Anda di halaman 1dari 10

Kode Etik Profesi

1. Pengertian: Menurut Undang undang tetang pokok pokok kepegawaian, Kode etik profesi
adalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam melaksanakan tugas dan dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Tujuan Kode Etik Profesi
a. Menjaga dan meningkatkan kualitas moral
b. Menjaga dan meningkatkan kualitas keterampilan teknis
c. Melindungi kesejahteraan materiil para pengemban profesi.

KODE ETIK DOKTER


(SK PB IDI No. 111/PB/A.4/02/2013 Tanggal 15 Februari 2013)
KEWAJIBAN UMUM

Pasal 1 : Setiap dokter wajib menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah dan
atau janji dokter.

Pasal 2 :Seorang dokter wajib selalu melakukan pengambilan keputusan professional secara
independen, dan mempertahankan perilaku professional dalam ukuran yang tertinggi.

Pasal 3 :Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya, seorang dokter tidak boleh dipengaruhi
oleh sesuatu yang mengakibatkan hilangnya kebebasan dan kemandirian profesi.

Pasal 4 :Seorang dokter wajib menghindarkan diri dari perbuatan yang bersifat memuji diri.

Pasal 5: Tiap perbuatan atau nasihat dokter yang mungkin melemahkan daya tahan psikis
maupun fisik, wajib memperoleh persetujuan pasien/keluarganya dan hanya diberikan untuk
kepentingan dan kebaikan pasien tersebut.

Pasal 6: Setiap dokter wajib senantiasa berhati-hati dalam mengumumkan atau menerapkan
setiap penemuan teknik atau pengobatan baru yang belum diuji kebenarannya dan terhadap
hal-hal yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat.

Pasal 7: Seorang dokter wajib hanya memberi surat keterangan dan pendapat yang telah
diperiksa sendiri kebenarannya.

Pasal 8: Seorang dokter wajib, dalam setiap praktik medisnya, memberikan pelayanan secara
kompeten dengan kebebasan teknis dan moral sepenuhnya, disertai rasa kasih sayang
(compassion) dan penghormatan atas martabat manusia.
Pasal 9: Seorang dokter wajib bersikap jujur dalam berhubungan dengan pasien dan
sejawatnya, dan berupaya untuk mengingatkan sejawatnya pada saat menangani pasien dia
ketahui memiliki kekurangan dalam karakter atau kompetensi, atau yang melakukan penipuan
atau penggelapan.

Pasal 10: Seorang dokter wajib menghormati hak-hak pasien, teman sejawatnya, dan tenaga
kesehatan lainnya, serta wajib menjaga kepercayaan pasien

Pasal 11: Setiap dokter wajib senantiasa mengingat kewajiban dirinya melindungi hidup
makhluk insani.

Pasal 12: Dalam melakukan pekerjaannya seorang dokter wajib memperhatikan keseluruhan
aspek pelayanan kesehatan (promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif), baik fisik maupun
psiko-sosial-kultural pasiennya serta berusaha menjadi pendidik dan pengabdi sejati
masyarakat.

Pasal 13: Setiap dokter dalam bekerjasama dengan para pejabat lintas sektoral di bidang
kesehatan, bidang lainnya dan masyarakat, wajib saling menghormati.

KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP PASIEN


Pasal 14: Seorang dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan seluruh keilmuan dan
keterampilannya untuk kepentingan pasien, yang ketika ia tidak mampu melakukan suatu
pemeriksaan atau pengobatan, atas persetujuan pasien/keluarganya, ia wajib merujuk pasien
kepada dokter yang mempunyai keahlian untuk itu.

Pasal 15: Setiap dokter wajib memberikan kesempatan pasiennya agar senantiasa dapat
berinteraksi dengan keluarga dan penasihatnya, termasuk dalam beribadah dan atau
penyelesaian masalah pribadi lainnya.

Pasal 16: Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang
pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia.

Pasal 17: Setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu wujud tugas
perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain bersedia dan mampu memberikannya.
KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP TEMAN SEJAWAT
Pasal 18: Setiap dokter memperlakukan teman sejawatnya sebagaimana ia sendiri ingin
diperlakukan.

Pasal 19: Setiap dokter tidak boleh mengambil alih pasien dari teman sejawat, kecuali dengan
persetujuan keduanya atau berdasarkan prosedur yang etis.

KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP DIRI SENDIRI


Pasal 20: Setiap dokter wajib selalu memelihara kesehatannya, supaya dapat bekerja dengan
baik.

Pasal 21: Setiap dokter wajib senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi kedokteran/kesehatan.

KODE ETIK KEPERAWATAN


(SK PP PPNI No. 023/PP.PPNI/SK/XII/2009)
Perawat dan Klien

1. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai harkat dan martabat


manusia, keunikan klien, dan tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan, kesukuan,
warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik, dan agama yang dianut serta kedudukan
social.
2. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa memelihara suasana
lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat dan kelangsungan hidup
beragama dari klien
3. Tanggung jawab utama perawat adalah kepada mereka yang membutuhkan asuhan
keperawatan
4. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui sehubungan dengan tugas yang
dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan oleh berwenang sesuai dengan ketentuan
hokum yang berlaku.
Perawat dan Praktik

1. Perawat memelihara dan meningkatkan kompetisi dibidang keperawatan melalui belajar


terus menerus.
2. Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai
kejujuran
3. professional yang menerapkan pengetahuan serta keterampilan keperawatan sesuai
dengan kebutuhan klien.
4. Perawat dalam membuat keputusan didasarkan pada informasi yang akurat dan
mempertimbangkan kemampuan serta kualifikasi seseorang bila melakukan konsultasi,
menerima delegasi dan memberikan delegasi kepada orang lain
5. Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan dengan selalu
menunjukkan perilaku professional

Perawat dan Masyarakat

Perawat mengemban tanggung jawab bersama masyarakat untuk memprakarsai dan


mendukung berbagai kegiatan dalam memenuhi kebutuhan dan kesehatan masyarakat.

Perawat dan Teman Sejawat

1. Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan sesama perawat maupun


dengan tenaga kesehatan lainnya, dan dalam memelihara keserasian suasana
lingkungan kerja maupun dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara
menyeluruh.
2. Perawat bertindak melindungi klien dari tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan secara tidak kompeten, tidak etis, dan illegal.

Perawat dan Profesi

1. Perawat mempunyai peran utama dalam menentukan standar pendidikan dan


pelayanan keperawatan serta menerapkannya dalam kegiatan pelayanan dan
pendidikan keperawatan.
2. Perawat berperan aktif dalam berbagai kegiatan pengembangan profesi keperawatan.
3. Perawat berpartisipasi aktif dalam upaya profesi untuk membangun dan memelihara
kondisi kerja yang kondusif demi terwujudnya asuhan keperawatan yang bermutu
tinggi.
KODE ETIK BIDAN
A. Kewajiban bidan terhadap klien dan masyarakat
1. Setiap bidan senantiasa menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan
sumpah jabatannya dalam melaksanakan tugas pengabdiannya.
2. Setiap bidan dalam menjalankan tugas profesinya menjunjung tinggi harkat dan
martabat kemanusiaan yang utuh dan memelihara citra bidan.
3. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman pada peran,
tugas dan tanggung jawab sesuai dengan kebutuhan klien, keluarga dan
masyarakat.
4. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya mendahulukan kepentingan klien,
menghormati hak klien dan nilai-nilai yang dianut oleh klien.
5. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa mendahulukan
kepentingan klien, keluaraga dan masyarakat dengan identitas yang sama sesuai
dengan kebutuhan berdasarkan kemampuan yang dimilikinya.6.Setiap bidan
senantiasa menciptakan suasana yang serasi dalam hubungan pelaksanaan
tugasnya dengan mendorong partisipasi masyarakat untuk meningkatkan
derajart kesehatannya secara optimal.
B. Kewajiban bidan terhadap tugasnya
1. Setiap bidan harus menjalin hubungan dengan teman sejawatnya untuk
menciptakan suasana kerja yang serasi.
2. Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya harus saling menghormati baik
terhadap sejawatnya maupun tenaga kesehatan lainnya.
C. Kewajiban bidan terhadap profesinya
1. Setiap bidan wajib menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra profesi
dengan menampilkan kepribadian yang bermartabat dan memberikan pelayanan
yang bermutu kepada masyarakat
2. Setiap bidan wajib senantiasa mengembangkan diri dan meningkatkan
kemampuan profesinya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
3. Setiap bidan senantiasa berperan serta dalam kegiatan penelitian dan kegiatan
sejenisnya yang dapat meningkatkan mutu dan citra profesinya.
D. Kewajiban bidan terhadap diri sendiri
1. Setiap bidan wajib memelihara kesehatannya agar dapat melaksanakan tugas
profesinya dengan baik
2. Setiap bidan wajib meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
3. Setiap bidan wajib memelihara kepribadian dan penampilan diri.
E. Kewajiban bidan terhadap pemerintah, nusa, bangsa dan tanah air
1. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya, senantiasa melaksanakan ketentuan-
ketentuan pemerintah dalam bidang kesehatan, khususnya dalam pelayananan
Kesehatan Reproduksi, Keluarga Berencana dan Kesehatan Keluarga.
2. Setiap bidan melalui profesinya berpartisipasi dan menyumbangkan pemikiran
kepada pemerintah untuk meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan
kesehatan terutama pelayanan KIA/KB dan kesehatan keluarga.

KODE ETIK AHLI FARMASI


A. Kewajiban terhadap profesi
a. Seorang Asisten Apoteker harus menjunjung tinggi serta memelihara martabat,
kehormatan profesi menjaga integritas dan kejujuran serta dapat dipercaya.
b. Seorang Asisten Apoteker berkewajiban untuk meningkatkan keahlian dan
pengetahuan sesuai dengan perkembangan teknologi.
c. Seorang Asisten Apoteker senantiasa harus melakukan pekerjaan profesinya
sesuai dengan standar operasional prosedur, standar profesi yang berlaku dank
ode etik profesi.
d. Seorang Asisten Apoteker senantiasa harus menjaga profesionalisme dalam
memenuhi panggilan tugas dan kewajiban profesi
B. Kewajiban Ahli Farmasi terhadap teman sejawat
a. Seorang Ahli Farmasi Indonesia memandang teman sejawat sebagaimana dirinya
dalam memberikan penghargaan.
b. Seorang Ahli Farmasi Indonesia senantiasa menghindari perbuatan yang
merugkan teman sejawat secara material maupun moral.
c. Seorang Ahli Farmasi Indonesia senantiasa meningkatkan kerjasama dan
memupuk martabat jabatan kefarmasian, mempertebal rasa saling percaya di
dalam menunaikan tugas
C. Kewajiban terhadap Pasien/pemakai Jasa
a. Seorang Asisten Apoteker harus bertanggung jawab dan menjaga
kemampuannya dalam memberikan pelayanan kepada pasien/pemakai jasa
secara professional
b. Seorang Asisten Apoteker harus menjaga rahasia kedokteran dan rahasia
kefarmasian, serta hanya memberikan kepada pihak yang berhak
c. Seorang Asisten Apoteker harus berkonsultasi/ merujuk kepada teman sejawat
atau teman sejawat profesi lain untuk mendapatkan hasil yang akurat atau baik.
D. Kewajiban Terhadap Masyarakat
a. Seorang ahli Farmasi harus mampu sebagi suri teladan ditengah- tengah
masyarakat
b. Seorang ahli Farmasi Indonesia dalam pengabdian profesinya memberikan
semaksimal mungkin pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki
c. Seorang ahli Farmasi Indonesia harus selalu aktif mengikuti perkembangan d
Bidang Kesehatan khususnya di bidang Farmasi.
d. Seorang ahli Farmasi Indonesia harus selalu melibatkan diri dalam usaha- usaha
pembangunan nasional khususunya di bidang kesehatan.
e. Seorang ahli Farmasi harus mampu sebagai pusat informasi sesuai bidang
profesinya kepada masyarakat dalam pelayanan kesehatan.
f. Seorang ahli Farmasi Indonesia harus menghindarkan diri dari usaha-usaha yang
mementingkan diri sendiri serta bertentangan dengan jabatan Farmasian.
E. Kewajiban Ahli Farmasi Indonesia terhadap Profesi Kesehatan Lainnya
a. Seorang Ahli Farmasi Indonesia senantiasa harus menjalin kerjasama yang baik,
saling percaya, menghargai dan menghormati terhadap profesi kesehatan
lainnya
b. Seorang Ahli Farmasi Indonesia harus mampu menghindarkan diri dari perbuatan
yang dapat merugikan, menghilangkan kepercayaan, penghargaan masyarakat
terhadap profesi kesehatan lainnya.

KODE ETIK AHLI GIZI

 Ahli Gizi adalah seseorang professional yang mempunyai kualif ikasi untuk memikul
tanggung jawab terhadap upaya peningkatan status gizi secara perorangan atau di
rumah sakit.
 Upaya peningkatan status gizi meliputi pence gahan dan penyembuhan penyakit, serta
penyelenggaraan makanan pada pelayanan gizi.
 Kode Etik Profesi Gizi dan penjelasannya yg disusun oleh Tim Penyusun Naskah Kode
etik Profesi Gizi Persagi serta disempurnakan dan disahkan pada Kongres Persatuan Ahli
Gizi Indonesia yang ditetapkan dalam bentuk Surat Keputusan Ketua DPP Persatuan Ahli
Gizi Indonesia No. 03/DPP/SK/01/1990 tanggal 5 Januari 1990.

Tanggung Jawab Dan Kewajiban Ahli Gizi Terhadap Pemerintah, Bangsa, Dan Negara

1) Ahli Gizi dalam membantu pemerintah meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui


upaya perbaikan gizi harus senantiasa berpedoman pada kebijakan-kebijakan yang telah
digariskan
2) Ahli Gizi harus senantiasa berperan serta menyumbangkan pikiran dalam upaya
peningkatan kesejahteraan rakyat melalui peningkatan pelayanan dan pembinaan
kesehatan masyarakat khususnya di bidang gizi.

Tanggung Jawab Dan Kewajiban Ahli Gizi Terhadap Profesi:

1) Ahli Gizi wajib menjunjung tinggi nama baik profesi gizi dengan menunjukan sikap,
perilaku, dan budi luhur serta tidak mementingkan kepentingan pribadi.
2) Ahli Gizi wajib menghargai profesi lain dan menjalin hu bungan kerjasama yang baik.
3) Ahli Gizi hendaknya senantiasa meningkatkan kemampuan professionalnya secara
sendiri-sendiri atau bersama-sama guna perkembangan profesi gizi.
4) Ahli Gizi wajib membina serta memelihara nama baik dan korps Ahli Gizi.

Tanggung Jawab Dan Kewajiban Ahli Gizi Terhadap Diri Sendiri

1) Ahli Gizi hendaknya memelihara kesehatan dan keadaan gizinya agar dapat bekerja
dengan baik.
2) Ahli Gizi hendaknya senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta peka terhadap lingkungan.
3) Ahli Gizi hendaknya senantiasa selalu mengembangkan kemampuan dan meningkatkan
kepercayaan diri
4) Ahli Gizi harus senantiasa menjaga nama baik dirinya sebagai korps Ahli Gizi.
5) Ahli Gizi hendaknya memberi kesan baik serta tiDak melak ukan hal-hal yang merugikan
pemerintah, masyarakat, profesi dan perorangan.

KODE ETIK TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT

KEWAJIBAN UMUM

1) Setiap profesi kesehatan masyarakat harus menjujung tinggi, menghayati dan


mengamalkan etika profesi kesehatan masyarakat.
2) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya profesi kesehatan masyarakat lebih
mementingkan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi.
3) Dalam melaksanakan tugas dalam fungsinya, hendaknya menggunakan prinsiP
efektifitas–efisiensi dan mengutamakan penggunaan teknologi tepat guna.
4) Dalam melakukan tugas dan fungsinya, tidak boleh membeda-bedakan masyarakat atas
pertimbangan-pertimbangan agama, suku, golongan sosial-politik dan sebagainya.
5) Dalam melakukan fungsi dan tugasnya hanya melaksanakan profesi atau keahliannya.
KEWAJIBAN TERHADAP MASYARAKAT
1) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, selalu berorientasi kepada masyarakat
sebagai satu kesatuan yang tidak terlepas dari aspek sosial, ekonomi, politik, psikologis
dan budaya.
2) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, harus mengutamakan pembinaan
kesehatan yang menyangkut orang banyak.
3) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, harus mengutamakan pemerataan dan
keadilan.
4) Dalam pembinaan kesehatan masyarakat harus menggunakan pendekatan
menyeluruh, multidisiplin dan lintas sektoral serta mementingkan usaha-usaha
promotif, preventif, protektif dan pembinaan kesehatan.
5) Upaya pembinaan kesehatan masyarakat hendaknya didasarkan kepada fakta-fakta
ilmiah yang diperoleh dari kajian-kajian atau penelitian.
6) Dalam pembinaan kesehatan masyarakat, hendaknya mendasarkan kepada prosedur
dan langkah-langkah yang profesional yang telah diuji melalui kajian-kajian ilmiah.
7) Dalam menjalankan tugas dan fungsinya harus bertanggung jawab dalam melindungi,
memelihara dan meningkatkan kesehatan penduduk.
8) Dalam menjalankan tugas dan fungsinya harus berdasarkan antisipasi ke depan, baik
yang menyangkut masalah kesehatan maupun masalah lain yang berhubungan atau
mempengaruhi kesehatan penduduk.

KEWAJIBAN TERHADAP PROFESI KESEHATAN LAIN DAN PROFESI DI LUAR BIDANG


KESEHATAN
1) Dalam melakukan tugas dan fungsinya, harus bekerjasama dalam saling menghormati
dengan anggota profesi lain, tanpa dipengaruhi oleh pertimbangan-pertimbangan
keyakinan, agama, suku, golongan dan sebagainya.
2) Dalam melakukan tugas dan fungsinya bersama-sama dengan profesi lain, hendaknya
berpegang pada prinsip-prinsip: kemitraan, kepemimpinan, pengambilan prakarsa dan
kepeloporan.

KEWAJIBAN TERHADAP PROFESI


1) Ahli kesehatan masyarakat hendaknya bersikap proaktif dan tidak menunggu dalam
mengatasi masalah.
2) Ahli kesehatan masyarakat hendaknya senantiasa memelihara dan meningkatkan
profesi kesehatan masyarakat.
3) Ahli kesehatan masyarakat hendaknya senantiasa berkomunikasi, membagi pengalaman
dan saling membantu di antara anggota profesi kesehatan masyarakat.
KEWAJIBAN TERHADAP DIRI SENDIRI
1) Profesi kesehatan masyarakat harus memelihara kesehatannya agar dapat
melaksanakan tugas profesinya dengan baik.
2) Ahli kesehatan masyarakat senantiasa berusaha untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilannya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

PENUTUP
Setiap anggota profesi kesehatan masyarakat dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari harus
berusaha dengan sungguh-sungguh memegang teguh kode etik kesehatan masyarakat
Indonesia ini.

Anda mungkin juga menyukai