BLUD … 1
Template Kebijakan MR BLUD
BLUD … 2
Template Kebijakan MR BLUD
LOGO
PEMERINTAH . . . . . . . .
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
..................
TENTANG
KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO
DI BLU/D . . . . . . . . . . . .
M E M U T U S K A N:
BAB I
KETENTUAN UMUM
(menyesuaikan bidang layanan BLU/D)
Pasal 1
(1) Rumah Sakit adalah BLU/D yang merupakan institusi yang memberikan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
(2) Risiko adalah kemungkinan terjadinya suatu peristiwa yang berdampak negatif
terhadap pencapaian sasaran rumah sakit.
(3) Manajemen risiko adalah proses yang proaktif dan kontinu meliputi identifikasi,
analisis, evaluasi, pengendalian, informasi dan komunikasi, pemantauan, dan
pelaporan risiko, termasuk berbagai strategi yang dijalankan untuk mengelola
risiko dan potensinya
(4) Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien adalah organisasi non
struktural yang dibentuk oleh Direktur Rumah Sakit untuk mengkoordinasikan
program peningkatan mutu pelayanan rumah sakit serta mengkoordinasikan
penerapan sasaran keselamatan pasien berbasis manajemen risiko sebagai
wujud implementasi paradigma pelayanan kesehatan yang bersifat patient-
centered care.
(5) Unit Pelayanan adalah unit-unit struktural maupun fungsional di bawah
koordinasi Wakil Direktur Pelayanan.
(6) Unit Kerja adalah unit-unit struktural maupun fungsional di bawah Wakil Direktur
Umum dan Keuangan.
(7) Unit pemilik risiko adalah unit pelayanan dan unit kerja yang bertanggungjawab
melaksanakan Manajemen Risiko.
(8) Register risiko (risk register) adalah dokumen dinamis yang berisi profil risiko
dan dokumentasi serangkaian proses penilaian dan evaluasi risiko serta proses
penanganannya.
BLUD … 4
Template Kebijakan MR BLUD
BAB II
PENGORGANISASIAN
Pasal 2
Pasal 3
(1) Ruang lingkup kegiatan manajemen risiko meliputi manajemen risiko klinis dan
manajemen risiko manajerial.
(2) Tahapan kegiatan manajemen risiko sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi:
a. Komunikasi dan konsultasi;
b. Penetapan konteks;
c. Penilaian risiko;
d. Penanganan risiko;
e. Monitoring dan Evaluasi.
(3) Tahapan kegiatan manajemen risiko sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
diterapkan dalam suatu siklus berkelanjutan.
BAB Ill
Komunikasi dan konsultasi sebagai tahapan awal manajemen risiko dilakukan oleh
institusi rumah sakit kepada pihak yang berkepentingan baik internal maupun
eksternal.
BLUD … 5
Template Kebijakan MR BLUD
Penetapan Konteks
(menyesuaikan bidang layanan BLU/D)
Pasal 5
(1) Tahapan penetapan konteks dilakukan oleh rumah sakit dengan dikoordinasikan
oleh Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien.
(2) Penetapan konteks sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan
menjabarkan kondisi lingkungan internal dan eksternal rumah sakit, visi dan misi
rumah sakit, serta tugas pokok dan fungsi rumah sakit.
Penilaian Risiko
(menyesuaikan bidang layanan BLU/D)
Pasal 6
(5) Analisis risiko sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilakukan untuk
mendapatkan tingkat risiko dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Risiko rendah dengan kode warna biru;
b. Risiko sedang dengan kode warna hijau;
c. Risiko tinggi dengan kode warna kuning; dan
d. Risiko sangat tinggi (ekstrem) dengan kode warna merah.
(6) Evaluasi risiko sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dilakukan oleh
Direksi dan para Kepala Bidang untuk pengambilan keputusan mengenai perlu
tidaknya dilakukan penanganan risiko lebih lanjut serta prioritas penanganannya.
(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai tahapan Penilaian Risiko diatur dalam
Pedoman yang disusun oleh Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan
Pasien.
BLUD … 6
Template Kebijakan MR BLUD
PENANGANAN RISIKO
(menyesuaikan bidang layanan BLU/D)
Pasal 7
(1) Penanganan risiko menjadi tanggung jawab bersama segenap unsur rumah
sakit yang terkait dengan mengidentifikasi berbagai opsi penanganan risiko yang
tersedia dan memutuskan opsi penanganan risiko yang akan dipilih.
(2) Kepala Bidang dari unit pemilik risiko menjadi leading sector dalam proses
penanganan risiko dengan difasilitasi oleh Komite Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien.
(3) Dalam hal penanganan risiko yang terkait dengan Kesehatan dan Keselamatan
Kerja, Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien berkolaborasi dengan
Tim Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit (K3RS).
(4) Penanganan risiko Kesehatan dan Keselamatan Kerja sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) maka Tim K3RS sebagai leading sectornya.
(5) Hal-hal yang dapat dilakukan dalam Penanganan Risiko meliputi:
a. menghindari risiko dengan memutuskan tidak memulai atau tidak
melanjutkan aktivitas yang menimbulkan risiko·
b. mengambil atau meningkatkan risiko untuk mendapat peluang yang lebih
baik atau lebih menguntungkan;
c. menghilangkan sumber risiko;
d. mengubah kemungkinan;
e. mengubah dampak;
f. berbagi risiko dengan pihak lain;
g. mempertahankan risiko dengan informasi pilihan.
(6) Sebagai salah satu bentuk Penanganan Risiko, Komite Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien wajib melakukan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA)
terhadap risiko terutama Tingkat Sangat Tinggi dan Tingkat Tinggi sekurang-
kurangnya 1 (satu) risiko setiap tahun.
(7) Kegiatan FMEA sebagaimana dimaksud pada ayat (6) harus menghasilkan
rancangan baru (redesain) terhadap mode kegagalan yang dipilih untuk
diperbaiki berdasarkan risiko yang dipilih untuk ditangani.
BLUD … 7
Template Kebijakan MR BLUD
(3) Hasil Monitoring dan Evaluasi yang dilakukan disusun dalam bentuk laporan oleh
Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien kepada Direktur dan Dewan
Pengawas rumah sakit setiap 6 (enam) bulan sekali
BAB IV
(1) Register risiko (risk register) dikelola oleh Sub Komite Manajemen Risiko pada
Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien menggunakan sistem
dokumen elektronik dalam Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM-RS).
(2) Seluruh unit pemilik risiko di rumah sakit dapat mengakses Register Risiko untuk
memantau proses manajemen risiko yang dijalankan.
BAB V PENUTUP
Pasal 10
Ditetapkan di
Pada tanggal
__________
BLUD … 8
TEMPLATE PEDOMAN
MANAJEMEN RISIKO BLU/D
Template Pedoman Manajemen Risiko BLU/D
BLU/D … 1
Template Pedoman Manajemen Risiko BLU/D
5. Lakukan pengecekan ulang muatan materi template yang telah disesuaikan dengan
amanat pada berbagai ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang relevan
untuk memastikan bahwa kebijakan manajemen risiko unit kerja yang baik
sekurang-kurangnya telah memuat amanat pada peraturan perundang-undangan.
Petunjuk bagi auditor BPKP dalam membantu unit kerja melakukan penyesuaian
Pedoman Penerapan MR Terintegrasi BLU/D.
Dalam hal BLU/D memerlukan bantuan BPKP dalam melakukan penyesuaian template
Pedoman Penerapan MR Terintegrasi, Tim BPKP bertindak sebagai narasumber dalam
setiap tahapan penyesuaian template Pedoman Penerapan MR Terintegrasi dengan
menggunakan pedoman consulting yang berlaku di lingkungan BPKP.
BLU/D … 2
Template Pedoman Manajemen Risiko BLU/D
Petunjuk bagi auditor BPKP dalam membantu unit kerja melakukan internalisasi.
Dalam hal BLU/D memerlukan bantuan BPKP dalam melakukan internalisasi Pedoman
Penerapan MR Terintegrasi, Tim BPKP bertindak sebagai narasumber dalam setiap
tahapan internalisasi dengan menggunakan pedoman consulting yang berlaku di
lingkungan BPKP.
BLU/D … 3
Template Pedoman Manajemen Risiko BLU/D
BLU/D … 4
Template Pedoman Manajemen Risiko BLU/D
KOP BLU/D
PEDOMAN
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI
(BLU/D…)
20xx
BLU/D … 5
Template Pedoman Manajemen Risiko BLU/D
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas petunjuk dan rahmat-Nya, sehingga
Pedoman Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi di Lingkungan BLU/D … telah
selesai disusun.
Sangat disadari bahwa pedoman ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan lebih
lanjut. Semoga pedoman ini bermanfaat bagi semua pihak.
…….., … 20xx
Direksi,
……………….
BLU/D … 6
Template Pedoman Manajemen Risiko BLU/D
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.........................................................................................................xx
KATA PENGANTAR ......................................................................................................xx
DAFTAR ISI ...................................................................................................................xx
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................xx
DAFTAR TABEL ............................................................................................................xx
DAFTAR SINGKATAN ..................................................................................................xx
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...........................................................................................xx
B. Pengertian ..................................................................................................xx
C. Maksud, Tujuan, Manfaat, dan Faktor Keberhasilan ................................xx
D. Ruang Lingkup ...........................................................................................xx
BAB II. KEBIJAKAN DAN DASAR HUKUM .................................................................xx
A. Kebijakan....................................................................................................xx
B. Dasar Hukum .............................................................................................xx
BAB Ill. STRUKTUR ORGANISASI MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI ............xx
A. Struktur Organisasi ....................................................................................xx
B. Peran dan Tanggung Jawab .....................................................................xx
BAB IV. PELAKSANAAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI ............................xx
A. Kerangka Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi ......................................xx
B. Proses Manajemen Risiko Terintegrasi ....................................................xx
1. Komunikasi dan konsultasi..................................................................xx
2. Penetapan konteks..............................................................................xx
a. Konteks eksternal .........................................................................xx
b. Konteks internal ............................................................................xx
c. Kriteria risiko .................................................................................xx
3. Penilaian risiko ....................................................................................xx
a. ldentifikasi Risiko ..........................................................................xx
b. Analisis Risiko ...............................................................................xx
c. Evaluasi Risiko ..............................................................................xx
4. Penanganan Risiko .............................................................................xx
5. Monitoring dan Evaluasi ......................................................................xx
BAB V. PENCATATAN DAN PELAPORAN .................................................................xx
A. Pencatatan .................................................................................................xx
B. Pelaporan ...................................................................................................xx
BLU/D … 7
Template Pedoman Manajemen Risiko BLU/D
DAFTAR GAMBAR
BLU/D … 8
Template Pedoman Manajemen Risiko BLU/D
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kriteria Dampak (D).............................................................................xx
Tabel 2. Kriteria Frekuensi Pajanan (F) ............................................................xx
Tabel 3. Opsi Perlakuan Risiko .........................................................................xx
Tabel 4. Kriteria Skor Risiko ..............................................................................xx
BLU/D … 9
Template Pedoman Manajemen Risiko BLU/D
DAFTAR SINGKATAN
APO : Alat Pelindung Diri
AS/NZS : Australian Standart / New Zealand Standard
CO : Carbon Monoxide
CO2 : Carbon Dioxide
Dewas : Dewan Pengawas
FMEA : Failure Mode and Effect Analysis
GBP : Great Britain Poundsterling
GDP : Gross Domestic Product
HIV/AIDS : Human Immunodeficiency Virus/ Acquired Immunodefiency
Syndrome
IGD : Instalasi Gawat Darurat
IKP : Insiden keselamatan Pasien
ILO : Internasional Labour Organization
ISO : lntemasional Organization for Standardization
JCAHO : The Joint Commission on Accreditation of Healthcare
Organizations
K3 : Keselamatan dan Kesehatan Kerja
KMKP : Komite Mutu dan Keselamatan Pasien
NHS : National Health System
dst
BLU/D … 10
Template Pedoman Manajemen Risiko BLU/D
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
BLU/D … merupakan entitas milik Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota
… yang berada di wilayah … dan merupakan pusat rujukan pelayanan kesehatan.
BLU/D ….. menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan upaya penyembuhan,
pemulihan, peningkatan, pencegahan, pelayanan rujukan, menyelenggarakan
pendidikan & pelatihan, penelitian dan pengembangan serta pengabdian kepada
masyarakat. BLU/D … dituntut untuk memberikan pelayanan terbaik dan bermutu
dengan aspek pokok kaidah pelayanan yang cepat, tepat, nyaman dan mudah.
BLU/D … mempunyai Visi yakni "……." dan di tempuh melalui 2 misi yaitu:
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan berbasis pada keunggulan sumber
daya manusia, kecanggihan dan kecukupan alat serta profesionalisme
manajemen pelayanan;
2. Menyelenggarakan pendidikan dan penelitian kesehatan yang unggul berbasis
pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan yang
bersinergi dengan mutu pelayanan.
Tujuan yang akan dicapai BLU/D … dalam mewujudkan misinya adalah sebagai
berikut:
1. ………………………..;
2. ………………………..
BLU/D … memiliki sasaran strategi sebagai berikut:
1. ………………………..;
2. ………………………..
Untuk mencapai sasaran tersebut, BLU/D …. akan menghadapi berbagai faktor
baik eksternal maupun internal yang secara langsung maupun tidak langsung dapat
menghambat pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Ketidakpastian terhadap
pencapaian tujuan dan sasaran inilah yang disebut dengan Risiko. Apabila BLU/D
… tidak dapat mengelola risiko tersebut, maka dapat dipastikan BLU/D … tidak akan
mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Untuk melakukan antisipasi terhadap kondisi ketidakpastian di masa yang akan
datang dan mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan No. 25 Tahun 2019 tentang
Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi di Lingkungan Kementerian Kesehatan,
BLU/D … dituntut untuk dapat mengelola risiko yang ada. Manajemen risiko
merupakan cara pendekatan yang tepat untuk mengidentifikasi, menganalisis,
mengevaluasi dan mengendalikan risiko yang dapat menghambat pencapaian
tujuan dan sasaran BLU/D ... Manajemen risiko dapat diterapkan ke seluruh satuan
kerja lingkup BLU/D ...
B. Pengertian
1. Risiko adalah kemungkinan terjadinya suatu peristiwa yang berdampak negatif
terhadap pencapaian sasaran organisasi.
2. Manajemen Risiko adalah proses yang proaktif dan kontinu meliputi identifikasi,
analisis, evaluasi, pengendalian, informasi komunikasi, pemantauan, dan
pelaporan risiko, termasuk berbagai strategi yang dijalankan untuk mengelola
risiko dan potensinya;
3. Manajemen Risiko Terintegrasi adalah proses identifikasi, analisis, evaluasi dan
pengelolaan semua risiko yang potensial dan diterapkan terhadap semua unit/
BLU/D … 11
Template Pedoman Manajemen Risiko BLU/D
BLU/D … 12
Template Pedoman Manajemen Risiko BLU/D
f.
Pelatihan tentang Manajemen Risiko untuk tujuan kepedulian risiko bagi
seluruh pejabat dan/atau Pegawai;
g. Pemantauan yang terus menerus mengenai aktivitas pengendalian risiko.
D. Ruang Lingkup
1. Ruang lingkup manajemen risiko BLU/D … meliputi: (menyesuaikan bidang
layanan BLU/D)
a. Pasien dan keluarga;
b. Pengunjung;
c. Staf Medis;
d. Tenaga kesehatan lain;
e. Fasilitas dan lingkungan BLU/D … yang terdiri dari:
1) Keselamatan dan keamanan:
a) Keselamatan: keadaan tertentu karena gedung, lantai, halaman dan
peralatan rumah sakit yang menimbulkan bahaya atau risiko dagi
pasien, staf dan pengunjung;
b) Keamanan: risiko terhadap kehilangan, perusakan, dan kerusakan,
atau penggunaan akses oleh mereka yang tidak berwenang
2) Bahan berbahaya dan beracun (B3) dan limbahnya: risiko penanganan,
penyimpanan, dan penggunaan bahan radioaktif serta bahan berbahaya
lainnya dan limbah bahan berbahaya.
3) Penanggulangan bencana (emergency): risiko kemungkinan terjadi
bencana, respons bila terjadi wabah, bencana dan keadaan emergency
termasuk evaluasi lingkungan pasien secara terintegrasi.
4) Proteksi kebakaran (fire safety): risiko kebakaran dari property/
bangunan dan penghuninya
5) Peralatan medis: risiko pemilihan, peliharaan, dan penggunaan alat
medis
6) Sistem penunjang (utilitas) risiko kegagalan operasionalisasi listrik, air,
dan sistem pendukung lainnya
f. Karakteristik kegiatan utama BLU/D …
2. Pengelompokan berdasarkan kategori risiko
a. Risiko strategis
Risiko yang mempengaruhi rencana jangka panjang untuk pencapaian
tujuan BLU/D ….
b. Risiko operasional
1) Ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan
manusia, dan kegagalan sistem;
2) Adanya kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional organisasi.
c. Risiko keuangan
Risiko yang disebabkan oleh segala sesuatu yang menimbulkan tekanan
terhadap pendapatan dan belanja organisasi.
d. Risiko Kebijakan
Risiko yang disebabkan oleh adanya penetapan kebijakan organisasi baik
internal maupun eksternal yang berdampak langsung terhadap organisasi.
e. Risiko kepatuhan
Risiko yang disebabkan oleh organisasi atau pihak eksternal tidak mematuhi
dan atau tidak melakukan peraturan perundang-undangan dan ketentuan
yang Berlaku.
f. Risiko Legal
BLU/D … 13
Template Pedoman Manajemen Risiko BLU/D
BLU/D … 14
Template Pedoman Manajemen Risiko BLU/D
BAB II
KEBIJAKAN DAN DASAR HUKUM
BLU/D … 15
Template Pedoman Manajemen Risiko BLU/D
BLU/D … 16
Template Pedoman Manajemen Risiko BLU/D
BAB III
STRUKTUR ORGANISASI MANAJEMEN RISIKO
BLU/D … 17
Template Pedoman Manajemen Risiko BLU/D
BLU/D … 18
Template Pedoman Manajemen Risiko BLU/D
BLU/D … 19
Template Pedoman Manajemen Risiko BLU/D
19. Seluruh anggota staf memiliki tanggung jawab pribadi dalam hal pelaksanaan
manajemen risiko, dan seluruh tingkatan manajemen harus mengerti dan
mengimplementasikan strategi dan kebijakan manajemen risiko.
20. Komite/unit/sub unit Manajemen Risiko
a. Mengidentifikasi risiko organisasi
b. Menganalisa dan menilai risiko organisasi
c. Menetapkan mitigasi risiko organisasi
d. Melaporkan kegiatan manajemen risiko organisasi
BLU/D … 20
Template Pedoman Manajemen Risiko BLU/D
BAB IV
PELAKSANAAN MANAJEMEN RISIKO
BLU/D … 21
Template Pedoman Manajemen Risiko BLU/D
BLU/D … 22
Template Pedoman Manajemen Risiko BLU/D
BLU/D … 23
Template Pedoman Manajemen Risiko BLU/D
b. Konteks Internal:
Konteks internal merupakan segala sesuatu dari dalam orgarusasi yang
dapat mempengaruhi cara organisasi dalarn mengelola risiko. Hal ini dapat
meliputi, narnun tidak terbatas pada:
1) tata kelola, struktur, peran dan akuntabilitas organisasi;
2) kebijakan, sasaran, dan strategi;
3) kemarnpuan dan pemaharnan tentang sumber daya (modal, waktu,
orang, prosedur, sistem dan teknologi);
4) hubungan, persepsi dan nilai-nilai pemangku kepentingan internal dan
budaya organisasi;
5) sistem informasi, arus informasi dan prosedur pengambilan keputusan;
6) standar, Panduan dan model yang diterapkan oleh organisasi; dan
Dalam menetapkan konteks dilakukan hal-hal sebagai berikut:
1) Melakukan analisis secara umum tentang situasi internal dan eksternal
terkait dengan perkiraan skenario keterjadian pernyataan risiko;
2) Memanfaatkan informasi dari berbagai sumber untuk melakukan analisis
situasi internal dan eksternal;
3) Memahami tujuan satuan kerja melalui Rencana Strategis dan Rencana
Kinerja/ Penetapan Kinerja yang telah disusun.
4) Memahami jumlah dan jenis risiko yang siap ditangani atau diterima
organisasi dan kesiapan organisasi untuk menanggung risiko setelah
perlakukan risiko dalam upaya mencapai sasaran.
c. Kriteria risiko
Satuan kerja harus menetapkan kriteria yang akan digunakan untuk
mengevaluasi signifikansi risiko. Kriteria harus dapat mencerminkan nilai -
nilai organisasi, tujuan dan sumber daya. Beberapa kriteria yang dapat
dikenakan oleh, atau berasal dari, persyaratan hukum, peraturan dan
persyaratan lainnya yang diterapkan oleh organisasi. Kriteria risiko harus
konsisten dengan kebijakan manajemen risiko organisasi, yang didefinisikan
pada awal setiap prosedur manajemen risiko dan akan terus ditinjau. Faktor
yang harus dipertimbangkan dalam mendefinisikan kriteria risiko sebagai
berikut:
1) Sifat dan jenis sebab dan akibat yang dapat terjadi dan bagaimana akan
diukur;
2) Bagaimana kemungkinan akan didefinisikan;
3) Jangka waktu dari kemungkinan dan/ atau konsekuensi;
4) Bagaimana tingkat risiko ditentukan;
5) Pandangan dari pemangku kepentingan;
6) Tingkatan atau bobot risiko yang dapat diterima atau ditoleransi, dan
7) Apakah kombinasi dari beberapa risiko harus diperhitungkan, apabila
demikian, bagaimana dan kombinasi apa yang harus dipertimbangkan.
3. Penilaian Risiko
a. Identifikasi risiko
Setiap pemilik risiko harus mengidentifikasi sumber risiko, area dampak,
peristiwa (termasuk perubahan keadaan), penyebabnya dan konsekuensi
potensi risiko. Tujuan dari langkah ini adalah untuk menghasilkan daftar
lengkap risiko berdasarkan peristiwa yang mungkin mendukung,
meningkatkan, mencegah, menurunkan, mempercepat atau menunda
pencapaian tujuan.
BLU/D … 24
Template Pedoman Manajemen Risiko BLU/D
BLU/D … 25
Template Pedoman Manajemen Risiko BLU/D
BLU/D … 26
Template Pedoman Manajemen Risiko BLU/D
BLU/D … 27
Template Pedoman Manajemen Risiko BLU/D
c. Evaluasi risiko
Evaluasi risiko adalah proses membandingkan antara hasil analisa risiko
dengan kriteria risiko untuk menentukan apakah risiko dapat diterima atau
ditoleransi.
Tujuan evaluasi risiko adalah untuk membantu dalam membuat keputusan,
berdasarkan hasil analisis risiko, berkaitan dengan risiko yang memerlukan
prioritas penanganannya.
Evaluasi risiko menggunakan perbandingan tingkat risiko yang ditemukan
selama prosedur analisis dengan kriteria risiko yang dibuat ketika
konteksnya ditetapkan. Berdasarkan perbandingan ini, penanganan perlu
dipertimbangkan. Keputusan harus mempertimbangkan konteks yang lebih
luas dari risiko dan mencakup pertimbangan toleransi risiko yang ditanggung
oleh pihak lain selain manfaat risiko bagi organisasi.
Keputusan harus dibuat sesuai dengan persyaratan hukum, peraturan, dan
lainnya. Dalam beberapa situasi, evaluasi risiko dapat menyebabkan
keputusan untuk melakukan analisa lebih lanjut. Evaluasi risiko juga dapat
menyebabkan keputusan untuk tidak memperlakukan risiko dengan cara lain
BLU/D … 28
Template Pedoman Manajemen Risiko BLU/D
BLU/D … 29
Template Pedoman Manajemen Risiko BLU/D
BLU/D … 30
Template Pedoman Manajemen Risiko BLU/D
Monitoring dan evaluasi merupakan bagian yang mendasar dan sangat penting
dalam proses manajemen risiko, terutama dalam proses manajemen risiko bagi
keseluruhan organisasi. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi secara
berkelanjutan bertujuan untuk memberikan jaminan yang wajar terhadap
pencapaian sasaran penerapan sistem manajemen risiko secara keseluruhan.
Pelaksanaan monitoring dilaksanakan dengan dua pendekatan yaitu
pemantauan berkelanjutan (on going monitoring) dilakukan oleh pelaksana
pekerjaan dan pemantauan terpisah (separate monitoring) dilakukan oleh Aparat
Pengawas Internal Pemerintah (APIP).
Sasaran dari monitoring dan evaluasi adalah untuk memberikan jaminan
terhadap pencapaian sasaran penerapan sistem manajemen risiko secara
keseluruhan. Oleh karenanya, laporan monitoring dan evaluasi lebih merupakan
pelaporan terhadap kelemahan yang masih ada, tanpa meninggalkan hal-hal
positif yang telah dicapai. Pelaporan kelemahan ini menjadi fokus karena
kegagalan penerapan manajemen risiko berarti memperbesar kegagalan
pencapaian sasaran organisasi.
Formulir monitoring dan evaluasi terdapat dalam lampiran 5.
BLU/D … 31
Template Pedoman Manajemen Risiko BLU/D
BAB V
PENCATATAN DAN PELAPORAN
BLU/D … 32
Lampiran 1
Formulir identifikasi risiko
Pemilik Risiko ..........................................
Koordinator Manajemen Risiko ..............
Periode ....................................................
Tujuan Kode
No Kegiatan Pernyataan Risiko Sebab UC/C Dampak
Kegiatan Risiko
…….,dd/mm/yyyy
Pemilik Risiko Koordinator Manajemen Risiko
……………………………. …………………………….
NIP NIP
Petunjuk Pengisian:
Kolom (1) : Diisi dengan nomor urut
Kolom (2) : Diisi dengan nama kegiatan utama
Kolom (3) : Diisi dengan tujuan kegiatan
Kolom (4) : Diisi dengan kode/nomor risiko
Kolom (5) : Diisi dengan pernyataan risiko potensial, yang diidentifikasi dan berdampak terhadap pencapaian tujuan.
Kolom (6) : Diisi dengan penyebab/pemicu terjadinya risiko tersebut
Kolom (7) : Diisi kategori penyebab, apakah Uncontrollable (UC) atau Controllable (C) bagi unit kerja
Kolom (8) : Diisi dengan uraian dampak, jika risiko kolom (5) terjadi
Lampiran 2
Formulir Analisis Risiko
…….,dd/mm/yyyy
Pemilik Risiko Koordinator Manajemen Risiko
……………………………. …………………………….
NIP NIP
Petunjuk pengisian:
Kolom (1) : Diisi dengan nomor urut
Kolom (2) : Diisi dengan nama kegiatan utama
Kolom (3) : Diisi tujuan kegiatan
Kolom (4) : Diisi dengan kode / nomor risiko
Kolom (5) : Diisi dengan pernyataan risiko potensial yang diidentifikasi dapat berdampak terhadap pencapaian tujuan
Kolom (6) : Diisi dengan penyebab/pemicu terjadinya risiko tersebut
Kolom (7) : Diisi kategori penyebab apakah Uncontrollable (UC) atau Controllable (C) bagi unit kerja
Kolom (8) : Diisi dengan uraian dampak jika risiko kolom (5) terjadi
Kolom (9) : Diisi uraian/nama kegiatan pengendalian yang sudah ada (termasuk juga compensating control, jika ada)
Kolom (10) : Diisi tanda tickmark (V), jika ada kegiatan pengendalian tersebut dalam kolom (9)
Kolom (11) : Diisi tanda tickmark (V), jika tidak ada kegiatan pengendalian
Kolom (12) : Diisi tanda tickmark (V), jika kegiatan pengendalian yang ada tidak efektif mengurangi risiko
Kolom (13) : Diisi tanda tickmark (V), jika kegiatan pengendalian yang ada kurang efektif mengurangi risiko
Kolom (14) : Diisi tanda tickmark (V), jika kegiatan pengendalian yang ada telah efektif mengurangi risiko
Kolom (15) : Diisi dengan tingkat probabilitas (P), yaitu tingkat kemungkinan terjadinya risiko. Tingkat kemungkinan terjadinya risiko dapat diperoleh dari pengalaman
sebelumnya atau hasil diskusi (FGD)
Kolom (16) : Diisi dengan tingkat dampak (D), yaitu tingkat besaran dampak jika risiko terjadi. Tingkat dampak risiko dapat diperoleh dari pengalaman sebelumnya atau
hasil diskusi (FGD)
Kolom (17) : Diisi dengan tingkat risiko (TR), yaitu perkalian antara probabilitas dan dampak
Kolom (18) : Diisi dengan peringkat risiko, apakah sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, atau sangat tinggi
Kolom (19) : Diisi dengan siapa yang bertanggung jawab atas risiko (pemilik risiko)
Lampiran 3
Formulir Analisis Risiko
Pemilik Risiko .........................................
Koordinator Manajemen Risiko ..............
Periode ....................................................
…….,dd/mm/yyyy
Pemilik Risiko Koordinator Manajemen Risiko
……………………………. …………………………….
NIP NIP
Petunjuk pengisian:
Kolom (2) dan (3) diisi berdasarkan hasil identifikasi risiko sebagaimana tercantum pada formulir identifikasi risiko kolom (4) dan kolom (5)
Kolom (1) : Diisi dengan nomor urut
Kolom (2) : Diisi dengan kode / nomor risiko
Kolom (3) : Diisi dengan pernyataan risiko potensial yang diidentifikasi dapat berdampak terhadap pencapaian tujuan
Kolom (4) : Diisi uraian/nama kegiatan pengendalian yang sudah ada
Kolom (5) : Diisi tanda tickmark (V), jika ada kegiatan pengendalian tersebut
Kolom (6) : Diisi tanda tickmark (V), jika tidak ada kegiatan pengendalian tersebut
Kolom (7) : Diisi tanda tickmark (V), jika kegiatan pengendalian yang ada tidak efektif mengurangi risiko
Kolom (8) : Diisi tanda tickmark (V), jika kegiatan pengendalian yang ada kurang efektif
Kolom (9) : Diisi tanda tickmark (V), jika kegiatan pengendalian yang ada telah efektif
Kolom (10) : Diisi dengan tingkat probabilitas (P)
Kolom (11) : Diisi dengan tingkat dampak (D)
Kolom (12) : Diisi dengan tingkat risiko (TR)
Kolom (13) : Diisi dengan prioritas risiko (PR)
Kolom (14) : Diisi dengan pemilik risiko
Lampiran 4
Formulir Analisis Kecukupan Pengendalian yang Ada dan Rencana Kegiatan Pengendalian
Pemilik Risiko .........................................
Koordinator Manajemen Risiko ..............
Periode ....................................................
…….,dd/mm/yyyy
Pemilik Risiko Koordinator Manajemen Risiko
……………………………. …………………………….
NIP NIP
Petunjuk pengisian:
Kolom (1) s.d. (10) diambil dari hasil penilaian risiko. Kegiatan dan risiko yang akan ditangani merupakan kegiatan yang risikonya tinggi terhadap pencapaian tujuan organisasi,
sehingga diprioritaskan untuk ditangani/dikelola risikonya.
Kolom (1) : Diisi dengan nomor urut
Kolom (2) : Diisi dengan kode / nomor risiko
Kolom (3) : Diisi dengan pernyataan risiko potensial yang diidentifikasi dapat berdampak terhadap pencapaian tujuan
Kolom (4) : Diisi uraian/nama kegiatan pengendalian yang sudah ada (termasuk compensating control, jika ada)
Kolom (5) : Diisi tanda tickmark (V), jika ada kegiatan pengendalian tersebut dalam kolom (6)
Kolom (6) : Diisi tanda tickmark (V), jika tidak ada kegiatan pengendalian tersebut
Kolom (7) : Diisi tanda tickmark (V), jika kegiatan pengendalian yang ada tidak efektif mengurangi risiko
Kolom (8) : Diisi tanda tickmark (V), jika kegiatan pengendalian yang ada kurang efektif mengurangi risiko
Kolom (9) : Diisi tanda tickmark (V), jika kegiatan pengendalian yang ada telah efektif mengurangi risiko
Kolom (10) : Diisi level risiko
Kolom (11) : Diisi dengan rencana pengendalian risiko / pengembangan infrastruktur pengendalian (kebijakan/SOP/aturan lainnya)
Kolom (12) : Diisi dengan jadwal waktu pengembangan infrastruktur pengendalian (kebijakan/SOP/aturan lainnya)
Kolom (13) : Diisi dengan pemilik risiko
Kolom (14) : Diisi penanggung Jawab tindak lanjut pengembangan infrastruktur pengendalian
Lampiran 5
Formulir Monitoring dan Evaluasi