Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN 

STUDI KASUS

KEJADIAN KASUS DIARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS


HEBEYBHULU YOKA KOTA JAYAPURA

OLEH :

KELOMPOK 7

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS CENDERAWASIH

JAYAPURA

2020

i
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN

I. Judul Laporan : Kejadian Kasus Diare Pada Anak Di Wilayah Kerja


Puskesmas Hebeybhulu Yoka Kota Jayapura
II. Lokasi : Puskesmas Hebeybhulu Yoka Kota Jayapura
III. Waktu : Tanggal 17-31 Agustus 2020
IV. Nama Mahasiswa : 1. Delina Wenda
2. Nurotul A’yun
3. Olivia Vebriani Kreutha
4. Viron Pahabol
5. Onira Gurik
6. Marike Alitnoe

Jayapura,31 Agustus 2020

Ketua Program Studi IKM Dosen Pembimbing

Maxsi Irmanto, SKM.,M.Gizi Dr. Marthapina Aggai, SE,MM, M.Kes


NIP. 198606302008121002 NIP. 1960032519810112001

Mengetahui,
Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Cenderawasih Jayapura

Dr. Arius Togodly, S.Pd, M.Kes
NIP . 196904031996101001

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,
oleh karena berkat dan penyertaan-Nya sehingga kami dapat melaksanakan
kegiatan Praktek Kerja lapangan (PKL) yang berlokasi di puskesmas hebeybhulu
yoka,distrik heram Kota Jayapura hingga sampai pada penyusunan laporan hasil
kegiatan ini.

Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah merupakan suatu bidang


pembelajaran bagi mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat dalam
mengaplikasikan dan menerapkan ilmu serta pengetahuan yang diperoleh kepada
masyarakat. Adapun kegiatan PKL ini dilaksanakan selama 2 minggu, yakni
dimulai dari tanggal 17 -31 agustus 2020.

Pepatah mengatakan ”Tak Ada Gading Yang Tak Retak”, demikian juga
dengan hasil penulisan maupun penyusunan laporan ini, kami menyadari bahwa
masih banyak terdapat kekurangan, oleh sebab itu segala kritikan dan saran sangat
yang bersifat membangun sangat kami harapkan dalam upaya perbaikan bagi
kesempurnaan di masa yang akan datang.

Terlesaikannya kegiatan serta laporan Praktek kerja Lapangan ini adalah


juga berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak baik berupa dukungan
moril maupun materil, oleh karena itu melalui kesempatan yang baik ini kami pun
patut menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Cenderawasih beserta


staf yang telah banyak membantu dalam terlaksannya kegiatan Praktek
kerja Lapangan (PKL) bersama mahasiswa di puskesmas hebeybhulu
yoka.
2. Dosen Pembimbing Lapangan, kepada ibu Dr.Marthapina Anggai
SE,MM,M.Kes

iii
3. Kepala puskesmas hebeybhulu yoka yang telah bersedia menerima
mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Cenderawasih
untuk dapat melaksanakan kegiatan Praktek kerja Lapangan .
4. Kepada semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu yang
dalam halnya telah ikut berpartisipasi dalam terlaksannya kegiatan PKL.
Semoga dengan segala bantuan yang telah diberikan akan mendapat
balasan dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Dan kami sangat berharap semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca serta masyarakat pada
umumnya.

Jayapura, Agustus 2020

Penyusun

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………….……………….i
HALAMAN PERSETUJUAN……….…………………………….……………ii
KATA PENGANTAR…………………………………………………….…….vi
DAFTAR ISI…………………………………………………………….………vii
BAB I PENDAHULUAN……………….…………………………………..........1
A. Latar Belakang……………….………………………….………………1
B. Masalah Kesehatan Masyarakat…………………………...………..…..2
C. Tujuan………….……………………………………….….……………3
D. Manfaat ……………………………………………….…….…………..4
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PKL……….………..………….……5
A. Analisa atau Gambaran Umum Lokasi PKL………………..………….5
B. Status Kesehatan…………….…….….…………..............................…14
C. Factor Sosial, Ekonomi Budaya………………….……………………18
BAB III IDENTIFIKASIH MASALAH…………………………...…..…...…22
A. Uraian Kegiatan…………………………………………….…....……22
B. Identifikasi Masalah…………………………….………………….….22
BAB IV ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH…………...…………..25
A. Gizi…………………………..…….…………………………………...25
B. KIA…………..………………………………….……………………..31
C. Kesehatan Lingkungan……………….……………………………..…43
D. Promosi Kesehatan………………………………………………….…49
E. Epidemiologi………………………………………………………...…53
F. AKK……………………………………………………………….…..58
BAB V SIMPULAN DAN SARAN………………………..…………………..71
A. Simpulan…………………….…………………………………………71
B. Saran………………….………………………………………………...71
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..
LAMPIRAN

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Magang/PKL adalah kegiatan mandiri mahasiswa yang dilaksanakan


diluar lingkungan kampus untuk mendapatkan pengalaman kerja praktis yang
berhubungan dengan bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat, terutama sesuai
dengan bidang peminatannya, melalui metode observasi dan partisipasi.
Kegiatan magang dilaksanakan sesuai dengan formasi struktural dan
fungsional pada instansi/unit kerja tempat magang, baik milik pemerintah
maupun swasta atau lembaga lain yang relevan.
Melalui pelaksanaan magang diharapkan para Sarjana Kesehatan
Masyarakat (SKM) lulusan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Cenderawasi (FKM Uncen) memiliki bekal pengalaman dan keterampilan
yang bersifat akademik dan profesional sehingga lebih kompetensi atau
mampu bersaing dalam pasar kerja yang ada. Berdasarkan hal tersebut, penulis
memilih magang di Puskesmas Hebeybhulu Yoka Kota Jayapura.

Tujuan Pembangunan Nasional di bidang kesehatan adalah tercapainya


kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk, agar dapat mewujudkan derajat
kesehatan masyarakat yang optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan
umum dari tujuan nasional. Untuk mencapai tujuan itu, perlu dikerahkan
segala potensi yang ada dalam masyarakat. Peningkatan kualitas manusia
sejak dini perlu ditunjang oleh upaya meningkatkan derajat kesehatan.
Penyelenggara pelayanan kesehatan tidak serta merta dilakukan, namun
dalam penyelenggarannya dibutuhkan beberapa langkah-lagkah strategis
mulai dari perencanaannya hingga evaluasi. Selain itu, pendekatan masyarakat
yang kompeherensif untuk mempertahankan dan meningkatkan status
kesehatan penduduk sangat dibutuhkan. Hal tersebut dilakukan dengan
membina lingkungan yang memungkinkan masyarakat dapat hidup sehat,
membina perilaku hidup sehat, menggalkkan upaya promotif dan preventif

1
serta memperbaiki dan meningkatkan pelayanan kesehatan agar lebih efektif
dan efisien.
Ilmu kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni dengan tujuan
mencegah penyakit, memperpanjang hidup, mempromosikan kesehatan dan
efisien dengan menggerakkan potensi seluruh masyarakat dan tenaga medis.
Adapun konsep kesehatan masyarakat yang berhubungan dengan perubahan
perilaku sehat akan lebih terbentuk dan bertahan lama bila dilandasi dengan
kesadaran sendiri dari masyarakat dan tenaga medis. Hal ini sejalan dengan
konsep upaya sehat dari, oleh dan untuk masyarakat yang tepat untuk
diterapkan.

Seperti yang telah diuraikan diatas maka adapun kegiatan yang akan
dilakukan dalam Magang terdiri dari pengambilan data dan analisis data. Pada
dasarnya jenis pengambilan data yang dilakukan adalah 10 besar penyakit
lebih umum dan lebih kasus diare yang ada di wilayah kerja puskesmas
hebeybhulu yoka kota jayapura. dikatakan demikian karena pendataan yang
dilakukan pada puskesmas hebeybhulu yoka dalam suatu lingkungan.
Kemudian data yang diperoleh tersebut akan digunakan sebagai bahan
intervensi pada magang kali ini, dalam upaya membantu masyarakat dan
pemerintah untuk memecahkan masalah kesehatan yang ada. Berkaitan
dengan itu, penerapan di bidang pengabdian kepada masyarakat oleh
mahasiswa FKM UNCEN angkatan 2016 dilakukan melalui Magang yang
dilaksanakan di Puskesmas Hebeybhulu Yoka Distrik Heram, Kota Jayapura.
Dimana diadakan suatu proses pembelajaran di lapangan yaitu melakukan
analisis situasi, identifikasi masalah kesehatan, menentukan prioritas masalah
serta menyusun Plan Of Action (POA) untuk mengatasi masalah kesehatan
yang ditemukan.

2
B. Masalah kesehatan masyarakat

Status kesehatan dipengaruhi oleh 4 (empat) komponen utama, yaitu:


lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan genetik. Keempat komponen
tersebut hampir secara bersamaan belum digarap secara maksimal. Indikator-
indikator yang digunakan dalam perbaikan status kesehatan masih
mencerminkan situasi yang kurang kondusif untuk mewujudkan status
kesehatan yang optimal (Blum, 1977).
Sebagaimana tercantum pada pertimbangan dalam Undang-Undang
Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, “kesehatan adalah hak asasi
manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai
dengan cita-cita bangsa Indonesia”, serta pada Pasal 1 (1) yang menyatakan
bahwa kesehatan merupakan faktor penting bagi manusia untuk dapat hidup
produktif secara sosial dan ekonomis. Dalam Undang-Undang Nomor 21
Tahun 2001 Tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua, Pasal 59 (3),
dinyatakan pula bahwa setiap penduduk Papua memiliki hak untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan. Di wilayah Indonesia bagian Timur, Papua
merupakan daerah yang cukup menyita perhatian dunia terkait masalah
kesehatan. Buruknya tingkat kesehatan di Papua ini, antara lain mencakup
empat hal, yakni kesehatan ibu dan anak dan gizi masyarakat, penyakit
menular malaria, tuberculosis (TB), dan HIV-Aids. Masalah kesehatan ini
akan terus bertambah. Faktor-faktor yang menguatkan dugaan itu, antara lain
adalah mengingat luas wilayah Papua dengan sebaran penduduk dan
pelayanan kesehatan yang tidak merata, jarak rata-rata antara pusat kesehatan
masyarakat (puskesmas) yang satu dengan yang lain terbilang cukup jauh
(rata-rata 1.200 km2), pemekaran wilayah administratif yang terus terjadi bagi
lokasi-lokasi yang ada di Papua, serta akses terhadap layanan dan informasi
kesehatan yang relatif rendah bagi masyarakat di Papua (Kolaitaga, 2013).

3
C. Tujuan

1. Tujuan Umum
Meningkatkan pemahaman dan ketrampilan mahasiswa tentang
ilmu kesehatan masyarakat dan mengidentifikasi berbagai masalah
kesehatan yang ada dan merumuskan beberapa masalah kesehatan utama
melalui tahapan penentuan prioritas masalah di wilayah masing-masing,
lebih khusus di wilayah kerja Puskesmas Hebeybhulu Yoka. Mahasiswa
mampu merumuskan penyebab utama dari prioritas masalah kesehatan dan
menentukan alternative-alternative pemecahan masalah. Dan mahasiswa
mampu menetapkan dan melaksanakan alternative pemecahan masalah
kesehatan yang dipilih melalui intervensi langsung.
2. Tujuan Khusus

a. Mahasiswa PKL mampu mengindentifikasi masalah kejadian kasus


diare pada anak dalam pelayanan kesehatan di wilayah kerja
puskesmas hebeybhulu yoka

b. Mahasiswa PKL mampu merancang penyelesaian pelayanan kesehatan


terhadap kejadian diare pada anak di wilayah kerja puskesmas
hebeybhulu yoka

c. Mahasiswa PKL mampu membuat suatu perencanaan dan evaluasi


penyelesaian masalah kejadian kasus diare pada anak di wilayah kerja
puskesmas hebeybhulu yoka.

D. Manfaat

a. Sebagai bahan pembelajaran bagi mahasiswa melakukan tanya jawab


dengan masyarakat tentang prioritas masalah dan alternative pemecahan
masalah.

b. Tersedianya basis data yang berkaitan dengan kesehatan untuk mendukung


perencanaan yang tepat

4
c. Mampu mengidensifikasikan masalah Kesehartan Masyarakat secara lebih
komferehensif, berdasarkan kajian dengan metode yang telah dipelajari,
sekaligus mempunyai kesempatan ikut serta dalam proses pemecahan
masalah.

BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI PKL

A. Analisis Atau Gambaran Umum Lokasi PKL

Gambaran umum Puskesmas Hebeybhulu Yoka merupakan salah satu dari 2


Kelurahan dan 2 Kampung di Distrik Heram Kota Jayapura, Papua, Indonesia.
Kampong yoka - waena adalah salah satu daerah tempat tinggal orang asli
jayapura Papua. Di sebelah barat Puskesmas Hebeybhulu Yoka berbatasan
langsung dengan puskesmas sentani timur dan kampong harapan kab.
Jayapura. Dengan kondisi masyarakat yang heterogen yang berarti hampir
seluruh suku bangsa yang berada diwilayah NKRI yang terwakili dari Pulau-
Pulau besarnya, dengan keanekaragaman budaya bangsa, suku agama dan adat
istiadatnya berdomisili di kampong yoka – waena, untuk itu diperlukan pola-
pola tertentu dalam rangka pembinaan kepada masyarakat secara
berkesinambungan agar tercipta peningkatan kualitas hidup dalam kehidupan
bermasyarakat berbangsa dan bernegara.

Luas wilayah : 17.085 M2

Terdiri dari : 1 distrik, 2 kelurahan dan 2 kampung (waena & yoka)

5
1. Demografi
Jumlah penduduk : 11.353 jiwa
Laki-laki : 6.140 jiwa
Perempuan : 5.213 jiwa
Jumlah RT : 3.278 RT
Pendataan puskesmas hebeybhulu yoka
Jumlah penduduk : 7.527 jiwa
Pusdatin 2.315 jiwa

2. Batas Wilayah
Utara : berbatas dengan puskesmas waena dan jayapura utara
Selatan : puskesmas arso dan kabupaten keerom
Timur : puskesmas hedam dan abepura
Barat : puskesmas sentani timur dan kampong harapan kab. Jayapura

 Adapun Jumlah RT dan RW sebagai berikut :

Jumlah RW: 4

Jumlah RT : 14

Kampung yoka
01
RW. 1 RT 1 S/D RT 05
Penduduk :. 122 KK : .317

KAMPUNG YOKA
02 RW 2 RT O1 S/D 03
Penduduk :. 319 KK : .71

KAMPUNG YOKA
03 RW 3 RT O1 S/D 03
Penduduk: 382 KK : .75

6
KAMPUNG YOKA
04 RW 4 RT 01 S/D 03
Penduduk :. 386 KK : . 80

3. Iklim

Wilayah kerja puskesmas hebeybhulu adalah wilayah Distrik


Heram yang beriklim tropis, dengan suhu rata-rata 22ºC – 38 ºC dengan
ketinggian tanah rata-rata 20 mdpl (diatas permukaan air laut) dengan
curah hujan 2.764 mm/th dan kelembapan udara antara 79% - 81%.
Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada peta berikut:

7
PUSKESMAS HEBEYBHULU YOKA
Diresmikan Pada 21 Agustus 2010

Oleh Drs. M.R.Kambu, M.si

PROFIL PUSKESMAS IDENTITAS PUSKESMAS

Nama : Puskesmas Hebeybhulu Yoka

Kepala Puskesmas : Korneles. Rumatray. SKM,M.Kes

Alamat : Jl. Yoka – Arso, Kampung Yoka

Tahun Berdiri : 2010

Tipe : Perkotaan dengan Non Rawat Inap

Jumlah Puskesmas Pembantu :0

Jumlah Pos Yandu Kelurahan/ : 5 Posyandu, 1 Pos Yandu Lansia &

8
Kampung 1 Pos Bindu.

Jumlah Puskesmas Keliling :1

a. Kondisi wilayah (Topografi)


Wilayah kerja puskesmas hebeybhulu adalah wilayah Distrik
Heram yang beriklim tropis, dengan suhu rata-rata 22ºC – 38 ºC dengan
ketinggian tanah rata-rata 20 mdpl (diatas permukaan air laut) dengan
curah hujan 2.764 mm/th dan kelembapan udara antara 79% - 81%. yang
didukung dengan adanya Bendungan, yang siap mengairi  Lahan  selama 1
Tahun penuh, sehingga puskesmas hebeybhulu yoka berpotensi untuk
dikembangkan  di berbagai bidang antara lain :

1) Bidang  Pertanian
Di bidang ini yaitu cocok dikembangkan tanaman, Padi Sawah, 
tanaman sayur mayur,  palawija, dan holtikultura dalam arti luas.
2) Bidang Perikanan
Di bidang ini, wilayah kami sampai sejauh ini sudah
dikembangkan sebagai kawasan  perikanan darat (air Tawar)
dengan budidaya ikan air tawar antara lain: Nila, Emas, Bawal &
Lele sepanjang tahun dapat dilakukan 3 s/d 4 kali massa panen.
3) Bidang Peternakan
Sejauh ini wilayah kami selain menghasilkan di bidang pertanian
dan perikanan juga memiliki potensi sebagai  daerah peternakan
dengan populasi ternak terbesar yaitu Sapi, Kambing, dan Babi.

4) Bidang Pariwisata

9
Di bidang ini daerah kami juga memiliki daya tarik tersendiri,
karena selain sebagai daerah  jalur lintas batas Kota Jayapura -
Kabupaten Keerom dan Kabupaten Jayapura yang selalu dilewati
masyarakat yang ingin melihat daerah tersebut, juga terdapat
kawasan pemancingan yang ramai dikunjungi pada saat hari libur
sehingga memungkinkan  untuk dikembangakan sebagai daerah
Pariwisata.

4. Keadaan Demografis
a. Jumlah penduduk

Puskesmas hebeybhulu yoka mempunyai luas wilayah 17.085


Ha, dimana masyarakat setempat bersifat heterogen yang terdiri dari
berbagai jenis Suku bangsa antara lain (Papua dan Non Papua) .

Letak puskesmas hebeybhulu yoka yang jauh bebera KM dari


Pusat Kota secara tidak langsung memicu tingginya tingkat Mobilitas
penduduk, Jumlah Penduduk di puskesmas hebeybhulu yoka dari
tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan. Jumlah Penduduk
Kelurahan waena yaitu  jumlah Kepala keluarga 11.353 KK dan
jumlah penduduk 7.527 dengan rincian laki-laki sebanyak 6.140 Jiwa
dan Perempuan sebanyak 5.213 Jiwa (per juli 2016) yang tersebar di
4 wilayah RW dan 14 RT. (Profil pkm hebeybhulu yoka, 2016)
b. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin (L/P)
Tabel 1
Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Puskesmas Hebeybhulu Yoka
Jenis Kelamin N %

Laki-laki 6.140 54,08 %

Perempuan 5.213 45,91%

Total 11.353 100%

Sumber : Data Profil puskesmas hebeybhulu yoka, 2016

10
Tabel 1 menunjukkan data Distribusi penduduk di puskesmas
hebeybhulu yoka berdasarkan jenis kelamin laki-laki sebanyak 6.140
jiwa dengan presentase 54,08% dan perempuan sebanyak 5.213 jiwa
dengan presentase 45,91%.

a. Sarana Kesehatan
Tabel 2
Jumlah Fasilitas Kesehatan
Puskesmas Hebeybhulu Yoka
No Fasilitas kesehatan Jumlah Keterangan
1. Praktek Dokter 4
2. Praktek Bidan 2
3. Klinik Swasta 2
4. RS Swasta 1
5. Apotik 6
6 Laboratorium 3
7. Posyandu 7
8. Posbindu 2
Sumber: Data Profil puskesmas hebeybhulu yoka,2016

11
Tabel 3
Sumber Daya Tenaga Kesehatan
Puskesmas Hebeybhulu Yoka

No Jenjang pendidikan /pegawai Jumlah Keterangan


1. Magister 1 Kebijakan
2. Sarjana Kesehatan Masyarakat 5 public
3. Sarjana Sosial 1 AKK,Gizi
4. Sarjana Hukum 1 Pemerintahan
5. Dokter Umum 1 Hokum perdata
6 Dokter Gigi 1
7. Apotek 0 Magang
8. As. Apoteker 2
9. D3 Keperawatan 11 1 penitipan
10. D3 Gizi 3 1 penitipan
11. D3 kebidanan 2 1 penitipan
12. Perawat gigi 1
13. D3 Analis 0
Tidak ada
Sumber: Data Profil puskesmas hebeybhulu yoka,2016

12
PERAN SERTA MASYARAKAT
Tabel 4
Jumlah Sarana Kesehatan

Sarana Kesehatan Jumlah


PuskesmasPembantu (PUSTU) 1
Posyandu Balita 5

Posyandu Bindu 1
Posyandu Lansia 3
Total 10
Sumber: Data Profil puskesmas hebeybhulu yoka,2016

Tabel 4 di atas diperoleh data Distribusi Jumlah Sarana


Kesehatan yang berada di puskesmas hebeybhulu yoka adalah
Puskesmas Pembantu (PUSTU) sebanyak 1, posyandu balita 5,
posyandu bindu 1, dan Posyandu lnsia sebanyak 3.

b. Sarana Pemerintahan

Tabel 5
Distribusi Jumlah Sarana Pemerintahan
Puskesmas hebeybhuku yoka kelurahan waena

SARANA PEMERINTAHAN JUMLAH

KANTOR LURAH 1

TOTAL 1

13
Sumber: Data Profil Puskesmas hebeybhuku yoka kelurahan waena,
2016

Tabel 5 di atas diperoleh data Distribusi Jumlah Sarana


Pemerintahan yang berada di puskesmas hebeybhulu yoka
Kelurahan waena adalah Kantor Lurah sebanyak 1.

c. Sarana Perdagangan
Tabel 6
Distribusi Jumlah Sarana Perdagangan
puskesma hebeybhulu yoka kelurahan waena

SARANA PERDAGANGAN JUMLAH

PASAR 1

TOTAL 1

Sumber: Data Profil puskesma hebeybhulu yoka kelurahan


waena ,2016

Tabel 6 di atas diperoleh data Distribusi Jumlah Sarana


Perdagangan yang berada di puskesma hebeybhulu yoka kelurahan
waena adalah Pasar sebanyak 1.

B. Status Kesehatan
Berdasarkan keadaan yang terlihat dari beberapa sisi dengan mengarah
pada Status kesehatan yang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut
Hendrik L. Blum, status kesehatan dipengaruhi oleh 4 (empat) faktor, yaitu :
1) Lingkungan (environment), mencakup lingkungan fisik, biologis,
sosial, dan ekonomi.
2) Perilaku (behavior), mencakup gaya hidup, hubungan antar pribadi.
3) Pelayanan kesehatan (health services).
4) Keturunan (heredity).

14
Faktor - faktor ini mempengaruhi berbagai permasalahan kesehatan yang
terdapat pada masyarakat di wilayah kerja puskesmas hebeybhulu yooka.
Faktor lingkungan selain mempengaruhi kesehatan juga mempengaruhi
perilaku, dan perilaku sebaliknya juga mempengaruhi lingkungan, dan
perilaku juga mempengaruhi pelayanan kesehatan, dan seterusnya. dan
berpengaruh pula pada hereditas dalam memelihara dan meningkatkan
kesehatan masyarakat diwilayah kerja puskesmas hebeybhulu yoka, sehingga
intervensi yang akan direncanakan harus diarahkan pada keempat faktor
tersebut.

a. Lingkungan (Environment)
Berdasarkan hasil pengamatan dari beberapa sebagian besar
masyarakat yang tinggal di Kampung yoka waena dapat dikatakan
memiliki lingkungan tempat tinggal yang belum memenuhi syarat
kesehatan walaupun lingkungan tersebut telah layak dihuni, namun pada
beberapa rumah warga masih ada yang belum memakai kasa pada
ventilasi, kurangnya pencahayaan yang masuk ke dalam rumah
menyebabkan kelembapan yang dapat menimbulkan vektor - vektor
penyebab penyakit seperti nyamuk, lalat, kecoak, diare dan lain-lain.
a. Perilaku (Behavior)
Sebelumnya, secara teori dikatakan Perilaku adalah semua kegiatan
atau aktivitas manusia, baik yang dapat diamati langsung, maupun yang
tidak dapat diamati oleh pihak lain (Notoadmojo,2007). Sebagian besar
masyarakat di puskesmas hebeybhulu yoka menggunakan air sumur untuk
keperluan sehari-hari seperti mandi, mencuci dan kebutuhan lainnya, dan
untuk air minum lebih sering menggunakan air galon untuk dikonsumsi
sehari-hari tetapi ada beberapa juga yang masih menggunakan air PDAM
untuk diminum tetapi dimasak dahulu sebelum dikonsumsi.
Masyarakat di wilayah kerja puskesmas hebeybhulu yoka belum
terbiasa membuang sampah sembarangan, walaupun ada tempat
pembuangan sampah tersedia oleh petugas kebersihan. ada pun warga
yang menyiapkan tempat sampah khusus namun dalam pengolahan
sampah masih melakukan pembakaran sampah. Masyarakat di wilayah

15
kerja puskesmas hebeybhulu yoka, sebagian besar tidak mengkonsumsi
alkohol. Namun, masih ada kebiasaan warga yang merokok sehingga
dapat berdampak buruk bagi kesehatan mereka. Perilaku masyarakat
lainnya dalam melakukan buang air besar, biasanya menggunakan jamban
keluarga yang tersedia di rumah warga.

b. Pelayanan Kesehatan (Health Service)


Distrik Heram memiliki beberapa sarana layanan kesehatan, ada
beberapa fasilitas kesehatan maupun tenaga kesehatan, yaitu :

1. Fasilitas Kesehatan
1 (satu) RS : Rumah sakit dian harapan

3 (tiga) Puskesmas : Puskesmas Perawatan hebeybhulu yoka,


puskesmas waena dan puskesmas padang
bulan.

2. Ketenagaan Puskesmas yang terdiri dari:


Tabel 7
Ketenagaan Puskesmas
Hebeybhulu yoka
No Pendidikan Jumlah
.
1 Ilmu kesehatan masyarakat 1
2 Kesehatan masyarakat 3
3 Dokter umum 2
4 Drg 1
5 Bidan 4
6 Kesling 2
7 Apoteker 3
8 Perawat 17
9 Perawat gigi 1
10 Nutrisionis 3
11 Sarjana ilmu pemerintahan 1
12 Ahlimadya teknik leb 4
Jumlah 42
Sumber: Puskesmas hebeybhulu yoka, 2020

16
Tabel 7 di atas diperoleh data ketenagaan puskesmas yang berada
di Kelurahan Koya Barat adalah keperawatan sebanyak 17 orang,
kebidanan sebanyak 4 orang, dokter sebanyak 2 orang, kesmas
sebanyak 4 orang, nutrisionis 3 sebanyak orang, kesling sebanyak 2
orang, apoteker sebanyak 3 orang, ahlimadya teknik leb, 4 orang.

1. Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan, yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
(SISDIKNAS, 2003)

Apabila perilaku masyarakat berubah menjadi lebih baik maka


kesejahteraan masyarakat pun akan tercapai. Di Kelurahan Koya Timur
terdapat sarana pendidikan baik Paud/TK, SD, SMP, dan
SMA/SMK/Madrasah. Pendidikan yang ada di Kelurahan waena bertujuan
untuk merubah perilaku dan memotivasi diri dalam segala aspek
kehidupan agar masyarakat menjadi lebih baik.

C. Faktor Sosial, Ekonomi, Budaya


1. Faktor Sosial

Faktor sosial yang dimaksud di sini adalah masyarakat, yakni


manusia-manusia lain disekitar individu yang bersangkutan. Termasuk
juga kedalam faktor sosial adalah tradisi -tradisi, adat istiadat, peraturan
-peraturan, bahasa, dan sebagainya yang berlaku dimasyarakat itu.
(Purwanto, 2006).

Masyarakat di wilayah kerja puskesmas hebeybhulu yoka memiliki


aktivitas yang cukup tinggi tetapi masyarakat yoka waena juga saling
menyeimbangkan kehidupan sosial mereka dengan saling menghargai,
membantu dan menghormati satu dengan yang lainnya, contohnya;

17
Masyarakat yoka –waena bekerja sama atau bergotong royong untuk
membersihkan wilayah tempat tinggal mereka.

Di wilayah kerja puskesmas hebeybhulu yoka terdapat beberapa


Organisasi yang dapat dijadikan dasar pembinaan mental baik generasi
Muda maupun Generasi Lanjutan diantaranya adalah :

1) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kelurahan


2) Karang Taruna “Bina Remaja” yoka-waena
3) Remaja Masjid
4) Pemuda Gereja
5) Majelis Taklim
6) WKSBM (Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis
Masyarakat) “Sejahtera” binaan dari Dinas Sosial, Sejak
TMT, 27 Oktober 2010 telah berganti menjadi
PUSKESOS  (Pusat Kesejahteraan Sosial) “Sejahtera”
7) Pramuka
2. Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi adalah sarana-sarana kekayaan suatu bangsa


dengan memusatkan perhatian secara khusus terhadap sebab-sebab
material dari kemakmuran, seperti hasil-hasil industri, pertanian dan
sebagainya (Smith, 2012).

Di wilayah kerja puskesmas hebeybhulu yoka mayoritas adalah


masyarakat petani yang bergerak dalam bidang Tanaman Pangan dan
Budidaya Ikan Air Tawar. Namun ada sebagian yang bergerak dalam
bidang perdagangan, perbengkelan, meubel dan pedagang kecil (Home
Industri).

Untuk mencukupi kebutuhan Hidup di di wilayah tersebut sudah


terdapat Kios yang Mulai menjamur dan beberapa Toko serta  terdapat 1
(Satu) Los pasar pagi, disini dapat kita jumpai aneka ragam hasil bumi dan
jajanan yang dijual oleh warga.

18
3. Faktor Budaya

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki


bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke
generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem
agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan
karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak
terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung
menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha
berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan
menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu
dipelajari.

Budaya juga merupakan suatu pola hidup menyeluruh. Budaya


bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut
menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar
dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia. (Hilham, 2013).

Bisa dikatakan warga yoka –waena adalah warga yang sudah


modern atau masyarakat kota sehingga kebiasaan yang berasal dari luar
dapat dengan mudahnya diterima masyarakat, hal ini didukung oleh
perkembangan teknologi dan juga kemudahan untuk mengakses informasi.
Kebiasaan yang mempengaruhi derajat kesehatan di wilayah kerja
puskesmas hebeybhulu yoka diantaranya adalah kebiasaan masyarakat
yang sadar akan kehadiran dari sarana pelayanan kesehatan yang dapat
dimanfaatkan saat dibutuhkan

Selain itu masih ada beberapa warga yang membiasakan diri


menjaga dan memelihara kebersihan lingkungan, hal ini berdampak positif
untuk mewujudkan tercapainya status kesehatan yang baik. Namun, di sisi
lain masih terdapat warga yang mengkonsumsi minuman beralkohol dan
merokok karena hal tersebut sudah menjadi kebiasaan. Kebiasaan ini
tentunya berdampak negatif dalam rangka mewujudkan status kesehatan
yang baik.

19
2.4. Agama
Masyarakat di wilayah kerja puskesmas hebeybhulu yoka memiliki
agama yang berbeda-beda, yaitu agama Islam, Kristen Protestan, Kristen
Katolik. Masyarakat beragama Kristen biasanya melakukan kegiatan rutin
yaitu Ibadah yang dilakukan setiap minggu, selain itu terdapat pula ibadah
beberapa unsur seperti ibadah Persekutuan Kaum Bapak (PKB), Persekutuan
Kaum Wanita (PW), Persekutuan Anggota Muda (PAM) dan Persekutuan
Anak dan Remaja (PAR), dan Masyarakat beragama Islam biasanya
melakukan kegiatan Rutin serti Pengajian dan lain-lain. Kesadaran beragama
sudah sangat terasa didalam masyarakat yoka – waena,.
Walaupun dengan kepercayaan yang berbeda-beda, kerukunan dan
rasa saling menghargai sejak dulu telah menjadi kebiasaan dan bahkan
melekat dalam diri setiap warga yoka – waena yang juga merupakan sebuah
kunci dalam menyatukan warga dengan kepercayaan yang berbeda-beda
tersebut.

20
BAB III
IDENTIFIKASIH MASALAH

Proses identifikasi masalah dilakukan melalui observasi, laporan bulanan

Puskesmas Yoka dari bulan januari hingga juli 2020. Berikut 10 besar penyakit
Puskesmas Yoka :

Tabel 3.1 10 Besar Penyakit Puskesmas Yoka


No Nama Penyakit Jumlah
1 Influenza 649
2 Kecelakaan dan Roda Paksa 407
3 Diare 343
4 Malaria Tropika 303
5 Infeksi Penyakit Usus yang Lainnya 172
6 Malaria Tersiana 123
7 Febris 111
8 Tonsillitis, Forinitis, Larynitis 91
9 Hipertensi 89
10 Mialgia 65

21
BAB IV

ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH

A. Analisis Masalah
Penyakit diare merupakan salah satu penyakit yang berpotensi untuk
terjadinya kejadian luar biasa (KLB). Berdasarkan laporan p2 diare di
Puskesmas Yoka, jumlah kesakitan diare bisa disebabkan banyak faktor
diantaranya masih kurangnya pemahaman dan kepedulian masyarakat untuk
berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti masih kurangnya
menggunakan air bersih, jamban dan personal hygine.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut dilakukan upaya-
upaya kesehatan. Salah satunya upaya kesehatan yang dilakukan pemerintah
dalam meningkatkan drajat kesehatan yang optimal adalah program
pencegahan dan pengendalian penyakit menular. Penyakit menular yang
sampai saat ini masih menjadi program pemerintah di antaranya adalah
program pengendalian penyakit diare yang bertujuan untuk menurunkan
angka kesakitan dan kematian karena diare bersama lintas program dan
sektor terkait (Kemenkes RI, 2011).
B. Prioritas Masalah
Banyaknya masalah yang ditemukan dalam masalah di Puskesmas Yoka
tidak memungkinkan untuk diselesaikan sekaligus atau seluruhnya, sehingga
perlu dilakukan prioritas masalah yang merupakan masalah terbesar. Hasil
dari prioritas masalah yang kami temukan dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Dalam memprioritaskan masalah-masalah yang kami temukan di wilayah
kerja Puskesmas Yoka, kami menggunakan teknik skoring dengan kriteria
nilai yang digunakan adalah sebagai berikut:
 Urgensi: merupakan masalah yang penting untuk diselesaikan
- Nilai 1 : Tidak Penting
- Nilai 2 : Penting
- Nilai 3 : Sangat Penting
 Kemudahan Penanggulangan
- Nilai 1 : Tidak Mudah

22
- Nilai 2 : Mudah
- Nilai 3 : Sangat Mudah
 Biaya
- Nilai 1 : Sangat Mahal
- Nilai 2 : Mahal
- Nilai 3 : Tidak Mahal
 Mutu
- Nilai 1 : Sangat Rendah
- Nilai 2 : Sedang
- Nilai 3 : Tinggi

23
Tabel 4.1 Penilaian Prioritas Masalah di Puskesmas Yoka

No Masalah Kesehatan Urgensi Kemudahan Biaya Mutu Total


Penanggulangan Rangking
1 Influenza 2 2 3 1 8
2 Kecelakaan dan roda paksa 3 1 1 2 7
3 Diare 3 3 3 3 12
4 Malaria Tropika 2 1 2 2 7
5 Infeksi Penyakit Usus yang 2 1 2 1 6
Lainnya
6 Malaria Tersiana 2 1 2 2 7
7 Febris 3 1 2 1 7
8 Tonsillitis, Forinitis, Larynitis 2 1 1 2 6
9 Hipertensi 2 2 1 2 7
10 Mialgia 2 1 2 1 6

Setelah mempertimbangkan urgensi, kemudahan penaggulangan, biaya dan mutu dari semua masalah yang telah diidentifikasi
kami mendapatkan prioritas masalahnya adalah masih adanya kasus Diare (Tabel4.1)

1
C. Penyebab Masalah
Penyebab masalah diatas diidentifikasi akar penyebab masalah sehingga alternatif pemecahan masalah dapat ditentukan, seperti
diuraikan pada diagram fishbone berikut:
Diagram 4.1 Fishbone Diare

Process People
Equipment Perilaku masyarakat yg kurang baik
Kurangnya obat Kurangnya koordinasi Dinkes &
yg mendukung Puskesmas
Kekurangan tenaga medis

Kejadian
Sanitasi kurang baik Diare
Media informasi masih kurang Kurang air bersih
Pengolahan makanan
kurang hygines
Tempat tinggal yg kotor

Materials Environment Management

1
D. Pembahasan Masalah Diare pada Ibu Hamil dilihat dari Aspek
Adminitrasi Kebijakan Kesehatan (AKK), Epidemiologi, Gizi,
Kesehatan Lingkungan dan Keselamatan Kerja (KLKK), Promosi
Kesehatan (Promkes)
Menurut World Helath Organzation (WHO) Pengertian diare adalah
buang air besar dengan konsistensi cair (mencret) sebanyak 3 kali atau lebih
dalam satu hari (24 jam). Ingat, dua kriteria penting harus ada yaitu buang air
besar (BAB) cair dan sering, jadi misalnya buang air besar sehari tiga kali
tapi tidak cair, maka tidak bisa disebut daire. Begitu juga apabila buang air
besar dengan tinja cair tapi tidak sampai tiga kali dalam sehari, maka itu
bukan diare (Hariani & Ramlah, 2019).
Penyebab diare pada bayi dan anak-anak berbeda dengan penyebab diare
pada orang dewasa. Kalau pada anak-anak biasanya disebabkan oleh virus,
sedangkan pada orang dewasa disebabkan oleh bakteri. Diare pada orang
dewasa dapat dipicu oleh beberapa faktor, misalnya karena salah makan,
gangguan pencernaan makanan, pengaruh obat-obatan dan karena kondisi
kejiwaan sedangkan pada bayi bisa terinfeksi jika, menelan kuman tersebut
ketika melewati jalan lahir yang terkena kuman atau ketika disentuh oleh
tangan yang berkuman. Anak-anak juga mudah terinfeksi kuman karena
sering memasukkan tangan dan mainan mereka yang kotor kedalam
mulut(Hariani & Ramlah, 2019).
Di dunia, terdapat 1,7 miliar kasus diare yang terjadi setiap tahunnya.
Sedangkan di Indonesia, menurut prevalensi yang didapat dari berbagai
sumber, salah satunya pada penderita diare di Indonesia berasal dari semua
umur, namun prevalensi tertinggi penyakit diare diderita oleh balita, terutama
pada usia <1 tahun (7%) dan 1-4 tahun (Riskesdas, 2013)
Berdasarkan data dari Puskesmas Yoka (2020) jumlah diare yaitu sebesar
343 kasus.
1. Administrasi Kebijakan Kesehatan (AKK)
a) Input
Program penanggulangan diare di Puskesmas Yoka dikelolah dengan
perawat, dokter dan kesehatan masyarakat. Sarana dan prasarana yang

1
dibutuhkan untuk pengendalian diare di wilayah kerja Puskesmas
Yoka kurang baik. Akses ke wilayah kerja Puskesmas Yoka mudah
ditempuh.
b) Proses
Perencanaan program penanggulangan diare di Puskesmas Yoka
mengikuti pedoman pengendalian penyakit diare yang dikeluarkan
oleh pemerintah Kota Jayapura sebagai acuhan pelaksanaan program
seperti surveilans, promosi kesehatan, pencegahan, pengolahaan
logistik, sarana rehidrasi oral, kegiatan penanggulangan diare serta
pemantauan evaluasi.
Adapaun kendala yang didapatkan yaitu pemantauan evaluasi
program kurang berjalan dengan baik, dikarnakan terjadinya wabah
Covid-19. Sehingga edukasi mengenai cara mengatasi penyakit diare
tidak berjalanan dengan baik. Dan seharusnya masyarakat sadar akan
hal itu tetapi masih saja ada masyarakat yang kurang memperhatikan
tempat tinggal dan makanan mereka, sehingga kasus diare masih saja
tinggi.
c) Output
Kasus diare pada tahun ini mengalami peningkatan sebanyak 343.
Hal ini mencerminkan bahwa masih kurang kebersihan lingkungan,
kebersihan diri, serta makanan yang dikonsumsi dan juga pemantauan
evaluasi dari pihak terkait seperti dinas kesehatan dan puskesmas
tidak dapat semaksimal mungkin.
2. Epidemiologi
3. Gizi
4. Kesehatan Lingkungan dan Keselamatan Kerja (KLKK)
5. Promosi Kesehatan (Promkes)

2
E. Plan Of Action

No Kegiatan Sasaran Biaya Waktu


1 Pendataan - Orang APBD Setiap Hari
tua
- Balita
2 Penyuluhan - Orang APBD 1 kali seminggu
- Dalam gedung tua
- Luar Gedung - Kader
- Petugas
3 Pelayanan - Orang APBD 1 kali seminggu
- Pemberian tua
Oralit - Balita
- Obat-Obatan
4 Kaporisasi - Petugas APBD 2 kali setahun
5 Pelaporan - Kader APBD 1 kali sebulan
(Puskesmas,
posyandu, klinik dan
rumah sakit)

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

3
A. Kesimpulan
Diare merupakan masalah yang perlu penanganan serius karena diare
tanpa dihedrasi dapat mengakibatkan kematian apabila tidak ditangani dengan
segera.
Upaya-upaya yang telah dilakukan oleh puskesmas hebeybhulu yoka kota
jayapura dalam penanggulangan kasus diare yang ditemukan antara lain
adalah:

1. Melakukan koordinasi dengan program/sektor terkait dan tokoh-tokoh


agama/masyarakat tentang penemuan kasus diare di wilayah setempat.
2. Melakukan pemeriksaan klinis oleh tenaga medis dan pengobatan
sementara di tingkat pelayanan dasar.
3. Melakukan rujukan kasus ke Rumah Sakit untuk mendapatkan
perawatan dan pengobatan yang intensif.
4. Melakukan penyuluhan dalam rangka penyadaran kepada keluarga
terutama mengenai dampak terjadinya diare.

B. Saran
Melalui laporan ini mahasiswa magang/ PKL memberi saran yang
sekiranya dapat bermanfaat bagi puskesmas hebeybhulu yoka dalam
menanggulangi masalah diare yang ada di kampong yoka dan waena, yaitu:
1. Meningkatkan komitmen puskesmas hebeybhulu yoka kota jayapura
dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
2. Mengoptimalkan dana kesehatan yang ada untuk memberikan pelatihan
kepada tenaga kesehatan di puskesmas hebeybhulu yoka.
3. Memanfaatkan tenaga kesehatan seoptimal mungkin.
4. Mengusulkan adanya pelatihan bagi tenaga kesehatan yang disesuaikan
dengan perkembangan situasi kesehatan masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

4
1. https://www.scribd.com/document/374686503/Profil-Puskesmas-
Perawatan-Hebeybhulu-Yoka-Tahun-2016
2. Notoatmodjo, soekidjo.promosi kesehatan dan ilmu perilaku.jakarta:EGC:
1996
3. Buku kesehatan lingkungan karangan Didik Sarudji, M.Sc
4. https.// id.wikipedia. org/BPJS_kesehatan
5. https.// id.wikipedia. org/pusat_kesehatan_Masyarakat
6. https.// www.Cermati.com/artikel/JKN.
7. Riset Kesehatan Dasar. (2013). Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia. Jakarta.
8. Hariani,.& Ramlah. (2019). Pelaksanaan Program Penanggulangan Diare
di Puskesmas Matakali. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Vol 5 No 1, 2541-
4542
9. Puskesmas Yoka. (2020). Data 10 Besar Penyakit. Jayapura

Anda mungkin juga menyukai