seperti deficit kalkulus, gingival bengkak, peradangan dan

alveolar hancur.

d. Halitosis : sidebut juga bau nafas yang disebabkan oleh intake

makanan tertentu dan infeksi. Halitosis juga disebabkan karena kondisi

sistemik karena penyakit liver dan diabetes.

e. Keilosis : timbulnya bibir retak. Disebabkan salvias berlebih, nafas

mulut dan defisiendi riboflavin.

f. Stomatitis / sariawan: disebabkan oleh tembakau, defisiensi vitamin,

infeksi bakteri atau virus dan kemoterapi.

g. Glositis / peradangan lidah : disebabkan oleh infeksi/cedera, luka

bakar/gigitan.

h. Gingginvitis / peradangan gusi : defisiensi vitamin dan personal

hygiene yang buruk.

4. Masalah pada rambut

a. Ketombe : pelepasan kulit kepala yang disertai rasa gatal. Dapat

disebabkan karena bersampo yang tidak teratur.


b. Alpoesia / kehilangan rambut : dapat disebabkan penggunaan alat

pelurus rambut, pengikat rambut dan pemakaian produk pembersih

rambut yang tidak cocok. Alopesia terlihat dibagian perifer

tumbuhnya rambut.

c. Pediculosis capitis / kutu pada rambut.: kutu ini menghisap darah dan

meninggalkan telurnya. Penderita akan merasa gatal sekali saat kutu

menghisap dan akan timbul bintik hemoragik.

d. Pediculosis sorporis : yaitu kutu pada badan, seperti diketiak.

Pediculosis pubis : yaitu kutu pada daerah genitalia.

II. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KLIEN GANGGUAN PERSONAL


HYGINE
II.1. Pengkajian
II.1.1. Riwayat Keperawatan
1)      Keluhan utama
2)      Riwayat kesehatan sekarang
3)      Riwayat kesehatan penyakit dahulu
4)      Riwayat kesehatan keluarga
II.1.2. Pemeriksaan fisik
1) Rambut : keadaan kesuburan rambut, keadaan rambut yang mudah

rontok, keadaan rambut yang kusam, keadaan tekstur.

2) Kepala :botak/alopesia, ketombe, berkutu, adakah eritema,

kebersihan.

3) Mata : apakah sclera ikterik, apakah konjugntiva pucat, kebersihan

mata, apakah gatal/mata merah.

4) Hidung : adakah pilek, alergi, perubahan penciuman, kebersihan

hidung, keadaan membrane mukosa, adakah septum deviasi.

5) Mulut : keadaan mukosa mulut, kelembapan, kebersihan.


6) Gigi : adakah karang gigi, adakah karies, kelengkapan gigi

7) Telinga : adakah kotoran, adakah lesi, bentuk telinga.

8) Kulit : kebersihan, adakah lesi, keadaan turgor kulit, warna kulit,

suhu.

9) Kuku : bentuk, warna, adanya lesi, pertumbuhan.

10) Genitalia : kebersihan, pertumbuhan rambut pubis, keadaan kulit.

II.1.3. Pemeriksaan Penunjang


Pemeriksaan penunjang untuk pasien stroek
1. Pemeriksaan radiologi
a. USG
b. CT-Scan
2. Pemeriksaan laboraterium
a. Pemeriksaan darah lengkap

II.2. Dignosa keperawatan (SDKI )


Diagnosa 1: Defisit perawatan diri mandi ( D.0109 )
II.2.1. Definisi
Defisit perawatan diri mandi adalah Tidak mampu melakukan atau
menyelesaikan aktivitas perawatan diri,
II.2.2. Penyebab
1. Ganggan muskuloskeletal
2. Gangguan Neuromuskuler
3. Kelemahan
4. Gangguan psikologis atau psikotik
5. Penurunan motivasi/minat

II.2.3. Gejala dan tanda mayor


Subjektif :
1. Menolak melakukan perawatan diri
Objektif :
1. Tidak mampu mandi/mengenakan pakaian /makan /ke toilet/berhias secara
Mandiri.
2. Minat melakukan perawatan diri kurang
2.2.4. Gejala dan tanda minor
Subjek :
Tidak tersedia
Objektif :
Tidak tersedia
2.2.5. Kondisi Klinis terkait
1. Stroke
2. Cedera medulla spinalis
3. Depresi
4. Artritis rheumatoid
5. Delirium
6. Gangguan amnestic
7. Skizoprenia dan gangguan psikotik lain
8. Demensia
9. Retardasi mental
10.Fungsi penilaian terganggu
2.3. Luaran Keperawatan ( SLKI )
2.3.1. Luaran Keperwatan dan Label
Perawatan diri ( L.11103 )
2.3.2. Definisi
Kemampuan melakukan atau menyelesaikan aktivitas perwatan diri
2.3.3. Ekspresi
Meningkat
2.3.4. Kriteria Hasil Menurun cukup Sedang Cukup Meningkat
Menurun Meningkat
- Kemampuan mandi 1 2 3 4 5
- Kemampuan mengenakan 1 2 3 4 5
Pakaian
- Kemampuan makan 1 2 3 4 5
- Kemampuan ke toilrt 1 2 3 4 5
- Verbalisasi keinginan 1 2 3 4 5
Melakukan perawatan diri
- Minat melakukan perawatan 1 2 3 4 5
Diri
- Mempertahankan kebersihan 1 2 3 4 5
Diri
- Mempertahankan kebersihan 1 2 3 4 5
Mulut.
2.4. Intervensi Keperwatan ( SIKI )
2.4.1. Intervensi dan label
Dukungan perawatan diri ( I.11348 )
2.4.2 Definisi
Memfsilitasi pemenuhan kebutuhan perawatan diri
2.4.3 Tindakan (Observasi,Terapeutik,Edukasi,Kolaborasi )
Observasi :
- Identifiksi kebiasaan aktivitas perawatan diri sesuai usia
- Monitor tingkat kemandirian
- Identifikasi kebutuhan alat bantu kbersihan diri ,berpakaian berhias dan makan.
Terapeutik ;
- Sediakan lingkungan yang terapeutik missal suasana hangat rilek dan privasi
- Siapkan keperluan pribadi missal farpum sikat gigi dan sabun mandi
- Dampingi dalam melakukan perawatan diri sampai mandiri
- Fsilitasi umtuk menerima keadaan ketergantungan
- Fasilitsi kemandirian ,bantu jika tidak mampu melakukan perwatan diri
- Jadwalkan rutinitas perwatan diri.
Edukasi :
- Anjurkan melakukan perwatan diri secara konsisten sesuai kemampuan
Kolaborasi ;
- Konsultasi dengan dokter dan tim medis.
Daftar Pustaka

Potter, P.A & Perry A.G. 2012.  Fundamental of Nursing.  Jakarta : EGC
PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan indonesia Edisi 1
Cetakan III ( Revisi ).
PPNI 2018. Standar intervensi keperwatan Indonesia Edisi 1
Cetakan II
PPNI 2019. Standat luaran keperwatan Indonesia Edisi 1
Cetakan II

Anda mungkin juga menyukai