Anda di halaman 1dari 24

PANDUAN ETIK KEPERAWATAN

RS ISLAM JEMURSARI

Disusun Oleh :
Komite Keperawatan

Jl. Jemursari No. 51-57, Surabaya 60237


Telp. (031) 8471877-78, Fax. (031) 8414877
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM JEMURSARI
Nomor : JS.A.SKR.785.12.16

Tentang
PANDUAN ETIK DAN DISIPLIN KEPERAWATAN
RS ISLAM JEMURSARI

Bismillahirrohmaanirrohiim
Direktur Rumah Sakit Islam Jemursari

Menimbang : a. Bahwa untuk meningkatan mutu pelayanan pasien dan


kepuasan pasien diperlukan sistem yang mengatur etika
petugas secara optimal
b. Bahwa agar etika dan kedisiplinan para perawat dapat
terlaksana dengan baik dan mempunyai kekuatan hukum,
perlu ditetapkan melalui Surat Keputusan Direktur RS Islam
Jemursari Surabaya.
Mengingat : a. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 49 Tahun 2013
Tentang Komite Keperawatan Rumah Sakit
b. Surat Keputusan Direktur RS Islam Jemursari Nomor
JS.A.SKR.344.04.16 Tentang Susunan Komite keperawatan
RS Islam Jemursari
c. Keputusan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Indonesia
Nomor : 023/PP.PPNI/SK/XII/2009 Tentang Kode Etik
Perawat Indonesia

MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
Pertama : PANDUAN ETIK DAN DISIPLIN KEPERAWATAN RS ISLAM
JEMURSARI
Kedua : Menetapkan Kebijakan terkait etik disiplin keperawatan
sebagaimana terlampir
Ketiga : Keputusan ini berlaku 2 (dua) tahun sejak tanggal 1 Desember
2016 sampai dengan 30 November 2018 dan dilakukan review
sebelum habis masa berlaku.
Keempat : Apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliuran dalam
pembuatan surat keputusan ini, akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Surabaya
Surabaya : 1 Desember 2016
Direktur,

Prof. Dr. dr. Rochmad Romdoni, Sp.PD, Sp.JP (K)

Tembusan :
1. Yth. Manajer dan Kepala Instalasi RS Islam Jemursari
2. Yth. Pejabat terkait
Visi
Rumah Sakit Islam Berstandar Internasional.

Misi
a. Memberikan pelayanan jasa rumah sakit secara prima dan Islami menuju
Standar Mutu Pelayanan Internasional dengan dilandasi prinsip kemitraan
b. Melaksanakan Manajemen Rumah Sakit berdasarkan Manajemen Syariah
yang berstandar Internasional
c. Membangun SDM Rumah Sakit yang profesional sesuai standar
Internasional yang Islami dengan diiringi integritas yang tinggi dalam
pelayanan
d. Menyediakan sarana prasarana rumah sakit untuk mewujudkan
implementasi pelayanan Islami dan berstandar Internasional.

Direktur
RS Islam Jemursari

Prof. Dr. dr. Rochmad Romdoni, Sp.PD, Sp.JP (K)

i
Keputusan Direktur
Nomor JS.A.SKR.785.12.16

Tentang
Panduan Etik Dan Disiplin Keperawatan RS Islam Jemursari

Disusun oleh :
Komite Keperawatan

Siti Romlah, Amd. Kep

Disetujui oleh :
Wakil Direktur Medis

dr. Dyah Yuniati, Sp.S

Ditetapkan oleh :
Direktur Utama RS Islam Jemursari

Prof. Dr. dr. Rochmad Romdoni, Sp.PD, Sp.JP (K)

ii
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan ridhoNya
Panduan Etik Dan Disiplin Keperawatan RS Islam Jemursari dapat dibuat.
Panduan ini akan dijadikan panduan dalam segenap Komite Keperawatan dan
jajaran keperawatan RS Islam Jemursari dalam memberikan pelayanan yang
aman dan bermutu pada pasien.
Pada Kesempatan ini kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak
yang terlibat dalam penyusunan Panduan Etik Dan Disiplin Keperawatan RS
Islam Jemursari, sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit
khususnya pelayanan keperawatan sesuai standar.
Panduan ini akan terus mengalami perbaikan kedepan seiring dengan
peningkatan pengetahuan Rumah Sakit terhadap kesehatan yang ada, sehingga
kedepan masih perlu adanya perbaikan.
Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam Panduan Etik
Dan Disiplin Keperawatan RS Islam Jemursari, kami sampaikan terima kasih dan
penghargaan yang tinggi. Semoga amal kebaikan diterima oleh Allah SWT.

Surabaya, 1 Desember 2016


Komite Keperawatan

Siti Romlah, Amd.Kep

iii
DAFTAR ISI

Halaman
Cover
Surat Keputusan
Visi dan Misi i
Halaman persetujuan ii
Kata Pengantar iii
Daftar Isi iv
Daftar Gambar v
Daftar Lampiran vi
BAB I DEFINISI 1
BAB II RUANG LINGKUP 2
BAB III TATA LAKSANA 8
BAB IV DOKUMENTASI 11
DAFTAR PUSTAKA 12

iv
DAFTAR GAMBAR

No. Judul Gambar Halaman

3.1 Mekanisme Penanganan Pelanggaran Etik Profesi 9


Keperawatan Dan Kebidanan

v
DAFTAR LAMPIRAN

No. Judul Lampiran

Lampiran I Format Laporan Kronologis Kejadian


Lampiran II Format Lembar Pembinaan Karyawan RS Islam
Jemursari Ringan
Lampiran III Format Lembar Pembinaan Karyawan RS Islam
Jemursari Sedang
Lampiran IV Format Lembar Pembinaan Karyawan RS Islam
Jemursari Berat

vi
BAB I
DEFINISI

1.1 Latar Belakang


Peningkatan pembangunan kesehatan di Indonesia yang diikuti
dengan kemajuan sistem pelayanan adalah tantangan baru yang harus
dihadapi oleh tenaga pelayanan kesehatan salah satunya dipelayanan rumah
sakit. Salah satu nilai jual dari pelayanan kesehatan adalah sistem etika
petugas yang optimal dalam melayani pasien yang berhubungan langsung
dengan tingkat kepuasan. Tantangan etik dalam keperawatan diantaranya
dasar moral yang makin memudar, sendi agama yang makin menipis,
perkembangan IPTEK, dan persaingan globalisasi.
Agar visi misi RS Islam Jemursari mudah tercapai, pada tahap awal kita
perlu menata dan berbenah dalam hal etika.

1.2 Definisi
Etika keperawatan merupakan kesadaran dan pedoman yang
mengatur prinsip moral dalam melaksanakan kegiatan profesi keperawatan
Sehingga Mutu pelayanan profesi keperawatan tetap terjaga dengan cara
yang terhormat dan bersusila sesuai dengan martabat dan tradisi luhur
jabatan keperawatan.

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan umum
Pencapaian kepuasan pelayanan.
1.3.2 Tujuan Khusus :
1. Mempertahankan kepercayaan pasien terhadap perawat.
2. Menciptakan suasana kerja yang kondusif.

1.4 Sasaran
Seluruh karyawan perawat di RS Islam Jemursari Surabaya.

1.5 Dasar Hukum


Keputusan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Indonesia Nomor :
023/PP.PPNI/SK/XII/2009 Tentang Kode Etik Perawat Indonesia

1
BAB II
RUANG LINGKUP

2.1 Definisi Etik Keperawatan


1. Merupakan kesadaran dan pedoman yang mengatur prinsip moral
dalam melaksanakan kegiatan profesi keperawatan Sehingga Mutu
pelayanan profesi keperawatan tetap terjaga dengan cara yang
terhormat dan bersusila sesuai dengan martabat dan tradisi luhur
jabatan keperawatan.
2. Merujuk pada standar Etik yang menentukan dan menuntun perawat
dalam praktik sehari-hari, seperti jujur, menghargai atas hak-hak yang
dirahasiakan dan beradvokasi atas nama pasien.
3. Suatu ungkapan tentang bagaimana perawat wajib bertingkah laku.

2.2 Asas-asas Etik Keperawatan


1. Respect
Perilaku perawat yang menghormati/menghargai pasien, dan
penerapan inform consent
a. Perilaku perawat menghormati sejawat.
b. Tindakan eksplisit maupun implisit.
c. Simpati empati kepada orang lain.
2. Otonomi
Hak untuk mengatur dan membuat keputusannya sendiri. Tetapi tidak
sebebas-bebasnya ada keterbatasan dalam hukum, kompetensi dan
kewenangan serta perlu pemahaman tindakan kolaborasi.
3. Beneficence (manfaat)
Berkaitan dengan kewajiban untuk melakukan hal yang baik dan tidak
membahayakan orang lain. Pada dasarnya seseorang diharapkan dapat
membuat keputusan untuk dirinya sendiri, kecuali bagi mereka yang
tidak dapat melakukannya. Seperti : bayi dan anak pasien koma,
keterbelakangan mental/kelainan kejiwaan.
4. Non maleficence (tidak merugikan)
Prinsip berkaitan dengan kewajiban perawat untuk tidak dengan
sengaja menimbulkan kerugian/cidera pasien.
a. Jangan membunuh
b. Jangan menyebabkan nyeri/penderitaan lain.
c. Jangan membuat orang lain tidak berdaya
d. Jangan melukai perasaan.
5. Veracity (kejujuran)
Kewajiban perawat untuk mengatakan suatu kebenaran. Tidak
berbohong tidak menipu. Terutama dalam proses inform
consent.Perawat membantu pasien dalam proses memahami informasi
dokter tentang rencana tindakan medik/pengobatan dengan jujur.
6. Confidentiality (kerahasiaan)
Prinsip ini berkaitan dengan kepercayaan pasien terhadap perawat.
Perawat tidak akan menyampaikan informasi tentang kesehatan pasien
kepada orang yang tidak berhak. Prinsip info diagnosa medik diberikan
kepada dokter. Perawat memberikan informasi kesehatan umum.
7. Fidelity (kesetiaan)
Ini berkaitan dengan kewajiban perawat untuk selalu setia terhadap
kesepakatan dan tanggung jawab yang telah dibuat.

2
8. Justice (keadilan)
Berkenaan terhadap kewajiban perawat untuk adil kepada semua
orang. Adil tidak memihak salah satu orang. Semua pasien harus
mendapatkan pelayanan yang sama sesuai dengan kebutuhannya.

2.3 KLASIFIKASI PELANGGARAN ETIK KEPERAWATAN

1. Pelanggaran Ringan
A. Pelanggaran Ringan Terhadap Pasien
1) Membiarkan pasien dalam keadaan tidak rapi.
2) Tidak mengorientasikan tempat/ruangan dan petugas kesehatan
kepada pasien.
3) Tidak mencuci tangan setiap kali akan dan sesudah melakukan
kontak dengan pasien atau melakukan tindakan.
4) Kurang menunjukkan sikap empati.
5) Tidak memberi informasi klien saat akan melakukan tindakan
keperawatan.
6) Melakukan perilaku yang dapat mengganggu kenyamanan atau
ketenangan kerja. (berbicara keras, makan di nurse station,
menghidupkan radio, tv secara berlebihan, menggunakan ponsel
pribadi untuk urusan pribadi secara berlebihan)

B. Pelanggaran Ringan Terhadap Tugas


1) Tidak berusaha memahami berbagai prosedur dan kebijakan rumah
sakit yang terkait dengan tugas sebagai perawat.
2) Tidak memakai kelengkapan atribut dinas yang telah ditentukan.
3) Tidak melakukan perawatan dan pemeliharaan aset rumah sakit
dengan baik.
4) Menolak melaksanakan perintah yang patut dan terkait pekerjaan
dan tanggungjawab dari atasan.
5) Tidak bekerja dengan jujur, tertib, cermat dan bersemangat untuk
kepentingan institusi.
6) Melakukan kesalahan admnistrasi ruangan (Tidak melakukan
presensi tanpa alasan).
7) Datang terlambat tanpa keterangan lebih dari 3 (tiga) kali dalam
satu bulan.
8) 3 (tiga) kali meninggalkan pekerjaan atau tempat kerja tanpa izin
atau persetujuan atasan dalam sebulan.
9) Pulang lebih awal 3(tiga) kali tanpa alasan dalam satu bulan.
10) Tidak masuk kerja tanpa memberikan informasi awal kepada
koordinator.
11) Tukar dinas tanpa memberikan informasi awal kepada koordinator
dua kali dalam satu minggu.
12) Tukar dinas sesuai prosedur lebih dari tiga kali dalam satu bulan

C. Pelanggaran Ringan Terhadap Sesama Perawat dan Profesi Lain


1) Kurang menghargai privacy, hasil kerja,martabat perawat atau
profesi lain.
2) Tidak menghormati hak sesama perawat dan atau tenaga
kesehatan lain.
3) Tidak menghargai kelebihan/prestasi perawat lain atau profesi
lain.

3
D. Pelanggaran ringan terhadap profesi keperawatan
1) Berpenampilan yang tidak sesuai dengan tata tertib penampilan
perawat yang berlaku di RS Islam Jemursari Surabaya.
2) Dilarang merokok di area RS Islam Jemursari Surabaya

2. Pelanggaran Sedang
A. Pelanggaran Sedang Terhadap Pasien
1) Tidak memperhatikan kebersihan diri pasien: memandikan,
menggosok gigi / oral hygiene, vulva hygiene.
2) Tidak membantu memenuhi kebutuhan eliminasi pada pasien yang
butuh bantuan.
3) Tidak melakukan tindakan pencegahan dekubitus.
4) Memberi informasi yang tidak bertanggung jawab yang membuat
kecemasan pada pasien dan keluarga.
5) Tidak memberikan bimbingan rohani / menunjuk pada pemuka
agama pada saat pasien membutuhkan.
6) Melakukan tindakan keperawatan tidak sesuai dengan protap yang
dapat merugikan pasien tetapi tidak membahayakan jiwa.
7) Tidak melakukan prosedur teknik aseptik / antoseptik yang
mengakibatkan terjadi infeksi.
8) Tidak bersikap ramah terhadap pasien dan keluarga pasien.
9) Tidak melakukan evaluasi setelah melakukan tindakan
keperawatan (respon pasien, kondisi pasien dll).

B. Pelanggaran Sedang Terhadap Tugas


1) Menjalankan tugas tidak sesuai dengan prosedur tetap dan
kebijakan rumah sakit yang berlaku.
2) Tidak melakukan antisipasi terhadap keamanan dan kenyamanan
pasien.
3) Tidak memelihara mutu pelayanan dan asuhan keperawatan secara
optimal.
4) Tidak mawas diri dalam melaksanakan tugas perawatan.
5) Tukar dinas sesuai prosedur lebih dari tiga kali dalam satu bulan.
6) Menghilangkan, merusak barang inventaris rumah sakit baik medis
maupun non medis.
7) Memanfaatkan barang inventaris RS Islam Jemursari Surabaya
untuk kepentingan pribadi.

C. Pelanggaran Sedang Terhadap Sesama Perawat dan Profesi Lain.


1) Tidak mau bekerjasama dalam melaksanakan tugas dengan sesama
perawat atau profesi lain.
2) Tidak memelihara suasana kerja yang harmonis dan kondusif.
3) Tidak mau membantu perawat lain dalam menjalankan tugas saat
dibutuhkan.
4) Melemparkan tanggung jawab kepada perawat lain.
5) Tidak mau memberi / transformasi ilmu, keterampilan dan
pengalaman kepada perawat lain atau profesi lain.

4
6) Tidak mau menerima pengetahuan, pengalaman, keterampilan dari
semua perawat dan profesi lain dalam rangka peningkatan
keterampilan di bidang keperawatan.
7) Membicarakan kekurangan/keburukan perawat lain di depan
umum/pasien/keluarga pasien.

D. Pelanggaran sedang terhadap Profesi Keperawatan


1) Menolak melaksanakan tugas belajar untuk melanjutkan
pendidikan formal.
2) Menolak untuk meningkatkan pendidikan non formal.
3) Tidak berupaya meningkatkan kemampuan profesional.
4) Tidak menjunjung tinggi nama baik profesi dengan menunjukan
perilaku dan sifat pribadi yang tercela.
5) Melakukan jual beli barang/alat penunjang kesehatan di area
rumah sakit untuk kepentingan pribadi atau kelompok.

3. Pelanggaran Berat
A. PelanggaranBeratTerhadap Pasien
1) Tidak bertindak pada saat pasien dalam keadaan sekarat / henti
jantung / pain (kecuali keinginan keluarga).
2) Tidak memenuhi kebutuhan nutrisi, cairan elektrolit.
3) Tidak memenuhi kebutuhan oksigenasi dan bersihan jalan nafas.
4) Tidak memperhatikan/mempertahankan sirkulasi kardiovaskular.
5) Tidak memperhatikan keamanan pasien (pasien jatuh, tergelincir,
keracunan, salah obat, salah transfusi dll).
6) Melakukan tindakan Keperawatan yang tidak sesuai prosedur tetap
yang dapat menyebabkan kematian / kecacatan.
7) Memberikan informasi yang tidak benar / tidak dapat
dipertanggung jawabkan.
8) Meminta imbalan kepada pasien / keluarga.
9) Bersikap judes dan tidak ramah dalam melayani pasien / keluarga
(laporan tertulis / lisan / kotak saran).
10) Tidak menjaga kerahasiaan pasien / keluarga pada profesi / orang
yang berhak mengetahui.
11) Komunikasi yang tidak baik dan dimuat di media massa.

B. Pelanggaran Berat Terhadap Tugas


1) Berulang kali melakukan tugas yang tidak sesuai dengan Standar
Prosedur Operasional dan kebijakan rumah sakit yang dapat
merugikan pasien secara fisik/mental.
2) Tidak memegang teguh rahasia jabatan.
3) Bekerja dengan mempertimbangkan kesukuan, jenis kelamin,
aliran politik, agama dan status sosial sesuai dengan keinginan
pribadi.
4) Tidak jujur dalam tugas.
5) Berperilaku yang menyimpang dari norma agama.
6) Mengkomersilkan /memperjual belikan harta rumah sakit untuk
kepentingan pribadi atau kelompok.
7) Meninggalkan / tidak dinas selama tujuh hari berturut-turut dalam
satu bulan tanpa izin.

5
C. Pelanggaran Berat terhadap sesama perawat dan profesi lain
1) Bertengkar dengan sesama perawat atau profesi lain.
2) Melakukan tindakan tidak etis terhadap sesama perawat atau
profesi lain.
3) Mencelakakan perawat dan profesi lain.
4) Melindungi perbuatan teman yang tidak etis / praktek ilegal.
5) Mengadu domba sesama perawat atau profesi lain.
D. Pelanggaran BeratTerhadap Profesi Keperawatan
1) Mengkomersilkan /memperjual belikan harta rumah sakit untuk
kepentingan pribadi atau kelompok.
2) Melakukan mal praktek di dalam dan diluar rumah sakit.
3) Menggunakan obat-obat terlarang (narkoba), alkohol dan berjudi.
4) Tidak menghargai agama pasien / keluarga.
5) Membedakan pelayanan keperawatan terhadap pasien berdasarkan
status sosial dan martabat pasien.
6) Tidak memegang teguh rahasia jabatan.
7) Bekerja dengan mempertimbangkan kesukuan, jenis kelamin,
aliran politik, agama dan status sosial sesuai dengan keinginan
pribadi.
8) Berperilaku yang menyimpang dari norma agama.
9) Melakukan atau terlibat dalam tindak pidana
(mencuri/pemukulan/kekerasan).

2.4 JENIS-JENIS SANKSI PELANGGAR ETIK KEPERAWATAN


A. Sanksi Pelanggaran Ringan
1. Dilakukan peneguran lisan oleh koordinator ruangan.
2) Pelanggaran sejenis yang dilakukan 3 kali berturut-turut dalam
waktu 6 bulan akan menjadi pelanggaran sedang

B. Sanksi Pelanggaran Sedang


1) Menulis Pernyataan kesanggupan untuk melakukan perbaikan atas
kesalahan yang dilakukan.
2) Sanksi administratif yang berhubungan dengan nilai kinerja.
3) Penurunan tingkat Penugasan klinik ( PK).
4) Pelanggaran sejenis yang dilakukan 3 kali berturut-turut dalam
waktu 6 bulan akan menjadi pelanggaran berat
5) 3 (tiga) kali berturut-turut dalam waktu 6 (enam) bulan akan
menjadi pelanggaran berat.

C. Sanksi Pelanggaran Berat


1) Menulis pernyataan kesanggupan untuk melakukan perbaikan atas
kesalahan yang dilakukan.
2) Menempatkan perawat pada tempat tugas yang bersifat
administratif.
3) Skorsing
4) Pencabutan kewenangan klinis
5) Penerbitan Surat Pemutusan Hubungan Kerja yang diputuskan oleh
bagian kepegawaian.

6
2.5 TATA TERTIB PENAMPILAN PERAWAT
A. Tata Tertib Umum Perawat :
1) Memakai seragam dan berpenampilan rapi saat dinas sesuai aturan
kepegawaian yang berlaku.
2) Menggunakan identitas pegawai.
3) Menggunakan jam tangan.
4) Tidak bau badan dan menggunakan parfum.
5) Tidak bau mulut.
6) Tidak boleh menggunakan perhiasan dan aksesoris .
7) Tidak bergurau di nurse station dan duduk dilantai.
8) Tidak menggunakan hand phone untuk kepentingan pribadi di
depan pasien saat dinas.
9) Tidak makan dan minum di nurse station.
10) Kuku tidak panjang.

B. Perawat Perempuan :
1) Menggunakan make up dan tidak berlebihan.
2) Jilbab dipakai secara rapi dan tidak mengganggu saat pelayanan.
3) Memakai sepatu pantofel warna hitam, tinggi tiga cm dan tidak
berbunyi.
4) Ukuran seragam atasan dibawah pantat.
5) Celana tidak boleh ketat (tidak press body) dan bukan dari bahan
jeans.

C. Perawat Laki-Laki :
1) Rambut tidak gondrong.
2) Celana tidak ketat.
3) Memakai sepatu pantofel hitam dan berkaos kaki hitam.

2.6 KIAT MENGHINDARI MASALAH


Dengan semakin meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi diharapkan
tidak akan memudarkan etika yang telah diwariskan oleh leluhur kita. Banyak
hal yang perlu kita sikapi dengan bijak agar sistem pelayanan selalu di dasari
dengan prinsip prinsip etik. Sanksi moral akan menjadi lebih berat terasa dalam
bermasyarakat. Beberapa tips yang dapat menghindarkan kita dari masalah
pada saat melakukan pelayanan keperawatan pada klien:
A. Berfungsilah sesuai dengan lingkup pelayanan dan uraian tugas.
B. Ikuti kebijakan dan prosedur Rumah Sakit / Institusi.
C. Lakukan tahapan dengan benar dalam pelaksanaan Asuhan Keperawatan
dan Kebidanan.
D. Laksanakan program dokter dengan benar dan tepat.
E. Laksanakan 6 sasaran Keselamatan Pasien.
F. lakukan prosedur sesuai standar yang berlaku.
G. Perhatikan dengan benar Hak dan Kewajiban Pasien.

7
BAB III
TATA LAKSANA

3.1 Alur Pelanggaran Ringan


A. Koordinator melakukan pembinaan secara langsung.
B. Pelanggar mengisi lembar pembinaan dan mengisi lembar tanggapan
terhadap pembinaan yang dilakukan, serta mengisi form kronologis
dalam waktu seketika.
C. Pembinaan oleh koordinator dilakukan maksimal 3 kali untuk kasus yang
sama, dan selanjutnya akan dilakukan pelaporan tertulis kepada Kanit
SDM Keperawatan.

3.2 Alur Pelanggaran Sedang


A. Buat laporan kejadian dan laporan kronologis.
B. Serahkan kepada atasan/koordinator sesuai jalur struktural.
C. Koordinator menyerahkan laporan ke Kanit SDM keperawatan/ Manager
Keperawatan.
D. Kanit SDM Keperawatan melakukan Klarifikasi masalah, dengan
mendengarkan masukan dari koordinator dan Manager Keperawatan
berdasarkan prinsip etik.
E. Kanit SDM melakukan koordinasi dengan Komite Etik Keperawatan jika
yang muncul merupakan masalah etik.
F. Komite Etik keperawatan menganalisa masalah tersebut untuk
ditetapkan sebagai pelanggaran sedang.
G. Komite Etik Keperawatan mengumpulkan data dan mencari alternatif
pemecahan masalah dengan mempertimbangkan nilai etik dan
pengetahuan.
H. Jika tidak sesuai dengan nilai, etik maupun ilmu pengetahuan akan
dilakukan peninjauan kembali.
I. Jika masalah berkaitan dengan hukum maka komite etik keperawatan
akan berkerjasama dengan komite etik Rumah Sakit .
J. Jika tetap tidak bisa dilakukan pengambilan keputusan maka masalah
akan di serahkan kepada Direktur Rumah Sakit.
K. Evaluasi pembinaan akan dilakukan selama 6 bulan oleh kanit SDM
Keperawatan dan di laporkan kepada komite Etik Keperawatan dan
Komite Etik Rumah Sakit.

3.3 Alur Pelanggaran Berat


A. Buat laporan kejadian dan laporan kronologis.
B. Serahkan kepada atasan/koordinator sesuai jalur struktural.
C. Koordinator menyerahkan laporan ke Kanit SDM keperawatan/ Manager
Keperawatan.
D. Kanit SDM Keperawatan melakukan Klarifikasi masalah, dengan
mendengarkan masukan dari koordinator dan Manager Keperawatan
berdasarkan prinsip etik.
E. Kanit SDM melakukan koordinasi dengan Komite Etik Keperawatan jika
yang muncul merupakan masalah etik.
F. Komite Etik keperawatan menganalisa masalah tersebut untuk
ditetapkan sebagai pelanggaran berat.
G. Komite Etik Keperawatan mengumpulkan data dan mencari alternatif
pemecahan masalah dengan mempertimbangkan nilai, etik dan ilmu
pengetahuan.

8
H. Jika tidak sesuai dengan nilai, etik maupun ilmu pengetahuan akan
dilakukan peninjauan kembali.
I. Jika masalah berkaitan dengan hukum maka komite etik keperawatan
akan berkerjasama dengan komite etik Rumah Sakit .
J. Jika tetap tidak bisa dilakukan pengambilan keputusan maka masalah
akan di serahkan kepada Direktur Rumah Sakit.
K. Sanksi pelanggaran berat diputuskan oleh direktur rumah sakit dan
manager keperawatan dan dikelola oleh bagian kepegawaian.
L. Evaluasi pembinaan akan dilakukan selama 6 bulan oleh oleh Kanit SDM
keperawatan dan dilaporkan ke Komite Etik Rumah Sakit dan Komite
Etik Keperawatan.

MEKANISME PENANGANAN PELANGGARAN ETIK PROFESI


KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
DI RS ISLAM JEMURSARI SURABAYA

PELANGGARAN PELANGGARAN PELANGGARAN


RINGAN SEDANG BERAT

KOORDINATOR RUANGAN

KEPALA UNIT SDM KEPERAWATAN DAN KOMITE


KEPERAWATAN

MANAJER KEPERAWATAN

KOMITE ETIK

DIREKTUR

Gambar 3.1 Mekanisme Penanganan Pelanggaran Etik Profesi


Keperawatan Dan Kebidanan

9
Keterangan:
: 3 kali peneguran (lisan) oleh koordinator

: Mengetahui koordinator dan ditindaklanjuti oleh Kanit SDM


Keperawatan kemudian dilanjutkan ke Komite Etik Keperawatan
dan Manajer Keperawatan.

: Mengetahui Koordinator Ruangan, Kepala Unit SDM Keperawatan,


Komite Etik Keperawatan, Manajer Keperawatan, Komite Etik, dan
Direktur.

10
BAB IV
DOKUMENTASI

Pendokumentasian hasil evaluasi dan kronologi kejadian pegawai perawat


disimpan oleh Komite Keperawatan dan Bagian SDM.

11
DAFTAR PUSTAKA

Pengurus Pusat Persatuan Perawatan Nasional Indonesia Tentang Standar


Profesi & Kode Etik Perawat Indonesia Tahun 2010

Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya Tentang Peraturan PerusahaanYARSIS 2016

Nursalam, 2014. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan


Profesional Edisi 4. Jakarta: Salemba Medika.

Misutarno, 2016. Materi Kuliah Profesi dan kode etik Keperawatan: Kode Etik
Komite Etik dan Profesi RSUD Dr. Soetomo. Surabaya: Universitas
Nahdlatul Ulama Surabaya.

12
Lampiran I

LAPORAN KRONOLOGIS KEJADIAN

Kejadian pada tanggal :


Kepada pasien atas nama : usia :
Pasien ruang :
Dokter yang merawat :

Permasalahan :

Secara deskripsi berisi tentang:

-Siapa yang komplain (pasien/keluarga pasien/dokter/perawat/dll)


-Kepada siapa komplain tersebut ditujukan :
-Waktu kejadian :
-tempat kejadian :

Kronologis kejadian ditulis secara terperinci dan disertakan jam kejadian:

Solusi ( Berisi tentang tindakan yang di lakukan pada saat itu/sementara) :

Surabaya, ...........

Mengetahui :
Yang membuat laporan Atasan

( ) ( )

Tindak lanjut :
1.
2.
3.
Lampiran II

LEMBAR PEMBINAAN KARYAWAN RS ISLAM JEMURSARI

Pembinaan ke.......
Bismillahirrohmanirrohim (Dengan menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih
dan Maha Penyayang).
Pada hari ini............, Tanggal...........Bulan............Tahun.................
Telah dilakukan teguran lisan kepada karyawan yang namanya tersebut dibawah
ini:

Nama :
NIK :
Jabatan Fungsional :
Unit Kerja :
Pelanggaran :Ringan
Atas Kesalahan :

1.
2.
3.

Pembinaan atasan langsung yang diberikan :

Atasan Langsung

( )

Tanggapan langsung karyawan yang diberikan pembinaan


(ditulis tangan) :

Yang mendapat teguran

( )
Lampiran III

LEMBAR PEMBINAAN KARYAWAN RS ISLAM JEMURSARI

Pembinaan ke.......
Bismillahirrohmanirrohim (Dengan menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih
dan Maha Penyayang).
Pada hari ini............, Tanggal...........Bulan............Tahun.................
Telah dilakukan teguran lisan kepada karyawan yang namanya tersebut dibawah
ini:

Nama :
NIK :
Jabatan Fungsional :
Unit Kerja :
Pelanggaran : Sedang
Atas Kesalahan :

1.
2.
3.

Pembinaan yang diberikan :


1.
2.
3.

Tanggapan langsung karyawan yang diberikan pembinaan (ditulis tangan):

1.
2.

Yang mendapat teguran Kepala Unit SDM Keperawatan

( ) ( )

Sub Komite Etik Keperawatan Manajer Keperawatan

( ) ( )
Lampiran IV

LEMBAR PEMBINAAN KARYAWAN RS ISLAM JEMURSARI

Pembinaan ke.......
Bismillahirrohmanirrohim (Dengan menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih
dan Maha Penyayang).
Pada hari ini............, Tanggal...........Bulan............Tahun.................
Telah dilakukan teguran lisan kepada karyawan yang namanya tersebut dibawah
ini:

Nama :
NIK :
Jabatan Fungsional :
Unit Kerja :
Pelanggaran : Berat
Atas Kesalahan :

1.
2.
3.

Pembinaan yang diberikan :


1.
2.
3.

Tanggapan langsung karyawan yang diberikan pembinaan (ditulis tangan):

1.
2.
3.

Yang mendapat teguran Kepala Unit SDM Keperawatan

( ) ( )

Sub Komite Etik Keperawatan Manajer Keperawatan

( ) ( )

Anda mungkin juga menyukai