Anda di halaman 1dari 8

PANDUAN

KODE ETIK KEPERAWATAN

RUMAH SAKIT PERMATA PAULANG


2017
BAB I
DEFINISI

A. PENGERTIAN
1. Kata etika berasal dari kata Yunani, yaitu Ethos, yang berhubungan dengan
pertimbangan pembuat keputusan, benar atau tidaknya suatu perbuatan karena tidak
ada undang-undang atau peraturan yang menegaskan hal yang harus dilakukan.
2. Kode etik suatu profesi adalah berupa norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap
anggota profesi yang bersangkutan didalam melaksanakan tugas profesinya dan dalam
hidupnya dimasyarakat norma-norma tersebut berisi petunjuk.
3. Bidan adalah seorang wanita yang telah mengikuti dan meyelesaikan pendidikan bidan
yang telah diakui pemerintah dan lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang berlaku,
dicatat (register), diberi izin secara sah untuk menjalankan praktik.

B. TUJUAN KODE ETIK


1. Untuk menjunjung tinggi martabat dan citra profesi
Dalam hal ini yang dijaga adalah “Image” dari pihak luar atau masyarakat, mencegah
orang luar memandang rendah atau “remeh” suatu profesi. Dalam segi ini kode etik
juga disebut “kode kehormatan”.
2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota
Yang dimaksud kesejahteraan disini ialah kesejahteraan materil dan spriritual atau
mental. Kode etik juga menciptakan peraturan-peraturan yang ditujukan kepada
pembatasan tingkah laku.
3. Untuk menciptakan pengabdian para anggota profesi
Kode etik juga berisi tujuan pengabdian profesi tertentu, sehingga para anggota profesi
dapat dengan mudah mengetahui tugas dan tanggung jawabnya.
4. Untuk meningkatkan mutu profesi
Kode etik juga memuat tentang norma-norma serta anjuran agar para profesi selalu
berusaha untuk meningkatkan mutu profesi sesuai dengan bidang pengabdiannya.
Kode etik juga mengatur bagaimana cara memelihara dan meningkatkan mutu
organisasi profesi.
C. ISTILAH DALAM ETIK
Sebelum melihat masalah etik yang mungkin timbul dalam pelayanan kebidanan,
maka ada baiknya dipahami beberapa istilah berikut ini :
1. Legislasi (Liebermen, 1970)
Ketetapan hukum yang mengatur hak dan kewajiban seseorang yang berhubungan
erat dengan tindakan.
2. Lisensi :
Pemberian ijin praktek sebelum diperkenankan melakukan pekerjaan yang telah
ditetapkan. Tujuanya untuk membatasi pemberian kewenangan dan untuk meyakinkan
klien.
3. Deontologi/Tugas :
Keputusan yang diambil berdasarkan keterikatan/berhubungan dengan tugas. Dalam
pengambilan keputusan, perhatian utama pada tugas.
4. Hak :
Keputusan berdasarkan hak seseorang yang tidak dapat diganggu. Hak berbeda
dengan keinginan, kebutuhan dan kepuasan.
5. Instusionist :
Keputusan diambil berdasarkan pengkajian dan dilemma etik dari kasus per kasus.
Dalam teori ini ada beberapa kewajiban dan peraturan yang sama pentingnya.
6. Beneficience :
Keputusan yang diambil harus selalu menguntungkan klien.
7. Mal-eficience :
Keputusan yang diambil harus selalu menguntungkan klien,
8. Malpraktek/Lalai :
a. Gagal melakukan tugas/kewajiban kepada klien.
b. Tidak melaksanakan tugas sesuai dengan standar.
c. Melakukan tindakan yang mencederai klien.
d. Klien cidera karena kegagalan melaksanakan tupc.
9. Mal praktek terjadi karena :
a. Ceroboh
b. Lupa
c. Gagal mengkomunikasi
BAB II
KODE ETIK KEPERAWATAN

A. PERAWAT DAN KLIEN


1. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai harkat dan
martabat manusia, keunikan klien, dan tidak terpengaruh oleh pertimbangan
kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik dan agama
yang dianut serta kedudukan sosial.
2. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa memelihara
suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat dan
kelangsungan hidup beragama dari klien.
3. Tanggung jawab utama perawat adalah kepada mereka yang membutuhkan
asuhan keperawatan.
4. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui sehubungan dengan
tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan oleh yang berwenang
sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

B. PERAWAT DAN PRAKTEK


1. Perawat memelihara dan meningkatkan kompetisi dibidang keperawatan melalui
belajar terus menerus.
2. Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai
kejujuran professional yang menerapkan pengetahuan serta keterampilan
keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien.
3. Perawat dalam membuat keputusan didasarkan pada informasi yang akurat dan
mempertimbangkan kemampuan serta kualifikasi seseorang bila melakukan
konsultasi, menerima delegasi dan memberikan delegasi kepada orang lain.
4. Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan dengan
selalu menunjukan perilaku professional.

C. PERAWAT DAN MASYARAKAT


Perawat mengemban tanggungjawab bersama masyarakat untuk memprakarsai dan
mendukung berbagai kegiatan dalam memenuhi kebutuhan dan kesehatan
masyarakat.

D. PERAWAT DAN TEMAN SEJAWAT


1. Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan sesame perawat maupun
dengan tenaga kesehatan lainya, dan dalam memelihara keserasian suasana
lingkungan kerja maupun dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara
menyeluruh.
2. Perawat bertindak melindungi klien dari tenaga kesehatan yang memberikan
pelayanan kesehatan secara tidak kompeten, tidak etis dan illegal.

E. PERAWAT DAN PROFESI


1. Perawat mempunyai peran utama dalam menentukan standar pendidikan dan
pelayanan keperawatan serta menerapkannya dalam kegiatan pelayanan dan
pendidikan keperawatan.
2. Perawat berperan aktif dalam berbagai kegiatan pengembangan profesi
keperawatan.
3. Perawat berpartisipasi aktif dalam upaya profesi untuk membangun dan
memelihara kondisi kerja yang kondusif demi terwujudnya asuhan keperawatan
yang bermutu tinggi.
BAB III
KODE ETIK BIDAN

A. KEWAJIBAN TERHADAP KLIEN DAN MASYARAKAT


1. Setiap bidan senantiasa menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah
jabatannya dalam melaksanakan tugas pengabdiannya.
2. Setiap bidan dalam menjalankan tugas profesinya menjunjung tinggi harkat dan
martabat kemanusiaan yang utuh dan memelihara citra bidan.
3. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman pada peran,
tugas dan tanggung jawab sesuai dengan kebutuhan klien keluarga dan
masyarakat.
4. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa mendahulukan kepentingan
klien, menghormati hak klien, keluarga dan masyarakat dengan identitas yang
sama sesuai dengan kebutuhan berdasarkan kemampuan yang dimiliki.

B. KEWAJIBAN TERHADAP TUGASNYA


1. Setiap bidan senantiasa memberikan pelayanan paripurna kepada kilien, keluarga
dan masyarakat sesuai dengan kemampuan profesi yang dimilikinya berdasarkan
kebutuhan klien keluarga dan masyarakat.
2. Setiap bidan berhak memberikan pertolongan dan mempunyai kewenangan dalam
mengambil keputusan dalam tugasna termasuk keputusan mengadakan konsultasi
dan atau rujukan.
3. Setiap bidan harus menjamin kerahasiaan keterangan yang dapat dan atau
dipercayakan kepadanya, kecuali bila diminta oleh pengadilan atau diperlukan
sehubungan dengan kepentingan klien.

C. KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP SEJAWAT DAN TENAGA KESEHATAN


LAINNYA
1. Setiap bidan harus menjalin hubungan dengan teman sejawatnya untuk
menciptakan suasana kerja yang serasi.
2. Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya harus saling menghormati baik
terhadap sejawatnya maupun tenaga kesehatan lainya.

D. KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP PROFESINYA


1. Setiap bidan harus menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra profesinya
dengan menampilkan kepribadian yang tinggi dan memberikan pelayanan yang
bermutu kepada bermasyarakat.
2. Setiap bidan harus senantiasa mengembangkan diri dan meningkatkan
kemampuan profesinya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
3. Setiap bidan senantiasa berperan senantiasa berperan serta dalam kegiatan
penelitian dan kegiatan sejenisnya yang dapat meningkatkan mutu dan citra
profesinya.

E. KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP DIRI SENDIRI


1. Setiap bidan harus memelihara kesehatannya agar dapat melakukan tugas
profesinya dengan baik.
2. Setiap badan seyogyanya berusaha untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dam teknologi.

F. KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP PEMERINTAH NUSA, BANGSA, DAN TANAH


AIR
1. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya, senantiasa melaksanakan ketentuan-
ketentuan Pemerintah dalam bidang kesehatan, khusunya dalam pelayanan
KIA/KB dan kesehatan keluarga.
2. Setiap bidan melalui profesinya berpartisipasi dan menyumbangkan pemikirannya
kepada pemerintah untuk meningkatkan mutu jangkauan pelayanan kesehatan
terutama pelayanan KIA/KB dan kesehatan keluarga.
BAB IV
DOKUMENTASI

Seluruh proses pembinaan dan monitoring kode etik keperawatan dilakukan melalui lembaran
penilaian kinerja dan lembaran kondite karyawan.

Anda mungkin juga menyukai