Anda di halaman 1dari 24

Downloadlah dari: slideSHARE.

net/rusmanik

Rusman R. Manik swamandiri.wordpress.com | 081 668 9361

Apakah Policy Brief ?


Policy Brief (PB) = MAKALAH KEBIJAKAN (yang berdiri sendiri yang disusun secara) RINGKAS. Bukan ringkasan dari dokumen lain. PB berisi: pilihan kebijakan (program kerja) terbaik utk mengatasi suatu masalah publik tertentu. Panjang naskah PB: sekitar 2 4 atau maksimal 8 halaman ( 3.000 kata) Disusun scr khusus utk segera dpt dipahami oleh pembuat keputusan Tujuan PB: untuk advokasi kebijakan, yaitu: meningkatkan kualitas kebijakan publik.

Jenis dan Perbedaan Komponen Makalah Kebijakan


Komponen Audien / Kelompok Sasaran Fokus Penelitian Kebijakan (Policy Study) Makalah Kebijakan Ringkas (Policy Brief) Memo Kebijakan (Policy Memo)

Spesialis kebijakan Value-driven: Rekomendasi umum dan analisis isu-isu kebijakan Diseminasi dan debat mengenai hasil-hasil penelitian kebijakan Dapat memuat penelitian primer Sangat akademis / teknis Maksimum 60 halaman

Pembuat keputusan Audience-driven: Pesan kebijakan khusus untuk stakeholder Digunakan untuk tujuan advokasi dan lobi Jarang memuat penelitian primer Harus jelas Antara 2 4 halaman

Beragam stakeholder Audience-driven: Pesan kebijakan untuk stakeholder kunci Digunakan untuk tujuan advokasi dan lobi Jarang memuat penelitian primer Harus jelas Maksimal 2 halaman

Konteks Isu Metodologi Bahasa Panjang

Contoh sebuah Policy Brief

Contoh lainnya . . .

Can you come back with that 3 year study summarised in six bullet points in powerpoint

Mengapa Policy Brief?


Sisi DEMAND: Pemerintah membutuhkan informasi yg berkualitas sebagai basis kebijakannya. Sisi SUPPLY: Ada banyak lembaga yg memiliki pengalaman dan pengetahuan yg penting dan relevan dng kebijakan publik. Banyak dari lembaga tsb yg sangat ingin meningkatkan kualitas kebijakan publik. Pengambil kebijakan (policymaker) membutuhkan data & informasi spesifik: yang singkat; mudah menangkap intisarinya ditulis dalam bahasa non-teknis dari laporan yg fokus memuat implikasi dan rekomendasi kebijakan

Sebuah Policy Brief yang BERKUALITAS seharusnya:


1. Berisi latar belakang yg cukup, sehingga pembaca dpt memahami: konteks permasalahan dan substansi permasalahannya secara tepat. 2. Meningkatkan keyakinan pembaca bahwa masalah publik tsb harus segera diatasi. 3. Menguraikan alternatif pilihan2 kebijakan. 4. Memberikan bukti2 yg relevan utk mendukung pilihan kebijakan. 5. Merangsang pembaca utk bersemangat mengambil dan menetapkan keputusan.

Apa sajakah isi dari sebuah Policy Brief ?


1. Judul 2. Daftar Isi 3. Ringkasan (Eksekutif) 4. Pendahuluan 5. Deskripsi Masalah 6. Rekomendasi Kebijakan 7. Kesimpulan 8. Apendiks atau Lampiran (bila harus ada) 9. Daftar Pustaka
Policy Brief = Alat Komunikasi dan Advokasi Kebijakan
Data, Informasi, Teori, Best Practices dan atau Contoh yg relevan dan akurat

Analisis MASALAH

Analisis SOLUSI

Komunikasi dan Advokasi Kebijakan

Bila Policy Brief disusun lebih ringkas, maka apa sajakah isinya ?
1. Ringkasan (Eksekutif) 2. Pendahuluan 3. Deskripsi Masalah 4. Rekomendasi Kebijakan 5. Kesimpulan 6. Apendiks atau Lampiran (bila harus ada) 7. Daftar Pustaka

CONTOH SAJIAN
Judul yang Catchy: utk merebut perhatian pembaca Ringkasan (eksekutif) yg pendek: Apa yg akan didapat oleh pembacanya ?

Rekomendasi Kebijakan: Jika mereka hanya membaca ini, maka pembaca akan mendapatkan pesan substantifnya!

Paragraf yg pendek dan mudah dimengerti: jangan paksa pembaca utk bekerja keras saat berupaya memahami isinya

JUDUL

Cara Perumusan

Bagaimana merumuskan JUDUL sebuah Policy Brief ? Rumuskan sehingga BERHASIL memunculkan MINAT PEMBACANYA

Karena itu, JUDUL: Harus singkat (kurang dr 12 kata), tetapi informatif. Dapat dipecah menjadi judul utama dan sub judul. Judul dalam bentuk pertanyaan akan sangat memikat pembacanya.

Rumuskan sedemikian rupa, sehingga pembaca menjadi BERSEMANGAT utk membaca dan memahami Policy Brief tsb.

Cara Perumusan

DAFTAR ISI

Pembaca cerdas akan langsung menuju DAFTAR ISI, agar segera dapat menangkap intisari sebuah buku. Karenanya: DAFTAR ISI harus detail dan informatif tetapi tetap ringkas sehingga pembacanya segera dapat: Memahami RINCIAN garis besar substansi Policy Brief. Memahami keterkaitan antar komponen dari Policy Brief. Memudahkan pembaca utk melompat ke tiap komponen Policy Brief.

Cara Perumusan

RINGKASAN (EKSEKUTIF)

Bagian ini dapat difokuskan untuk hanya memuat jawaban: Apa, Mengapa, Bagaimana dan oleh Siapa?

APA akar masalahnya? MENGAPA dinilai sebagai masalah penting dan strategis? BAGAIMANA solusinya Oleh SIAPA solusi tersebut akan dilaksanakan?

Cara Perumusan

PENDAHULUAN

Isi PENDAHULUAN harus: berhasil meningkatkan minat pembacanya = bersemangat untuk secara seksama mempelajari keseluruhan isi dari PB tsb Uraian di PENDAHULUAN dapat berisi jawaban dari pertanyaan berikut: Topik (spesifik) apakah yang dibahas dalam PB ini? Mengapa substansi yang ada pada PB ini penting dan strategis? Mengapa pembacanya harus segera mengambil langkah tindak lanjut yang disarankan dlm PB ini?

Cara Perumusan

DESKRIPSI MASALAH
pemahaman yg berbeda, maka deskripsi masalah tsb masih kurang spesifik.

Permasalahan harus dapat dijelaskan secara spesifik dan terukur. Tips: Bila ternyata deskripsinya masih memunculkan

Beberapa pertanyaan yg dapat dipakai utk mengarahkannya adalah sebagai berikut:


Apakah permasalahannya dan mengapa penting? Dimana dan siapa yang terkait dengan permasalahan tersebut? Mengapa permasalahan itu terjadi? Beri bukti2 dan contohnya. Apa efek dari permasalahan tersebut? Beri bukti dan contohnya.

gagal karena memecahkan masalah yg salah, daripada menemukan solusi yg salah


Kita lebih sering thdp masalah yg tepat
Russel L. Ackoff

Quiz
Pelajarilah kasus: Test keperawanan bagi calon pelajar SMTA Pada kasus di atas, aspek apakah yang kurang tepat; permasalahannya, solusinya, keduanya, atau hal lainnya ? Jelaskan ! Pada kasus di atas dimisalkan: PERMASALAHAN = seks bebas di kalangan pelajar dan rendahnya moral pelajar SOLUSI = Test keperawanan bagi calon pelajar SMTA

Cara Perumusan

REKOMENDASI KEBIJAKAN

Kualitas rekomendasi kebijakan sangat menentukan kualitas sebuah Policy Brief. Pada bagian ini, sebutkan dan jelaskan secara spesifik dan terukur: Alternatif kebijakan yang dipilih (direkomendasikan) Alternatif kebijakan lainnya. Bukan hanya kebijakan yg direkomendasikan, tetapi juga beberapa alternatif2 lainnya. Sebutkan juga metode (cara) penentuan dan pemilihan alternatif kebijakannya.

Cara Perumusan

KESIMPULAN

Pada bagian ini, deskripsikan dan uraikan secara spesifik kesimpulan dan rekomendasi dari PB tersebut. Deskripsikan dng kalimat persuasif singkat dan jelas: Atur kalimatnya agar pembaca memahami bahwa dng PB tsb, kita sedang Menjauhi PAIN, dan atau Mendekati GAIN

Cara Perumusan

APENDIKS / LAMPIRAN

Policy brief harus dibangun dari data & informasi yg akurat dan dapat dipertanggung-jawabkan. Bila tidak dapat disajikan dalam badan PB, beberapa data & informasi pendukung dpt disajikan secara menarik pada lampiran. Tetapi, lampiran hanya dicantumkan jika sangat diperlukan.

Cara Perumusan

DAFTAR PUSTAKA

Keberadaan daftar pustaka akan meningkatkan keyakinan pembaca terhadap substansi PB tersebut. Karenanya, cantumkan 2 - 4 daftar referensi kunci yg digunakan dalam penyusunan PB tersebut. Dapat ditambahkan juga, 2-3 daftar bacaan lanjutan (further reading) untuk peminat substansi PB tersebut.

Efektifitas Policy Brief


Efektifitas PB tidak hanya ditentukan oleh kualitas substansi PB tersebut. Tetapi juga ditentukan oleh: Desain atau bentuk sajiannya Cara penyampaian (pemaparan) Bauran pemangku kepentingan yg dilibatkan; libatkanlah pihak yg berwenang dan kelompok penekan yg konstruktif

Referensi
odi.org.uk mamud.com/mamud/techniques.htm foodsec.org

Anda mungkin juga menyukai