Anda di halaman 1dari 9

52

VII. ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

A. Penyusunan Alternatif Pemecahan Masalah


Berdasarkan penjelasan pada bab sebelumnya, faktor risiko yang
berpengaruh terhadap faktor yang mempengaruhi pengendalian gula darah
pasien dibetes mellitus di wilayah kerja Puskesmas 1 Sumpiuh adalah faktor
pengetahuan dan kepatuhan diet yang rendah. Penelitian yang telah dilakukan
menunjukkan bahwa faktor pengetahuan dan kepatuhan diet berhubungan
dengan kejadian tidak terkontrolnya gula darah dimana pasien DM tipe 2
yang memiliki kadar gula darah tidak terkontrol, lebih banyak yang memiliki
pengetahuan dan kepatuahan diet yang rendah. Dari faktor risiko tersebut
dapat dibuat beberapa alternatif pemecahan masalah pengendalian gula darah
pada pasien DM tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas 1 Sumpiuh sebagai
berikut :
1. Pembagian poster petunjuk diet untuk penderita diabetes mellitus kepada
pasien DM tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas 1 Sumpiuh.
2. Edukasi personal pada pasien diabetes mellitus yang kadar gulanya tidak
terkontrol di wilayah kerja Puskesmas 1 Sumpiuh.
B. Penentuan Alternatif Terpilih
Adanya berbagai keterbatasan meliputi sarana, tenaga, dana, dan waktu
membuat perlunya dilakukan pemilihan prioritas alternatif pemecahan
masalah. Metode Rinke merupakan salah satu metode yang dapat digunakan
dalam memilih prioritas pemecahan masalah. Metode tersebut menggunakan
dua kriteria, yaitu efektifitas dan efisiensi jalan keluar.
Kriteria efektifitas terdiri dari pertimbangan mengenai besarnya
masalah yang dapat diatasi (magnitude), kelanggengan selesainya masalah
(importancy), dan kecepatan penyelesaian masalah (vulnerability). Efisiensi
dikaitkan dengan jumlah biaya (cost) yang diperlukan untuk menyelesaikan
masalah. Penentuan skoring kriteria-kriteria tersebut dapat dilihat pada tabel
7.1.
Tabel 7.1. Kriteria dan Skoring Efektivitas dan Efisiensi Jalan Keluar
53

Skor M I V C
(besarnya (kelanggengan (kecepatan (jumlah biaya
masalah yang selesainya penyelesaian yang diperlukan
dapat diatasi) masalah) masalah) untuk
menyelesaikan
masalah)
1 Sangat kecil Sangat tidak Sangat Sangat murah
langgeng lambat
2 Kecil Tidak langgeng Lambat Murah
3 Cukup besar Cukup langgeng Cukup cepat Cukup murah
4 Besar Langgeng Cepat Mahal
5 Sangat besar Sangat langgeng Sangat cepat Sangat mahal

Prioritas pemecahan masalah kejadian bronkopneumonia di wilayah


kerja Puskesmas 1 Sumpiuh dengan menggunakan metode Rinke adalah
sebagai berikut:
Tabel 7.2. Prioritas Pemecahan Masalah Metode Rinke

Efektivitas Urutan
Daftar Alternatif Jalan Efisiensi M.I.V
No Prioritas
Keluar M I V (C) C
Masalah
1 Pembagian poster 3 2 2 2 6 1
petunjuk diet untuk
penderita diabetes
mellitus kepada pasien
DM tipe 2 di wilayah
kerja Puskesmas 1
Sumpiuh.
2 Edukasi personal pada 3 1 1 2 1,5 3
pasien diabetes mellitus
yang kadar gulanya tidak
terkontrol di wilayah
kerja Puskesmas 1
Sumpiuh
Berdasarkan hasil perhitungan prioritas pemecahan masalah menggunakan
metode Rinke, didapatkan prioritas alternatif pemecahan masalah, yaitu
Pembagian poster petunjuk diet untuk penderita diabetes mellitus kepada pasien
DM tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas 1 Sumpiuh.
54

VIII. RENCANA KEGIATAN

A. Latar Belakang
Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik
dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi
insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Hiperglikemia kronik pada DM
berhubungan dengan kerusakan jangka panjang, disfungsi atau kegagalan
beberapa organ tubuh, terutama mata, ginjal, saraf, jantung dan pembuluh
darah (Purnamasari, 2009). Diabetes mellitus dapat dikategorikan menjadi
Diabetes mellitus tipe 1, Diabetes mellitus tipe 2, Diabetes Gestasional, dan
tipe khusus lain.
Menurut penelitian epidemiologi menunjukan adanya kecenderungan
peningkatan insidensi dan prevalensi DM tipe 2 diberbagai penjuru dunia.
Badan kesehatan dunia (WHO) memprediksi adanya peningkatan jumlah
penyandang DM di Indonesia akan meningkat dari 8,4 juta pada tahun 2000
menjadi 21,3 juta pada tahun 2030, sedangkan International Diabetes
Federation (IDF) memprediksi adanya kenaikan jumlah penyandang DM di
Indonesia dari 9,1 juta pada tahun 2014 menjadi 14,1 pada tahun 2035. Dengan
adanya prediksi peningkatan jumlah penyandang DM tersebut maka akan
menjadi beban bagi semua tenaga kesehatan (PERKENI, 2015).
Diabetes mellitus merupakan penyakit menahun yang akan disandang
selama hidupnya. Sehingga pengelolaan penyakit ini membutuhkan peran serta
dari berbagai pihak, termasuk dokter, perawat, ahli gizi, termasuk pasien serta
keluarga pasien. Selain itu, penyakit DM sangat berpengaruh terhadap kualitas
sumber daya manusia dan berdampak pada peningkatan biaya kesehatan yang
cukup besar (PERKENI, 2015). Berdasarkan data profil kesehatan Puskesmas
1 Sumpiuh, menunjukkan bahwa Diabetes mellitus merupakan penyakit yang
banyak diderita oleh masyarakat khususnya kelompok dewasa. Kejadian
penyakit Diabetes mellitus di Wilayah Kerja Puskesmas 1 Sumpiuh masih
cukup tinggi,dan masih banyak yang tidak terkontrol kadar gula darahnya.
Penatalaksanaan diabetes mellitus dikenal dengan istilah empat pilar
penatalaksanaan diabetes mellitus, yakni edukasi, perencanaan makan, jasmani,
55

dan intervensi farmakologis (PERKENI, 2015). Oleh karena itu peneliti


bermaksud untuk memberikan intervensi berupa edukasi dan panduan
perencanaan makan yang berguna untuk pengendalian kadar gula darah pasien
DM tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas 1 Sumpiuh.
B. Tujuan
Meningkatkan pengetahuan pengendalian kadar gula darah dan
memberikan pedoman diet bagi penderita diabetes mellitus sehingga
harapannya dapat mencegah terjadinya ketidak terkontrolnya kadar gula darah
dan menurunkan resiko komplikasi diabetes mellitus.

C. Materi dan Bentuk Kegiatan


Pembagian poster mengenai panduan diet penderita diabetes mellitus dan
memberikan edukasi pengendalian gula darah.

D. Sasaran
Warga masyarakat kecamatan sumpiuh Banyumas yang didiagnosis
diabetes mellitus tipe 2 dan kadar gula darah yang tidak terkontrol.

E. Pelaksanaan
1. Personil
a. Kepala Puskesmas : dr. Dri Kusrini
b. Pemegang progam prolanis : Sri Wahyuni Sangadah, AMK
b. Pelaksana : Miftachul Hidayah
Fickry Ardiansyah

2. Waktu dan Tempat


a. Hari : Sabtu
b. Tanggal : 22 Juli 2017
c. Tempat : Puskesmas 1 Sumpiuh
56

F. Rencana Anggaran
Biaya:
Poster : Rp 100.000,00
Doubletip : Rp 10.000,00 +
Rp 110.000,00

G. Evaluasi
Kegiatan yang dilakukan kepada warga masyarakat adalah pembagian
poster panduan diet pasien diabetes mellitus. Evaluasi kegiatan tersebut dengan
cara melakukan evaluasi kepatuahan diet, untuk mengetahui informasi yang
disampaikan sudah dapat dipahami dan dipraktekkan oleh penyandang diabetes
mellitus.
57

IX. PELAKSANAAN DAN EVALUASI KEGIATAN

A. Evaluasi Hasil Pelaksanaan


Intervensi kesehatan yang dilakukan adalah pembagian poster tentang
indeks glikemik makanan kepada warga masyarakat. Pembagian poster ini
diharapkan dapat membantu pasien DM tipe 2 untuk mematuhi diet dan
membuat menu makan setiap hari. Pelaksanaan kegiatan pembagian dan
edukasi pasien DM tipe 2 ini melalui 3 tahap yaitu :
1. Tahap Persiapan
a. Perizinan
Permohonan izin dilakukan secara lisan kepada Kepala Puskesmas
I Sumpiuh, dosen pembimbing fakultas, dan pemegang acara prolanis.
b. Materi
Materi yang disiapkan adalah materi tentang pengendalian gula
darah pada penderita DM tipe 2 dan mengenai indeks glikemik
makanan sebagai panduan untuk diet penderita DM tipe 2.
c. Sarana
Sarana yang dipersiapkan berupa poster indeks glikemik makanan.
Indeks glikemik adalah ukuran seberapa besar efek suatu makanan
yang mengandung karbohidrat dalam meningkatkan kadar gula darah
setelah dimakan, dibandingkan dengan glukosa atau roti putih.
2. Tahap pelaksanaan
a. Hari/Tanggal :
Sabtu, 22 Juli 2017 pukul 08.00 12.00
b. Tempat :
Puskesmas 1 Sumpiuh
c. Penanggungjawab :
1) dr. Yudhi Wibowo, M.PH selaku Pembimbing Fakultas
2) dr. Dri Kusrini selaku Kepala Puskesmas 1 Sumpiuh sekaligus
sebagai Pembimbing LapanganPelaksana :
d. Pelaksana
Dokter Muda Unsoed (Fickry Ardiansyah, Miftachul Hidayah)
58

e. Peserta :
Warga masarakat kecamatan Sumpiuh yang menjadi anggota prolanis
DM yang datang ke puskesmas 1 Sumpiuh
f. Pelaksanaan kegiataan :
Pelaksanaan kegiatan berbarengan dengan kegiatan prolanis DM
Puskesmas 1 Sumpiuh. Kegiatan diawali dengan silaturahmi,
kemudian seperti acara prolanis DM biasanya, yaitu pengukuran tensi
darah, pengukuran gula darah, dan pemeriksaan dokter. Tambahan
acara prolanis DM adalah adanya edukasi tentang pengendalian gula
darah dan pembagian poster. Edukasi dan pembagian dilakukakan
bersamaan saat pasien di ukur tensi meternya.
3. Tahap Evaluasi
Tahap evaluasi adalah melakukan evaluasi mengenai 3 hal, yaitu
evaluasi sumber daya, evaluasi proses, dan evaluasi hasil. Berikut ini akan
dijelaskan mengenai hasil evaluasi masing-masing aspek.
1. Evaluasi sumber daya
Evaluasi sumber daya meliputi evaluasi terhadap 5 M yaitu
man, money, method, material, machine.
1) Man
Secara keseluruhan sumber daya dalam pelaksanaan
edukasi dan pembagian poster sudah termasuk baik, konselor
penyuluhan memiliki pengetahuan yang cukup memadai
mengenai materi yang disampaikan. Namun jumlah konselor
kurang karena banyaknya pasien diabetes mellitus yang kadar
gula darahnya tidak terkontrol.
2) Money
Sumber dana juga cukup untuk menunjang terlaksananya
diskusi termasuk untuk menyiapkan sarana dan prasarana.
3) Method
Metode pembagian poster tentang panduan diet sudah
cukup baik, gambar poster cukup menarik dan mudah untuk
dimengerti. Namun edukasi personal kurang efektif.
59

4) Material
Poster panduan diet dan materi edukasi telah dipersiapkan
dengan baik.
2. Evaluasi proses
Evaluasi proses merupakan evaluasi kegiatan yang telah
dilakukan kepada pasien DM. Kegiatan ini bersamaan dengan
kegiatan prolanis DM tanggal 22 Juli 2017. Acara prolanis dimulai
pada pukul 08.00. Ketika peserta datang langsung di cek kadar gula
darah puasa pasien. Pasien sebelumnya telah puasa 8 jam sebelum
datang ke puskesmas. Acara kemudian dibuka dengan sambutan-
sambutan dilanjutkan dengan pengukuran tensimeter dan pemeriksaan
dokter. Edukasi dan pembagian poster dilakukan sambil menunggu
antrian pengukuran tensimeter dan pemeriksaan dokter. Setelah itu
sebelum pulang pasien juga di cek kadar gula darah post prandial
(GD2PP).
Antusiasme peserta prolanis dalam mengikuti serangkaian
acara dapat dilihat dari aktifnya peserta prolanis dalam mendapatkan
informasi mengenai pengendalian diabetes mellitus. Peserta prolanis
yang hadir dalam acara prolanis DM bulan Juli adalah 86. Peserta
yang mendapatkan poster dan edukasi tentang pengendalian kadar
gula darah diutamakan bagi yang kadar gula darahnya tidak
terkontrol. Yaitu sebanyak 30 orang. Secara keseluruhan pelaksanaan
kegiatan berlangsung secara baik.
60

X. Kesimpulan Dan Saran

1. Kesimpulan
Terdapat hubungan yang bermakna antara faktor tingkat pengetahuan
dan kepatuhan diet terhadap pengendalian kadar gula darah pasien
Diabetes Mellitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas 1 Sumpiuh
Banyumas.

2. Saran
Penderita Diabetes mellitus di wilayah kerja Puskesmas 1 Sumpiuh
perlu untuk meningkatkan pengetahuan terkait pengendalian gula darah,
hal tersebut dapat dilakukan dengan cara :
a. Mengadakan penyuluhan secara periodik dan terpadu kepada
masyarakat wilayah kerja Puskesmas 1 Sumpiuh khususnya para
penderita Diabetes Mellitus tipe 2 tentang pengendalian gula darah.
b. Mengadakan pengecekan glukosa darah secara rutin, untuk mengetahui
pengendalian kadar gula darah dan deteksi dini komplikasi yang
mungkin terjadi pada pasien DM tipe 2.

Anda mungkin juga menyukai