Anda di halaman 1dari 11

PENGELOLAAN KEUANGAN

BLU
Kelompok 1
Enjang Mutaqin
170110170010

Syntia Meida N
170110170023

Sindi B N Panjaitan
170110170032

M Haasyir Almaahi
170110170045

Florencia Siahaan
170110170068

Rizka Nabila
170110170102

Wahyuni sari Nasution


170110170109
Dasar Hukum
PP No 74 Tahun 2012 perubahan atas PP No 23 tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan BLU

Pengertian Badan Layanan Umum (BLU)


BLU Adalah instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk memberikan
Badan Layanan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual
Umum
tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya
didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.

Tujuan
Untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memberikan fleksibilitas
dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip ekonomi dan produktivitas, dan
penerapan praktek bisnis yang sehat
Pola Pengelolaan Keuangan BLU
Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK BLU) adalah pola pengelolaan keuangan
yang memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menetapkan praktek-praktek bisnis yang sehat
untuk meningkatkan pelayanan.
PPK BLU Mencakup :

Akuntansi,
Pelaporan, dan Surplus dan
Pendapatan dan Pertanggungjawa Defisit
belanja ban Keuangan

1 2 3 4 5 6

Perencanaan
Pengelolaan Akuntabilitas
dan
kas Kinerja
penganggaran
Portfolio Presentation
1. Perencanaan dan penganggaran
2. Pendapatan dan Belanja

Bersumber dari APBN/APBD 01

Hibah tidak terikat yang 02


diperoleh dari masyarakat

Hasil kerjasama BLU 03


dengan pihak lain

Belanja BLU sesuai dengan struktur biaya


yang dituangkan dalam RBA definitif dan
04
selenggarakan secara fleksibel
3. Pengelolaan 4. Akuntansi, Pelaporan, 5. Akuntabilitas
Kinerja
Kas dan Pertanggungjawaban
Keuangan
Merencanakan penerimaan dan • Bertanggung jawab
pengeluaran Diakuntansikan dan dokumen terhadap kinerja
pendukungnya dikelola secara operasional
Melakukan pemungutan tertib • Mengikhtisarkan dan
pendapatan atau tagihan; Sesuai dengan Standar Akuntansi melaporkan kinerja
Keuangan operasional BLU secara
Menyimpan kas dan mengelola terintegrasi dengan
rekening bank laporan realisasi anggaran, neraca, laporan keuangan
arus kas, dan catatan atas laporan
Melakukan pembayaran keuangan, disertai laporan
mengenai kinerja 6.Surplus dan Defisit
Mendapatkan sumber dana untuk
Disampaikan secara berkala  Surplus anggaran
menutup defisit jangka pendek
kepada pimpinan lembaga BLU dimaksud adalah
Memanfaatkan surplus kas selisih lebih
jangka pendek untuk  Defisit anggaran
memperoleh pendapatan BLU dimaksud
tambahan. adalah selisih
kurang
Analisis PPK BLU RSUP Fatmawati
• RSUP Fatmawati menerapkan PPK BLU
• RSUP Fatmawati membuat Renstra dan kemudian dituangkan
dalam RBA

• Pendapatan dan Belanja


Pendapatan RSUP Fatmawati terbagi atas :
1) Pendapatan Operasional
a. Pendapatan Operasional diperoleh atas .
b. Penghasilan Operasional Rawat Jalan
c. Penghasilan Operasional Rawat Inap
d. Penghasilan Operasional Sarana Penunjang
e. Penghasilan Fungsional Lainnya

2) Sumbangan Tidak Terikat

3) Pendapatan Non Operasional


•Akuntansi, Pelaporan, dan Pertanggungjawaban Keuangan

Dasar Hukum :
Pedoman Akuntansi Rumah Sakit berdasarkan surat keputusan
Menteri Keuangan RI nomor 156/Menkes/SK/I/2003 tentang
Pedoman Akuntansi Rumah Sakit

Surat Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Medik nomor


HK.00.06.1.3.2491 tentang Bagan Perkiraan Standar dan Ilustrasi
Penerapan Pedoman Akuntansi Rumah Sakit.

Laporan Keuangan RSUP Fatmawati :


Neraca,
Laporan Aktivitas,
Laporan Arus Kas,
Catatan atas Laporan Keuangan, serta
Laporan Kinerja.
Pertanggungjawaban :

Laporan Keuangan RSUP Fatmawati diaudit oleh auditor eksternal yaitu


Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Pengawasan dan pembinaan oleh Direktorat Jenderal Pelayanan Medik


Departemen Kesehatan.

Laporan keuangan RSUP Fatmawati diserahkan kepada Direktorat Jenderal


Pelayanan Medik Departemen Kesehatan untuk dikonsolidasikan dengan
laporan realisasi anggaran Depkes, karena merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari laporan keuangan Depkes sebagai pertanggungjawaban
pelaksanaan APBN.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai