Anda di halaman 1dari 30

PERSIAPAN

MENUJU BLU
TAHAPAN Seluruh unsur harus:
1. Memahami;
• TAHAP PERSIAPAN; 2. Komit;
3. Fokus pada persyaratan
Saat ini
• TAHAP PEMANTAPAN;
Administrasi.

Manajemen harus:

• TAHAP PENGEMBANGAN. 1. Fokus pada


pelaksanaan
Kebijakan ttg BLU;
Meningkatkan capaian BLU:
2. Menentukan target
1. Berkurangnya subsidi; capaian;
2. Meningkatnya kemandirian; 3. Ada kejelasan
3. Pengembangan bisnis RS. tahapan.

• Kunci Keberhasilan:
• Pemahaman dan Komitmen Bersama
BADAN LAYANAN UMUM (BLU)
PP NO 23 TH 2005/ 74 TH 2012

adalah instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk memberikan


pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa
DEFINISI yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam
melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.

adalah POLA PENGELOLAAN KEUANGAN yang memberikan fleksibilitas


berupa keleluasaan menerapkan PRAKTEK BISNIS YANG SEHAT untuk
PK BLU meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagai
pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan negara pada umumnya

PRAKTEK adalah penyelenggaraan fungsi organisasi berdasarkan


BISNIS YANG kaidah-kaidah manajemen yang baik dalam rangka
SEHAT memberikan layanan yang bermutu dan
berkesinambungan
KERANGKA PIKIR PK BLU
 Pendapatan dapat digunakan langsung
 Manajemen business like
Fleksibilitas Keuangan  Entreprising the government
 Performance oriented
 Praktek bisnis yang sehat
Tata Kelola yang  Pegawai PNS dan profesional non PNS
Baik  Akuntabel dan transparan
 Eliminasi kegiatan off budget
 Tidak mencari keuntungan
Peningkatan Pelayanan  Peningkatan kuantitas dan kualitas
Publik
layanan
 Peningkatan akses bagi TNI dan Keluarga

Investor Lain-lain
Stakeholders

Pemerintah Pegawai
Masyarakat
DASAR PK BLU
1 Kebutuhan Pelayanan dihadapkan pada Peraturan
pengelolaan Keuangan Negara
Peraturan pengelolaan keuangan vs kebutuhan pelayanan
contoh:
- Obat habis/bahan makan pasien habis, alokasi anggaran
habis, masa anggaran belum selesai , tidak boleh melampaui
anggaran
- Alat rusak dan tidak dianggarkan , tidak dapat
mengeluarkan biaya (menunggu APBN-P)

2 UU Nomor 17/2003 tentang Keuangan Negara

3 UU Nomor 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara


(pasal 68 dan pasal 69)
4 UU Nomor 44/2009 tentang RS

5 PP 23/2005 yang diubah dengan PP


74/2012 tentang Perubahan atas PP
23/2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum

6 PMK NO. 129/PMK.05/2020 Tentang BLU

Surat Kadiskesal No. B/578/III/2021


7 tentang BLU
PERBANDINGAN BLU DAN PNBP (1)
ASPEK BLU PNBP
Wewenang PK Otonomi Tidak ada Otonomi
Fleksibilitas - Pendapatan langsung dapat digunakan - Pendapatan setor ke kas negara
(Ps 14 PP 23/2005) - Belanja sesuai MA
- Anggaran Belanja fleksibel (ps 15 PP
23/2005 PMK92/2011 ps 1(8))
Anggaran - Ren Anggaran di tetapkan Dewas baru - Ren Anggaran ditetapkan
ke Kementrian (Buttom Up) disusun Kementrian (Top Down) disusun
berdasarkan Rencana Strategis Bisnis berdasarkan RENSTRA dg
(RSB).dlm dokumen RBA dg mekanisme RKA-K/L & DIPA
mekanisme RBA-RKA-K/L & DIPA - DIPA terdiri dari APBN &
- DIPA terdiri dari APBN mekanisme Yanmasum melalui KPPN
melalui KPPN, dan Yanmasum dapat
dikelola secara otonom

Belanja - Belanja dari dana Yanmasum cukup - Belanja dari Dana Yanmasum
disyahkan KPPN untuk mendukung harus melalui mekanisme KPPN.
bagi TNI dan keluarga terutama yang Belanja yang tidak di anggarkan
tidak didukung BPJS sebelumnya melalui revisi
PERBANDINGAN BLU DAN PNBP (2)
ASPEK BLU PNBP
Pendapatan - Setor ke kas Bendahara BLU - Setor ke kas Negara
- Boleh digunakan lebih dulu - Tidak boleh digunakan lebih
(disyahkan KPPN) untuk biaya dahulu
operasional RS dalam rangka
meningkatkan mutu RS

Pengelolaan kas - Bisa menyimpan kas melalui rekening - Tidak bisa menyimpan kas
BLU sendiri

Piutang dan - Bisa mengelola piutang dan hutang - Penyelesaian Hutang Piutang
hutang sepanjang dikelola secara tertib, melibatkan KPPN dan BPKP
efisien, ekonomis dan transparan serta
bertanggung jawab (ps17-18 PP
23/2005)

Investasi - Dapat melakukan investasi jangka - Tidak bisa mengelola


pendek investasi jangka pendek
- Investasi jangka panjang melalui maupun jangka panjang
Menkeu (ps 19 PP 23/2005)
PERBANDINGAN BLU DAN PNBP (3)
ASPEK BLU PNBP
Pengadaan - Boleh dilakukan sebagian atau seluruhnya - Menggunakan Perpres
Barang/Jasa tidak mengikuti Perpres PBJ dengan PBJ secara keseluruhan
membuat payung hukum sendiri terutama
obat2an dan barang habis pakai yang
harus tersedia dengan cepat untuk
memenuhi yankes bagi anggota TNI dan
keluarga

SDM - Bisa PNS atau tenaga kontrak - Hanya PNS dan tenaga
- Merekrut tenaga profesional non PNS (ps Kontrak
33/2005) PP 74/2012 ps 33
Remunerasi - Pejabat pengelola, Dewas dan Pegawai - Berdasarkan peraturan
BLU dapat diberikan Remunerasi sesuai dari Menkeu, Menpan dan
tanggung jawab dan profesionalisme Menhan
(ps.36 PP 23/2005)
PERBANDINGAN BLU DAN PNBP (4)

ASPEK BLU PNBP


Audit - Internal oleh SPI dan eksternal - Internal oleh SPI dan
oleh BPK dan akuntan publik eksternal oleh BPK
bersertifikasi BPK

Standar Biaya - Diusulkan oleh BLU ditetapkan - Berdasarkan SBU


oleh Menkeu Kemenkeu/Kemenhan
PERSYARATAN BLU
PP no. 23 Th 2005/74 Th 2012, Pasal-4

1. Persyaratan Substanstif
(fungsi dasar pelayanan Publik)

2. Persyaratan Teknis
(diatur oleh Kementerian/Lembaga Teknis)

3. Persyaratan Administratif
(diatur oleh Menteri Keuangan)
PERSYARATAN SUBSTANTIF
Persyaratan substantif sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) terpenuhi apabila instansi pemerintah yang
bersangkutan menyelenggarakan layanan umum yang
berhubungan dengan:
a. Penyediaan barang dan/atau jasa layanan umum;
b. Pengelolaan wilayah kawasan tertentu untuk
tujuan meningkatkan perekonomian masyarakat
atau layanan umum; dan/atau
c. Pengelolaan dana khusus dalam rangka
meningkatkan ekonomi dan/atau layanan kepada
masyarakat.
PERSYARATAN TEKNIS
Persyaratan teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terpenuhi apabila:
a) kinerja pelayanan di bidang tugas pokok dan
fungsinya layak dikelola dan ditingkatkan
pencapaiannya melalui BLU sebagaimana
direkomendasikan oleh menteri/pimpinan
lembaga kepada Satker sesuai dengan
kewenangannya; dan
b) kinerja keuangan satuan kerja instansi yang
bersangkutan adalah sehat sebagaimana
ditunjukkan dalam dokumen usulan penetapan
BLU.
PERSYARATAN ADMINISTRATIF
a. Persyaratan Administratif digunakan oleh Kementerian
Keuangan untuk menentukan suatu Satker dapat
ditetapkan status BLU penuh / BLU bertahap.
b. BLU menyajikan 6 (enam) jenis dokumen, yaitu:
1. pernyataan kesanggupan untuk meningkatkan
pelayanan, keuangan & manfaat bagi masyarakat,
Yang paling

2. pola tata kelola,


penting

3. rencana strategis bisnis,


4. laporan keuangan pokok,
5. standar pelayanan minimum, dan
6. laporan audit terakhir atau pernyataan bersedia
untuk di audit secara independen.
MEKANISME TAP BLU

INSTANSI MENTERI TEHNIS MENTERI


CALON BLU KA LEMBAGA KEUANGAN

PERSYARATAN USULAN
USULAN
SUBSTANTIF

USULAN
TERUSKAN BLU
PENUH
YA TELITI YA TELITI
USULKAN YA
MEMENUHI SYARAT SYARAT
BLU
TEHNIS ADMIN
BLU
BERTAHAP
TIDAK TIDAK TIDAK

TDK TDK DI TDK DI


DIUSULKAN USULKAN SETUJUI
DINAS KESEHATAN TNI ANGKATAN LAUT
Latar Belakang
Data Umum Rumah Sakit

CONTOH
 ORGANISASI PENGELOLA PK-BLU
DI
 RUMKITAL
 Dr. MIDIYATO SURATANI
STRUKTUR ORGANISASI PK BLU

PEMIMPI/
KARUMKITAL
Dr.MIDIYATO S
PEMIMPIN BLU (KARUMKITAL)
Kepala satuan kerja berkedudukan sebagai Pemimpin
BLU yang berfungsi sebagai penanggung jawab umum
operasional serta keuangan BLU, dan berkewajiban :
1. menyiapkan Renstra Bisnis (RSB) BLU,
2. menyiapkan RBA tahunan,
3. mengusulkan calon pejabat keuangan dan pejabat
teknis sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dan
4. menyampaikan pertanggung jawaban kinerja
operasional dan keuangan BLU.
PEJABAT KEUANGAN (WAKABIN)
Penanggung jawab keuangan yang berkewajiban :
1. mengkoordinasikan penyusunan RBA,
2. menyiapkan dokumen pelaksanaan anggaran Satker BLU,
3. melakukan pengelolaan pendapatan dan belanja,
4. menyelenggarakan pengelolaan kas,
5. melakukan pengelolaan utang-piutang,
6. menyusun kebijakan pengelola barang, aset tetap, dan
investasi BLU,
7. menyelenggarakan sistem informasi manajemen keuangan,
dan
8. menyelenggarakan akuntansi dan penyusunan laporan
keuangan
PEJABAT TEKNIS (WAKAMED)

Penanggung jawab teknis di bidang masing-masing


yang berkewajiban :
1. menyusun perencanaan kegiatan teknis di
bidangnya,
2. melaksanakan kegiatan teknis sesuai RBA, dan
3. mempertanggungjawabkan kinerja operasional
di bidangnya.
DEWAN PENGAWAS
• Dewan Pengawas
Salah satu organ BLU yang bertugas melakukan pengawasan terhadap
pengelolaan BLU.
• Kedudukan Dewan Pengawas dalam Struktur BLU
Secara struktur organisasi BLU, berkedudukan setara dengan Pimpinan
BLU. Hubungan Dewan Pengawas BLU dan Pimpinan BLU bersifat
koordinatif
• Kapan dibentuk Dewan Pengawas dalam BLU
Laporan Keuangan tahun terakhir memiliki Nilai Omzet tahunan minimum
Rp.15 milyar dan/atau Nilai Aset minimum Rp. 75 milyar,
1 orang unsur pejabat dari Kementerian/Lembaga;
1 orang unsur pejabat dari Kementerian Keuangan;
1 orang unsur tenaga ahli;
DEWAN PENGAWAS
• Komposisi Dewan Pengawas
jika satker memiliki Nilai Omzet lebih dari Rp30 milyar
dan/atau Nilai Aset lebih dari Rp 200 milyar, komposisi
sebagai berikut:
1. 2 orang unsur pejabat dari Kementerian/Lembaga;
2. 2 orang unsur pejabat dari Kementerian Keuangan;
3. 1 orang unsur tenaga ahli;
• Ketua Dewan Pengawas BLU
Merupakan salah seorang dari komposisi yang duduk
dalam Dewan Pengawas BLU, Ketua Dewan Pengawas
dipilih dan ditetapkan oleh anggota Dewan Pengawas
BLU melalui Rapat Dewan Pengawas BLU.
BENTUK FORMAT RBA BLU
BENTUK FORMAT BLU TERDIRI DARI:

BAB I PENDAHULUAN
1. GAMBARAN UMUM
2. VISI BADAN LAYANAN UMUM
3. MISI BADAN LAYANAN UMUM
4. MAKSUD DAN TUJUAN BADAN LAYANAN UMUM
5. KEGIATAN BADAN LAYANAN UMUM
6. BUDAYA BADAN LAYANAN UMUM
7. SUSUNAN PEJABAT PENGELOLA BLU DAN DEWAN PENGAWAS

BAB II KINERJA BLU TAHUN BERJALAN


1. KONDISI EKSTERNAL DAN INTERNAL YANG MEMPENGARUHI PENCAPAIAN
KINERJA TAHUN BERJALAN
2. PERBANDINGAN ANTARA ASUMSI RBA TAHUN BERJALAN DENGAN REALISASI
SERTA DAMPAK TERHADAP PENCAPAIAN KINERJA TAHUN BERJALAN
3. PENCAPAIAN KINERJA PER UNIT
4. PENCAPAIAN PROGRAM INVESTASI
5. LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERJALAN
BAB III RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN BLU TAHUN ANGGARAN YAD
1. GAMBARAN UMUM TENTANG ANALISIS EKSTERNAL DAN INTERNAL BLU
2. ASUMSI-ASUMSI YANG DIGUNAKAN DALAM PENYUSUNAN RENCANA
BISNIS DAN ANGGARAN TAHUN ANGGARAN YAD
3. TARGET KINERJA BLU
4. ANALISIS DAN PERKIRAAN BIAYA PER OUTPUT DAN AGREGAT
5. PERKIRAAN HARGA
6. RENCANA PENDAPATAN DAN BIAYA OPERASIONAL PER UNIT
7. RENCANA PENDAPATAN DAN BIAYA BLU
8. ANGGARAN BLU
9. AMBANG BATAS BELANJA BLU
BAB IV PROYEKSI KEUANGAN TAHUN ANGGARAN YAD
1. PROYEKSI NERACA
2. PROYEKSI LAPORAN AKTIVITAS
3. PROYEKSI LAPORAN ARUS KAS
4. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BAB V PENUTUP
25
26
27
BOBOT PERSYARATAN ADMINISTRATIF :
NO DOKUMEN PERSYARATAN ADMINISTRATIF BOBOT
1 PERNYATAAN KESANGGUPAN MENINGKATKAN KINERJA 5%
2 POLA TATA KELOLA 20 %
3 RENCANA STRATEGIS BISNIS 30 %
4 LAP KEUANGAN POKOK / PROGNOSA PROYEKSI LAP KEU 20 %
5 STANDAR PELAYANAN MINIMAL 20 %
6 LAP AUDIT TERAKHIR ATAU PENYATAAN BERSEDIA DI AUDIT 5%
TOTAL 100%

28
KRITERIA PENILAIAN
NO HASIL KRITERIA KESIMPULAN/STATUS
PENILAIAN

1 80 – 100 MEMUASKAN BLUD PENUH

2 60 – 79 BELUM TERPENUHI SECARA BLUD BERTAHAP


MEMUASKAN

3 < 60 TIDAK MEMUASKAN DI TOLAK

29
SEKIAN
&
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai