Anda di halaman 1dari 35

Kesejawatan, Pembinaan dan

Pembelaan Profesi
DUDUT RUSTYADI
BHP2A IDI Wilayah Bali

SIMPOSIUM DAN WORKSHOP HUT IDI KE-64


IDI WILAYAH BALI/CABANG DENPASAR
CURRICULUM VITAE

Nama : dr. Dudut Rustyadi, SpF


Tempat, tgl lahir : Denpasar, 15 Maret 1970
Alamat : Jl. Tukad Pancoran II Perum. Batanghari
Putra Garden No.13 Panjer Denpasar
Telepon : + 62812 3994 234

E-mail :: rustyadi@gmail.com
Jabatan : - Kepala Instalasi Kedokteran Forensik
RSUP Sanglah
- Ketua Divisi Medikolegal Bagian/SMF
IKF FK UNUD/RSUP Sanglah
- Ketua Komite Etik dan Hukum BROS
- Anggota Komite Etik dan Hukum, dan Sub
Komite Etik & Disiplin RSUP Sanglah
CURRICULUM VITAE
Jabatan :
- Ka.Tim PM DVI BIDDOKKES POLDA Bali
- Konsultan Forensik RS Bhayangkara
- Konsultan Medikolegal PT ABH Cab. Bali
- Konsultan Medikolegal di beberapa RS
Pendidikan :
- Dokter, FK UNS, lulus tahun 1998
- Spesialis Forensik, FKUI lulus tahun 2007
Pekerjaan :
- PNS
Organisasi :
- BHP2A IDI Wilayah Bali
- Ketua PDFI Cabang Bali & Nusra
CURRICULUM VITAE

Seminar/Pelatihan Medikolegal :
• “Menangkal Malpraktek Melalui Peningkatan
Kepekaan & Kesadaran Etik” , di Jakarta, 2004
• “Medikoetikolegal Aplikasi Hukum Kedokteran”,
Jakarta, 2005
• Antisipasi Sindroma 3 Tempat Praktek”, Jakarta,
2005
• “Aplikasi Hukum Disiplin Kedokteran dalam
Konteks UU Praktek Kedokteran RI” Jakarta, 2005.
• “Hubungan Dokter Pasien dalam Dugaan
Malpraktek serta Pemecahannya” Jakarta, 2006.
CURRICULUM VITAE

• Surviving Claims and Complains: Anticipating the New


Emerging Requirments of Hospital Act and Health Act,
Jakarta, 2009
• Bimbingan Teknis Penyusunan Hospital by Laws dan
Medical Staff by Laws, Yogyakarta , 2010
• Peningkatan Keterampilan Medikolegal di Rumah Sakit,
Yogyakarta, 2011
• Analisa secara Medikolegal kasus sengketa medis,
Jakarta, 2012
• Pelatihan mediator (ADR), Denpasar, 2013
• Lokakarya Nasional Hukum Kesehatan, Jakarta, 2014
Pokok Bahasan
• Nilai-nilai kesejawatan
• Mekanisme pembinaan profesionalisme
sejawat dokter anggota IDI
• Pengenalan biro hukum dan pembinaan
atau pembelaan anggota IDI
• Pembelaan dan advokasi profesi
kedokteran
Nilai-nilai Kesejawatan
Kewajiban dokter terhadap teman sejawat ;
- Memperlakukan sejawatnya sebagaimana ia ingin
diperlakukan. *
- Tidak boleh mengambil alih pasien dari
sejawat, kecuali dengan persetujuan keduanya
atau berdasarkan prosedur yang etis **
- Wajib merujuk ke Dokter/RS lain yang
mempunyai kemampuan lebih baik *
- * Pasal 18 dan ** Pasal 19 KODEKI tahun 2012
- *** SE Ditjen Yanmed Depkes RI No YM.02.04.3.5.2504 : Pedoman
Hak dan kewajiban pasien, dokter dan RS
Cont`...Nilai-nilai Kesejawatan
Menjunjung tinggi kesejawatan (The Golden Rule) ;
1. Hindari perbuatan tidak kolegial.
2. Hindari pencemaran nama baik.
3. Bimbingan dokter senior.
4. Tidak melecehkan sejawat.
5. Hati-hati dan menahan diri.
6. Tidak mempersulit rekomendasi.*
* Pasal 18 KODEKI tahun 2012
Cont`...Nilai-nilai Kesejawatan

Pindah pengobatan ;
1.Konsul dan pengobatan lebih lanjut
2.Konsul dan saran pengobatan
3.Konsul dan rawat bersama.*

* Pasal 19 KODEKI tahun 2012


Pembinaan Profesionalisme
• Kata “Pembinaan” banyak muncul dalam tatanan
lembaga (organisasi), tetapi arti sebenarnya
mungkin tidak jelas bagi kebanyakan orang.
• Direktorat di Kementerian Kesehatan juga
menggunakan kata “pembinaan” atau “Bina” yang
tak menjelaskan arti “pembinaan”itu.
• Bagaimana bila dikaitkan dengan profesi dokter?
• Apakah pembinaan benar-benar sudah terjadi di
IDI dengan program P2KB nya?
Cont`...Pembinaan Profesionalisme

• Pengertian pembinaan adalah ;


upaya, tindakan, dan kegiatan yang dilakukan
secara berdaya guna dan berhasil guna untuk
memperoleh hasil yang lebih baik *
• Lalu apakah pembinaan profesi dokter?
• Supaya dokter lebih baik dalam melakukan
praktik kedokteran?

* KBBI
Cont`...Pembinaan Profesionalisme

• Tampaknya ada euphemism dalam


mengangkat istilah “pembinaan” karena
pada kenyataannya, pembinaan profesi
yang dimaksud dalam program P2KB
merupakan upaya pengawasan profesi
(professional oversight).
Cont`...Pembinaan Profesionalisme

• Program P2KB merupakan upaya pembinaan


bersistem agar dokter dalam menjalankan
profesinya dengan baik .
• Dengan cara selalu menjaga peningkatan
pengetahuan (knowledge) dan keterampilan
(skill), serta sikap (attitude) profesionalnya.
• Dalam prakteknya tidak dapat dilepaskan dari
mekanisme licensure atau pemberian izin praktik
Cont`...Pembinaan Profesionalisme

• Dalam profesinya seorang dokter (juga


profesi lain) harus memperbarui ilmu dan
keterampilannya karena ilmu kedokteran
selalu berkembang, masalah kedokteran
dan kesehatan juga selalu berubah.
• IDI bertanggungjawab menjamin dokter
yang bekerja di Indonesia adalah dokter
yang kompeten melakukan pradok.
Cont`...Pembinaan Profesionalisme
• IDI menjalankan tanggung jawab secara
“administratif”, dengan memberikan Rekomendasi
bagi dokter yang akan mengurus izin praktiknya,
dan mulai terlibat dalam proses sertifikasi dan
resertifikasi melalui perhimpunan (spesialis
maupun nonspesialis) di bawah IDI dengan
menyelenggarakan pembinaan bersistem bagi
anggotanya.
• Melalui program P2KB diharapkan dapat selalu
dijaga dan ditingkatkan profesionalisme dokter.
Biro Hukum dan Pembinaan/Pembelaan Anggota
(BHP2A) *
BHP2A dibentuk ditingkat pusat, wilayah dan bila
perlu di tingkat cabang.
Tugas dan wewenang
a. Melakukan pembinaan dan pengawasan praktik
dokter serta kesadaran hukum kesehatan /
kedokteran.
b. Membela anggota dalam mendapatkan rasa
keadilan dalam menjalankan profesinya, baik
yang menyangkut masalah etik, hukum,
administrasi, atau organisasi.
* Pasal 48 AD/ART IDI
Cont`... BHP2A
Tugas dan wewenang
c. Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan
instansi terkait atau pihak-pihak lain yang
dianggap perlu.
Pembelaan dan advokasi Profesi Dokter

Program BHP2A:
• Pembinaan
• Pembelaan
• Koordinasi
PEMBINAAN BHP2A

Pembinaan meliputi upaya :


• Promotif
• Preventif
Cont`...Pembinaan BHP2A

Promotif :
• Pemahaman tentang Hukum Kesehatan
• Selalu dalam koridor hukum
• Citra profesi yang lebih baik ( bagi
anggota dan masyarakat )
• Meningkatkan mutu Yankes
Cont`... Pembinaan BHP2A
Preventif :
• Melakukan penyuluhan/ penyegaran, diskusi dan
workshop tentang Hukum Kesehatan
• Melakukan pembinaan anggota yang telah diberi sanksi
etik, disiplin dan hukum
• Melakukan advokasi perundang-undangan ( Permenkes,
Perpres, PP dan UU )
• Mengadakan pertemuan profesi atau antar profesi
kesehatan guna memahami perkembangan hukum
• Optimalisasi kerja sama antar instansi, misalnya dengan
Polri ( MOU )
PEMBELAAN BHP2A
Tahapan :
1. Laporan / Pengaduan - Temuan
2. Analisa dan Kesimpulan
3. Penatalaksanaan
4. Rehabilitasi
1. Laporan/Pengaduan -Temuan
a. Laporan/Pengaduan
• Dengan kuasa hukum (LSM/Pengacara)
• Tanpa kuasa hukum ( pasien/keluarga
pasien )
b. Temuan pengurus/ Laporan anggota IDI
lain dan atau dari masyarakat
2. Analisa dan Kesimpulan
• Verifikasi permasalahan dengan memanggil
pelapor atau teradu
• Membuat analisa permasalahan secara
medikolegal
• Melakukan kajian hukum kesehatan terkait
permasalahan
• Membuat kesimpulan sementara (terkait
unsur etik / disiplin / hukum)
3. Kasus Posisi & Tata laksana
• Putih ( tidak ada unsur etik, disiplin maupun
hukum ) ;
BHP2A wajib melakukan pembelaan anggota
terlapor/teradu dengan berkoordinasi dengan IDI
wilayah/cabang dimana tempat anggota
terlapor/teradu berasal.
• Abu-abu ( belum jelas unsurnya ) ;
melakukan verifikasi lebih lanjutmasalah,
analisa dan kajian
Cont`...Kasus Posisi

• Hitam: jelas melanggar Etik, Disiplin dan Hukum ;


a. Etik, maka IDI wajib ke MKEK, dan BHP2A wajib
melakukan pendampingan dan pembelaan sesuai
dengan AD/ART IDI.
b. Disiplin, maka IDI wajib melaporkan ke MKDKI,
dan BHP2A wajib melakukan pendampingan dan
pembelaan sesuai dengan AD/ART IDI.
Cont`...Kasus Posisi
c. Hukum, BHP2A wajib melakukan pendampingan
dan pembelaan sesuai dengan AD/ART IDI,
sebatas memberikan arahan/petunjuk proses
penegakan hukum, agar tidak keluar dari norma
hukum yang berlaku.
Bila perlu mencarikan Penasehat Hukum yang
kompeten dan menguasai Hukum Kesehatan
• Upaya penyelesaian disiplin dan hukum
(pidana/perdata) dengan melakukan pendekatan
penyelesaian secara non litigasi.
4. Rehabilitasi
• Memulihkan nama baik setelah selesai
menjalani sanksi etika, disiplin atau hukum
• Memberikan motivasi untuk bersemangat
kembali bekerja sesuai kode etik kedokteran
• Mengingatkan untuk selalu bekerja sesuai
norma yang berlaku dan etika profesi
KOORDINASI BHP2A
Hubungan ;
1. PB IDI - IDI Wilayah- IDI Cabang
2. BHP2A - MKEK/MKDKI/Penegak hukum
3. Divisi hukum dari masing-masing
perhimpunan
Cont`...Koordinasi BHP2A

Hubungan PB IDI-IDI Wilayah-IDI Cabang


• Merupakan hubungan koordinasi, bukan
komando
• Dalam rangka pembinaan atau
pembelaan, BHP2A Cabang dapat
meminta ke BHP2A Wilayah dan atau
langsung ke BHP2A Pusat
Cont`...Koordinasi BHP2A
Hubungan BHP2A - MKEK/MKDKI/Penegak hukum ;
• Pendampingan dan pembelaan anggota dilakukan
oleh BHP2A Cabang/Wilayah apabila pelaporan/
pengaduan masalah berada di Cabang/Wilayah
• Bila Pelaporan/Pengaduan ke BHP2A PB IDI
sedangkan permasalaham tersebut berada di
Cabang/Wilayah, maka BHP2A PB IDI akan
melimpahkan ke Cabang/Wilayah terkait untuk
dapat melakukan upaya penyelesaian secara
maksimal, sedangkan BHP2A PB IDI tetap
melakukan koordinasi dan pemantauan
Cont`...Koordinasi BHP2A

• Jika cabang/wilayah mengalami kesulitan


dalam upaya tersebut, maka BHP2A PB
IDI memberikan bantuan upaya
penyelesaian atau pembelaan.
Simpulan
• Memperlakukan sejawat sebagaimana ia ingin
diperlakukan merupakan hal yang utama dalam
nilai-nilai kesejawatan dokter.
• IDI bertanggungjawab menjamin dokter yang
bekerja di Indonesia adalah dokter yang kompeten
melakukan pradok melalui program P2KB.
• BHP2A bertugas membela anggota IDI untuk
mendapatkan rasa keadilan dalam menjalankan
profesinya, menyangkut masalah etik dan hukum.
ANY QUESTION ?

Anda mungkin juga menyukai