Anda di halaman 1dari 41

MEMAHAMI FUNGSI DAN PERAN SPI

DI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH

SLAMET R YUWONO
Dewan Penasehata PERSI Pusat-Ketua Penasehat ARSADA Pusat - Dewan Pengawas RS Paru Salatiga
Konsultan Manajemen Kesehatan IKKESINDO
Komisaris Utama Lembaga Akreditasi RS-Damar Husada Paripurna (LARS-DHP)

Acara :PELATIHAN PENGUATAN PERAN DAN EFEKTIVITAS KERJA SPI


ARSADA ONLINE, 09 MARET 2022
Nama : Dr.dr.SLAMET RIYADI YUWONO,DTM&H. MARS CURICULUM VITAE
Pangkat /Golongan : Pembina Utama IVE
Alamat Rumah : ARAYA II-GALAXI BUMI PERMAI BLOK K2/26 SURABAYA,
Alamat Kantor : Kemenkes RI-Jakarta
Jabatan : KONSULTAN MANAJEMEN KESEHATAN IKKESINDO
Ketua Badan Pengawas RS(BPRS) Indonesia (2014-2021)
Ketua Dewan Pengawas RSUP Dr.Kariadi(2011-2016)
Dewan Pengawas RSUP Kanker Dharmais (2016 sd 2020)
Dewan Pengawas RSJ Dr.Radjiman Lawang (Sept 2020 sd Agst 2021)
Dewan Pengawas RSP AW SALATIGA (Sept 2021 sd SEKARANG)
Anggota Komite Bersama Kemenristekdikti-Kemenkes RI
Anggota Komite Bersama Wajib Kerja Dokter Spesialais(WKDS)
Dewan Penngawas PERSI Pusat
Direktur LDP PERSI Pusat
Penasehat ARSADA Pusat, ARSPI Pusat
Asesor Kompetensi BNSP
komisaris Utama Lembaga Akreditasi RS LARS DHP
PENDIDIKAN :
1. S1 Fakultas Kedokteran UGM Jogjakarta : 1979
2. S2 Mahidol Universitity, Thailand (DTMH) : 1988
3. Magister Administrasi Rumah Sakit (MARS)-Unair : 2001
4. Program Doktor ( S3 ) Pascasarjana Unair : 2008
MENGAPA RS BLUD PERLU PENGAWASAN
YG LEBIH KETAT

 RS DIBERIKAN BBRP FLEKSIBILITAS


 POTENSI PENYIMPANGAN LEBIH BESAR
 PERLU DIBERIKAN PANDUAN KERJA BLU-D
YG JELAS PERLU
 DIJALANKAN SECARA PROFESIONAL PENGAWAS

 BPRS ….Eksterrnal
 DEWAS
Internal
 SPI
FLEKSIBILITAS PK BLU
1. Pendapatan  dapat digunakan langsung
2. Penyusunan tarif
3. Belanja  fleksible budget dengan ambang batas
4. Pengelolaan Kas  pemanfaatan idle cash, hasil u/ BLU
GOAL
5. Pengelolaan Piutang  dapat memberikan piutang usaha
MENINGKATKAN
6. Utang  dapat melakukan utang sesuai jenjang, t. jawab pelunasan pada KINERJA
BLU
KEUANGAN
7. Investasi  jk pendek oleh BLU, jk panjang ijin Menkeu
8. Kerjasama dengan pihak ke 3
9. Pengelolaan Barang  dapat dikecualikan dari aturan umum pengadaan,
barang inventaris dapat dihapus BLU
10. Akuntansi  standar akuntansi keuangan IAI
GOAL UTAMA
11. Pengelolaan SDM MENINGKATKAN
12. Remunerasi  sesuai tingkat t. jawab dan profesionalisme KINERJA LAYANAN
13. Surplus/Defisit  surplus dapat digunakan u/ tahun berikutnya, defisit dapat
dimintakan dr APBN)
14. Organisasi dan nomenklatur (diserahkan kepada K/L & BLU ybs.)
SIAPA SAJA YANG
MENGAWASI RS
Pengawasan dan Pembinaan berdasarkan UU No. 44
Tahun 2009 tentang Rumah Sakit :

PENGAWASAN DAN PEMBINAAN

NON TEKNIS TEKNIS

EKSTERN TENAGA
INTERNAL AL PENGAWAS
BADAN
DEWA PENGA
N WAS
PENGA RUMA
WAS H
SAKIT

SPI 6
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN RUMAH SAKIT ( UU RS )
UUD 1945 PS 28 H AYAT 1 DAN PASAL 34 AYAT 3
PEMBINAAN - PENGAWASAN Pemerintah UU NO 8 / 1999 TENTANG PERLINDUNGAN
KONSUMEN
Pemerintah UU NO 29 TH 2004 TTG PRAKTEK KEDOKTERAN
Masyarakat
BPRS Pusat Kem Kes UU NO 40 TH 2004 TTG SJSN
UU NO 11 TH 2005 TTG PENGESAHAAN
Profesi Stake INTERNATIONAL COVENANT ON ECONOMIC,SOCIAL
Holder AND CULTURAL RIGHTS

BPR
RS UU NO 11 TH 2008 TTG KETERBUKAAN INFORMASI
:
M DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

A S
BPRS Prov Dinkes Prov UU NO14 TH 2008 TENTANG KETERBUKAAN
INFORMASI PUBLIK
UU TENAGA KERJA, UU IMIGRASI
UU NO 25 TH 2009 TTG PELAYANAN PUBLIK
S Dinkes kab/kota UU NO 36 TH 2009 TENTANG KESEHATAN
UU NO 43 TH 2009 TENTANG KEARSIPAN
Pemilik UU NO 24 TH 2011 TENTAMG BPJS
Y UU NO 44 TH 2009 TENTANG RUMAH SAKIT

A PERSI / AS.RS

R MASYARAKAT RS
A PERHIM-
K PROFESI DEWAN
DOKTER
PENGAWAS KARS
A PERAWAT
JCI
Komite Nas
T Keselamatan
DIREKSI
SPI ISO
Pasien RS tim KESELAMATAN KOMITE MEDIS
PASIEN - RS MUTU MANAJEMEN
tTIM MUTU ETIKA RS/ UU ASES PASIEN – BIAYA
MEDIS RS(KEUANGAN)

7
Masyarakat PASIEN - KELUARGA
SALAH SATU FUNGSI SPI ADALAH UNTUK MENJAGA AGAR TERJCIPTA
GOOD HOSPITAL GOVERNANCE , yaitu

1. Transparansi:
- diterapkan melalui mekanisme checks & balances dan

2. Akuntabilitas:
- kejelasan misi dan tujuan RS-PPK BLUD sejalan dengan tujuan PPK
BLUD;
- tercapainya indikator kinerja yang dijanjikan dalam RSB-RBA
- adanya satuan audit (Internal dan Eksternal)
- diterapkannya sistem akuntansi dan pengelolaan keuangan yang dapat
diaudit;
- adanya laporan tahunan, (uang,BMD,SDM) yang dapt dilihat oleh publik
GOOD HOSPITAL GOVERNANCE

3. Responsibility (tanggung-jawab):
- Penjabaran kedudukan, fungsi,tugas, tanggung jawab, dan kewenangan setiap unsur
organisasi; adanya job description personel danstandard operating procedure
(SOP) yang jelas

4. Otonomi (dalam pengambilan pengelolaan):


- Dalam pengelolaan Sumberdaya (Uang,BMN dan SDM)

5. Fairness (adil):
- Internal(nakes RS _ dan Kastemer
- penerapanmerit system (insentif dan dis-insentif) yang tepat dalam pengelolaan
pegawai.
GOOD HOSPITAL GOVERNANCE

6. Penjaminan Mutu & Relevansi


- Melalui sistem penjamin mutu internal(audit Mutu,SPI )
dan eksternal (akreditasi) program RS,ISO).
-- FeedBack kastemer
- Tracer Study (Lulusan)(eksternal&internal)
-
7.Efektifitas & Efesiensi
- kendali Mutu & Kendali biaya
8. Just Profit
 semua kegiatan Rumah Sakit diutamakan orientasi social
 Tetap berupaya agar RS tetap eksis dan bertumbuh dg mencarai profit
 Profit utk perbaikan mutu layanan(tujuan BLUD_
PEMAHAMAN TENTANG SPI 
RUMAH SAKIT

FUNGSI&PERAN SPI DI PPK BLUD RUMAH


SAKIT
PEMERIKSAAN INTERNAL
Untuk menilai :
• Kegiatan pemeriksaan yg berdasarkan  kebenaran,
dilakukan secara; standar pemeriksaan  kecermatan,
 sistematis, internal rumah sakit,  kredibilitas,
independen,  dan keandalan
informasi
obyektif,
dan profesional  MENGENAI ;
 penyelenggaraan kegiatan pelayanan rumash sakit,
 melalui tahap proses ;
 pengelolaan dan tanggung jawab (UANG,BMD,SDM)
 identifikasi masalah, rumah sakit,
 analisis, dan
evaluasi  sesuai dengan tolok ukur yg telah ditetapkan
secara efektif dan efisien utk kepentingan
pimpinan dalam mewujudkan
TATA KELOLA PENYELENGGARAAN RUMAH SAKIT YG BAIK
(GOOD HOSPITAL GOVERNANCE)
SATUAN PEMERIKSAAN INTERNAL
• Dibentuknya tujuan
menjamin penyelenggaraan tata kelola
Rumah Sakit sakit yg baik. ( good
corporate/hospital governance
• melalui penerapan fungsi fungsi manajemen  Perwujudan tata kelola
rumah sakit RS yg baik
• yg berdasarkan prinsip prinsip ; (good hospitalgovernanc
 transparansi, e)
akuntabilitas,  Monitoring dan evaluasi
responsibility,
independensi,
kesetaraan
dan kewajaran.
DASAR HUKUM SPI
• UU no 17 thn2003 ttg keuangan negara
•  UU no 1 thn. 2004 ttg perbendaharaan negara
• UU no 15 thn 2004 ttg pemeriksaan keuangan negara
• UU no 36 thn 2009 ttg kesehatan
• UU no 44 thn 2009 ttg rumah sakit
• Paraturan pemerintah no 60 thn 2008 ttg sistem
pengendalian instansi pemerintah
TUGAS SPI
• Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan manajemen risiko di
unit kerja rumah sakit.
• melakukan penilaian terhadap sistem pengendalian ,
pengelolaan, pemantauan efektifitas dan efisiensi sistem dan
prosedur dlm bidang administrasi ( pelayanan , SDM,
Diklat, litbang, umum, sarana prasarana, keuangan )
• Melaksanakan tugas khusus dalam lingkup pengendalian
internal yg ditugaskan oleh direktur RS
• Memantau pelaksanaan dan ketepatan pelaksanaan tindak
lanjut atas laporan hasil audit.
RUANG LINGKUP
1.Manajemen pelayanan,
2.Sumber daya manusia ,
3.Pendidikan dan pelatihan ,
4.Penelitian dan pengembangan
5.Umum,
6.Sarana prasarana ,
7.Keuangan
WEWENANG SPI
1.Menyusun, mengubah dan melaksanakan kebijakan
pemeriksaan internal termasuk menentukan prosedur dan lingkup
pelaksanaan pekerjaan pemeriksaan
2.Mendapatkan akses terhadap semua
dokumen, sarana dan prasarana , informasi atas objek audit yg
dilaksanakan berkaitan dgn pelaksanaan tugas 
3.Mendapatkan keterangan / informasi dari semua pihak yg
terkait dgn obyek pemeriksaan yg dilaksanakan 
4.Melakukan verifikasi dan uji kehandalan terhadap informasi yg
diperolehnya dalam kaitannya dengan proses pemeriksaan
internal
ORGANISASI
• Dibentuk dan diangkat oleh direktur & bersifat independent
• Terdiri dari :
1. Kepala SPI
2. Subsatuan pemeriksaan 
3. Anggota 
SUB satuan pemeriksaan 
A.Subsatuan pemeriksa pelayanan, Pemasaran dan pengembangan  bisnis
B. Subsatuan pemeriksaan sumber daya manusia, umum dan sarana prasarana
C. Sub satuan pemeriksaan keuangan 
Catatan
• Bila sdm terbatas , minimal ada kepala dan  anggota yg merangkap menjadi subsatuan 
• Minimal 3 orang
• Tdk boleh merangkap jabatan struktural
PERSYARATAN SEBAGAI KEPALA SPI
• Berpendidikan minimal sarjana ( S1 )
• Memiliki sertifikasi sbg auditor ahli atau sertifikasi
lain yang setara dan mendapat pengakuan dari
badan standardisasi nasional
• Berpengalaman dibidang manajemen rumah sakit
dan / atau pemeriksaan internal minimal 3 tahun
• Bekerja purna waktu
SEORANG KETUA/ ANGGOTA SPI:
• Harus mempunyai pengetahuan ttg kebijakan , peraturan, panduan, pedoman ,
prosedur, dll. Yg terkait dgn manajemen pelayanan, sdm, pengadaan barang,
penyimpanan barang, keuangan, sarana prasarana , persyaratan bangunan,
lingkungan, ijin, dll
• Memahami ttg : undang undang, peraturan pemerintah, peraturan menteri
kesehatan, peraturan menteri lainnya, peraturan daerah, peraturan
gubernur / bupati, peraturan / sk direktur, dll
• Peraturan peraturan tsb. Sebagai standar utk mengetahui kepatuhan,
kecurangan , ketidak patut an  uu no 36 / 2014 ttg tenaga kesehatan, pp no 60
th. 2010 ttg slip, pp no 51 th 2007 ttg kefarmasian ,permenkes no 129 th
2008 ttg standar pelayanan minimal,
dll
PIAGAM PEMERIKSAAN INTERNAL
Harus dibuat
Merupakan isi dan menjelaskan keberadaan
dan fungsi SPI di RS • Ditanda tangani
ISI kepala SPI dan
• Visi direktur RS
• misi. • Sebagai dasar
• Wewenang pelaksanaan tugas
• ruang lingkup tugas SPI dan
• tanggung jawab.. • disosialisasikan k u
• kewajiban.. nit unit RS
• kode etik pemeriksaan .
• hubungan kerja
KEWAJIBAN SPI
1.Menyusun rencana pemeriksaan 
2.Mengkomunikasikan dan meminta persetujuan rencana
pemeriksaan tahunan kepada direktur 
3.Mengelola sumber daya
4.Menetapkan sistem dan prosedur pemeriksaan 
5.Melakukan koordinasi
6.Menyampaikan laporan hasil pemeriksaan
7.Melakukan pengembangan dan pengendalian
mutu pemeriksaan
8.Menindaklanjuti pengaduan masyarakat
RENCANA KERJA
• Rencana strategis ( 5 tahun ) dn rencana tahunan
• Rencana tahunan dgn penentuan prioritas berdasarkan evaluasi resiko
• lampirkan sumber daya yg diperlukan
• Pertimbangkan adanya pengaduan dari masyarakat 
• Prinsip keserasian dan keterpaduan
• Hindari pemeriksaan yg berulang ulang
PEMERIKSAAN SPI

MELIPUTI:
1.pemeriksaan dan evaluasi kinerja / operasional
penyelenggaraan rumah sakit
2.Revisi laporan keuangan rumah sakit
3.Pemeriksaan dgn tujuan tertentu
JENIS PEMERIKSAAN
• Pemeriksaan kinerja : Merupakan suatu proses yg sistematis
utk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif atas
kinerja suatu organisasi, program, fungsi atau, aktivitas /
kegiatan yg bertujuan utk memberikan kesimpulan dan
rekomendasi atas pengelolaan organisasi secara ekonomis,
efisien dan efektif.
• Pemeriksaan dgn tujuan tertentu ( PDTT ) :Merupakan
pemeriksaan yg bertujuan utk memberikan kesimpulan atas
suatu hal meliputi pemeriksaaan terhadap masalah yg menjadi
fokus perhatian pimpinan organisas
STANDAR PEMERIKSAAN
• Standar pemeriksaan adalah syarat dan kriteria yg harus dipenuhi utk
menjaga kualitas kinerja pemeriksaan dan hasil pemeriksaannya.
• Standar pemeriksaan sangat menekankan tdk hanya terhadap pentingnya
kualitas profesional pemeriksaan tetapi juga terhadap bagaimana pemeriksa
mengambil pertimbangan dn keputusan waktu melakukan pemeriksaan dan
pelaporan.
• Terdiri dari
a. Standar umum,
b. Standar pelaksana pemeriksaan,
c. Standar pelaporan , dan
PRINSIP UMUM PEMERIKSAAN
• Independensi dan
• Obyektifitas
• Kompetensi
• Kecermatan
• Profesional
• Kepatuhan padaKode Etik
STANDAR PELAKSANAAN PEMERIKSAAN
1. Perencanaan :
a.Penetapan sasaran, ruang lingkup, metodologi, dan
b.Alokasi sumber daya
c.Pertimbangan dalam perencanaan
d.Evaluasi terhadap sistim pengendalian intern
e.Evaluasi atas ketidakpastian auditing terhadap
f.Peraturan perundang -undangan, kecurangan dan 
g.Ketidakpastian ( abuse )
2. Supervisi
3. Pengumpulan dan pengujian bukti :
A.Pengumpulan bukti
B.Pengujian bukti
4. Pengembangan temuan
5. Dokumentasi
PENGUMPULAN BUKTI
DAN PENGUJIAN BUKTI
• Pengumpulan bukti:
a. harus didapat bukti yg relevan, kompeten, cukup
dan memiliki nilai material
b. digunakan utk mendukung kesimpulan, temuan
dan rekomendasi
c. dapat digolongkan menjadi bukti fisik bukti
dokumen, bukti kesaksian
d. dianggap cukup sesuai pertimbangan keahlian
dan obyektif
• Pengujian bukti:
a. membandingkan informasi dgn kriteria 
b. teknik pemeriksaan yg digunakan meliputi
konfirmasi,
c. Inspeksi , pembandingan, penelusuran
PENGEMBANGAN TEMUAN
• Adanya ketidaksesuaian antara
kondisi / pelaksanaan dengan kriteria yg seharusnya
• Dapat berupa kurang memadai nya
sistem pengendalian intern, adanya ketidakpatuhan
dari ketentuan peraturan perundang undangan ,
kecurangan , serta ketidak patutan ( abuse )
• Temuan biasanya terdiri dari unsur kondisi, akibat
dan sebab.
DOKUMENTASI (KERTAS KERJA
PEMERIKSAAN)
• Harus berisi :
• tujuan , ruang lingkup, metodologi
pemeriksaan, termasuk kriteria pengambilan uji petik
yg digunakan.
•  DOKUMENTASI pekerjaan berguna utk mendukung
pertimbangan profesional dan temuan pemeriksa
• bukti ttg reviu supervisi terhadap pekerjaan
yg dilakukan 
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN
• Harus disampaikan langsung ke Direktur Utama
• Berdasarkan standar kerja audit
• Berpegangan pada kode etik auditor 
• Pelaporan ke pemilik dengan persetujuan Direktur 
• Pelaporan harus mencantumkan :
A. Kesimpulan
B. Rekomendasi
C. Tindak lanjut
BENTUK LAPORAN
• LAPORAN hasil pemeriksaan kinerja harus dibuat dalam
bentuk dan isi yg dapat dimengerti oleh auditi dan pihak
lain yg terkait.
• Bentuk laporan pada dasarnya bisa berbentuk surat
TANGGAPAN AUDITI
• Pemeriksa harus meminta tanggapan / pendapat terhadap kesimpulan ,
temuan , dan rekomendasi termasuk tindakan perbaikan yg
direncanakan oleh auditi, secara tertulis dari pejabat auditi yg bertanggung
jawab.

• Tanggapan tersebut harus dievaluasi dan dipahami secara seimbang dan


obyektif , serta disajikan secara memadai dalam laporan hasil pemeriksaan.

• Tanggapan yg diberikan, seperti  janji atau rencana tindakan perbaikan,


harus dicantumkan dalam laporan hasil pemeriksaan, tetapi tdk dapat diterima
sebagai pembenaran utk menghilangkan temuan dan rekomendasi
• Pemeriksaam harus melaporkan tanggapan pejabat diri
yang bertanggung jawab atas program yg diperiksa
mengenai kesimpulan, temuan dan rekomendasi pemeriksa,
serta perbaikan yg direncanakan olehnya .
• Salah satu cara yg paling efektif utk memastikan bahwa
sesuatu laporan hasil pemeriksaan dipandang adil, lengkap,
dan obyektif adalah adanya reviu dan tanggapan dari pejabat
yg bertanggung  jawab, sehinggga dapat diperoleh suatu
laporan yg tdk hanya mengemukakan temuan dan pendapat
pemeriksa saja, melainkan memuat pula pendapat dan rencana
yg akan dilakukan oleh pejabat yg bertanggung jawab tersebut
• Apabila tanggapan dari auditi bertentangan dgn
kesimpulan , temuan, rekomendasi dalam laporan hasil
pemeriksaan, dan menurut pendapat pemeriksa tanggapan
tersebut tidak benar, maka pemeriksa harus menyampaikan
ketidaksetujuannya atas tanggapan tersebut beserta alasannya
secara seimbang dan obyektif.

• Sebaliknya , pemeriksa harus memperbaiki laporannya apabila


pemeriksa berpendapat bahwa tanggapan tsb benar.
REKOMENDASI
• Saran SPI kepada direktur utk penyelesaian
suatu temuan.
• Harus dilaksanakan oleh unit terkait
• Dengan pemantauan
direktur / jajaran manajemen
• Pemantauan SPI
LAPORAN BERKALA
• Wajib disampaikan kepada direktur tentang
realisasi kinerja dan kegiatan pemeriksaan yang
telah dilaksanakan.
• Dalam bentuk laporan tahunan
• Sekaligus menyampaikan rencana kerja tahun
depan
TATA HUBUNGAN KERJA

• Pelaporan hasil kerja direktur 


• Pelaporan ke pemilik dengan ijin Direktur 
• Mitra Inspektorat / auditor 
• Mitra dgn Dewan Pengawas
41

Anda mungkin juga menyukai