Anda di halaman 1dari 31
PEMERINTAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA. RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AMPANA JL. SULTAN HASANUDDIN NO. 32 Ampana 94683 Sulawesi Tengah (0464) 22069 Paks. (0464) 21163 e-mail : rsudampana_tounaiiyahoo.co.id KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AMPANA NOMOR : 188.4/483.8/V/2017/RSUD TENTANG PEMBERLAKUAN PANDUAN KOMUNIKASI EFEKTIF DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AMPANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AMPANA Menimbang : 1, Bahwa dalam rangka memberikan pelayanan unggulan di linglkungan RSUD Ampana dengan berupaya meningkatkan komunikasi yang baik antara staf rumah sakit kepada pasien dan keluarga, 2. Bahwa Rumah Sakit Umum Daerah Ampana menghormati hak pasien dan keluarga untuk terlibat dalam proses pelayanan, 3. Bahwa sesuai butir 1 dan 2 tersebut diatas peri ditetapkan Pemberlakuan panduan komunikasi efektif pada proses Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Ampana, Mengingat 1, Undang ~ Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; 2. Undang ~ Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit ‘MEMUTUSKAN : Menetapkan Pertama Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Ampana Tentang Pemberlakuan Panduan Komunikasi Efektif dalam pelayanan pada Rumah Sakit Umum Daerah Ampana . Kedua : Memberlaiuan Panduan komunikasi efeltif dalam pelayanan pada Rumah Sakit Umum Daerah Ampana Ketiga © Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya, : Ampana 10 Mei 2017 Ampana dr. NIKO, 8.Ked.MM NIP.1981112 200902 1 001 A. PENGERTIAN KOMUNIKAS! Komunikas! merupakan proses kompleks yang melibatkan periaku dan memungkinkan individu untuk berhubungan dengan orang lain dan dunia sekitarnya. Komunikasi juga merupakan sustu seni untuk dapat menyusun dan menghantarkan suatu pesan dengan ccara yang mudah sehingga orang lain dapat mengerti dan menerima maksud dan tujuan pemberi pesan. Komunikasi gi ingkungan rumah sakt dlyakini sebagai modal utama untuk meningkatkan kualtas pelayanan yang skan ditawarkan kepada konsumennya. Konsumen dalam hel ini juga menyangkut dua sisi yeity Konsumen internal dan konsumen eksternal. Konsumen intemal melibatkan unsur hubungan antar individu yang bekerja di rumah sakit, bak hubungan secara horisontal ataupun hubungan secara vertkal. Hubungan yang terjain antar im multidsplin termasuk keperawatan, unsur penunjang lainnya, unsur adminitrasi sebagai provider merupakan gambaran dari sisi Konsumen intemal. Sedangkan konsumen ceksteinal lebih mengarah pada sisi menefima jasa pelayanan, yaitu klien balk secara individual, Kelompok, Keluarga maupun masyarakat yang ada di rumah sakit. Seringkali hubungan buruk yang terjadi pada suatu rumah sakit, diprediksi penyebabnya adalah buruknya sistem komurikasi antar individu yang teribat dalam sistem tersebut. Rumah sakit sebagai suatu organisasi tidak akan efekti apabila interaksi diantara orang-orang yang tergabung di dalamnya tidak pernah ada komunikasi. Komunikas! menjadi sangst penting arena merupakan aktifias tempat pimpinan mencurahkan waktunya untuk menginformasikan sesuatu dengan cara tertentu kepada staf atau unit-unit didawahnya Dengan Komunikas! maka fungsi menejeral yang berawal can tungsi perencangan, implementasi dan pengawasan dapat dicepai Komunikasi sangat tergantung pada persepsi dan sebalknya persepsi juga tergantung pada komunikasi, Persepsi meliputi semua proses yang dilakukan seseorang dalam memahami informasi mengenai ingkungannya. Baik buruknya proses komunikasi sangat tergantung pada persepsi masing-masing staf yang terlibat didalamnya. Ketidakeamaan Pengertian antara penerima dan pengirim informasi akan menimbulkan kegagalan dalam berkomunikasi Komunikasi adalah sebuah proses penyampaian pikiran atau informasi dari seseorang kepada orang Iain melalui suatu cara tertentu sehingga orang lain tersebut mengerti betul apa yang dimaksud oleh penyampai pikiran-pikiran atau informas?. (Komaruddin, 1994;Schermerhom, Hunt & Osborn, 1994; Koontz & Weihrich, 1988), Manusia berkomunikasi karena ada beberapa tujuan yang hendak dicapal. Tujan eriama, individu berkomunikasi dengan manusia lain adaialy karen individu tersebut hhendak memahami orang lain. Individu hendaknya mengenali siapa mereka, siapa diri ‘mereka, apa yang mereka pikirkan, apa yang mereka rasakan dan macam konteks kalimat berkenaan dengan dirinya. Menurut Smith (1966), komunikasi manusia adalah satu rangkaian proses yang harus digunakan manusia untuk berinteraksi, mengawali antara satu sama lain dan memperoleh kkepahaman. Komunikasi adalah bentuk interaksi secara lisan atau bukan lisan diantara ‘suami dan isteri, orang tua, anak, dan dapat juga interaksi dari semua anggota keluarga, Ini 1 termasuk pemyatsan sikap, rilei, minat, kepercayaan, perasaan, pemikiran dalam kehidupan sehar-har. Komunikasi efeltif merupaken komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap (Attitude Change ) pada orang yang teribat dalam komunikasi. Kita harus sadar akan pentingnya komunikasi khususnya komunikasi efektif, agar segala sesuatu yang kita tampitkan dan lakukan adalah komunikasi, maka penampilan dan segala sesualu yang kila lakukan merupakan pesan, Komunikasi efektit adalah: tepat waktu, akurat, jelas, dan mudah dipahami oleh penerima, sehingga dapat mengurangi tingkat kesalahan (kesalahpahaman). prosesnya adalah: ‘A. Pemberi pesan secara lisan memberikan pesan, setelah itu dituliskan secara lengkap isi pesan tersebut oleh si penerima pesan, B._ Is! pesan aibacakan kemball (Read Back) secara lengkap oleh penerima pesan, C. Penerima pesan mengkonfirmasi isi pesan kepada pemberi pesan. > Proses komunikasi Komunikasi dapat efektif apabila pesan diterima dan dimengerti sebagaimana dimaksud oleh pengirim pesan, pesan ditindaklanjuti dengan sebuah perbuatan oleh Penerima pesan dan tidak ada hambatan untuk hal itu (Hardjana, 2003). con ct cue peeura o °o ‘Umpan Balik a == f ‘ f cea > Unsur komunikasi A. Sumbertkomunikator (doker,perawal, admission Adm.ima Kesirdl) B. Isipesan C. Media/saluran (Elektronic,Lisan,dan Tulisan) D. Penerimavkomunikan (pasien, Keluarga pasien, perawat, dokter, Admission, ‘Adm tra). > Sumber / komunikator Sumer (yang menyampaikan informs): adalah orang yang menyampeikan ji emyataennya kepada penerima, Hal-hal yang menjadi tanggung jawab pengirim pesan adalah mengiim pesan dengan jelas, memiih media yang sesusi, dan meminta kejolasan ‘apakah pesan tersebut sudah diterima dengan baik. (konsil kedokteran Indonesia, hal.8) Komurikator yang baik adalah komunikator yang menguasal materi, pengetahuannya luas dan dalam tentang informasi yang yang cisampaikan, cara berbicaranya nya jelas dan ‘menjadi pendengar yang balk saat dkonfrmasi oleh si penerima pesan (komunikan) ‘A. Is! Pesan (apa yang aisampatkan) Panjeng pendeknya, kelengkapannya peru disesuaikan dengan tujuan komunikasi, media penyampaian, penerimanya B. Media Media berperan sebagai jalan atau saluran yang dilalui isi pemyataan yang disampaikan pengirim atau umpan balik yang disampaikan penerma, Berta dapat berupa berta lisan, tetuls, atau keduanya sekaligus, Pads kesempatan tertentu, media dapat tidak cigunakan oleh pengirim yatu saat Komunikasi berlangsung atau tatap ‘muka dengan efek yang mungkin terjadi berupa perubahan sikap. (konsil kedokteran Indonesia, hal.8). Media yang dapat digunakan: Metalui telepon, menggunakan lombar lipat, buklet, vod, (peraga). ¢, Penerima / komunikan Penerima berfungsi sebagai penerima berta. Dalam komunikasi, peran penginim dan enerima bergantian sepanjang pembicaraan. Tanggung jawab penesima adalah berkonsentrasi untuk menerime pesan dengan baik dan memberkan umpan talk kepada pengirim. Umpan balk sangat penting sehingga proses Komunkasi beriangsung dua arah. (konsi kedokteran Indonesia, hal.8) Pemberitkomunikator yang baik adalah Pada saat melakukan proses umpan balik, diperlukan kemampuan dalam habhal berikut (konsil kedokteran Indonesia, hal 42): 1. Cara berbicara (talking), termasuk cara bertanya (kapan menggunakan pertanyaan renijeaskan, lathes, feitulup dan kapan memakai perlanyecan teibuks paraphrase, intonas 2. Mendengar (listening), termasuk memotona kalimat. 3. Cara mengamati (observation) agar dapat memahami yang tersirat di balk yang tersurat (bahasa non verbal di balik ungkapan kata/kalimatnya, gerak tubuh). 4. Menjaga sikap selama berkomunikasi dengan komuikan (bahasa tubuh) agar tidak menggangu Komunikasi, misalnya Karena komunikan keliry mengartikan gerak tubuh, rauttubuh, raut muka, dan sikap komunikator: > Sifat Komunikasi Komunikasi itu bisa bersiatinformasi (asuhan) dan edukasi(Pelyanan promos). ‘A. Komunikas! yang bers infomasi asuhan didalam rumah sakit adalah 1. Jam pelayanan 2. pelayanan yang tersedia 3. Cara mendapatkan pelayanan 4 Sumber altemative mengenal asuhan dan pelayanan yang diberikan etka: kebutuhan asuhan pasien melebihi kemampuan rumah sakit ‘Akses informasi ini dapat di peroleh melalui Customer Service, Admission, dan Website. B. Komunikasi yang bersitat Edukasi (Pelayanan Promos): 1. Edukasi tentang obat, (Lihat pedoman pelayanan farmasi) 2. Edukasi tentang penyaktt (Lihat Pedomen Pasien) 3. Edukasi pasien tentang apa yeng harus di hindari. (Lihat Pedoman Petayanan, Pedoman Fisioterapi) 44, Edukasi tentang apa yang harus dilakukan pasion untuk meningkatkan qualtas hidupnya pasca dari rumah sakit, (Lihat Pedoman Pelayanen, Pedomen Gizi, Pedoman Fisioterapi, Pedoman Farmasi) 5, Edukasi tentang Giz. (Lihat Pedoman Gizi) ‘Akses untuk mendepatkan edukasi ini bisa melalui medical information dan nantinya ‘akan menjadi sebuah unit PKRS (penyuiuhan kesehatan Rumah Saki). Combar: Yah. benar. Jy [ Dikonfimasikan Jad pesannya ini * yah pak. i 2 omunitator |, [isipesan |, Foits | [ omacatan |_| Komunikan Dalam menuliskan kalimat yang sult, maka komunikan harus menjabarkan hurutnya satu persatu dengan menggunakan alfabeth yaitu Kode Alfabet international: reternomy | wpromuneusrsony A (ALFA [areve RAH Vom Sharia (CHARLES) a SHAR LES) =a bem Ort TAD a Eee eceom oxt TROD (eoLe HOM TED) ON SEE AR gew ire str (YOU.NEE-FORM) Toner rom | (WRC TAH | whey [wise Rew i [eexe RAY) | (WANG KEYY | (eo Lao) | wun zi) 1 | i = ees ae = = ae B. PRINSIP-PRINSIP KOMUNIKASI ‘Adapun prinsip-prinsip komunikasi menurut Carl Rogers yait Perawat harus mengenal dirinya sendiri Komunikasi harus ditandai dengan sikap saling menerima, percaya, dan menghargai Perawat harus memahami, menghayat nilai yang dianut oleh pasien Perawat harus menyadari pentingnya kebutuhan pasien, balk fisik maupun mental Perawat harue dapat menciptakan euasans yang nyamen dan aman bagi pasien Kejujuran dan terbuka ‘Mampu sebagai role model fe felm alee tela va)e leant] xl el < Noeheons ©: D. 8. Altruisme 9, Bertanggung jawab KOMPONEN-KOMPONEN KOMUNIKASI 4. Sender (pemberi pesan): individu yang bertugas mengirimkan pesan 2. Receiver (penerima pesan): seseorang yang menerima pesan. Bisa berbentuk pesan yang citerima maupun pesan yang sudah dinterpretasikan 3. Pesan : informasi yang diterima, bisa berupa kata, ide atau perasaan. Pesan akan ‘fektif bila jelas dan terorganisir yang diekspresikan oleh si pengirim pesan. Komunikasi sangat tergantung pada persepsi dan sebaliknya persepsi juga tergantung pada Komunikasl. Perseps! metiputi semua proses yany diakukan seseureng dale memahami informasi mengenai lingkungannya. Baik buruknya proses komunikasi sangat tergantung pade persepsi masing-masing stat yang terlibat didalamnya, Ketidaksamaan ppengertian antara penerima dan pengirim informasi akan menimbulkan kegagalan dalam berkomunikasi FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUH! KOMUNIKASI Beberapa factor Komunikas' yang berperan dalam menciptakan dan memetihara otortas yang obyektif dalam orgenisesi, menurut pendapat Bamard (1968,175-181) adalah 1. Seluran kemunixasi harus diketahui secara past 2. Haru ada saluran komunikasi formal pada setiap anggota organisasi 3. Jalur komunikasi seharusnya langsung dan sependek mungkin 4. Garis informasi formal hendaknya dipergunekan secara normal 5. Orang-orang yang bekerja sebagai pusat pengatur komunikasi harusiah orang-orang yang berkemampuan cakep ‘Setap komunikasi harusia disahkan 7. Siuasisuasana Situasi/suasana yang hiruk pikuk atau penuh kebisingan akan mempengeruhi baiktidaknya pesen diterima oleh komunikan, suara bising yang dterima komunikan ‘saat proses komunikasi berlangsung membuat pesan tidak jelas, kabur, bahkan sult diterima, 8. Kejelasan pesan. Kejelasan pesan akan sangat mempengaruhi keefektifan komunikasi, Pesan yang kurang jelas dapat ditafsirkan berbeda oleh Komunikan sehingga antara komunikan dan komunikator dapat berbeda persepsi tentang pesan yang cisampaikan. Hal ini ‘akan sangat mempengaruhi pencapsian tujuan komunikasi yang dijalankan. Oleh arena itu, komunikator harus memahami pesan sebelum menyampaikannya pada komunikan BABII RUANG LINGKUP_ Ruang lingkup manajemen komunikasi dan informasi yang efekti terdir dari 1 Perencanaan komunikasi Komunikasi dengan masyarakat Komunikasi dengan Pasien dan keluarga Upaya atasi nambatan dalam komunikasi dengan pasien dan keluarga pasien Komunikasi dalam organisasi Rekam Medis BAB It TATA LAKSANA A. PERENCANAAN INFORMASI Rumah Sakit Unum Ampana delam melaksanakan Komunikasi melalui beberapa alat yet 4, Telepon. Fungsinya untuk Komunikasi verbal antar masyarekat atau instansi yang terkalt dengan rumah sakitantara dokter konsultan dengan dokterjaga dan antara staf di rumah sakit 2, Rekam medi. Metupakest lat kununikesi tertuis arian protest dann ciakua asta eperawalan pasien dan antar protesi yang terkail. Semua profesi yang melakukan asuhan keperawaten mencatat kegiatannyanya dalam rekam medis sesuai dengan yang ditentukan oleh undang-undang 3. Internet. Menspakan media promasi dan dalam mencari karyauan sesuisi dengan kompatenst yang dibutunkan. 4, Radio Merupakan media promosi dengan masyarakat tentang jenis pelayanan yang tersedia waktu pelayananan serta kompetensi yang memberikan pelayanan, 8. Bunner, Balino dan spanduk B, KOMUNIKASI DENGAN MASYARAKAT 4. Komunikae! dengan menggunakan media a. Spanduk 1) Spanduk himbauan kesehatan yang berkaitan dengan peringatan har-hari besar nasional dan inlemasional, seperti : Peringatan hari kesehatan, hari anak nasional, HIV AIDS sedunia dil 2) Spenduk pelayanan rumah sek 3) Spanduk kegiatan ~ kegiatan social b. Standing Sunner Bunner himbauan kesehatan cc. Balho Balino tentang petayanan rumah sakit 4d. Sign Box dan Neon Box 1) Pelayanan UGD 24 Jam 2) Jadwal Poli Spesials 3) Neon Box Pelayanan Rumah Sakit @. Iklan di Radio mengenai pelayanan rumah sakit. f Drosurdan flayer 41) Brosur tentang pelayanan rumah sakit 2) Flayer Medical Ceck Up (MCU) 3) Flayer Gizi 4) Pencegahan infeksi di Rumah Saki 2, Komunikasi langsung a. Telkshow dokter unum di Radio b. Penyuluhan kesehatan dalam safari keschatan ke desa-desa/perusahaan . Kegiatan Edukasi penyaktt dalam kegiatan senam lansia 4. Seminar kesehatan C. KOMUNIKAS! DENGAN PASIEN DAN KELUARGA 1) Dokter UGD dengan Pasien dan Keluarga ‘a. Setelah dilakukan pemeriksaan [anamnesis,fsik] kemudian dokter menjelaskan diagnose atau perkiraan diagnose pasien, serta pemenksaan penunjang yang akan diakukan. b. Dokter menjelaskan tujuan pemeriksaan,hasil yang diharapkan dari pemeriksaan penunjang tersebut untuk menegakkan diagnose. © Untuk besamya biaya pemerksaan penunjang yang akan dilakukan, pasien atau keluarga di minta ke FO untuk mendapatkan informasi, Apabila keluarga dan pasien setuj, pemeriksaan dapat dikerjakan e. Apabiia keluarga dan pasien tidak setuju maka pemeriksaan tidak dilakukan dan keluarga menandatangani surat penolakan, f. Setelah hasil pemeriksaan penunjang (Radiologiab.EKG,USG] sudah selesai kemudian dokter menjelaskan ke keluarga pasien 2) Informasi Dokter DPJP dengan Pasien dan Keluarga ‘@._DPJP waiib memberikan pendidikan kepada pasien tentang kewajibannya terhadap rumah sakit antara lain 41. Membes informasl yang benar,jelae dan jujur 2. Mengetahui kewalibannya dan tanggung jawab pasien dan keluarga 3, Mengejukan pertanyaan untuk hal yang tidak dimengert 4, Memahami konsekuensi pelayanan 5, Mematulhi instruksi dan menghormati peraturan rumah sakit 6. Memperiihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa b. Memenuhi kewajiban financial yang disepakati Pendidikan tersebut disampaikan secara lisan dan dicatat dalam Lembar Penunjukan DPJP Utama dan Bukti Pelaksanaan Penjelasan DPUP yang dilengkapi tanda tangan pasien, dan DPJP. ©. DPJP wajib membust rencana pelayanan 1. Menuliskkan rencana pelayanan 2) Dokter menuliskan rencana kerja atau petmasalahan medis yang akan ditangani b) Dokter menuiis rencana tindakan yang akan dilaksanakan, dapat beruoa rencana pemeriksaan penunjang, konsul dan lain-tain, ©) Dokter menyususn rencana terap! atau Intervensi guna menangani masala, )_Dokter membubuhkan tanda tangan dan waktu penulisan. 2. Menginformasikan rencana pelayanan kepada pasien/ keluarga ) Dokter sudah menyampaixan pada pasien bahwa pasien diperksa dan iibuat diagnose kerja b) Dokter menyampaikan pada pasien pemeriksaanttindakan apa yang akan dilaksanakan, ©) Dokter menyampaiakan kemungkinan manfaat can resikonya terhadap tindakan 4) Dokter memastikan apakah pasien sudah paham, ©) Dokter mempersilakan kepada pasien untuk menanyakan sesuatu apabila belum jelas. ) Dokter menuliskan pada dokumen rekam medis bahwa telah menginformasikan rencana pelayanan dan membubuhkan paraf 3) Informasi Front Office Dengan Pasien a. Pendanaran Pasien 1. Petugas pendafaran memberikan salam hangat kepada pasien/keluarga pasien yang datang ke bagian pendettaran, 2. Petugas pendaftaran mewawancari pasien stau keluarga pasien terhadap identitas pasien 2. Untuk data nama pasien dilakukan eja huruf oleh pasien/keluarga pasion atau divlang oleh petugas pendaftaran dengan mengeja huruf sehingga tidak terjadi kesalahan nama pasien. 4. Untuk data tanggal lahirumur, petugas mengulang menanyakan kebenaran data dan apabila masih diragukan maka pengecekan langsung ke UGD untuk memastikan kesesuaian antara umur dengan fisik pasien, ». Pendaftaran Pasien Rawat Inap 41, Pasienlkeluarga pasien datang ke bagian pendafteran untuk melakukan pondaftaran rawat nap. 2. Petugas pendafataran memberikan informasi tentang: 8) Hak Dan Kewajiban Pasien b) Identifkesi Pasien ©) Jenis Pelayanan 4) Fasiltas Ruangan/Pelayanan ) Tarif Ruangan 1) Tarif Tindaken 3. Petugas menuliskan terhadap isi penjelasan dari point 2 pada dokumen fekam medis dan apabila hal-hal yang dijelaskan sudah dimengerti dan isetujul oleh pasien/keluarga pasien maka dokumen rekam meds ditandatangani oleh pasien/keluarga pasien dan petugas pendaftaran yang ‘memberikan informasi. Data rekam medis dimasukkan ke lst pasien © Setelah pasien setuju dengan informasi biaya dan tindakan medis, petugas endaftaran menginformasikan ke unt terkat 4d, Jikal Pasion tidak setuju dengan informasi biaya, Petugas Pendaftaran akan menginformasikan kepada Dokier yang merawat dan Dokter skan memberkan solusi apakah akan memberikan keringanan biaya atau disarankan ke rumah sekit pemerintah, Jka terjadi perubahan kreria tindakan dari ruang tindakan akan menginfomasikan kepada keluarga pasien 10 41) Informasi antara perawat dengan pasien dan keluarga 1. Memberi salam pada pasien dan keluarga 2. Menjelaskan kepada pasion dan kcluarga tentang fasillas yang ada di ruang perawatan dan prosedur penggunaannya Menjelaskan tata tertib di Rumah Sakit Menjelaskan hak dan kewajban pasien Memberikan penjelasan dokteripetugas yang merawat Informasi waktu konsultasi Informasi catatan perkembangan konsisi pasien dan rencana asuhan perawatan Informasi tentang persiapan pulang Setiap selesai meiaksanakan orientasi harus tercatat pada checklist dan ditanda tangani oleh kedua belah pinak D. UPAYA ATAS! HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI DENGAN PASIEN DAN KELUARGA PASIEN Upaya -upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam komunikasi: 1 2. Petugas harvs bersikap lembut dan sopan Petugas lebih memaksimaikan volume suaranya khususnya untuk pasien yang ‘mempunyai hambatan fisik dan lansia, Apabila pasien atau keluarga pasien kurang memahami apabila menggunakan bahasa Indonesia maka petugas menyampaikan informasi dengan menggunakan bshasa daerah, ‘Mengoptimalkan panca inderanya (misal: gerakan tangan, gerakan mulut) Untuk pasien tuna wicara biasanya membawa rekan untuk menerjemahkan ucapan yang disampaikan petugas rumah sakit Melakukan upaya ‘a. Mengecek arti atau maksud yang disampaikan Bertanya lebin lanjut kepada pasier/keluarga pasien apakah ia sudah mengerti apa yang dibicarakan. Contoh: Petugas pendaftaran/Perawat bertanya pada pasien “Apakah sudah mengert, Pak?” b. Meminta penjelasan lebih lanjut Petugas lebih aktit berbicara untuk memastikan apakah ada hal lain yang perlu ditanyakan lagi. Contoh: “Apa ada hal lain yang kurang jelas, Bu?” c. Mengecek umpan balik atau hasil Petugas memancing kembali dengan mengajukan pertanyaan mengenai hal atau pesan yang telah disampaikan kepada pasien / keluarga pasien. Contoh. “Tadi ‘obatnya sudah diminum , Pak? 1d. Menguiangi pesan yang disampaikan memperkuat dengan bahasa isyarat. Contoh: “Obatnya diminur 9 kali aches ya" sambil menggerakkan tangan ©. Dokter atau perawat lebih mendekatkan diri dengan berbincang mengenai halal yang menyangkut keluarga, keadaannya saat ini (keluhan tentang penyakitnya). f. Membuat pesan secara singkat, jelas dan tepat u g. Pelugas menyampaikan hanya hal-hal yang berhubungan pasien (atau yang ditanyakan pasien) sehingga lebih efisien dan tidak membuang- buang waktu 7. Hombatan bahaca untuk pasion asing 2) Apabila pasien membawa quide/penterjemah, maka informasi ciberikaniditanyakan melalui guide/penterjemah, b) Apabila pasien tidak membawa penterjemahiguide, petugas memanggil karyawan yang dilain yang mempunyai kemamampuan. ©) Menggunakan penterjemah bagi pasien asing bak menggunakan guide maupun dengan cara meletin karyawan berbahasa inggrs. E, KOMUNIKASI DALAM ORGANISAS! 1. Repat Kepala Rumah Sakit dengan KaBag dan KaRU a. Repat Mingguan 1) Kepala Rumah Sakit mengeluarkan surat edaran rapat mingguan + Haripelaksanaan — Seliap hari senin = Waktu 08,00 wita s/d solosai «© Tempat Ruang Pertemuan rumah sakt 2) Rapat membahas evaluasi kinerja dan koordinasi mingguan, 3) KaBag dan Kau menyampalkan segala permasalahan dan pemecahan yang telah dilaksanakan serta rencana solusi kedepannya, 4) Direktur membuat rekomendasi pemecahannnya. 5), Rapat dilengkapi dengan notulen dan daftar hadi. 2. Rapat Ka.bag/coordinator dengen staf a. Rapat Harian / Moming Report 41) Rapat cipimpin oleh manajemen yang sudah dibuatkan jadwal piket memimpin ‘morning oleh Ka.bag Personalia & Umum, 2) Moming Report dikuti oleh seluruh karyawan shift malam / tuges malam dan beberapa unit yang hanya bertugas shift paai seperti bagian kebun, laundry, dapurigizi, rekam medis dan bagian keuangen. 3) Rapat membahas kinerja harian dan permasalahan selama operasional satu hati, Kecuali pada hari Senin di bahas kinerja harian selama tiga hari (dari hari Jumat s/d Minggu ) 4) Rapat dilengkapi dengan notulen dan daftar hadi. '5), Manajemen melaporkan hasil rapat kepada direktur. 6) Apabila ada permasalahan yang harus segera dibahas solusinya, maka direktur ‘akan malaksanakan rapat isidentil dengan seluruh mansjemen atau manajemen terkait 'b. Repat Kepala Bagian / coordinator dengan staf di masing- masing unt 1) K8.bag / coordinator mengajukan rapat cengan stat per unit Kepaga alrektur rumah sakit untuk disetujui 2) Ke.bag / coordinator mengeluarkan / membuat undangan rapat 2), Pelaksanaan harus dilengkapi dengan daftar hadir dan notulen, ce 4) Ka.bag / coordinator melaporkan hasil rapat kepada direktur. Kabog Coordinator melakukan monitoring terhadap findakianjut has rapat oleh ppoleksana di masing-masing unit ‘Supervise dan ronde keperawatan 1) Kepala bagian atau coordinator keperawatan / kepala ruangan Kelling ke unit- ‘unit menjadi tanggunglawabrya, 2) Menenyekan dan meiihat situasi jalannya pelayanan. 3. Komunikasi Antar Staf a b Pelaksanaan operan antar shift jaga per masing-masing unit ‘Operan dilakukan langsung di unit kerja kecuali untuk perawat rawat inap, operang Jangsung dilakukan ke masing-mesing ruang pesien. ‘Operan meliputi hal-hal yang sudah dikerjakan dan yang akan dilanjutkan oleh shift engganti, tembusan kebijakan/program yang diberikan oleh manajemen di. 4, Komunikasi Antar Pemberi Pelayanan di rumah sakit Dalam memberikan pelayanan di RSU Ampana. Antara pemberi layanan ‘melakukan komunikasi dengan teknik SBAR. SBAR merupakan suatu teknik komunikasi yang dipergunakan dalam melakukan identifkasi terhadap pasien sehingga mampu meningkatkean kemampuan komunikasi antara perawat dengan dokter. Dengan komunikasi SBAR ini maka perawat dapat memberikan laporan mengenai kondisi pasien lebih informatif dan terstruktur. SBAR merupakan kerangka acuan dalam pelaporan kondis! sien yang memerlukan perhatian dan tindakan segera. Teknik SBAR terdiri ates unsur Situasion, Background, Assesment, Recommendation. Pada prinsipnya, SAR merupakan kamunikasi standar yang ingin menjawah, yaits apa yang terjadi, ana yang dinarapkan ‘leh perawat dari dokter yang dlhubungi dan kapan dokter harus mengambiltindakcan 4 (Empat) unsur SBAR 1 2 a. stuaton Menjelaskan kondisi terkini dan kelushan yang terjadi pada pasien. Misalnya penurunan tekanan darah, gangguan rama jantung, sesak natas, ci Background Menggal informasi mengenai latar belakang Kinis yang menyebabkan timbuinya eluahen Kinis, Misalnya : riwayat alergi obat-obstan, hasii pemeriksaan Laboratorium yang sudah diberkan, hasil pemeriksaan penunjang, al Assesment Peniian/pemeriksaan terhadap kondisi pasien terkini sehingga perlu ansipasi agar ond pasion tidek memburuk Recomendation Merupakan usulan sebagai tindak lanjut, ape yang perlu dlakukan untuk mengatasi masaiah pasien saat. Misalnya : menghubungi dolter, mengarahkan pacion untuk melakukan pemeriksaan penunjang, dl. CContoh laporan perawat ke dokter dengan menggunakan SBAR (Haig, KM, dkk., 2008) B | Situation (Sy ‘Sebutkan nama anda dan unt =| Sebutkan identitas pasien dan rnomor kamar pasien Sebutkan masalah pasien tersebut (misainya sesak nafas, nyen dada, dsb) Sebutkan diagnosis dan data Kinis | pasien sesuai kebutunan, Status kardiovaskuler (nye dada, tekanan darah, EKG, sb) + Status respirasi_——_(frekuansi Pematasan, Sp02, analisi gas darah, | sb) Status gastro-intestinal (nyeri perut, ‘muntah, perdarahen. Osb) Neurologis (GCS, pupil, kesadaran, dsb) penunj ‘Assesment (A) ‘Sebutkan problem pasien tersebut * Problem kerdiologi (yok karciogenatik, arimia maligna, dsb) Problem ‘gastro-intestinal (perdarshan massif dan syok) Recommendation (R) a. Antar pelayanan Wink dengan non kiinis Rekomendasi (pin sesuai Kebutuhan) Saya meminta dokter untuk 1. Memindahkan pasien ke ICU ‘Segera datang melihat pasien Mewakikan dokter lain untuk dateng 4. Konsultasi ke dokter lain Pemerksaan atau terapi apa yang | dipertukan 1. Foto rontgen Pemeriksaan analisis gas darah Pemeriksaan EKG Pemberian oksigenasi 2 3 2 3 i 5 | | | | | | | Beta 2 agonis nebulizer | ‘Saluran komunikasi dapat dlakukan melalui moming report . Antar unit pelayanan di ruman sak (IGD ke RVHCU.KI ke HU dan HUU ke RI) Pasien sering berpindah (transfer) pelayanan di rumah sakit. Saatperpindahan ie Pasien maka terjadi juga perpindahan tim pelayanan, Perpindahan pasien dari satu tim pelayanan ke tim pelayanan yang lainharus dikuti oleh perpindahan informasi Kesehatan pasion. Alat Komunikasi pasien antar tim pelayetiat aula veka seus ‘atau ringkasannya . Ringkasan transfer Rekam medis sebagai sarana komunikasi ‘transfer pasien mengandung 1) Alasan masuk rumah sakit 2) Temuan yang signfikan 3) Diagnose yang telah dtegakkan 4) Tindakan yang telah diberikan 5) Obat-obatan yang telah diberikan 6) Konaist pasien saat alpindan Antar shift pember pelayanan Kink (operan pertukaran shift aga) 4d. Antar DPJP dengan OU (Dokter Umum) 1) Pelayanan medis di Rumah Sakit Umum Daersh Ampana dilaksanaksn oleh dokter spesialis dan dokter umum. 2) Jka oleh karena suatu sebab dokter spesialis tidak dapat melakeanakan tugasnya, maka yang bersangkutan wajib melapor kepada atasan dan mendelegasikan tugas-tugas kepada dokter spesialis di lingkungan SMFnya. 3) Apabila di suatu SMF hanya ada satu orang dokter spesials atau jika semua ddokter spesialis disuatu SMF berhalangan hadir(tugas), maka Kepala SMF wali mendelegasikan tugas‘ugas pelayenan Kesehatan kepada dokter uum (asisten), sesuai dengan kompetensinya yang dtentukan oleh dokter spesialis yang bersangkutan. 4) Pada kasus tertentu beik dari rawet jalan maupun rawat inep yang memerlukan pengelolean medis oleh lebih dari satu DPJPibidang SMF lain sesuai dengan ewenangan kinisnya, OPUP utama wajib melalukan konsul dalam hal: 4) Konsul Minta Pendapat Apabila hanya dipertukan untuk memperoleh informasi dan pertimbangan dari SMF lain tanpa mendapat penangenan lanjutan dari SMF tersebut ) Konsul Alin Rawat Dilakukan apabla suatu kasus yang awainya dirawat oleh suatu SMF dan ternyata sudah tidak perlu mendapatkan perawatan dari SMF tersebut, ‘sedangkan lebih tepat dirawet oleh SMF lain ©) Konsul Rawat Bersema Apabila terdapat kasus yang bersifet_komplek dan harus mendapat penanganan lebih dari satu bideng limu/SMF dengan DPJP Utama adalah bidang SMF yang fingkat kegawatannya paling tinggi. 5) Segala bentuk transformasi antar OPJP dtuangkan dalam form konsul yang tersedia dan diletakan delam les pasien 6) Segala perinal keperiuan konsul antar OPP harus dijelaskan kepada pasien mengenai maksud dan tujuannya. Antar DPUP 1) Pelayanan medis di RSUD Ampana dilaksanakan oleh dokter spesialis dan dokter umum, 2) dike oleh kerena suatu sebab dokter spesialis tidak dapat melaksanakan tugasnya, maka yang bersangkutan wajib melapor kepada atasan dan mendelegasikan lugas-luges kepada dokier spesialis dl ingkungan SMFnya. 3) Apabila di suatu SMF hanya eda satu orang dokter spesials atau jka semua dokter spesialis disuatu SMF berhalangan hadir (tugas), maka Kepala SMF wajlb mendelegasikan tugas-tugas pelayenen Kesehatan kepada dokter umum (asisten), sesuai dengan kompetensinya yang ditentukan olen dokter spesialis yang bersangkutan, 4) Pada kasus tertentu balk dari rawat jalan maupun rawat inap yang memeriukan Pengelolaan medis oleh lebih dari satu OPJP/bidang SMF lain sesuei dengan kewenangan kinisnya LPJP Utama wajib melalukan Konsul dalam nat a) Konsul Minta Pendapat Apabiia hanya dipertukan untuk memperoieh informasi dan pertimbangan dari SMF lain tanpa mendapat penanganan lanjutan dari SMF tersebut b) Konsul Alin Rawat Dilokukan apabila suatu kasue yang awalnya dirawa oleh euatyu SMF dan temyata sudah tidak perlu mendapatkan perawatan dan SMF tersebut, ‘sedangkan lebih tepat dirawat oleh SMF iain. 5) Konsul Rawat Bersama Apabilaterdapat kasus yang bersifat komplek dan harus mendapat penanganan lebih dari satu bidang iimu/SMF dengan DPP Utama adalah bidang SMF yang tingkat kegawatannya paling tinggi 6) Segala bentuk transformasi antar DPJP dituangkan dalam form konsul yang tersedia dan ciletakan delam les pasien 7) Segala perihal kepertuen konsul antar DPJP harus dijelaskan kepada pasien mengenai maksud dan tujannya. ‘Antar DPUP dengan perawat 41) Pelayanan medis di Rumah Sakit Umum Ampana diiaksanakan oleh dokter spesialis,dokter umum dan perawat, 2) Perewat UGD, Politik dan Ruangan wajib meleksanakan instruksi dari OPJP dalam pemberian pelayanan medis pasien yang dius form perkembangan penyakit pasien 3) Segela tindakan yang dilakukan oleh perawat atas instruksi DPUP harus tercatat dalam form tindekan Keperawatan dan apabila terjadi sesuatu pada pasien setelah diberikan tindakan segera dan perawat harus wali metaporkan ke DPJP yang merawat [Antar dokterjaga dan antar perawat jaga (shit jag) 41) Diinformasikan jumiah pasien 2) Permasalahan yang ada 9), Keadaan pasten-pasien yang bermssalah Antar shift FO. shift Kasit 4) Sift sebelumnya menjelaskan keadaan secara umum 2) Menjelaskan permasalahan selama jaga 3) Instruksi yang terbaru dari atasannya 16 F, REKAM MEDIS 1 Isirekam medis RRingkacon mesuk dan keluer ‘Surat dokumen pengantar Lembar anamnesa dan pemerksaan Lembar instruksi Lombar konsutasi Graf suhu, nadi dan pernafasan Catatan perawat / idan Hasi iaboratorium Lembaran penunjang lainnya J. Resume /laporan kematian . Laporan pengkajian keperawatan ‘Yang dapat mengakses RM ‘. Dokter Umum, Dokter Spesiais, Dokter Gigi, dan Dokter Gigi Spesiais yg metayeni pasien . Dekter Tamu yang merawat pasion di RS. & Residen yang sedang melaksanakan kepaniteraan Kink 4. Tenaga Para Medis Perawatan & Tenaga Para Medis Non Perawatan yang langsung terihat didslamnya,seperi : Perawat, Perewat Gigi, Bidan, Petugas Laboratorium, Kink Gizi, Anestesi, Penata Rontgen, dl ‘@. Dokier dari luar negeri yang sedang melakukan alih teknologi kedokteran berupa tindakan / Konsutasi kepada pasien yg membuat rekam medis adalan dokter yg dltunjuk oleh Direktur RS. Ketentuan pengisian RM ‘8. Setiap tindakan konsultasi yang dilakukan terhadap pasien selambat- larbatnya 1 X 24 jam harus dtulis dalam lembaran rekam medis. b. Semua pencatatan harus dtanda tangani oleh dokter / tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan wewenangnya seta menuis nama den tanggal pengisian ¢. Pencatatan yang dibuat oleh mahasiswa kedokteran dan mahasiswalainnya ditanda tangani dan menjadi tanggung jawab dokter yang merawatldokter pembimbingnya 4. Dokter yang merawat dapat memperbaiki Kesalchan penulsan dan melakukannya seat itu juga dengan dibubuhi paraf pada berkas yang diperbak . Dilarang menghapus catatan berkas rekam medis dengan “ip X atau dengan yang lainnya’ Kode diagnosis dan tindakan Keding penyakit sesuai dengan ICD-10 Pembedahan /tindakan (ICD-8) Koding obat — obatan Laboratorio Radiologi Dokter ( pemberi pelayanan ) Alat ~ lat Kerahasiaan Rekam Medis zere ae ge ” ‘Secara umum telah disadari bahwa informasi yang didapat dari RM bersitat rahasia, ha ini menjetaskan hubungan yang khusus antara pasien dan dokter yang wai dilindungi dari kebocoran sesuai dengan kode et kedokleran van perundang-undangan yang beriaku. Permintaan informasi mengenai data medis tertentu seorang pasien oleh plhak ketiga, dapat diberikan kepada a. Asuransi b. Perusahaan yang pegawainya mendapat tunjangan perwatan kesehatan. © Riset dokter 4. Pengadiian. Informasi yang bersumber dari RM dibagi dua kategori 1. Informasi yang mengandung rilal-nilal Keranasiaan yatu : Laporan atau catatan yang terdepat dalam berkas rekam medis sebagai hasil emenksaan, pengobatan, observasi, atau wawancara dengan pasien. Informasi ini tidak boleh disebarluaskan kepada pihak-pihak yang tidak berwenang, karena menyangkut individu langsung si pasien pembertahuan keadaan saki/penyakit asin kepada keluarganya hanya boleh dilakukan oleh dokter yang merawat, pihak lain tidak mempunyai hak sama sekali 2. Informasitidek mengandung nilai kerehasiaan yaitu JJenis informasi yang dimeksud adeiah perinal identites (nama, alamat dan lainain). ‘Walaupun begtu petugas tenaga bantuan, perawat, petugas rekam medis maupun petugas rumeh saikt lainnya harus berhali-hati bahwe ada kalanya identitas pasien dianggap pertu disembunykan dari pembertaan untuk keperluan security, misainya ‘untuk ketenangan pasien, pasien dalam tanggungan pihak berwaiib dan lain-ain. ‘Sumber Hukum Kerahasiaan Informasi Rekem medis ‘Sumber hukum sebagai acuan di dalam masaian Kerahasiaan informasi sesuai dengan Peraturan Pemerintah, PP No.t0 Tahun 1996 mengenai :" Wajib Simpen Rahasia Kedokteran’. Dengan adanya Peraturan Pemerintah tu siapapun yang berkerja di rurnah skit, khususnya bagi yang berhubungan dengan data rekam medis waiib memperhatikan ketentuan tersebut a, Pasal |: Yang dimaksud rahasia kedokieran adalah segala sesuatu yang diketahui ‘oleh orang-orang tersebut dalam pasal 3 pada waktu atau selama melakukan pekerjzannya dalam lapangan kedokteran b. Pasal 3: Yang waiib menyimpan rahasia yang dimksud dalam pasal | ialah 1, Tenaga keseatan menurut pasal 2 undang-undang tenaga kesehatan ( Lembaran Negara th, 1963 No.7) 2, Mahasiswa Kedokteran, murid yang bertugas dalam lapangan pemerksaan, pengabstan dan J atau perawatan & orang lain yang ditetankan oleh Menteri Kesehatan ¢. Dalam peraturan Mentri Kesehatan RI No.749a/Men Kes/Xil/1989, secara tegas yjetaskan pada bab Ill pasal Il, bahwa : Rekam medis merupakan berkas yang walib dijega kerahasiaannya. 4. Sedang bb Il pasal 12 dijelaskan 1. Pemeparan isi rekem medis hanya boleh dilakukan oleh dokter yang merawat pasien dengan izin ertulis pasien. 8 2. Pimpinan sarana pelayanen kesehatan dapat memaparkan isi rekam medis tanpet seizin pasien berdasarkan peraturar-peraturan _perundang-undangan. Berdasarkan peraturan-peraturan yang tersebut diaias, meka setiap petugas yang dalam pekerjaannya berurusan dengan pasien atau yang mengetahui keadaan pasien, yang telah mengucapkan sumpah jabatan ataupun tidak, wajb ‘menjunjung tinggi rahasia mengenai keadaan pasien. + Dengan demikian yang wajib menyimpan rahasis kedokteran adalah : Mahasiswa Kedokteran Kedokteran gigi Ani Farmasi ‘Ani laboratontum Aniisinar Bidan Para pegawai Murid paramedis i. Dokter yang merawat 6. Sistem Penyimpanan Berkas Rekem Medis ‘8. Sistem Penyimpanan Rekam Medis Sistem penyimpanan berkas rekam medis di Rumah Sakit Umum Ampana secara ‘Sentraisasi Lokasi Sistem, Sentralisasi lokasi dterapkan pada bagian pelayanan 41), Rawat Jalan 2) Rawat nap 3) 16D 4) Kitik Gigi 5) KINKB b. Ruang Penyimpanan Ruang penyimpanen berkas RM akif terletak pada ruang RM, dan Ruang penyimpanan berkas RIM in akif teretak pada gudang RM ¢. Penyimpanan Rekam Medis Akt Yang dimaksud RM aktif adalsh dokumen rekam medis yang jangka waktu / umumya tidak lebih dari § tahun sejek tanggal pemerksaan terakhir bagi pasien ‘awal jalan atau pada tanggal terakhir pasien masuk rumah sakit untuk dirawat inap, 4. Penyimpanan Rekam Medis In Akt Yang dimaksud rekam medis in aktif adalah dokumen rekam medis yang disimpan dalam jangka waktu setelah 5 tahun disimpan sebagai dokumen rekakm medis aki kemudian dicabut untuk disimpan selama 2 tahun untuk pasien rawat jalan dan 5 tehun untuk pasien rawat ina, 7. Peminjaman Rekam Medis ‘a. Peminjaman Rekam Medis untuk kepertuan riset dan pendidikan dilaksanakan di raany RM dengan peresaren tetuts 1) Dasar 8) PERMENKES RI No. 794a / Menkes / Per / Xi / 1989. Petunjuk teknis ppengolahan Rekam Medis. b) SK Dirjen Yanmed No.7 Yanmed / RSUM Dik / YMU/1/ 1991 29 2) Tata cara peminjaman rekam medis untuk keperiuan riset dan pendidikan 1a) Membuat Permohonan secara tertuls yang ditanda tengani oleh Kepala SMF 1 Kepela Bagian kopada Kepala Rumah Sakit Umum Ampana b) Kepala Rumah Sakit Umum Ampana mendisposisi kepada Kepaia Unusan Rekam Medis, ©) Kepala urusan Rekam Medis mendisposisi kepada petugas files untuk rmencarikan berkas - berkas rekam medis sesuei dengan permintaan 4) Berkas rekam medis yang diinginkan dan sudah tersedia dapat dipergunakan ddan berkas yang telah diambil deri tempat penyimpanan diberi tracef untuk reference dan mempermudah pengambilan, 9) Peminjaman harus menggunakan betkas rekam meds uidalann angen ‘yang tersedia dan tidak dizinkan membawa keluar berkas rekam medis, b. Peminjaman berkas rekam medis Untuk menyuguhkan informasi sebagai bukti keperiuan pengacilan, dengan cara 1) Atas permintaan pengadilan, dengan surat Kuasa Khusus tertuis dari direktur Rumah Sakit Umum Ampane, salinan berkas rekam medis dapat diberikan 2) Apabila berkas rekam medis yang asii yang diminta, maka berkas rekam medi harus difoto copy terlebih dahulu 3) Pinak pengadiian yang meminjam harus membuatkan tanda terima peminieman berkas rekam medis tersebut 4) Tanda terima beserta foto copy berkas rekam medis disimpan di folder sampai berkas rekam medis yang asi dikembalikan & Peminjaman berkas rekam medis Individual Pasien Rawat Inap. Dengan pemesanan secara tertilis 41) Dasar 8) PERMENKES RI No.794a/Menkes/ Per! Xil/ 1989 b) Petunjuk teknis Pengetolgan Kekam Medis ©) SK Dir Jen. Yan Med.No.78/¥an.Med/RS.UM Dik)YMUIV91 2) Tata laksana 8) Dokter yang merawat pasien atau perawat membuat surt permotonan tertulis dan ditanda tangani pada lembar/ bon pinjam yang telah disediakan i ruangan masing-masing. ) Surat permohonan dibuat rangkap dua dan cisampaikan ke bagian rekam rmedis, ) Setelah diagendakan oleh urusan pengadministrasian rekam medis, kepala tuusan rekam medis mendisposisixan ke petugas files. untuk melayani peminjaman berkas rekam medis. 4) Dalam waktu paling lama 7 hert berkas rekam medis yang di pinjam harus sudan cikembalkan ke baglan rekam = medis dengan dicatat pangembaliannya di buts kendali sebagai bulti pengembslian dan cibubuhi tanda tangan oleh petugas rekam medis yang menerima, 8. Petunjuk Keluar Petunjuk keluar/ tracer adalah suatu alat penting untuk mengganti berkas rekam medis yang cikeluarkan dari rak penyimpanan. Pada tracer memust informasi tentang Nomor rekam medis Nama pasien Tanggal cikeluarcan Peminjam Tanda tengan peminiam Cara ini harus dipatuhi dan dieksanakan oleh setiap petugas cekam medis dalam fangka membina ketelitian kerja, serta disiplin dalam rangka memudahkan pengawasan terhadap berkas rekam medis yang keluar dari penyimpanan. Pemusnahan RM 8. Membentuk tim pemusnah berkas dengan surat Keputusan dari Kepala Rumah Umum Ampane. dengan beranggotakan sekurang: kurangnya 7 orang yang teri ari 1) Petugas Rekam Medis 2) Dokter 3) Komite Medik 4), Unit Pelayanan Lain (Keperawatan), b. Tim pemusnahan berkas RM membuat surat berita acara kepada Direktur RS dan Dirden YanMed Depkes RI . Berita acara pelaksanaan pemusnahan dikirim kepada Kepala Rumah Sakit Umum ‘Ampana dan DirJen YanMed DepKes RI d. Berkas RM yang non aktif selama § tahun diseleksi menjadi 2 kelompok seperti berkas RM umum dan berkas RM dengan diagnosa kanker & psikiatr ©. Berkas RM yang akan dimusnahkan dipiiah kembali untuk disimpan pada rak enyimpanan RM non aktif. seperti : Ringkasan masuk & keluar, Informed consent, Resume medis, Laporan operasitindakan medik, Catatan anastesi, Identitas bayi baru lahir, Surat keterangan kematian. 1 Petugas menulis nomor RM, nama pasien, diagnosa aknir, tahun terakhir dllayanl pada bukulformuli khusus pencatatan berkas yang akan dihapus. 9. Petugas melakukan penghapusan dengan cara menghancurkan berkas pada mesin penghancur kertas, h. Tim perusnahan membuat berita acara penghapusan berkas RM rangkap 5 (lim: setelah ditanda tangani oleh semua anggota diserahkan ke unit rekam medis. Kemudian berita acara tersebut akan diserahkan kepada Direktur rumah sakit, Dirden YanMed DepKes RI, Panitia RM, Komite RM, dan arsip. i. Formulir penghapusan berkas RM harus diisi menurut kebutuan informasi a BABIV DOKUMENTASI Pencatatan/Dokumentasi 4, Setiap petugas yang molakukan prosedur komunikasi wali melakukan pencatatan d) formulrcatatan terintogras 2, Setiap petugas yang melakukan Komunikasi Laporan kris memberikan cap/stempel ‘TBak di catatan perkembangan pasien terintograsi [CPPT. Untuk insalasiaboratoriam walib mencatat di buku pelaporan hasil niki Untuk potiink mencatat di lembar rekam medis pasion poikiink. Polapor meneatat tanggel dan jam laporan dan di tandetangani Dalam waktu 1%26 jam terlapor wajb menandatangani stempel TBak BABIV DOKUMENTAS! Pencatatan/Dokumentasi 1 Setiap petuges yang melakukan prosedur Komurikasi wajib melakukan pencatatan di formuir catatan terintograsi Setiap petugas yang melakukan Komunikasi Laporan kits memberikan cap/stempol Bak di catatan perkembangan pasientetintegrasi CPPT. Untuk inetalsi radiologi dan laboratorium wajib mencatat di buku pelaporan has nila kati, Untuk polkinik mencatat di lember rekam media pasien poliklinik Pelapor mencatat tanggal dan jam laporan dan di tandatangani Dalam waktu 124 jam terlapor wajb menandatangani stompel TBak SS | KOMUNIKASTEFEK iF ANTAR PETUGAS SAAT TIMBANG TERIMA | PASIEN ANTAR RUANGAN Nomer Dokumen © No Raver Halaman RSUD AMPANA, 14/988/2.61V/2017 ‘STANDAR PROSEDUR ——TANGGAL TERBIT OPERASIONAL, 17 Mei 2017 | |e ssbtigs 20602 1001 PENGERTIAN | Komunikasi efeitif adalah proses penyampaian suatu pemyataan alau informasi melalui pertukaran pikiran, pesan oleh seseorang kepada ‘orang lain, melalui pembicaraan, visual, tulisan atau perilaku, yang di Takukan oleh dan antar petugas saat timbang terimanranster pasien antar ruangan . jainya Keselamatan pasien Karena membantu komunika: individu untuk mendapatkan pengertian yang sama sehingga mancapal tujuan yang sama. KEBWAKAN SK Direktur tentang Kebjakan Pelayanan Berokus Sasaran Keselamatan Pasion di RSUD Ampana Nomor : 188.4512/V/2017/RSUD | PROSEDUR 1, Petugas mengucapkan salam 2. Petugas menimbang terimakan / mengoperkan kondisi pasien saat Ini, hal-hal yang perlu timbang torimakanidioperkan: Nama pasien ‘Tanggal iahi/umur pasien Diagnose medis dan keperawatan Kondisi pasion seat ini Pemeriksaan, tindakan dan terapi yang sudah di fakukan dan berikan 9. Termasuk hasil nila kris (laboratradioiogi) hh. Rencana tindak lanjut, bila ada i. Hak hal lin sesuai yang tercantum dalam formulir Transfer Antat Ruangan di kolom SBAR dan formulir Catatan Porindahan | Pasien kedandari Ruang Tindakan di status rekam medi. KOMUNIKASI EFEKTIF ANTAR PETUGAS SAAT TIMBANG TERIMA PASIEN ANTAR RUANGAN Nomer Dokuman = No Revel Falaman RSUD AMPANA 14/988/2.6/V/2017 ° 22 PROSEDUR | 3. Petugas setelah mendapalkan pesan, melakukah pengulangan vucapan (read back) dari pemberi pesan, apabila ada yang peru di konfirmasi Pemberi pesan memberikan konfirmasi “ya benar’ setelah penerima pesan mengulang| ucapan yang belum di mengert 4, Petugas yang menimbang terimakanimengoperkan mencatat dan ‘Tandan tangan dikuti yang dioper membubuhkan tanda tangan di formulir Transfer Antar Ruangan atau Catatan Pemindahan Pasion | kedandari Ruang Tindakan i status rekam medi. 5, Petugae mengucapkan salam apabila laporan sudah sclessi di | 2. IGD/ PONEK 3, Poliklinik KOMUNIKASI EFEKTIF ANTAR PETUGAS SAAT TIMBANG TERIMA PASIEN ANTAR SHIFT JAGA Nomor Dokumen No Revisi Halaman | RSUD AMPANA 14/969/2.7/V/2017 12 | an Tanggal Terbit Ampana 17 Mei 2017 Q TI 19841125 200902 1 001 ‘Memberikan kemudahan dalam memahami pesan yang dibarikan, | KEBIJAKAN Komunikasi efektif adalah proses penyampaian informasi dari seseorang kepada orang lain secara akurat sehingga orang tersebut depat mengerti | SK Direktur tentang Kebiakan Sasaran Kesslamatan Pasion ai Ri Ampana Nomor : 188.4/512/V/2017/RSUD | 7. Pelugas mengueapkan salam 2. Petugas menimbang terimakan / mengoperkan kondisi pasien saat ini, hal-hal yang perlu timbang tei makanidioperkan: a. Nama pasien b. Tanggal lahir/umur pasien . Diagnose medis dan keperawatan 4 f Kondisi pasien saat ini Riwayat penyakinya Pemeriksaan, tindakan dan terapi yang sudab di lakukan dan d) berkan 9. Termasuk hasilniliai kris (laborat/radiologi) h. Rencana tindak lanjut, bla ada, 3. Petugas setelah mendapetkan pesan, melakukan pengulangan | ‘ucapan (read back) dari pemberi pesan, apablla ada yang pertu di kontirmast 4. Pemberi pesan memberikan konfirmasi “ya benar" setelah enerima pesan mengulangi ucapan yang belum di mengert 5. Petugas mencatat /mendokumentasikanserahterimapasien di buku Japoranjaga / bukutimbang terima, I KOMUNIKASI EFEKTIF ANTAR PETUGAS SAAT TIMBANG TERIMA RSUD AMPANA, PASIEN ANTAR SHIFT JACA, Nomor Dokumen » NoRevis) | Halaman 14/969/2.7/V12017 0 22 6. Petugas yang menimbangterimakan’mengoperkan dan yang dioper | membubuhkan tanda tangan. 7. Petugas mengucapkan salam apabila laporan sudah selesal di lakukan, B [UNIT TERKAIT lstalasirawat nap 2. IGD/PONEK = KOMUNIKASI EFEKTIF ANTAR PETUGAS KESEHATAN 2. Mengurangi kesalahan dan menghasikan peningkatan keselamatan pasion, | 3. Meningkatkan mutu pelayanan medis | KEBUAKAN SK Direktur RSUD Ampana Nomor 188,4/483.8/V/2017/RSUD Kebijakan pelaksanaan Komunikasi Efekif Tentang | \VIALISAN ITELEPON RSUD AMPANA No. Dokumen Halaman : 141963/2.1/V/2017 112 sravoan | Tangarteoe a PROSEDUR OPERASIONAL 17 Mei 2017 - 802 1.001 [PENGERTIAN | Komunikasi efektif melalui lisan atau telépamiyang diakukan oleh Perawat ‘atau dokter jaga bangsal dan IGD untuk melaporkan segala bentuk keluhan, keadaan dan permasalahan pasien kepada dokier DPUP yang merawat secara tepat waktu, lengkap, akurat, elas dan dipahami oleh kedua belah | pihak. TUJUAN, 1. Untuk menjaiin kerjasama antar dokter & perawal. PROSEDUR Sebelum melakukan komunikasi efektif_perawat melakukan tahap preinteraksi sebagai beritut + Cap veritkasi + Bolpoint © Telepon 1. Persiapan’ ‘+ PorawatiDokter Jaga menyiapkan berkas rekam medic pasien yang akan diinformasixan + Perawavokter Jaga monyapkan deta masalahvkonisipasien yang | akan dilaporkan, ‘+ Porawat/Dokter Jaga mengidentiikasi identitas dokter tujuan (nama dan nomer telepon doktor penanggung jawab pasien). 2. Pelaksanaan ‘+ Porawat/Dokter Jaga melaporkan masalah/kondisi pasion secara langsung via lisan maupun melalui telepon, * Apabila laporan dliiakukan melalui telepon, Perawat/Dokter Jaga menyebutkan nama dirinya, tempat tugas dan Jaga menyebutkan nama dirinya, tempat tuges dan mengklarifkasi nama dokter Penanggung jawab pasien yang dituj, > Perawat/Dokter Jaga menyampaikan tujuan melaporkan pasien ‘+ Perawat/Dokter Jaga menyebutkan identitas pasien (Nama Pasien, | | } "Nomer Kamar /bed pasien dan data lain sesuai kebutuhan) ve-coummn: | sane: | ane v0 aura | PROSEDUR + PerawatiDokter Jaga melakukan Komunikasimelaporkan dengan metode SBAR sebagai Berkut 3. Situation (S) :PerawaDokter Jaga menyebutkan situasi yang dialami pasien terkini, misainya, Vital Sign, Kesadaran di ». Background (B) :PerawatDokter Jaga menyebutkan later belakang yang mendasari situasi, misainya diagnose medi, tindakan pelayanan yang baru saja diakukan dl. ‘© Assesment (A) :PerawatDokter Jaga menyebutkan dugaan adanya masalah keperawatan atau maselah medis pada pasion tersebut @. Recommendation (R) :PerawalDokter Jaga _menanyakan’ engusiikan/ mendiskusikan pemetikoaen atau tindakar yang perl dilakukan, PerawavDokterJege menulisken hasil konsultasi dalam catatan ‘medis bagian instruksi doktor dan’ membubuhkan cap verifikasi isamping tusan, Penulsan hasil Konsutasi tidak boleh disingkat dan harus duis ‘secara lengkap dan jelas, | ‘Apabila komunikasi diakukan per telpon . Perawal/Doktor Jaga menyimak informasi dengan seksama dan Selanjutrya mencatat pada berkas rekam medis program terapilrencana tindakan yang akan dlakukan b. Perawat/Dokter Jaga melakukan —Klarfikasi program | toraplrencana tindakan dengan membacakan ulang apa yang | telah tls, husus untuk obat yang termassuk dalam daftar obat | | LASAINORUM dan Higit Alert dliakukan dengan membaca per hhurut (spoting), ‘¢. Perawal/Dokier Jaga mencantumkan tanggal, jam, tanda tangan dan nama terana pada program terapi dan rancana tindakan tersebut. 4d. Perawat/Dokter Jaga membubuhkan tanda centang pada kolom “read back’, Jika kolom read back belum dicentang maka Perawat lain yang membaca mengkonfrmasi ulang hasil konsultasi kepada dokter yang bersangkutan, Doktor segera menanda tangani program teraplrencana tindakan ‘yang ditulis oleh perawatidokter jaga tersebut dalam waktutx 24 jam (Verifikasi), UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat Darurat 2. Instalasi Rawat Jalan/Rawat Inap 3. Instalasi Fatmasi 4. Instalasi laboratorlum ee

Anda mungkin juga menyukai