Kelompok 8
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2018
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3.2 Manfaat
Saat ini, penyakit hipertensi menjadi masalah kesehatan yang sangat serius
dan sering disebut dengan the silent killer. Apabila penyakit ini tidak terkontrol,
akan menyerang target organ, dan data menyebabkan serangan jantung, stroke,
gangguan ginjal, serta kebutaan.
* JNC ~Joint National Committee on the prevention, detection, evaluation and treatment of high
blood pressure, yang berpusat di Amerika
Hipertensi ≥ 140 ≥ 90
Screening adalah suatu upaya dalam penemuan penyakit secara aktif pada
orang-orang yang tanpa gejala (asimptomatik) dan nampak sehat untuk kemudian
mengklasifikasikan mereka ke dalam kategori yang diperkirakan mengidap atau
diperkirakan tidak mengidap penyakit (as likely or unlikely to have the disease)
dengan cara menguji, memeriksa atau dengan prosedur lain yang dapat dilakukan
dengan cepat. Skrining bukan suatu penetapan diagnosis, subyek yang
diketemukan positif atau kemungkinan mengidap suatu penyakit tertentu perlu
dirujuk kembali untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Baku emas atau gold standard adalah standar untuk pembuktian ada atau
tidaknya penyakit pada pasien, dan merupakan sarana diagnostik terbaik yang ada.
Baku emas yang ideal selalu memberikan hasil positif pada semua subjek dengan
penyakit dan hasil negatif pada semua subjek sehat. Dalam praktek hanya sedikit
baku emas yang ideal, sehingga kita sering memakai uji diagnostik terbaik yang
ada sebagai baku emas. Kata terbaik memiliki makna bahwa uji diagnostik
tersebut mempunyai sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi (Syahril, 2005).
2.2.4 Validitas dan Reliabilitas
A. Validitas
1. Sensitivitas
2. Spesifisitas
METODE PELAKSANAAN
Kategori penilaian:
1. Skor 0-2 = tekanan darah normal
2. Skor 3-4 = Pra hipertensi
3. Skor ≥ 5 = Hipertensi
Kuisioner
No. Pertanyaan Ya Tidak Skor
A. Pertanyaan 1 (1) (0)
1. Apakah Ibu sudah
mengalami menopause?
2. Apakah ibu mengkonsumsi
No. Pertanyaan Ya Tidak Skor
garam >5 gram per hari (>1
sendok teh per hari)?
3. Apakah ibu mengkonsumsi
gula >50 gram per hari (>4
sdm per hari)?
4. Apakah Ibu rutin
mengkonsumsi kopi setiap
hari?
5. Apakah Ibu mengkonsumsi
buah dan sayur <400-500
gram per hari (<5 buah
jeruk, apel, manga, pisang
atau <15 sendok makan
sayur yang sudah dimasak
per hari)?
6. Apakah Ibu mengkonsumsi
makanan berlemak dan
minyak goreng >5 sdm per
hari)
7. Apakah Ibu rutin merokok
atau terpapar asap rokok?
8. Apakah Ibu minum alkohol
setiap harinya ?
9. Apakah Ibu memililki
keluarga dengan riwayat
hipertensi?
10. Apakah Ibu memiliki berat
badan obesitas
(BMI>27,49)?
11. Apakah Ibu berjalan 30
menit setiap harinya, 4-5
No. Pertanyaan Ya Tidak Skor
kali per minggu?
12. Apakah Ibu sering
mengalami stress?
B. Pertanyaan 2 (2) (0)
1. Apakah Ibu sering
mengalami sakit kepala
terkadang disertai rasa
mual?
2. Apakah Ibu sering
mengalami sesak di bagian
dada seperti tertekan benda
berat?
C. Pertanyaam 3 (3) (0)
1. Apakah Ibu mimisan saat
mengalami sakit kepala?
Gold standard atau baku emas yang digunakan adalah pengukuran tekanan
darah dengan menggunakan tensimeter. Adapun langkah-langkah mengukur
tekanan darah dengan menggunakan tensimeter yaitu:
1. Lilitkan manset tensimeter pada lengan atas (kiri atau kanan) di atas siku.
Manset dililitkan pada bagian ini karena terdapat pembuluh darah arteri
yang berasal langsung dari jantung yaitu arteri brachialis
2. Upayakan tensimeter diletakkan setinggi atau sejajar jantung, baik dalam
posisi tidur maupun duduk atau berdiri. Tangan yang diperiksa dalam
keadaan rileks.
3. Tutuplah katup pengatur udara pada pompa karet manset tensimeter
dengan cara memutar ke kanan sampai habis.
4. Stetoskop dipasang pada telinga, bagian yang pipih (membran)
ditempelkan pada bagian dalam lipatan siku di sebelah bawah lilitan
manset.
5. Pompalah udara ke dalam manset, maka akan terdengar suara bising arteri
brachialis melalui stetoskop.
6. Teruskan memompa udara ke dalam manset sampai suara bising arteri
tersebut menghilang
7. Pompakan terus udara ke dalam manset sampai tinggi air raksa pada
manometer sekitar 20 mmhg lebih tinggi dari titik ketika suara bising arteri
tersebut menghilang
8. Keluarkan udara dalam manset secara pelan dan berkesinambungan, maka
akan terdengan bunyi pertama kali (suara Korotkof I) sebagai tekanan
sistolik. Bila bunyi tersebut kemudian peka dan pudar lalu menghilang
(suara Korotkoff IV-V) sebagai tekanan diastolik
DAFTAR PUSTAKA