Anda di halaman 1dari 41

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN


RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR
Jalan Diponegoro Denpasar Bali ( 80114 )
Telepon. (0361) 227911-15, 225482,223869, Faximile. (0361) 224206
Email : info@sanglahhospitalbali.com Website : www.sanglahhospitalbali.com

LAMPIRAN I: KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA


RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR
NOMOR : HK.02.04/IV.C.11-D.23/………/2014
TENTANG
REVISI KEBIJAKAN TATA NASKAH
(SISTEM PENGESAHAN, KODE, PENOMORAN, STEMPEL DAN
PROSEDUR PENGENDALIAN DOKUMEN & TATA NASKAH SURAT DINAS)
DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR

NO AKTIVITAS PENANG
GUNG JAWAB
I Kode dan Pengesahan serta Persetujuan Dokumen Internal:
1 Untuk semua dokumen Internal, sebelum diterbitkan harus disetujui dengan tingkatan sebagai berikut:
Kepala
Nama Disetujui / Bagian
No Kode Unit Pengolah Diperiksa oleh
Dokumen Ditetapkan
Hukum dan
1 Kebijakan SK Ka.Bag/Ka.Bid Direktur Terkait Direktur Utama
Humas
2 Pedoman PD Ka.Bag/Ka.Bid Direktur Terkait Direktur Utama (Subbagian
3 Panduan PDN Ka.Bag/Ka.Bid Direktur Terkait Direktur Utama Hukum)
4 Alur Kerja AK Ka.Instalasi/Ka.Subbag/Seksi Ka.Bag/Ka.Bid Direktur Utama
5 Program PG Ka.Instalasi/Ka.Subbag/Seksi Ka.Bag/Ka.Bid Direktur Utama
Standar SPO Ka.Instalasi/Ka.Subbag/Seksi Ka.Bag/Ka.Bid Direktur Utama
Prose- dur
Opersional
7 Uraian JD Ka.Bag/Ka.Bid Direktur Terkait Direktur Utama
Jabatan
8 Uraian Tugas JDP Ka.Instalasi/Ka.Subbag/Seksi Ka.Bag/Ka.Bid Direktur terkait
Perorangan
9 Standar STD Petugas Ybs. Kepala Ruangan Ka.Instalasi
10 Formulir/ FR/ Petugas Ybs. Kepala Ruangan Ka.Instalasi
Checklist CKL
11 Form Rekam RM Ka. Instalasi Direktur Terkait Direktur Utama
Medis Rekam Medik
12 Surat Intern *) Ka.Instalasi/Ka.Subbag/Seksi Ka.Bag/Ka.Bid Direktur terkait
13 Surat Extern Mengacu Kepada:
1. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor: 1035/MENKES/SK/IX/2007
tentang Pedoman Tata Naskah Dinas Departemen Kesehatan;
2. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor: 193/MENKES/SK/VI/2012
tentang Pola Klasifikasi Arsip dan Kode Unit Pengolah di Lingkungan
Kementerian Kesehatan;
3. Surat Keputusan Dirjen Bina Pelayanan Medik Kementerian Kesehatan RI
Nomor: HK.03.05/I/988/2010 tentang Petunjuk Teknis Tata Naskah Dinas
Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik;
4. Surat Keputusan Dirjen Bina Pelayanan Medik Kementerian Kesehatan RI
Nomor: HK.03.05/I/989/2010 tentang Petunjuk Teknis Tata Kearsipan
Dinamis Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik;
5. Panduan Penyusunan Dokumen Akreditasi, Komisi Akreditasi Rumah
Sakit, Tahun 2012.
Dokumen tersebut di atas, diparaf oleh Penyusun/Unit Pengolah dan Pemeriksa
*) Seperti tabel jenis kegiatan
NO AKTIVITAS PENANG
GUNG JAWAB

II. Kode Unit Kerja, Jenis Dokumen dan Penomoran Dokumen: Kepala
Bagian
1 Untuk semua dokumen, ikuti kode unit kerja seperti pada tabel berikut: Umum
(Sub. Bagian
No Kode Unit Nama Unit Kerja Tata Usaha)
K
er
ja
1 A.1 Dewan Pengawas
2 A.2 Direktur Utama

3 I Direktur Medik dan Keperawatan


4 II Direktur SDM dan Pendidikan
5 III Direktur Keuangan
6 IV Direktur Umum dan Operasional

7 B1 Komite Medik
8 B2 Komite Etik dan Hukum
9 B3 Satuan Pemeriksaan Intern
10 B4 Komite PPI
11 B5 Komite Keperawatan

12 C.1 Bidang Pelayanan Medik


13 C.2 Bidang Pelayanan Keperawatan
14 C.3 Bidang Pelayanan Penunjang
15 C.4 Bagian Sumber Daya Manusia
16 C.5 Bagian Pendidikan dan Penelitian
17 C.6 Bagian Penyusunan dan Evaluasi Anggaran
18 C.7 Bagian Perbendaharaan dan Mobilisasi Dana
19 C.8 Bagian Akuntansi dan Verifikasi
20 C.9 Bagian Umum
21 C.10 Bagian Perencanaan dan Evaluasi
22 C.11 Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat

23 D.1 Seksi Pelayanan Medik Rawat Jalan


24 D.2 Seksi Pelayanan Medik Rawat Inap
25 D.3 Seksi Pelayanan Medik Rawat Khusus
26 D.4 Seksi Pelayanan Keperawatan Rawat Jalan
27 D.5 Seksi Pelayanan Keperawatan Rawat Inap
28 D.6 Seksi Pelayanan Keperawatan Rawat Khusus
29 D.7 Seksi Pelayanan Penunjang Medis
30 D.8 Seksi Pelayanan Penunjang Non Medis
31 D.9 Sub. Bagian Administrasi Kepegawaian
32 D.10 Sub. Bagian Pengembangan Sumber Daya Manusia
33 D.11 Sub. Bagian Pendidikan dan Penelitian Medis
34 D.12 Sub. Bagian Pendidikan dan Penelitian Keperawatan dan Non Medis
35 D.13 Sub. Bagian Penyusunan Anggaran
36 D.14 Sub. Bagian Evaluasi Anggaran
37 D.15 Sub. Bagian Perbendaharaan
38 D.16 Sub. Bagian Mobilisasi Dana
39 D.17 Sub. Bagian Akuntansi Keuangan
40 D.18 Sub. Bagian Akuntansi Manjemen dan Verifikasi
41 D.19 Sub. Bagian Tata Usaha
42 D.20 Sub. Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga
43 D.21 Sub. Bagian Perencanaan
44 D.22 Sub. Bagian Evaluasi dan Pelaporan
45 D.23 Sub. Bagian Hukum.
46 D.24 Sub. Bagian Hubungan Masyarakat
47 D.25 Sub. Bagian Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan
NO AKTIVITAS PENANGGUN
G JAWAB
No Kode Unit Nama Unit Kerja
K Kepala Bagian
er Umum
ja (Sub. Bagian
Tata Usaha)
48 E.1 Instalasi Rawat Jalan.
49 E.2 Instalasi Rawat Darurat
50 E.3 Instalasi Rawat Inap A
51 E.4 Instalasi Rawat Inap B
52 E.5 Instalasi Rawat Inap C
53 E.6 Instalasi Rawat Inap D
54 E.7 Instalasi Rawat Internsif
55 E.8 Instalasi Bedah Sentral.
56 E.9 Instalasi Wing Internasional
57 E.10 Instalasi Geriatri
58 E.11 Instalasi Pelayanan Jantung Terpadu
59 E.12 Instalasi Rehabilitasi Medik
60 E.13 Instalasi Radiologi
61 E.14 Instalasi Laboratorium Klinik
62 E.15 Instalasi Farmasi
63 E.16 Instalasi Gizi
64 E.17 Instalasi Sterilisasi Sentral
65 E.18 Instalasi Binatu
66 E.19 Instalasi Kedokteran Forensik
67 E.20 Instalasi Rekam Medik
68 E.21 Instalasi Pengamanan dan Penertiban Lingkungan
69 E.22 Instalasi Pemeliharaan Prasarana, Gedung dan Sanitasi
70 E.23 Instalasi Pemeliharaan Sarana Medis, Non Medis dan Perbengkelan
71 E.24 Instalasi Patologi Anatomi
72 E.25 Instalasi EDP
73 E.26 Instalasi Mikrobiologi Klinik
74 E.27 Instalasi Dialisis
75 E.28 Instalasi Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan
76 E.29 Instalasi PKRS
77 E.30 Instalasi Penjaminan Klaim
78 E.31 Instalasi Admission

E.32 –dts- Instalasi yang dikembangkan kemudian, sesuai kebutuhan.

79 F.1 Divisi Penelitian dan Pengembangan

80 G.1 Staf Medis Fungsional Bedah


81 G.2 Staf Medis Fungsional Bedah Ortopedi & Traumatologi
82 G.3 Staf Medis Fungsional Bedah Urologi
83 G.4 Staf Medis Fungsional Bedah Saraf
84 G.5 Staf Medis Fungsional Ilmu Kesehatan Anak
85 G.6 Staf Medis Fungsional Obstetri Gynekologi
86 G.7 Staf Medis Fungsional Ilmu Penyakit Dalam
87 G.8 Staf Medis Fungsional Neurology
88 G.9 Staf Medis Fungsional Kulit dan Kelamin
89 G.10 Staf Medis Fungsional Telinga, Hidung , Tenggorokan dan KL
90 G.11 Staf Medis Fungsional Mata
91 G.12 Staf Medis Fungsional Gigi dan Mulut
92 G.13 Staf Medis Fungsional Rehabilitasi Medis
93 G.14 Staf Medis Fungsional Anestesi & Reanimasi
94 G.15 Staf Medis Fungsional Radiologi
95 G.16 Staf Medis Fungsional Pathologi Klinik
96 G.17 Staf Medis Fungsional Pathologi Anatomi
97 G.18 Staf Medis Fungsional Kedokteran Forensik
98 G.19 Staf Medis Fungsional Jiwa
99 G.20 Staf Medis Fungsional Mikrobiologi Klinik
100 G.21 Staf Medis Fungsional Kardiologi dan Kedokteran Vaskuler
101 G.22 Staf Medis Fungsional Dokter Umum
102 G.23 Staf Medis Fungsional Gizi Klinik
103 G.24 –dst Staf Medis Fungsional yang dikembangkan kemudian, sesuai kebutuhan

104 H.1 Unit Layanan Pengadaan (ULP)


105 H.2 Unit Penjaminan Mutu ( UPM )
NO AKTIVITAS PENANG
GUNG JAWAB

2 Untuk semua dokumen, ikuti kode jenis kegiatan*) seperti pada tabel berikut: Kepala Sub
Bagian Tata
No Kode/Indeks*) Jenis Kegiatan Usaha
I POLA KLASIFIKASI SUBSTANTIF
1 DM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDARYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
2 GK BINA GIZI DAN KESEHATAN IBU DAN ANAK
3 HJ KESEHATAN HAJI
4 IK INTELIGENSIA KESEHATAN
5 JP PEMBIAYAAN DAN JAMINAN KESEHATAN
6 KF BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN
7 KK PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN
8 LB PENELITAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN
9 PK PROMOSI KESEHATAN
10 PM PENGENDALIAN PENYAKIT & PENYEHATAN LIGKUNGAN
11 UK BINA UPAYA KESEHATAN

II POLA KLASIFIKASI FASILITATIF


1 BN BARANG NEGARA
2 HK HUKUM
3 IR INFORMATIKA
4 KM KOMUNIKASI PUBLIK
5 KN KEKAYAAN NEGARA
6 KP KEPEGAWAIAN
7 KR KERUMAHTANGGAAN
8 KS KERJASAMA LUAR NEGERI
9 KU KEUANGAN DAN BARANG MILIK NEGARA
10 OT ORGANISASI DAN TATALAKSANA
11 PR PERENCANAAN DAN ANGGARAN
12 PS PENGAWASAN
13 TU KETATAUSAHAAN

3 Kode surat-surat, adalah seperti berikut: Kepala Sub


Kode Jenis Kegiatan Bagian Tata
I POLA KLASIFIKASI SUBSTANTIF Usaha

DM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDARYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN


DM 01 PENYUSUNAN STANDARDISASI
Naskah- naskah yang berkaitan dengan penyusunan standardisasi mulai dari proses
penyusunan sampai dengan selesai diterbitkan keputusan
DM 01.01 Perencanaan dan Informasi Sumber Daya Manusia Kesehatan
DM 01.02 Kemandirian dan Distribusi Sumber Daya Manusia Kesehatan
DM 01.03 Perencanaan Tugas Belajar Sumber Daya Manusia Kesehatan
DM.01.04 Sumber Daya Pendidikan
DM.01.05 Pengembangan Kurikulum
DM.01.06 Kendali mutu
DM.01.07 Diklat Kepemimpinan
DM.01.08 Diklat Manajemen Kesehatan
DM.01.09 Diklat Teknis dan Fungsional
DM.01.10 Pemberdayaan Tenaga Kesehatan Indonesia
DM.01.11 Pemberdayaan Tenaga Kesehatan Asing
DM.01.12 Pemberdayaan Profesi Tenaga Kesehatan

DM 02 BIMBINGAN DAN EVALUASI


Naskah –naskah yang berkaitan dengan kegiatan Bimbingan dan Evaluasi mulai
dari pelaksanaan sampai dengan tersusunnya laporan
DM.02.01 Perencanaan dan Informasi Sumber Daya Manusia Kesehatan
DM.02.02 Kemandirian dan Distribusi Sumber Daya Manusia Kesehatan
DM.02.03 Perencanaan Tugas Belajar Sumber Daya Manusia Kesehatan
DM.02.04 Sumber Daya Pendidikan
NO AKTIVITAS PENANG
GUNG JAWAB
DM.02.05 Pengembangan Kurikulum Kepala Sub
DM.02.06 Kendali Mutu Bagian Tata
DM.02.07 Diklat Kepemimpinan Usaha
DM.02.08 Diklat Manajemen Kesehatan
DM.02.09 Diklat Teknis dan Fungsional
DM.02.10 Pemberdayaan Tenaga Kesehatan Indonesia
DM.02.11 Pemberdayaan Tenaga Kesehatan Asing
DM.02.12 Pemberdayaan Profesi Tenaga Kesehatan

DM.03 PENYELENGGARAAN DIKLAT, KURSUS


Naskah-naskah yang berkaitan dengan penyelenggaraan diklat, kursus mulai dari
perencanaan sampai dengan paelaksanaannya:
DM.03.01 Bidang Kesehatan
DM.03.02 Bidang Non Kesehatan

DM. 04 ADMINISTRASI DIKLAT


Naskah-naskah yang berkaitan dengan administrasi diklat, mulai dari perencanaan
sampai dengan paelaksanaannya:
DM.04.01 Surat Pemanggilan Peserta
DM.04.02 Panduan Diklat
DM.04.03 Bahan Ajar Diklat
DM.04.04 Daftar Hadir
DM.04.05 Formulir Evaluasi
- Evaluasi Penyelenggaraan
- Evaluasi Pengajar
- Evaluasi Pasca Pelatihan
DM.04.06 Sertifikat/STTPL

DM. 05 PENYELENGGARAAN PERTEMUAN, SOSIALISASI, SEMINAR, LOKAKARYA, APRESIASI,


PENYULUHAN
Naskah-naskah yang berkaitan dengan penyelenggaraan pertemuan, sosialisasi,
seminar, lokakarya, apresiasi, penyuluhan mulai dari perencanaan sampai dengan
pelaksanaannya:
DM.05.01 Bidang Kesehatan
DM.05.02 Bidang Non Kesehatan
DM.05.03 Narasumber

DM. 06 SERTIFIKASI SDM


Naskah-naskah yang berkaitan dengan sertifikasi SDM, mulai dari perencanaan
sampai dengan pelaksanaannya:
DM.06.01 Sumber Daya Manusia Kesehatan
DM.06.02 Sumber Daya Manusia Non Kesehatan

GK BINA GIZI DAN KESEHATAN IBU DAN ANAK


GK.01 PENYUSUNAN STANDARISASI
Naskah-naskah yang berhubungan dengan penyusunan standarisasi gizi dan kesehatan ibu
dan anak, mulai dari proses penyusunan sampai dengan selesai diterbitkan keputusan
GK.01.01 Gizi Makro
GK.01.02 Gizi Mikro
GK.01.03 Gizi Klinik
GK.01.04 Konsumsi Makanan
GK.01.05 Kewaspadaan Gizi
GK.01.06 Kesehatan Ibu Hamil
GK.01.07 Kesehatan Ibu Bersalin dan Nifas
GK.01.08 Kesehatan Maternal dengan Pencegahan Komplikasi
GK.01.09 Keluarga Berencana
GK.01.10 Perlindungan Kesehatan Reproduksi
GK.01.11 Kelangsungan Hidup Bayi
GK.01.12 Kelangsungan Hidup Anak Balita dan Pra Sekolah
GK.01.13 Kewaspadaan Penanganan Balita Beresiko
GK.01.14 Kualitas Hidup Anak Usia Sekolah dan Remaja
GK.01.15 Perlindungan Kesehatan Anak

NO AKTIVITAS PENANG
GUNG JAWAB
GK.01.16 Pelayanan Kesehatan Tradisional Keterampilan
GK.01.17 Pelayanan Kesehatan Tradisional Ramuan Kepala Sub
GK.01.18 Pelayanan Kesehatan Alternatif dan Komplementer Bagian Tata
GK.01.19 Penapisan dan Kemitraan Usaha
GK.01.20 Pelayanan Kesehatan Kerja
GK.01.21 Kapasitas Kerja
GK.01.22 Lingkungan Kerja
GK.01.23 Kemitraan Kesehatan Kerja
GK.01.24 Kesehatan Perkotaan dan Olahraga

GK. 02 BIMBINGAN DAN EVALUASI


Naskah –naskah yang berkaitan dengan kegiatan Bimbingan dan Evaluasi mulai
dari pelaksanaan sampai dengan tersusunnya laporan
GK.02.01 Gizi Makro
GK.02.02 Gizi Mikro
GK.02.03 Gizi klinik
GK.02.04 Konsumsi Makanan
GK.02.05 Kewaspadaan Gizi
GK.02.06 Kesehatan Ibu Hamil
GK.02.07 Kesehatan Ibu Bersalin dan Nifas
GK.02.08 Kesehatan Maternal dengan Pencegahan Komplikasi
GK.02.09 Keluarga Berencana
GK.02.10 Perlindungan Kesehatan Reproduksi
GK.02.11 Kelangsungan Hidup Bayi
GK.02.12 Kelangsungan Hidup Anak Balita dan Pra Sekolah
GK.02.13 Kewaspadaan Penanganan Balita Beresiko
GK.02.14 Kualitas Hidup Anak Usia Sekolah dan Remaja
GK.02.15 Perlindungan Kesehatan Anak
GK.02.16 Pelayanan Kesehatan Tradisional Keterampilan
GK.02.17 Pelayanan Kesehatan Tradisional Ramuan
GK.02.18 Pelayanan Kesehatan Alternatif dan Komplementer
GK.02.19 Penapisan dan Kemitraan
GK.02.20 Pelayanan Kesehatan Kerja
GK.02.21 Kapasitas Kerja
GK.02.22 Lingkungan Kerja
GK.02.23 Kemitraan Kesehatan Kerja
GK.02.24 Kesehatan Perkotaan dan Olahraga

HJ KESEHATAN HAJI
HJ. 01 PENYUSUNAN STANDARISASI
Naskah- naskah yang berkaitan dengan penyusunan standarisasi mulai dari proses
penyusunan sampai dengan selesai diterbitkan keputusan
HJ. 01.01 Pelayanan dan Pendayagunaan Sumber Daya Kesehatan Haji
HJ. 01.02 Peningkatan Kesehatan dan Pengendalian Faktor Risiko Kesehatan Haji

HJ. 02 PEMBINAAN KESEHATAN


Naskah-naskah yang berkaitan dengan pembinaan kesehatan mulai dari
pelaksanaan sampai dengan tersusunnya laporan
HJ. 02.01 Pelayanan dan Pendayagunaan Sumber Daya Kesehatan Haji
HJ. 02.02 Peningkatan Kesehatan dan Pengendalian Faktor Risiko Kesehatan Haji

HJ. 03 BIMBINGAN DAN EVALUASI


Naskah-naskah yang berkaitan dengan bimbingan dan evaluasi mulai dari
pelaksanaan sampai dengan tersusunnya laporan
HJ. 03.01 Pelayanan dan Pendayagunaan Sumber Daya Kesehatan Haji
HJ. 03.02 Peningkatan Kesehatan dan Pengendalian Faktor Risiko Kesehatan Haji

NO AKTIVITAS PENANG
GUNG JAWAB

HJ. 04 PENATAUSAHAAN PEYELENGGARAAN TENAGA KESEHATAN HAJI Kepala Sub


Naskah-naskah yang berkaitan dengan penatausahaan peyelenggaraan Bagian Tata
tenaga kesehatan haji mulai dari pelaksanaan sampai dengan tersusunnya Usaha
laporan
HJ. 04.01 Proses Rekrutmen
- Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI)
- Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH)

IK INTELIGENSIA KESEHATAN
IK. 01 PENYUSUNAN PROGRAM KEBIJAKAN
Naskah- naskah yang berkaitan dengan penyusunan inteligensia kesehatan mulai
dari proses penyusunan sampai dengan selesai diterbitkan keputusan
IK. 01.01 Pemeliharaan dan Peningkatan Kemampuan Inteligensia Kesehatan
- Anak
- Remaja, Dewasa dan Lanjut Usia
IK. 01.02 Penanggulangan Masalah Inteligensia Kesehatan
- Akibat Gangguan Bawaan
- Akibat Gangguan Degeneratif dan Sistem Persyarafan

IK. 02 PENYUSUNAN RANCANGAN


Naskah-naskah yang berkaitan dengan penyusunan rancangan mulai dari
pelaksanaan sampai dengan tersusunnya laporan
IK. 02.01 Pemeliharaan dan Peningkatan Kemampuan Inteligensia Kesehatan
- Anak
- Remaja, Dewasa dan Lanjut Usia
IK. 02.02 Penanggulangan Masalah Inteligensia Kesehatan
- Akibat Gangguan Bawaan
- Akibat Gangguan Degeneratif dan Sistem Persyarafan

IK. 03 PENGKAJIAN DAN PELAKSANAAN


Naskah-naskah yang berkaitan dengan pengkajian dan pelaksanaan mulai
dari pelaksanaan sampai dengan tersusunnya laporan
IK. 03.01 Pemeliharaan dan Peningkatan Kemampuan Inteligensia Kesehatan
- Anak
- Remaja, Dewasa dan Lanjut Usia
IK. 03.02 Penanggulangan Masalah Inteligensia Kesehatan
- Akibat Gangguan Bawaan
- Akibat Gangguan Degeneratif dan Sistem Persyaratan

IK. 04 PEMANTAUAN DAN EVALUASI


Naskah-naskah yang berkaitan dengan pemantauan dan evaluasi mulai dari
pelaksanaan sampai dengan tersusunnya laporan
IK. 04.01 Pemeliharaan dan Peningkatan Kemampuan Inteligensia Kesehatan
- Anak
- Remaja, Dewasa dan Lanjut Usia
IK. 04.02 Penanggulangan Masalah Inteligensia Kesehatan
- Akibat Gangguan Bawaan
- Akibat Gangguan Degeneratif dan Sistem Persyarafan

JP PEMBIAYAAN DAN JAMINAN KESEHATAN


JP. 01 PENYUSUNAN KEBIJAKAN DAN STANDAR
Naskah- naskah yang berkaitan dengan penyusunan kebijakan dan standar
pembiayaan dan jaminan kesehatan mulai dari proses perumusan sampai dengan
selesai diterbitkan keputusan
JP. 01.01 Jaminan Kesehatan
JP. 01.02 Kendali Mutu dan Pengembangan Jaringan Pelayanan
JP. 01.03 Pembiayaan

NO AKTIVITAS PENANG
GUNG JAWAB

JP. 02 MONITORING DAN EVALUASI Kepala Sub


Naskah-naskah yang berkaitan dengan monitoring dan evaluasi mulai dari Bagian Tata
pelaksanaan sampai dengan tersusunnya laporan: Usaha
JP. 02.01 Jaminan Kesehatan
JP. 02.02 Kendali Mutu dan Pengembangan Jaringan Pelayanan
JP. 02.03 Pembiayaan

KF BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN


KF. 01 PENYUSUNAN STANDARDISASI
Naskah- naskah yang berkaitan dengan penyusunan standardisasi bidang
pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan sampai dengan selesai diterbitkan
keputusan
KF. 01.01 Penggunaan Obat Rasional
KF. 01.02 Farmasi Komunitas
KF. 01.03 Farmasi Klinik
KF. 01.04 Pelayanan Kefarmasian
KF. 01.05 SAS (Special Access Sceme)
KF. 01.06 Penyediaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan
KF. 01.07 Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan
KF. 01.08 Alat Kesehatan Elektromedik
KF. 01.09 Alat Kesehatan Non Elektromedik
KF. 01.10 Produk Diagnostik dan Reagensia
KF. 01.11 Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga

KF. 02 BIMBINGAN DAN EVALUASI


Naskah- naskah yang berkaitan dengan Bimbingan dan Evaluasi mulai dari
pelaksanaan sampai dengan tersusunnya laporan
KF. 02.01 Penggunaan Obat Rasional
KF. 02.02 Farmasi Komunitas
KF. 02.03 Pelayanan Farmasi
KF. 02.04 Farmasi Klinik
KF. 02.05 SAS (Special Access Sceme)
KF. 02.06 Penyediaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan
KF. 02.07 Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan
KF. 02.08 Alat Kesehatan Elektromedik
KF. 02.09 Alat Kesehatan Non Elektromedik
KF. 02.10 Produk Diagnostik dan Reagensia
KF. 02.11 Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga

KF. 03 PENGELOLAAN OBAT


Naskah-naskah yang berkaitan dengan pengelolaan obat yang meliputi:
KF. 03.01 Analisis dan Standar Harga Obat
KF. 03.02 Pelayanan Penyangga Obat Pusat (Buffer Stock)
KF. 03.03 Pelayanan Kesehatan Dasar
KF. 03.04 Program Obat Nasional
KF. 03.05 Program Obat Esensial
KF. 03.06 Obat Generik
KF. 03.07 Obat Tradisional

KF. 04 PELAYANAN KEFARMASIAN


Naskah-naskah yang berkaitan dengan pelayanan kefarmasian yang meliputi:
KF. 04.01 Narkotika
KF. 04.02 Psikotropika
KF. 04.03 Prekursor dan Sediaan Farmasi bahan baku (Farmasi Khusus)
KF. 44.04 Industri Ekstrak Bahan Alam
KF. 04.05 Industri farmasi (IF)
KF. 04.06 Pedagang Besar Farmasi (PBF)
KF. 04.07 Kosmetik

NO AKTIVITAS PENANG
GUNG JAWAB

KK. PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN Kepala Sub


KK. 01 PENYUSUNAN STANDARISASI Bagian Tata
Naskah- naskah yang berkaitan dengan penyusunan standardisasi dan kebijakan Usaha
bidang Penanggulangan Krisis dan Masalah Kesehatan Lain mulai dari rencana
sampai dengan selesai diterbitkan keputusan
KK. 01.01 Pencegahan Mitigasi dan Kesiapsiagaan
KK. 01.02 Tanggap Darurat dan Pemulihan
KK. 01.03 Pemantauan dan Informasi

KK. 02 PENYUSUNAN STANDARISASI


Naskah- naskah yang berkaitan dengan Bimbingan dan Evaluasi mulai dari
pelaksanaan sampai dengan tersusunnya laporan
KK. 02.01 Pencegahan Mitigasi dan Kesiapsiagaan
KK. 02.02 Tanggap Darurat dan Pemulihan
KK. 02.03 Pemantauan dan Informasi

LB PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN


LB. 01 PENYUSUNAN KEBIJAKAN TEKNIS, RENCANA, DAN PROGRAM PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN KESEHATAN
Naskah- naskah yang berkaitan dengan penyusunan standardisasi BIDANG
Penelitian dan Pengem,bangan Kesehatan mulai dari penyusunan rencana sampai
dengan selesai diterbitkan keputusan
LB. 01.01 Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan
LB. 01.02 Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik
LB. 01.03 Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat
LB. 01.04 Humaniora, Kebijakan Kesehatan, dan Pemberdayaan Masyarakat.

LB. 02 PELAKSANAAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN


Naskah- naskah yang berkaitan dengan Pelaksanaan Pelayanan, Pembinaan dan
Pengembangan Penelitian kesehatan
LB. 02.01 Pelaksanaan Penelitian
 Proposal Penelitian
 Protokol Penelitian
 Rekomendasi Komisi Etik
 Perintah Pelaksanaan Penelitian
 Pengumpulan Data
 Laporan Hasil Penelitian
LB. 02.02 Pengembangan dan Penapisan Teknologi Kesehatan
LB. 02.03 Kerjasama Penelitian dan Pengembangan
LB. 02.04 Pengelolaan Laboratorium Penunjang

LB. 03 PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN PELAPORAN PELAKSANAAN PENELITIAN DAN


PENGAMBANGAN KESEHATAN
Naskah- naskah yang berkaitan dengan Pemantauan Evaluasi, dan Pelaporan
Pelaksanaan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan mulai dari perencanaan
sampai dengan tersusunnya laporan
LB. 03.01 Desiminasi Hasil Penelitian dan Pengembangan
LB. 03.02 Utilisasi Hasil Penelitian dan Pengembangan
LB. 03.03 Promosi Hasil Penelitian dan Pengembangan
LB. 03.04 Evaluasi dan Laporan Hasil Penelitian dan Pengemabngan

PK PROMOSI KESEHATAN
PK. 01 PENYUSUNAN STANDARDISASI
Naskah- naskah yang berkaitan dengan penyusunan standardisasi bidang Promosi
Kesehatan mulai dari rencana sampai dengan selesai diterbitkan keputusan
PK.01.01 Advokasi
PK.01.02 Kemitraan
PK.01.03 Pemberdayaan dan Peran Serta Masyarakat
PK.01.04 Metode Pemberdayaan dan Promosi Kesehatan
PK.01.05 Teknologi Pemberdayaan dan Promosi Kesehatan

NO AKTIVITAS PENANG
GUNG JAWAB

PK.02 ADVOKASI DAN KEMITRAAN Kepala Sub


Naskah-naskah yang berkaitan dengan Pelaksanaan atau Penyelenggaraan Advokasi Bagian Tata
dan Kemitraan mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaannya: Usaha
PK.02.01 Advokasi
- Kebijakan Berwawasan Kesehatan (Kesehatan ibu dan anak, Gizi, Rokok, Penyakit Tidak
Menular, dan lain-lain
- Promosi Kesehatan Rumah Sakit
- Advokasi Kesehatan
- United Nations Children’s Fund (UCICEF)
PK.02.02 Kemitraan
- Organisasi Masyarakat
- Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK)
- Dunia Usaha

PK. 03 PEMBERDAYAAN DAN PERAN SERTA MASYARAKAT


Naskah-Naskah yang berkaitan dengan pemberdayaan dan peran serta masyarakat
mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaannya:
PK.03.01 Pemberdayaan Masyarakat
- Desa Siaga dan Keharusan Siaga Aktif
- Japan International Cooperation Agency (JICA)
- Model Pemberdayaan
- Lomba Desa
- Surf AID
PK.03.02 Peran Serta Masyarakat
- Usaha Keshetan Besumber Masyarakat (UKBM)
- Penghargaan Masyarakat Berprestasi Pada Bidang Kesehatan
- Penghargaan Mitra Bakti Husada, Kader Lestari
- Hari Anak Nasional (HAN)
- Saka Bhakti Husada (SBH)
- Perkemahan Bakti SBH Nasional (Pertinas)
- Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD)
- Posyandu
- Poskesdes, Poskestren

PK.04 METODE TEKNOLOGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN


Naskah-naskah yang berkaitan dengan Metode Teknologi Pemberdayaan
Masyarakat dan Promosi Kesehatan
PK.04.01 Metode Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan
- Perilaku hidup bersih dan sehat rumah tangga (surat, dokumen)
- Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah
- Penyebarluasan Informasi Program Prioritas
- Penyebarluasan informasi MDG’s
- Promosi kesehatan Puskesmas
- Pengembangan Sistem Informasi PHBS dan Desa Siaga
- Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengendalian Flu Burung
PK.04.02 Teknologi Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi
- Pameran
- Leaflet
- Media cetak (Selebaran, Banner (X,Y, Rol), Poster, Buku, Brosur, Faisheet)
- Media Elektronik (Master (Betacam, CD), Film, DVD, Spot Radio, ILM, dll)
- Merchendisw Promosi Kesehatan
- Foto0foto
- Merancang Desain Media
- Penyebaran Informasi Kesehatan Melalui Mobil Pameran
- Penyebarluasan Informasi Kesehatan Melalui Media Luar Ruangan (Spanduk, Umbul-umbul,
Neon Box, Gaint Banner, Bill Board) dll

PM PEMBERANTASAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN


PM.01 PENYUSUNAN STANDARDISASI
Naskah-naskah yang berkaiatan dengan penyusunan Standardisasi Bidang
Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan mulai dari
perencanaan sampai dengan selesai diterbitkan keputusan

NO AKTIVITAS PENANG
GUNG JAWAB
PM.01.01 Surveilans dan Respon Kejadian Luar Biasa
PM.01.02 Imunisasi Kepala Sub
PM.01.03 Karantini Kesehatan dan Kesehatan Pelabuhan Bagian Tata
PM.01.04 Kesehatan Matra Usaha
PM.01.05 Pengendalian Tuberkulosis
PM.01.06 Pengendalian Acquired Immun Deficiency Syndrome (AIDS) dan Penyakit Menular Seksual
PM.01.07 Pengendalian Infeksi Saluran Pernafasan Akut
PM.01.08 Pengendalian Diare dan Infeksi Saluran Pencernaan
PM.01.09 Pengendalian Kusta dan Frambusia
PM.01.10 Pengendalian Malaria
PM.01.11 Pengendalian Arbovirosis
PM.01.12 Pengendalian Zoonosis
PM.01.13 Pengendalian Filariasis dan Kecacingan
PM.01.14 Pengendalian Vektor
PM.01.15 Pengendalian Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
PM.01.16 Pengandalian Diabetes Melitus dan Penyakit Metabolik
PM.01.17 Pengandalian Penyakit Kanker
PM.01.18 Pengandalian Penyakit Kronis dan Degeneratif
PM.01.19 Pengendalian Gangguan Akibat Kecelakaan dan Tindak Kekerasan
PM.01.20 Penyehatan Air dan Sanitasi Dasar
PM.01.21 Penyehatan Pemukiman dan Tempat-tempat Umum
PM.01.22 Penyehatan Kawasan dan Sanitasi Darurat
PM.01.23 Higiene Sanitasi Pangan
PM.01.24 Pengamanan Limbah, Udara dan Radiasi

PM.02 BIMBINGAN DAN EVALUASI


Naskah-naskah yang berkaiatan dengan Bimbingan dan Evaluasi mulai dari
Pelaksanaan sampai dengan tersusunnya laporan
PM.02.01 Surveilans dan Respon Kejadian Luar Biasa
PM.02.02 Imunisasi
PM.02.03 Karantini Kesehatan dan Kesehatan Pelabuhan
PM.02.04 Kesehatan Matra
PM.02.05 Pengendalian Tuberkulosis
PM.02.06 Pengendalian Acquired Immun Deficiency Syndrome (AIDS) dan Penyakit Menular Seksual
PM.02.07 Pengendalian Infeksi Saluran Pernafasan Akut
PM.02.08 Pengendalian Diare dan Infeksi Saluran Pencernaan
PM.02.09 Pengendalian Kusta dan Frambusia
PM.02.10 Pengendalian Malaria
PM.02.11 Pengendalian Arbovirosis
PM.02.12 Pengendalian Zoonosis
PM.02.13 Pengendalian Filariasis dan Kecacingan
PM.02.14 Pengendalian Vektor
PM.02.15 Pengendalian Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
PM.02.16 Pengandalian Diabetes Melitus dan Penyakit Metabolik
PM.02.17 Pengandalian Penyakit Kanker
PM.02.18 Pengandalian Penyakit Kronis dan Degeneratif
PM.02.19 Pengendalian Gangguan Akibat Kecelakaan dan Tindak Kekerasan
PM.02.20 Penyehatan Air dan Sanitasi Dasar
PM.02.21 Penyehatan Pemukiman dan Tempat-tempat Umum
PM.02.22 Penyehatan Kawasan dan Sanitasi Darurat
PM.02.23 Higiene Sanitasi Pangan
PM.02.24 Pengamanan Limbah, udara dan Radiasi

UK BINA UPAYA KESEHATAN


UK. 01 PENYUSUNAN STANDARISASI
Naskah-naskah yang berkaitan dengan penyusunan standardisasi mulai dari proses
penyusunan sampai dengan selesai diterbitkan keputusan
UK. 01.01 Pelayanan Kesehatan dasar
UK. 01.02 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
UK. 01.03 Pelayanan Kedokteran Keluarga
UK. 01.04 Pelayanan Kesehatan Khusus, usia Lanjut dan Pelayanan darah
UK. 01.05 Pelayanan Kesehatan di Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan

NO AKTIVITAS PENANG
GUNG JAWAB
UK. 01.06 Pelayanan Kesehatan Rujukan di Rumah Sakit Umum Publik
UK. 01.07 Pelayanan Kesehatan Rujukan di Rumah Sakit Umum Privat Kepala Sub
UK. 01.08 Pelayanan Kesehatan Rujukan di Rumah Sakit Khusus dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lain Bagian Tata
UK. 01.09 Pelayanan Kesehatan Rujukan di Rumah Sakit Pendidikan Usaha
UK. 01.10 Akreditasi Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lain
UK. 01.11 Pelayanan Keperawatan Dasar
UK. 01.12 Pelayanan Keperawatan Di Rumah Sakit Umum
UK. 01.13 Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Khusus
UK. 01.14 Pelayanan Kebidanan
UK. 01.15 Pelayanan Keteknisian Medik dan Keterampilan Fisik
UK. 01.16 Pelayanan Mikrobiologi dan Imunologi
UK. 01.17 Pelayanan Patologi dan Toksikologi
UK. 01.18 Pelayanan Radiologi
UK. 01.19 Sarana dan Prasarana Kesehatan
UK. 01.20 Peralatan Medis dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
UK. 01.21 Pelayanan Kesehatan Jiwa Non Fasilitas Pelayanan Kesehatan
UK. 01.22 Pelayanan Kesehatan Jiwa Fasilitas Pelayanan Kesehatan
UK. 01.23 Etikolegal dan Assesmen Kesehatan Jiwa
UK. 01.24 Pencegahan dan Penanggulangan Masalah Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif (NAPZA),
Rokok dan Alkohol
UK. 01.25 Kesehatan Jiwa Kelompok Beresiko

UK. 02 BIMBINGAN DAN EVALUASI


Naskah-naskah yang berkaitan dengan Kegiatan Bimbingan dan Evaluasi mulai dari
Pelaksanaan sampai dengan tersusunnya laporan
UK. 02.01 Pelayanan Kesehatan dasar
UK. 02.02 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
UK. 02.03 Pelayanan Kedokteran Keluarga
UK. 02.04 Pelayanan Kesehatan Khusus, usia Lanjut dan Pelayanan darah
UK. 02.05 Pelayanan Kesehatan di Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan
UK. 0.06 Pelayanan Kesehatan Rujukan di Rumah Sakit Umum Publik
UK. 02.07 Pelayanan Kesehatan Rujukan di Rumah Sakit Umum Privat
UK. 02.08 Pelayanan Kesehatan Rujukan di Rumah Sakit Khusus dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lain
UK. 02.09 Pelayanan Kesehatan Rujukan di Rumah Sakit Pendidikan
UK. 02.10 Akreditasi Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lain
UK. 02.11 Pelayanan Keperawatan Dasar
UK. 02.12 Pelayanan Keperawatan Di Rumah Sakit Umum
UK. 02.13 Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit khusus
UK. 02.14 Pelayanan Kebidanan
UK. 02.15 Pelayanan Keteknisian Medik dan Keterampilan Fisik
UK. 02.16 Pelayanan Mikrobiologi dan Imunologi
UK. 02.17 Pelayanan Patologi dan Toksikologi
UK. 02.18 Pelayanan Radiologi
UK. 02.19 Sarana dan Prasarana Kesehatan
UK. 02.20 Peralatan Medis dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
UK. 02.21 Pelayanan Kesehatan Jiwa Non Fasilitas Pelayanan Kesehatan
UK. 02.22 Pelayanan Kesehatan Jiwa Fasilitas Pelayanan Kesehatan
UK. 02.23 Etikolegal dan Assesmen Kesehatan Jiwa
UK. 02.24 Pencegahan dan Penanggulangan Masalah Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif (NAPZA),
Rokok dan Alkohol
UK. 02.25 Kesehatan Jiwa Kelompok Beresiko

UK. 03 PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN


Naskah-naskah yang berkaitan dengan Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan
mulai dari Perencanaan sampai dengan pelaksanaannya
UK. 03.01 Pelayanan Kesehatan Dasar
UK. 03.02 Pelayanan Kesehatan Khusus
UK. 03.03 Pelayanan Sarana dan Prasarana Kesehatan

NO AKTIVITAS PENANG
GUNG JAWAB

II POLA KLASIFIKASI FASILITATIF Kepala Sub


BN BARANG NEGARA Bagian Tata
BN.01 PENGADAAN BARANG DAN JASA Usaha
Naskah-naskah yang berkaitan dengan Pengadaan Barang dan Jasa yang meliputi:
BN.01.01 Pedoman Pengadaan Barang Dan Jasa
BN.01.02 Telaahan Pelaksanaan Lelang/ Pemilikan/ Penunjukan Langsung
BN.01.03 Dokumen Lelang

BN.02 PENYIMPANAN BARANG DAN DISTRIBUSI


Naskah-naskah yang berkaitan dengan pelaksanaan penyimpanan barang sampai
pendistribusian yang meliputi:
BN. 02.01 Penyimpanan Inventaris Kekayaan Negara ( IKN )
- Surat Bukti Barang Masuk
- Surat Bukti Pengeluaran Barang
BN.02.02 Pendistribusian
- Surat Jalan Pengiriman Barang

BN.03 PENGHAPUSAN BARANG


Naskah-naskah yang berkaitan dengan penghapusan barang yang meliputi:
BN.03.01 Rekomendasi
BN.03.02 Surat Keputusan
BN.03.03 Berita Acara

BN.04 PERHITUNGAN TARIF JASA


Naskah-naskah yang berkaitan dengan Prosedur Perhitungan Tarif Jasa mulai dari
penyusunan sampai dengan selesai ditetapkan:
BN.04.01 Pedoman

BN.05 PENATAUSAHAAN BARANG MILIK NEGARA


Naskah-naskah yang berkaitan dengan Penatausahaan Barang Milik Negara sampai
dengan pelaporannya:
BN.05.01 Daftar Barang Ruangan (DBR)
BN.05.02 Kartu Inventaris Barang (KIB)
BN.05.03 Kartu Inventaris Laporan (KIL)
BN.05.04 Laporan Mutasi Barang Triwulan (LMBT)
BN.05.05 Laporan Triwulan Inventaris (LTI)
BN.05.06 Akuntansi Barang Milik Negara

BN.06 PENATAUSAHAAN PERALATAN BARANG MILIK NEGARA


Naskah-naskah yang berkaitan dengan Penatausahaan Peralatan Barang Milik
Negara sampai dengan pelaporannya:
BN.06.01 Barang Bergerak
BN.06.02 Barang Tidak Bergerak
BN.06.03 Barang-barang Lain

HK HUKUM
HK.01 PRODUK HUKUM YANG BERSIFAT MENGATUR
Naskah-naskah yang berkaitan dengan Produk Hukum yang sifatnya mengatur,
terdiri dari:
HK.01.01 Undang-undang
HK.01.02 Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang
HK.01.03 Peraturan Pemerintah
HK.01.04 Peraturan Presiden
HK.01.05 Peraturan Menteri Kesehatan
HK.01.06 Peraturan Bersama Menteri
HK.01.07 Peraturan Pejabat Eselon I

NO AKTIVITAS PENANG
GUNG JAWAB

HK.02 PRODUK HUKUM YANG BERSIFAT MENETAPKAN Kepala Sub


Naskah-naskah yang berkaitan dengan Produk Hukum yang sifatnya Menetapkan, terdiri dari: Bagian Tata
HK.02.01 Keputusan Presiden Usaha
HK.02.02 Keputusan Menteri Kesehatan
HK.02.03 Keputusan Pejabat Eselon I
HK.02.04 Keputusan Pejabat Eselon II
HK.02.05 Surat Keputusan Bersama (SKB)
HK.02.06 Perizinan

HK.03 PRODUK HUKUM YANG BERSIFAT ARAHAN


Naskah–naskah yang berkaitan dengan Produk Hukum yang bersifat arahan, terdiri dari:
HK.03.01 Instruksi
HK.03.02 Pidato/Sambutan Pimpinan
HK.03.03 Surat Edaran

HK.04 TELAAHAN HUKUM/KAJIAN HUKUM


Naskah-naskah yang berhubungan dengan bantuan teknis dari segi hukum serta
penelaahan/kajiannya yang berkaitan dengan masalah kesehatan:
HK.04.01 Berkaitan Dengan Kasus
HK.04.02 Berkaitan Dengan Perumusan Produk Hukum
HK.04.03 Berkaitan Dengan Naskah Akademis Peraturan Perundang-undangan
HK.04.04 Berkaitan Dengan Inventarisasi Peraturan Perundang-undangan
HK.04.05 Berkaitan dengan Sertifikasi Barang Milik Negara

HK.05 PERJANJIAN KERJASAMA ( MOU )/ KONTRAK


Naskah-naskah yang berhubun gan dengan perjanjian kerjasama mulai dari paenyusunan
sampai dengan penandatangan, terdiri atas:
HK.05.01 Kerjasama di Dalam Negeri
- Antar Instansi Pemerintah
- Organisasi Non Pemerintah
HK.05.02 Kerjasama dengan Luar Negeri
- Antar Pemerintah
- Organisasi Non Pemerintah

HK.06 BANTUAN HUKUM


Naskah-naskah yang berkenaan dengan bantuan hukum mulai dari proses awal sampai
dengan kasus selesai, yang terdiri dari:
HK.06.01 Perdata
HK.06.02 Pidana
HK.06.03 Tata Usaha Negara
HK.06.04 Hak Uji Materiil
HK.06.05 Judicial Review

IR INFORMATIKA
IR.01 PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN
Naskah-naskah yang berkaitan dengan proses paenyusunan pengembangan sistem informasi
kesehatan yang meliputi :
IR.01.01 Penyusunan Sistem Informatika Kesehatan
IR.01.02 Pengembangan Metode dan Standar Sistem Informasi
IR.01.03 Pengelolaan Sistem Informasi Kesehatan
IR.01.04 Pengelolaan Jaringan Komunikasi Data dan Informasi

IR.02 PENYEDIAAN DAN PELAYANAN DATA DAN INFORMASI KESEHATAN


Naskah-naskah yang berkaitan dengan pengumpulan dan pengolahan data informasi yang
meliputi:
IR.02.01 Pengumpulan dan Pengolahan Data
IR.02.02 Analisis dan Penyajian Data/ Informasi
IR.02.03 Pelayanan dan Penyebaran Data
- Elektronik
- Data Cetak/Hard Copy
NO AKTIVITAS PENANG
GUNG JAWAB

IR.03 BANK DATA Kepala Sub


Naskah-naskah yang berkaitan dengan pengelolaan dan koordinasi bank data kesehatan Bagian Tata
tingkat pusat dan daerah yang meliputi: Usaha
IR.03.01 Pengelolaan
IR.03.02 Pembinaan
IR.03.03 Koordinasi

KM KOMUNIKASI PUBLIK
KM.01 MEDIA MASA
Naskah-naskah yang berkaitan dengan kegiatan pelayanan hubungan dengan media massa
yang meliputi:
KM.01.01 Liputan
KM.01.02 Wawancara
KM.01.03 Penyajian Berita
KM.01.04 Pertemuan Media Massa

KM.02 OPINI PUBLIK


Naskah-naskah yang berkaitan dengan kegiatan pelayanan opini publik dan berita mulai dari
penyaringan, pengolahan sampai dengan penyajian:
KM.02.01 Analisis Opini Publik
KM.02.02 Kliping/ Berita Kesehatan
- Media Cetak
- Media Elektronik
- Kliping Elektronik

KM.03 PELAYANAN INFORMASI PUBLIK


Naskah-naskah yang berkaitan dengan kegiatan pelayanan pendapat/informasi umum dan
berita mulai dari pengolahan sampai dengan penyajian:
KM.03.01 Publikasi
KM.03.02 Layanan Informasi
KM.03.03 Perpustakaan
KM.03.04 Dokumentasi

KM.04 HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA


Naskah-naskah yang berkaitan dengan kegiatan pelayanan hubungan antar Lembaga yang
meliputi:
KM.04.01 Hubungan Anatar Lembaga Pemerintah
KM.04.02 Hubungan Antar Lembaga Non Pemerintah (Organisasi Sosial/LSM, Profesi, Perguruan Tinggi,
Sekolah dan Perusahaan)
KM.04.03 Forum Kehumasan

KN KEKAYAAN NEGARA
KN. 01 PENATAUSAHAAN PENGADAAN DAN PENYIMPANAN
Naskah-naskah yang berkaitan dengan prosedur administrasi pengadaan dan penyimpanan
yang meliputi:
KN.01.01 Penatausahaan Pengadaan
- Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa
- Dokumen Lelang
- Laporan Pengadaan Barang/Jasa Semester I dan II
- Laporan Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Semester I dan II
KN.01.02 Penatausahaan Penyimpanan
- Surat Bukti Barang Masuk
- Surat Bukti Pengeluaran Barang
- Berita Acara Barang masuk
- Berita Acara Barang Keluar
- Surat Jalan
- Rekomendasi Pembebasan Bea Masuk

KN. 02 PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA


Naskah-naskah yang berkaitan dengan Pengelolaan barang milik Negara yang meliputi:
KN.02.01 Penatausahaan Barang Milik Negara
- Unit Akuntansi Pengguna/Kuasa Pengguna Barang
- Pembukuan Penataan Barang Milik Negara
- Inventarisasi Barang Milik Negara
- Laporan Barang Milik Negara
- Laporan Persediaan

NO AKTIVITAS PENANG
GUNG JAWAB
KN.02.02 Pemanfaatan Barang Milik Negara Kepala Sub
- Penghuni Rumah Negara Bagian Tata
- Pendaftaran Rumah Negara Usaha
- Surat Ijin Penghunian
- Berita Acara Serah Terima Kunci Rumah Negara
- Teguran Kepada Penghuni Rumah Negara
- Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Negara
- Bukti Kepemilikan Barang Milik Negara
- Sertifikat Tanah
- Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
- Buku Milik Kendaraan Bermotor (BPKB)/Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) Barang Milik
Negara
KN.02.03 Penghapusan Barang Milik Negara
- Dokumen Proses Usulan Persetujuan Penghapusan
- Keputusan Penghapusan Barng Milik Negara
- Pengumuman Lelang
- Berita Acara Pemeriksaan/Penelitian Barang Milik Negara yang Diusulkan Hapus
- Berita Acara Pemusnahan Barng Milik Negara
- Berita Acara Serah Terima (BAST) Barang Milik Negara Yang Dihibahkan
- Naskah Hibah Barang Milik Negara

KP KEPEGAWAIAN
KP. 01 PENGADAAN PEGAWAI
Naskah-naskah yang berkaitan dengan perencanaan kebutuhan pegawai mulai dari usulan
sampai dengan pengangkatan pegawai meliputi:
KP.01.01 Penyusunan Formasi dan Kebutuhan Pegawai
- Perencanaan Kebutuhan Pegawai/Pegawai Tidak Tetap (PTT)
- Perencanaan Kebutuhan Penugasan Khusus
KP.01.02 Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil
- Pengumuman Penerimaan Calon Pegawai
- Seleksi Administrasi
- Pemanggilan Peserta Tes
- Pelaksanaan Ujian Tertulis
- Keputusan Hasil Ujian
- Wawancara/Litsus
- Penetapan Tahap Akhir
- Usulan Pengangkatan
- Pengumum Kelulusan
- Nota Usulan Calon Pegawai Ke Badan Kepegawaian Negara
- Nota Persetujuan Calon Pegawai dari Badan Kepegawaian Negara
- Daftar Urut Kepangkatan
- Kartu Suazi/Kartu Istri/Kartu Pegawai
- Penempatan Calon Pegawai
- Peningkatan Status CPNS Menjadi PNS
- Ralat SK
- Pemberhentian CPNS
KP.01.03 Pengangkatan Pegawai Tidak Tetap dan Penugasan Khusus
- Pengumuman Penerimaan PTT - Penugasan Khusus
- Seleksi PTT - Pemindahan PTT
- Pengangkatan PTT - Perubahan Kriteria
- Penempatan PTT

KP. 02 MUTASI PEGAWAI


Naskah-naskah yang berkaitan dengan mutasi pegawai mulai dari usulan sampai dengan
persetujuan, meliputi:
KP. 02.01 Kenaikan Pangkat
KP. 02.02 Kenaikan Pangkat Pilihan
KP. 02.03 Kenaikan Anumerta
KP. 02.04 Kenaikan Gaji Berkala (KGB)
KP. 02.05 Pemindahan, Pemberhentian dan Pensiun
KP. 02.06 Informasi dan Tata Naskah
- Data Keluarga
- Statistik Kepegawaian

NO AKTIVITAS PENANG
GUNG JAWAB
KP. 03 PENGEMBANGAN PEGAWAI
Naskah-naskah yang berkaitan dengan data pegawai, peningkatan Pendidikan, dan kualitas Kepala Sub
pegawai, mulai dari peencanaan sampai dengan persetujuan, meliputi: Bagian Tata
KP.03.01 Penilaian dan Pengembangan Karir Usaha
- Penyiapan Penilaian Kinerja
- Jabatan Struktural
- Tugas dan Izin belajar
- Ujian Dinas
- Pelaksanaan Tugas/Harian
- Usulan Diklat PIM
KP. 03.02 Administrasi Jabatan Fungsional
- DUPAK, Usul, SK

KP. 03.03 Administrasi Tenaga Strategis


- Praktek Tenaga Medis/Paramedis
- Pendidikan Spesialis

KP. 04 UMUM DAN KESEJAHTERAAN PEGAWAI


Naskah-naskah yang berkaitan dengan layanan kesejahteraan pegawai yang meliputi:
KP. 04.01 Peraturan Kepegawaian
- Izin Kawin/Cerai
- Cuti Pegawai
- Kasus Kepegawaian
- Hukuman Pegawai
- Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3)
KP. 04.02 Penghargaan Pegawai
- Piagam/Lencana/Plakat
- Poliklinik Kesehatan Pegawai
- Askes/Taspen/Taperum
- Santunan
- Pemeriksaan Kesehatan Pegawai/Calon Pegawai
KP. 04.03 Tata Usaha Kepegawaian
- Penugasan/Penunjukan surat perintah
- Absensi
- Monitoring

KR KERUMAH TANGGAAN
KR.01 PELAYANAN
Naskah-naskah yang berkaitan dengan pelayanan kerumahtanggaan yang meliputi:
KR.01.01 Umum
- Peminjaman Ruangan
- Peminjaman Sarana & Prasarana Kantor
KR.01.02 Khusus
- Pelayanan Kepada Pimpinan
- Pakaian Dinas Pegawai
- Pakaian Dinas Satpam
- Petugas Kebersihan

KR.02 PEMELIHARAAN
Naskah-naskah yang berkaitan dengan pemeliharaan dan perbaikan sarana yang meliputi:
KR.02.01 Perbaikan Sarana dan Prasarana
KR.02.02 Perbaikan Peralatan dan Mesin
KR.02.03 Pertamanan/Penghijauan

KR. 03 PENGELOLAAN DAYA DAN JASA


Naskah-naskah yang berkaitan dengan pengelolaan daya dan jasa yang meliputi:
KR. 03.01 Listrik
KR. 03.02 Telepon
KR. 03.03 Air
KR. 03.04 TV Kabel, Internet dan Intranet
KR. 03.05 Pos
KR. 03.06 Instalasi Vital

NO AKTIVITAS PENANG
GUNG JAWAB
KR. 04 PENGELOLAAN KENDARAAN DINAS
Naskah-naskah yang berkaitan dengan pengelolaan kendaraan dinas yang meliputi: Kepala Sub
KR. 04.01 Pengurusan surat-surat kendaraan Bagian Tata
KR. 04.02 Penggunaan Kendaraan Usaha

KR. 05 PENGAMANAN
Naskah-naskah yang berkaitan dengan tenaga pengamanan dan dokumen tindakan
pengamanan yang meliputi:
KR. 05.01 Daftar Satuan Pengamanan
KR. 05.02 Daftar Jaga/Piket
KR. 05.03 Catatan Kejadian
KR. 05.04 Surat Ijin Keluar Masuk Orang atau Barang
KR. 05.05 Kehilangan
KR. 05.06 Kerusakan
KR. 05.07 Kecelakaan

KR. 05 KETERTIBAN
Naskah-naskah yang berkaitan dengan ketertiban lingkungan yang meliputi:
KR. 05.01 Lingkungan kerja
KR. 05.02 Sarana Kerja

KS KERJASAMA LUAR NEGERI


KS. 01 PENYUSUNAN DOKUEMN KLN
Naskah-naskah yang berkaitan dengan penyusunan dokumen KLN mulai dari rencana sampai
dengan persetujuan:
KS. 01.01 Telaah Permohonan
KS. 01.02 MoU/LoI/Agreement
KS. 01.03 Kertas Posisi/Surat Pendelegasian
KS. 01.04 Regestrasi Pinjaman Hibah Luar Negeri (PHLN)

KS. 02 PENYUSUNAN PROGRAM


Naskah-naskah yang berkaitan dengan kegiatan penyusunan program organisasi secara
berkesinambungan mulai dari rencana sampai dengan persetujuan :
KS. 02.01 Kebijakan Kerjasama Kesehatan Bilatral dan Multilateral
KS. 02.02 Kebijakan Kerjasama Kesehatan Regional

KS. 03 PERENCANAAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI


Naskah-naskah yang berkaitan dengan penyusunan dokumen KLN mulai dari rencana sampai
dengan persetujuan:
KS. 03.01 Kebijakan Kerjasama Kesehatan Bilatral dan Multilateral
KS. 03.02 Kebijakan Kerjasama Kesehatan Regional
KS. 03.03 Kebijakan PHLN

KS. 04 ADMINISTRASI HUBUNGAN LUAR NEGERI


Naskah-naskah yang berkaitan dengan hubungan dengan para pihak baik secara kelembagaan
(pemerintahan, swasta) maupun perseorangan di luar negeri :
KS. 03.01 Administrasi Kerjasama antar lembaga pemerintah/non pemerintah dan INGO (International
Non Government Organization)
KS. 03.02 Administrasi Tenaga Kerja Asing Kesehatan

KU KEUANGAN DAN BARANG MILIK NEGARA


KU.01 TATA LAKSANA KEUANGAN DAN PERBENDAHARAAN
Naskah-naskah yang berkaitan dengan Perbendaharaan dan Keuangan yang meliputi:
KU.01.01 Penatausahaan Penerimaam Negara Bukan Pajak (PNBP)
- Pendapatan Negara Bukan Pajak/Satuan Kerja Badan Layanan Umum (BLU)
- Penyusunan Target PNBP/BLU
- Penyusunan Pola Tarif PNBP/Pola Tarif BLU
- Laporan PNBP BLU
KU.01.02 Perbendaharaan
Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
- Surat Perintah Membayar (SPM)
- Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)
- Surat Keputusan Bendaharan (yang tanda tangan Sekretaris Jenderal)

NO AKTIVITAS PENANG
GUNG JAWAB
- Surat Setoran Pajak (SSP)
- Surat Setoran Bukan Pajak (SSPB) Kepala Sub
- Surat Setoran Pengembalian Belanja (SSPB) Bagian Tata
KU.01.03 Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi Usaha
- Menyiapkan Bahan Tindak Lanjut LHP
- Memproses Tindak Lanjut LHP
- Menyiapkan Usulan Persetujuan Pembukaan Rekening Pemerintah
- Melaporkan Pembukaan dan Penutupan Rekening
- Memproses Usulan Penghapusan Piutang

KU.02 PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN


Laporan yang merupakan realisasi anggaran dan neraca keuangan
KU.02.01 Penyusunan Laporan Keuangan Sekretariat Jenderal
- Penyusunan Laporan Realisasi Anggran
- Penyusunan Laporan Kekayaan Bersih Dalam Neraca
- Penyusunan Catatan Atas Laporan Keuangan
KU.02.02 Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian
- Penyusunan Laporan Realisasi Anggaran
- Penyusunan Laporan Kekayaan Bersih Dalam Neraca
- Penyusunan Catatan Atas Laporan Keuangan

OT ORGANISASI DAN TATALAKSANA


OT.1 PENATAAN KELEMBAGAAN
Naskah-naskah yang berkaitan dengan perubahan, pembentukan dan
penyempurnaan organisasi di Departemen Kesehatan mulai dari penyusunan
sampai dengan selesai ditetapkan:
OT.01.01 Penyusunan Kelembagaan
OT.01.02 Pengubahan Kelembagaan
OT.01.03 Pembubaran Kelembagaan
OT.01.04 Evaluasi Kelembagaan
OT.01.05 Uraian Jabatan
OT.01.06 Analisa Jabatan
OT.01.07 Analisa Kinerja

OT.02 KETATALAKSANAAN DAN AKUNTABILITAS KINERJA


Naskah-naskah yang berkaitan dengan Analisa Jabatan dan Ketatalaksanaan yang
meliputi:
OT.02.01 Tatalaksana
OT.02.02 Penataan Jabatan Fungsional
OT.02.03 Laporan Akuntabilitas
OT.02.04 Pelayanan Publik
OT.02.05 Sistem dan Prosedur Desentralisasi

PR PERENCANAAN & ANGGARAN


PR.01 PERENCANAAN & ANGGARAN
Naskah- naskah yang berkaitan dengan penyusunan perencanaan Program
Pembangunan Kesehatan yang meliputi:
PR.01.01 Perencanaan Strategis, Kebijakan dan Program
PR.01.02 APBN I
PR.01.03 APBN II
PR.01.04 APBN III

PR.02 PROGRAM KERJA


Naskah-naskah yang berkaitan dengan penyusunan program kerja yang meliputi:
PR.02.01 Rencana Kerja Kementerian Lembaga (Renja KL)/Rencana Kerja Pemerintah (RKP)
PR.02.02 Program Prioritas
PR.02.03 Rencana Kerja Anggaran Kementerian dan Lembaga (RKAKL)/Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
(DIPA)/Daftar Normatif Anggaran (DNA)/Petunjuk Operasional Kegiatan (POK)/Rencana
Penarikan Dana (RPD)/ Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)
PR.02.04 Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan
PR.02.05 Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan Badan Layanan Umum (BLU)

NO AKTIVITAS PENANG
GUNG JAWAB

PR.02.06 Standar Biaya Kepala Sub


- Umum Bagian Tata
- Khusus
Usaha
PR.02.07 Dana Alokasi Khusus (DAK)
PR.02.08 Pinjaman Hibah Luar Negeri (PHLN)
PR.02.09 Petunjuk Teknis/Petunjuk Pelaksaaan
- Dana Alokasi Khusus (DAK)
- Perencanaan dan Anggaran
- Dan Lain-lain

PR.03 PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN


Naskah naskah yang berkaitan dengan Pemantauan, Evaluasi Dan Pelaporan yang meliputi:
PR.03.01 Data dan Informasi Anggaran
- Pidato Presiden
- Nota Keuangan/ RAPBN
- Laporan Tahunan
- Dan lain lain
PR.03.02 Evaluasi
- Rencana Kerja Pemerintah (RPK)
- Program Prioritas
- Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan Badan Layanan Umum (BLU)
- Pinjaman Hibah Luar Negeri (PHLN)
- Dana Alokasi Khusus (DAK)
- Program Lainnya
PS PENGAWASAN
PS. 01 PENYUSUNAN PEDOMAN PENGAWASAN
Naskah naskah yang berkaitan dengan penyusunan Pedoman, Kebijakan Pengawasan yang
meliputi:
PS.01.01 Pedoman Teknis Pengawasan
PS.01.02 Pedoman Standarisasi Pengawasan Pemeriksaan
PS.01.03 Pedoman Standar Kinerja Pemeriksaan
PS.01.04 Pedoman Standar Pemantauan Tindak Lanjut
PS.01.05 Pedoman Lainnya

PS.02 PELAKSANAAN PENGAWASAN


Naskah-naskah yang berkaitan dengan Pelaksanaan Program Pengawasan yang meliputi:
PS.02.01 Audit Kinerja
PS.02.02 Audit dengan tujuan tertentu:
- Audit Program Jaminan Kesehatan Masyarakat
- Audit Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
- Audit Pinjaman Hibah Luar Negeri (PHLN)
- Audit Pelayanan Kesehatan Haji
- Audit Pengadaan Barang dan Jasa
- Evaluasi Laporan Akuntabilatas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
PS.02.03 Review Laporan Keuangan

PS.03 LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN (LHP)


Naskah –naskah yang berkaitan dengan Laporan Hasil Pemeriksaan APF Itjen, BPKP, BPK yang
meliputi:
PS.03.01 Pemantauan Tindak Lanjut LHP
PS.03.02 Penyelesaian Tindak Lanjut LHP
PS.03.03 Pemutakhiran Data Tindal Lanjut

TU KETATAUSAHAAN
TU.01 PERJALANAN DINAS
Naskah-naskah yang berkaitan dengan Perjalanan Dinas Dalam Negeri maupun Luar Negeri
mulai dari proses surat penugasan sampai dengan keberangkatan yang meliputi:
TU.01.01 Dokumen Perjalanan Dinas Dalam Negeri
- Surat Tugas
- Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD)

NO AKTIVITAS PENANG
GUNG JAWAB

TU.01.02 Dokumen Perjalanan Dinas Ke Luar Negeri Kepala Sub


- Ijin Bagian Tata
- SP Sekretariat Negara Usaha
- Paspor
- Visa
- Exit Permit
TU.01.03 Laporan Perjalanan Dinas Dalam Negeri
TU.01.04 Laporan Perjalanan Dinas Luar Negeri

TU.02 KEARSIPAN
Naskah-naskah yang berkaitan dengan Pengelolaan Kearsipan yang meliputi:
TU.02.01 Pengelolaan Surat
- Surat Masuk
- Surat Keluar
TU.02.02 Surat Keterangan
TU.02.03 Surat Pengantar
TU.02.04 Surat Kuasa
TU.02.05 Surat Rekomendasi
TU.02.06 Pengumuman
TU.02.07 Peminjaman Arsip
TU.02.08 Penataan Arsip
TU.02.09 Penyusutan Arsip
- Pemindahan
- Penyerahan
- Pemusnahan
TU.02.10 Daftar Arsip
TU.02.11 Berita Acara Pemusnahan Arsip
TU.02.12 Berita Acara Penerimaan/Penyerahan Arsip
TU.02.13 Jadwal Retensi Arsip
TU.02.14 Pembinaan Kearsipan
- Bimbingan Teknis
- Supervisi dan Monitoring
TU.02.15 Akuisisi Arsip
TU.02.16 Laporan Kegiatan
TU.02.17 Telaahan

TU.03 PENCETAKAN DAN PENGGANDAAN


Naskah-naskah yang berkaitan dengan pemberian paelayanan Pencetakan Dan
Penggandaan yang meliputi:
TU.03.01 Fotocopy
TU.03.02 Cetak

TU.04 KEPROTOKOLAN
Naskah-naskah yang berkait an dengan acara pimpinan dan tamu Negara yang meliputi:
TU.04.01 Acara Pimpinan
- Kunjungan Kerja
- Rapat Dengar Pendapat DPR
- Raker DPR
TU.04.02 Kunjungan Tamu Dalam Negeri
TU.04.03 Kunjungan Tamu dari Luar Negeri
TU.04.04 Upacara
TU.04.05 Acara Penyelenggaraan Hari Besar Nasional
TU.04.06 Acara Penyelenggaraan Hari Besar Dunia
TU.04.07 Acara Penyelenggaraan Hari Besar Keagamaan
TU.04.08 Acara Kedinasan (Pelantikan, Peresmian)
TU.04.09 Ucapan (Terima Kasih, Selamat, Bela Sungkawa)
TU.04.10 Kegiatan Sosial

TU.05 RAPAT
Naskah-naskah yang berkaitan dengan acara Rapat yang meliputi:
TU.05.01 Undangan
TU.05.02 Rapat Kerja
TU.05.03 Rapat Teknis
TU.05.04 Rapat Koordinasi Pimpinan
TU.05.05 Rapat Koordinasi Pimpinan Terbatas

NO AKTIVITAS PENANGGUN
G JAWAB

TU.05.06 Rapat Koordinasi Staf Kepala Sub


TU.05.07 Rapat Rekonsiliasi Lintas Sektor Bagian Tata
TU.05.08 Rapat Koordinasi Lintas Program Usaha
TU.05.09 Rapat Rutin
TU.05.10 Musyawarah Nasional (Munas)
TU.05.11 Rapat Paripurna
TU.05.12 Notulen rapat

NO AKTIVITAS PENANGGUNG
JAWAB

4 CARA PEMBERIAN NOMOR PADA DOKUMEN, lihat contoh berikut: Kepala Bagian
Umum
No Contoh Penomoran Keterangan (Sub. Bagian
Tata Usaha)
1 Penomoran Kebijakan: Keputusan Direktur Utama tentang Kebijakan Pengendalian
HK.02.04/SK.IV.C.11- Kebijakan di RSUP Sanglah Denpasar:
D.23/13083/2013 HK.02.04 : Naskah-naskah yang berkaitan dengan Pokok
Masalah : Hukum dengan Sub
Masalah : produk hukum yang
Bersifat menetapkan, Subsub
masalah : Keputusan Pejabat
Eselon II
SK : Surat Keputusan
IV : Kode Unit Pengolah Setingkat di bawah
Penandatangan Dokumen, yaitu
Direktorat Umum & Operasional
C.11 : Bagian Hukum dan Hukmas
D.23 : Sub Bagian Hukum
13083 : Nomor Urut Dokumen
2013 : Tahun Pembuatan Dokumen

2 Penomoran Pedoman: Pedoman :


HK.01.05/PD.I.C.1.D.1/0001/ HK.01.05 : Naskah-Naskah yang berkaitan dengan Pokok
2014 Masalah : Hukum dengan Sub
Masalah: Produk Hukum yang
bersifat mengatur, Subsub
masalah : Peraturan Menteri
Kesehatan
PD : Pedoman
I : Kode Unit Pengolah Setingkat di bawah
Penandatangan Dokumen, yaitu
Direktorat Medik & Keperawatan
C1 : Bidang Pelayanan Medik
D.1 : Seksi Pelayanan Medik Rawat Jalan
0001 : Nomor Urut Dokumen
2014 : Tahun Pembuatan Dokumen

3 Penomoran Panduan: Panduan :


HK.01.01/PDN HK.01.01 : Naskah-Naskah yang berkaitan dengan Pokok
III.C.8.D.17/0002/ Masalah :Hukum, Sub Masalah :
Produk Hukum yang bersifat
2014
mengatur, dengan Subsub
Masalah : Undang-Undang
III : Kode Unit Pengolah Setingkat di bawah
Penandatangan Dokumen, yaitu
Direktorat Keuangan
C.8 : Bagian Akutansi dan Verifikasi
D.17 : Sub Bagian Akutansi Keuangan
0002 : Nomor Urut Dokumen
2014 : Tahun Pembuatan Dokumen

NO AKTIVITAS PENANGGUNG
JAWAB

No Contoh Penomoran Keterangan Kepala Bagian


Umum
4 Penomoran Alur Kerja Alur Kerja : (Sub. Bagian
UK.01.01/AK.I.C.2.D.5/0003/ UK.01.01 : Naskah-Naskah yang berkaitan dengan Pokok Tata Usaha)
2014 Masalah : Bina Upaya
Kesehatan, Sub Masalah :
Penyusunan Standarisasi, Subsub
Masalah : Pelayanan Kesehatan
Dasar
AK : Alur Kerja

I. : Kode Unit Pengolah Setingkat di bawah


Penandatangan Dokumen, yaitu
Direktorat Medik & Keperawatan
C.2 : Bidang Pelayanan Keperawatan
D.5 : Seksi Pelayanan Keperawatan Rawat Inap
0003 : Nomor urut Dokumen
2014 : Tahun Pembuatan Dokumen

5 Penomoran SPO : Standar Prosedur Operasional :


PM.01.05/SPO.I.C.1.D.2/0004/ PM.01.05 : Naskah-Naskah yang berkaitan dengan Pokok
2014 Masalah: Pengendalian Penyakit
dan Penyehatan Lingkungan, Sub
Masalah : Penyusunan
Standarisasi, Subsub Masalah :
Pengendalian Tuberkulosis
SPO : Standar Prosedur Operasional
I : Kode Unit Pengolah Setingkat di bawah
Penandatangan Dokumen, yaitu
Direktorat Medik & Keperawatan
C.1 : Bidang Pelayanan Medik
D.2 : Seksi Pelayanan Medik Rawat Inap
0004 : Nomor urut Dokumen
2014 : Tahun Pembuatan Dokumen

6 Penomoran Form Rekam Penomoran Form Rekam Medis :


Medik: JP.01.01 : Naskah-Naskah yang berkaitan dengan Pokok
JP.01.01/RM.IV.C.10.E.20/ Masalah : Pembiayaan dan
Jaminan Kesehatan, Sub Masalah
0006/2014
: Penyusunan Kebijakan dan
Standar, dengan Subsub Masalah
: Jaminan Kesehatan
RM : Rekam Medik
IV : Kode Unit Pengolah Setingkat di bawah
Penandatangan Dokumen, yaitu
Direktorat Umum & Operasional
C.10 : Bagian Perencanaan dan Evaluasi
E.20 : Instalasi Rekam Medik
0006 : Nomor Urut Dokumen
2014 : Tahun Pembuatan Dokumen

NO AKTIVITAS PENANGGUNG
JAWAB

4 CARA PEMBERIAN NOMOR PADA DOKUMEN, lihat contoh berikut: Kepala Bagian
Umum
No Contoh Penomoran Keterangan (Sub. Bagian
Tata Usaha)
7 Penomoran Surat ke Luar Penomoran Surat Extern (dari Bagian/ Unit Kerja RSUP Sanglah ke
(Ekstern) Instansi di luar RSUP Sanglah) :
TU.01.01/IV.C.9.D.19/0007/ TU.01.01 : Naskah-Naskah yang berkaitan dengan Pokok
Masalah : Ketatausahaan, Sub
2014
Masalah: Perjalanan Dinas,
dengan Subsub Masalah :
Dokumen Perjalanan Dinas
dalam Negeri : surat tugas

IV : Kode Unit Pengolah Setingkat di bawah


Penandatangan Dokumen, yaitu
Direktorat Umum & Operasional
C.9 : Bagian Umum
D.19 : Sub Bagian Tata Usaha
0007 : Nomor Urut Dokumen
2014 : Tahun Pembuatan Dokumen

8 Penomoran Surat ke Intern Penomoran Surat Intern (dari Bagian / Unit Kerja RSUP Sanglah
TU.05.01/INT.IV.C.9.D.20/ Denpasar dikirim hanya dilingkungan RSUP Sanglah
0008/2014 Denpasar) :
TU.05.01 : Naskah-Naskah yang berkaitan dengan Pokok
Masalah : Ketatausahaan, Sub
Masalah: Rapat, dengan Subsub
Masalah : Undangan
INT : Kode Intern Unit Kerja
IV : Kode Unit Pengolah Setingkat di bawah
Penandatangan Dokumen, yaitu
Direktorat Umum & Operasional
C.9 : Bagian Umum
D.20 : Sub Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga
0008 : Nomor Urut Dokumen
2014 : Tahun Pembuatan Dokumen
NO AKTIVITAS PENANG
GUNG JAWAB

5 CARA PENGGUNAAN STEMPEL PADA DOKUMEN, lihat contoh berikut: Ka. Sub Bagian
Hukum, Ka.
Instalasi Rekam
No Jenis Stempel Pengertian dan Peruntukan Medik dan Ka.
1 Master - Stempel yang digunakan terhadap semua “Dokumen Asli”, stempel Sub Bagian Tata
Document berwarna merah. Usaha

- Semua dokumen, kecuali Formulir Rekam Medik dan Surat, tercatat


pada Daftar Induk Dokumen dan tersimpan pada Sub Bagian Ka. Instalasi RM
dan Ka. Sub
Hukum;
Bagian
Hukum
- Untuk Dokumen dari luar (external), dicatat pada Daftar Induk
Dokumen External (berupa Agenda Surat Masuk) maupun Dokumen Ka. Sub Bagian
Internal yang akan dikirim ke luar (berupa Agenda Surat Ke Luar) Tata Usaha
serta Log Book, tersimpan pada Subbagian Tata Usaha.

- Kode Stempel Master Document, adalah sebagai berikut:

Kode Unit Kerja Penyimpan


(01) Sub Bagian Hukum

2 Controlled Stempel yang digunakan terhadap “Dokumen Copy/Tindasan” dari


Document – Dokumen Asli, yang dikendalikan dan didistribusikan kepada Unit Kepala Sub
Do Not Copy Kerja/Personel tertentu oleh Sub Bagian Tata Usaha dan terdaftar pada Bagian Tata
Daftar Distribusi Dokumen dan tidak boleh digandakan kembali. Stempel Usaha
berwarna biru

3 Uncontrolled Stempel yang digunakan terhadap “Dokumen Copy/Tindasan”


Document dari Dokumen Asli, yang tidak dikendalikan dan pada umumnya Kepala Sub
diberikan kepada Unit Kerja/Personel lain yang tidak terkait Bagian Tata
secara langsung terhadap dokumen tersebut. Stempel berwarna Usaha
hitam yang tersimpan pada Sub Bagian Tata Usaha

-
4 Obsulete Stempel yang digunakan untuk mengidentifikasi “dokumen Kepala Sub
Document kedaluwarsa” yang masih disimpan dengan tujuan tertentu. Pada Bagian Hukum
umumnya adalah digunakan pada dokumen asli yang
kedaluwarsa. Stempel berwarna ungu. Dokumen dan Stempel
disimpan pada Unit Kerja Sub Bagian Hukum.

NO AKTIVITAS PENANGGUNG
JAWAB

5 Stempel Cap Dinas yang digunakan sebagai tanda pengenal yang sah dan
Pengesahan berlaku di RSUP Sanglah Denpasar, yang dibubuhkan pada ruang Kepala Sub
Bagian Tata
Dokumen tanda tangan, yang berisi kode tertentu (seperti kode di bawah
Usaha
ini):

No Kode Peruntukan Spempel


1 (01) Direktur Utama
2 (02) Direktur Keuangan
3 (03) Direktur Medik & Keperawatan
4 (04) Direktur Umum & Operasional
5 (05) Direktur SDM & Pendidikan
6 (06) Sub Bagian Tata Usaha
7 (07) Poliklinik Filter
8 (08) Pelayanan Jantung Terpadu
9 (09) Instalasi Pemulasaran Jenazah
10 (10) Sub. Bagian Administrasi Kepegawaian
11 (11) Sub Bagian Pengembangan SDM
12 (12) Instalasi Farmasi
13 (13) Farmasi Depo IRD
14 (14) Kosong
15 (15) Gudang Askes/Maskin Farmasi B
16 (16) Sub Bagian Perlengkapan & RT
17 (17) Bagian Perbendaharaan dan Mobilisasi Dana
(Bendahara Pengeluaran)
18 ( 18) Bidang Pelayanan Medik
19 (19) Poliklinik THT
20 (20) Poliklinik Anak
21 (21) Poliklinik Kulit & Kelamin
22 (22) Poliklinik Kebidanan
23 (23) Poliklinik Mata
24 (24) Poliklinik Interna
25 (25) Poliklinik Gigi
26 (26) Poliklinik Jiwa
27 (27) Poliklinik Syaraf
28 (28) Poliklinik Endoscopy
29 (29) Poliklinik Anestesi
30 (30) Poliklinik Bedah
31 (31) Jamkesmas (Bagian Akuntansi & Verifikasi)
32 (32) Poliklinik Methadon
33 (33) Kasir Piutang (Sub Bagian Mobilisasi Dana)
34 (34) Unit Layanan Pengadaan (ULP)
35 (35) Instalasi Geriatri
36 (36) Bagian Diklit
37 (37) Instalasi Gawat Darurat (IGD)
38 (38) Laboratorium Patologi Anatomi
39 (39) Instalasi Wing Amerta
40 (40) Kosong
41 (41) Rawat Luka Rabies (Instalasi Rawat Jalan)
42 (42) IP-PGS

NO AKTIVITAS PENANGGUNG
JAWAB

Kepala Sub
No Kode Peruntukan Spempel Bagian Tata
Usaha
43 (43) Kasir Loket Barat (Subbagian Mobilisasi Dana)
44 (44) Unit Penjaminan Mutu (UPM)
45 (45) Loket 11 (Subbagian Mobilisasi Dana)
46 (46) Gudang Medis
47 (47) Ruang Fisioterapy
48 (48) Instalasi Radiologi
49 (49) Instalasi Radiologi
50 (50) R. Bayi Tabung
51 (51) Loket Asuransi/Jasa Raharja
52 (52) Instalasi EDP
53 (53) Poliklinik Valiatif & Anesthesi
54 (54) Satuan Pemeriksaan Intern (SPI)
55 (55) Instalasi Mikrobiologi Klinik
56 (56) Kasir Poliklinik Jantung
57 (57) Kasir Poliklinik Filter
58 (58) Kasir Poliklinik Bedah
59 (59) Kasir Poliklinik Syaraf
60 (60) Kasir Poliklinik Jiwa
61 (61) Kasir Poliklinik Kebidanan & Kandungan
62 (62) Kasir Poliklinik Interna
63 (63) Kasir Poliklinik Valiatif
64 (64) Kasir Poliklinik Kulit
65 (65) Kasir Poliklinik Mata
66 (66) Kasir Poliklinik THT
67 (67) Kasir Poliklinik Gigi dan Mulut
68 (68) Kasir Poliklinik Anak
69 (69) Kasir Poliklinik Rabies
70 (70) Kasir Poli Kulit
71 (71) Sub. Bagian Perbendaharaan
(Bendahara Pengeluaran APBN)
72 (72) Kasir Wing Amerta Lt.I (1)
73 (73) Instalasi Sterilisasi Sentral
74 (74) Loket Kasir IRD
75 (75) Komite Keperawatan
76 (76) Kasir Wing Amerta Lt.II (1)
77 (77) IPSMNP
78 (78) Instalasi Patologi Anatomi
79 (79) Instalasi Patologi Klinik
80 (80) Kasir Inst. Pemulasaran Jenazah
81 (81) Kasir Loket Barat (Sub Bagian Mobilisasi Dana)
82 (82) Instalasi PKRS
83 (83) Loket Kasir Patologi Anatomi
84 (84) Loket Kasir Patologi Klinik
85 (85) Instalasi Penjaminan Klaim
86 (86) Kosong
87 (87) Loket IKS
88 (88) Loket ASKES
89 (89) Kasir Piutang Penagihan, (Subbagian Mobilisasi
Dana)

NO AKTIVITAS PENANGGUNG
JAWAB

Kepala Sub
90 (90) Kasir Hyperbarik Bagian Tata
Usaha
91 (91) Kasir Anestesi
92 (92) Bendahara Penerima (Subbagian Mobilisasi
Dana)
93 (93) Kasir Haomodialise
94 (94) Kasir Rehabilitasi Medis
95 (95) Kasir Radioterapy
96 (96) Kasir Radiologi
97 (97) Kasir Apotek Depo Central
98 (98) Sub. Bagian Perlengkapan & RT
(Incinerator )
99 (99) Kasir PJT (Kardiologi)
100 (100) Bagian Hukum & Humas
101 (101) Bagian Akutansi
102 (102) Instalasi Rehabilitasi Medis
103 (dst) Akan ditentukan kemudian

1. Jika suatu Unit Kerja (Penanggung jawab Stempel/Cap untuk Pengesahan Dokumen) akan
melakukan penggantian Stempel/Cap karena hilang/rusak atau sebab lainnya, maka penggantian
tersebut harus sepengetahuan/seijin “Ka Subbagian Tata Usaha” melalui Suatu Berita Acara, yang
ditandatangani oleh Kepala Unit Kerja tersebut dengan Kepala Sub Bagian Tata Usaha.

2. STEMPEL SEMUA DOKUMEN terkait Pembayaran (seperti: Kwitansi Biaya Perawatan, Rekapitulasi
Pembayaran, Surat Keterangan Diagnosa, Surat Keterangan Sakit, Surat Jaminan Jamsostek, Resume
Medis Pasien Pulang, Medical Sertificate, Surat Keterangan Sehat, KECUALI VISUM DAN ASURANSI
menggunakan cap “Loket Kasir yang tercatat di Subbagian Mobilisasi Dana”.

3. Bentuk Kop Surat dan Stempel/Cap, mengacu kepada Surat Edaran dari Direktur Umum dan
Operasional Nomor: TU.05.02/INT.IV-C.9.D.19/025/2010 tertanggal 23 Desember 2010, sebagai
berikut:
a) Kop Surat:
 Garis tengah: Logo Bhakti Husada = 2,2 Cm;
 Tulisan Kementerian Kesehatran RI, menggunakan huruf Century, Ukuran 24;
 Tulisan Unit Utama, menggunakan huruf Arial Narrow, ukuran 18;
 Tulisan alamat dan nomor telepon, menggunakan huruf Time New Roman, ukuran 10;
 Garis batas, menggunakan ukuran 2 1/4 pt;
 Yang di BOLD, hanya nama unit: RSUP SANGLAH DENPASAR

b) Untuk surat-surat dinas atau tembusan surat dinas yang ditujukan ke Instansi di luar RSUP
Sanglah Denpasar, yang berwenang untuk menandatangani adalah Direktur Utama atau
Direktur Terkait;

c) Stempel Surat/Dokumen, seperti Contoh berikut:

NO AKTIVITAS PENANGGUNG
JAWAB

6 PROSEDUR PENGENDALIAN DOKUMEN


Kepala
A PROSEDUR PEMBUATAN DOKUMEN BARU/PERUBAHAN DOKUMEN: Bagian/Bidang
1. Apabila dilakukan PEMBUATAN/PENYUSUNAN Dokumen Baru atau dilakukan
Perubahan Dokumen (Revisi/Pembatalan), maka masing-masing
Instalasi/Subbagian/Seksi sebagai Unit Kerja Pemohon, mengajukan permohonan
kepada masing-masing Bagian/Bidang Terkait, dengan menggunakan Formulir Usulan
Dokumen Baru/Perubahan Dokumen  Lampiran II.

2. Lengkapi Formulir Usulan Dokumen Baru/Perubahan Dokumen, yang tersimpan di


Unit Kerja Pemohon dengan:
a) Unit Kerja Pemohon (Instalasi/Subbagian/Seksi);
b) Nama dan Tanggal;
c) Jenis Dokumen (Isilah dengan tanda rumput “√” pada kolom
Kebijakan/Pedoman/Alur Kerja/Standar Prosedur Operasional (SPO)/Intruksi
Kerja (IK)/Uraian Jabatan (Tugas) atau Dokumen Lainnya.
d) Berilah tanda rumput “√” pada Usulan Dokumen Baru/Perubahan Yang Diminta,
pada kolom Dokumen Baru, Revisi Dokumen atau Pembatalan Dokumen;
e) Berilah Nomor, Tanggal dan Judul pada Dokumen;
f) Jika Dokumen Lama direvisi atau dibatalkan, tulis Nomor, Tanggal dan Judul
Dokumen Lama serta Dokumen Terkait yang Direvisi;
g) Bilamana perlu, uraikan pada usulan dokumen, mengapa dokumen tersebut
diadakan, baik baru maupun perubahan.
h) Berilah tanda tangan “Unit Kerja Pemohon”.

3. Masing-masing Bagian/Bidang selaku Penanggung Jawab Dokumen, selanjutnya


mengecek Aspek Substansi, dengan memberikan tanda rumput “√” pada:
a) “Dikoordinasikan” dengan Bagian/Bidang lain, dengan menuliskan alasannya
kenapa harus dikoordinasikan; atau

b) Bagian/Bidang membubuhkan Tanda Tangan sebagai tanda setuju dengan Aspek


Substansi/Isi Dokumen dan memberikan tanda rumput “ √” pada kolom
“Diteruskan” dan melengkapi tanggal persetujuan Substansi;

4. Jika disetujui oleh Masing-masing Bagian/Bidang selaku Penanggung Jawab Dokumen,


maka:
a) Dilakukan pengecekan terhadap Aspek Legal oleh Bagian Hukum dan Humas;

b) Bagian Hukum dan Humas selaku Penanggung Jawab Aspek Legal selanjutnya
membubuhkan Tanda Tangan dan memproses dokumen lebih lanjut, dan Aslinya
disimpan pada Sub Bagian Hukum sebagai “Master Dokumen”, yang siap
didistribusikan ke Unit Kerja Terkait dengan menggunakan Surat Pengantar
melalui Sub Bagian Tata Usaha.

NO AKTIVITAS PENANGGUNG
JAWAB

B CARA MEMBUAT DAN MENGENDALIKAN DOKUMEN KEBIJAKAN Kepala


Bagian/Bidang
1. Kebijakan (policy) adalah merupakan seperangkat peraturan/keputusan yang (dari segi Aspek
diambil oleh Pejabat/Pimpinan Rumah Sakit dalam rangka menetapkan tujuan dan Substansi)
bagaimana cara mencapainya; dan
Kepala Bagian
2. Kebijakan tersebut, merupakan rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis besar Hukum dan
dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara Humas
bertindak. (dari segi Aspek
Legal)
3. Kebijakan Rumah Sakit adalah penetapan Direktur Utama selaku Pimpinan Rumah
Sakit pada tataran strategis atau bersifat garis besar yang mengikat. Dalam
menjalankan kegiatannya, Pimpinan Rumah Sakit dalam menetapkan suatu
kebijakan harus mengikuti dan mematuhi hukum dan norma-norma yang berlaku
serta memperhatikan nilai-nilai kemanusiaan. Kebijakan ditetapkan dengan
PERATURAN atau KEPUTUSAN Direktur Utama. Kebijakan dapat dituangkan dalam
Pasal-pasal di dalam Peraturan/Keputusan tersebut, atau merupakan Lampiran dari
Peraturan/Keputusan.

4. Hal-hal yang dituliskan dalam Menetapkan Kebijakan dalam bentuk


Peraturan/Keputusan, yaitu:
1). Pembukaan:
a) Judul Peraturan/Keputusan;
b) Nomor Peraturan/Keputusan;
c) Jabatan pembuat Peraturan/Keputusan ditulis simetris, diletakkan di
tengah margin serta ditulis dengan huruf Kapital;
d) Konsideran, yang meliputi:
 Dasar Pertimbangan Peraturan/Keputusan dibuat (Menimbang);
 Dasar Hukum Peraturan/Keputusan (Mengingat);
e) Konsideran Menimbang, memuat uraian singkat tentang pokok-pokok
pikiran yang menjadi latar belakang dan alasan pembuatan
Peraturan/Keputusan.
f) Konsideran Mengingat, yang memuat dasar kewenangan dan peraturan
perundang-undangan yang memerintahkan pembuatan
Peraturan/Keputusan tersebut. Peraturan perundang-undangan yang
menjadi dasar hukum adalah peraturan yang tingkatannya sederajat atau
lebih tinggi.

2). Diktum:
a) Diktum Peraturan/Keputusan; Diktum MEMUTUSKAN ditulis simetris di
tengah, seluruhnya dengan huruf capital serta diletakkan di tengah
margin.
b) Diktum Menetapkan dicantumkan setelah kata MEMUTUSKAN
disejajarkan ke bawah dengan kata Menimbang dan Mengingat, huruf
awal kata Menetapkan ditulis dengan huruf Kapital, dan diakhiri dengan
tanda baca titik dua.
c) Nama Peraturan/Keputusan, sesuai dengan judul (Kepala), seluruhnya
ditulis dengan huruf capital dan diakhiri dengan tanda baca titik.

3). Batah Tubuh:


a) Batah Tubuh memuat semua substansi Peraturan/Keputusan, yang
dirumuskan dalam dictum-diktum, misalnya:
KESATU :
KEDUA :
dst
b) Dicantumkan saat berlakunya Peraturan/Keputusan, perubahan,
pembatalan, pencabutan ketentuan, dan peraturan lainnya;

NO AKTIVITAS PENANGGUNG
JAWAB

c) Materi Kebijakan, dapat dibuat sebagai Lampiran Peraturan/Keputusan,


dan pada halaman terakhir ditandatangani oleh Pejabat yang menetapkan
Peraturan/Keputusan.

4). Kaki:
Kaki Peraturan/Keputusan merupakan bagian akhir substansi
Peraturan/Keputusan, yang memuat penandatangan Penetepan
Peraturan/Keputusan, pengundangan Peraturan/Keputusan yang terdiri atas
tempat dan tanggal penetapan, nama jabatan, tanda tangan pejabat, dan nama
lengkap pejabat yang menandatangani.

5). Penandatanganan:
a) Peraturan/Keputusan ditandatangani oleh Direktur Utama RSUP Sanglah
Denpasar.
b) Tanda Tangan Direktur Utama, yang sebelumnya telah diparaf oleh 2 (dua)
Pejabat di bawah Pejabat Penandatangan Dokumen, yaitu Bagian Hukum
dan Humas dan Direktur Umum dan Operasional;

6). Lampiran Peraturan/Keputusan:


a) Halaman pertama harus dicantumkan judul dan nomor
Peraturan/Keputusan;
b) Halaman terakhir, harus ditandatangani oleh Direktur Utama RSUP
Sanglah Denpasar.

5. Dokumen KEBIJAKAN dievaluasi (direview) oleh Bagian Hukum dan Humas


sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun sekali atau sesuai masa berlakunya, dengan tetap
memperhatikan keberlakuan dan efektivitas dokumen, setelah dibahas Aspek
Substansinya dengan Bagian/Bidang Terkait yang bertanggung jawab terhadap aspek
Substansi;

6. Hasil Evaluasi (Review) Kebijakan dituangkan dalam bentuk “Rekomendasi” yang


dilakukan terhadap 3 (tiga) aspek, yaitu: 1) masa berlaku (diberlakukan kembali), 2)
substansi perubahan (revisi) dan 3) substansi dicabut (pembatalan dan tindak
lanjutnya).

7. Terhadap Dokumen KEBIJAKAN yang perlu dilakukan perubahan/revisi atau


dibatalkan, maka masing-masing Unit Kerja Bagian/Bidang Terkait, melakukan
koordinasi dengan Unit Kerja Penyimpan Master Dokumen (Subbagian Hukum) dan
Unit Kerja Pengendali Dokumen (Subbagian Tata Usaha) untuk melakukan
revisi/perubahan dokumen atau pembatalan dokumen sesuai prosedur;

8. Prosedur revisi atau pembatalan Dokumen Kebijakan adalah dengan menggunakan


bukti telusur dalam bentuk Formulir Perubahan Dokumen, seperti Lampiran II;

9. Terhadap Dokumen Kebijakan yang direvisi, dilengkapi dengan Nomor Revisi;

NO AKTIVITAS PENANGGUNG
JAWAB

10. Cara mereview (merevisi/membatalkan) Dokumen Kebijakan, sama dengan Cara/


PROSEDUR PEMBUATAN DOKUMEN BARU/PERUBAHAN DOKUMEN, sebagaimana
dimaksud pada Angka 6 (Prosedur Pengendalian Dokumen), Huruf A (Prosedur
Pembuatan Dokumen Baru/Perubahan Dokumen).

11. Jika suatu Unit Kerja/Personel lain yang tidak terkait secara langsung terhadap
Dokumen Kebijakan tersebut memerlukan dokumen, maka stempel yang digunakan
terhadap “Dokumen Copy/Tindasan” adalah Stempel “Uncontrolled Document”
dengan stempel berwarna hitam, dan capnya tersimpan dan menjadi tanggung jawab
Sub Bagian Tata Usaha;

12. Jika Dokumen Kebijakan dalam bentuk Surat Keputusan tersebut harus diganti karena
sudah tidak digunakan lagi, maka oleh Sub Bagian Hukum, Master Dokumen lama
akan dicap dengan “Obsulete Document”. Stempel berwarna ungu.

13. Cara Penarikan Dokumen Kebijakan yang akan dihapuskan dan sudah dilakukan
penggantian dokumen, dilakukan oleh Sub Bagian Tata Usaha dengan menarik
sekaligus mendistribusikan Dokumen Baru, selanjutnya oleh Unit Kerja Pemohon
diserahkan melalui Petugas Pendistribusi ke Pemegang Master Dokumen untuk
dihapuskan oleh Bagian Hukum dan Humas;

14. Bagian Hukum dan Humas bertugas memastikan bahwa hanya ada Satu Dokumen
Kebijakan yang mengatur hal yang sama;

15. Cara Menghapuskan dan Retensi Master Dokumen Kebijakan, diatur dengan SPO
tersendiri, yang dibuat dan disusun oleh Subbagian Hukum;

Unit Kerja
Pemohon
(Bagian/Bidang)
C CARA MEMBUAT DAN MENGENDALIKAN DOKUMEN PEDOMAN/PANDUAN DAN
MEREVISINYA
1. Pedoman (PD) adalah kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah bagaimana
sesuatu harus dilakukan, dengan demikian merupakan hal pokok yang menjadi
dasar untuk menentukan atau melaksanakan kegiatan.

2. Panduan (PDN) adalah merupakan petunjuk dalam melakukan kegiatan, yang


mengatur setiap kegiatan.

3. Pedoman mengatur beberapa hal, sedangkan Panduan hanya meliputi 1 (satu)


kegiatan. Baik Pedoman maupun Panduan, dalam implementasinya diperlukan
pengaturan memalui Standar Prosedur Operasional (SPO);

4. Mengingat sangat bervariasinya bentuk dan isi Pedoman/Panduan, maka sulit untuk
dibuat standar sistematikanya atau format bakunya. Oleh karena itu, dalam
menysun/membuat sistematika Buku Pedoman/Panduan, ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan.

5. Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk dokumen Pedoman/Panduan, yaitu:


a) Setiap Pedoman/Panduan harus dilengkapi dengan Peraturan/Keputusan
Direktur Utama RSUP Sanglah Denpasar untuk pemberlakuan
Pedoman/Panduan tersebut;
b) Bila Direktur Utama diganti, Peraturan/Keputusan Direktur Utama untuk
pemberlakuan Pedoman/Panduan tersebut tidak perlu diganti;
c) Peraturan/Keputusan Direktur Utama diganti, bila memang ada perubahan
dalam Pedoman/Panduan tersebut;

NO AKTIVITAS PENANGGUNG
JAWAB

d) Dokumen Pedoman/Panduan dievaluasi (direview) oleh Bagian Hukum dan


Humas sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun sekali atau sesuai masa berlakunya,
dengan tetap memperhatikan keberlakuan dan efektivitas dokumen, setelah
dibahas Aspek Substansinya dengan Bagian/Bidang Terkait yang bertanggung
jawab terhadap aspek Substansi;

6. Format
a) Format Pedoman Pengorganisasian Unit Kerja :
BAB I Pendahuluan
BAB II Gambaran Umum RS
BAB III Visi, Misi, Falsafah, Nilai dan Tujuan RS
BAB IV Struktur Organisasi RS
BAB V Struktur Organisasi Unit Kerja
BAB VI Uraian Jabatan
BAB VII Tata Hubungan Kerja
BAB VIII Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil
BAB IX Kegiatan Orientasi
BAB X Pertemuan/rapat
BAB XI Pelaporan
1. Laporan Harian
2. Laporan Bulanan
3. Laporan Tahunan
b) Format Pedoman Pelayanan Unit Kerja
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pedoman
C. Ruang Lingkup Pelayanan
D. Batasan Operasional
E. Landasan Hukum
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
B. Distribusi Ketenagaan
C. Pengaturan Jaga
BAB III STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN
BAB V LOGISTIK
BAB VI KESELAMATAN PASIEN
BAB VII KESELAMATAN KERJA
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU
BAB IX PENUTUP
c) Format Panduan Pelayanan RS
BAB I DEFINISI
BAB II RUANG LINGKUP
BAB III TATA LAKSANA
BAB IV DOKUMENTASI

D
TATA CARA MEMBUAT DAN MENGENDALIKAN SPO

BEBERAPA ISTILAH PROSEDUR YANG SERING DIGUNAKAN YAITU :

Standard Operating Procedure (SOP), istilah ini lazim digunakan


namun bukan merupakan istilah baku di Indonesia.
Standar Prosedur Operasional (SPO), istilah ini digunakan di Undangundang
Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran dan Undang-undang Nomor 44
Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.
Prosedur tetap (Protap)
Prosedur kerja
Prosedur tindakan
Prosedur penatalaksanaan
Petunjuk teknis.

a. PENGERTIAN SPO
Yang dimaksud dengan SPO adalah :
Suatu perangkat instruksi/ langkah-langkah yang dibakukan untuk menyelesaikan
proses kerja rutin tertentu.

b. TUJUAN PENYUSUNAN SPO


Agar berbagai proses kerja rutin terlaksana dengan efisien, efektif, konsisten/ seragam
dan aman, dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan melalui pemenuhan standar
yang berlaku.

c. MANFAAT SPO
Memenuhi persyaratan standar pelayanan RS/Akreditasi RS.
Mendokumentasi langkah-langkah kegiatan.
 Memastikan staf RS memahami bagaimana melaksanakan
Pekerjaannnya

Contoh:
SPO Pemberian informasi, SPO Pemasangan infus, SPO Pemindahan pasien dari
tempat tidur ke brandkar.

d. FORMAT SPO ( Lihat Format SPO di Lampiran III.1 dan Lampiran III.2 )

1. Format SPO sesuai dengan lampiran Surat Edaran Direktur Pelayanan Medik
Spesialistik nomer YM.00.02.2.2.837 tertanggal 1 Juni 2001, perihal bentuk SPO.
2. Format mulai diberlakukan 1 Januari 2002.
3. Format merupakan format minimal, format ini dapat diberi tambahan materi
misalnya nama penyusun SPO, unit yang memeriksa SPO, dll, namun tidak boleh
mengurangi itemitem yang ada di SPO .
4. Format SPO sebagai berikut : ( terlampir )

Penjelasan :
Penulisan SPO yang harus tetap di dalam tabel/ kotak adalah : nama RS dan logo, judul
SPO, SPO, no dokumen, no revisi, tanggal terbit dan tanda tangan Direktur RS,
sedangkan untuk pengertian, tujuan, kebijakan, prosedur dan unit terkait boleh tidak
diberi kotak/table

e. Petunjuk Pengisian SPO


a. Kotak Heading: masing-masing kotak (Rumah Sakit, Judul SPO, No.
dokumen, No. Revisi, Halaman, Prosedur Tetap, Tanggal terbit, Ditetapkan Direktur)
diisi sebagai berikut :
1. Heading dan kotaknya dicetak pada setiap halaman. Pada halaman pertama
kotak heading harus lengkap, untuk halaman-halaman berikutnya kotak
heading dapat hanya memuat : Kotak Nama RS, Judul SPO, No. Dokumen, No.
Revisi dan Halaman.
2. Kotak RS diberi nama RS dan logo RS.
3. Judul SPO : diberi judul/nama SPO sesuai proses kerjanya.
4. No. Dokumen : diisi sesuai dengan ketentuan penomoran yang berlaku di RS
yang bersangkutan, yang dibuat sistematis agar ada keseragaman.
5. No. Revisi : diisi dengan status revisi, menggunakan angka. Contoh : dokumen
baru diberi nomor 00 ,dokumen revisi pertama diberi nomor 01 dan seterusnya.
6. Halaman: diisi nomor halaman dengan mencantumkan juga total halaman
untuk SPO tersebut. Misalnya : halaman pertama: 1/5, halaman kedua: 2/5,
halaman terakhir : 5/5.
7. SPO diberi penamaan sesuai ketentuan (istilah) yang digunakan RS, yaitu : SPO,
dan sebagainya.
8. Tanggal terbit : diberi tanggal sesuai tanggal terbitnya atau tanggal
diberlakukannya SPO tersebut.
9. Ditetapkan Direktur : diberi tanda tangan Direktur dan nama jelasnya

b. Isi SPO :
1. Pengertian: berisi penjelasan dan atau definisi tentang istilah yang mungkin sulit
dipahami atau menyebabkan salah pengertian.
2. Tujuan: berisi tujuan pelaksanaan SPO secara spesifik. Kata kunci : ” Sebagai
acuan penerapan langkah-langkah untuk ...................................”
3. Kebijakan: berisi kebijakan Direktur/Pimpinan RS yang menjadi dasar dibuatnya
SPO tsb. Dicantumkan kebijakan yang mendasari SPO tersebut, kemudian diikuti
dengan peraturan/keputusan dari kebijakan terkait.
4. Prosedur: bagian ini merupakan bagian utama yang menguraikan langkah-
langkah kegiatan untuk menyelesaikan proses kerja tertentu.
5. Unit terkait: berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedur terkait dalam proses
kerja tersebut.

f. TATA CARA PENGELOLAAN SPO

1. RS menetapkan yang mengelola SPO adalah Bagian Hukmas


2. Pengelola SPO harus mempunyai arsip seluruh SPO RS
3. Pengelola SPO agar membuat tata cara penyusunan, penomoran, distribusi,
penarikan, penyimpanan, evaluasi dan revisi SPO

g. TATA CARA PENYUSUNAN SPO


1. Hal-hal yang perlu diingat :
 Siapa yang yang harus menulis atau menyusun SPO.
 Bagaimana merencanakan dan mengembangkan SPO.
 Bagaimana SPO dapat dikenali.
Bagaimana memperkenalkan SPO kepada pelaksana dan unit terkait.
 Bagaimana pengendalian SPO nya (nomor, revisi dan distribusi).

2. Syarat penyusunan SPO :


 Identifikasi kebutuhan yakni mengidentifikasi apakah kegiatan yang
dilakukan saat ini sudah ada SPO belum dan bila sudah ada agar
diidentifikasi, apakah SPO masih efektik atau tidak.
 Perlu ditekankan bahwa SPO harus ditulis oleh mereka yang melakukan
pekerjaan tersebut atau oleh unit kerja tersebut, Tim atau panitia yang
ditunjuk oleh Direktur/Pimpinan RS hanya untuk menganggapi dan
mengkoreksi SPO tersebut. Hal tersebut sangatlah penting, karena
komitmen terhadap pelaksanaan SPO hanya diperoleh dengan adanya
keterlibatan pesonel/unit kerja dalam penyusunan SPO.
 SPO harus merupakan flow charting dari suatu kegiatan. Pelaksana atau unit
kerja agar mencatat proses kegiatandan membuat alurnya kemudian
Tim/Panitia diminta memberikan tanggapan.
 Didalam SPO harus dapat dikenali dengan jelas siapamelakukan apa, dimana,
kapan dan mengapa.
 SPO jangan menggunakan kalimat majemuk. Subyek, predikat dan obyek harus
jelas.
 SPO harus menggunakan kalimat perintah/instruksi dengan bahasa yang dikenal
pemakai.
 SPO harus jelas ringkas dan mudah dilaksanakan. Untuk SPO pelayanan pasien
maka harus memperhatikan aspek keselamatan, keamanan dan kenyamanan
pasien. Untuk SPO profesi harus mengacu kepada standar profesi, standar
pelayanan, mengikuti perkembangan IPTEK dan memperhatikan aspek
keselamatan pasien.

h. Proses penyusunan SPO

 SPO disusun dengan menggunakan format SPO sesua dengan lampiran Surat
Edaran Direktur Pelayanan Medik Spesialistik nomer YM.00.02.2.2.837
tertanggal 1 Juni 2001, perihal bentuk SPO.
 Penyusunan SPO dapat dikelola oleh suatu Tim/panitia dengan mekanisme
sebagai berikut :
1. Pelaksana atau unit kerja menyusun SPO dengan melibatkan unit terkait.
2. SPO yang telah disusun oleh pelaksana atau unit kerja disampaikan ke
Tim/Panitia SPO.
3. Fungsi Tim/Panitia SPO :
o Memberikan tanggapan, mengkoreksi dan memperbaiki terhadap SPO
yang telah disusun oleh pelaksana/unit kerja baik dari segi bahasa maupun
penulisan.
o Sebagai koordinator dari SPO yang sudah dibuat oleh masing-masing unit
kerja sehingga tidak terjadi duplikasi SPO/tumpang tindih SPO antar unit.
o Melakukan cek ulang terhadap SPO-SPO yang akan di tanda tanagni oleh
Drektur RS
 Peyusunan SPO dilakukan dengan mengidentifikasi kebutuhan SPO. Untuk SPO
pelayanan dan SPO admnistrasi, untuk melakukan identifikasi kebutuhan SPO
bisa dilakukan dengan menggambarkan proses bisnis di unit kerja tersebut atau
alur kegiatan dari kerja yang dilakukan di unit tersebut. Sedangkan untuk SPO
Profesi identifikasi kebutuhan dilakukan dengan mengetahui pola penyakit yang
sering ditangani di unitkerja tersebut. Dari identifikasi kebutuhan SPO maka
disuatu unit kerja dapat diketahui berapa banyak danmacam SPO yang harus
dibuat/disusun. Untukmelakukan identifikasi kebutuhan SPO dapat
puladilakukan dengan memperhatikan elemen penilaianpada standar akreditasi
rumah sakit, minimal SPO-SPO apa saja yang harus ada. SPO yang dipersyaratkan
di elemen penilaian adalah SPO minimal yang harus ada di rumah sakit.
Sedangkan identifikasi SPO dengan menggambarkan terlebih dahulu proses
bisnis di unit kerja adalah seluruh SPO secara lengkap yang harus ada di unit
kerja tersebut.
Mengingat SPO merupakan flow charting dari proses kegiatan maka untuk
memperoleh pengertian yang jelas bagi subyek, penulisan SPO adalah dimulai
dengan membuat flow chart dari kegiatan yang dilaksanakan.
Caranya adalah membuat diagram kotak sederhana yang menggambarkan
langkah penting dari seluruh proses

Contoh : diagram kotak untuk pembelian bahan yang digunakan di RS. ( Terlampir )

Setelah dibuatkan diagram kotak maka diuraikan kegiatan di masingmasing


kotak dan dibuat alurnya.
Semua SPO harus ditandatangani oleh Direktur/Pimpinan RS.
Untuk SPO pelayanan dan SPO administrasi, sebagian memerlukan uji coba
Agar SPO adapat dikenali oleh pelaksana maka perlu dilakukan sosialisasi SPO-
SPO tersebut dan bila SPO tersebut rumit maka untuk melaksanakan SPO
tersebut
perlu dilakukan pelatihan.

i. Yang mempengaruhi keberhasilan penyusunan SPO


Ada komitmen dari pimpinan RS yang terlihat dengan adanya dukungan fasilitas
dan sumber daya lainnya
Ada fasilitator/petugas yang mempunyai kemampuan dan kemauan untuk
menyusun SPO, jadi ada aspek pekerjaan dan aspek psikologis.
Ada target waktu yaitu ada target dan jadwal yang disusun dan disepakati
Adanya pemantauan dan pelaporan kemajuan penyusunan SPO

j. Tata Cara Penomoran SPO


1. Semua SPO harus diberi nomor
2. RS agar membuat kebijakan tentang pemberian nomor untuk SPO.
3. Pemberian nomor bisa mengikuti tata persuratan RS atau ketentuan penomoran
yang khusus untuk SPO (bisa menggunakan garis miring atau dengan sistem digit).
Pemberian nomor sebaiknya secara sentral.
4. Kode-kode yang dpergunakan untuk pemberian nomor :
Kode unit kerja : masing-masing unit kerja di RS mempunyai kode sendri-
sendiri, kode bisa berbentuk angka bisa juga bebentuk huruf. Sebagai
contoh Instalasi
gawat darurat mempunyai kode 08 (bila kode berbentuk angka) atau huruf : g
(bila kode berbentuk huruf)
Kode SPO : adalah didalam tata persuratan RS yang diberikan untuk SPO, kode
bisa berbentuk angka atau huruf. Sebagai contoh : kode untuk SPO adalah 03
(bila
kode berbentuk angka) atau c (bila kode berbentuk huruf)
Nomer urut SPO adalah urutan nomer SPO di dalam unit kerja.
 Contoh penomoran SPO di Instalasi Gawat Darurat : 08.03.15 (artinya SPO

k. Tata Cara Penyimpanan SPO


1. Yang dimaksud penyimpanan adalah bagaimana SPO tersebut disimpan.
2. SPO asli agar disimpan di Bagian Hukmas dalam bentuk
3. SPO foto copy ada di simpan di masing-masing unit kerja dimana SPO tersebut
dipergunakan. Bila SPO tersebut sudah tidak berlaku lagi atau tidak
dipergunakan lagi karena di revisi atau hal lainnya maka unit kerja wajib
mengembalikan SPO yang
sudah tidak berlaku tersebut ke Bagian Hukmas sehingga di unit kerja hanya ada
SPO yang masih berlaku saja. Bagian Hukmas dapat memusnahkan foto copy
SPO yang tidak berlaku tersebut, namun untuk SPO nya yang asli agar tetap
disimpan, dengan lama penyimpanan lima tahun.
4. SPO di unit kerja harus harus diletakkan ditempat yang mudah dilihat, mudah
diambil dan mudah dibaca oleh pelaksana.

l. Tata Cara Pendistribusian SPO


1. Yang dimaksud dengan distribusi adalah kegiatan atau usaha menyampaikan SPO
kepada unit kerja dan atau pelaksana yang memerlukan SPO tersebut agar dapat
sebagai panduan dalam melaksanakan kegiatannya. Kegiatan ini dilakukan oleh
Sub Bagian Tata Usaha
2. Distribusi harus memakai buku ekspedisi dan atau formulir tanda terima
3. Distribusi SPO bisa hanya untuk unit kerja tertentu tetapi bisa juga untuk seluruh
unit kerja. Hal tersebut tergantung jenis SPO tersebut, bila SPO tersebut
merupakan acuan untuk melakukan kegiatan di semua unit kerja maka SPO
ddistribusikan ke semua unit kerja. Namun bila SPO tersebut hanya untuk unit
kerja tertentu maka distribusi SPO hanya untuk unit kerja tertentu tersebut dan
unit terkait yang tertulis di SPO tersebut.

m. Tata Cara Evaluasi SPO

1. Dokumen SPO dievaluasi (direview) dilaksanakan oleh Unit Kerja Pemohon


(Instalasi/Subbagian/Seksi) masing-masing, sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun
sekali, dengan tetap memperhatikan keberlakuan dan efektivitas dokumen,
setelah dibahas dengan Bagian/Bidang masing-masing;
2. Evaluasi SPO dilakukan oleh masing-masing unit kerja yang dipimpin oleh kepala
unit kerja.
3. Terhadap Dokumen SPO yang perlu dilakukan perubahan/revisi atau dibatalkan,
maka masing-masing Unit Kerja Pemohon (Instalasi/Subbagian/Seksi) setelah
dibahas dengan Bagian/Bidang masing-masing, melakukan koordinasi dengan
Unit Kerja Penyimpan Master Dokumen (Subbagian Hukum) dan Unit Kerja
Pengendali Dokumen (Subbagian Tata Usaha) untuk melakukan
revisi/perubahan dokumen atau pembatalan dokumen sesuai prosedur;
4. Hasil evaluasi : SPO masih tetap bisa dipergunakan atau SPO perlu
diperbaiki/direvisi. Perbaikan/revisi bisa isi SPO sebagaian atau seluruhnya.
5. Perbaikan/revisi perlu dilakukan bila :
Alur di SPO sudah tidak sesuai dengan keadaan yang ada
Adanya perkembagan IPTEK
Adanya perubahan organisasi atau kebijakan baru.
Adanya perubahan fasilitas
6. Pergantian direktur/pimpinan RS, bila SPO memang masih sesuai/dipergunakan
maka tidak perlu di revisi.
7. Prosedur revisi atau pembatalan Dokumen SPO adalah dengan menggunakan
bukti telusur dalam bentuk Formulir Perubahan Dokumen, seperti Lampiran II;
8. Terhadap Dokumen SPO yang direvisi, dilengkapi dengan Nomor Revisi;
9. Cara mereview (merevisi/membatalkan) Dokumen SPO, sama dengan Cara/
PROSEDUR PEMBUATAN DOKUMEN BARU/PERUBAHAN DOKUMEN,
sebagaimana dimaksud pada Angka 6 (Prosedur Pengendalian Dokumen),
Huruf A (Prosedur Pembuatan Dokumen Baru/Perubahan Dokumen).
NO AKTIVITAS PENANGGUNG
JAWAB

10. Jika suatu Unit Kerja/Personel lain yang tidak terkait secara langsung terhadap
Dokumen SPO tersebut memerlukan dokumen, maka stempel yang digunakan
terhadap “Dokumen Copy/Tindasan” adalah Stempel “Uncontrolled Document”
dengan stempel berwarna hitam, dan capnya tersimpan dan menjadi tanggung
jawab Sub Bagian Tata Usaha;

11. Jika Dokumen SPO tersebut harus diganti karena sudah tidak digunakan lagi, maka
oleh Sub Bagian Hukum, Master Dokumen lama akan dicap dengan “Obsulete
Document”. Stempel berwarna ungu.

12. Cara Penarikan Dokumen SPO yang akan dihapuskan dan sudah dilakukan
penggantian dokumen, dilakukan oleh Sub Bagian Tata Usaha dengan menarik
sekaligus mendistribusikan Dokumen Baru, selanjutnya oleh Unit Kerja Pemohon
diserahkan melalui Petugas Pendistribusi ke Pemegang Master Dokumen untuk
dihapuskan oleh Bagian Hukum dan Humas;

13. Bagian Hukum dan Humas bertugas memastikan bahwa hanya ada Satu Dokumen
SPO yang mengatur hal yang sama;

14. Cara Menghapuskan dan Retensi Master Dokumen SPO, diatur dengan SPO
tersendiri, yang dibuat dan disusun oleh Subbagian Hukum;

NO AKTIVITAS PENANGGUNG
JAWAB

E CARA MEMBUAT DAN MENGENDALIKAN DOKUMEN ALUR KERJA (AK) BARU DAN Unit Kerja
MEREVISINYA  Lihat Format AK di Lampiran IV.1; IV.2; dan IV.3. Pemohon
(Instalasi/
1. Alur Kerja (AK) adalah rangkaian kegiatan yang dimulai dari proses awal atau mulai Subbagian
kegiatan sampai dengan proses penyelesaianan suatu kegiatan, dengan menggunakan /Seksi)
simbul-simbul tertentu.

2. Rangkaian kegiatan tersebut, meliputi: batas mulai  petugas yang akan mengerjakan
 jenis kegiatan yang akan dilakukan  pertanyaan/pilihan/keputusan yang harus
diambil  mengaktifkan/ menghubungkan ke alur kerja lain  menuliskan jenis
catatan mutu  catatan lain yang diperlukan untuk memperjelas langkah pada proses
kegiatan, termasuk kepanjangan dari singkatan  sampai selesainya suatu proses
kegiatan.

3. Hal-hal yang dituliskan berupa “Simbul” dalam AK, seperti tercantum dalam
Lampiran IV.3.

4. Dokumen AK dievaluasi oleh Unit Kerja masing-masing, sekurang-kurangnya 3 (tiga)


tahun sekali, dengan tetap memperhatikan keberlakuan dan efektivitas dokumen,
setelah dibahas dengan Bagian/Bidang masing-masing;

5. Terhadap Dokumen AK yang perlu dilakukan perubahan/revisi atau dibatalkan, maka


masing-masing Unit Kerja Pemohon (Instalasi/Subbagian/Seksi) setelah dibahas
dengan Bagian/Bidang masing-masing, melakukan koordinasi dengan Unit Kerja
Penyimpan Master Dokumen (Subbagian Hukum) dan Unit Kerja Pengendali Dokumen
(Subbagian Tata Usaha) untuk melakukan revisi/perubahan dokumen atau pembatalan
dokumen sesuai prosedur;

6. Prosedur revisi atau pembatalan Dokumen AK adalah dengan menggunakan bukti


telusur dalam bentuk Formulir Perubahan Dokumen, seperti Lampiran II;

7. Terhadap Dokumen AK yang direvisi/dilengkapi dengan Nomor Revisi;

8. Cara mereview (merevisi/membatalkan) Dokumen AK, sama dengan Cara/ PROSEDUR


PEMBUATAN DOKUMEN BARU/PERUBAHAN DOKUMEN, sebagaimana dimaksud pada
Angka 6 (Prosedur Pengendalian Dokumen), Huruf A (Prosedur Pembuatan Dokumen
Baru/Perubahan Dokumen).
9. Jika suatu Unit Kerja/Personel lain yang tidak terkait secara langsung terhadap
Dokumen AK tersebut memerlukan dokumen, maka stempel yang digunakan terhadap
“Dokumen Copy/Tindasan” adalah Stempel “Uncontrolled Document” dengan stempel
berwarna hitam, dan capnya tersimpan dan menjadi tanggung jawab Sub Bagian Tata
Usaha;

10. Jika Dokumen AK tersebut harus diganti karena sudah tidak digunakan lagi, maka oleh
Sub Bagian Hukum, Master Dokumen lama akan dicap dengan “Obsulete Document”.

11. Cara Penarikan dokumen yang akan dihapuskan dan sudah dilakukan penggantian
dokumen, dilakukan oleh Sub Bagian Tata Usaha dengan menarik sekaligus
mendistribusikan Dokumen Baru, selanjutnya oleh Unit Kerja Pemohon diserahkan
melalui Petugas Pendistribusi ke Pemegang Master Dokumen untuk dihapuskan oleh
Bagian Hukum dan Humas;

12. Bagian Hukum dan Humas bertugas memastikan bahwa hanya ada Satu Dokumen AK
yang mengatur hal yang sama;

13. Cara Menghapuskan dan Retensi Master Dokumen AK, diatur dengan SPO tersendiri,
yang dibuat dan disusun oleh Subbagian Hukum.

NO AKTIVITAS PENANGGUNG
JAWAB

Unit Kerja
F CARA MENYIMPAN DOKUMEN: Pemohon
1. Terhadap seluruh Dokumen, yang disimpan di masing-masing Unit Kerja (Instalasi/
(Subbagian/Seksi/Instalasi) dan Unit Kerja Lainnya maupun Masternya yang Subbagian
tersimpan di Subbagian Hukum serta Arsipnya yang tersimpan di Subbagian Tata /Seksi)
Usaha, disimpan menurut urutan arsip sebagai berikut:
1. Berdasarkan Direktorat;
2. Berdasarkan Bagian/Bidang;
3. Berdasarkan Subbagian/Seksi/Instalasi;
4. Berdasarkan Jenis Dokumen.

2. Keseluruhan Dokumen disimpan oleh masing-masing Unit Kerja,


(Subbagian/Seksi/Instalasi) dan Unit Kerja Lainnya dengan membuat DAFTAR INDUK
DOKUMEN, yang berisikan:
a) Unit Kerja Penyimpan (Subbagian/Seksi/Instalasi) dari Bagian/Bidang Masing-
masing;
b) Jenis Dokumen (Dokumen Internal/Eksternal);
c) No Urut;
d) Nomor Dokumen;
e) Nama Dokumen;
f) Nomor Revisi, yaitu:
00: Dokumen induk dan Tanggal Efektif:
01: Revisi Kesatu dan Tanggal Efektif;
02: Revisi Kedua dan Tanggal Efektif;
g) Yang mengeluarkan;
h) Bentuk Penyimpanan;
i) Lokasi Penyimpanan.

G KETENTUAN LAIN-LAIN
1. Sub Bagian Tata Usaha memastikan bahwa dokumen yang didistribusikan ke
masing-masing Unit Kerja Terkait, dapat dan jelas terbaca.
2. Cara Menghapuskan dan/atau Meretensi Arsip Surat, Arsip Rekam Medik, Arsip
Keuangan serta Arsip Kepegawaian diatur dengan SPO tersendiri, dengan
ketentuan sebagai berikut:
a) SPO Penghapusan/Retensi Arsip Surat, dibuat/disusun oleh Subbagian Tata
Usaha, di bawah tanggung jawab Bagian Umum;
b) SPO Penghapusan/Retensi Arsip Rekam Medik, dibuat/disusun oleh
Instalasi Rekam Medik, di bawah tanggung jawab Bagian Perencanaan dan
Evaluasi;
c) SPO Penghapusan/Retensi Arsip Keuangan, dibuat/disusun oleh Subbagian
Akuntansi Keuangan, di bawah tanggung jawab Bagian Akuntansi dan
Verifikasi;
d) SPO Penghapusan/Retensi Arsip Kepegawaian, dibuat/disusun oleh
Subbagian Administrasi Kepegawaian, di bawah tanggung jawab Bagian
Sumber Daya Manusia;
3. Cara mengendalikan dokumen, diatur dalam Alur Kerja tersendiri; yang
dibuat/disusun oleh Subbagian Tata Usaha, di bawah tanggung jawab Bagian
Umum.

H TATA CARA MEMBUAT DAN MENGENDALIKAN PROGRAM

1. PENGERTIAN PROGRAM
Ada banyak pengertian tentang PROGRAM sebagai berikut :
a. Menurut Collins Cobuild English Language Dictionary PROGRAM
adalah:
 Rencana berskala besar dan terperinci yang dibuat untuk suatu tujuan tertentu.
 Sebuah rencana kegiatan atau pekerjaan yang akan dilaksanakan, termasuk waktu
kapan setiap kegiatan itu harus terjadi atau akan dilaksanakan.

b. Menurut Longman PROGRAM adalah :


Sebuah rencana yang baku tentang rangkaian kegiatan, daftar tugas dan lain
sebagainya.
c. Menurut American Heritage Dictionary PROGRAM adalah :
Sebuah prosedur untuk menyelesaiakan masalah (problem solving), termasuk
pengumpulan data, memprosesnya dan presentasi
hasilnya.
d. Menurut Oxford Advanced Leaner’s Dictionary of Current English ,
program adalah :
Sebuah rencana tentang apa yang akan dikerjakan.
e. Buku Panduan Perencanaan Strategis dan pengukuran kinerja
yang dikeluarkan oleh Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi ,
yang dimaksud program adalah :
Penjabaran terperinci tentang strategi dan langkah-langkah yang dipergunakan
untuk mencapai tujuan lembaga.
f. Kesimpulan
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa
PROGRAM berisi rencana kegiatan yang akan dilaksanakan yang disusun secara rinci
yang dipergunakan untuk mencapai tujuan lembaga/unit kerja..

2. KETENTUAN PROGRAM DI DALAM STANDAR AKREDITASI RS


a. Tujuan program
Umum :
Sebagai panduan dalam melaksanakan kegiatan unit kerja sehingga tujuan
program dapat tercapai.
Khusus :
1. Adanya kejelasan langkah-langkah dalam melaksanakan kegiatan.
2. Adanya kejelasan siapa yang melaksanakan kegiatan dan bagaimana
melaksanakan kegiatan tersebut sehingga tujuan dapat tercapai.
3. Adanya kejelasan sasaran, tujuan dan waktu pelaksanaan kegiatan.

b. SISTEMATIKA/FORMAT PROGRAM
Sistematika atau format program sebagai berikut :
1. Pendahuluan
2. Latar belakang
3. Tujuan umum dan tujuan khusus
4. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
5. Cara melaksanakan legiatan
6. Sasaran
7. Skedul (Jadwal) pelaksanaan kegiatan
8. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan
9. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan
Sistematika/format tersebut diatas adalah minimal, RS dapat menambah sesuai
kebutuhan, tetapi tidak diperbolehkan mengurangi. Contoh penambahan :
ditambah point untuk pembiayaan/anggaran.
c. PETUNJUK PENULISAN
1. Pendahuluan
Yang ditulis dalam pendahuluan adalah hal-hal yang bersifat umum yang masih
terkait dengan program.
2. Latar belakang
Latar belakang adalah merupakan justifikasi atau alasan mengapa program
tersebut disusun. Sebaiknya dilengkapi dengan data-data sehingga alasan
diperlukan program tersebut dapat lebih kuat.

3. Tujuan umum dan tujuan khusus


Tujuan disini adalah merupakan tujuan program. Tujuan umum adalah tujuan
secara garis besarnya, sedangkan tujuan khusus adalah tujuan secara rinci.

4. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan


Kegiatan pokok dan rincian kegiatan adalah langkah-langkah kegiatan yang harus
dilakukan sehingga tercapainya program tersebut. Karena itu antara tujuan da
kegiatan harus berkaitan dan sejalan.
5. Cara melaksanakan kegiatan
Cara melaksanakan kegiatan adalah metode untuk melaksanakan kegiatan pokok
dan rincian kegiatan. Metode tersebut bisa antara bisa dengan membentuk ti,
melakukan rapat, melakukan audit, dan lain-lain.
6. Sasaran
Sasaran program adalah target per tahun yang spesifik dan terukur untuk
mencapai tujuan-tujuan program Sasaran program menunjukkan hasil antara yang
diperlukan untuk merealisir tujuan tertentu. Penyusunan sasaran program perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

Sasaran yang baik memenuhi “SMART” yaitu :


1. Specific : sasaran harus menggambarkan hasil spesifik yang diinginkan, bukan cara
pencapaiannya. Sasaran harus memberikan arah dan tolok ukur yang jelas sehingga
dapat dijadikan landasan untuk penyusunan strategi dan kegiatan yang spesifik
pula.
2. Measurable : sasaran harus terukur dan dapat dipergunakan untuk memastikan
apa dan kapan pencapaiannya. Akuntabilitas harus ditanamkan kedalam proses
perencanaan. Oleh karenanya metodologi untuk mengukur pencapaian sasaran
(keberhasilan program) harus ditetapkan sebelum kegiatan yang terkait dengan
sasaran tersebut dilaksanakan.
3. Aggressive but Attainable : Apabila sasaran harus dijadikan standard keberhasilan,
maka sasaran harus menantang, namun tidak boleh mengandung target yang tidak
layak. Umpamanya kita bisa menetapkan sebagai suatu sasaran “ pengurangan
kematian misalnya di IGD hanya sampai ketingkat tertentu” namun “meniadakan
kematian” merupakan hal yang tidak dapat dipastikan kelayakannya.
4. Result oriented : sedapat mungkin sasaran harus menspesifikasikan hasil yang ingin
dicapai. Misalnya : mengurangi komplain pasien sebesar 50 %
5. Time bound : sasaran sebaiknya dapat dicapai dalam waktu yang relatif pendek,
mulai dari beberapa minggu sampai ke beberapa bulan, sebaiknya kurang dari 1
tahun. Kalau ada program 5 (lima ) tahun dibuat sasaran antara. Sasaran akan lebih
mudah dikelola dan dapat lebih serasi dengan proses anggaran apabila dibuatnya
sesuai dengan batas-batas tahun anggaran di rumah sakit.
Seni didalam penentuan sasaran adalah menimbulkan tantangan yang dapat
dicapai. Sasaran yang terbaik adalah sasaran yang dapat mendorong peningkatan
kapasitas rumah sakit, namun dalam batas-batas kelayakan. Sasaran yang baik itu
tidak hanya akan meningkatkan program dan jasa pelayanan yang dihasilkan,
namun juga menumbuhkan kebanggaan Dan rasa percaya diri pada para
pelaksanya. Sebaliknya penerapan target kinerja yang tidak mungkin dicapai akan
melemahkan motivasi, membunuh inisiatif dan menghambat daya inovasi para
karyawan.
Skedul (Jadwal) pelaksanaan kegiatan
Skedul atau jadwal adalah merupakan perencanaan waktu melaksanakan langkah-
langkah kegiatan program. Lama waktu tergantung rencana program tersebut
dilaksanakan. Untuk program tahunan maka jadwal yang dibuat adalah jadwal
untuk 1 tahun, sedangkan untuk program 5 tahun maka jadwal yang harus dibuat
adalah jadwal 5 tahun. Skedul (jadwal) dapat dibuat time sebagai berikut :

BULAN
No KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pembentukan Tim X
2 Rapat Tim X X X X X X X X X X X X
3 Dst
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporannya
Yang dimaksud dengan evaluasi pelaksanaan kegiatan adalah evaluasi dari skedul
(jadwal ) kegiatan. Skedul (jadwal) tersebut akan dievaluasi setiap berapa bulan sekali
(kurun waktu tertentu), sehingga bila dari evaluasi diketahui ada pergeseran jadwal atau
penyimpangan jadwal maka dapat segera diperbaiki sehingga tidak mengganggu program
secara keseluruhan. Karena itu, yang ditulis dalam kerangka acuan adalah kapan (setiap
kurun waktu berapa lama) evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan dan siapa yang
melakukan.
Yang dimaksud dengan pelaporannya adalah bagaimana membuat laporan evaluasi
pelaksanaan kegiatan tersebut. Dan kapan laporan tersebut harus dibuat. Jadi yang harus
ditulis di dalam kerangka acuan adalah cara atau bagaimana membuat laporan evaluasi
dan
kapan laporan tersebut harus dibuat dan ditujukan kepada siapa.

Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan


Pencatatan adalah catatan kegiatan, karena itu yang ditulis di dalam kerangka acuan
adalah bagaimana melakukan pencatatan kegiatan atau membuat dokumentasi kegiatan
Pelaporan adalah bagaimana membuat laporan program dan kurun waktu (kapan)
laporan harus diserahkan sera kepada siapa saja laporan tersebut harus ditujukan.
Evaluasi kegiatan adalah evaluasi pelaksanaan program secara menyeluruh. Jadi yang
ditulis di dalam krangka acuan bagaimana melakukan evaluasi dan kapan evaluasi harus
dilakukan.

I TATA NASKAH SURAT DINAS


A. Jenis dan Format Naskah Dinas
Naskah Dinas yang dimaksud adalah naskah dinas yang digunakan baik untuk berkomunikasi antar
instansi dan lembaga negara lainnya, antar unit organisasi maupun dalam organisai di lingkungan
Kementerian Kesehatan

Jenis naskah dinas terdiri dari :


a. Surat Dinas
Adalah naskah dinas pelaksanaan tugas pejabat dalam menyampaikan informasi kedinasan
berupa pemberitahuan, pernyataan, permintaan, penyampaikan naskah dinas atau barang,
atau hal kedinasan lainnya kepada pihak luar instansi/organisasi yang bersangkutan.
b. Nota Dinas
Adalah naskah dinas intern yang dibuat oleh pejabat dalam melaksanakan tugas guna
menyampaikan laporan, pemeberitahuan, pernyataan, permintaan, atau penyampaian
kepada pejabat lain.
c. Surat Pengantar
Adalah naskah dinas yang digunakan untuk mengantar/ menyampaikan barang atau naskah.
d. Surat Undangan
Adalah surat dinas yang berisi memuat undangan kepada pegawai/pejabat yang tersebut
pada alamat tujuan untuk menghadiri suatu acara kedinasan tertentu, seperti rapat,
upacara, dan pertemuan.

e. Surat Edaran (SE)


Adalah naskah dinas yang memuat pemberitahuan tentang hal tetentu yang dianggap
penting dan mendesak.
f. Surat Pengumuman
Adalah naskah dinas yang memuat pemberitahuan yang ditujukan kepada semua pejabat/
pegawai dalam instansi atau perseorangan dan golongan di dalam atau di luar instansi.
g. Surat Tugas
Adalah naskah dinas yang dibuat oleh atasan atau pejabat yang berwenang kepada bawahan
atau pejabat lain yang diperintah/diberi tugas , yang memuat apa yang harus dilakukan.
h. Surat Kuasa
Adalah naskah dinas yang berisi pemberian wewenang kepada badan hokum/kelompok
orang/perseorang atau pihak lain dengan atas namanya untuk melakukan suatu tindakan
tertentu dalam rangka kedinasan.
i. Berita Acara
Adalah naskah dinas yang berisi uraian tentang proses pelaksanaan suatu kegiatan yang
harus ditandatangani oleh para pihak dan para saksi.
j. Surat Keterangan
Adalah naskah dinas yang berisi informasi mengenai hal atau seseorang untuk kepentingan
kedinasan.
B. Susunan Naskah Dinas
Pada dasarnya susunan naskah dinas terdiri dari kepala, batang tubuh, dan kaki
1. Kepala Naskah Dinas
Bagian Kepala naskah dinas terdiri dari.

a. Kop Naskah Dinas


Pada kepala Naskah dinas Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Pelayanan
Medik dicantumkan lambang Kementerian, Namam Kementerian, Eselon I dan Eselon II
yang bersangkutan yang ditulis dengan huruf kapital dan logo UPT apabila ada , alamat
lengkap tanpa singkatan disertai kode pos, telepon, faksimile, surat elektronik ( e-mail)
apabila ada, serta garis penutup tebal tunggal ( kepala naskah dinas yg digunakan
sesuai dengan surat edaran kami yg terdahulu No: TU.05.02/INT.IV.C9.D19/025/ 2010
tentang Perubahan Nomenklatu

b. Nomor
Nomor Surat berisikan kode klasifikasi, Kode Unit Pengolah, Nomor urut surat dan
tahun pembuatan surat. Nomor surat diketik disebelah kiri dibawah garis penutup kepala
surat
c. Lampiran
Lampiran surat diketik dibawah kata nomor dan menyebutkan jumlah lampiran jika
tidak ada yang dilampirkan, kata lampiran tidak diketik
d. Hal
Hal memuat inti keseluruhan surat dinas, oleh karena itu inti surat harus dirumuskan
sesingkat mungkin tetapi dapat dimengerti oleh penerima surat. Kata Hal diketik dibawah
lampiran dan/ atau dibawah kata nomor. Isi hal diketik tidak melebihi batas tengah kertas
e. Tanggal
Pengetikan tanggal disebelah kanan sejajar dengan nomor surat. Jika pada kepala surat
sudah tercantum alamat Instansi, penanggalan surat tidak disertai nama tempat
pembuatan surat
e. Alamat tujuan
Alamat tujuan didahului frasa yang terhormat atau Yth. Kemudian nama jabatan atau
nama orang yang dituju. Jika menggunakan frasa yang terhormat disudahi dengan koma
dan jika menggunakan singkatan Yth disudahi titik dan diketik dibawah kata Hal
Untuk memudahkan ceraka/ petugas pengantar surat, alamat surat hendaknya ditulis
secara jelas baik di surat maupun pada sampul surat/ amplop

2. Batang Tubuh Naskah Dinas


Batang tubuh naskah dinas terdiri dari alinea pembuka, isi, dan penutup yang singkat, padat ,
dan jelas
a. Pendahuluan, merupakan kalimat pembuka
b. Isi pokok, merupakan inti surat; dan
c. Kalimat penutup, merupakan kalimat yang mengakhiri isi surat

3. Kaki naskah Dinas


Kaki naskah dinas terdiri dari unsur- unsur sebagai berikut.

a. Nama jabatan penanda tangan


Nama jabatan penanda tangan diketik di bagian kanan bawah, diakhiri tanda baca
koma. Nama Jabatan pada naskah dinas pengaturan dan penetapan diketik
dengan huruf kapital dan pada nama jabatan penanda tangan pada naskah dinas
yang bukan naskah dinas pengaturan dan penetapan diketik dengan huruf kapital
pada setiap awal kata, kecuali kata penghubung .
b. Nama pejabat penanda tangan
Nama pejabat penanda tangan Naskah Dinas pengaturan dan penetapan diketik di
bawah dan sejajar dengan nama jabatan penanda tangan. Nama pejabat penanda
tangan naskah dinas pengaturan dan penetapan ditulis dengan huruf kapital, tanpa
mencantumkan gelar . Dan pada nama pejabat penanda tangan naskah dinas yang
bukan naskah dinas penetapan dan pengaturan diketik dengan huruf kapital setiap
awal kata dan mencantumkan gelar akademik .
c. Tanda tangan
Tanda tangan pejabat dibubuhkan diantara nama jabatan dan nama pejabat.
Ruang tanda tangan sekurang- kurangnya empat spasi .
d. Nomor Induk Pegawai (NIP)
NIP diketik dibawah dan sejajar dengan nama pejabat penanda tangan,
menggunakan huruf kapital tanpa diakhiri dengan titik dan diikuti dengan spasi,
kemudian nomor tanpa jarak
e. Cap dinas atau cap jabatan
Cap dinas atau cap jabatan dibubuhkan dengan menyentuh bagian sisi kiri tanda
tangan pejabat penanda tangan
f. Tembusan
Kata tembusan diikuti tanda tangan baca titik dua sejajar dengan singkatan frasa
Yth. Dan dibawah nama/ NIP pejabat penanda tangan surat. Pihak yang diberi
tembusan diketik dibawah kata tembusan, apabila yang diberi tembusan lebih dari
satu diberi nomor urut

C. Pembubuhan Paraf
1. Naskah dinas diparaf oleh dua Pejabat
a. Disebelah Kanan nama jabatan diparaf oleh pejabat dua tingkat dibawah Pejabat penanda
tangan
b.Disebelah kiri nama jabatan diparaf oleh pejabat setingkat dibawah pejabat penanda tangan
2. Naskah Dinas hanya diparaf pada lembaran yang akan digunakan sebagai arsip. ( satu lembar
saja )
3. Tinta Paraf dan tanda tangan
Tinta yang digunakan dalam pembubuhan paraf dan tanda tangan berwarna biru

D. Pengetikan

1. Paragraf surat
Paragraf adalah sekelompok kalimat pernyataan yang berkaitan satu dengan yang lain.
yang merupakan satu kesatuan, paragraf ditandai dengan ketuk, ± 6 ketuk atau spasi.
2. Penggunaan Spasi
Isi surat diketik satu spasi dan diberi jarak 1.5 spasi diantara paragraph yang satu dengan
paragraf yang lainnya.

E. Ukuran dan jenis kertas

1. Ukuran kertas yang digunakan sebagai berikut :


a. A4 (210 x 297 mm ) atau
b. Folio (F4) (216 x 330 )
2. Jenis Kertas
Jenis kertas yang digunakan kertas HVS putih ( 70 – 80 gram )

F. Bentuk Huruf (fonts )


Menggunakan bentuk huruf Arial dengan ukuran 11.

G. Ruang Tepi (margin )


Penentuan ruang tepi dilakukan berdasarkan ukuran yang terdapat dalam computer sebagai
berikut :
1. Ruang tepi atas (top margin) = 3 cm.
2. Ruang tepi bawah (bottom margin) = 3 cm
3. Ruang tepi kiri (left margin) = 4 cm
4. Ruang tepi kanan (rigt margin ) = 3 cm

H. Tata cara penulisan


Surat peraturan :
a. Posisi tulisan BAB = di tengah-tengah
b. Lampiran = dipinggir kanan

30 Desember 2014
DIREKTUR UTAMA ,

Dr. Anak Ayu Sri Saraswati, M.Kes


NIP 195603211982112001

Anda mungkin juga menyukai