net/rusmanik
Spesialis kebijakan Value-driven: Rekomendasi umum dan analisis isu-isu kebijakan Diseminasi dan debat mengenai hasil-hasil penelitian kebijakan Dapat memuat penelitian primer Sangat akademis / teknis Maksimum 60 halaman
Pembuat keputusan Audience-driven: Pesan kebijakan khusus untuk stakeholder Digunakan untuk tujuan advokasi dan lobi Jarang memuat penelitian primer Harus jelas Antara 2 4 halaman
Beragam stakeholder Audience-driven: Pesan kebijakan untuk stakeholder kunci Digunakan untuk tujuan advokasi dan lobi Jarang memuat penelitian primer Harus jelas Maksimal 2 halaman
Contoh lainnya . . .
Can you come back with that 3 year study summarised in six bullet points in powerpoint
Analisis MASALAH
Analisis SOLUSI
Bila Policy Brief disusun lebih ringkas, maka apa sajakah isinya ?
1. Ringkasan (Eksekutif) 2. Pendahuluan 3. Deskripsi Masalah 4. Rekomendasi Kebijakan 5. Kesimpulan 6. Apendiks atau Lampiran (bila harus ada) 7. Daftar Pustaka
CONTOH SAJIAN
Judul yang Catchy: utk merebut perhatian pembaca Ringkasan (eksekutif) yg pendek: Apa yg akan didapat oleh pembacanya ?
Rekomendasi Kebijakan: Jika mereka hanya membaca ini, maka pembaca akan mendapatkan pesan substantifnya!
Paragraf yg pendek dan mudah dimengerti: jangan paksa pembaca utk bekerja keras saat berupaya memahami isinya
JUDUL
Cara Perumusan
Bagaimana merumuskan JUDUL sebuah Policy Brief ? Rumuskan sehingga BERHASIL memunculkan MINAT PEMBACANYA
Karena itu, JUDUL: Harus singkat (kurang dr 12 kata), tetapi informatif. Dapat dipecah menjadi judul utama dan sub judul. Judul dalam bentuk pertanyaan akan sangat memikat pembacanya.
Rumuskan sedemikian rupa, sehingga pembaca menjadi BERSEMANGAT utk membaca dan memahami Policy Brief tsb.
Cara Perumusan
DAFTAR ISI
Pembaca cerdas akan langsung menuju DAFTAR ISI, agar segera dapat menangkap intisari sebuah buku. Karenanya: DAFTAR ISI harus detail dan informatif tetapi tetap ringkas sehingga pembacanya segera dapat: Memahami RINCIAN garis besar substansi Policy Brief. Memahami keterkaitan antar komponen dari Policy Brief. Memudahkan pembaca utk melompat ke tiap komponen Policy Brief.
Cara Perumusan
RINGKASAN (EKSEKUTIF)
Bagian ini dapat difokuskan untuk hanya memuat jawaban: Apa, Mengapa, Bagaimana dan oleh Siapa?
APA akar masalahnya? MENGAPA dinilai sebagai masalah penting dan strategis? BAGAIMANA solusinya Oleh SIAPA solusi tersebut akan dilaksanakan?
Cara Perumusan
PENDAHULUAN
Isi PENDAHULUAN harus: berhasil meningkatkan minat pembacanya = bersemangat untuk secara seksama mempelajari keseluruhan isi dari PB tsb Uraian di PENDAHULUAN dapat berisi jawaban dari pertanyaan berikut: Topik (spesifik) apakah yang dibahas dalam PB ini? Mengapa substansi yang ada pada PB ini penting dan strategis? Mengapa pembacanya harus segera mengambil langkah tindak lanjut yang disarankan dlm PB ini?
Cara Perumusan
DESKRIPSI MASALAH
pemahaman yg berbeda, maka deskripsi masalah tsb masih kurang spesifik.
Permasalahan harus dapat dijelaskan secara spesifik dan terukur. Tips: Bila ternyata deskripsinya masih memunculkan
Quiz
Pelajarilah kasus: Test keperawanan bagi calon pelajar SMTA Pada kasus di atas, aspek apakah yang kurang tepat; permasalahannya, solusinya, keduanya, atau hal lainnya ? Jelaskan ! Pada kasus di atas dimisalkan: PERMASALAHAN = seks bebas di kalangan pelajar dan rendahnya moral pelajar SOLUSI = Test keperawanan bagi calon pelajar SMTA
Cara Perumusan
REKOMENDASI KEBIJAKAN
Kualitas rekomendasi kebijakan sangat menentukan kualitas sebuah Policy Brief. Pada bagian ini, sebutkan dan jelaskan secara spesifik dan terukur: Alternatif kebijakan yang dipilih (direkomendasikan) Alternatif kebijakan lainnya. Bukan hanya kebijakan yg direkomendasikan, tetapi juga beberapa alternatif2 lainnya. Sebutkan juga metode (cara) penentuan dan pemilihan alternatif kebijakannya.
Cara Perumusan
KESIMPULAN
Pada bagian ini, deskripsikan dan uraikan secara spesifik kesimpulan dan rekomendasi dari PB tersebut. Deskripsikan dng kalimat persuasif singkat dan jelas: Atur kalimatnya agar pembaca memahami bahwa dng PB tsb, kita sedang Menjauhi PAIN, dan atau Mendekati GAIN
Cara Perumusan
APENDIKS / LAMPIRAN
Policy brief harus dibangun dari data & informasi yg akurat dan dapat dipertanggung-jawabkan. Bila tidak dapat disajikan dalam badan PB, beberapa data & informasi pendukung dpt disajikan secara menarik pada lampiran. Tetapi, lampiran hanya dicantumkan jika sangat diperlukan.
Cara Perumusan
DAFTAR PUSTAKA
Keberadaan daftar pustaka akan meningkatkan keyakinan pembaca terhadap substansi PB tersebut. Karenanya, cantumkan 2 - 4 daftar referensi kunci yg digunakan dalam penyusunan PB tersebut. Dapat ditambahkan juga, 2-3 daftar bacaan lanjutan (further reading) untuk peminat substansi PB tersebut.
Referensi
odi.org.uk mamud.com/mamud/techniques.htm foodsec.org