Tn. ST (♂) berusia 49 tahun dengan berat badan 70 kg MRS tanggal 1 September
2021 dengan nomor RM 02-23-82 di ruang Srikandi dan masih di RS hingga tanggal 6
September 2021. Pasien mengeluh nyeri dada sebelah kiri tembus sampai punggung menjalar
ke lengan kiri sejak jam 11.00 (3 jam), terasa ampeg, keringat dingin, nyeri sedang serasa
ditarik dan terus menerus. Riwayat penyakit yaitu gastritis dan ansietas. Riwayat pengobatan
yaitu alprazolam, antiprestin 20 mg 1 x 1, obat racikan (risperidon 1 mg dan diazepam 2 mg)
1 x 1 malam, CPZ 1 x ¼, sucralfate, lansoprazole, flunarizine. Diagnosa awal MRS adalah
Susp AMI inferial somatisasi. Diagnosa akhir yaitu IHD, dispepsia.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. ST
DENGAN DIAGNOSA MEDIS IHD
DI RS X RUANG SRIKANDI
A. PENGKAJIAN
1. Data Umum
Identitas Klien
Nama : Tn. ST
Umur : 49 Tahun
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Marital : Sudah menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Denpasar
Tanggal Masuk : 1 September 2021
Tanggal Pengkajian : 1 September 2021
No. Register : 02-23-82
Diagnosa Medis : IHD
2. Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama
Pasien mengeluh nyeri dada sebelah kiri tembus sampai punggung menjalar ke lengan
kiri sejak jam 11.00 (3 jam)
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke ruang Srikandi pada tangggal 1 September 2021 dengan keluhan nyeri
dada sebelah kiri tembus sampai punggung menjalar ke lengan kiri sejak jam 11.00 (3
jam), terasa ampeg, keringat dingin, nyeri sedang serasa ditarik dan terus menerus.
Genogram :
X X
Keterangan :
:Laki-laki : Garisketurunan
:GarisPernikahan 0 :Klien
b. Pola Nutrisi-Metabolik
Sebelum sakit:
Pasien mengatakan sebelum sakit biasanya pasien makan 3 kali sehari dengan lauk,
sayur, nasi dan tidak ada pantangan terhadap makanan. Pasien mengatakan sebelum
sakit biasanya pasien minum 6-7 gelas sehari (1.400 ml)
Saat sakit:
Pasien mengatakan saat sakit pasien makan 3 kali sehari tetapi hanya 1 sendok
makan saja. Keluarga pasien mengatakan saat sakit pasien minum kurang lebih 2
sampai 3 gelas sehari (700ml), pasien mengatakan alasan beliau makanya berkurang
karena nafsu makan menurun.
c. Pola Eleminasi
- BAB
1) Sebelum sakit:
Pasien mengatakan sebelum sakit pasien biasanya BAB 2 kali sehari dengan
konsistensi lembek, warna kekuningan dan bau khas feses.
2) Saat sakit:
Pasien mengatakan saat sakit pasien BAB 1 hari sekali dengan konsistensi
lembek, warna kekuningan dan bau khas feses.
- BAK
1) Sebelum sakit:
Pasien mengatakan sebelum sakit biasanya pasien BAK 6-7 kali sehari
dengan warna kekuningan serta bau khas urine
2) Saat sakit:
Pasien mengatakan warna urine jernih
d. Pola Aktivitas dan Latihan
A. Aktivitas
Mandi
Toileting
Berpakaian
Berpindah
0: mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4:
tergantung total
B. Latihan
Sebelum sakit :
Pasien mengakatan bekerja seperti biasa sebagai buruh
Saat sakit :
Pasien mengatakan berhenti bekerja semenjak sakit
G. Pola Seksual-Reproduksi
Pasien berjenis kelamin laki-laki, pasien mengatakan tidak ada keluhan dalam
reproduksi pasien.
I. Pola Nilai-Kepercayaan
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan biasanya sembahyang setiap sore hari
Saat sakit :
Pasien mengatakan pasien hanya berdoa di tempat tidur rumah sakit
4. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum : Klien tampak meringis kesakitan
b. Tingkat Kesadaran: Composmentis
GCS : 4.5.6
c. Tanda Vital
d. Pemeriksaan Fisik
1. Kepala
Inspeksi: Bentuk kepala simetris, warna rambut hitam dan tidak ada kerontokan ,kulit
kepala bersih
2. Mata
3. Hidung
4. Mulut
6. DATA TAMBAHAN
Profil pengobatan pasien selama MRS
Tanggal pemberian
Obat Dosis Frekuensi Rute
IGD 1/9 2/9 3/9 4/9 5/9 6/9
Oksigen 3 lpm Inhalasi
Infus RL 20 tpn Infus
Pantoprazole 40 mg 2x1 Injeksi
Sucralfate 500mg/5 mL 3x1 Oral
Ondansentron 4mg/2mL 3x1 Injeksi
Clopidogrel 75 mg 1x1 Oral 4 tab
Aspilet 80 mg 2x1 Oral 4 tab
Morfin 10 mg/mL 1 ampul Injeksi
ISDN 5 mg 3x1 Oral
Ketorolac 30mg/mL 2x1 Injeksi
Dobutamin 250mg/ 2mcg=1,5cc/ja syringepum
mL m
Alprazolam 0,5 mg prn oral
1. ANALISA DATA
Data Etiologi Masalah Kolaboratif /
Keperawatan
DS: Penyempitan Arteri koroner Nyeri akut b.d agen
P: Penyempitan Arteri cidera fisiologis
koroner (ketidakseimbangan
Q: Seperti Ditarik Oksigen terganggu suplai darah dan oksigen
R: Dada sebelah kiri ke miokardium)
tembus sampai punggung
menjalar ke lengan kiri Aliran darah terganggu
S: 4-6
T: Terus Menerus
-Pasien mengatakan Penurunan kemampuan
berkeringan dingin pembuluh darah melebar
DO:
- Pasien terlihat meringis
- Pasien terlihat gelisah Suplai oksigen ke arteri koroner
Irama napas menurun
cepat/takipneu
- TD: 110/70 mmHg
- N: 100x/menit Hipoksia
Metabolisme anaerob
Nyeri akut
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nyeri akut b.d agen cidera fisiologis (ketidakseimbangan suplai darah dan oksigen ke
miokardium)
3. INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi Rasional
(SIKI)
1 Nyeri Akut Setelah dilakukan asuhan Manajemen nyeri
keperawatan selama 3x24 O :
jam,di harapkan tingkat nyeri 1. Identifikasi lokasi 1. Untuk mengetahui
menurun dengan kriteria karakteristik, lokasi
hasil: durasi, frekuensi, karakteristik,durasi,
- Keluhan nyeri menurun kualitas dan frekuensi, kualitas
(skala nyeri 1-3) intensitas nyeri dan intensitas nyeri
- Meringis menurun 2. Monitor efek 2. Untuk mengetahui
- Frekuensi nadi membaik samping adanya efek samping
(60-100x/menit) penggunaan penggunaan
- Tekanan darah membaik analgetik anallgetik
(100/80- N:
120/80mmHg) 3. Berikan teknik 3. Untuk membantu
non farmakologis pengobatan
C:
6. Kolaborasi
pemberian 6. Membantu
analgetik ( morfin mengurangi nyeri
10mg/ml, ISDN pada pasien
5mg, ketorolac
30mg/dl )