…identified a framework of Person …mengidentifikasi kerangka Person Centered Care yang terdiri
Centred Care that comprises four dari empat prinsip perawatan yang berpusat pada orang
principles of person-centred care: 1. Menjaga martabat pasien, compassion, dan
1. Affording people dignity, hormat kepada pasien.
compassion and respect. 2. Menawarkan asuhan terkoordinasi,
2. Offering coordinated care, support or treatment. dukungan atau pengobatan.
3. Offering personalised care, 3. Menawarkan personalised care, dukungan atau asuhan.
support or treatment. 4. Mendukung orang untuk mengenali dan
4. Supporting people to recognise and develop mengembangkan kekuatan dan kemampuan mereka
their own strengths and abilities to enable sendiri untuk memungkinkan mereka menjalani
them to live an independent and fulfilling life. kehidupan yang mandiri dan memuaskan.
11
(Dr Rita Sekarsari SKp.,Sp KV.,MHSM, Okt 2015)
ANA’s newly released Nursing: Scope and Standards of Practice,
Third Edition, defines interprofessional collaboration as:
Integrated enactment of knowledge, skills, and values
• Pengaturan terintegrasi untuk pengetahuan, ketrampilan, dan
and attitudes that define working together across the nilai2 serta sikap2 yg menjabarkan kerjasama antar PPA
professions, with other health care workers, and with
• dengan pasien, keluarga dan komunitas,
patients, along with families and communities, as • yang tepat untuk meningkatkan hasil asuhan.
appropriate to improve health outcomes.
• Nursing is the only clinical profession whose members are • Keperawatan adalah satu2nya profesi klinis dimana anggota2nya
trained to understand the roles of other care providers. terlatih utk memahami peran2 dari para PPA lainnya
• The nurse’s ability to comprehensively assess the patient’s • Kemampuan perawat utk melakukan asesmen secara
clinical, emotional and social situation and draw upon the komprehensif utk keadaan klinis, emosional & sosial pasien serta
available resources to create a patientcentric care plan can menggali sumber2 yg ada utk menciptakan suatu rencana asuhan
help in playing an important part in collaborative care. yg berpusat pada pasien (patient-centric) dapat membantu
• As 24/7 providers of patient care in hospitals, memerankan bagian penting dalam asuhan yg kolaboratif
nurses have a unique view of how care is provided, • Sebagai PPA yang 24/7 di RS, perawat mempunyai
• “Nurses can lead the way by being role models in pandangan yang unik tttg bagaimana asuhan diberikan
honest and open dialogue with team members • Para perawat dapat menuntun dengan menjadi role
about the effectiveness and quality of the patient model dalam dialog yg jujur dan terbuka dengan
care and the health of the work environment. anggota tim tentang efektivitas dan mutu asuhan
pasien serta sehatnya lingkungan kerja”.
PPJA
Apoteker
PPA
Profesional Pemberi Asuhan :
Tugas Mandiri,
Tugas Kolaboratif,
• Mereka yg secara langsung Lainnya Dietisien memberikan asuhan kpd pasien,
Regulasi :
Std Yan Sistem Pelayanan
PCC
• Kebijakan
Fokus Pasien Klinis • Pedoman,
ARK, HPK,
Asuhan Pasien / Patient Care • Panduan
AP, PAP,
• SPO
PAB, PKPO
• Program
MKE Indikator :
Sistem • Ind. Area
Standar Manajemen Klinis
Manajemen • Ind Klinis
PMKP, PPI, • Ind SKP
TKRS, MFK, • Ind Upaya
KPS, MIRM Manajemen
Sasaran KP
ProgNas Dokumen
IPKP Implementasi
Good
Patient
PASIEN
Care
Tata Kelola
Asuhan Pasien
Quality & Safety
yang Baik
Sistem
Good
Hospital Manajemen Ps 36 UU 44/2009
Governance
Tata Kelola RS •Good Patient Care
yang Baik
SNARS Edisi 1
Pelayanan
Manajemen
Fokus Pasien
Risiko RS
(Patient Centered
Risiko Klinis
Care)
3
2
(People) 3
(System)
1
1
(Structure)
ASUHAN PASIEN
RISIKO SAFETY
MUTU
(Nico Lumenta, 2015)
ASUHAN PASIEN Dimensi Budaya
Good Patient Care
Patient Centered Care Quality dan Safety
Asuhan Pasien Terintegrasi dalam Standar Akreditasi RS
PPA sebagai Tim, Kolaborasi
Interprofesional + Kompetensinya
Berpartner dgn Pasien SAFETY
DPJP sebagai Clinical Leader • Just Culture
MDR - Multidisciplinary Round • Reporting Culture
BPIS • Learning Culture
• Informed Culture
RISIKO • Flexible Culture
RS institusi yg kompleks dan high risk • Generative Culture (MaPSaF)
: asuhan multi PPA, multi budaya, • 7 Standar KP, 6 SKP, 7 Langkah KPRS, 13
multi regulasi, legal, finance, SD Program WHO-PS
Risk Register
Matrix Grading MUTU
FMEA
Good Corp GovernanceLeadership
Situational Awareness Good Clinical Governance
RCA Standarisasi Input-Proses-Output-
Outcome
Pengukuran Mutu
PDCA
(Nico Lumenta, 2015)
ASUHAN PASIEN
Good Patient Care
Patient Centered Care
Asuhan Pasien Terintegrasi
PPA sebagai Tim, Kolaborasi Interprofesional +
Kompetensinya
Berpartner dgn Pasien
DPJP sebagai Clinical Leader
MDR - Multidisciplinary Round
BPIS
SAFETY
Just Culture
Reporting Culture
Learning Culture
Informed Culture
Flexible Culture
Generative Culture (MaPSaF)
7 Standar KP
6 SKP
7 Langkah KPRS
13 Program WHO-PS
RISIKO
RS institusi yg kompleks dan high risk
: asuhan multi PPA, multi budaya,
multi regulasi, legal, finance, SD
Risk Register
Matrix Grading
FMEA
Situational Awareness
RCA
MUTU
2014
(WHO global strategy on integrated people-centred health services 2016 -2026, July 2015)
WHO global strategy on integrated people-
centred health services: an overview
IPCHS
2014
(WHO global strategy on integrated people-centred health services 2016 -2026, July 2015)
WHO global strategy on integrated people-
centred health services 2016-2026, July 2015
IPCHS
Memberdayakan/Kondusif
2014
Patient-Centered Care
IOM – Institute of Medicine
(2001)
Picker Institute :
Pasien
Perawat Dokter Keluarga
Bidan
Analis Barrier
Radio
grafer
Konsep
Patient Centred Care
(Std HPK)
Conway,J et al: Partnering with Patients and Families To Design a Patient- and Family-Centered Health Care
System, A Roadmap for the Future. Institute for Patient- and Family-Centered Care, 2010
Perspektif Core Concepts of
Pasien Patient Centered Care
1. Martabat dan Respek.
• Profesional Pemberi Asuhan mendengarkan, menghormati & menghargai pandangan serta
pilihan pasien & keluarga.
• Pengetahuan, nilai-nilai, kepercayaan, latar belakang kultural pasien & keluarga dimasukkan
dlm perencanaan pelayanan dan pemberian pelayanan kesehatan
2. Berbagi informasi.
• Profesional Pemberi Asuhan mengkomunikasikan dan berbagi informasi secara lengkap pasien
& keluarga.
• Pasien & keluarga menerima informasi tepat waktu, lengkap, dan akurat
• Dgn 3 asesmen: metode, substansi/kebutuhan edukasi, konfirmasi
3. Partisipasi.
• Pasien & keluarga didorong dan didukung utk berpartisipasi dlm asuhan, pengambilan
keputusan & pilihan mereka
4. Kolaborasi / kerjasama.
• Pimpinan pelayanan kesehatan bekerjasama dgn pasien & keluarga dalam pengembangan,
implementasi dan evaluasi kebijakan dan program;
Conway,J et al: Partnering with Patients and Families To Design a Patient- and Family-Centered Health Care
System, A Roadmap for the Future. Institute for Patient- and Family-Centered Care, 2010
Perspektif
Profesional
Pemberi Asuhan
Dignity &
Respect
Infor-
mation Partici-
Sharing pation
Collaboration
• Std HPK.1. : Ada regulasi bahwa RS bertangg-jwb dan mendukung hak pasien
& keluarga selama dalam asuhan.
• Std HPK.1.1. : RS memberikan asuhan dgn menghargai agama, keyakinan dan
nilai2 pribadi pasien, serta merespons permintaan yg berkaitan dgn bimbingan
kerohanian.
• Std HPK. 2. : RS menetapkan regulasi dan proses utk mendukung partisipasi
pasien & keluarga di dalam proses asuhan.
• Std HPK.2.1. : Pasien diberitahu ttg semua aspek asuhan medis dan tindakan.
• Std HPK.2.2. : Pasien & keluarga menerima informasi ttg penyakit, rencana
tindakan, dan DPJP serta para PPA lainnya agar mereka dapat memutuskan
tentang asuhannya.
• Std HPK.2.3. : RS memberitahu pasien & keluarganya ttg hak dan tang-jwb
mereka yg berhubungan dgn penolakan atau tidak melanjutkan pengobatan.
61
Standar HPK dan PCC
62
Standar MKE dan PCC
63
Standar MKE dan PCC
• Std MKE 8.: Agar edukasi pasien & keluarga dapat efektif maka
staf harus melakukan asesmen kemampuan, kemauan belajar, dan
kebutuhan edukasi yg dicatat di dalam rekam medis.
• Std MKE 9.: Pemberian edukasi merupakan bgn penting dlm
proses asuhan kpd pasien.
• Std MKE 10.: Edukasi pasien & keluarga termasuk topik berikut ini,
terkait dgn yan pasien: penggunaan obat yg aman, penggunaan
peralatan medis yg aman, potensi interaksi antara obat dan makanan,
pedoman nutrisi, manajemen nyeri, dan teknik rehabilitasi.
• Std MKE 11.: Metode edukasi mempertimbangkan nilai2 dan pilihan
pasien & keluarga, serta memperkenankan interaksi yang memadai
antara pasien-keluarga dan staf klinis agar edukasi efektif dilaksanakan.
64
Standar ARK dan PCC
66
Standar PAP dan PCC
67
Profesional Pemberi Asuhan
Clinical
PPA Team Leader
Dalam SNARS Ed 1
DPJP
PPJA
Apoteker
PPA
Profesional Pemberi Asuhan :
Tugas Mandiri,
Tugas Kolaboratif,
• Mereka yg secara langsung Lainnya Dietisien memberikan asuhan kpd pasien,
Safety
Quality
Culture
(Hardy, P : Patient voice and DNA of Care, ISQua Conference, London, 2017)
RENUNGKAN PERBEDAAN : PPA DAN PASIEN
PPA :
Menjalani pendidikan bertahun2,
kompeten, memiliki kewenangan
Pelayanan pasien dijalankan dgn
standar, rutin, homogen, serba jelas.
Aktivitas individu PPA hanya 1 shif
Pasien :
Masuk RS seperti masuk “hutan”, relatif
banyak yg tidak jelas, pengalaman baru….
Pasien tidak “pernah” melalui “pendidikan
untuk menjadi pasien” !!!
Relatif tidak punya kewenangan ikut ambil “Hutan”
keputusan, harus ikut “kata” dokter…
Ada rasa cemas, ngeri, bingung, takut.
Di RS, hanya Pasien yg menjalani “3 shif”
KARS
Konsep
Patient Centred Care
(Std HPK)
1. Secara rutin saat visit pasien tiap pagi DPJP membaca semua catatan2
di CPPT dari para PPA -24 jam-, terkait asesmen, perkembangan
pasien, pelaksanaan pelayanan, juga dari form2 lain a.l. “Nurse’s note”,
POLA KEGIATAN DPJP SEHARI-HARI
Form gizi, dll.
Sebagai Clinical Leader
2.Melakukan review, interpretasi,CPPT:KolomsintesisReview& dariVerifikasirencanaDPJP dan
pelaksanaannya (Std PAP 2.1. EP 5)
3.Menyusun skala prioritas
4.Memberi catatan / notasi pd CPPT utk a.l. perhatian, koreksi,
arahan, instruksi dsb sebagai wujud integrasi !!
5.Atau bila asuhan sudah sesuai dgn rencana & sasaran, cukup
memberi paraf (= verifikasi) pada CPPT, beri paraf pd pojok kanan
bawah lembar CPPT akhir 24 jam / 1 X sehari
77
CPPT : CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTEGRASI
Kolaborasi PPA REVIEW &
melalui CPPT VERIFIKASI
DPJP
HASIL ASESMEN PASIEN DAN PEMBERIAN PELAYANAN Instruksi PPA
(Tulis Nama, beri
Profesional Termasuk Pasca Bedah
Tgl, Jam Paraf, Tgl, Jam)
Pemberi Asuhan (Tulis dengan format SOAP/ADIME, disertai Sasaran. Tulis Nama, beri Paraf (Instruksi ditulis dgn
(DPJP harus
pada akhir catatan) rinci dan jelas)
membaca/mereview
seluruh Rencana
Asuhan)
2/2/2015 Perawat S : Nyeri akut lutut kiri sejak 1-2 jam • Monitoring nyeri tiap
Jm 8.00 O : skala nyeri VAS : 7 30’
TD 165/90, N 115/m, Frek Nafas : 30/m • Lapor DPJP
A : Nyeri akut arthritis gout • Kolaborasi pemberian
P : Mengatasi nyeri dalam 2 jam dgn target VAS <4 anti inlamasi &
Paraf.. analgesic
PPJA
Apoteker
PPA
Profesional Pemberi Asuhan :
Tugas Mandiri,
Tugas Kolaboratif,
• Mereka yg secara langsung Lainnya Dietisien memberikan asuhan kpd pasien,
Profesional ASUHAN
Pemberi PASIEN
Asuhan
2 PEMBERIAN-
PELAYANAN /
IMPLEMENTASI-
RENCANA
MONITORING
Proses Asuhan Pasien Diagram
IAR
Patient Care
Implementasi Rencana
Intervensi, Monitoring
Asesmen Ulang
Interprofessionality
Interprofessional Education Collaborative Expert Panel.. Core competencies for interprofessional collaborative practice:
Report of an expert panel. Washington, D.C.: Interprofessional Education Collaborative, (2011)
Kompetensi dalam Kolaborasi Interprofesional (38)
Competency Domain 1: Values/Ethics for Interprofessional Practice (10)
Bekerja bersama PPA lain untuk memelihara iklim saling respek (menghormati) dan
berbagi nilai2.
Competency Domain 2: Roles/Responsibilities (9)
Berkomunikasi dengan pasien, keluarga, komunitas, dan PPA lain dengan cara
yang responsif dan bertanggung jawab yang mendukung suatu pendekatan tim
dalam pemeliharaan kesehatan serta pengobatan penyakit.
Competency Domain 4: Teams and Teamwork (11)
(Febr 2015
17 pages)
What Are Multidisciplinary Rounds? - MDR
(How to Guide : Multidisciplinary Rounds. Institute for Healthcare Improvement, updated February 2015 )
Why Is It Important to Conduct Multidisciplinary Rounds?
MDR facilitate protocol or guideline use and MDR memfasilitasi penggunaan protokol
understanding among the care team, atau guideline / pedoman dan pemahaman
providing: antara tim asuhan, dalam memberikan
o A consistent approach o Suatu pendekatan yang konsisten
o Education and teaching o Kesempatan edukasi dan
opportunities pembelajaran
(How to Guide : Multidisciplinary Rounds. Institute for Healthcare Improvement, updated February 2015 )
3. Keterlibatan Pasien – Keluarga
Patient & Family Engagement
3.
4. - Penjelasan
5. - Dapat terkait dgn
92
KARS Dr.Nico Lumenta
Patient Activation Measurement
Pasien
Pasif
Pasrah
KARS Dr.Nico Lumenta
KARS Dr.Nico Lumenta
KARS Dr.Nico Lumenta
6. Manajer Pelayanan Pasien
Case Manager
KESINAMBUNGAN PELAYANAN
101
2. Ada penunjukkan MPP dgn uraian tugas a.l. dlm konteks menjaga
kesinambungan dan koordinasi pelayanan bagi individu pasien
melalui komunikasi dan kerjasama dgn PPA dan pimpinan unit serta
mencakup butir a. s/d h. (D,W)
3. Pasien diskrining utk kebutuhan pelayanan manajemen pelayanan
pasien (D,W)
4. Pasien yg mendapat pelayanan MPP, pencatatannya dilakukan dalam Form
MPP selalu diperbaharui utk menjamin komunikasi dengan PPA.(D,W)
5. Kesinambungan dan koordinasi proses pelayanan didukung dgn
menggunakan perangkat pendukung, spt rencana asuhan PPA,
catatan MPP, panduan, atau perangkat lainnya. (D,O,W)
6. Kesinambungan dan koordinasi dapat dibuktikan di semua
tingkat/fase asuhan pasien. (D,O,W)
102
➢Standar PAP.2.
Ditetapkan proses utk melakukan integrasi dan koordinasi pelayanan
dan asuhan kpd setiap pasien.
Integrasi Pelayanan
*MPP-Case Manager*
DPJP
Perawat Apoteker
Clinical Leader :
• Kerangka pokok Fisio Ahli
asuhan terapis Pasien, Gizi
• Koordinasi Keluarga
• Kolaborasi
• Sintesis Radio
• Interpretasi grafer Analis
• Review
• Integrasi asuhan Lainnya
Yan Kes
/ RS Lain
MPP
Yan Case Manager
Keuangan/
Billing Asuransi Dokter
Perusahaan/ Keluarga
Employer BPJS
• Pembayar
• Perusahaan
• Asuransi
MPP
Case
Manager
(*Pemandu, *Laison/
Penghubung/“Jembatan”) • RS
Pasien • PPA
Keluarga • Rohaniwan
• Unit2
• Keuangan
Peran • Penerapan PCC >>
Manajer Pelayanan Pasien • Kolaborasi PPA >>
• Kendali mutu asuhan
• Kendali biaya asuhan
• Kendali safety asuhan
Pembayar
1. Kesinambungan pelayanan
PPA 2. Pasien lebih memahami asuhan
3. Kepuasan pasien lebih tinggi
Sistem
4. Pasien lebih mampu
Pendukung Pasien mengambil keputusan
Keluarga,Teman 5. Lebih terlibat & diberdayakan
Tetangga dsb
6. Lebih patuh kepada petunjuk PPA
7. Kemandirian pasien dan
Quality Of Life lebih baik
MPP / Case Mgr 8. Sistem pendukung
pasien lebih optimal
MPP bukanlah PPA aktif 9. Pemulangan aman
Shift pagi 10. Pasien mendapat asuhan
Ratio 1 : 25 Pasien
- Kompleksitas Pasien yang sesuai kebutuhan pasien
- Kebutuhan RS
Output Manajemen Pelayanan Pasien
1. Kesinambungan pelayanan : transfer/perpindahan ruangan yang
terintegrasi, PPP/ discharge planning sehingga pemulangan aman
2. Pasien lebih memahami asuhan : advokasi, edukasi,
dengan komunikasi intensif MPP-PPA
3. Kepuasan pasien lebih tinggi : melalui peran MPP
sebagai pendamping
4. Pasien lebih mampu mengambil keputusan : advokasi,
edukasi, dengan komunikasi intensif MPP-PPA
5. Pasien lebih terlibat & diberdayakan : melalui peran pendamping
MPP, advokasi, edukasi, dengan komunikasi intensif MPP-PPA
6. Makin patuh terhadap petunjuk PPA : advokasi, edukasi
7. Kemandirian pasien dan Quality Of Life lebih baik
8. Sistem pendukung pasien lebih optimal
9. Pasien mendapat asuhan yang sesuai kebutuhan pasien
7. Integrated Clinical Pathway
UU no 29/2004 Praktik Kedokteran
Permenkes 1438/2010
Standar Pelayanan Kedokteran
Prinsip dasar : Std Pelayanan Kedokteran terdiri dari
Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran - PNPK dan SPO
PNPK (Pedoman Nasional
Literatur:
Pelayanan Kedokteran) Artikel
asli
Terutama untuk penyakit yang banyak, Meta-analisis
mahal, risiko, bervariasi dalam praktik
Dibuat oleh pakar multidisiplin
PNPK (asing)
Ideal, terkini, evidence-based, canggih Buku ajar, etc
Dikoordinasi Kemenkes, disahkan Menkes Panduan profesi,
Direktorat,
Diterjemahkan ke fasyankes Kesepakatan staf
menjadi: medis
Standar Prosedur Operasional = PPK
Ditjen BUK - Kemenkes RI, 2015)
Dapat +
Sesuai dengan Pathways
Jenis dan strata Algoritme
(hospital specific) Protokol
Prosedur
(Sudigdo Sastroasmoro, Konsorsium Upaya Kesehatan,
Dapat dilakukan
tanpa
menunggu PNPK
267 hal
PANDUAN PRAKTIK KLINIS
PPK Apendisitis Akut
PPK Benign Prostat Hyperplasia
PPK Fraktur Terbuka
PPK Hernia Inguinalis
PPK Total Knee Arthroplasty/Replacement
PPK Demam Tifoid
PPK Diare Akut
PPK Kejang Demam
PPK DHF
PPK Pneumonia
PPK Stroke Hemoragik
PPK Stroke Iskemik
PPK Perdarahan Subarachnoid
PPK Placenta Previa Pada Kehamilan Aterm
PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN
PAG Apendisitis
PAG Demam Tifoid
PAG Diare Akut
PAG Kejang Demam
PAG Demam Berdarah
PAG Bronkopneumonia
PAG Stroke
PAG Placenta Previa Totalis
PANDUAN ASUHAN KEFARMASIAN
PPK
2.HIGH VARIATION
3.HIGH COST
4.KASUS KOMPLEX
8. Integrated Discharge Planning
*Standar ARK. 3.
Asesmen awal termasuk menetapkan kebutuhan perencanaan pemulangan
pasien.
Perencanaan Pemulangan Pasien (P3)
/ Discharge Planning
119
*Standar ARK.4.1.
RS bekerjasama dengan praktisi kesehatan diluar RS ttg tindak lanjut
pemulangan. - Aspek pemulangan pasien
- P3 / discharge planning
Elemen penilaian ARK.4.1 - TL di rumah
1. Ada bukti pemulangan pasien yg rencana pemulangannya kompleks
(discharge planning) dimulai sejak awal pasien masuk ranap
melibatkan semua PPA terkait serta difasilitasi oleh MPP, utk
kesinambungan asuhan sesuai dgn kondisi kesehatan dan kebutuhan
pelayanan pasien. (D,W)
2. Pada tindak lanjut pemulangan pasien bila diperlukan dapat ditujukan
kepada fasilitas kesehatan baik perorangan ataupun institusi yg
berada di komunitas dimana pasien berada yg bertujuan utk
memberikan bantuan pelayanan.(D)
120
Discharge Planning (Std APK 3 EP 3, AP 1.11)
Transisi & Kontinuitas Yan
Keluarga :
Asuhan
Dirumah
Yan
Discharge Planning Follow-up
Edukasi, Pelatihan spesifik : Pasien-Kel • Ke RS Yan Kes Penunjang,
• Awal & durante Rehab
ranap • Telpon Primer
• Kriteria dilingkungan
• Tim Multidisiplin Proses Pulang :
• Keterlibatan o 24-48 jam pra-pulang
Pasien-Kel o Penyiapan Yan dilingkungan
• Antisipasi masalah o Kriteria pulang +
• Program Edukasi o Resume pasien pulang
/Pelatihan o Transport
o dsb
Discharge Planning
• Cegah Komplikasi
Pasca Discharge
• Cegah Readmisi
Standards for integrated discharge planning
(Code of Practice for Integrated Discharge Planning, Health Service Executive, 2008)
Standard 5: Operational policies and procedures
Written policies, procedures and guidelines for the integrated discharge planning process shall be
based on the Health Service Executive Recommended Practices for Integrated Discharge
Planning (Part 3), shall be available, implemented and shall reflect relevant legislation and
published professional guidance.
(Code of Practice for Integrated Discharge Planning, Health Service Executive, 2008)
PASIEN
Pasien
Manajemen
Perawat
Sistem Fisio
Manajemen terapis Apoteker
KODEKI Pasal 18 Dokter “BPIS”Pasien Ahli
Setiap Dr memperlakukan Gizi
Radio
teman sejawatnya grafer Lainnya
Analis
sebagaimana ia sendiri
ingin diperlakukan “Enthusiatic
“Kep asan PasienPatient”
Pasien KARS Dr.Nico Lumenta
Barrier to Patient Centered Care :
Pasien
• Sikap yang pasif
• Kurang percaya diri bertanya
• Tidak cukup pengetahuan utk analisis informasi
• Status social-ekonomi
• Cara pandang dan budaya yang keliru
Dokter/Staf
• Kurangnya pengetahuan, pelatihan ttg PCC
• Kurang waktu, impractical (cara pikir yang berbelit)
• Kurang motivasi
• Kurang dihargai
• Tidak terlatih menangkap ekspresi pasien ttg nilai, ide, perasaan
• Sulit diimplementasi, tidak jelas akan adanya perbaikan outcome
Rumah Sakit
• RS yang enggan melakukan perubahan
• Kurangnya sumber daya
• Dunn,N : Practical Issues Around Putting The Patient in Centre of Care, J R Soc Med. Jul 2003
• Bensberg, M :Patient Centred Care Literatur Review, Dandenong District Division of General Practice, October 2007
Promoting Patient-centered Care
Beberapa elemen pokok untuk keberhasilan RS menerapkan /
melaksanakan asuhan berfokus pasien / PCC adalah :
1. Komitmen kuat senior leadership
2. Komunikasi yang jelas tentang visi strategis,
3. Keikutsertaan aktif dengan pasien dan keluarga di seluruh RS,
4. Fokus terhadap kepuasan staf,
5. Penilaian dan umpan balik secara aktif dalam pelaporan pengalaman pasien,
6. Sumber yg adekuat untuk redesain pemberian asuhan,
7. Capacity building staf,
8. Akuntabilitas dan insentif
9. Budaya yang kuat mendukung perubahan dan pembelajaran.
(Luxford,K., Safran,DG., Delbanco,T . Promoting patient-centered care: a qualitative study of facilitators
and barriers in healthcare organizations with a reputation for improving the patient experience.
Journal for Quality in Health Care, vol 23, 2011)
• Pada aspek Cure personalized medicine melalui pemeriksaan
profil molekular-nya dapat diterapkan pengobatan yg “tailor
made” yg sangat meningkatkan harapan hidup pasien
• Pada aspek Care personalized medicine adalah Patient Centred
Care yang telah berevolusi menjadi Person Centred Care
• Pemberi pelayanan tidak hanya melayani pasien tetapi harus
mengenal pasien tsb sbg individu yg utuh / person :
Knowing the patient as an individual.
• Seorang individu umumnya ingin independen, memiliki hal-
hal lain spt kebiasaan, preferensi/pilihan, situasi keluarga,
sosio-spiritual-kultural, keadaan wellness, yg harus
dimasukkan dlm keputusan klinis.
• Pasien sebagai person adalah pusat dalam proses asuhan
pasien Person Centered Care – PCC
• Konsep inti PCC :
A. Sisi Pasien : Martabat & Respek, Informasi,
Partisipasi, Kolaborasi
B. Sisi PPA : Berpartner dgn Pasien, PPA adalah Tim
Interdisiplin, DPJP adalah Clinical Leader, Asuhan
Pasien Terintegrasi
• Penerapan PCC dilaksanakan melalui Asuhan Pasien
Terintegrasi dengan :
Integrasi Intra-Inter PPA
Integrasi Inter Unit
Integrasi PPA-Pasien
Dalam elemen2 : DPJP sbg Clinical Leader, PPA sbg Tim yg
berkolaborasi interprofesional, Keterlibatan &
Pemberdayaan Pasien-Keluarga, CPPT – Catatan
Perkembangan Pasien Terintegrasi, Kolaborasi Pendidikan
Pasien, Manajer Pelayanan Pasien / Case Manager,
Integrated Clinical Pathway, Integrated Discharge Planning,
Asuhan Gizi terintegrasi
Asuhan Terintegrasi
Integrasi Intra-Inter PPA
(AP 4, MKE 5)
Integrasi Inter Unit
(PAP 2, ARK 3.1, MKE 5)
Integrasi PPA-Pasien
(HPK 2, 2.1, 2.2, AP 4, MKE 6)
Horizontal & Vertical Integration
(Febr 2015
17 pages)
Terima
kasih