Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KEPERAWATAN PALIATIF

ENAM ELEMEN PENENTU EFEKTIVITAS PALLIATIVE CARE

Disusun oleh :
Ni Komang Devi Arianti
193213028
A-13 Keperawatan

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI

DENPASAR

2021
Enam Elemen Penentu Efektivitas Palliative Care

1. Case management
Case management merupakan kegiatan berulang untuk keberhasilan upaya penilaian dan
penggalian kebutuhan masing-masing individu dalam perawatan paliatif.Kebutuhan ini
mencakup aktivitas sehari-hari dan kesejahteraan sosial.Dalam case management dilakukan
koordinasi layanan secara berkala dengan berbagai sektor kesehatan termasuk layanan social dan
keagamaan.
 Keuntungan : dengan adanya kegiatan berulang dalam upaya keberhasilan penilaian dan
penggalian kebutuhan masing-masing individu dalam perawatan paliatif maka
keberhasilan akan mudah dicapai dengan sempurna karena adanya kegiatan berulang
maka kita dapat memperbaiki tindakan kit ajika ada yang salah dan kita sebagai tenaga
kesehatan juga semakin mudah untuk memberikan perawatan paliatif kepada pasien
dengan pelayanan di berbagai sektor kesehatan termasuk layanan social dan keagamaan.
 Kerugian : kemampuan tenaga kesehatan melakukan kegiatan berulang-ulang sehingga
memerlukan waktu yang cukup lama dan membuat perawat kesulitan mencari data-data
serta mengkaji secara menyeluruh dari berbagai aspek yang berbeda-beda.
2. Shared care
Dalam beberapa penelitian, shared care dilaporkan sebagai elemen efektif layanan paliatif.
Karakteristik elemen ini adalah klinisi yang bekerja bersama profesi kesehatan dari disiplin lain,
focus pada komunikasi dan koordinasi, serta respon cepat sesuai kebutuhan dan strategi navigasi.
 Keuntungan : keuntungan dari shared care yaitu pada saat pemberian perawatan palliative
care dan semua tenaga kesehatan bekerja sama dalam satu tim untuk mencapai tujuan
yang sama maka perawatan paliatif terhadap pasien ini akan menghasilkan tujuan yang
baik, dari elemen ini semua tenaga kesehatan bisa bertukar pikiran tidak hanya dari sudut
pandang namun dari berbagai sudut pandang misalnya ada seorang ahli gizi yang
memberikan masukan mengenai makanan yang dimakan oleh pasien,ada seorag dokter
yang membantu perawat dalam memberikan pelayana kepada pasien sehingga perawat
tersebut tidak hanya mengambil tindakan dari sudut pandangnya saja namun bisa
bertukar pikiran dengan tenaga medis lainnya.
 Kerugian : jika kerja bersama tim maka sangat susah untuk mencapai tujuan apabila
terjadi salah penyampaian atau kurangnya komunikasi kordinasi antar tim.
3. Specialist outreach services
Dalam skala internasional , specialist outreach services telah diadopsi untuk meningkatkan
outcone untuk underserved population melalui pemantapan klinik spesialis di praktek layanan
primer perkotaan, pemantapan klinik spesialis di rumah sakit daerah yang tidak punya dokter
spesialis, dan pemantapan klinik sub spesialis di pusat regional.
 Keuntungan : Adanya specialist outreach services memberikan dampak yang baik kepada
pasien karena jika seorang pasien yang kurang terlayani Dalam hal perawatan paliatif
maka disini dikhususkan pembuatan pelayanan yang terjangkau sehingga pasien dapat
mendapatkan pelayanan dengan maksimal. Dengan klinik khusus perawatan paliatif tidak
ada gangguan lain , pasien akan focus pada pelayanan paliatif yang diterimanya serta
dapat meningkatkan outcome pasien, menjamin penyampaian layanan Kesehatan lebih
efisien dan konsisten berbasis bukti ilmiah, serta menurunkan layanan rawat inap.
 Kerugian : jika specialist outreach services hanya ada di daerah perkotaan maka sangat
dikhawatirkan penduduk atau pasien yang tinggal di daerah pedesaan atau daerah yang
jauh dari perkotaan yang emmerlukan waktu sangat lama untuk pergi ke kota sehingga
outcome yang dihasilkan kurang maksimal.
4. Managed clinical networks
Managed clinical networks merupakan jejaring klinis (clinical networks) yang telah lama
diintegrasikan dengan berbagai sistem layanan Kesehatan. Tujuannya menjamin akses layanan
Kesehatan yang bermutu dan clinically-effective bagi populasi dengan akses dan outcome
rendah. Jaringan ini memfasilitasi hubungan formal antara kelompok profesi Kesehatan dan
organisasi dari layanan primer, sekunder, dan tersier untuk bekerja secara terkoordnir serta tanpa
memandang Batasan-batasan profesi dan organisasi. Batasan-batasan ini biasanya terkait
pendanaan dan Batasan geografisnya.
 Keuntungan : dengan adanya managed clinical network maka akan sangat mudah bagi
sebuah tim kesehatan atau tenaga kesehatan untuk berdiskusi mengenai perawatan paliatif
yang akan diberikan kepada pasien selain itu tenaga kesehatan juga sangat mudah
berkomunikasi antara satu sama lainnya.Managed clinical network membuat pelayanan
paliatif menjadi lebih efektif dan efisien.
 Kerugian : dengan adanya managed clinical network maka membutuhkan dana yang
lebih besar serta dengan keterbatasan daerah atau tempat menjadikan informasi kurang
jelas sehingga mengakibatkan perawatan akan terganggu.
5. Integrated care
Pelayanan integrasi merujuk kepada koordinasi beberapa pusat pelayanan sesuai kebutuhan
pasien dan keluarganya. Tujuannya untuk memastikan keberlanjutan layanan kesehatan.
Pelayanan terpadu mengharuskan pasien dan keluarganya terlibat dalam pembuatan keputusan
dan menetapkan tujuan perawatan.
 Keuntungan : dengan adanya integrated care keluarga pasien dan pasien dapat terlibat
dalam memutuskan dan menetapkan tujuan perawatan sehingga tidak melanggar hak-hak
pasien serta dari pihak tenaga medis akan melakukan tindakan sesuai dengan keputusan
pasien apakah menolak atau menyetujui sehingga tidak ada tenaga medis yang memaksa
pasien melakukan tindakan yang tidak diinginkan.
 Kerugian : Apabila keputusan diambil oleh keluarga atau pasien tidak dipikirkan secara
matang maka dapat menimbulkan perawatan yang kurang efektif dengan hasil yang
kurang maksimal.
6. Volunteers
Sukarelawan memegang peran penting dalam pemberian layanan paliatif, misalnya dalam
kondisi minimnya tenaga kesehatan. Model layanan paliatif menggunakan volunteer telah jamak
digunakan namun bukti dan implementasi dan evaluasinya masih terbatas.
 Keuntungan : dengan adanya sukarelawan pengeluaran dana sangat minim dan kondisi
tenaga kesehatan juga yang sangat minim sehingga dengan adanya sukarelawan sangat
membantu tenaga kesehatan bekerja sama memberikan pelayanan paliatif kepada pasien.
 Kerugian : Volunteers tidak dipastikan akan keahlian yang dimiliki, dikhawatirkan
keahlian yang dimiliki belum mampu memberikan perawatan paliatif yang baik kepada
pasien, karena volunteers baru datang dan belum terjalin komunikasi yang dekat dengan
praktisi Kesehatan yang sudah lebih dulu melayani perawatan paliatif.

Anda mungkin juga menyukai