Anda di halaman 1dari 52

Proposal PRAKTIKUM SURVEILANS :

Gambaran Surveilans DIABETES MELLITUS


Puskesmas Pampang
2018
OLEH KELOMPOK 10 :
MUH. AMRI ARFANDI (K11116320)
RENY REZKIA (K11116310)

PRAKTIKUM SURVEILANS TAHUN 2018


2
3
4

Latar Belakang
▫ Penyakit tidak menular (PTM) membunuh 41 juta
orang setiap tahun, setara dengan 71% dari semua
kematian secara global. Setiap tahun, 15 juta
orang meninggal akibat PTM antara usia 30 dan
69 tahun; lebih dari 85% dari kematian ini terjadi
di negara-negara berpenghasilan rendah dan
menengah.
▫ Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab
sebagian besar kematian PTM, atau 17,9 juta
orang setiap tahun, diikuti oleh kanker (9,0 juta),
penyakit pernapasan (3,9 juta), dan
5

Latar Belakang
▫ Diabetes adalah penyakit kronis yang serius yang
terjadi baik ketika pankreas tidak menghasilkan
cukup insulin (hormon yang mengatur gula darah,
atau glukosa), atau ketika tubuh tidak dapat
secara efektif menggunakan insulin yang
dihasilkannya.
▫ Ada 2 tipe diabetes melitus yaitu diabetes tipe I
yaitu ditandai oleh kekurangan produksi insulin
dalam tubuh dan diabetes tipe II yaitu hasil dari
penggunaan insulin yang tidak efektif tubuh.
6

Latar Belakang
▫ International Diabetes Federation (IDF) pada
tahun 2017 memperkirakan bahwa Sekitar 425
juta orang di seluruh dunia, atau 8,8% orang
dewasa 20-79 tahun, diperkirakan menderita
diabetes. Sekitar 79% tinggal di negara-negara
berpenghasilan rendah dan menengah. Jumlah
orang dengan diabetes meningkat menjadi 451
juta jika usia itu diperluas menjadi 18-99 tahun.
Jika tren ini terus berlanjut, pada 2045, 693 juta
orang 18-99 tahun, atau 629 juta orang 20-79
tahun, akan menderita diabetes.
7

Latar Belakang
▫ Di Indonesia, data Riskesdas menunjukkan bahwa
terjadi peningkatan prevalensi Diabetes di
Indonesia dari 5,7% tahun 2007 menjadi
6,9% atau sekitar sekitar 9,1 juta pada tahun
2013. Data International Diabetes Federation (IDF)
tahun 2015 menyatakan jumlah estimasi
penyandang Diabetes di Indonesia diperkirakan
sebesar 10 juta.
▫ Data Sample Registration Survey tahun 2014
menunjukkan bahwa Diabetes merupakan
penyebab kematian terbesar nomor 3 di Indonesia
dengan persentase sebesar 6,7%, setelah Stroke
(21,1%) dan penyakit Jantung Koroner (12,9%).
8

Latar Belakang
▫ Prevalensi kasus diabetes mellitus di Provinsi
Sulawesi Selatan berkisar antara 1,0% sampai 6,1%
yang tersebar di 25 kabupaten/kota. Kasus DM
paling banyak ditemukan di Kabupaten Tana
Toraja (6,1%), Makassar (5,3%), dan Luwu (5,2%).
▫ Berdasarkan data dari surveilans penyakit
tidak menular Bidang P2PL, kasus baru DM di
Kota Makassar tahun 2015 yaitu 21.018 kasus (laki-
laki ; 8.457,perempuan ; 12.561), sedangkan
kasus lama yaitu 57.087 (laki-laki ; 23.395,
perempuan ; 33.692). Adapun kematian akibat
DM terdapat 811 (laki-laki ; 450, perempuan ;
361) sepanjang tahun 2015.
9
Tujuan Praktikum

Tujuan Umum :
Secara umum praktikum ini bertujuan mendapatkan informasi tentang pelaksanaan surveilans
distribusi serta situasi penyakit Diabetes Mellitus di Puskesmas Pampang Kota Makassar tahun 2016-
2018.

Tujuan Khusus :
 Mengetahui distribusi penyakit diabetes mellitus menurut tempat (place), orang (person) dan waktu (time) di
Puskesmas Pampang Kota Makassar tiga tahun terakhir.
 Mengetahui gambaran proses pelaksanaan komponen surveilans yaitu pengumpulan data (pengamatan dan
pencatatan), pengolahan data, analisis data, serta pelaporan penyakit diabetes mellitus di Puskesmas
Pampang Kota Makassar.
 Mengetahui gambaran atribut surveilans di Puskesmas Pampang Kota Makassar.
 Untuk mengetahui gambaran surveilans factor risiko Diabetes Mellitus di Puskesmas Pampang Kota Makassar.
10
Manfaat Praktikum

Praktis:
▫ Hasil praktik ini sebagai bahan masukan bagi instansi terkait yaitu Puskesmas Pampang sehingga dapat
dijadikan sebagai dasar untuk program penanggulangan penyakit diabetes mellitus
▫ Sebagai informasi bagi instansi Dinas Kesehatan Kota Makassar dan puskesmas untuk dijadikan sebagai
bahan pertimbangan dalam penentuan kebijakan pada pengembangan program pencegahan penyakit
diabetes mellitus

Ilmiah: Mahasiswa:
Hasil praktik ini diharapkan dapat menjadi referensi Hasil praktik ini kiranya dapat menjadi bahan acuan
atau bahan acuan untuk praktik surveilans berikut. untuk mengasah keterampilan khususnya di bidang
Disamping itu, memberikan informasi penting bagi epidemiologi serta sebagai pengalaman yang dapat
penelitian-penelitian selanjutnya terkhusus pada memberikan pelajaran yang dapat diaplikasikan
masalah penyakit diabetes mellitus. Serta menjadi kedepannya.
sumber informasi surveilans yang baik pagi praktisi
tenaga kesehatan.
11
12

Surveilans
Menurut CDC (Centers for Disease Control and Prevention)
“Surveilans Kesehatan adalah prosedur sistematik dalam pengumpulan, pengolahan, analisis,
dan interpretasi data, yang diikuti dengan pengaplikasian data tersebut pada program
kesehatan masyarakat dalam rangka meningkatkan aktivitas kesehatan masyarakat.”

Tujuan surveilans menurut Depkes RI (2004) adalah pencegahan dan pengendalian


penyakit dalam masyarakat, sebagai upaya deteksi dini terhadap kemungkinan
terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB), memperoleh informasi yang diperlukan bagi
perencanaan dalam hal pencegahan, penanggulangan maupun pemberantasannya
pada berbagai tingkat administrasi

Sumber Data Surveilans  Data Kesakitan  Laporan Wabah


(Kepmenkes RI No.1116  Data Kematian  Laporan Investigasi KLB
Tahun 2003)  Data Demografi  Laporan Investigasi Perorangan
 Data Geografi  Studi Epidemiologi
 Data Laboratorium  Data Vektor
 Data Lingkungan  Laporan Kondisi Pangan
13
Atribut Surveilans

9 Simplicity Flexibility
Atribut

Accept Predictive Represe


Sensivity Value ntative
ability Positive ness

Cost
Timeliness Effective Stability
ness
14

Evaluasi Sistem Surveilans

Evaluasi merupakan upaya yang dilakukan secara sistematis untuk menilai


efektifitas suatu program. Evaluasi sistem surveilans berguna untuk :
 Menjamin bahwa permasalahan kesehatan dipantau secara efektif dan efisien.
 Mengetahui kualitas informasi yang dihasilkan oleh sistem surveilans.
 Mengetahui peran dan dampak surveilans dalam menunjang tujuan program
kesehatan dan pembuatan kebijakan.
 Mengetahui kelebihan dan kekurangan sistem surveilans yang sedang berjalan.
 Mengetahui manfaat surveilans bagi stakeholder.
15

Surveilans Diabetes Mellitus


Pencatatan dan Pengumpulan Kejadian Penyakit
SP2TP, Form Pencatatan (Kartu Rawat Jalan, Rawat Tinggal, Kartu Penderita
DM, Form Laporan Bulanan, Buku Register dan Buku Rujukan)

Pengolahan dan Analisis Data


Software (Excel, SPSS, Epidata, dll) Analisis Deskriptif ( Time, Place, Person)
Narasi, Tabel, Grafik, Spot Map, Area Map, dll.

Sistem Pelaporan
Puskesmas Dinkes Kab/Kota Dinkes Provinsi Pusat

Diseminasi
Puskesmas, Dinkes (Kab/Kota dan Provinsi), Kemenkes, LSM,
Perguruan Tinggi dan Masyarakat Umum
16
Sumber Data Surveilans Diabetes Mellitus

Survei Berkala
(Riskesdas, SDKI,
Posbindu Bagian PTM di
Susenas, Surkesda) PTM Puskesmas

Bagian PTM di
RS Laboratorium
17
Indikator Program Penyakit Diabetes Mellitus

Insidens
dan Morbidity Mortality
Prevalensi

Faktor Lama 5
Pengob
Risiko atan Indikator
18

Diabetes Mellitus
▫ Diabetes adalah penyakit kronis yang serius yang
terjadi baik ketika pankreas tidak menghasilkan
cukup insulin (hormon yang mengatur gula darah,
atau glukosa), atau ketika tubuh tidak dapat
secara efektif menggunakan insulin yang
dihasilkannya (WHO, 2016).
▫ Klasifikasi diabetes melitus yaitu :
▫ Diabetes tipe I yaitu ditandai oleh kekurangan
produksi insulin dalam tubuh .
▫ Diabetes tipe II yaitu hasil dari penggunaan insulin
yang tidak efektif tubuh.
▫ Gestasional Diabetes yaitu diabetes yang
didiagnosis selama kehamilan dengan ditandai
dengan hiperglikemia (kadar glukosa darah di
atas normal).
19
Etiologi dan Patofisologi Penyakit Diabetes Mellitus

Insulin
(Kurang
atau Tidak
Ada

Glukosa
Meningkat
dan Tidak
Terkontrol

Diabetes
Mellitus
20
Simptompatologi Penyakit Diabetes Mellitus

Poliuria Polidipsia
(Sering Buang Air Kecil) (Sering Haus)

Simptom

Polifagia
Penurunan BB
(Sering Lapar)
21
Pencegahan Penyakit Diabetes Mellitus

Diet

Aktifitas Fisik

Kontrol Kesehatan
22
Pencegahan Penyakit Diabetes Mellitus

• Untuk pasien yang tidak terkontrol dengan diet atau


Insulin pemberian hipoglikemik oral, kombinasi insulin dan obat-obat
lain bisa sangat efektif.
• Bisa pada pasien Diabetes tipe 1 (Utama), 2 dan Gestasional.

• Terutama ditujukan untuk penanganan pasien DM tipe 2 ringan sampai


Obat sedang yang gagal dikendalikan dengan pengaturan asupan energi dan
karbohidrat serta olah raga.
Antidiabetik • Obat golongan ini ditambahkan bila setelah 4-8 minggu upaya diet dan
olah raga dilakukan, kadar gula darah tetap di atas 200 mg% dan HbA1c
Oral di atas 8%. Jadi obat ini bukan menggantikan upaya diet, melainkan
membantunya.
23
24
Waktu, Lokasi, Sampel dan Informan Praktikum

• 15 Oktober – • Puskesmas • Data • Petugas


3 November Pampang Surveilans Surveilans
2018 Kota DM Tahun Puskesmas
Makassar 2016-2018
Waktu Lokasi Sampel Informan
25
Jenis Penelitian dan Metode Pengumpulan Praktikum

Jenis Penelitian
• Kuantitatif
• Kualitatif

Metode Pengumpulan Data


• Wawancara
• Observasi
• Telaah Dokumen
26
Jenis dan Sumber Data Praktikum

Jenis Data
• Primer : Wawancara
• Sekunder : Data Puskesmas

Sumber Data
• Hasil Observasi, Wawancara dan
Data Puskesmas
• SP2TP dan Form Pencatatan /
Laporan Bulanan
27
Pengolahan dan Analisis Data Praktikum

Pengolahan Data
• EXCEL

Analisis Data
• Analisis data yang dilakukan adalah
analisis data univariat. Analisis univariat
digunakan untuk melihat distribusi
frekuensi pada variable yang akan
diteliti.
28
29
Gambaran Umum Lokasi

Keaadaan Geografi
• Puskesmas sebagai tempat pengambilan data terletak di Jalan
Pampang tepatnya di Jalan Pampang II No.28-A. Puskesmas
Pampang termasuk dalam wilayah Kecamatan Panakkukang
tepatnya di Kelurahan Pampang dengan luas wilayah ± 2,71
km2.
• Wilayah kerja Puskesmas Pampang terdiri atas tiga kelurahan
yaitu :
• Kelurahan Pampang
• Kelurahan Panaikang
• Kelurahan Karampuang
30
Gambaran Umum Lokasi

Keaadaan Demografi
• Jumlah RW dan RT di wilayah kerja Puskesmas Pampang
teridiri dari 24 RW dan 135 RT.

• Berdasarkan data yang didapatkan pada tahun 2017 jumlah


penduduk di wilayah kerja Puskesmas Pampang sebanyak
45.262 Jiwa. Terdiri Dari 22.605 Laki-laki dan 22.657
Perempuan.
31
Gambaran Epidemiologi Penyakit DM

Kasus Baru Berdasarkan Kelompok


Umur DM 2016 - September 2018
Berdasarkan
Orang

20

15

10

0
25-34 35-44 45-54 55-64 65-74

2016 2017 2018 Total


32
Gambaran Epidemiologi Penyakit DM

Kematian Berdasarkan Kelompok Umur


Akibat DM 2016 - September 2018 Berdasarkan
Orang

3 Total
2018
2
2017
1
2016
0
45-54 55-64 65-74 >=75

2016 2017 2018 Total


33
Gambaran Epidemiologi Penyakit DM

Kasus Baru Berdasarkan Jenis Kelamin


DM 2016 - September 2018 Berdasarkan
Orang
26

30

25 21
13
20
9
15 11
4 9
10
Perempuan
5 1
Laki
0
2016 2017 2018 Total

Laki Perempuan
34
Gambaran Epidemiologi Penyakit DM

Kematian Berdasarkan Jenis Kelamin


Akibat DM 2016 - September 2018 Berdasarkan
Orang
9

9
8 7
5
7 6
4
6
5
4
3
0
2 1 Perempuan
1 0
Laki-Laki
0
2016 2017 2018 Total

Laki-Laki Perempuan
35
Gambaran Epidemiologi Penyakit DM

Jumlah Kasus Baru DM di Puskesmas


Berdasarkan Pampang 2016 - September 2018
Waktu (Tahun) 30

24
25

20 18

15

10

5
5

0
2016 2017 2018
36
Gambaran Epidemiologi Penyakit DM

Jumlah Kematian Akibat DM di Puskesmas


Berdasarkan Pampang 2016 - September 2018
Waktu (Tahun) 12
11

10

6
5

0
0
2016 2017 2018
37
Gambaran Epidemiologi Penyakit DM

Jumlah Kunjungan Pasien DM di Puskesmas


Berdasarkan Pampang 2016 - September 2018
Waktu (Tahun) 350
312

300 285

250

200

150

100

50 36

0
2016 2017 2018
38
Gambaran Epidemiologi Penyakit DM

Jumlah Kasus Baru DM di Puskesmas Pampang 2016


Berdasarkan - September 2018
Waktu (Bulan) 8

0
Februar Septem Oktobe Novem Desemb
Januari Maret April Mei Juni Juli Agustus
i ber r ber er
2016 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1
2017 0 0 1 0 0 1 0 3 6 2 4 7
2018 0 2 2 1 0 2 0 7 4 0 0 0

2016 2017 2018


39
Gambaran Epidemiologi Penyakit DM

Jumlah Kematian Akibat DM 2016 - September 2018


Berdasarkan 4

Waktu (Bulan)
3

0
Februar Septem Oktobe Novem Desemb
Januari Maret April Mei Juni Juli Agustus
i ber r ber er
2016 0 0 1 1 1 3 0 1 2 1 0 1
2017 1 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2018 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2016 2017 2018


40
Gambaran Epidemiologi Penyakit DM

Jumlah Kunjungan Pasien DM di Puskesmas


Berdasarkan Pampang 2016 - September 2018
Waktu (Bulan) 50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
Februa Septem Oktobe Novem Desem
Januari Maret April Mei Juni Juli Agustus
ri ber r ber ber
2016 2 1 4 3 3 1 0 1 3 1 1 6
2017 15 26 26 21 16 20 24 35 27 30 35 37
2018 38 14 19 27 47 36 17 42 45 0 0 0

2016 2017 2018


41
Gambaran Pelaksanaan Surveilans
Epidemiologi

Pencatatan dan Pengumpulan Data


-Dicatat dalam buku register rawat jalan penyakit. Pencatatan
dilakukan secara manual dan pencatatan di gabung dengan form PM.
-Selain itu juga data dapat diambil dari data puskesmas keliling dan
Posbindu PTM sehingga di Puskesmas Pampang merupakan passive
dan active.
42
Gambaran Pelaksanaan Surveilans
Epidemiologi

Kompilasi Data
-Bentuk kompilasi data yang kami lihat saat praktik yaitu, data
dikompilasi berdasarkan nama, umur dan jenis kelamin yaitu untuk
kategori orang serta berdasarkan kategori waktu yaitu tahun dan
bulan pemeriksaaan serta keterangan diagnosa penyakit. Sementara
itu, tidak ditemukannya data berdasarkan tempat seperti alamat
rumah, RT dan RW untuk kategori tempat.
43
Gambaran Pelaksanaan Surveilans
Epidemiologi

Analisis Data
-Untuk Penyakit Tidak Menular setelah dilakukan kompilasi data
kemudian tidak dianalisis, masih menggunakan sistem manual yang
dinput secara manual ke dalam form tabel tadi yang telah dibuat.
44
Gambaran Pelaksanaan Surveilans
Epidemiologi

Interpretasi Data
-Namun dalam hal ini petugas surveilans tidak melakukan interpretasi
data baik itu dalam bentuk narasi, tabel, diagram dan interpretasi data
berdasarkan grafik wilayah.
45
Gambaran Pelaksanaan Surveilans
Epidemiologi

Diseminasi Data
-Diseminasi informasi disampaikan kepada Dinas Kesehatan Kota
Makassar setiap bulannya biasanya secara manual, tergantung dari
permintaan pihak dinas kesehatan apakah dia via email, online,
ataupun manual paling lambat tanggal 5 ke Dinas Kesehatan. Tapi
dalam hal ini petugas surveilans kadang terlambat dalam
mendiseminasikan data ke Dinas Kesehatan, biasanya keterlambatan
diseminasi dipengaruhi karena terlambat dalam melakukan kompilasi
dan keterlambatan biasanya terhitung 1 – 2 hari.
46
Gambaran Pelaksanaan Surveilans
Epidemiologi

Evaluasi
-Puskesmas Pampang melakukan evaluasi biasanya dalam bulanan
ataupun tahunan untuk penyakit tidak menular.
-Evaluasi lainnya yang dilakukan ialah melalui pertemuan yang
dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Makassar dengan perwakilan dari
setiap puskesmas yang terdapat di Kota Makassar
47
Gambaran Evaluasi Atribut Surveilans
Epidemiologi

Kesederhanaan
Berdasarkan hasil pengamatan di Puskesmas Pampang, tidak terdapat
formulir pengumpulan data penyakit diabetes mellitus di puskesmas
tersebut. Hanya ada buku registrasi pasien yang digabung bersama
dengan data penyakit diabetes mellitus. Jenis laporan yang digunakan
ialah laporan bulanan (LB1).Laporan tersebut dibuat oleh petugas
surveilans khusus penyakit tidak menular.
48
Gambaran Evaluasi Atribut Surveilans
Epidemiologi

Fleksibilitas
Berdasarkan hasil pengamatan, sistem survailans penyakit diabetes
mellitus di Puskesmas Pampang memiliki fleksibilitas yang cukup tinggi,
karena jika terjadi perubahan pada format pelaporan dari petugas
Dinas Kesehatan Kota Makassar, maka pihak puskesmas juga akan
melakukan perubahan pada format untuk menjaga-jaga jika nantinya
data berubah.
49
Gambaran Evaluasi Atribut Surveilans
Epidemiologi

Representativeness
Berdasarkan informasi dari buku registrasi penyakit diabetes mellitus di
Puskesmas Pampang telah mendistribusikan populasinya berdasarkan
waktu dan orang baik itu jenis kelamin, serta kelompok umur dan juga
dapat menguraikan dengan tepat kejadian peristiwa kesehatan
sepanjang waktu.
50
Gambaran Evaluasi Atribut Surveilans
Epidemiologi

Timeliness
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Puskesmas Pampang,
ketepatan pelaporan penyakit diabetes mellitus Puskesmas Pampang
sudah cukup baik karena laporan bulanan sebagian besar sudah tepat
waktu diserahkan ke Petugas Dinas Kesehatan Kota Makassar yaitu
paling lambat tanggal 5. Meskipun kadang-kadang terdapat
keterlambatan 1-2 hari dalam diseminasi data.
51

“Trying to manage diabetes is


hard because if don’t, there are
consequences you’ll have to
deal with later in life.”
-Bryan Adams-
52

Xièxiè
謝謝

Anda mungkin juga menyukai