Perguruan Tinggi / Lembaga MIKM FKM Universitas Diponegoro/ Ketua IAKMI JATENG
Pendidikan : Dokter Umum FK UNDIP 1993 ; S2 di UNDIP MM (1998), M.Kes (2012) dan S3
UNNES (2011)
HP dan Email : 08122844066, email : spjati@gmail.com
1 2 3 4 5
Perkembangan pandemi Covid- Adanya varian baru virus Covid- Untuk mendukung kebijakan Pengendalian kenaikan kasus Adanya lonjakan kasus COVID di
19 yang terjadi di dunia akhir- 19 yang lebih cepat menular kebijakan pengaturan Covid-19 guna persiapan Indonesia
akhir ini, di mana beberapa perjalanan orang/WNA ke vaksinasi COVID
negara telah melakukan Indonesia, dengan melarang
pengetatan mobilitas sementara masuknya WNA
masyarakat. untuk menjaga keseimbangan
antara sisi ekonomi dan aspek
kesehatan
Second Wave Bencana Kesehatan Masyarakat
Tindak Lanjut
Indonesia jika tidak segera mengambil Tindakan maka 1. Injak rem yang lebih dalam, karena saat ini fasilitas pelayanan
: kesehatan dan tenaga kesehatan sudah "burn out" (kewalahan).
1. Korban semakin banyak tidak sebanding dengan 2. Evidence base sudah nyata, bahwa saatnya kita harus kembali ke
ekonomi strategi awal (trisula) >> prioritas utama :
2. Lumpuhnya fasilitas pelayanan kesehatan >>>kesehatan,
3. Dilematis dengan program vaksinasi >>>jaring pengaman sosial,
>>>ekonomi
Pemberlakuan Pembatasan
Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk sektor esensial yang berkaitan dengan kebutuhan pokok masyarakat dapat beroperasi 100 persen dengan
pengaturan jam operasional, kapasitas, dan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat
Berdasarkan Intruksi Menteri Dalam Negeri tanggal 06
Januari 2021, disebutkan dalam diktum kedua instruksi,
pembatasan tersebut terdiri dari: melakukan pengaturan pemberlakuan pembatasan
kegiatan restoran (makan/minum di tempat sebesar 25 persen) dan untuk layanan makanan melalui pesan
antar/bawa pulang tetap diizinkan sesuai dengan jam operasional restoran; dan
pembatasan jam operasional untuk pusat perbelanjaan/mal sampai dengan pukul 19.00 WIB.
mengizinkan kegiatan konstruksi beroperasi 100 persen dengan syarat penerapan protokol kesehatan yang lebih
ketat.
mengizinkan tempat ibadah untuk dilaksanakan dengan pengaturan pembatasan kapasitas sebesar 50 persen dengan
protokol kesehatan secara lebih ketat.
IAKMI PENGCAB PATI, 23 JANUARI 2021_SUTOPO PATRIA JATI 10
IAKMI PENGCAB PATI, 23 JANUARI 2021_SUTOPO PATRIA JATI 11
IAKMI PENGCAB PATI, 23 JANUARI 2021_SUTOPO PATRIA JATI 12
Kriteria dalam menilai transmisi Covid-19 : Sistem Kesehatan
Kriteria sistem kesehatan
1 Seluruh pasien Covid-19 dapat dirawat menurut standar Ini mengindikasikan bahwa sistem kesehatan kembali pada keadaan di mana
nasional seluruh syarat (karyawan, tempat tidur, obat-obatan, peralatan kesehatan,
2 Seluruh pasien lain dengan kondisi non-Covid-19 yang parah, dll) ada untuk menyediakan standar yang sama seperti sebelum krisis
dapat dirawat menurut standar nasional
4 Sistem kesehatan dapat menyerap atau berkembang untuk Hal ni menunjukkan bahwa sistem tersebut akan berkelanjutan bahkan jika
mengatasi setidaknya 20% peningkatan beban kasus Covid-19 harus menyerap lonjakan kasus dari melonggarnya kesehatan di masyarakat
dan tindakan sosial. Dalam hal ini termasuk karyawan, peralatan kesehatan,
tempat tidur yang memadai, dll
5 Seorang IPC terfokus (Infection, Prevention, Control) tersedia Menunjukkan kapasitas yang kuat dalam koordinasi, supervisi, dan pelatihan
di seluruh fasilitas kesehatan (1 IPC terfokus yang telah full- pada kegiatan IPC, termasuk pada pelayanan kesehatan primer (Puskesmas)
time terlatih) dan pada level daerah
6 Seluruh fasilitas kesehatan telah melakukan screening Covid- Hal ini untuk memastikan bahwa seluruh pasien yng datang ke pelayanan
19 kesehatan di-cek terhadap Covid-19 untuk mencegah infeksi menular
7 Seluruh fasilitas kesehatan memiliki mekanisme untuk Sistem kesehatan memiliki kapasitas yang cukup untuk mengisolasi seluruh
mengisolasi orang yang dicurigai terjangkit Covid-19 (ODP) pasien dengan Covid-19
Prespektif Kesehatan Masyarakat terhadap PPKM
Perubahan perilaku masyarakat untuk hidup bersih dan sehat di masa pandemi COVID-
19 dengan patuh dan taat menjalankan protokol kesehatan (3M) (menggunakan masker
yang baik dan benar, mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, menjaga jarak
dan menghindari kerumunan yang berpotensi menimbulkan penularan)
.
“Indikator Penanggulangan Pandemi”
• Setiap daerah harus memiliki mekanisme surveilans yang berkualitas dan didukung
dengan kapasitas dan mekanisme laboratorium yang memadai.
2
SKENARIO MENGGERAKKAN
MESIN BIROKRASI
SKENARIO MENGGERAKKAN
MESIN SOSIAL
Merubah perilaku masyarakat: Memperkuat Lab Pemeriksa Covid-19: Memperkuat Preventif & Promotif fasyankes
• Kampanye masif 3 M • Regionalisasi Lab Jejaring Covid-19 primer
• Kemampuan mengenali Covid-19
• Operasi yustisi rutin & insidental • Pemenuhan VTM dan Reagen kits • Awarenss
• Sanksi tegas bagi yg tidak kooperatif • Pelatihan & insentif SDM • Triage dan mitigasi
• Kerja dari rumah • Sistem report & record yg akuntabel • Tracing (survailans) termasuk yg isolasi mandiri
• Risk communication utk mengurangi Penguatan Surveilans (Realtime) Memperkuat peran serta masyarakat :
stigma dll • Skrining di Pintu Masuk (Port de • Fasilitas isolasi oleh masyarakat
• Pemberdayaan masyarakat (modalitas cuci
PSBB & Rekayasa Lingkungan entry)
tangan, gotong royong, jejaring sosial)
• Tutup sekolah & ponpes • Penguatan 3 T (Test, Tracing, • Menjamin kecukupan suplai kebutuhan pokok
• Tutup pabrik & kantor Treatment) bagi semua yg isolasi mandiri & karantina
• Pembatasan moda transportasi • Pemetaan & perlindungan kelompok terpusat
• Dilarang mudik rentan (lansia, comorbid) Memperkuat Perencanaan & Monev Farmalkes:
• Beribadah di rumah Penguatan PHEOC • APD (Coverall gown, N95), obat-obatan
• Reagen kits, Rapid test, Cartridge, etc
• Dll • Penguatan PHEOC di Pusat, Provinsi, Memperkuat Regulasi & Law enforcement
Edukasi Gejala Covid-19 kab/kota • Implementasi regulasi tentang pandemi covid
• Panas, batuk, sesak • Penguatan alur komunikasi (tracing, yang sudah ada scr konsisten
• Kontak hotline, datang ke fasyankes tata Kelola kasus) • Mengembangkan alternatif skenario
pemberian sanksi yang bisa memberi efek jera
KURANG PREPARED UTK
KURANG DISIPLIN ? KURANG KOORDINASI ? SURGE?
IAKMI PENGCAB PATI, 23 JANUARI 2021_SUTOPO PATRIA JATI 19
OVERVIEW IMPLEMENTASI 3T DI
JATENG
5 BESAR CFR :
1. Pati = 17,31%
2. Grobogan = 13,36%
3. Rembang = 12,43%
4. Demak = 12,13%
5. Brebes = 10,68%
CAPAIAN KETERANGAN
Mendorong dan PENGAMBILAN SPESIMEN
memfasilitasi
Dinas Kesehatan
Kab./ Kota untuk
mengoptimalkan
peran seluruh
Puskesmas di
wilayahnya dalam: Sumber data : ARTC 19, 3 Januari 2021 Pkl. 12.00 WIB
a. Tracing
progresif atas • Semua Puskemas melakukan tracing progresif terhadap orang yang
orang yang positif diketahui positif;
Covid-19 di • Tidak semua hasil tracing diinput di ARTC 19 dan corona jateng tetapi
wilayahnya); yang diinput hanya hasil pemeriksaan PCR sedangkan kontak erat
belum diinput secara optimal;
• Belum bisa dianalisis rasio tes tracing berdasarkan wilayah
Puskesmas;
*) Rekomendasi :
• Mendorong DKK Kab./Kota untuk mewajibkan Puskesmas meng-input dan
meng-update kontak erat hasil tracing
• Penambahan fitur analisis berdasarkan wilayah kerja puskesmas di corona
jateng
IAKMI PENGCAB PATI, 23 JANUARI 2021_SUTOPO PATRIA JATI
Sudah terlaksana Sedang dilaksanakan perlu upaya lanjutan 22
KINERJA PEMERIKSAAN PCR MINGGUAN
MINGGU 53/I s/d 02 JAN 2021
70000
59.971 63.723
60000 66.452
51.244
50000 56.028
42.217 38.531
40000 36.263 35.726 36.171
32.132 43.507
30000
29.893 Standar WHO : 34.944
20000
10000
0
Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu
41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53
KETERANGAN
• Jumlah existing TT ICU : 740 dan TT Isolasi : 8.339 (Data s.d Minggu ke-53)
• Jumlah total dokter spesialis penyakit dalam : 557 orang, spesialis penyakit paru : 101 orang.
*) Rekomendasi
• Peningkatan TT ICU dari RSUD BUMN, Swasta dan RS TNI/POLRI karena kapasitas TT ICU dan TT
Isolasi sudah melampaui ambang batas aman
• Usulan kepada Pemerintah Pusat untuk menambah Ventilator (143 unit), Bed ICU (20 unit), Pasien Monitor (19
unit), Infuse Pump (20 unit), Syringe Pump (20 unit) dan HFNC (7.879 unit)
8339
5990 (71,8%)
TOTAL TERPAKAI TERSEDIA
2349
(61,9%)
740 458 282
CAPAIAN KETERANGAN
b. Promosi • Penerapan 3M di 49.458 Posyandu
kesehatan • Penerapan 3M di 8.562 desa siaga
preventif • Peberapan 3M perilaku hidup bersih dan sehat di 5.701.671 Rumah
Covid-19 Tangga
(Protokol • Pemahaman 3M di 195.396 kader
Kesehatan 3M); • Pemahaman 3M di 52.552 TOMA
c. Persiapan • 878 Puskesmas sudah terinput di aplikasi PCare siap sebagai layanan
Puskesmas vaksin Covid 19
sebagai pusat • 878 puskesmas SDM nya sudah terlatih sebagai vaksinator (2.634 orang)
layanan • Kesiapan sarana rantai dingin vaksin untuk tahap I (1.170 lemari
vaksinasi Covid- vaksin, 41 feezer, 5.884 vaccine carrier, 1.063 alat suhu, 282 cold
19 box, 3.963 cold pack)
*) Rekomendasi :
• Penambahan SDM Nakes untuk memperkuat peran PUSKESMAS dalam
pelaksanaan vaksinasi di Jateng
• Peningkatan peran Jogo Tonggo dan Bidan Desa bekerja sama dengan
PUSKESMAS dalam pelaksanaan tracing dan Promosi Kesehatan
13,44%
11,20%
17,95%
32,21%
23,35%
38,30%
36,77%
Sangat Baik Baik Kurang Sangat Baik Baik Cukup Sangat Baik Baik
Cukup Belum Melaporkan Cukup Kurang
Kurang Tidak Melakukan Belum Melaporkan
Tidak Melakukan Tidak Melakukan Belum Melaporkan
1 Kab Wonosobo Perbup No. 38 th 2020 9. Kota Magelang Perwal no. 30 th 2020
2. Kab Sukoharjo Perbup no. 52 th 2020 10. Kab Wonogiri Perbup no. 53 th 2020
3. Kab Kendal Perbup no. 67 th 2020 11. Kab Purbalingga Perbup no. 56 th 2020
16. Kab Tegal Perbup no. 35 th 2020 20. Kab Kudus Perbup no. 41 th 2020
21. Kab Boyolali Perbup no. 49 th 2020
Perda no. 2 th 2020
Kab Banyuma tentang Pencegahan dan SE no. 443.1/4.375 Aktifitas
17.
s Pengendalian Penyakit Kebiasaan Baru New Habit
Menular 22. Kab Purworejo
Pelaksanaan Perbup no. 44
th 2020
Perbup no. 33 th 2020
tentang Penerapan Tatana
18. Kab Sragen Perbup no. 45 th 2020
n Kehidupan Normal B
aru tentang Penerapan Disiplin
dan Penegakan Hukum
23. Kab Temanggung
Perwali no. 17 th 2020 Protokol Kesehatan sebagai
tentang Penerapan Upaya Pencegahan dan
19. Kota Salatiga
Protokol Kesehatan dan Pengendalian Covid 19
Pengendalian Covid19
IAKMI PENGCAB PATI, 23 JANUARI 2021_SUTOPO PATRIA JATI 33
33
Kab/ Kota Sudah Memiliki Kebijakan Adaptasi Kebiasaan Baru
No Kab/Kota Kebijakan No Kab/Kota Kebijakan
Perbub. No.40 tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Ke
33 Kab. Klaten sehatan sebagai Upaya Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease (Cov
id-19) di Kabupaten Klaten
Perbup. No. 38 tahun 2020 tentang Penerapan Disipin dan Penegakan Hukum Protokol K
34 Kab. Magelang esehatan sebagai Upaya Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 di K
ab Magelang
Perbup. No. 52 tahun 2020 tentang Pembatasan Kegiatan Masyarakat dan Penerapan Di
35 Kab. Jepara
siplin Protokol Kesehatan Guna Mencegah Penyebaran Covid-19.
60
7% 6% 50
4%
5% 40
%
28,28282828 Kasus
30
20
10
0
78%
0-2 hari > 2 hari
Lama Rawat
3% 10%
8%
32% 6%
11%