Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ni Luh Komang Eka

Jayanti Nim : 193213032

Kelas : A13 Keperawatan

1. Case management.
1) Definisi
Case management merupakan kegiatan berulang untuk keberhasilan
upaya penilaian dan penggalian kebutuhan masing-masing individu dalam
perawatan paliatif. Kebutuhan ini mencakup aktivitas sehari-hari dan
kesejahteraan sosial. Dalam case management dilakukan koordinasi layanan
secara berkala dengan berbagai sektor kesehatan termasuk layanan sosial dan
keagamaan
2) Keuntungan
 Membuat pelayanan lebih cepat dimana management rumah sakit
memberikan akses seluas-luasnya kepada case manager untuk
berkomunikasi.
 Memfasilitasi dan mengkoordinasi pelayanan yang berpusat kepada
pasien yang berdampak pada memendeknya hari rawatan pasien dan
efisiensi pembiayaan

3) Kerugian
 Karena ase manager merupakan program baru sehingga masih ada
case manager yang perlu meningkatkan peran dan fungsinya.
2. Shared care.
1) Definisi
Dalam beberapa penelitian, shared care dilaporkan sebagai elemen
efektif layanan paliatif. Karakteristik elemen ini adalah klinisi yang bekerja
bersama profesi kesehatan dari disiplin lain, fokus pada komunikasi dan
koordinasi, serta respon cepat sesuai kebutuhan dan strategi navigasi. Model
yang mulanya dikembangkan untuk palliative care dewasa di daerah
terpencil ini, saat ini telah direkomendasikan juga untuk perawatan anak-
anak. Di
Inggris, peran koordinasi untuk model serupa telah ditugaskan ke spesialis
perawat penjangkauan onkologi pediatrik untuk mendukung anak-anak yang
meninggal akibat kanker. Peran perawat penjangkauan dijelaskan sebagai
memberdayakan tim perawatan kesehatan primer melalui nasihat dan
perawatan pasien langsung; menyediakan antarmuka antara layanan
perawatan primer, sekunder, dan tersier; dan layanan koordinasi.
2) Keuntungan
 Kerjasama tim dengan profesi kesehatan lain terjaga dengan disiplin
 Respon cepat sesuai dengan kebutuhan dan strategi navigasi
 Berkembangnya palliative care dewasa didaerah terpencil dan saat ini
telah direkomendasikan untuk perawatan anak-anak.
3) Kerugian
 Hanya berfokus pada komunikasi dan koordinasi saja.
3. Specialist outreach services.
1) Definisi
Dalam skala internasional, specialist outreach services telah diadopsi
untuk meningkatkan outcome untuk underserved population melalui:
pemantapan klinik spesialis di praktek layanan primer perkotaan,
pemantapan klinik spesialis di rumah sakit daerah yang tidak punya dokter
spesialis, dan pemantapan klinik sub spesialis di pusat regional. Dampak
positif specialist outreach services telah dikaji di Cochrane. Kesimpulannya,
specialist outreach services dapat meningkatkan outcome pasien, menjamin
penyampaian layanan kesehatan lebih efisien dan konsisten berbasis bukti
ilmiah, serta menurunkan layanan rawat inap. Memang specialist outreach
services terkait dengan penambahan biaya. Namun, penambahan biaya ini
dianggap seimbang dengan peningkatan outcome kesehatan yang dihasilkan.
2) Keuntungan
 Dapat meningkatkan outcome pasien
 Menjamin penyampaian layanan kesehatan lebih efisien dan
konsisten berbasis bukti ilmiah.
3) Kerugian
 Menurunkan layanan rawat inap
 Adanya penambahan biaya
4. Managed clinical network.
1) Definisi
Di seluruh dunia, jaringan klinis telah diintegrasikan ke dalam
banyak sistem perawatan kesehatan sebagai bagian dari agenda reformasi
yang lebih luas untuk memastikan bahwa populasi yang kurang terlayani dan
mereka yang memiliki hasil yang lebih buruk memiliki akses yang lebih baik
ke layanan kesehatan yang berkualitas dan efektif secara klinis. Jaringan
klinis memfasilitasi hubungan formal kelompok profesional kesehatan dan
organisasi dari perawatan primer, sekunder dan tersier untuk bekerja secara
terkoordinasi, tidak dibatasi oleh batasan profesional dan organisasi yang
ada. Banyak dari batasan ini didorong oleh model pendanaan dan batasan
geografis. Meskipun secara konseptual menarik, beberapa studi empiris telah
dilakukan untuk mengevaluasi keefektifan jaringan klinis. Sebuah tinjauan
pustaka mengidentifikasi delapan studi empiris, termasuk desain komparatif
dan observasi. Tinjauan tersebut menyimpulkan bahwa jaringan klinis -
ketika dibentuk secara resmi, dengan tata kelola dan pedoman yang ada -
memfasilitasi akses ke perawatan bagi orang-orang di komunitas yang
kurang terlayani
2) Keuntungan
 Menjamin akses layanan kesehatan yang bermutu dan clinically-
effective bagi populasi dengan akses dan outcome rendah.
 Jaringan ini memfasilitasi hubungan formal antara kelompok profesi
kesehatan dan organisasi dari layanan primer, sekunder, dan tersier
untuk bekerja secara terkoordinir serta tanpa memandang batasan-
batasan profesi dan organisasi
3) Kerugian
 Ada keraguan dalam pembuktian keefektifitasannya.
5. Integrated care.
1) Definisi
Beberapa penelitian telah menunjukkan peran penting pelayanan
terintegrasi (integrated care). Pelayanan terintegrasi merujuk kepada
koordinasi beberapa pusat pelayanan sesuai kebutuhan pasien dan
keluarganya. Tujuannya untuk memastikan keberlanjutan layanan kesehatan.
Pelayanan terpadu mengharuskan pasien dan keluarganya terlibat dalam
pembuatan keputusan dan menetapkan tujuan perawatan. Dampak baik
layanan terintegrasi telah ditunjukkan oleh penelitian pada kasus perawatan
pasien anak. Pada kasus ini,
layanan terintegrasi bukan hanya berdampak positif bagi pasien dan
keluarganya tetapi juga berdampak pada efisiensi organisasi dan kepuasan
staf.
2) Keuntungan
 Perawatan pasien anak yang baik
 Layanan terintegrasi bukan hanya berdampak positif bagi pasien dan
keluarganya tetapi juga berdampak pada efisiensi organisasi dan
kepuasan staf.
3) Kerugian
 Banyak dokter ingin terlibat dalam pemberian perawatan paliatif
tetapi memiliki kapasitas yang menurun untuk melakukan kunjungan
ke rumah atau fasilitas perawatan lansia karena beban kerja, karena
kendala waktu dan remunerasi yang tidak memadai
6. Volunteers.
1) Definisi
Elemen terakhir penentu efektivitas layanan paliatif adalah
penggunaan sukarelawan (volunteers). Sukarelawan memegang peran
penting dalam pemberian layanan paliatif, misalnya dalam kondisi minimnya
tenaga kesehatan. Model layanan paliatif menggunakan volunteer telah
jamak digunakan namun bukti implementasi dan evaluasinya masih terbatas.
2) Keuntungan
 Bisa berbagi ilmu dan pekerjaan menjadi lebih mudah, perawatan
yang dulunya belum maksimal, sekarang bisa lebih maksimal karena
telah dibantu dengan adanya relawan untuk memberikan pelayanan
palliative kepada pasien.
3) Kerugian
 Masih diragukan keahlian dari Volunteers karena dikhawatirkan
kemampuan atau keahlian yang dimiliki volunteers belum mampu
menyeimbangi perawatan paliatif dengan tenaga kesehatan yang
sudah lama melayani perawatan paliatif.
 Bukti implementasi dan evaluasi terbatas.

Anda mungkin juga menyukai