Tujuan Kode Etik dalam Pelayanan Kebidanan Kode etik profesi merupakan “suatu penyataan
komprehensif dari profesi yang memberikan tuntunan bagi anggotanya untuk melaksanakan praktik
dalam bidang profesinya baik yang berhubungan dengan klien/pasien, keluarga, masyarakat, teman
Kode etik suatu profesi adalah berupa norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap anggota
profesi yang bersangkutan didalam melakasanakan tugas profesinya dan dalam hidupnya di
tentang apa yang boleh diperbuat atau dilaksanakan oleh anggota profesi, tidak saja dalam
menjalankan tugas profesinya, melainkan juga menyangkut tingkah laku pada umumnya dalam
Pada dasarnya tujuan menciptakan atau memutuskan kode etik suatu profesi adalah untuk
kepentingan anggota dan kepentingan Organisasi. Secara umum tujuan menciptakan kode etik
1. Untuk menjunjung tinggi martabat dan citra profesi. Dalam hal ini yang dijaga adalah image dari
pihak luar atau masyarakat untuk mencegah orang luar memandang rendah atau remeh suatu
profesi. Oleh karena itu, setiap kode etik suatu profesi akan melarang berbagai bentuk tindak
tanduk atau kelakuan anggota profesi yang dapat mencemarkan nama baik profesi di dunia luar.
2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota yang dimaksud kesejahteraan
ialah kesejahteraan material dan spiritual atau mental. Dalam kesejahteraan material anggota
profesi kode etik umumnya menerapkan larangan-larangan bagi anggota untuk melakukan
di tujukan kepada
pembahasan tingkah laku yang tidak pantas atau tidak jujur para anggota profesi dalam
3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi Dalam hal ini kode etik juga berisi tujuan
pengabdian profesi tertentu, sehingga para anggota profesi dapat dengan mudah mengetahui
tugas dan tanggung jawab pengabdian profesinya. Oleh karena itu kode etik merumuskan
ketentuan- ketentuan yang perlu dilakukan oleh para anggota profesi dalam menjalankan
tugasnya.
4. Untuk meningkatkan mutu profesi Kode etik juga memuat tentang norma-norma serta
anjuran agar profesi selalu berusaha untuk meningkatkan mutu profesi sesuai dengan bidang
pengabdiannya.
Selain itu kode etik juga mengatur bagaimana cara memelihara dan meningkatkan mutu
organisasi profesi
1. Menghargai otonomi.
Kode Etik Kebidanan dan Penerapannya dalam Praktik Kebidanan Kode etik bidan di Indonesia
pertama kali disusun pada tahun 1986 dan disahkan dalam kongres nasional IBI X tahun 1988,
sedangkan petunjuk pelaksanaannya disahkan dalam rapat kerja nasional (RAKERNAS) IBI tahun
1991, kemudian disempurnakan dan disahkan pada kongres nasional IBI XII tahun 1998. Sebagai
pedoman dalam berperilaku, kode etik bidan indonesia mengandung beberapa kekuatan yang
1. Setiap bidan senantiasa menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah jabatannya
a. Bidan harus melakukan tugasnya berdasarkan tugas dan fungsi bidan yang telah ditetapkan
sesuai dengan prosedur ilmu dan kebijakan yang berlaku dengan penuh kesungguhan dan
tanggung jawab.
b. Bidan dalam melakukan tugasnya, harus memberi pelayanan yang optimal kepada siapa
saja dengan tidak membedakan pangkat, kedudukan, golongan, bangsa dan negara.
c. Bidan dalam melaksanakan tugasnya tidak akan menceritakan kepada orang lain
d. Bidan hanya boleh membuka rahasia klien apabila diminta untuk keperluan kesaksian pengadilan
2. Setiap bidan dalam menjalankan tugas profesinya menjunjung tinggi harkat dan martabat
yanng hakiki baik dari golongan masyarakat intelektual, menengah atau masyarakat
kurang mampu.
b. Dilandasi sikap menghargai martabat setiap insan, maka bidan harus memberi
c. Memberi pelayanan sesuai dengan bidang ilmu yang dimiliki dan manusiawi secara
d. Dalam memberikan pelayanan, harus menjaga citra bidan sebagai profesi yang
memiliki nilai-nilai pengabdian yang sangat esensial. Pengabdian dan pelayanan bidan
3. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya, senantiasa berpedoman pada peran, tugas dan
tanggung jawabnya sesuai dengan kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat. Penerapannya
a. Bidan dalam melaksanakan pelayanan harus sesuai dengan tugas dan kewajiban yang
b. Melayani bayi dan anak pra sekolah termasuk pengawasan dalam pertumbuhan perkembangan
bayi dan anak, pemberian vaksinasi sesuai dengan usia, melaksanakan perawatan bayi dan
memberi petunjuk kepada ibu tentang makanan bayi, termasuk cara menyusui yang baik dan
KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP PEMERINTAH, NUSA, BANGSA DAN TANAH AIR (2 BUTIR)
pemerintah dalam bidang kesehatan, khususnya dalam pelayanan KIA/KB dan kesehatan
di Indonesia.
a. Bidan harus menyampaikan laporan kepada setiap jajaran IBI tentang berbagai hal
yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas bidan di daerah, termasuk faktor penunjang
yang berhubungan dengan tugas profesi kebidanan, misalnya penelitian mengenai 1. Berapa
biaya standar persalinan normal di suatu daerah 2. Berapa banyak animo masyarakat di suatu