SKRIPSI
oleh
Eka Mulya Sari Putri
151101021
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2019
NIM : 151101021
Serviks Pada Wanita Usia Subur Di Wilayah Kerja Puskesmas Polonia Medan”
adalah benar hasil karya saya sendiri dan bukan hasil jiblakan. Kecuali dalam
keabsahan dan kebenaran isinya sesuai dengan kaidah ilmiah yang harus
dijunjung tinggi
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya tanpa ada tekanan
atau paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapatkan sanksi akademik
ii
ABSTRAK
Kanker serviks atau kanker leher rahim merupakan kanker yang terjadi di daerah
organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke rahim. Indonesia berada
pada peringkat ke empat tertinggi angka kejadian kanker serviks. Penderita
biasanya datang untuk pengobatan setelah berada di stadium tinggi, dikarenakan
pengetahuan dan sikap dalam deteksi dini kanker serviks masih kurang. Penelitian
ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap
pengetahuan, sikap dan tindakan deteksi dini kanker serviks pada wanita usia
subur di wilayah kerja puskesmas Polonia Medan. Penelitian ini menggunakan
desain quasy eksperimen one group pretest-posttest design. Sampel penelitian
adalah wanita usia subur sebanyak 50 orang. Instrumen penelitian menggunakan
leaflet, booklet, dan kuesioner tentang pengetahuan dan sikap terhadap deteksi
dini kanker serviks. Penyuluhan kesehatan diberikan 1 kali pertemuan dengan
frekuensi penyuluhan selama 1 jam. Analisa data menggunakan uji paired sample
t test, dengan hasil pengetahuan p=0,000 (p<0,05), sikap p=0.000 (p<0,05), dan
tindakan p=0,044 (p<0,05) Ha diterima, artinya ada pengaruh penyuluhan
kesehatan terhadap pengetahuan, sikap dan tindakan dengan satu kali pertemuan.
Penyuluhan kesehatan sebaiknya dilakukuan lebih dari satu kali pertemuan untuk
meningkatkan tindakan dalam melakukan deteksi dini.
iv
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “
Deteksi Dini Kanker Serviks Pada Wanita Usia Subur Di Wilayah Kerja
orang tua Bapak Edi Suryanto dan Ibu Sarinah Napitupulu yang telah memberikan
kasih sayang serta doa restu kepada penulis yang tidak ternilai dan kepada seluruh
keluarga yang selalu memberikan dukungan, saran, serta motivasi pada penulis.
bimbingan, saran, bantuan serta doa. Oleh karena itu dengan segala kerendahan
hati serta penghargaan yang tulus penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada :
2. Ibu Sri Eka Wahyuni, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Wakil Dekan I Fakultas
3. Ibu Cholina Trisa Siregar, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.KMB selaku Wakil
vi
5. Ibu Fatwa Imelda, S.Kep., Ns., M.Biomed selaku dosen pembimbing yang
6. Ibu Nurbaiti, S.Kep., Ns., M.Biomed selaku dosen penguji I yang telah
7. Ibu Bina Melvia Girsang, S.Kep., Ns., M.Kep selaku dosen penguji II yang
Sumatera Utara
10. Sahabat-sahabat dan orang terkasih Novalia Rahma Dhani, Edita Triana,
Mita Ariska, Eva Luthfiati Putri, Tengku Nuraini, Yuli Marhamah, Winda
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, masih
maupun tutur bahasa. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
vii
Penulis
viii
ix
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.2. Defenisi Operasional
Tabel 4.1. Rancangan Penelitian
Tabel 5.1.1. Distribusi Karakteristik Responden
Tabel 5.1.2. Deskripsi Pengetahuan Sebelum Dan Sesudah Penyuluhan
Tabel 5.1.3. Deskripsi Sikap Sebelum Dan Sesudah Penyuluhan
Tabel 5.1.4. Deskripsi Tindakan Sebelum Dan Sesudah Penyuluhan
Tabel 5.1.5. Tingkat Pengetahuan Sebelum Dan Sesudah Penyuluhan
Tabel 5.1.6. Tingkat Sikap Sebelum Dan Sesudah Penyuluhan
Tabel 5.1.7. Tindakan Sebelum Dan Sesudah Penyuluhan
DAFTAR SKEMA
Skema 3.1. Kerangka Konsep Penelitian
xii
PENDAHULUAN
Kanker leher rahim adalah masalah kesehatan paling sering ditemui pada
wanita setelah kanker payudara. Menurut Kemenkes RI tahun 2015 kanker leher
rahim ialah keparahan dari leher rahim, yaitu satu per tiga bagian dari bawah
rahim, bentuk cembung dan berkaitan dengan vagina melalui arah bagian luar
rahim. Penyebab nya yaitu infeksi human papilloma virus dan kebanyakan terjadi
pada wanita usia subur dan akibat kanker leher rahim ini bisa sampai
tahun merupakan populasi yang beresiko tinggi terkena kanker serviks yang
berjumlah 89,07 juta jiwa, dan menurut Institute Catala d’Oncologia / ICO (2017)
(IARC), tahun 2012, jumlah kanker leher rahim di negara maju sebanyak 35.500
kejadian kematian dan di negara berkembang sebanyak 444.500 kejadian baru dan
230.200 kematian. Indonesia berada pada peringkat 4 jumlah kasus kanker leher
rahim paling tinggi sesudah Cambodia 23,8%, Myanmar 20,6%, Thailand 17,8%
dengan jumlah sebanyak 17,3% per 100.000 perempuan. Jumlah kasus kanker
leher rahim di Indonesia terdapat 98,692 kasus disusul kanker payudara terdapat
kasus kanker leher rahim tertinggi 1,5%, sedangkan Sumatera Utara mempunyai
jumlah kasus kanker leher rahim 0,7% dengan jumlah penderita kanker serviks
2011 dan terjadi kenaikan tahun 2012 menjadi 331 kejadian. Data RSU H. Adam
Malik Medan tahun 2011 ditemukan 148 kejadian kanker leher rahim, tahun 2012
terdapat 300 kejadian, lalu Januari sampai November 2013 ada 318 kejadian.
2010 terdapat 40 kejadian, 2011 terdapat 51 kasus, 2012 terdapat 58 kejadian, dan
2014).
Indonesia (YKI) memperkirakan 15.000 pasien baru pertahun dan 8.000 pasein
meninggal dunia per tahun. Oleh sebab itu deteksi dini sebelum terjadi kanker
leher rahim perlu menjadi yang utama (Moerdijat, 2008). Wanita yang sudah
berhubungan seksual memiliki risiko terkena kanker leher rahim. Oleh sebab itu
deteksi dini kanker leher rahim dengan pemeriksaan pap smear atau iva test perlu
hanya sekali seumur hidup, tetapi dilakukan secara teratur sampai usia 70 tahun
(Ocviyanti, 2009).
Adapun tes yang dapat dikerjakan untuk mendeteksi dini kanker serviks
yaitu biopsi serviks, kolposkopi, biopsi kerucut, CT scanner, MRI scan, tes DNA
HPV, pap smear, tes IVA. Tes deteksi dini yang biasa dilakukan yaitu metode
usap (smear) lendir leher rahim menurut Papanicolaou atau pap smear, yaitu
ruang periksa dan akan diperiksa oleh ahli patologi anatomi, deteksi yang lebih
mudah dilakukan ialah tes IVA yaitu dengan cara mengoleskan asam cuka 3-5%.
Metode ini sangat meringankan karena biaya pemeriksaan lebih terjangkau dan
bisa dilakukan oleh tenaga kesehatan selain dokter ginekologi (Goldye, 2001;
Agustus 2016, 157 orang telah dilakukan pemeriksaan pap smear, dan hasilnya
111 orang terdeteksi kanker leher rahim , 46 lainnya tidak (Pandiangan, 2014).
Penyebabnya deteksi dini pap smear atau IVA belum banyak diketahui banyak
rendah, tidak tersampaikannya informasi dari pusat kesehatan setempat dan juga
media massa tentang deteksi dini kanker serviks menjadi penyebab utamanya.
Cara untuk menyebarluaskan berita tentang deteksi dini ialah dengan melakukan
penyuluhan kesehatan.
kesehataan lebih pada usaha untuk merubah perilaku seseorang untuk pola hidup
baik yang paling utama bagian pengetahuan dan pemahaman, sehingga nantinya
pengetahuan dari tujuan penyuluhan sudah sesuai pada apa yang diharapkan si
Penyuluhan akan lebih bagus bila disertai dengan alat bantu atau media karena
bahkan ketidakjelasan bahan bisa dijelaskan dengan alat bantu. Salah satu alat
ialah alat bantu audio visual aid (AVA) berbentuk film pendek (short film),
Media leaflet ialah lembaran kertas berlipat berisi materi tentang kasus dan
pembahasan tertentu yang dibuat dengan kalimat dan kata-kata yang singkat,
jelas, dan mudah dipahami oleh kalangan masyarakat, biasanya juga terdapat
tulisan 200 sampai 400 kata. Kekurangan leaflet adalah tidak bisa bertahan lama
dan cepat hilang, kelebihan dari leaflet yaitu lebih praktis karena mengurangi
dalam bentuk buku, tulisan atau gambar (Rizki Nugraha, 2017). Tujuan umum
Sikap, dan Tindakan Deteksi Dini Kanker Serviks Pada Wanita Usia Subur di
masalah dalam penelitian ini adalah ada pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap
pengetahuan, sikap, dan tindakan deteksi dini kanker serviks pada wanita usia
sikap, dan tindakan deteksi dini kanker serviks pada wanita usia subur
TINJAUAN PUSTAKA
Wanita usia subur menurut BKKBN tahun 2011 ialah berumur 18-49
tahun dengan reproduksi berfungsi bagus, baik belum menikah, menikah, atau
janda. Wanita usia subur menurut Depkes RI 2004 ialah yang di umur
sehingga mudah untuk kehamilan antara usia 20-45 tahun. Wanita usia subur di
Indonesia yang terbesar di Asia Tenggara 65%, kemudian Vietnam 25,3% dan
Filipina 23%. WUS terendah di Asia Tenggara yaitu Timor Leste 0,3%.
Penyakit reproduksi yang sering ditemui pada WUS usia 35-55 tahun yaitu
kanker serviks. Kanker serviks atau Carcinoma Cervicis Uteri, adalah tumor
ganas yang sering ditemukan pada perempuan, dan paling banyak diderita dari
berada antara rahim dan lubang vagina. Kanker leher rahim ialah proses
perkembangan sel tak normal pada leher rahim yang kemudian berubah jadi sel
Menurut Evi Andriani (2010), kanker serviks ialah sel tidak normal yang
tumbuh pada leher rahim yang telah berubah jadi sel kanker. Biasanya berkisar
10-15 tahun, terjadi 80% dari perempuan yang berpeluang terjangkit HPV.
Kanker leher rahim terlihat bila sel serviks jadi tidak normal dan membelah secara
acak. Jika sel leher rahim membelah, akan membentuk jaringan yaitu tumor. Bisa
jadi jinak atau tidak, bila tidak jinak itulah yang disebut kanker leher rahim
(Prayitno, 2014)
Penyebab 99,7% kanker yaitu Human Papilloma Virus (HPV). Ada lebih
dari 100 tipe HPV, tipe 16, 18, 31, 33, 35, 45, 51, 52, 56, dan tipe 58 kebanyakan
dijumpai sebelum menjadi kanker (Rasjidi, 2008). Tipe 16 dan 18 pemicu 70%
kanker. Nantinya HPV akan hilang sendirinya akibat daya tahan tubuh yang
alami , tapi ada beberapa yang tidak hilang dan tetap, perubahan sel leher rahim
menjadi kanker serviks disebabkan oleh virus HVP yang menetap. Pejalanan nya
mulai dari HPV terinfeksi, tahap sebelum kanker sampai jadi kanker
membutuhkan waktu 10-20 tahun. Perubahan sel epitel pada mulut rahim
disebabkan infeksi virus, sel jadi tak terkendali perkembangannya dan jika
berkelanjutan menjadi kanker. Di stadium awal tidak ada tanda yang jelas,
sesudah jadi kanker baru muncul tanda seperti keputihan berkepanjangan, keruh,
masa haid dan sebagainya. Di stadium lanjut sudah menyebaran sampai daerah
panggul disertai rasa nyeri, susah BAB dan BAK, dan lain sebagainya (Rina,
2009)
Menurut Savitri (2015) Kanker leher rahim ialah tumor ganas dari sel
skuamosa yang terjadi bila sel serviks tumbuh secara tidak tertangani. Sebelum
menjadinya kanker didahului dengan keadaan lesi pra kanker atau Cervical
berubahnya sebelum keganasan dari sel rahim. Terdapat 3 tahap sebelum terjadi
kanker dimulai dari infeksi sel berlanjut jadi intraephitelia neoplasia dan berakhir
stadium awal tidak memperlihatkan tanda tapi jika melakukan deteksi ditemukan
5. Nyeri dibagian pinggul, kaki, susah BAB dan BAK bisa terjadi pada kanker
Umumnya, resiko terjadinya kanker leher rahim adalah gaya hidup yang
tidak sehat. Faktor resiko kanker leher rahim menurut beberapa penelitian yaitu:
1. Perilaku Seksual
kanker leher rahim karena organ reproduksi perempuan belum sampai pada
kematangan yang sesuai. Usia ideal bagi wanita yaitu 20-35 tahun (Savitri,
2015).
wanita tidak diganti kurang 2 kali dalam sehari, karena bisa menyebabkan
kelembaban berlebih dan mudah tumbuh jamur dan bakteri termasuk HPV.
Pembalut diganti kurang dua kali dalam sehari saat haid akan mempengaruhi
rahim 29 kali lebih besar jika membandingkan dengan menjaganya (Dewi, 2013).
3. Usia
Wanita yang berhubungan intim diusia sangat muda semakin besar kesempatan
4. Sosial Ekonomi
berpengaruh pada leher rahim yaitu berawal dari pengikisan di daerah leher rahim
dan selanjutnya akan terjadi infeksi yaitu peradangan yang terus menerus. Ini bisa
6. Jumlah Perkawinan
lebih besar untuk terkena kanker leher rahim. Seseorang yang menikah lebih dari
serviks yaitu :
2) Stadium II : Sel kanker menyebar ke jaringan di daerah serviks atau bagian atas
vagina.
3) Stadium III : Sel kanker menyebar ke daerah panggul atau 1/3 dari bawah
vagina.
4) Stadium IV : Sel kanker menyebar ke daerah kandung kemih, usus besar, dan
paru-paru.
Deteksi dini ialah pemeriksaan untuk mengetahui keadaan leher rahim yang tidak
normal. Wanita yang akan melakukan deteksi dini mungkin secara fisik terasa
sehat dan tidak dirasakan tanda apapun sehingga tak ada alasan untuk dilakukan
pemeriksaan pada yang belum terlihat tanda gejala penyakit dan masih berada
pada stadium pra klinik yang memiliki persyaratan tertentu pada suatu penyakit
(Rasjidi, 2008). Jenis pemeriksaan kanker leher rahim yang dilakukan wus
untuk menjelaskan keadaan leher rahim yang tidak normal, yaitu pemeriksaan
kolposkopi, biopsi serviks, biopsi kerucut (cone biopsy), CT scanner, MRI scan,
ACS, dan USPSTF telah membuat aturan harusnya dilakukan tes papsmear pada
setiap wanita dengan cara pemeriksaan kanker serviks dari tiga tahun pertama
Pap smear ialah pemeriksaan deteksi dini kanker leher rahim dengan
bantuan mikroskop untuk mendeteksi kanker yang dilakukan dengan lebih mudah
dan hasil yang lebih akurat (Wijaya, 2010). Tes papsmear yaitu pemeriksaan
leher rahim untuk dilihat adanya perubahan sel epitel leher rahim. Tanda awal
keganasan leher rahim ditandai berubah nya lapisan epitel serviks (Rasjidi, 2010).
Tujuan nya ialah untuk menemukan adanya kelainan pada serviks. Manfaat
Menurut Sukaca (2009) sasaran tes pap smear ialah wanita yang sudah
menikah diusia muda dan kegiatan seksualnya sangat tinggi, suka berganti-ganti
pasangan seksual atau yang terkena HIV, wanita usia 30 tahun keatas yang
menggunakan alat kontrasepsi lebih dari lima tahun (hormonal dan IUD),
sembuh untuk terhindar kejadian sel inflamasi yang bisa mengganggu tafsiran
pemeriksaan
7) Tidak sedang mengandung dan tidak berhubungan seksual minimal 2-3 hari
1. Persiapan alat seperti spekulum bivavle (cocor bebek), spatula ayre, kaca
2. Pasien baring dengan keadaan kedua kakidibuka, tungkai diangkat dan lutut
rahim dan saluran pada serviks, periksa leher rahimnormal atau tidak
3. Spatula diletak kedalam leher rahim, putar 360° arah jarum jam
4. Cairan yang sudah diperoleh oleskan diatas kaca objek pada bagian yang
6. Setalah itu masukkan ke tempat yang sudah disediakan dan beri ke ahli
lima kelas, yaitu kelas satu tidak ada sel tidak normal, dua ada gambaran sitologi
atipik, tapi tidak ada keparahan, tiga gambaran sitologi mencurigakan keparahan,
gambaran sitologi perkembangan sel secara tidak teratur yang berat, V : ada
keganasan.
IVA tes ialah pemeriksaan leher rahim dengan cara melihat rahim
langsung yang dilakukan selama 3-8 menit dengan cara mengoleskan asam asetat
3-5% lalu amati adakah perubahan pada leher rahim. Bila setelah dioleskan dan
terdapat perubahan warna menjadi pucat artinya terdapat lesi prakanker. Tujuan
pemeriksaan IVA tes yaitu untuk mengurangi angka kesakitan dan angka
kematian serta mengetahui kelainan pada serviks. Keuntungan nya yaitu lebih
tidak susah dan praktis, serta dapat dilaksanakan semua tim kesehatan dan hasil
Syarat pemeriksaan IVA tes yaitu wanita usia subur yang sudah menikah
dan tidak dalam keadaan hamil, 2-3 hari sebelum dilakukan tes tidak melakukan
hubungan seksual. Melakukan pemeriksaan iva bisa kapan saja dan pada wanita
HIV/AIDS (Kemenkes RI, 2015). Fungsi periksaan IVA ialah mendeteksi awal
kanker. Waktu yang tepat dilakukan deteksi tiap 3 tahun pada perempuan 25
sampai 60 tahun (Nugroho, 2012). Menurut Pudiastuti tahun 2011 dan Marni
4. Kapas lidi, kapas sublimat dalam wadah steril untuk membersihkan vagina
5. Asam cuka 3 sampai 5% ddi wadah steril. Bila asam cuka 5% dibuat dengan
cara satu sendok cuka dapur ditambah empat sendok air. Bila asam cuka 3%,
dibuat dengan cara cuka dapur dua sendok ditambah air steril sebelas sendok.
4) Atur lampu penerangan ke arah vagina, supaya leher rahim terlihat jelas
dengan tangan kiri, pegang spekulum pakai tangan kanan, dalam kondisi
diputar 45° kebawah sampai melintang lalu dorong lebih dalam ke forniks
8) Kapas balutan lidi yang sudah diberi asam cuka 3 sampai 5% dimasukkan
9) Kapas lidi di oles kan ke semua permukaan portio searah jarum jam
12) Rapikan pasien dan rendam peralatan di larutan klorin 0,5% 10 menit lalu
cuci tangan
Tidak ada efek samping pada pemeriksaan IVA dan aman. Tempat
yaitu :
2. Leher rahim servisitis / radang, atau kelainan jinak yang lainn (polip serviks)
3. Adanya cairan putih (aceto white epithelium) ditandai dengan iva positif
4. IVA kanker artinya ditahap ini, cara temuan stadium kanker, masih
bermanfaat untuk penurunan kematian karena kanker leher rahim jika ada di
dari si penyampaian kepada si penerima pesan atau sasaran (ibu-ibu / wanita usia
subur) dengan tujuan supaya sasaran bisa melaksanakan perilaku (isi pesan) yang
kelompok ataupun masyarakat supaya lebih mandiri untuk mencapai tujuan hidup
lebih baik.
Secara umum untuk mengubah kehidupan masyarakat jadi lebih baik dari
keadaan yang ada dan mencapai tujuan, maka komunikasi penyuluhan harus
dicakupkan jangka pendek dan panjang. jangka pendek yaitu merubah tingkat
tujuan jangka panjangnya yaitu better farming (mau dan mampu mengubah usaha
dengan cara lebih baik lagi), better business (berusahan lebih menguntungkan),
langkah yaitu :
materi
3. Pilih metode yang sesuai ; tentukan jenis alat yg digunakan dan tentukan
kriteria evaluasi
penyuluhan
2010) yaitu : metode ceramah, curah pendapat, diskusi kelompok, panel, bermain
(sesuai tujuan peneliti) dan sudah ditunjuk pemimpin diskusi. Di penelitian ini
penyuluhan juga akan dilakukan dengan menggunakan media leaflet dan booklet
Leaflet yaitu sampaian informasi atau pesan kesehatan dengan lembaran lipat.
(Notoatmodjo, 2003).
leaflet ialah lembaran ukuran kecil dengan pesan untuk disebarkan pada umum
sebagai informasi tentang peristiwa dengan kalimat yang singkat, padat, dan bisa
dimengerti.
dipahami, judul harus menarik untuk dibaca, materi harus sesuai dengan pokok
pembahasan sasaran. Kelebihan dari leaflet yaitu lebih gampang karena kegiatan
mencatat berkurang, bisa dilihat kembali isinya disaat santai, dapat disimpan,
dapat disebarluaskan dan dibaca oleh masyarakat, bisa dijadikan bahan diskusi,
menyimpannnya, ukuran tulisan yang terlalu kecil sehingga susah dibaca, tidak
tahan lama dan mudah hilang. Informasi dari media leaflet merupakan bagian dari
1. Sasaran
kepercayaan dan adat hingga sulit diubah, lingkungan tempat tinggal yang
Materi kurang tepat sasaran, waktu pemberian tidak sesuai dengan sasaran,
Booklet yaitu media penyampaian pesan dalam bentuk buku, baik tulisan
atau gambar (Rizki S Nugraha, 2017). Tujuan umum booklet untuk peningkatan
pengetahuan, karena booklet memberi infomasi jelas dan digunakan sebagai alat
bantu yang lain untuk dipelajari setiap saat. Unsur-unsur yang terdapat pada
booklet menurut Sitepu (2012), yaitu kulit (cover) dan isi buku, bagian depan
2.4.1 Pengetahuan
a. Mengetahui
Tahu yaitu ingat materi yang telah dipelajari (recall) atau respon yang telah
diterima. Karena itu tahu ialah pengetahuan rendah. Kata kerja yang mengukur
orang tahu tentang yang dipelajari yaitu dapat disebutkan, dan mendefinisikan,
b. Pahami (Comprehention)
Yaitu kemampuan jelaskan dengan benar tentang obyek yang dimengerti dan
deteksi dini.
c. Aplikasi (Aplication)
Aplikasi disini sebagai penggunaan hukum dan metode, misalnya memilih untuk
kuesioner tentang materi yang ingin diukur dari responden. Kategori pengetahuan
Nursalam (2008) yaitu kurang dengan nilai <55%, cukup 56% - 75%, dan baik
76% - 100%,.
2.4.2 Sikap
Sikap ialah respon tertutup terhadap rangsangan. Sikap tidak dapat dilihat
langsung tapi bisa ditebak lebih dahulu dari yang tertutup. Menurut Notoatmodjo
(2012), sikap yaitu kesiapan bertindak, bukan pelaksanaan motif tertentu. Sikap
d. Tanggung jawab (respondible), tanggung jawab pada apa yang telah dpilih
2.4.3 Tindakan
selalu berjalan. Tetapi bila tindakan sudah tidak efektif maka muncul kepedulian
setelah diberikan penyuluhan tentang deteksi dini, seseorang dari yang tidak mau
adanya niat dan kemauan untuk menjalankan dan melaksanakan suatu tindakan.
2. Tertarik pada rangsangan atau objek tersebut, tahap ini sikap subjek sudah
mulai tumbuh
3. Menimbang pada buruk dan baik nya rangsangan untuk dirinya, artinya sikap
KERANGKA PENELITIAN
lain. Karena itu, konsep tidak bisa diukur dan dicermati dengan langsung.supaya
kanker serviks pada wus yang dilakukan dengan menggunakan media leaflet dan
booklet.
26
3.3 Hipotesa
tindakan deteksi dini kanker serviks pada wanita usia subur di puskesmas
Helvetia.
METODE PENELITIAN
intervensi dan posttest sesudah intervensi (Nazir, 2005). Tujuan penelitian untuk
variabel dependent (pengetahuan, sikap, dan tindakan) deteksi dini kanker serviks
tindakan
(setelah penyuluhan)
29
yang dimulai dengan pemberian pre-test (P-1) sesudah itu diberi intervensi
penyuluhan kesehatan (I) yang dilakukan 1 kali pertemuan selama 1 jam, dan
Pada penelitian ini, penyuluhan dilakukan 1 kali pertemuan selama 1 jam. Dengan
penyuluhan kesehatan, dan pada akhir pertemuan responden dibagikan leaflet dan
booklet serta cindera mata sebagai ucapan terimakasih. Penilaian perilaku dan
4.2.1 Populasi
4.2.2 Sampel
n=
n=
n=
n = 50,3
n = 50 sampel
Dimana :
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
yang dibuat oleh peneliti sendiri (Notoatmodjo, 2012). Kriteria pada sampel
atau iva
pemeriksaan pap smear ataupun iva test, dan juga karena masih kurangnya minat
Medan. Setelah dapat izin, mulai melakukan pengumpulan data dengan memberi
prosedur penelitian. Jika responden menolak, peneliti tidak akan paksa dan tetap
atau diberi kode pada lembar pengumpulan data. Kerahasiaan responden dijamin
peneliti dan hanya data tertentu saja yang dilaporkan sebagai hasil penelitian.
sebagai alat pegumpulan data yang diisi langsung oleh responden untuk
mengidentifikasi pengetahuan dan sikap deteksi dini kanker serviks pada wanita
usia subur. Kuesioner terdiri dari 3 bagian yaitu kuesioner data demografi,
inisial, umur, tempat tinggal, usia menikah, jumlah anak, status pernikahan,
deteksi dini kanker serviks. Data hanya untuk kebutuhan demografi tidak
untuk dianalisis.
serviks dan deteksi dini kanker serviks dengan pilihan a, b, c. Bila responden
menjawab pertanyaan benar dengan bobot nilai 2 dan salah bobot nilai 1.
Semakin tinggi jumlah skor maka semakin baik pengetahuan tentang deteksi
Hasil presentase =
Kurang : hasil presentase < 55% atau menjawab < 11 pertanyaan benar,
sikap sangat tidak setuju, setuju, tidak setuju, sangat setuju. Bila menjawab
setuju 3, tidak setuju 2, sangat setuju maka bobot skor nya adalah 4, sangat
tidak setuju 1. Nilai tertinggi 40, terendah 10. Penilaian sikap dibagi menjadi
(kesahihan instrument) (Polit & Beck, 2012). Instrumen yang valid bila mampu
ibu Nur Afi Darti, S.Kp., M.Kep pada tanggal 5 April 2019. Berdasarkan uji valid
yang telah dilakukan memperoleh nilai Content Validity Index (CVI) 1, yang
artinya valid.
sejauh mana hasil ukur tetap sama bila dilakukan dua kali atau lebih denga alat
alpha, apabila nilai cronbach alpha lebih dari 0,7 artinya instrumen penelitian
reliabel. Hasil uji reliabilitas untuk kuesioner pengetahuan sebesar 0,820 dan
untuk kuesioner sikap sebesar 0,785 maka dapat disimpulkan bahwa kuesioner
sudah reliabel.
dengan memberikan kuesioner pre test kepada responden dan menjelaskan cara
menit dengan materi tentang deteksi dini kanker serviks dengan pemeriksan pap
smear ataupun iva test. Diakhir penyuluhan akan diberikan lagi post test untuk
dan membagikan leaflet, booklet dan cendera mata untuk responden sebagai
terhadap setiap kuesioner yang telah diisi oleh responden untuk kemudian
pengkodean yaitu diberi kode atau angka pada kuisioner untuk mermudahkan
peneliti saat masukkan data (data entry), processing, masukkan jawaban dari
setiap responden yang sudah diberi kode ke dalam program atau software
meliputi data demografi berupa nama/inisial, umur, tempat tinggal, usia menikah,
serviks, deteksi dini kanker serviks, dan data distribusi frekuensi masing- masing
paired sampel t-test ). Uji statistik ini dinyatakan bermakna jika nilai p < 0,05
kanker serviks pada wanita usia subur di wilayah kerja puskesmas Polonia Medan.
Penelitian ini dilaksanakan selama sebulan mulai dari Januari 2019 sampai Juli
kesehatan terhadap pengetahuan, sikap, dan tindakan deteksi dini kanker serviks.
Dari hasil penelitian umur mayoritas responden umur 40-49 tahun sebanyak 33
orang (66%), usia menikah mayoritas responden pada usia 20-25 tahun sebanyak
38 orang (76%), mayoritas reponden yang mempunyai jumlah anak 1-2 sebanyak
38
Pada penelitian ini hasil pengetahuan pre test mayoritas responden berada
pada kategori cukup 32 orang 64% dan hasil pengetahuan post test mayoritas
responden berada pada kategori baik 49 orang (98%). Lebih jelas dapat dilihat
Tabel 5.1.2. Deskripsi pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan deteksi dini
Baik 6 12 49 98
Cukup 32 64 1 2
Kurang 12 24 0 0
Hasil penelitian ini diperoleh sikap responden pada deteksi dini kanker
berada pada cukup sebanyak 36 orang (72%), dan hasil sikap sesudah penyuluhan
Tabel 5.1.3. Deskripsi sikap sebelum dan sesudah penyuluhan deteksi dini kanker
Baik 4 8 18 36
Cukup 36 72 32 64
Kurang 10 20 0 0
Hasil penelitian ini diperoleh tindakan responden pada deteksi dini kanker
melakukan tindakan deteksi dini sebanyak 50 orang (100%), dan hasil tindakan
sebanyak 4 orang (8%) dan yang tidak melakukan 46 orang (92%). Lebih jelas
Tabel 5.1.4. Deskripsi tindakan sebelum dan sesudah penyuluhan deteksi dini
Melakukan 0 0 4 8
Tidak Melakukan 50 100 46 92
Uji statistik disini menggunakan uji paired sample t-test untuk menguji
adakah perbedaan pengetahuan dan sikap deteksidini kanker serviks sebelum dan
leher rahim pada wus saat sebelum penyuluhan nilai rata-rata 25,76 (SD =
4,123), dan setelah penyuluhan nilai rata-rata 37,48 (SD = 2,644), dan setelah
dianalisa dengan uji Paired sample t test didapatkan nilai mean -11,720 (SD =
penkes terhadap pengetahuan deteksi dini kanker serviks sebelum dan sesudah
diberikan penkes pada wus. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 5.1.5
Hasil sikap pada pemeriksaan kanker serviks pada wus sebelum penyuluhan
kesehatan menunjukkan bahwa nilai rata-rata 25,28 (SD = 3,833) dan sesudah nilai
rata-rata 28,66 (SD = 2,353). Setelah dianalisis menggunakan uji paired sample t
test didapatkan nilai rata-rata -3,380 (SD = 3,568), p = 0,000 (p<0,05) artinya Ha
diterima, ada pengaruh penyuluhan pada sikap deteksi dini kanker sebelum dan
sesudah penyuluhan kesehatan pada wanita usia subur. Untuk lebih jelas dapat dilihat
Tabel 5.1.6 Tingkat Sikap Sebelum dan Sesudah Penyuluhan Deteksi Dini Kanker
Serviks
penyuluhan kesehatan menunjukkan bahwa nilai rata-rata 0.00 (SD = 0.000) dan
sesudah nilai rata-rata 0.08 (SD = 0.274). Setelah dianalisis menggunakan uji
paired sample t test didapatkan nilai rata-rata -0.080 (SD = 0.274), p = 0.044
(p<0,05) artinya Ha diterima, ada pengaruh penyuluhan pada tindakan deteksi dini
kanker sebelum dan sesudah penyuluhan kesehatan pada wanita usia subur. Untuk lebih
Tabel 5.1.7 Tindakan Sebelum dan Sesudah Penyuluhan Deteksi Dini Kanker
5.2 Pembahasan
sebelum dan sesudah penyuluhan kesehatan tentang deteksi dini kanker serviks
yaitu hasil dari tahu setelah dilakukan pengindraan pada seseorang di satu objek
tertentu, tapi sebagian besar pengetahuan manusia dihasilkan dari mata dan telinga
mudah menerima hal baru dan menerapkannya pada pengetahuan. Sesuai dengan
pendapat Meliono (2017) pendidikan yaitu proses mengubah sikap dan perilaku
semakin tinggi jenjang pendidikan maka dengan mudah menerima hal baru dan
Di usia mayoritas pada responden yaitu >35 tahun, usia ini termasuk pada
usia yang beresiko kanker serviks karena pada usia tersebut sistem kekebalam
tubuh sudah mulai melemah, sesuai dengan penelitian faisal dkk (2017) bahwa
usia 36 tahun keatas sangat beresiko terkena kanker leher rahim yang disebabkan
tentang kanker serviks. Mayoritas pekerjaan responden yaitu ibu rumah tangga,
bekerja. Hasil penelitian ini didapatkan nilai pengetahuan uji paired sample t test
pengetahuan dengan satu kali penyuluhan selama satu jam dengan menggunakan
media leaflet dan booklet. Sesuai penelitian Saraswati tahun 2011 didapatkan
promosi kesehatan dengan media leaflet, sehingga leaflet dan booklet efektif
Hasil sikap dari penelitian ini didapatkan adanya peningkatan dari sebelum
kurang, setelah penyuluhan masih dengan kategori cukup tetapi sudah tidak ada
kategori kurang. Pendapat Azwar tahun 2013 bahwa orang dengan perasaan
positif pada satu pandangan objek disebut suka pada objek itu atau punya sikap
yang baik pada objek itu, sedangkan orang dengan perasaan negatif pada satu
objek punya sikap yang tidak baik pada objek sikap tersebut. Dari penelitian
responden bisa dengan mudah menerima hal baru dan menerapkannya pada sikap,
sesuai dengan pendapat Meliono tahun 2017 pendidikan yaitu proses mengubah
sikap dan perilaku seseorang atau usaha mendewasakan dengan cara diajarkan dan
dilatihkan, semakin tinggi jenjang pendidikan maka dengan mudah menerima hal
baru dan disesuaikan dengan hal baru tersebut. Pengalaman penyuluhan kanker
kesehatan yang hanya dilakukan satu kali pertemuan, sedangkan berdasarkan teori
perubahan sikap yang baik minimal dalam jangka waktu enam bulan.
Hasil penelitian ini didapatkan nilai sikap uji paired sample t test p=0,000
dini dengan satu kali penyuluhan selama satu jam dengan menggunakan media
leaflet dan booklet. Asumsi peneliti bahwa sikap responden terhadap deteksi dini
bisa meningkat dikarenakan ada rasa ingin tahu responden dan juga karena
pengetahuan responden yang sudah menjadi baik. Penelitian yang dilakukan oleh
Tindaon 2016 dengan lebih dari satu kali penyuluhan dengan hasil yaitu ada
perbedaan nilai mean sikap pre dan post diberikan leaflet yaitu dari 42,90 menjadi
46,00. Hasil uji t berpasangan diperoleh p<0,05 artinya ada hubungan sikap
pengetahuan dan sikap, dan juga terdapat responden yang melakukan pemeriksaan
sebanyak 4 orang dari total 50 responden. Dari hasil uji paired sample t test
peneliti responden lainnya yang tidak mau datang ke puskesmas untuk dilakukan
melakukan pemeriksaan, takut izin pada suami untuk periksa, sibuk dengan
aktifitas setiap hari dirumah, tidak punya kartu kesehatan gratis, dan alasan
sehari-hari. Pengetahuan bisa jadi sebab atau motivasi seseorang untuk bersikap
dan berperilaku, yang dapat jadi dasar terbentuknya tindakan yang dilakukan.
Perilaku dituntun oleh sikap sehingga akan bertindak sesuai dengan yang di
kanker serviks dengan metode IVA dihasilkan pengetahuan dengan uji chi-square
p = 0,023 (p<0,05), pada sikap dengan uji Fisher’s Exact Test p = 0,005 (p<0,05).
hanya dilakukan satu kali dan jumlah sampel yang kurang banyak untuk diteliti
dan rentan waktu untuk pemeriksaan yang hanya berjarak kurang dari satu bulan
6.1 Kesimpulan
2. Sikap wus terhadap deteksi dini kanker serviks sebelum dan sesudah
3. Tindakan wus terhadap deteksi dini kanker serviks sebelum dan sesudah
kesehatan dengan uji paired sample t test nilai p = 0,000 (p<0,05), maka Ha
diterima
dengan uji paired sample t test nilai p = 0,000 (p<0,05), maka Ha diterima
deteksi dini kanker serviks dengan uji paired sample t test nilai p = 0.044
49
6.2 Saran
1. Bagi peneliti selanjutnya perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang faktor-
2. Penyuluhan kesehatan sebaiknya dilakukan lebih dari satu kali dengan sampel
yang lebih banyak lagi, dan dengan bantuan media penyuluhan yang lain untuk
serviks
serviks yang murah ataupun program gratis agar mudah dijangkau oleh semua
51
Kegiatan Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ag Sep
1. Pengajuan Judul
3. Menyusun Bab I
4. Menyusun Bab II
6. Menyusun Bab IV
7. Sidang Proposal
8. Perbaikan Proposal
Deteksi Dini Kanker Serviks Pada Wanita Usia Subur Di Wilayah Kerja
Kanker Serviks Pada WUS. Oleh karena itu, saya mengharapkan Ibu untuk ikut
berpartisipasi dalam penelitian ini. Saya mengaharapkan kerjasama yang baik dan
penelitian ini dan tidak akan disebarluaskan ataupun digunakan untuk tujuan yang
merugikan Ibu sebagai responden. Identifikasi Ibu akan dirahasiakan dan tidak
akan dipublikasikan dalam bentuk apapun. Kerahasiaan data Ibu akan dijamin
kesediaan Ibu untuk menjadi responden dalam penelitian ini, saya ucapkan
terimakasih.
Penulis
Utara. Penelitian ini dilakukan sebagai salah satu kegiatan dalam menyelesaikan
pengetahuan, sikap, dan tindakan deteksi dini kanker serviks pada wanita usia
subur.
pendapat dan identitas Ibu. Informasi yang Ibu berikan hanya akan dipergunakan
maksud-maksud lain.
Partisipasi Ibu dalam penelitian ini bersifat sukarela, sehingga Ibu bebas
untuk menerima atau menolak menjadi peserta penelitian ini. Jika Ibu bersedia
menjadi responden penelitian ini, maka silahkan Ibu menandatangani formulir ini.
Medan, 2019
Responden
( )
a. Silahkan Ibu jawab dengan jujur dengan memberi tanda silang (X)
b. Jawaban tidak mempengaruhi profesi Ibu
c. Jawaban akan dijaga kerahasiaannya dan hanya akan dipergunakan untuk
penelitian ini
A. Data Demografi
1. Nama (inisial) :
2. Umur :
3. Tempat Tinggal :
4. Usia Menikah :
5. Jumlah anak :
6. Status pernikahan
a. Menikah
b. Janda
7. Pendidikan terakhir
a. SD c. SMA
b. SMP d. Perguruan Tinggi
8. Pekerjaan:
a. PNS
b. Ibu Rumah Tangga
c. Dll, sebutkan ......................
9. Penghasilan dalam keluarga selama satu bulan
a. < 500.000
b. 500.000 – 1.000.000
c. > 1.000.000
10. Apakah Ibu pernah mendapatkan penyuluhan tentang kanker serviks/leher
rahim......
a. Belum pernah
b. Pernah, kapan ...........
11.Apakah tempat pemeriksaan pap smear terjangkau dari tempat tinggal ibu
a. Tidak terjangkau
b. terjangkau
12.Pernahkan Ibu melakukan pemeriksaan Papsmear
a. Belum pernah
b.Pernah, kapan..............................................................................................
Petunjuk Pengisian :
Jawablah Pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda (x) pada salah
satu pilihan yang dianggap paling benar
2 Pap smear atau IVA dilakukan jika usia pernikahan sudah lebih
dari 5 tahun
3 Pap Smear atau IVA hanya dilakukan jika sudah ada tanda -
tanda kelainan
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.820 20
Item Statistics
Scale Statistics
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.785 10
Item Statistics
Scale Statistics
PENGETAHUA Unstandardized
N SIKAP Residual
Unstandardized
Residual
N 100
a,,b
Normal Parameters Mean .0000000
Positive .049
Negative -.118
Kolmogorov-Smirnov Z 1.175
Statistics
USIA UM JA SP PD PK PH PN TP
N Valid 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean 2.58 1.24 1.48 1.02 2.72 2.00 2.46 1.78 1.86
Median 3.00 1.00 1.00 1.00 3.00 2.00 3.00 2.00 2.00
Mode 3 1 1 1 3 2 3 2 2
Std. Deviation .642 .431 .614 .141 .858 .286 .676 .418 .351
Variance .412 .186 .377 .020 .736 .082 .458 .175 .123
Range 2 1 2 1 3 2 2 1 1
Minimum 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Maximum 3 2 3 2 4 3 3 2 2
USIA WUS
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
UMUR MENIKAH
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
STATUS PERNIKAHAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
PENDIDIKAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
PEKERJAAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
PENYULUHAN CA CERVIKS
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Statistics
N Valid 50 50 50 50
Missing 0 0 0 0
PENGETAHUAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
NILAI_PPOST
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
SIKAP
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Tindakan
Statistics
tindakanpre tindakanpost
N Valid 50 50
Missing 0 0
Tindakanpre
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Tindakanpost
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
N Correlation Sig.
Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Difference
Std.
Std. Error Sig. (2-
Mean Deviation Mean Lower Upper t df tailed)
N Correlation Sig.
Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Difference
Std. Std. Error Sig. (2-
Mean Deviation Mean Lower Upper T Df tailed)
kode U UM JA SP PD PK PH PN TP
IW 3 1 3 1 2 2 3 2 2
SM 3 1 1 1 3 2 2 1 2
WS 3 2 1 1 3 2 2 2 2
TS 3 1 1 1 1 2 1 2 2
NS 2 1 1 1 3 2 2 2 2
ST 2 1 1 1 3 2 3 2 2
SRL 3 2 1 1 2 2 2 2 2
KL 3 1 1 1 2 2 3 2 2
DA 3 1 2 1 2 2 2 1 2
RF 3 1 2 1 2 2 3 2 2
WY 3 1 2 1 3 2 3 2 2
SA 3 1 2 1 4 2 3 2 2
RA 2 1 1 1 4 2 3 2 2
SN 3 1 2 1 3 2 3 2 2
NA 2 2 1 1 3 2 2 2 2
GR 2 1 2 1 4 2 2 2 2
NB 3 1 1 1 3 2 3 2 2
FL 1 1 2 1 3 2 3 2 2
ES 2 2 1 1 2 2 2 2 1
EL 3 1 2 1 3 2 3 2 2
MN 3 2 1 2 1 2 3 1 2
EW 3 1 1 1 3 2 3 2 2
MR 3 1 3 1 1 2 3 2 2
BR 3 1 1 1 2 3 2 1 1
SH 3 1 2 1 3 2 3 2 2
SP 3 1 1 1 3 3 3 2 2
ML 2 1 2 1 4 2 3 2 2
WW 2 2 1 1 4 2 3 2 2
EP 2 1 2 1 3 2 1 2 2
JR 2 1 1 1 4 2 3 2 2
RH 3 2 1 1 3 2 3 2 2
YA 2 1 2 1 3 2 3 1 1
ESA 3 1 2 1 3 2 2 2 2
MST 3 1 1 1 3 2 3 2 2
RAR 3 1 2 1 3 2 3 2 2
SGY 1 2 1 1 3 2 3 2 2
NT 1 1 1 1 4 1 3 2 2
TA 1 1 1 1 3 2 2 1 1
SMC 3 1 2 1 2 2 2 1 2
SRT 3 1 2 1 1 2 1 2 2
SG 3 1 1 1 2 2 1 2 2
SAH 3 2 3 1 1 2 2 2 1
RP 3 1 1 1 3 2 2 1 1
PD : Pendidikan
K P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P T. N. Tin
o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 P. P. da
d 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 P PR ka
e RE E n
I 2 2 2 2 2 2 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 19 1 0
W
S 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 0 2 2 1 2 1 0 0 28 2 0
M
W 2 2 0 2 2 1 2 2 1 0 1 1 1 0 2 2 2 2 1 2 28 2 0
S
T 0 1 0 2 0 0 0 1 0 1 2 0 1 1 1 2 1 2 0 2 17 1 0
S
N 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 0 2 1 1 0 1 0 2 2 2 29 2 0
S
S 2 2 0 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 0 2 1 0 1 1 28 2 0
T
S 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 0 2 0 1 0 0 1 0 1 2 26 2 0
R
L
K 2 0 2 2 1 2 2 0 0 0 2 2 1 1 2 1 2 2 2 0 26 2 0
L
D 2 2 0 2 2 1 2 2 2 2 2 2 0 0 0 2 2 0 0 1 26 2 0
A
R 2 1 0 1 2 1 2 2 2 2 3 0 0 2 2 0 2 0 2 0 24 2 0
F
W 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 1 2 0 2 1 2 2 1 0 1 27 2 0
Y
S 2 2 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 0 2 1 1 2 0 1 29 2 0
A
R 2 1 1 1 2 1 2 0 2 2 1 2 1 2 2 0 2 2 0 0 26 2 0
A
S 2 2 0 1 2 2 1 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 2 1 0 28 2 0
N
N 2 0 0 1 2 2 2 2 0 0 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 27 2 0
A
G 2 2 2 2 2 2 2 2 1 0 1 0 1 1 0 1 2 2 2 2 29 2 0
R
N 1 2 1 2 2 2 2 0 2 0 1 0 1 2 2 2 2 2 0 2 28 2 0
B
F 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 0 2 1 0 2 0 2 2 0 2 29 2 0
L
E 2 2 2 2 1 2 0 1 0 1 1 0 0 2 2 2 2 2 0 2 26 2 0
S
M 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 0 2 1 2 2 2 2 2 0 0 31 3 0
R
B 2 2 2 1 2 2 2 0 2 0 0 0 1 2 0 2 2 2 2 2 28 2 0
R
S 2 1 2 1 2 2 2 2 1 0 1 2 1 1 2 2 1 2 2 2 30 2 0
H
S 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 0 2 0 2 2 2 1 2 32 3 0
P
M 2 2 2 2 2 2 2 0 2 0 2 0 2 1 1 1 1 0 1 0 25 2 0
L
W 2 2 1 2 1 0 2 0 1 0 2 0 0 2 0 2 0 2 0 1 20 1 0
W
E 2 0 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 0 0 32 3 0
P
J 2 1 0 2 2 0 1 0 2 2 0 0 0 1 2 2 1 2 2 2 24 2 0
R
R 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 0 0 2 0 2 0 0 1 2 0 25 2 0
H
Y 2 2 0 2 2 0 0 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 31 3 0
A
E 1 2 1 2 2 2 1 0 1 2 0 1 1 2 0 1 1 2 1 1 24 2 0
S
A
M 1 0 1 1 1 2 0 0 1 2 1 0 1 0 0 2 1 2 1 1 18 1 0
S
T
R 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 0 2 0 2 1 0 1 0 1 1 25 2 0
A
R
S 2 1 0 2 0 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 27 2 0
G
Y
N 2 2 1 2 2 2 2 2 0 0 2 0 0 2 2 2 0 0 0 2 25 2 0
T
T 2 0 1 0 0 2 2 0 0 0 1 0 0 2 0 2 2 0 0 2 16 1 0
A
S 2 2 0 2 2 2 2 2 1 2 2 0 0 1 0 2 2 2 0 2 18 1 0
M
C
J 2 1 0 2 2 1 0 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 0 1 0 28 2 0
M
T
N 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 2 2 2 23 1 0
R
D
Keterangan :
0 = tidak tahu
1= salah
2 = benar
0 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 34 3 0
S
M
W 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 33 3 0
S
T 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 0 2 2 36 3 1
S
N 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 37 3 0
S
S 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 34 3 0
T
S 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 38 3 1
R
L
K 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 37 3 1
L
D 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 38 3 1
A
R 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 36 3 0
F
W 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 1 2 2 0 2 2 2 1 32 3 0
Y
S 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2 2 2 38 3 0
A
R 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 1 2 1 36 3 0
A
S 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 39 3 0
N
N 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 36 3 0
A
G 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 39 3 0
R
N 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 36 3 0
B
F 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2 2 2 38 3 0
L
E 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 39 3 0
S
M 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 38 3 0
R
B 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 40 3 0
R
S 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 39 3 0
H
S 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 0 2 2 2 2 37 3 0
P
M 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 0 2 2 2 1 36 3 0
L
W 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 40 3 0
W
E 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 37 3 0
P
J 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 40 3 0
R
R 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 38 3 0
H
Y 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 40 3 0
A
E 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 38 3 0
S
A
M 1 2 2 1 1 0 0 2 1 2 0 0 1 2 2 2 2 2 1 1 25 2 0
S
T
R 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 40 3 0
A
R
S 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 40 3 0
G
Y
N 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 39 3 0
T
T 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 39 3 0
A
S 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 40 3 0
M
C
Keterangan :
0 = tidak tahu
1 = salah
2 = benar
Keterangan :
2=tidak setuju
3=setuju
4=sangat setuju
Keterangan :
2=tidak setuju
3=setuju
4=sangat setuju
kesehataan lebih pada usaha untuk merubah perilaku seseorang untuk pola hidup
pengetahuan dari sasaran penyuluhan sudah sesuai dengan apa yang diharapkan
oleh si penyuluh dan kemudian akan dikerjakan seperti yang sudah dipersiapkan.
dan gejala, faktor resiko, klasifikasi, dan deteksi dini kanker serviks.
Wanita usia subur usia 18-49 tahun yang sudah menikah dan belum pernah
Dimulai dari bulan April sampai Juli 2019 dimulai dengan tahap awal
Medan.
4. Protokol intervensi
4. Bila setuju, maka mintalah kepada responden untuk mengisi lembar informed
consent.
tentang kanker serviks dan cara pencegahan dengan melakukan deteksi dini
penyampaian materi melalui media power point selama 30 menit tentang deteksi
dini kanker serviks dengan pemeriksaan pap smear ataupun iva test, dan diskusi
selama 20 menit. Pada akhir pertemuan akan diberikan lagi kuesioner post test
serta membagikan leaflet, booklet dan cendera mata sebagai ucapan terimakasih
untuk responden.
7. Menjelaskan pada responden jadwal akan diadakan deteksi dini kanker serviks
dengan pemeriksaan pap smear atau iva test sesuai dengan jadwal puskesmas.
8. Pada saat responden datang untuk deteksi dini, dilakukan penilaian tindakan
responden mau melakukan pemeriksaan pap smear ataupun iva test, atau tidak
mau melalukan pemeriksaan pap smear ataupun iva test. Pemantauan di tulis di
Materi Penyuluhan
1. Pengertian kanker serviks
2. Penyebab kanker serviks
3. Gejala kanker serviks
4. Faktor resiko kanker serviks
5. Klasifikasi kanker serviks
6. Deteksi dini kanker serviks
7. Cara melakukan deteksi dini
8. Dampak jika kanker terlambat di ketahui
Media
1. Leaflet
2. Booklet
Pengorganisasian
Strategi Pembukaan
1. Pembukaan : 5 menit
2. Penyajian : 30 menit
3. Diskusi : 20 menit
4. Penutup : 5 menit
Struktur
Proses
Hasil
Lampiran Materi
2019
Pendahuluan ……...……….……....………………………. 3
Pembahasan ………..…..………......…………………….….. 4
De
LATAR BELAKANG
Kanker serviks adalah keganasan yang berasal dari
serviks, yaitu sepertiga bagian dari bawah uterus, berbentuk
silindris, menonjol dan berhubungan dengan vagina melalui
ostium uteri eksternum (Kemenkes, 2015). Penyebab kanker
serviks adalah infeksi human papilloma virus dan bisa
menyebabkan kematian. Provinsi kepulauan Riau, Maluku Utara
dan D.I. Yogyakarta memiliki prevalensi kanker serviks tertinggi
yaitu sebesar 1,5%, sementara provinsi Sumatera Utara memiliki
prevalensi kanker serviks sebesar 0,7% dengan jumlah penderita
kanker serviks 4.694 orang (Riskesdas, 2013).
Pencegahan prakanker serviks masih merupakan masalah
kesehatan masyarakat di Indonesia. Setiap wanita yang telah
melakukan hubungan seksual mempunyai risiko menderita kanker
serviks. Oleh karena itu, deteksi dini kanker serviks perlu
dilakukan segera setelah ada aktifitas seksual. Beberapa tes yang
bisa dilakukan untuk mendeteksi dini kanker serviks antara lain
biopsi serviks, kolposkopi, biopsi kerucut, CT scanner, MRI scan,
tes DNA HPV, pap smear, tes IVA. Deteksi dini yang paling
sering dilakukan ialah metode usapan (smear) lendir leher rahim
menurut Papanicolaou atau Pap Smear, yaitu pengambilan lendir
pada leher rahim dengan cara usapan (smear) dan juga dengan
cara inspeksi visual setelah meneteskan asam cuka 3-5% yaitu tes
IVA.
4. Jumlah Perkawinan
Wanita yang sering melakukan hubungan seksual dan
berganti-ganti pasangan mempunya resiko yang sangat besar
terhadap kanker serviks (Arifatulul, 2013).
SERVIKS
Merokok
151101021
FAKULTAS KEPERAWATAN
USU
TERIMAKASIH
Cp : 081290214156
(Eka Mulya Sari )
Data Pribadi
Nama : Eka Mulya Sari Putri
Tempat tanggal Lahir : Dolok Sagala, 27 Agustus 1997
Anak ke : 1 dari 3 bersaudara
Pekerjaan : Mahasiswi
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Dusun IV Marihat Bandar Desa Dolok Sagala
Kecamatan Dolok Masihul Kabupaten Serdang
Bedagai Provinsi Sumatera Utara
Email : ekamulyasari207@gmail.com
Nomor Hp : 081290214156
Orang Tua : Ayah : Edi Suryanto
Ibu : Sarinah Napitupulu
Riwayat Pendidikan
1. SD Negeri No 107457 Ujung Silau (2003-2009)
2. SMP Negeri 1 Dolok Masihul (2009-2012)
3. SMA Negeri 1 Dolok Masihul (2012-2015)
4. Fakultas Keperawatan USU (2015-sekarang)