Disusun oleh:
Desti Amni Kurnianingsih
Poniyem
Maria Ulfa
Wahyu Disa Pratama
Parida
Ada 4 Konsep inti yang ada dalam konsep PCC (Patient Centered Care) dalam
PFCC 2007, Benchmarking Project, Executive Summary and Strategy Map yaitu :
martabat dan respek, berbagi informasi, partisispasi, dan kolaborasi.
(Nico Lumenta, Sintesis berbagai referensi, 2015)
2. Level Ruangan
a) Kualifikasi, mempunyai uraian tugas, tanggung jawab dan wewenang:
Kepala Ruangan, Perawat Penanggung Jawab Asuhan dan Perawat
Pelaksana
b) Sesuai Persyaratan& Tugas Pokok: Kepala Ruang Mengelola Pelayanan
dan Asuhan Keperawatan
c) Harus melakukan Pengawasan implementasi regulasi
d) Punya Leadership dan Manajemen Risiko
3. Kepemimpinan
a) Leadership
b) Budaya dan etika
4. Manajemen risiko rumah sakit
a) Asessmen dan pengelolaan risiko
b) Pelayanan berfokus pada pasien-PCC
c) Sesuai pada WHO PCC dan Care Concept
5. Asuhan pasien terintegrasi
B. Konsep Metode Primer dan Metode Tim
1. Metode Tim
Model pemberian asuhan keperawatan dimana seorang perawat professional
memimpin sekelompok tenaga keperawatan dengan berdasarkan konsep kooperatif dan
kolaboratif (Dougglas, 1992).
Metode Tim merupakan pengorganisasian pelayanan asuhan keperawatan
dengan menggunakan tim yang terdiri dari kelompok klien dan kelompok perawat.
Kelompok ini dipimpin oleh perawat yang berijazah minimal D3 keperawatan dan
berpengalaman kerja, serta memiliki pengetahuan di bidangnya.
Model ini menggunakan tim yang terdiri dari anggota yang berbeda-beda dalam
memberikan asuhan keperawatan terhadap kelompok pasien. Perawat ruangan dibagi
menjadi 2-3 grup yang terdiri dari tenaga profesional, teknikal dan pembantu dalam
satu grup kecil yang saling membantu. Perawat tim merespon kebutuhan pasien dan
staf. Anggota tim distimulasi oleh ketua tim untuk belajar dan mengembangkan
keterampilan yang baru. Ketua tim memberi instruksi pada anggota tim, mensupervisi
mereka dan memberikan penugasan yang memungkinkan perkembangan / kemajuan
mereka.
Tim memberikan pelayanan keperawatan pada kelompok klien yang dikaji oleh
anggota tim berdasarkan kompleksitas kebutuhan klien. Ketua tim bertanggung jawab
untuk mengkoordinasikan semua aspek dan mendelegasikan perawatan pasien tertentu
pada anggota tim yang lain.
Kelebihan dari metode tim yaitu memungkinkan pelayanan keperawatan yang
menyeluruh, mendukung pelaksanaan proses keperawatan, dan memungkinkan
komunikasi antar tim sehingga konflik mudah diatasi dan memberikan kepuasan
kepada anggota tim. Adapun kelemahan dari metode ini yaitu, membutuhkan keahlian,
pimpinan tim harus berpengalaman, membutuhkan staf yang memadai dan
membutuhkan gabungan keahlian yang sesuai.
Kepala Ruang
PP PP PP PP PP
PP
2. Metode Primer
Keperawatan primer merupakan suatu metode pemberian asuhan keperawatan,
dengan perawat primer bertanggung jawab selama 24 jam atas pelaksanaan asuhan
keperawatan secara holistic, mulai dari tahap pengkajian sampai dengan evaluasi hasil
asuhan terhadap satu atau beberapa klien, yang dimulai dari sejak klien masuk rumah
sakit sampai dengan klien dinyatakan pulang. Pada umumnya, setiap PP merawat 4-5
klien, bertanggung jawab terhadap asuhan keperawatan klien, serta menginformasikan
keadaan klien kepada kepala ruangan, dokter, dan staf keperawatan.
Selama jam kerja, perawat primer memberikan perawatan langsung secara total
untuk klien. Ketika perawat primer tidak sedang bertugas, tugas perawatan dapat
diberikan atau didelegasikan kepada perawat associate (perawat pelaksana) yang
mengikuti rencana keperawatan yang telah disusun oleh perawat primer. Pada model
ini, klien, keluarga, staf medic, dan staf keperawatan akan mengetahui bahwa klien
tertentu akan menjadi tanggung jawab perawat primer tertentu.
Perlu kehati-hatian dalam menetapkan seseorang untuk menjadi perawat
primer. Dengan alas an, perawat primer memerlukan beberapa kriteria yang berkaitan
dengan kemampuannya, antara lain kemampuan asersif, self direction, kemampuan
mengambil keputusan yang tepat, menguasai perawatan klinik, akuntable, serta
mampu berkolaborasi dengan baik antar berbagai disiplin ilmu.
Karakteristik sebagai modalitas seorang perawat primer dalam pelaksanaan
perawatan primer diuraikan sebagai berikut.
a. Perawat primer mempunyai tanggung jawab untuk asuhan keperawatan klien
selama 24 jam sehari, mulai dari penerimaan sampai dengan pasien pulang.
b. Perawat primer melakukan pengkajian kebutuhan asuhan keperawatan, kolaborasi
dengan klien dan profesi kesehatan lain, serta menyusun tindakan keperawatan.
c. Pelaksanaan rencana asuhan keperawatan didelegasikan kepada perawat pelaksana
selama shift lain.
d. Perawat primer berkonsultasi dengan perawat kepala dan penyelia
e. Otoritas, tanggung gugat, dan otonomi ada pada peraat primer.
Perawat
Assosiet Karu
Malam
Primer
Perawat Sumber
Assosiet Daya
Sore
Perawat
Assosiet
Pagi
Kepala PPJA
Ruangan
DPJP
(Clinical
Leader)
PPJA Farmacist
PPA
Dietician
Lainnya
b. Tanggung Jawab
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Ruangan bertanggung jawab kepada
Kepala Instalasi Perawatan/Kepala Instalasi terhadap hal-hal
1) Kebenaran dan ketepatan rencana kebutuhan tenaga keperawatan
2) Kebenaran dan ketepatan program pengembangan pelayanan keperawatan
3) Keobyektifan dan kebenaran penilaian kinerja tenaga keperawatan
4) Kelancaran kegiatan orientasi perawat baru
5) Kebenaran dan ketepatan Protap/SOP pelayanan keperawatan
6) Kebenaran dan ketepatan laporan berkala pelaksanaan pelayanan keperawatan
7) Kebenaran dan ketepatan kebutuhan dan penggunaan alat
8) Kebenaran dan ketepatan pelaksanaan program Bimbingan siswa/mahasiswa
institusi pendidikan keperawatan
c. Wewenang
Dalam menjalankan tugasnya Kepala Ruangan mempunyai wewenang sebagai
berikut:
1) Meminta informasi dan pengarahan kepada atasan
2) Memberi petunjuk dan bimbingan pelaksanaan tugas staff keperawatan
3) Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan tenaga keperawatan,
peralatan dan mutu asuhan keperawatan di ruang rawat
4) Menandatangani surat dan dokumen yang ditetapkan menjadi wewenang
Kepala Ruangan
5) Menghadiri rapat berkala dengan Kepala Instalasi/ Kepala Bidang untuk
kelancaran pelaksanaan pelayanan keperawatan
b. Tanggung Jawab
1) Bertanggung jawab penuh terhadap asuhan keperawatan selama 24 Jam
2) Bertanggung jawab terhadap kelanjutan (kontuinitas) asuhan untuk
diserahterimakan ke PPJA lain jika berhalangan atau pindah ruangan (transfer)
3) Bertanggung jawab terhadap kelengkapan berkas rekam medis
c. Wewenang
1) Merevisi instruksi yang telah diberikan
2) Membuat keputusan tentang asuhan keperawatan pasien
Contoh Kegiatan Harian PPJA
Hari /
No Jam Kegiatan
Tanggal
1 07.00 Datang, chek dokumen
07.00 Review asuhan dari Pj. Shift / PP
07.30 Pre Conference, hundle PP
08.00 Mengkoordinasikan semua kebutuhan pasien yg jadi
tanggung jawab, update renpra termasuk pasien yang
akan pulang
08.15 ADL activity
09.45 Multidiciplin round/doctor visiting
10.30 nursing intervention
12.00 lunch
12.30 nursing intervention
13.30 dokumentasi dan perencanaan renpra u Sore dan Malam
13.40 Timbang Terima
14.00 Pulang
6. Uraian Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang (UTW) Penanggung Jawab Shift
a. Uraian Tugas
1) Melakukan hand over
2) Menerima pasien baru
3) Melakukan asesmen
4) Menegakkan diagnose keperawatan
5) Membuat perencanaan asuhan keperawatan
6) Melaksanakan tindakan keperawatan (Mandiri, kolaboratif)
7) Melakukan evaluasi keperawatan
8) Melakukan konsultasi dengan PPA lainya
9) Melakukan koordinasi dengan PPJA tentang asuhan keperawatan
b. Tanggung Jawab
1) Memimpin shift pada saat bertugas
2) Membuat laporan shift
c. Wewenang
1) Mewakili Kepala Ruangan dalam mengambil keputusan yang terkait dengan
pelayanan unit diluar jam kerja
2) Menangani komplain yang terkait dengan pelayanan di unit sesuai dengan
prosedur
c. Wewenang
1) Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga yang berhubungan
pelayanan keperawatan
Kepala Ruangan
Perawat
\ Penanggung Perawat Penanggung Perawat Penanggung Perawat Penanggung
Asuhan (PPJA) Jawab Asuhan (PPJA) Jawab Asuhan (PPJA) Jawab Asuhan (PPJA)
(PJ) Shift Pagi* (PJ) Shift Sore dan (PJ) Shift Malam
dan Perawat Pelaksana dan
Perawat Pelaksana Perawat Pelaksana
5 - 10 5 - 10 5 - 10 5 - 10 5 - 10
BAB III
PENUTUP
Pelayanan yang berpusat pada pasien dan keluarga adalah suatu pendekatan dalam
perencanaan, pemberian dan evaluasi pelayanan kesehatan yang berbasis pada kemitraan yang
saling memberikan manfaat antara penyedia pelayanan, pasien, dan keluarga. Patient Centered
Care adalah suatu pendekatan inovatif terhadap perencanaan, pemberian, dan evaluasi atas
pelayanan Kesehatan yang didasarkan pada kemitraan yang saling menguntungkan antara
pemberi layanan Kesehatan, pasien dan keluarga. Patient Centered Care diterapkan kepada
pasien dari segala kelompok usia, dan bisa dipraktekkan dalam setiap bentuk layanan
Kesehatan.
IMAKS-Care adalah singkatan dari implementasi manajemen asuhan keperawatan
berbasis Patient Centered Care yaitu suatu model penerapan manajemen asuhan keperawatan
dengan pendekatan modifikasi metode primer yang dalam pelaksanaan asuhan keperawtan
menerapkan prinsip-prinsip Patient Centered Care (PCC).
Agar pelaksanaan program Imaks Care dapat berjalan dengan sesuai pedoman yang
telah disusun maka perlu dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkala dengan
melibatkan semua unsusr dalam manajemen. Agar kepala instalasi rawat inap selalu
melakukan edukasi, monitoring terhadap ruangan rawat inap yang menerapkan program
Imaks Care agar selalu bersikap profesional dalam melakukan asuhan keperawatan berbasis
Patient Centered Care dan selalu melakukan update ilmu khususnya keperawatan.
Demikianlah pedoman implementasi manajemen asuhan keperawatan berbasis Patient
Centered Care (IMAKS-care) untuk dijadikan pedoman di RSUD Raden Mattaher.