STUDI KASUS
OLEH :
KELOMPOK 7
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
JAYAPURA
2020
i
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN
Mengetahui,
Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Cenderawasih Jayapura
Dr. Arius Togodly, S.Pd, M.Kes
NIP . 196904031996101001
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,
oleh karena berkat dan penyertaan-Nya sehingga kami dapat melaksanakan
kegiatan Praktek Kerja lapangan (PKL) yang berlokasi di puskesmas hebeybhulu
yoka,distrik heram Kota Jayapura hingga sampai pada penyusunan laporan hasil
kegiatan ini.
Pepatah mengatakan ”Tak Ada Gading Yang Tak Retak”, demikian juga
dengan hasil penulisan maupun penyusunan laporan ini, kami menyadari bahwa
masih banyak terdapat kekurangan, oleh sebab itu segala kritikan dan saran sangat
yang bersifat membangun sangat kami harapkan dalam upaya perbaikan bagi
kesempurnaan di masa yang akan datang.
iii
3. Kepala puskesmas hebeybhulu yoka yang telah bersedia menerima
mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Cenderawasih
untuk dapat melaksanakan kegiatan Praktek kerja Lapangan .
4. Kepada semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu yang
dalam halnya telah ikut berpartisipasi dalam terlaksannya kegiatan PKL.
Semoga dengan segala bantuan yang telah diberikan akan mendapat
balasan dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Dan kami sangat berharap semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca serta masyarakat pada
umumnya.
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………….……………….i
HALAMAN PERSETUJUAN……….…………………………….……………ii
KATA PENGANTAR…………………………………………………….…….vi
DAFTAR ISI…………………………………………………………….………vii
BAB I PENDAHULUAN……………….…………………………………..........1
A. Latar Belakang……………….………………………….………………1
B. Masalah Kesehatan Masyarakat…………………………...………..…..2
C. Tujuan………….……………………………………….….……………3
D. Manfaat ……………………………………………….…….…………..4
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PKL……….………..………….……5
A. Analisa atau Gambaran Umum Lokasi PKL………………..………….5
B. Status Kesehatan…………….…….….…………..............................…14
C. Factor Sosial, Ekonomi Budaya………………….……………………18
BAB III IDENTIFIKASIH MASALAH…………………………...…..…...…22
A. Uraian Kegiatan…………………………………………….…....……22
B. Identifikasi Masalah…………………………….………………….….22
BAB IV ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH…………...…………..25
A. Gizi…………………………..…….…………………………………...25
B. KIA…………..………………………………….……………………..31
C. Kesehatan Lingkungan……………….……………………………..…43
D. Promosi Kesehatan………………………………………………….…49
E. Epidemiologi………………………………………………………...…53
F. AKK……………………………………………………………….…..58
BAB V SIMPULAN DAN SARAN………………………..…………………..71
A. Simpulan…………………….…………………………………………71
B. Saran………………….………………………………………………...71
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..
LAMPIRAN
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
serta memperbaiki dan meningkatkan pelayanan kesehatan agar lebih efektif
dan efisien.
Ilmu kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni dengan tujuan
mencegah penyakit, memperpanjang hidup, mempromosikan kesehatan dan
efisien dengan menggerakkan potensi seluruh masyarakat dan tenaga medis.
Adapun konsep kesehatan masyarakat yang berhubungan dengan perubahan
perilaku sehat akan lebih terbentuk dan bertahan lama bila dilandasi dengan
kesadaran sendiri dari masyarakat dan tenaga medis. Hal ini sejalan dengan
konsep upaya sehat dari, oleh dan untuk masyarakat yang tepat untuk
diterapkan.
Seperti yang telah diuraikan diatas maka adapun kegiatan yang akan
dilakukan dalam Magang terdiri dari pengambilan data dan analisis data. Pada
dasarnya jenis pengambilan data yang dilakukan adalah 10 besar penyakit
lebih umum dan lebih kasus diare yang ada di wilayah kerja puskesmas
hebeybhulu yoka kota jayapura. dikatakan demikian karena pendataan yang
dilakukan pada puskesmas hebeybhulu yoka dalam suatu lingkungan.
Kemudian data yang diperoleh tersebut akan digunakan sebagai bahan
intervensi pada magang kali ini, dalam upaya membantu masyarakat dan
pemerintah untuk memecahkan masalah kesehatan yang ada. Berkaitan
dengan itu, penerapan di bidang pengabdian kepada masyarakat oleh
mahasiswa FKM UNCEN angkatan 2016 dilakukan melalui Magang yang
dilaksanakan di Puskesmas Hebeybhulu Yoka Distrik Heram, Kota Jayapura.
Dimana diadakan suatu proses pembelajaran di lapangan yaitu melakukan
analisis situasi, identifikasi masalah kesehatan, menentukan prioritas masalah
serta menyusun Plan Of Action (POA) untuk mengatasi masalah kesehatan
yang ditemukan.
2
B. Masalah kesehatan masyarakat
3
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan pemahaman dan ketrampilan mahasiswa tentang
ilmu kesehatan masyarakat dan mengidentifikasi berbagai masalah
kesehatan yang ada dan merumuskan beberapa masalah kesehatan utama
melalui tahapan penentuan prioritas masalah di wilayah masing-masing,
lebih khusus di wilayah kerja Puskesmas Hebeybhulu Yoka. Mahasiswa
mampu merumuskan penyebab utama dari prioritas masalah kesehatan dan
menentukan alternative-alternative pemecahan masalah. Dan mahasiswa
mampu menetapkan dan melaksanakan alternative pemecahan masalah
kesehatan yang dipilih melalui intervensi langsung.
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat
4
c. Mampu mengidensifikasikan masalah Kesehartan Masyarakat secara lebih
komferehensif, berdasarkan kajian dengan metode yang telah dipelajari,
sekaligus mempunyai kesempatan ikut serta dalam proses pemecahan
masalah.
BAB II
5
1. Demografi
Jumlah penduduk : 11.353 jiwa
Laki-laki : 6.140 jiwa
Perempuan : 5.213 jiwa
Jumlah RT : 3.278 RT
Pendataan puskesmas hebeybhulu yoka
Jumlah penduduk : 7.527 jiwa
Pusdatin 2.315 jiwa
2. Batas Wilayah
Utara : berbatas dengan puskesmas waena dan jayapura utara
Selatan : puskesmas arso dan kabupaten keerom
Timur : puskesmas hedam dan abepura
Barat : puskesmas sentani timur dan kampong harapan kab. Jayapura
Jumlah RW: 4
Jumlah RT : 14
Kampung yoka
01
RW. 1 RT 1 S/D RT 05
Penduduk :. 122 KK : .317
KAMPUNG YOKA
02 RW 2 RT O1 S/D 03
Penduduk :. 319 KK : .71
KAMPUNG YOKA
03 RW 3 RT O1 S/D 03
Penduduk: 382 KK : .75
6
KAMPUNG YOKA
04 RW 4 RT 01 S/D 03
Penduduk :. 386 KK : . 80
3. Iklim
7
PUSKESMAS HEBEYBHULU YOKA
Diresmikan Pada 21 Agustus 2010
8
Kampung 1 Pos Bindu.
1) Bidang Pertanian
Di bidang ini yaitu cocok dikembangkan tanaman, Padi Sawah,
tanaman sayur mayur, palawija, dan holtikultura dalam arti luas.
2) Bidang Perikanan
Di bidang ini, wilayah kami sampai sejauh ini sudah
dikembangkan sebagai kawasan perikanan darat (air Tawar)
dengan budidaya ikan air tawar antara lain: Nila, Emas, Bawal &
Lele sepanjang tahun dapat dilakukan 3 s/d 4 kali massa panen.
3) Bidang Peternakan
Sejauh ini wilayah kami selain menghasilkan di bidang pertanian
dan perikanan juga memiliki potensi sebagai daerah peternakan
dengan populasi ternak terbesar yaitu Sapi, Kambing, dan Babi.
4) Bidang Pariwisata
9
Di bidang ini daerah kami juga memiliki daya tarik tersendiri,
karena selain sebagai daerah jalur lintas batas Kota Jayapura -
Kabupaten Keerom dan Kabupaten Jayapura yang selalu dilewati
masyarakat yang ingin melihat daerah tersebut, juga terdapat
kawasan pemancingan yang ramai dikunjungi pada saat hari libur
sehingga memungkinkan untuk dikembangakan sebagai daerah
Pariwisata.
4. Keadaan Demografis
a. Jumlah penduduk
10
Tabel 1 menunjukkan data Distribusi penduduk di puskesmas
hebeybhulu yoka berdasarkan jenis kelamin laki-laki sebanyak 6.140
jiwa dengan presentase 54,08% dan perempuan sebanyak 5.213 jiwa
dengan presentase 45,91%.
a. Sarana Kesehatan
Tabel 2
Jumlah Fasilitas Kesehatan
Puskesmas Hebeybhulu Yoka
No Fasilitas kesehatan Jumlah Keterangan
1. Praktek Dokter 4
2. Praktek Bidan 2
3. Klinik Swasta 2
4. RS Swasta 1
5. Apotik 6
6 Laboratorium 3
7. Posyandu 7
8. Posbindu 2
Sumber: Data Profil puskesmas hebeybhulu yoka,2016
11
Tabel 3
Sumber Daya Tenaga Kesehatan
Puskesmas Hebeybhulu Yoka
12
PERAN SERTA MASYARAKAT
Tabel 4
Jumlah Sarana Kesehatan
Posyandu Bindu 1
Posyandu Lansia 3
Total 10
Sumber: Data Profil puskesmas hebeybhulu yoka,2016
b. Sarana Pemerintahan
Tabel 5
Distribusi Jumlah Sarana Pemerintahan
Puskesmas hebeybhuku yoka kelurahan waena
KANTOR LURAH 1
TOTAL 1
13
Sumber: Data Profil Puskesmas hebeybhuku yoka kelurahan waena,
2016
c. Sarana Perdagangan
Tabel 6
Distribusi Jumlah Sarana Perdagangan
puskesma hebeybhulu yoka kelurahan waena
PASAR 1
TOTAL 1
B. Status Kesehatan
Berdasarkan keadaan yang terlihat dari beberapa sisi dengan mengarah
pada Status kesehatan yang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut
Hendrik L. Blum, status kesehatan dipengaruhi oleh 4 (empat) faktor, yaitu :
1) Lingkungan (environment), mencakup lingkungan fisik, biologis,
sosial, dan ekonomi.
2) Perilaku (behavior), mencakup gaya hidup, hubungan antar pribadi.
3) Pelayanan kesehatan (health services).
4) Keturunan (heredity).
14
Faktor - faktor ini mempengaruhi berbagai permasalahan kesehatan yang
terdapat pada masyarakat di wilayah kerja puskesmas hebeybhulu yooka.
Faktor lingkungan selain mempengaruhi kesehatan juga mempengaruhi
perilaku, dan perilaku sebaliknya juga mempengaruhi lingkungan, dan
perilaku juga mempengaruhi pelayanan kesehatan, dan seterusnya. dan
berpengaruh pula pada hereditas dalam memelihara dan meningkatkan
kesehatan masyarakat diwilayah kerja puskesmas hebeybhulu yoka, sehingga
intervensi yang akan direncanakan harus diarahkan pada keempat faktor
tersebut.
a. Lingkungan (Environment)
Berdasarkan hasil pengamatan dari beberapa sebagian besar
masyarakat yang tinggal di Kampung yoka waena dapat dikatakan
memiliki lingkungan tempat tinggal yang belum memenuhi syarat
kesehatan walaupun lingkungan tersebut telah layak dihuni, namun pada
beberapa rumah warga masih ada yang belum memakai kasa pada
ventilasi, kurangnya pencahayaan yang masuk ke dalam rumah
menyebabkan kelembapan yang dapat menimbulkan vektor - vektor
penyebab penyakit seperti nyamuk, lalat, kecoak, diare dan lain-lain.
a. Perilaku (Behavior)
Sebelumnya, secara teori dikatakan Perilaku adalah semua kegiatan
atau aktivitas manusia, baik yang dapat diamati langsung, maupun yang
tidak dapat diamati oleh pihak lain (Notoadmojo,2007). Sebagian besar
masyarakat di puskesmas hebeybhulu yoka menggunakan air sumur untuk
keperluan sehari-hari seperti mandi, mencuci dan kebutuhan lainnya, dan
untuk air minum lebih sering menggunakan air galon untuk dikonsumsi
sehari-hari tetapi ada beberapa juga yang masih menggunakan air PDAM
untuk diminum tetapi dimasak dahulu sebelum dikonsumsi.
Masyarakat di wilayah kerja puskesmas hebeybhulu yoka belum
terbiasa membuang sampah sembarangan, walaupun ada tempat
pembuangan sampah tersedia oleh petugas kebersihan. ada pun warga
yang menyiapkan tempat sampah khusus namun dalam pengolahan
sampah masih melakukan pembakaran sampah. Masyarakat di wilayah
15
kerja puskesmas hebeybhulu yoka, sebagian besar tidak mengkonsumsi
alkohol. Namun, masih ada kebiasaan warga yang merokok sehingga
dapat berdampak buruk bagi kesehatan mereka. Perilaku masyarakat
lainnya dalam melakukan buang air besar, biasanya menggunakan jamban
keluarga yang tersedia di rumah warga.
1. Fasilitas Kesehatan
1 (satu) RS : Rumah sakit dian harapan
16
Tabel 7 di atas diperoleh data ketenagaan puskesmas yang berada
di Kelurahan Koya Barat adalah keperawatan sebanyak 17 orang,
kebidanan sebanyak 4 orang, dokter sebanyak 2 orang, kesmas
sebanyak 4 orang, nutrisionis 3 sebanyak orang, kesling sebanyak 2
orang, apoteker sebanyak 3 orang, ahlimadya teknik leb, 4 orang.
1. Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan, yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
(SISDIKNAS, 2003)
17
Masyarakat yoka –waena bekerja sama atau bergotong royong untuk
membersihkan wilayah tempat tinggal mereka.
18
3. Faktor Budaya
19
2.4. Agama
Masyarakat di wilayah kerja puskesmas hebeybhulu yoka memiliki
agama yang berbeda-beda, yaitu agama Islam, Kristen Protestan, Kristen
Katolik. Masyarakat beragama Kristen biasanya melakukan kegiatan rutin
yaitu Ibadah yang dilakukan setiap minggu, selain itu terdapat pula ibadah
beberapa unsur seperti ibadah Persekutuan Kaum Bapak (PKB), Persekutuan
Kaum Wanita (PW), Persekutuan Anggota Muda (PAM) dan Persekutuan
Anak dan Remaja (PAR), dan Masyarakat beragama Islam biasanya
melakukan kegiatan Rutin serti Pengajian dan lain-lain. Kesadaran beragama
sudah sangat terasa didalam masyarakat yoka – waena,.
Walaupun dengan kepercayaan yang berbeda-beda, kerukunan dan
rasa saling menghargai sejak dulu telah menjadi kebiasaan dan bahkan
melekat dalam diri setiap warga yoka – waena yang juga merupakan sebuah
kunci dalam menyatukan warga dengan kepercayaan yang berbeda-beda
tersebut.
20
BAB III
IDENTIFIKASIH MASALAH
Puskesmas Yoka dari bulan januari hingga juli 2020. Berikut 10 besar penyakit
Puskesmas Yoka :
21
BAB IV
A. Analisis Masalah
Penyakit diare merupakan salah satu penyakit yang berpotensi untuk
terjadinya kejadian luar biasa (KLB). Berdasarkan laporan p2 diare di
Puskesmas Yoka, jumlah kesakitan diare bisa disebabkan banyak faktor
diantaranya masih kurangnya pemahaman dan kepedulian masyarakat untuk
berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti masih kurangnya
menggunakan air bersih, jamban dan personal hygine.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut dilakukan upaya-
upaya kesehatan. Salah satunya upaya kesehatan yang dilakukan pemerintah
dalam meningkatkan drajat kesehatan yang optimal adalah program
pencegahan dan pengendalian penyakit menular. Penyakit menular yang
sampai saat ini masih menjadi program pemerintah di antaranya adalah
program pengendalian penyakit diare yang bertujuan untuk menurunkan
angka kesakitan dan kematian karena diare bersama lintas program dan
sektor terkait (Kemenkes RI, 2011).
B. Prioritas Masalah
Banyaknya masalah yang ditemukan dalam masalah di Puskesmas Yoka
tidak memungkinkan untuk diselesaikan sekaligus atau seluruhnya, sehingga
perlu dilakukan prioritas masalah yang merupakan masalah terbesar. Hasil
dari prioritas masalah yang kami temukan dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Dalam memprioritaskan masalah-masalah yang kami temukan di wilayah
kerja Puskesmas Yoka, kami menggunakan teknik skoring dengan kriteria
nilai yang digunakan adalah sebagai berikut:
Urgensi: merupakan masalah yang penting untuk diselesaikan
- Nilai 1 : Tidak Penting
- Nilai 2 : Penting
- Nilai 3 : Sangat Penting
Kemudahan Penanggulangan
- Nilai 1 : Tidak Mudah
22
- Nilai 2 : Mudah
- Nilai 3 : Sangat Mudah
Biaya
- Nilai 1 : Sangat Mahal
- Nilai 2 : Mahal
- Nilai 3 : Tidak Mahal
Mutu
- Nilai 1 : Sangat Rendah
- Nilai 2 : Sedang
- Nilai 3 : Tinggi
23
Tabel 4.1 Penilaian Prioritas Masalah di Puskesmas Yoka
Setelah mempertimbangkan urgensi, kemudahan penaggulangan, biaya dan mutu dari semua masalah yang telah diidentifikasi
kami mendapatkan prioritas masalahnya adalah masih adanya kasus Diare (Tabel4.1)
1
C. Penyebab Masalah
Penyebab masalah diatas diidentifikasi akar penyebab masalah sehingga alternatif pemecahan masalah dapat ditentukan, seperti
diuraikan pada diagram fishbone berikut:
Diagram 4.1 Fishbone Diare
Process People
Equipment Perilaku masyarakat yg kurang baik
Kurangnya obat Kurangnya koordinasi Dinkes &
yg mendukung Puskesmas
Kekurangan tenaga medis
Kejadian
Sanitasi kurang baik Diare
Media informasi masih kurang Kurang air bersih
Pengolahan makanan
kurang hygines
Tempat tinggal yg kotor
1
D. Pembahasan Masalah Diare pada Ibu Hamil dilihat dari Aspek
Adminitrasi Kebijakan Kesehatan (AKK), Epidemiologi, Gizi,
Kesehatan Lingkungan dan Keselamatan Kerja (KLKK), Promosi
Kesehatan (Promkes)
Menurut World Helath Organzation (WHO) Pengertian diare adalah
buang air besar dengan konsistensi cair (mencret) sebanyak 3 kali atau lebih
dalam satu hari (24 jam). Ingat, dua kriteria penting harus ada yaitu buang air
besar (BAB) cair dan sering, jadi misalnya buang air besar sehari tiga kali
tapi tidak cair, maka tidak bisa disebut daire. Begitu juga apabila buang air
besar dengan tinja cair tapi tidak sampai tiga kali dalam sehari, maka itu
bukan diare (Hariani & Ramlah, 2019).
Penyebab diare pada bayi dan anak-anak berbeda dengan penyebab diare
pada orang dewasa. Kalau pada anak-anak biasanya disebabkan oleh virus,
sedangkan pada orang dewasa disebabkan oleh bakteri. Diare pada orang
dewasa dapat dipicu oleh beberapa faktor, misalnya karena salah makan,
gangguan pencernaan makanan, pengaruh obat-obatan dan karena kondisi
kejiwaan sedangkan pada bayi bisa terinfeksi jika, menelan kuman tersebut
ketika melewati jalan lahir yang terkena kuman atau ketika disentuh oleh
tangan yang berkuman. Anak-anak juga mudah terinfeksi kuman karena
sering memasukkan tangan dan mainan mereka yang kotor kedalam
mulut(Hariani & Ramlah, 2019).
Di dunia, terdapat 1,7 miliar kasus diare yang terjadi setiap tahunnya.
Sedangkan di Indonesia, menurut prevalensi yang didapat dari berbagai
sumber, salah satunya pada penderita diare di Indonesia berasal dari semua
umur, namun prevalensi tertinggi penyakit diare diderita oleh balita, terutama
pada usia <1 tahun (7%) dan 1-4 tahun (Riskesdas, 2013)
Berdasarkan data dari Puskesmas Yoka (2020) jumlah diare yaitu sebesar
343 kasus.
1. Administrasi Kebijakan Kesehatan (AKK)
a) Input
Program penanggulangan diare di Puskesmas Yoka dikelolah dengan
perawat, dokter dan kesehatan masyarakat. Sarana dan prasarana yang
1
dibutuhkan untuk pengendalian diare di wilayah kerja Puskesmas
Yoka kurang baik. Akses ke wilayah kerja Puskesmas Yoka mudah
ditempuh.
b) Proses
Perencanaan program penanggulangan diare di Puskesmas Yoka
mengikuti pedoman pengendalian penyakit diare yang dikeluarkan
oleh pemerintah Kota Jayapura sebagai acuhan pelaksanaan program
seperti surveilans, promosi kesehatan, pencegahan, pengolahaan
logistik, sarana rehidrasi oral, kegiatan penanggulangan diare serta
pemantauan evaluasi.
Adapaun kendala yang didapatkan yaitu pemantauan evaluasi
program kurang berjalan dengan baik, dikarnakan terjadinya wabah
Covid-19. Sehingga edukasi mengenai cara mengatasi penyakit diare
tidak berjalanan dengan baik. Dan seharusnya masyarakat sadar akan
hal itu tetapi masih saja ada masyarakat yang kurang memperhatikan
tempat tinggal dan makanan mereka, sehingga kasus diare masih saja
tinggi.
c) Output
Kasus diare pada tahun ini mengalami peningkatan sebanyak 343.
Hal ini mencerminkan bahwa masih kurang kebersihan lingkungan,
kebersihan diri, serta makanan yang dikonsumsi dan juga pemantauan
evaluasi dari pihak terkait seperti dinas kesehatan dan puskesmas
tidak dapat semaksimal mungkin.
2. Epidemiologi
3. Gizi
4. Kesehatan Lingkungan dan Keselamatan Kerja (KLKK)
5. Promosi Kesehatan (Promkes)
2
E. Plan Of Action
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
3
A. Kesimpulan
Diare merupakan masalah yang perlu penanganan serius karena diare
tanpa dihedrasi dapat mengakibatkan kematian apabila tidak ditangani dengan
segera.
Upaya-upaya yang telah dilakukan oleh puskesmas hebeybhulu yoka kota
jayapura dalam penanggulangan kasus diare yang ditemukan antara lain
adalah:
B. Saran
Melalui laporan ini mahasiswa magang/ PKL memberi saran yang
sekiranya dapat bermanfaat bagi puskesmas hebeybhulu yoka dalam
menanggulangi masalah diare yang ada di kampong yoka dan waena, yaitu:
1. Meningkatkan komitmen puskesmas hebeybhulu yoka kota jayapura
dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
2. Mengoptimalkan dana kesehatan yang ada untuk memberikan pelatihan
kepada tenaga kesehatan di puskesmas hebeybhulu yoka.
3. Memanfaatkan tenaga kesehatan seoptimal mungkin.
4. Mengusulkan adanya pelatihan bagi tenaga kesehatan yang disesuaikan
dengan perkembangan situasi kesehatan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
4
1. https://www.scribd.com/document/374686503/Profil-Puskesmas-
Perawatan-Hebeybhulu-Yoka-Tahun-2016
2. Notoatmodjo, soekidjo.promosi kesehatan dan ilmu perilaku.jakarta:EGC:
1996
3. Buku kesehatan lingkungan karangan Didik Sarudji, M.Sc
4. https.// id.wikipedia. org/BPJS_kesehatan
5. https.// id.wikipedia. org/pusat_kesehatan_Masyarakat
6. https.// www.Cermati.com/artikel/JKN.
7. Riset Kesehatan Dasar. (2013). Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia. Jakarta.
8. Hariani,.& Ramlah. (2019). Pelaksanaan Program Penanggulangan Diare
di Puskesmas Matakali. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Vol 5 No 1, 2541-
4542
9. Puskesmas Yoka. (2020). Data 10 Besar Penyakit. Jayapura