OLEH
DEWA AYU MADE FEBRIARI
(193213009/ A-13A)
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
PERSONAL HYGIENE
A. KONSEP DASAR
1. Definisi Personal Hygiene
Personal hygiene berasal dari bahasa Yunani yang berarti personal yang
artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Jadi personal hygiene adalah suatu
tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk
kesejahteraan fisik dan psikis. Cara perawatan diri manusia untuk memelihara
kesehatan mereka disebut higiene perorangan. Personal hygiene atau kebersihan
diri adalah upaya seseorang dalam memelihara kebersihan dan kesehatan untuk
memperoleh kesejahteraan fisik dan psikologis.
Pemenuhan kebutuhan personal hygine biasanya menyangkut tentang
kebutuhan untuk kebersihan diri secara mandiri. Gangguan pada personal hygine
dapat terjadi pada semua tingkat umur.
Pemeliharaan personal hygiene berarti tindakan memelihara
kebersihan dan kesehatan diri seseorang untuk kesejahteraan fisik dan
psikisnya. Seseorang dikatakan memiliki personal hygiene baik apabila,
orang tersebut dapat menjaga kebersihan tubuhnya yang meliputi
kebersihan kulit, gigi dan mulut, rambut, mata, hidung, dan telinga, kaki
dan kuku, genitalia, serta kebersihan dan kerapihan pakaiannya. Macam-
macam personal hygiene dan tujuannya adalah:
a. Perawatan kulit
Kulit merupakan organ aktif yang berfungsi sebagai pelindung dari
berbagai kuman atau trauma, sekresi, eksresi, pengatur temperature, dan
sensasi, sehingga diperlukan perawatan yang adekuat dalam
mempertahankan fungsinya. Tujuan perawatan kulit adalah pasien akan
memiliki kulit yang utuh, bebas bau badan, pasien dapat mempertahankan
rentang gerak, merasa nyaman dan sejahtera, serta dapat berpartisifasi dan
memahami metode perawatan kulit.
b. Mandi
Memandikan pasien merupakan perawatan higienis total. Mandi
dapat dikategorikan sebagai pembersihan atau terapeutik. Mandi ditempat
tidur yang lengkap diperlukan bagi pasien dengan ketergantungan total
dan memerlukan personal higiene total.
c. Hygiene mulut
Pasien immobilisasi terlalu lemah untuk melakukan perawatan
mulut, sebagai akibatnya mulut menjadi terlalu kering atau teriritasi dan
menimbulkan bau tidak enak. Masalah ini dapat meningkat akibat penyakit
atau medikasi yang digunakan pasien. Perawatan mulut harus dilakukan
setiap hari dan bergantung terhadap keadaan. Tujuan perawatan hygiene
mulut pasien adalah pasien akan memiliki mukosa mulut utuh yang
terhidrasi baik serta untuk mencegah penyebaran penyakit yang ditularkan
melalui mulut (misalnya tifus, hepatitis), mencegah penyakit mulut dan
gigi, meningkatkan daya tahan tubuh, mencapai rasa nyaman, memahami
praktik hygiene mulut dan mampu melakukan sendiri perawatan hygiene
mulut dengan benar.
d. Perawatan Rambut
Penampilan dan kesejahteraan seseorang seringkali tergantung dari
cara penampilan dan perasaan mengenai rambutnya. Penyakit atau
ketidakmampuan mencegah seseorang untuk memelihara perawatan
rambut sehari-sehari. Menyikat, menyisir dan bersampo adalah cara-cara
dasar higienis perawatan rambut. Tujuan perawatan rambut adalah pasien
akan memiliki rambut dan kulit kepala yang bersih dan sehat, pasien akan
mencapai rasa nyaman dan harga diri, dan pasien dapat berpartisifasi
dalam melakukan praktik perawatan rambut.
e. Kuku
Menjaga kebersihan kuku penting dalam mempertahankan personal
hygiene karena berbagai kuman dapat masuk kedalam tubuh melalui kuku.
Oleh sebab itu, kuku seharusnya tetap dalam keadaan sehat dan bersih.
Perawatan dapat digabungkan selama mandi atau pada waktu yang
terpisah. Tujuan perawatan kaki dan kuku adalah pasien akan memiliki
kulit utuh dan permukaan kulit yang lembut, pasien merasa nyaman dan
bersih, pasien akan memahami dan melakukan metode perawatan kaki dan
kuku dengan benar.
f. Genitalia
Perawatan genitalia merupakan bagian dari mandi lengkap. Pasien
yang paling butuh perawatan genitalia yang teliti adalah pasien yang
beresiko terbesar memperoleh infeksi. Tujuan perawatan genitalia adalah
untuk mencegah terjadinya infeksi, mempertahankan kebersihan genitalia,
meningkatkan kenyamanan serta mempertahankan personal higiene.
PATHWAY
Kelemahan Fisik
5. Komplikasi
a. Fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya
kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan yang sering timbul adalah
gangguan integritas kulit, gangguan membran mukosa mulut, infeksi pada mata
dan telinga dan gangguan fisik pada luka.
b. Gangguan psikososial
Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah gangguan
kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan harga diri,aktualisasi diri dan gangguan
kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan harga,aktualisasi diri dan gangguan interaksi
sosial.
6. Penatalaksanaan
A. Penatalaksanaan secara medis
Menurut Wahit Iqbal Mubarak dkk, (2015) terdapat beberapa macam
penata laksana personal hygiene, yaitu:
f. Personal hygiene pada gigi dan mulut Cara merawat hidung dan mulut :
1. Tidak makan-makanan yang terlalu manis dan asam
2. Tidak menggunakan gigi atau mencongkel benda keras.
3. Menghindari kecelakaan seperti jatuh yang menyebabkan gigi patah.
4. Menyikat gigi sesudah makan dan khususnya sebelum tidur.
5. Menyikat gigi dari atas kebawah dan seterusnya
6. Memakai sikat gigi yang berbulu banyak, halus dan kecil.
7. Memeriksa gigi secara teratur setiap enam bulan.
Tindakan keperawatan pada pasien dengan cara membersihkan dan menyikat
gigi dan mulut secara teratur. Tujuan perawatan ini mencegah infeksi pada mulut
akibat kerusakan pada daerah gigi dan mulut, membantu menambah nafsu makan
dan menjaga kebersihan gigi dan mulut
A. Pengkajian
1. Identitas :
a. Nama
b. Umur
c. Jenis kelamin
d. Alamat pendidikan
e. Agama
f. Pekerjaan
g. Tanggal MRS
h. No registrasi, dll.
2. Keluhan utama
3. Riwayat keperawatan
a. Faktor yang mempengaruhi personal hygine
b. Pola kebersihan tubuh
c. Kebiasaan personal hygine (mandi, oral care, perawatan kuku dan kaki,
perawatan rambut, mata, hidung dan telinga.
4. Pemeriksaan fisik
a. Pemeriksaan Fisik
b. Pada pemeriksaan fisik, kaji hygiene personal individu mulai dari
ekstremitas atas sampai bawah.
c. Rambut. Amati kondisi rambut ( warna, tekstur, kuantitas ), apakah
tampak kusam ? apakah di temukan kerontokan ?
d. Kepala. Amati dengan seksama kebersihan kulit kepala. Perhatikan adanya
ketombe, kebotakan, atau tanda-tanda kemerahan.
e. Mata. Amati adanya tanda-tanda ikterus, conjungtiva pucat, secret pada
kelopak mata, kemerahan, atau gatal-gatal pada mata
f. Hidung. Amati kondisi hidung, kaji adanya sinusitis, perdarahan hidung,
tanda-tanda pilek, yang tidak kunjung sembuh, tanda-tanda alergi, atau
perubahan pada daya penciuman.
g. Mulut. Amati kondisi mukosa mulut dan kaji kelembabannya. Perhatikan
adanya lesi, tanda-tanda radang,gusi, atau sariawan, kekeringan, atau
pecah-pecah.
h. Gigi. Amati kondisi dan kebersihan gigi. Perhatikan adanya tanda-tanda
karang gigi, caries, gigi pecah-pecah, tidak lengkap, atau gigi palsu.
i. Telinga. Amati kondisi dan kebersihan telinga. Perhatikan adanya serumen
atau kotoran pada telinga, lesi, infeksi, atau perubahan daya pendengaran.
j. Kulit. Amati kondisi kulit ( tekstur, turgor, kelembaban ) dan
kebersihannya. Perhatikan adanya perubahan warna kulit, stria, kulit
keriput, lesi, atau pruritus.
k. Kuku tangan dan kaki. Amati bentuk dan kebersihan kuku perhatikan
adanya kelainan atau luka.
l. Genetelia. Amati kondisi dan kebersihan genetelia berikut area perineum.
Perhatikan pola pertumbuhan rambut pubis. Pada laki-laki, perhatikan
kondisi skrotum dan testisnya.
m. Hygiene personal secara umum. Amati kondisi dan kebersihan kulit secara
umum perhatikan adanya kelainan pada kulit atau bentuk tubuh
5. Data
DS ( data subyektif) :
a. Malas beraktivitas
b. Intraksi kurang
c. Kegiatan kurang
d. Pasien merasa lemah.
DO ( data obyektif) :
a. Badan dan pakaian kotor
b. Rambut kotor
c. Mulut dan gigi bau
d. Kulit kusam dan kotor
e. Kuku kotor
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan yang menjelaskan respons
manusia (status kesehatan atau resiko perubahan pola) dari individu atau
kelompok dimana perawat secara akuntabilitas dapat mengidentifikasi dan
memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga status kesehatan menurunkan,
membatasi, mencegah, dan merubah (a Carpenito, 2000).
Berikut ini adalah salah satu contoh rencana keperawatan.
Diagnosa yang dapat diangkat:
a. Defisit perawatan diri b/d kelemahan ditandai dengan tidak mampu
mandi/mengenakan pakaian/makan/ke toilet/berhias secara pribadi
C. Intervensi/Rencana Keperawatan
Rencana asuhan keperawatan untuk klien dengan gangguan personal
hygiene harus meliputi beberapa pertimbangan yaitu hal – halyang disukai klien,
kesehatan klien serta keterbatasan yang dimilikinya. Selain itu perawat perlu
mempertimbangkan waktu yang tepat untuk memberikan asuhan keperawatan
serta fasilitas dan tenaga yang tersedia.
D. Implementasi Keperawatan
Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan
yang telah di susun pada tahap perencanaan. Ukuran intervensi keperawatan yang
diberikan kepada klien terkait dengan dukungan, pengobatan, tindakan untuk
memperbaiki kondisi, pendidikan untuk klien-keluarga, atau tindakan untuk
mencegah masalah kesehatan yang muncul dikemudian hari.
E. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan personal hygiene
berdasarkan kriteria hasil pada tujuan keperawatan yaitu:
a. Pasien mampu berpakaian dan berpenampilan rapo secara mandiri
b. Kebutuhan personal hygiene pasien : eleminasi terpenuhi
c. Pasien mampu mempertahankan mobilitas yang diperlukan untuk ke
kamar mandi dan menyediakan perlengkapan mandi
d. Pasien mampu makan secara mandiri/dibantu
DI RUANG SYARAF
TANGGAL 21-07-2020
1. Pengkajian
1.1 Identitas
1. Identitas Pasien
Nama : Ny.s
Umur : 64 Tahun
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Menikah
Pendidikan :
Pekerjaan : wirausaha
Alamat :Jalan Raya Singapadu,Gianyar
Tanggal Masuk : 19 juli 2020
Tanggal Pengkajian : 21 juli 2020
No. Register : 200404
Diagnosa Medis : Stroke Non Hemorrhagic
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny.D
Umur : 44 Tahun
Hub. Dengan Pasien : Saudara
Pekerjaan : PNS
Alamat : Jalan Raya Singapadu,Gianyar
2.1 Status Kesehatan
1. Status Kesehatan Saat Ini
a. Keluhan Utama (Saat MRS dan saat ini)
Pasien mengeluhkan lemas dan tanggan kiri tidak bisa digerakkan.
b. Alasan masuk rumah sakit dan perjalanan penyakit saat ini
Pasien merasakan lemas dan tanggan kiri tidak bisa digerakkan.
2. Satus Kesehatan Masa Lalu
a. Penyakit yang pernah dialami
Tidak ada penyakit yang pernah dialami.
b. Pernah dirawat
Pasien mengatakan tidak pernah di rawat sebelumnya.
c. Alergi
Pasien mengatakan tidak ada alergi obat.
d. Kebiasaan (merokok/kopi/alkohol dll)
Pasien mengatakan tidak mempunyai kebiasaan merokok, minum kopi
ataupun alkohol.
3. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keturunan dan tidak ada
anggota keluarganya yang memiliki penyakit yang sama dengan penyakit yang
dideritanya
4. Diagnosa Medis dan therapy
a. Diagnosa Medis : Stroke Hemorrhagic
b. Therapy : Tidak terkaji
3. Pola Eliminasi
a. BAB
1) Sebelum sakit : Pasien mengatakan BAB normal 1-2 kali sehari dengan
konsistensi lembek, warna kecoklatan, tidak adanya darah.
2) Saat sakit: Pasien mengatakan BAB normal dengan konsistensi lembek
terkadang cair, warna kekuning-kuningan.
b. BAK
1) Sebelum sakit : pasien mengatakan buang air kecil normal berwana
kuning dan berbau amis, sehari bisa 2-5 kali dan bisa bisa mengontrol
BAK
2) Saat sakit: pasien mengatakan saat sakit BAK normal berwarna kuning
dan berbau amis
4. Pola aktivitas dan latihan
a. Aktivitas
Kemampuan 0 1 2 3 4
Perawatan Diri
Makan dan minum
Mandi
Toileting
Berpakaian
Berpindah
0: Mandiri, 1: Alat bantu, 2: Dibantu orang lain, 3: Dibantu orang lain dan alat, 4:
Tergantung total.
b. Latihan
1) Sebelum sakit: Pasien mengatakan sebelum sakit beraktivitas
seperti biasa
2) Saat sakit : pasien mengatakan saat sakit pasien tidak bisa
melakukan aktivitas seperti biasa, karena badan terasa lemas dan
tanggan kiri tidak bisa di gerakkan
Etiologi
Data Masalah
(Sesuai Dengan Patofisiologi)
DS: Defisit Perawatan Diri
a.Pasien Status Kesehatan Menurun
mengatakan
lemas Kelemahan Fisik
3. Diagnosa Keperawatan
Tanggal/
Tanggal
No Jam Diagnosa Keperawatan Ttd
Teratasi
Ditemukan
1 Selasa,21 juli Defisit Perawatan Diri berhubungan
2020 dengan kelemahan ditandai dengan
Ds :
a. Pasien mengatakan badan lemas
b. pasien mengatakan tangan kiri
tidak bisa digerakkan
Do:
a. tercium bau agak tidak sedap
b. pasien belum mandi 3 hari
c. rambut berantakan
4. Rencana Keperawatan
DAFTAR PUSTAKA
Dwi Widiarti. 2010. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta : Buku Kedokteran
EGC.
Hamin handi. 2013. Asuhan Keperawatan Berdasarkam Diagnosa Medis dan Nanda .
Jakarta : Media Action
Musrifatul Uliyah. 2012. Buku Ajar Kebutuhan Manusia edisi 1. Surabaya : Health-
Books Publishing.