Anda di halaman 1dari 28

KONSEP

PELAYANAN
BERFOKUS PADA
PASIEN DALAM
STANDAR AKREDITASI
Dr.dr.Sutoto,M.Kes,FISQua
POKOK BAHASAN

1. PENDAHULUAN
2. KONSEP PATIENTS CENTERED CARE
3. DEFINISI PATIENT CENTERED CARE
4. PATIEND CENTERED CARE DALAM STANDAR
AKREDITASI
5. KESIMPULAN
PENDAHULUAN

Patient Centered Care (PCC) merupakan paradigma baru dalam pelayanan


kesehatan, yang menempatkan pasien sebagai center of care

Dalam PCC, kebutuhan kesehatan spesifik seseorang dan hasil kesehatan yang
diinginkan adalah kekuatan pendorong di balik semua keputusan perawatan
kesehatan dan pengukuran kualitas.

Pasien adalah mitra dengan penyedia layanan kesehatan mereka, dan penyedia
merawat pasien tidak hanya dari perspektif klinis, tetapi juga dari perspektif
emosional, mental, spiritual, sosial, dan keuangan.

PFCC (Patient and Family cetre care) mendorong kolaborasi aktif dan pengambilan
keputusan bersama antara pasien, keluarga, dan penyedia untuk merancang dan
mengelola rencana perawatan yang disesuaikan dan komprehensif.
ELEMEN UMUM PCC

Misi, visi, nilai, kepemimpinan, Pelayanan bersifat kolaboratif,


Preferensi pasien dan keluarga,
dan pendorong peningkatan terkoordinasi, dan dapat Pelayanan berfokus pada
nilai-nilai, tradisi budaya, dan
kualitas sistem perawatan diakses. Perawatan yang tepat kenyamanan fisik serta
kondisi sosial ekonomi
kesehatan selaras dengan tujuan diberikan pada waktu yang tepat kesejahteraan emosional.
dihormati.
yang berpusat pada pasien. dan tempat yang tepat.

Pasien dan keluarga mereka


Informasi dibagikan sepenuhnya
adalah bagian yang diharapkan
Kehadiran anggota keluarga dan tepat waktu sehingga pasien
dari tim perawatan dan
dalam lingkungan perawatan dan anggota keluarga mereka
memainkan peran dalam
didorong dan difasilitasi. dapat membuat keputusan
keputusan di tingkat pasien dan
berdasarkan informasi.
sistem.
MANFAAT BAGI PASIEN
• Tujuan utama dan manfaat dari perawatan yang berpusat
Manfaat pada pasien adalah untuk meningkatkan hasil
kesehatan individu, bukan hanya hasil
Perawatan kesehatan penduduk, meskipun hasil populasi juga dapat
meningkat.
Yang Berpusat MANFAAT BAGI PROVIDER:
pada Pasien • Peningkatan skor kepuasan pasien dan keluarga mereka.
• Peningkatan reputasi penyedia di antara konsumen
perawatan kesehatan.
• Moral dan produktivitas yang lebih baik di antara dokter
dan staf tambahan.
• Peningkatan alokasi sumber daya.
• Mengurangi biaya dan meningkatkan margin keuangan
sepanjang kontinum perawatan.
Conceptual framework for integrated
people-centred health services

2014services 2016-2026, July 2015)


(WHO global strategy on integrated people-centred health
WHO global strategy on integrated people-centred
health services 2016-2026, July 2015
IPCHS Rumah Sakit
Strategic Goal 1 Berdayakan dan Libatkan
Empowering & Engaging People Pasien-Keluarga

Strategic Goal 2 Tingkatkan-Perkuat


Strenghtening Governance & Kepemimpinan &
Accountabilty Akuntablitas

Strategic Goal 3 Reorientasi Paradigma


Reorienting the Model of Care Asuhan → PCC

Strategic Goal 4 Asuhan Pasien


Coordinating Services Terintegrasi

Strategic Goal 5 Ciptakan Lingkungan yg


Creating an Enabling Environment Memberdayakan/Kondusif
2014
Konsep
Patient Centred Care
(Std HPK)

Konsep Inti Asuhan


Core Concept Terintegrasi

❑ Integrasi Intra-Inter PPA


❑ Perspektif Pasien (AP 4, SKP 2, TKRS 3.2, MKE 5)
❑ Integrasi Inter Unit
❑ Perspektif PPA
(PAP 2, ARK 3.1, TKRS 3.2, MKE 5)
•Conway,J et al: Partnering with Patients and Families To Design a ❑ Integrasi PPA-Pasien
Patient- and Family-Centered Health Care System, A Roadmap for (HPK 2, 2.1, 2.2, AP 4, MKE 6)
the Future. Institute for Patient- and Family-Centered Care, 2006
•Standar Akreditasi RS v.2012, KARS →Horizontal & Vertical Integration
•Nico Lumenta, Sintesis berbagai literatur, 2015
Asuhan Terintegrasi
❑ Integrasi Intra-Inter PPA
(AP 4, SKP 2, TKRS 3.2, MKE 5)
❑ Integrasi Inter Unit
(PAP 2, ARK 3.1, TKRS 3.2, MKE 5)
❑ Integrasi PPA-Pasien
(HPK 2, 2.1, 2.2, AP 4, MKE 6)
→Horizontal & Vertical Integration

1. Patient Engagement & Empowerment


2. DPJP sbg Clinical Leader
3. PPA sbg Tim, Kolaborasi Interprofesional
4. CPPT – Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi
5. Kolaborasi Pendidikan Pasien
6. Manajer Pelayanan Pasien / Case Manager
7. Integrated Clinical Pathway
8. Integrated Discharge Planning
9. Asuhan Gizi terintegrasi
PATIENT CENTERED CARE
(Picker Institute) :

1. Menghormati nilai2, pilihan dan kebutuhan yg


diutarakan oleh pasien
2. Koordinasi dan integrasi asuhan
3. Informasi, komunikasi dan edukasi
4. Kenyamanan fisik
5. Dukungan emosional dan penurunan rasa takut
dan kecemasan
6. Keterlibatan keluarga dan teman2
7. Asuhan yg berkelanjutan dan transisi yg lancar
8. Akses thd pelayanan.

KARS
Definisi Patient Centered Care
(Institute of Medicine)

“ Pelayanan Kesehatan yang menetapkan kemitraan


antara praktisi, pasien, dan keluarga mereka (jika
sesuai) untuk memastikan bahwa pembuatan
keputusan pelayanan kesehatan, menghormati
keinginan, kebutuhan dan preferensi pasien. Serta
pasien memiliki pendidikan dan dukungan yang
mereka butuhkan untuk membuat keputusan dan
berpartisipasi dalam pelayanan mereka sendiri. "

Institute of Medicine, Crossing the Quality


Chasm (2001)
Patient Centered Care
“…care that is respectful of and responsive to
individual patient preferences, needs and
values, ensuring that patient values guide all
clinical decisions” IOM. (2001). Crossing the Quality Chasm: A new health
system for the 21s century. Washington, DC: National Academy Press.

PELAYANAN YANG MENGHORMATI DAN


RESPONSIF TERHADAP PREFERENSI INDIVIDU
PASIEN, KEBUTUHAN DAN NILAI-NILAI, UNTUK
MEMASTIKAN BAHWA NILAI-NILAI PASIEN
MEMANDU SEMUA KEPUTUSAN KLINIS "
PATIENT- AND FAMILY-CENTERED CARE:
WHY IS IT NEEDED?

• Pelayanan harus diberikan oleh sistem yang secara hati-


hati dan sadar dirancang untuk memberikan Asuhan pasien
yang aman, efektif, berpusat pada pasien, tepat
waktu, efisien, dan adil.

• Sistem tersebut harus dirancang untuk melayani kebutuhan


pasien, dan untuk memastikan bahwa mereka diberi
informasi secara lengkap mempertahankan kontrol dan
berpartisipasi dalam pemberian pelayanan bila
memungkinkan, dan menerima pelayanan yang
menghormati nilai-nilai dan preferensi mereka. “
• Institute of Medicine, Crossing the Quality Chasm (2001)

KARS
MANFAAT PATIENT
CENTERED CARE
PCC TELAH TERBUKTI:
• Meningkatkan hasil dan kualitas hidup terkait
penyakit
• Tingkatkan kepatuhan pasien terhadap obat-obatan
dan tingkatkan pengendalian penyakit kronis
• Menangani perbedaan rasial, etnis, dan
sosioekonomi dalam perawatan dan hasil
• Kurangi penggunaan yang berlebihan dari pengujian
diagnostik dan beberapa prosedur
- Epstein RM, et al. “Why the Nation Needs a Policy Push on Patient-Centered Health Care,”
Health Affairs 2010;8:1489.

MENURUNKAN KEMUNGKINAN TUNTUTAN 2 PASIEN KEPADA DOKTER/RS


PATIENT CENTERED CARE

• PERPEKTIF PASIEN;
1. Martabat dan respek
2. Berbagi info
3. Partisipasi
4. Kolaborasi
• PERSPEKTIF PPA
1. Berpartner dgn Pasien
2. Tim PPA –
Interprofesional collaboration
1. DPJP sebagai clinical leader
2. Asuhan Terintegrasi
Six Dimension of Quality
W.H.O

1. Effective.
2. Efficient 1. DIGNITY AND RESPECT
2. I N F O R M AT I O N S H A R I N G
3. Accessible 3. PA R T I C I PAT I O N
4. Patient-centered. 4. CO L L A B O R AT I O N

5. Equitable.
6. Safe.
Four Core Concepts of Patients Centered Care

1. DIGNITY AND RESPECT (Martabat dan Respek).

• PPA mendengarkan, menghormati & menghargai pandangan serta


pilihan pasien & keluarga.
• Pengetahuan, nilai-nilai, kepercayaan, latar belakang kultural pasien
& keluarga dimasukkan dlm perencanaan pelayanan dan pemberian
pelayanan kesehatan

2. INFORMATION SHARING) Berbagi informasi.

• PPA mengkomunikasikan dan berbagi informasi secara lengkap


pasien & keluarga.
• Pasien & keluarga menerima informasi tepat waktu, lengkap, dan
akurat
• Asesmen : metode, substansi / kebutuhan edukasi, konfirmasi
Four Core Concepts of Patients Centered Care

3. PARTICIPATION (Partisipasi).

• Pasien & keluarga didorong dan didukung utk


berpartisipasi dlm asuhan dan pengambilan keputusan /
pilihan mereka

4. COLABORATION (Kolaborasi / kerjasama).

• Pimpinan pelayanan kesehatan bekerjasama dgn pasien


& keluarga dalam pengembangan, implementasi dan
evaluasi kebijakan dan program;
MODELS OF TREATMENT
DECISION-MAKING

Paternalistic model

Shared decision-making model

Informed (patient) model

19
MODELS OF TREATMENT
DECISION-MAKING

• 1. Paternalistic model . (Model paternalistic)


• Transfer informasi: Transfer satu arah (dokter ke
pasien)
• Informasi medis minimum yang diperlukan untuk
informed consent
• Musyawarah: Dokter sendiri, atau dengan dokter
lain
• Keputusan tentang penerapan pengobatan:
Dokter

KARS
MODELS OF TREATMENT
DECISION-MAKING
• 2. Shared decision-making model. (Model
pengambilan keputusan bersama)
• Transfer informasi: Dua arah: dokter menyediakan
semua informasi medis yang diperlukan untuk
pengambilan keputusan. Pasien memberikan
informasi tentang preferensi
• Musyawarah: Dokter dan pasien (mungkin dengan
yang lain)
• Keputusan tentang penerapan pengobatan: Dokter
dan pasien

KARS
MODELS OF TREATMENT
DECISION-MAKING

• 3. Informed (patient) model. (Model yang


diinformasikan (pasien))
• Transfer informasi: Satu cara (dokter untuk pasien)
mentransfer semua informasi medis yang
diperlukan untuk pengambilan keputusan
• Musyawarah: Pasien (mungkin dengan orang lain)
• Keputusan tentang penerapan pengobatan: Pasien

KARS
EMPAT PERSYARATAN
SHARED DECISION MAKING

• Baik dokter maupun pasien terlibat dalam proses


pengambilan keputusan
• Kedua belah pihak berbagi informasi
• Kedua pihak mengambil langkah untuk membangun
konsensus tentang pengobatan yang disukai
• Kesepakatan (konsensus) dicapai pada perawatan
untuk diimplementasikan

Charles C, Whelan T, Gafni A 1999 What do we mean by partnership in making decisions about
treatment? British Medical Journal 319:780–782

KARS
➢ dilakukan oleh banyak profesi & sebagai tim
➢ terintegrasi, diperlukan kolaborasi
interprofesional,
➢ aspek care dan cure dimana profesi medis dgn
penekanan pd cure dan Profesi keperawatan
penekanan pd care.
➢ identifikasi kebutuhan pelayanan pasien,
➢ keterlibatan dan pemberdayaan pasien yang
didukung oleh sistem pendukungnya,
➢ kemandirian pasien, kualitas hidup,
➢ keseragaman pelayanan
➢ termasuk reimbursemen yang sesuai dan
memadai
PROSES DIGITALISASI KARS

1. PERUBAHAN MINDSET DIGITAL


2. PERUBAHAN PROSES KERJA DIGITAL
SIKARS
(SISTEM INFORMASI KARS)

REDOWSKO

SISMADAK
( SISTEM MANAJEMEN AKREDITASI RUMAHSAKIT)
SIRSAK
(SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT)

H.S.I
HOSPITAL SAFETY INDEX

H.V.A.
HAZARD VURNERABILITY ASSESSMENT
FAMILY-CENTERED CARE DURING THE
COVID-19 ERA

• Covid 19 membuat kedekatan menjadi berbahaya. 1


• Jarak fisik, atau sosial, adalah strategi mitigasi utama yang digunakan untuk mengurangi penularan
dalam pandemi COVID-19, dengan dampak yang sangat besar pada pemberian perawatan rawat
inap yang berpusat pada keluarga.
• Sistem perawatan kesehatan harus sangat membatasi atau menghilangkan kehadiran keluarga untuk
semua pasien, untuk melindungi kesehatan pasien, anggota keluarga, dan pekerja.
• Namun dukungan keluarga sangat penting selama krisis.
• Selama pandemi COVID-19, menjaga keamanan publik mengharuskan adanya pembatasan
kehadiran fisik keluarga untuk pasien rawat inap.
• Oleh karena itu sistem kesehatan harus dengan cepat menyesuaikan prosedur dan alat yang berpusat
pada pasien dan keluarga untuk menghindari pembatasan kehadiran fisik.
• Solusi berbasis internet dapat memfasilitasi komunikasi rutin, dapat diprediksi, dan terstruktur, yang
merupakan inti dari perawatan yang berpusat pada pasien dan keluarga.
• Tetapi ketergantungan pada teknologi dapat membahayakan privasi pasien dan memperburuk
perbedaan ras, sosial ekonomi, dan geografis untuk populasi yang tidak memiliki akses ke akses
internet, perangkat, atau literasi teknologi yang andal.

Hart, J. L., Turnbull, A. E., Oppenheim, I. M., & Courtright, K. R. (2020). Family-centered care during
the COVID-19 era. Journal of pain and symptom management, 60(2), e93-e97.
KESIMPULAN

• Patiend centered care adalah Konsep yg mendasari standar asuhan


pasien yg memenuhi SNARS
• Penerapan Patiend centered care memerlukan perubahan paradigma
dan budaya
• Diperlukan juga pemahaman dan internalisasi konsep Patiend
centered care oleh Profesional Pemberi Asuhan, agar penerapannya
dlm asuhan pasien dgn pola Tim Interdisiplin dan Kolaborasi
Interprofesional sesuai standar akreditasi.

Anda mungkin juga menyukai