Anda di halaman 1dari 7

A.

Aspek Perlindungan Hukum Bagi Praktisi Bidan Di Komunitas

Hukum mengatur tujuan-tujuan spesifik lebih lanjut, dimana hukum sebagai suatu
keseluruhan yang melayani fungsi-fungsi social umum.
Diatara fungsi-fungsi hukum yang paling penting:
1. Penjaga kedamaian/menyelesaikan masalah perselisihan antara individu
2. Menjaga ketertiban masyarakat
3. Menciptakan keadilaan social
4. Melindungi atau menjaga lingkungan.
5. Hukum sebagai alat control social
6. Merekayasa masyarakat(social engineering)

B. Standar Profesi Bidan


Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia nomor
HK.01.07/MENKES/320/2020 Tentang Standar Profesi Bidan, menimbang : Bahwa sesuai
ketentuan Pasal 66 ayat (2) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan dan Pasal 18 ayat (2) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan,
perlu menetapkan Keputusan Menteri Kesehatan tentang Standar Profesi Bidan. Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5063);
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5336);
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5607);
4. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 56, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6325);
5. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5607);
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1508)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2018
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri KesehatanNomor 64 Tahun 2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2018 Nomor 945);
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2017 tentang Izin dan Penyelenggaraan
Praktik Bidan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 954);
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 29 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Sekretariat Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2018 Nomor 944).

Keputusan Mentri Kesehatan Tentang Standar Profesi Bidan.


1) Kesatu : Standar profesi Bidan terdiri atas:
a. Standar kompetensi, dan
b. kode etik profesi.
2) Kedua : Mengesahkan standar kompetensi Bidan sebagaimana dimaksud dalam Diktum
kesatu huruf a, tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
keputusan Menteri ini.
3) Ketiga : Kode etik profesi sebagaimana dimaksud dalam Diktum kesatu huruf b ditetapkan
oleh organisasi profesi.
4) Keempat : Pada saat Keputusan Menteri ini mulai berlaku, Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor 369/Menkes/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Bidan dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.
5) Kelima : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

2. Kode Etik Bidan


Kode etik berisi norma-norma yang harus dipatuhi setiap anggota profesi, juga larangan
dan ketentuan yang harus diikuti anggota profesi. lalu petunjuk pengesahan pelaksanaannya
dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IBI tahun 1991. Kode etik Bidan yaitu :
Kewajiban Bidan Terhadap Klien dan Masyarakat
1. Setiap bidan senantiasa menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah jabatannya
dalam melaksanakan tugas pengabdiannya.
2. Menjalankan tugas profesinya menjunjung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan yang utuh
dan memelihara citra bidan.
3. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman pada peran tugas dan
tanggung jawab sesuai dengan kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat.
4. Menjalankan tugasnya mendahulukan kepentingan klien, menghormati hak klien, dan
menghormati nilai-nilai yang berlaku di masyarakat.
5. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa mendahulukan kepentingan klien,
keluarga dan masyarakat dengan identitas yang sama sesuai dengan kebutuhan berdasarkan
kemampuannya.
6. Bidan senantiasa menciptakan suasana yang serasi dalam hubungan pelaksanaan tugasnya
dengan mendorong partisipasi masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatannya secara
optimal.
Kewajiban Bidan Terhadap Tugasnya
1. Setiap bidan senantiasa memberikan pelayanan paripurna terhadap klien, keluarga dan
masyarakat sesuai dengan kemampuan profesi berdasarkan kebutuhan klien, keluarga dan
masyarakat.
2. Berhak memberikan pertolongan dan mempunyai kewenangan dalam mengambil keputusan
mengadakan konsultasi dan atau rujukan.
3. Setiap bidan harus menjamin kerahasiaan keterangan yang dapat dan atau dipercayakan
kepadanya, kecuali bila diminta oleh pengadilan atau diperlukan sehubungan kepentingan
klien.
Kewajiban Bidan Terhadap Sejawat dan Tenaga Kesehatan Lainnya
1. Setiap bidan harus menjalin hubungan dengan teman sejawatnya untuk menciptakan suasana
kerja yang serasi.
2. Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya harus saling menghormati baik terhadap
sejawatnya maupun tenaga kesehatan lainnya.
Kewajiban Bidan Terhadap Profesinya
1. Setiap bidan harus menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra profesinya dengan
menampilkan kepribadian yang tinggi dan memberikan pelayanan yang bermutu kepada
masyarakat.
2. Wajib senantiasa mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan profesinya sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3. Berperan serta dalam kegiatan penelitian dan kegiatan sejenisnya yang dapat meningkatkan
mutu dan citra profesinya.
Kewajiban Bidan Terhadap Diri Sendiri
1. Setiap bidan harus memelihara kesehatannya agar dalam melaksanakan tugas profesinya
dengan baik.
2. Harus berusaha secara terus menerus untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3. Setiap bidan wajib memelihara kepribadian dan penampilan diri.
Kewajiban Bidan Terhadap Pemerintah, Nusa, Bangsa, dan Tanah Air
1. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya, senantiasa melaksanakan ketentuan-ketentuan
pemerintah dalam bidang kesehatan, khususnya dalam pelayanan KIA/KB dan kesehatan
keluarga dan masyarakat.
2. Setiap bidan melalui profesinya berpartisipasi dan menyumbangkan pemikirannya kepada
pemerintahan untuk meningkatkan mutu jangkauan pelayanan kesehatan terutama pelayanan
KIA/KB dan kesehatan keluarga.

3. Standar Asuhan Kebidanan


Standar asuhan kebidanan adalah acuan dalam proses pengambilan keputusan dan tindakan
yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan wewenang dan ruang lingkup praktiknya
berdasarkan llmu dan kiat kebidanan. STANDAR I : Pengkajian
a. Pernyataan standar
Bidan mengumpulkan semua informasi yang akurat, relevan dan lengkap dari semua sumber
yang berkaitan dengan kondisi klien.
b. Kriteria pengkajian
1. Data tepat, akurat dan lengkap
2. Terdiri dari data subjektif (hasil anamnesa : Biodata, keluhan utama, riwayat obstetri, riwayat
kesehatan dan latar belakang sosial budaya)

STANDAR II  : Perumusan diagnosa dan atau masalah kebidanan


a. Pernyataan Standar
Bidan menganalisa data yang diperoleh pada pengkajian, menginterpretasikannya secara
akurat dan logis untuk menegakkan diagnosa dan masalah kebidanan yang tepat.
b. Kriteria perumusan diagnosa dan atau masalah
1. Diagnosa sesuai dengan nomenklatur kebidanan
2. Masalah dirumuskan sesuai dengan kondisi klien
3. Dapat diselesaikan dengan asuhan kebidanan secara mandiri, kolaborasi dan rujukan
STANDAR III : Perencanaan
a. Pernyataan standar
Bidan merencanakan suhan kebidanan berdasarkan diagnosa dan masalah yang ditegakkan.

b. Kriteria perencanaan
1. Rencana tindakan disusun berdasarkan prioritas masalah dan kondisi klien, tindakan segera,
tindakan antisipsi dan asuhan secara komprehensif.
2. Melibatkan klien / pasien dan keluarga
3. Mempertimbangkan kondisi psikologi, sosial budaya klien
4. Memilih tindakan yang aman sesuai kondisi dan kebutuhan klien berdasarkan evidence based
dan memastikan bahwa asuhan yang diberikan bermanfaat untuk klien
5. Mempertimbangkan kebijakan dan peraturan yang berlaku, sumberdaya serta fasilitas yang
ada.

STANDAR IV : Implementasi
a. Pernyataan Standar
Bidan melaksanakan rencan asuhan kebidanan secara komprehensif. Efektif, efisien dan
aman berdasarkan evidence based kepada klien/pasien dalam bentuk upaya promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif. Dilaknsakan secara mandiri, kolaborasi dan rujukan.
b. Kriteria
1. Memperhatikan keunikan klien sebagai makhluk bio-psiko-sosial – spiritual – kultural
2. Setiap tindakan asuhan harus mendapatkan persetujuan dari klien atau keluarganya
3. Melaksanakan tindakan asuhan berdasarkan evidence based
4. Melibatkan klien dalam setiap tindakan
5. Menjaga privacy klien
6. Melaksanakan prinsip pencegahan infeksi
7. Mengikuti perkembangan kondisi klien secara berkesinambungan
8. Menggunakan sumberdaya, sarana dan fasilitas yang ada dan sesuai
9. Melakukan tindakan sesuai standar
10. Mencatat semua tindakan yang telah dilakukan
STANDAR V : Evaluasi
a. Pernyataan Standar
Bidan melakukan evaluasi secara sistimatis dan berkesinambungan untuk melihat kefektifan
dari asuhan yang sudah diberikan sesuai dengan perubahan perkembangan kondisi klien.
b. Kriteria Evaluasi
1. Penilaian dilakukan segera setelh selesai melaksanakan asuhan sesuai kondisi klien
2. Hasil evaluasi segera dicatat dan didokumentasikan pada klien
3. Evaluasi dilakukan sesuai dengan standar
4. Hasil evaluasi ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi klien.

STANDAR VI : Pencatatan Asuhan Kebidanan


a. Pernyataan standar
Bidan melakukan pencatatan secara lengkap akurat, singkat, dan jelas mengenai
keadaan/kejadian yang ditemukan dan dilakukan dalam memberikan asuhan kebidanan.
b. Kriteria Pencatatan Asuhan Kebidanan
1. Pencatatan dilakukan segera setelah melaksanakan asuhan pada formulir yang tersedia
(rekam medis/KMS status pasien/KIA)
2. Ditulis dalam bentuk catatan perkembangan SOAP
S adalah data subyektif, mencatat hsil anamnesa
O adalah data obyektif, mencatat hasil pemeriksaan
A adalah data hasil analisa, mencatata diagnosa dan masalah kebidanan
P adalah pentalaksanaan mencatat selutuh perencanaan dan penatalaksanaan yang sudah
dilakukan seperti tindakan antisipatif, tindakan segera, tindakan secara komprehensif :
penyuluhan, dukungan, kolaborasi evaluasi / follow up dan rujukan.

3. Registrasi Praktik Bidan

Registrasi adalah proses pendaftaran, pendokumentasian dan pengakuan terhadap


bidan, setelah dinyatakan memenuhi minimal kompetensi inti atau standar tampilan minimal
yang ditetapkan. Bukti tertulis seorang bidan telah mendapatkan kewenangan untuk
menjalankan pelayanan asuhan kebidanan di seluruh wilayah Indonesia disebut dengan Surat
Izin Bidan (SIB) Bidan yang baru lulus dapat mengajukan permohonan untuk memperoleh
SIB dengan mengirimkan kelengkapan registrasi kepada Kepala Dinas Kesehatan
Provinsi dimana institusi pendidikan berada selambat-lambatnya satu bulan setelah bulan
setelah menerima Ijazah bidan. Kelengkapan registrasi meliputi :
1. Fotokopi ijazah bidan
2. Fotokopi transkrip nilai akademik.
3. Surat keterangan sehat dari dokter.
4. Pas foto ukuran 4 x 6 cm sebanyak dua lembar. Bidan yang menjalankan praktek pada
5. sarana kesehatan atau dan perorangan harus memiliki SIPB dengan mengajukan permohonan
kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota setempat. Dengan melampirkan
persyaratan yang meliputi :
1. Fotokopi SIB yang masih berlaku.
2. Fotokopi ijazah bidan.
3. Surat persetujuan atasan, bila dalam pelaksanaan masa bakti atau sebagai pegawai bakti atau
sebagai pegawai negeri atau pegawai pada sarana kesehatan.
4. Surat keterangan sehat dari dokter.

5. Kewenang Bidan di Komunitas

Bidan dalam menjalankan praktiknya di komunitas berwenang untuk memberikan pelayanan


sesuai dengan kompetensi 8 yaitu bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi dan
komprehensif pada keluarga, kelompok dan masyarakat sesuai dengan budaya setempat, yang
meliputi : 

1. Pengetahuan dasar
2. Pengetahuan tambahan
3. Keterampilan dasar
4. Keterampilan tambahan

Anda mungkin juga menyukai