Anda di halaman 1dari 18

41

1.

NAMA JABATAN: Kepala Seksi Verifikasi, Akuntansi dan


Kepatuhan Internal

2. IKHTISAR JABATAN:
Melakukan verifikasi pembayaran, rekonsiliasi laporan akuntansi, penyusunan
Laporan Keuangan tingkat Kuasa BUN, pelaporan realisasi dan analisis kinerja
anggaran serta analisis data statistik laporan keuangan, pemantauan
pengendalian intern, pengelolaan risiko, kepatuhan terhadap kode etik dan
disiplin pegawai, dan tindak lanjut hasil pengawasan.
3. TUJUAN JABATAN:
Terlaksananya mempunyai tugas melakukan verifikasi pembayaran,
rekonsiliasi laporan akuntansi, penyusunan Laporan Keuangan tingkat Kuasa
BUN, pelaporan realisasi dan analisis kinerja anggaran serta analisis data
statistik laporan keuangan yang akurat, akuntabel, dan tepat waktu serta
pemantauan pengendalian intern, pengelolaan risiko, kepatuhan terhadap
kode etik dan disiplin pegawai, dan tindak lanjut hasil pengawasan.
4. URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN:
4.1 Menatausahakan dokumen sumber.
4.1.1. Memeriksa dokumen sumber antara lain berupa DIPA, DNP, SSBP,
Nota Debet/Nota Kredit, Berita Kurang/Tambah Kantor Pos,
rekening koran dan surat pernyataan saldo (saldo bilyet);
4.1.2. Menugaskan pelaksana untuk menerima dan menatausahakan
dokumen sumber:
4.1.2.1.Foto kopi DIPA dan dokumen lain yang dipersamakan
termasuk revisinya dari Subbagian Umum;
4.1.2.2.Rangkuman pertanggungjawaban yang dilampiri dengan
Daftar Nominatif Penerimaan (DNP), SSBP, Nota Debet/Nota
Kredit Bank Operasional dan Nota Debet/Nota Kredit Bank
Indonesia, Nota Debet/Nota Kredit Bank Persepsi, Berita
Kurang/Tambah Kantor Pos dari Seksi Bank;
4.1.2.3.SP2D lembar ke-3 beserta SPM lembar ke-1 dan dokumen
pendukungnya dari Subbagian Umum;
4.1.2.4.Rekening koran dan surat pernyataan saldo (saldo bilyet)
serta daftar perbedaan saldo dari Seksi Bank;

42

4.1.3. Menugaskan pelaksana untuk melakukan verifikasi/perekaman dan


penatausahaan dokumen sumber.
4.2 Melakukan perekaman saldo Uang Persediaan (UP) sisa tahun anggaran
yang lalu.
4.2.1. Memeriksa data saldo UP sisa tahun anggaran yang lalu;
4.2.2. Menugaskan pelaksana untuk melakukan perekaman data sisa UP
yang belum dipertanggungjawabkan pada tanggal 31 Desember
tahun lalu;
4.2.3. Menugaskan pelaksana untuk mencetak Register Transaksi Harian
(RTH) dan mencocokkan dengan dokumen sumbernya;
4.2.4. Mengawasi kebenaran perekaman saldo UP sisa tahun anggaran
yang lalu.
4.3 Melakukan proses pengolahan data ke dalam aplikasi KPPN.
4.3.1 Memeriksa dokumen transaksi penerimaan dan pengeluaran;
4.3.2 Menugaskan pelaksana untuk menyusun master penerimaan dan
pengeluaran menggunakan sistem yang tersedia dalam aplikasi
Seksi Verifikasi dan Akuntansi (selanjutnya disebut Buku Besar);
4.3.3 Menugaskan pelaksana untuk membuat Daftar Transaksi Harian
Penerimaan dan Pengeluaran;
4.3.4 Menugaskan pelaksana untuk melakukan proses posting harian
seluruh transaksi keuangan;
4.3.5 Memastikan
seluruh
transaksi
keuangan
terposting
menugaskan pelaksana untuk mencetak daftar posting;

dan

4.3.6 Melakukan identifikasi terhadap kesalahan data transaksi yang


tidak terposting;
4.3.7 Menugaskan pelaksana untuk melakukan proses posting ulang
setelah dilakukan perbaikan atas semua transaksi yang tidak
terposting;
4.3.8 Mengecek Buku Besar dengan mencetak Laporan Hasil Pengecekan
Buku Besar SAU, SAI, dan SAKUN serta melakukan perbaikan
apabila ditemukan kesalahan dengan cara melakukan pencocokan
ulang terhadap dokumen sumber;
4.3.9 Melakukan koordinasi dengan Kantor Pusat Direktorat Jenderal
Perbendaharaan melalui Kepala Kantor apabila terjadi perubahan

43

kode MAK/MAP (penambahan, pengurangan, baru) yang belum


tertampung dalam aplikasi.
4.4 Melakukan verifikasi terhadap dokumen sumber.
4.4.1 Memeriksa kelengkapan dan memverifikasi dokumen sumber;
4.4.2 Menugaskan pelaksana untuk meneliti kelengkapan dan melakukan
verifikasi dokumen sumber transaksi keuangan;
4.4.3 Meneliti kesesuaian elemen data (validasi) yang ada dalam RTH
dengan dokumen sumber;
4.4.4 Meneliti hasil posting berupa Daftar Transaksi dan Posting (DTP)
dan Neraca Percobaan;
4.4.5 Menugaskan pelaksana untuk membuat
Anggaran, Laporan Arus Kas, dan Neraca;

Laporan

Realisasi

4.4.6 Meneliti Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran,


Laporan Arus Kas, dan Neraca;
4.4.7 Meneliti laporan secara detail masing-masing transaksi apabila
terdapat perbedaan hasil pencocokan;
4.4.8 Menindaklanjuti temuan kesalahan untuk disampaikan kepada unit
teknis terkait.
4.5 Menindaklanjuti temuan kesalahan.
4.5.1 Menugaskan pelaksana untuk membuat konsep/net nota dinas
kepada Kepala Kantor atas kesalahan yang ditemukan dengan
melampirkan daftar kesalahan;
4.5.2 Meneliti konsep/net nota dinas atas kesalahan yang ditemukan dan
melampirkan daftar kesalahan;
4.5.3 Menandatangani daftar kesalahan dan menyampaikan konsep/net
nota dinas atas kesalahan yang ditemukan untuk ditandatangani
oleh Kepala Kantor;
4.5.4 Menugaskan pelaksana untuk melakukan proses untuk mengoreksi
Buku Besar Kas Umum Negara (KUN), Buku Besar Sistem
Akuntansi Umum (SAU), dan Data Transaksi Harian (DTH);
4.5.5 Mengirimkan laporan perbaikan dan Arsip Data Komputer (ADK) ke
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan dan Kantor
Pusat Direktorat Jenderal Perbendaharaan disertai penjelasan atas
temuan kesalahan.

44

4.6 Melakukan rekonsiliasi internal antara Seksi Verifikasi dan Akuntansi


dengan Seksi Bank dan Seksi Pencairan Dana.
4.6.1 Menugaskan pelaksana untuk melakukan penutupan (closing) pada
pembukuan;
4.6.2 Memeriksa Neraca KUN, Laporan Arus Kas, Laporan Kas Posisi/
Buku Bank;
4.6.3 Menugaskan pelaksana untuk meneliti posisi kas di Neraca KUN
dan posisi kas yang ada di Laporan Arus Kas dengan Laporan Kas
Posisi/Buku Bank serta dengan Rekening Koran Pemerintah;
4.6.4 Menugaskan pelaksana untuk meneliti kebenaran kode akun dan
besaran rupiah antara Laporan Realisasi Anggaran pada Seksi
Verifikasi dan Akuntansi dengan Laporan Realisasi Pengeluaran
pada Seksi Bank;
4.6.5 Menugaskan pelaksana untuk meneliti kebenaran kode akun dan
besaran rupiah antara Laporan Realisasi Anggaran pada Seksi
Verifikasi dan Akuntansi dengan Laporan Realisasi Penerimaan
pada Seksi Bank;
4.6.6 Menugaskan pelaksana untuk meneliti kebenaran Laporan Realisasi
Anggaran dengan Rangkuman Pertanggungjawaban Bendahara
Umum;
4.6.7 Menindaklanjuti temuan perbedaan antara Laporan Keuangan
(Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas, dan Neraca) dengan
Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Umum melalui nota dinas
dan disampaikan kepada Seksi terkait.
4.7 Melakukan rekonsiliasi internal antara KPPN dengan Kantor Wilayah
DJPB (Bidang AKLAP dan Bidang Pembinaan Anggaran) setempat
terhadap Laporan Realisasi Anggaran.
4.7.1 Menugaskan pelaksana untuk meneliti kebenaran MAK dan besaran
rupiah antara Laporan Realisasi Anggaran pada Seksi Verifikasi dan
Akuntansi dengan Laporan Realisasi Pengeluaran pada Bidang
AKLAP dan Pelaksanaan Anggaran Kanwil Direktorat Jenderal
Perbendaharaan;
4.7.2 Menindaklanjuti temuan perbedaan hasil rekonsiliasi tersebut
diatas dengan cara mengkoordinasikan kepada Seksi Pencairan
Dana.
4.8 Melaksanakan pembuatan laporan keuangan.

45

4.8.1 Menugaskan pelaksana untuk mencetak Laporan Keuangan berupa


Laporan Arus Kas, Neraca, dan Sistem Akuntansi Kas Umum Negara
(SAKUN) beserta ADK untuk dikirim ke Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Perbendaharaan/Kantor Pusat Direktorat Jenderal
Perbendaharaan;
4.8.2 Menugaskan pelaksana untuk mencetak laporan keuangan berupa
Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Sistem Akuntansi Umum
(SAU) untuk dikirim ke Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan/Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
4.8.3 Meneliti kebenaran dan memaraf Laporan Arus Kas, Neraca, dan
SAKUN serta meneruskan kepada Kepala Kantor.
4.9 Melakukan rekonsiliasi dengan satuan kerja.
4.9.1

Memeriksa Arsip Data Komputer (berupa disket) yang


berisi Buku Besar dari satuan kerja setiap bulan (apabila
disampaikan secara manual) atau Arsip Data Komputer hasil
unduh dari portal SPAN;

4.9.2

Menugaskan pelaksana untuk melakukan pemrosesan


ADK (upload) ke dalam aplikasi SPAN;

4.9.3

Menugaskan pelaksana untuk melakukan rekonsiliasi


data transaksi Sistem Akuntansi Umum (SAU) dengan data
transaksi Sistem Akuntansi Instansi (SAI);

4.9.4

Menugaskan pelaksana untuk mencari perbedaan antara


SAU dan SAI;

4.9.5

Menganalisis penyebab terjadinya perbedaan antara SAU


dan SAI;

4.9.6

Menindaklanjuti temuan perbedaan antara SAU dan SAI


melalui Nota Dinas dan disampaikan kepada seksi terkait.

4.9.7

Membuat dan menandatangani Berita Acara Rekonsiliasi


apabila SAU dan SAI sama (tidak terjadi selisih).

4.10Menerbitkan Surat Peringatan Penyampaian Laporan Keuangan (SP2LK)/


Surat Pemberitahuan Pengenaan Sanksi (SP2S)/ menerbitkan Surat
Pencabutan Pemberitahuan Pengenaan Sanksi (SP3S).
4.10.1

Meneliti daftar Pelaksanaan rekonsiliasi bulanan;

46

4.10.2
Menugaskan
pelaksana
untuk
membuat
konsep
SP2LK/SP2S kepada Satker yang belum melaksanakan rekonsiliasi
sesuai dengan jadwal waktu yang ditetapkan;
4.10.3
Memeriksa
konsep
SP2LK/Surat
Pemberitahuan
Pengenaan Sanksi dan menyampaikan kepada Kepala Kantor
untuk ditetapkan.
4.10.4
Menugaskan pelaksana untuk membuat konsep/net
SP3S kepada Satker yang telah melaksanakan rekonsiliasi.
4.11Menerbitkan Surat Keterangan Telah Dibukukan (SKTB)/ Surat
Persetujuan Pembayaran Pengembalian (SP3)/ Surat Keputusan
Persetujuan Pembayaran Pengembalian Pendapatan (SKP4) atas
permintaan dari Pengguna Anggaran atau pihak lain.
4.11.1
Memeriksa
permintaan
SKTB
beserta
dokumen
pendukung dari satker/pihak ketiga melalui Subbagian Umum;
4.11.2
Menugaskan pelaksana untuk meneliti dokumen
pendukung yang telah diterima dengan Bukti Jurnal dan Data
Transaksi (BJDT) dan melakukan konfirmasi dengan Seksi/KPPN
terkait;
4.11.3
Menugaskan pelaksana untuk membuat konsep SKTB
sebagai dasar penerbitan Surat Keputusan Pembayaran kembali
dan mencatatnya dalam routing slip;
4.11.4

Meneliti dan menandatangani SKTB.

4.12Melakukan verifikasi atas laporan pertanggungjawaban bendahara


instansi.
4.12.1
Meneliti dan mempelajari laporan pertanggungjawaban
bendahara instansi;
4.12.2
Menugaskan pelaksana untuk melakukan verifikasi dan
menyusun konsep laporan hasil verifikasi
terhadap laporan
pertanggungjawaban bendahara instansi;
4.12.3
Meneliti, memaraf dan menyampaikan konsep laporan
hasil verifikasi terhadap laporan pertanggungjawaban bendahara
instansi kepada kepala kantor untuk ditandatangani;
4.13Melakukan koreksi data/SPM dari satker.

47

4.13.1
Menerima
Nota
Penyesuaian
pendukungnya dari Seksi Pencairan Dana;

beserta

dokumen

4.13.2
Menugaskan pelaksana melakukan validasi dan verifikasi
data dalam SPM;
4.13.3
Melakukan validasi dan
menandatangani Nota Penyesuaian;
4.13.4

verifikasi

ulang

kemudian

Meneruskan Nota Penyesuaian kepada Kepala KPPN;

4.13.5
Meneruskan Nota Penyesuaian yang telah disetujui
Kepala KPPN kepada Supervisor untuk diunggah data SPM hasil
koreksi ke database KPPN;
4.13.6
Menugaskan pelaksana untuk membuat konsep surat
persetujuan/penolakan koreksi data ke subbagian umum untuk
dikirimkan setelah ditandatangani Kepala Kantor.
4.14Menerbitkan Surat Keterangan Telah Dibukukan (SKTB) dalam rangka
pengembalian pendapatan akibat kesalahan perekaman penerimaan oleh
Bank/Pos Persepsi atau kelebihan pelimpahan Bank/Pos Persepsi ke BO
I/III/Bank Indonesia.
4.14.1
Menerima permintaan pengembalian dari Seksi Bank
disertai dengan dokumen pendukung;
4.14.2
Menugaskan pelaksana untuk memeriksa
penerimaan telah diterima dan dibukukun di Kas Negara;

apakah

4.14.3
Menandatangani SKTB apabila penerimaan telah diterima
dan dibukukun di Kas Negara;
4.14.4

Menyampaikan SKTB ke Seksi Bank;

4.15Membuat laporan analisis data statistik Laporan Keuangan.


4.15.1
Menugaskan pelaksana untuk menghimpun data kinerja
anggaran satker dari aplikasi SPAN dan statistik Keuangan;
4.15.2
Menugaskan pelaksana untuk membuat konsep laporan
analisis Laporan Keuangan;
4.15.3

Melakukan analisis terhadap data laporan keuangan;

4.15.4
Meneliti konsep laporan analisis data statistik Laporan
Keuangan Regional dan menyampaikan kepada Kepala Kantor
untuk ditandatangani;

48

4.15.5
Menyampaikan laporan analisis data statistik Laporan
Keuangan ke subbagian umum untuk dikirim ke Kanwil/Kantor
Pusat Ditjen Perbendaharaan;
4.16Menyusun rencana pemantauan pengendalian intern di lingkungan
KPPN.
4.16.1
Menugaskan pelaksana untuk menyusun konsep rencana
jadwal dan sumber daya pemantauan.
4.16.2
Mengoreksi
dan
menetapkan
konsep
rencana
pemantauan pengendalian intern dan menyampaikan kepada
Kepala KPPN.
4.17Melaksanakan pemantauan pengendalian intern dan kepatuhan kode
etik dan disiplin pegawai.
4.17.1
Menugaskan pelaksana untuk melakukan pemantauan
pengendalian utama, pemantauan efektivitas implementasi dan
kecukupan rancangan pengendalian intern serta kepatuhan kode
etik dan disiplin pegawai.
4.17.2
Menugaskan pelaksana untuk membuat konsep laporan
tersebut.
4.17.3
Mengoreksi
dan
menetapkan
konsep
laporan
pengendalian utama, pemantauan efektivitas implementasi,
kecukupan rancangan pengendalian intern, kepatuhan kode etik
serta disiplin pegawai dan menyampaikan kepada Kepala KPPN.
4.18Menyusun rekomendasi hasil pemantauan pengendalian intern di
lingkungan KPPN.
4.18.1
Menugaskan pelaksana untuk menyusun konsep
rekomendasi hasil pemantauan pengendalian intern di lingkungan
KPPN.
4.18.2
Mengoreksi dan menetapkan konsep rekomendasi hasil
pemantauan pengendalian intern di lingkungan KPPN serta
menyampaikan kepada Kepala KPPN.
4.19Melakukan tindak lanjut atas rekomendasi hasil pemantauan
pengendalian intern dan kepatuhan kode etik dan disiplin pegawai di
lingkungan KPPN.

49

4.19.1
Bersama dengan pelaksana melaksanakan pemantauan
tindak lanjut atas rekomendasi hasil pemantauan pengendalian
intern dan kepatuhan kode etik dan disiplin pegawai.
4.19.2
Menugaskan pelaksana untuk menyusun laporan hasil
pemantauan tindak lanjut atas rekomendasi hasil pemantauan
pengendalian intern dan kepatuhan kode etik dan disiplin pegawai
di lingkungan Kepala KPPN.
4.19.3
Mengoreksi konsep laporan hasil tindak lanjut atas
rekomendasi pemantauan pengendalian intern dan kepatuhan
kode etik dan disiplin pegawai di lingkungan KPPN serta
menyampaikan kepada Kepala KPPN.
4.20Melakukan pengelolaan risiko pada KPPN.
4.20.1
Mengidentifikasi seluruh jenis risiko yang berpotensi
menghalangi, menurunkan, atau menunda tercapainya sasaran
pekerjaan KPPN;
4.20.2
risiko;

Melakukan

analisis

risiko

terhadap

sumber-sumber

4.20.3
Mengkaji kekuatan dan kelemahan dari sistem dan
mekanisme pengendalian, baik proses, peralatan, dan praktik yang
ada;
4.20.4
Melakukan analisis risiko sesuai dengan tujuan,
ketersediaan data, kekuatan dan kelemahan dari sistem dan
mekanisme pengendalian, baik proses, peralatan, dan praktik yang
ada;
4.20.5
Menetapkan prioritas risiko dan
tidaknya pengananan terhadap suatu risiko;

menetapkan

perlu

4.20.6
Menentukan jenis penanganan yang efektif dan efisien
untuk suatu risiko;
4.20.7
Melakukan
pengananan risiko;

monitoring

terhadap

pelaksanaan

4.21Menyusun laporan pelaksanaan manajemen risiko pada KPPN.


4.21.1

Memantau pelaksanaan pengananan risiko;

50

4.21.2
Menugaskan pelaksana untuk membuat konsep laporan
pengelolaan risiko berdasarkan identifikasi, analisis, prioritas dan
jenis penanganan risiko;
4.21.3
Meneliti konsep laporan
menyampaikan kepada Kepala KPPN;

pengelolaan

risiko

dan

4.21.4
Menyampaikan laporan pengelolaan risiko kepada Kanwil
Ditjen Perbendaharaan sebagai sumbangan penanganan risiko
tingkat eselon II.
4.22Melakukan pemantauan terhadap kepatuhan kode etik dan disiplin
pegawai KPPN.
4.22.1
Menerima/mempelajari peraturan tentang kode etik dan
disiplin pegawai;
4.22.2
Memantau perilaku pegawai KPPN dalam mematuhi kode
etik dan disiplin;
4.22.3
Menugaskan pelaksana untuk ikut memantau kepatuhan
kode etik dan disiplin;
4.22.4
Menugaskan pelaksana untuk membuat konsep laporan
kepatuhan kode etik dan disiplin pegawai;
4.22.5
Meneliti dan menyampaikan laporan kepatuhan kode etik
dan disiplin pegawai kepada Kepala Kantor/Kanwil/Kantor Pusat
apabila terdapat pelanggaran;
4.23Melakukan penyusunan tanggapan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP).
4.23.1

Mempelajari dan meneliti hasil temuan pada LHP KPPN;

4.23.2
Menugaskan pelaksana untuk menyiapkan tanggapan
LHP disertai dokumen pendukungnya;
4.23.3
Menyusun konsep tanggapan LHP dan menyampaikannya
kepada Kepala Kantor.
4.24Menyusun bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara.
4.24.1
Mempelajari Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara tahun lalu dan tahun berjalan;

51

4.24.2
Menugaskan pelaksana untuk menyiapkan konsep bahan
masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
4.24.3
Meneliti dan mengoreksi konsep bahan masukan Renstra,
Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara dan menyampaikan kepada Kepala Kantor;
4.24.4
Membahas bersama dengan Kepala Kantor, Kepala
Subbagian Umum, dan para Kepala Seksi mengenai konsep bahan
masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara;
4.25Melakukan penetapan Kontrak Kinerja Kemenkeu-Four dan KemenkeuFive lingkup Seksi Verifikasi, Akuntansi dan Kepatuhan Internal.
4.25.1
Mengidentifikasi dan merinci tugas dan fungsi Seksi
Verifikasi, Akuntansi dan Kepatuhan Internal dalam rangka
penyusunan target kinerja Kemenkeu-Four dan Kemenkeu-Five
lingkup Seksi Verifikasi, Akuntansi dan Kepatuhan Internal;
4.25.2
Menugaskan Pelaksana untuk menyiapkan bahan dan
data dalam rangka penyusunan target kinerja Kemenkeu-Four dan
Kemenkeu-Five berdasarkan tugas dan fungsi Verifikasi, Akuntansi
dan Kepatuhan Internal;
4.25.3
Meneliti dan memeriksa serta menetapkan target kinerja
Kemenkeu-Four dan Kemenkeu-Five lingkup Verifikasi, Akuntansi
dan Kepatuhan Internal.
4.26Melakukan penilaian CKP pelaksana lingkup Seksi Verifikasi, Akuntansi
dan Kepatuhan Internal.
4.26.1
Memeriksa
masing pelaksana;

Kontrak

Kinerja

Kemenkeu-Five

masing-

4.26.2
Membandingkan Kontrak Kinerja dengan dengan hasil
kerja masing-masing pelaksana;
4.26.3

Mengisi CKP masing-masing pelaksana;

4.27Melakukan Penilaian Perilaku terhadap Pejabat lingkup KPPN dan


Pelaksana lingkup Seksi Verifikasi, Akuntansi dan Kepatuhan Internal.
4.27.1
Mengusulkan pejabat penilai setara/peer
melalui aplikasi e-perfomance kepada Kepala KPPN;

evaluator

52

4.27.2
Menugaskan
Pelaksana
untuk
penilai/evaluator melalui aplikasi e-perfomance;

mengusulkan

4.27.3
Menetapkan penilai/evaluator pelaksana lingkup Seksi
Verifikasi, Akuntansi dan Kepatuhan Internal;
4.27.4
Mengisi kuesioner Penilaian Perilaku untuk atasan,
pejabat setara/peer, dan pelaksana tiap semester;
5.

BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN:

5.1.

Disposisi dari Kepala Kantor;

5.2.

untuk Seksi Verifikasi dan Akuntansi tahun lalu dan tahun berjalan;

5.3.

DIPA dan dokumen anggaran lain yang dipersamakan;

5.4.

Dokumen sumber dari Seksi Pencairan Dana;

5.5.

Dokumen sumber dari Seksi Bank;

5.6.

ADK dari Instansi/Satker;

5.7.

Laporan SPJ Bendahara Umum;

5.8.

Laporan Realisasi Anggaran, Neraca SAKPA dan Posisi BMN di Neraca dari
Satker;

5.9.

Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Instansi;

5.10. Laporan Kas Posisi;


5.11.Metode identifikasi, analisis, evaluasi risiko;
5.12.Proses penanganan risiko;
5.13. Rencana Pemantauan Tahunan;
5.14. LHP;
5.15. Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara;
5.16. Database.
6.

ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN:

6.1.

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

6.2.

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

6.3.

Undang-undang APBN;

6.4.

Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan APBN;

6.5.

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 Tentang Standar Akuntansi


Pemerintahan;

53

6.6.

Keppres tentang Pelaksanaan APBN;

6.7.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor


Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan;

184/PMK.01/2010

tentang

6.8.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 169/PMK.01/2012 tentang


Organisasi
dan
Tata
Kerja
Kantor
Vertikal
Direktorat
Jenderal
Perbendaharaan;Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan;

6.9.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara


Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara;

6.10.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 91/PMK.06/2007 tentang Bagan


Akun Standar;
6.11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.06/2007 tentang Sistem
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat;

6.12.

Uraian Jabatan;

6.13.

Peraturan/Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan;

6.14.

Peraturan perundang-undangan
perbendaharaan dan bendahara umum;

lainnya

yang

berkaitan

dengan

6.15. Program Aplikasi Vera.


7.

7.10.

HASIL KERJA:

7.1.

Register Transaksi Harian;

7.2.

Daftar Transaksi Harian;

7.3.

Buku Besar Penerimaan dan Pengeluaran;

7.4.

Berita Acara hasil rekonsiliasi data realisasi pengeluaran dengan Seksi


Bank; dan Seksi Pencairan Dana ( Mingguan);

7.5.

Berita Acara hasil rekonsiliasi data realisasi pengeluaran dengan Kanwil


DJPB (Bidang AKLAP dan Bidang PA ) setiap bulan;

7.6.

Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas, Neraca, dan Catatan atas
Laporan Keuangan;

7.7.

Berita Acara Rekonsiliasi transaksi SAU dengan SAI;

7.8.

Hasil verifikasi dan penatausahaan dokumen transaksi keuangan;

7.9.

Hasil pencocokan data dalam Daftar Transaksi harian dengan dokumen


sumber (DIPA,SPM, SP2D, SSBP dan dokumen lainnya);
Konsep SP2LK/SP2S, SP3S;

7.11. Konsep laporan keuangan setelah penyesuaian;


7.12. Konsep pengantar pengiriman ADK;

54

7.13. Konsep nota dinas kepada Kepala KPPN atas temuan kesalahan;
7.14. Surat Keterangan menerima Bukti Jurnal dan Data Transaksi (BJDT);
7.15. Hasil perekaman data saldo UP;
7.16. Laporan Keuangan tingkat Kuasa BUN/KPPN (LAK,LRA, dan Neraca);
7.17. Laporan analisa validasi daftar transaksi harian dengan dokumen sumber;
7.18. Perbaikan laporan keuangan dan membuat konsep pengantar ADK;
7.19. Konsep Nota Dinas temuan hasil verifikasi antara laporan keuangan dan
laporan pertanggungjawaban Bendahara Umum;
7.20. Surat Keterangan telah dibukukan/ Surat Persetujuan Pembayaran
Pengembalian / Surat Keputusan Persetujuan Pembayaran Pengembalian
Pendaptan (SKP4)
7.21. Hasil Cetakan Register Transaksi yang valid;
7.22. Laporan pencocokan Buku Besar KUN dan transaksi KUN;
7.23. Daftar transaksi tidak terposting;
7.24. Hasil posting ulang setelah dilakukan perbaikan data;
7.25. Laporan pencocokan SAU dan SAKUN;
7.26. Laporan identifikasi data transaksi yang tidak terposting;
7.27. Validasi laporan realisasi anggaran dengan arus kas:
7.28. Laporan realisasi anggaran dengan realisasi pencairan dana;
7.29. Laporan hasil rekonsiliasi antara KPPN dengan satker;
7.30. Laporan hasil verifikasi pertanggungjawaban bendahara instansi.
7.31. Laporan Keuangan SAKUN;
7.32. Laporan Keuangan SAU;
7.33.Konsep rencana pemantauan pengendalian intern;
7.34.Konsep
laporan
pengendalian
utama,
pemantauan
efektivitas
implementasi, kecukupan rancangan pengendalian intern, kepatuhan
kode etik serta disiplin pegawai;
7.35.Konsep rekomendasi hasil pemantauan pengendalian intern di lingkungan;
7.36.Konsep laporan hasil tindak lanjut atas rekomendasi pemantauan
pengendalian intern dan kepatuhan kode etik dan disiplin pegawai;;
7.37. Sumbangan penanganan risiko tingkat eselon II;
7.38. Konsep tanggapan LHP;
7.39. Bahan masukan Renstra, Renja, RKT, PK, dan LAKIP KPPN;
7.40. Laporan Realisasi Penerimaan Non Anggaran (PFK);

55

7.41. Target kinerja Kemenkeu-Four dan Kemenkeu-Five lingkup Seksi Target


kinerja Kemenkeu-Four dan Kemenkeu-Five lingkup Seksi Verifikasi,
Akuntansi dan Kepatuhan Internal;
7.42. Capaian Kinerja Pelaksana lingkup Seksi Verifikasi, Akuntansi dan
Kepatuhan Intenal;
7.43. Penilaian Perilaku terhadap Pejabat lingkup KPPN dan Pelaksana lingkup
Seksi Verifikasi, Akuntansi dan Kepatuhan Internal.
8.

WEWENANG:

8.1.

Mengajukan usul, saran, dan pendapat kepada Kepala Kantor;

8.2.

Mengoreksi dan memaraf konsep surat, daftar, laporan, dan tanggapan


LHP;

8.3.

Melakukan verifikasi terhadap dokumen/transaksi keuangan;

8.4.

Menandatangani Berita Acara Rekonsiliasi;

8.5.

Pemantauan Pengendalian Utama;

8.6.

Pengelolaan risiko pada KPPN;

8.7.

Melakukan pemantauan terhadap kepatuhan kode etik dan disiplin


pegawai;

8.8.

Menjaga kerahasiaan Pelaksanaan tugas;

9.

TANGGUNG JAWAB:

9.1.

Usul, saran, dan pendapat kepada Kepala Kantor;

9.2.

Kebenaran konsep surat, daftar, laporan, dan tanggapan LHP;

9.3.

Kebenaran verifikasi terhadap dokumen/transaksi keuangan;

9.4.

Kebenaran Berita Acara Rekonsiliasi;

9.5.

Kebenaran pemantauan pengendalian utama;

9.6.

Terlaksananya kegiatan pengananan risiko;

9.7.

Kebenaran sumbangan pengelolaan risiko;

9.8.

Kepatuhan terhadap kode etik dan disiplin pegawai;

9.9.

Kerahasiaan Pelaksanaan tugas;

10. DIMENSI JABATAN :


10.1. Jumlah Satuan Kerja yang harus melakukan rekonsiliasi pembukuan
(dalam wilayah pembayaran KPPN;

56

10.2. Jumlah laporan keuangan tingkat Satker yang


direkonsiliasi (dalam wilayah pembayaran KPPN);

diverifikasi

dan

10.3. Jumlah pengendalian utama pada KPPN;


10.4. Jumlah kegiatan pengananan risiko;
11. HUBUNGAN KERJA:
11.1. Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara dalam hal menerima
petunjuk, pendapat, dan pengarahan serta mengajukan usul dan
pendapat mengenai Pelaksanaan tugas di bidang perbendaharaan;
11.2. Kepala Subbagian Umum/Kepala Seksi
Pelaksanaan tugas di bidang perbendaharaan;

dalam

hal

koordinasi

11.3. Para pegawai dalam hal Pelaksanaan tugas di bidang perbendaharaan;


11.4. KPA/Satker dalam hal rekonsiliasi data realisasi anggaran.
11.5. PT Taspen (Persero), PT ASKES, dalam hal rekonsiliasi Penerimaan Non
Anggaran (PFK)
11.6. PT POS, PT TASPEN (Persero) dalam hal pengeluaran non anggaran
(pengembalian penerimaan pensiun yang terlanjur disetor ke Kas Negara).

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN:


12.1 Ketidakdisiplinan satker dalam melakukan rekonsiliasi, kurang
mendukung
kelancaran dan keakuratan penyusunan Laporan Arus
Kas tingkat Kuasa BUN, sehingga perlu diberikan sanksi yang tegas dan
jelas;
12.2 Kurangnya pemahaman terhadap penyusunan laporan keuangan ( SAK,
SIMAK BMN, dan pembuatan CaLK) sehingga perlu diberikan pembinaan/
bimbingan secara intensif.
12.3 Referensi KPP pada aplikasi Vera perlu di up date sesuai reorganisasi pada
DJP agar nama dan kode KPP penerima setoran bisa terbaca pada aplikasi
Vera, sehingga pada LRA Pendapatan BA 015.04 tidak ada lagi transaksi
tanpa kode satker. Untuk waktu yang akan datang koordinasi antara DJP
dan DJPB perlu ditingkatkan.
13.

RISIKO JABATAN:
Keterlambatan dan ketidakakuratan penyusunan LKPP dapat berdampak pada
keterlambatan dan ketidakakuratan LKPP di tingkat pusat (dinyatakan

57

disclaimer
oleh
BPK)
sehingga
dapat
pertanggungjawaban pemerintah oleh DPR.

berpotensi

14. SYARAT JABATAN:


14.1. Pangkat/Golongan:

Penata (III/c)

14.2. Pendidikan formal:

DIV/Strata 1

14.3. Diklat/Kursus:

Diklatpim Tingkat IV

14.4. Syarat lainnya:


14.4.1.

Menguasai bidang perbendaharaan dan akuntansi;

14.4.2.

Standar Kompetensi Jabatan :

14.4.2.1.

In-depth problem solving and analysis (2);

14.4.2.2.

Planning and organizing (2);

14.4.2.3.

Quality focus (2);

14.4.2.4.

Continuous improvement (2);

14.4.2.5.

Policies, processes, and procedures (2);

14.4.2.6.

Stakeholders service (2);

14.4.2.7.

Integrity (2);

14.4.2.8.

Team work and collaboration (2);

14.4.2.9.

Team leadership (1)

ditolaknya

58

15.KEDUDUKAN JABATAN:
KEPALA KPPN
TIPE A2

KEPALA
SUBBAGIAN UMUM

KEPALA SEKSI
PENCAIRAN DANA
DAN MANAJEMEN
SATKER

KEPALA SEKSI
BANK

KEPALA SEKSI
VERIFIKASI, AKUNTANSI
DAN KEPATUHAN INTERNAL

Anda mungkin juga menyukai