Anda di halaman 1dari 50

SURVEILANS GIZI

Dr. Hj. Sri Hartiningsih, dr.,M.Kes.


Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah
Surabaya
Definisi
 Epidemiologi  Surveilans
 Mempelajari  Bahasa Perancis
wabah/epidemi  Arti :
peny,menular pengamatan,pengaw
 Memp.distribusi peny. asan dengan
 Ilmu yg perhatian penuh dan
memp.distribusi dan seringkali
determinant masalah mengandung
kes. kecurigaan
input proses output

Data masalah Sistem Informasi


Kesehatan/ pelaporan epidemiologi
gizi gizi

interprestasi

Perencanaan
Evaluasi
Pengendalian
Surveilans Gizi
(National Academy of Science.AS)
 Adalah kegiatan pengamatan terhadap status
gizi agar pengambilan keputusan dan
penentuan kebijakan dan program dapat
terarah, terarah pada perbaikan gizi bagi
keluarga miskin
 Syarat:
1. Pengumpulan informasi secara periodik
2. Data periodik tsb dapat dianalisis untuk
digunakan sebagai bahan pengambilan
keputuan dalam pengelolaan program gizi
Jadi Surveilans Gizi :
Suatu sistem monitoring dan bertanggung
jawab terhadap keadaan pangan dan gizi
 Surveilans Gizi
 Gizi lebih rumit karena berkaitan dengan
masalah kemiskinan
 Kesulitan mengidentifikasi penyebab
karena banyak faktor yang berpengaruh
 Penanganan komplek karena banyak
sektor yang terkait
Ruang lingkup surveilans gizi
 Sebagai suatu sistem :
 Komponen informasi, informasi tidak akan
ada gunanya bila tidak digunakan sebagai
bahan pertimbangan/tindakan
 Komponen tindakan, tindakan harus selalu
berdasarkan informasi yang ada  harus
tepat waktu berdasarkan kebutuhan para
pengambil keputusan
Manfaat surveilans gizi
 Monotoring program gizi  perencanaan
program,prediksi masa depan
 Manajemen dan evaluasi program
mencari/mengobservasi indikator² masalah
gizi baru dalam program yang sedang brejalan
 Timely warning and intervention system 
sistem Isyatat Dizi dan intervensi suatu sistem
yang ditujukan untuk mencegah malnutrisi
dengan cara melihat ketersediaan makanan
yang dikonsumsi
Peranan Surveilans Gizi
 Memonitoring variabel-variabel yang
menyebabkan timbulnya masalah gizi 
variabel makanan dan variabel non
makanan
 Faktor yang berpengaruh pada variabel
makanan  produksi ,keberadaan ,daya
keterjangkauan,keamanan dst
 Faktor yang berpengaruh pada variabel
non makanan  infeksi,sanitasi,pelayanan
Tujuan surveilans gizi
 Menentukan status gizi penduduk dan pend
yang mempunyai resiko  tanda,luas dan
pasang surutnya kejadian
 Menyediakan informasi yang dpt digunakan
untuk analisa sebab dan faktor terkait
 Menyediakan informasi bagi pemerintah untuk
menentukan prioritas.
 Memberikan peramalan tentang perkembangan
masalah gizi y.a.d berdasarkan trend yang ada
 Melakukan pemantauan program pangan dan
gizi serta menilai efektifitasnya
Kegiatan surveilans
 PENILAIAN PENDAHULUAN
 Tentukan jenis,tingkat luas/besar maslah dan waktu
terjadinya  masalah pangan: cadangan/ketersediaan
makanan,makanan pokok penduduk,pola konsumsi
 Pengenalan & penggambaran kelompok² khusus yang
mempunyai resiko  biologis(kelompok umur,jenis
kelamin,status faal), situasi fisik (
pedesaan,perkotaan,daerah ekologi  gurun,hutan
hujan,sumber pangan pertanian)
 Sebab-sebab terjadinya masalah  status gizi dan
faktor penyebabnya
Kegiatan surveilans
PENGUMPULAN DATA
1.Sifat indikator yang digunakan :
sensitif,sederhana,fleksibel,cukup
mewakili,kecepatan,frekuensi tersedianay data,biaya
 peristiwa,pengukuran,indikator,parameter
2.Sumber data/indikator
- data yang dicatat rutin,yang selalu tersedia
- data yang insedental yaitu yang dikumpulkan sewaktu
- data tambahan yang diperoleh dari instansi terkait
 sumber data,variabel
Kegiatan surveilans
 PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA
 Memahami kualitas data yang
dikumpulkan
 Menarik kesimpulan
 Melihat
kecenderungan,perbandingan,perbanding
an suatu kecenderungan
Kegiatan surveilans
 PENYAJIAN DATA
 Teks gambaran variabel yang diuraikan dalam
bentuk tulisan
 Tabel  bila terdiri 2 variabel bisa tab.silang
 Grafik  membantu membaca mengerti dengan
cepat situasi masalah
 Poligon menggambarkan proporsi maslah
yang ada
 Spot Map  membantu melihat distribusi
penyebaran masalah
Kegiatan surveilans
 PENYEBARAN LUASAN HASIL
 Hasil surveilans gizi akan bermanfaatn bila
diinformasikan pada pihak-pihak yang
berkepentingan : kepala Daerah,pengambil
keputusan,pembuat perencanaan
 Syarat : bahasa sederhana dan mudah
dipahami
 Cara : membuat laporan tertulis , presentasikan
hasil pada pertemuan yang ilmiah/rapat
koordinasi, membuat tulisan pada media massa
Langkah-langkah surveilans gizi
 1.Tentukan besarnya masalah
penanggulangan besarnya angka
kejadian,besarnya angka kematian,apakah bisa
ditanggulangi/dicegah

 2. Diskripsikan dng jelas sistem surveilans yang


akan dikembangkan  tujuan,masalah gizi yang
mana yang diamati,bagan alur dari
sistem,uraikan komponen operasional
LANGKAH-LANGKAH
SURVEILANS
 KOMPONEN OPERASIONAL
 Siapa yang diamati
 Dimana lokasi pengamatan
 Bahan dan data apa yang akan dikumpulkan
 Siapa yang memberi bahan/data tersebut
 Bagaimana data tersebut akan diolah dan cara
pengolahannya
 Siapa yang akan melakukan analisis data
 Bagaimana cara menganalisis dan seberapa sering
dilakukan analisa
 Informasi untuk siapa,bagaimana cara menyampaikan
hasil
LANGKAH-LANGKAH
SURVEILANS
 3. Buat perencanan sumber
daya(tenaga,dana,sarana) yang berperan
 mendukung sistem surveilans 
keberlangsungan sistem surveilans tsb.
 4. Bat perencanaan untuk tindakan
monitoring dan evaluasi dari sistenm
surveilans serta kemungkinan untuk
memodifikasi sistem surveilans untuk
perkembangan lebih lanjut.
POVERTY

LOW OF KNOWLEDGE AND SKILL

POOR OF :
POOR OF FOOD POOR OF HEALTH CARE
ENVIRONMENTAL SANITATION
SECURITY IN THE PATTERN OF MOTHER
CLEAN WATER
HOUSEHOLD LEVEL AND INFANT
HEALTH SERVICES

LOW OF NUTRIENT
INFECTIOUS DISEASE
CONSUMPTION

PROTEIN ENERGY MALNUTRITION


Kurang gizi

Makan Penyakit
tidak seimbang infeksi

Sanitasi
Persediaan
Air bersih
pangan↓ Pola asuh anak↓
yankes↓

Pemberdayaan wanita &kel.


Pemanfaatan SDM ↓

Krisis ekonomi,politik
Dan sosial
USIA LANJUT
KURANG GIZI

BBLR BALITA
KEP

WUS KEK
BUMIL KEK
(kenaikan BB REMAJA&USIA
Rendah) SEKOLAH

INDIKATOR PADA SURVEILAN GIZI


 Definisi
 Yang dimaksud dengan berat badan lahir
rendah adalah berat badan bayi lahir hidup
dibawah 2500 gram yang ditimbang pada saat
lahir
 A.Untuk screning invidu :
 a.Indikator : berat badan lahir
 b.Cut –off : BBL < 2500 gram
 C.Sumber data : bidan desa/dukun terlatih
 d.Frekuensi : setiap ada bayi lahir
 e.Tujuan : penapisan bayi untuk
diberi perawatan
 Pengguna : Puskesmas
 a.Indikator : prevalensi bayi BBLR
 b.triger level : prevalensi BBLR > 15%
 c.Sumber data: Puskesmas
 d.Frekuensi : sekali setahun
 e.Tujuan : Evaluasi gizi ibu dan anak
 f.Pengguna : Kecamatan
 a.Indikator : prevalensi bayi BBLR
 b.triger level : prevalensi BBLR > 15%
 c.Sumber data: Kecamatan
 d.Frekuensi : sekali setahun
 e.Tujuan : Evaluasi gizi ibu dan anak
 f.Pengguna : Kabupaten dan propinsi
 DEFINISI :
 Gangguan pertumbuhan bila BGM atau 3 kali
penimbangan tidak naik berat badannya
 a.Indikator : pertumbuhan berat badan
(SKDN)
 b.Cut-off : - BGM (BB/U < -3SD dan 3T
 c.Sumber data: Posyandu
 d.Frekuensi : sekali sebulan
 e.Tujuan : screning balita  rujukan
 f.Pengguna : Puskesmas
 a.Indikator : %N/(D-O-B)D/S 80% dan
% BGM/D
 b.Triger level : %N/(D-O-B) < 60%
 % BGM >1%
 c.Sumber data : Puskesmas/kecamatan
 d.Frekuensi : sekali sebulan
 e.Tujuan : evaluasi keadaan pertumbuhan
balita untuk tindakan preventif terhadap memburuknya keadaan
gizi
 f.Pengguna : Kecamatan/kabupaten,propinsi
 S= jumlah balita yang ada di desa tsb
 K=jumlah balita yang mendapatkan KMS
 D= jumlah balita yang datang dan ditimbang
 N=jumlah balita yang ditimbang dan naik
Bbnya
 D/S = tingkat partisipasi masyarakat dgn cut
off point 70%
 N/S=keberhasilan program
 Definisi :
 Gizi kurang bila BB/U - 2SD
 Gizi buruk bila BB/U < -3SD
 a.Indikator : BB/U
 b.cut of point : BB/U < -2SD dan BB/U<-3SD
 Gizi buruk,marasmus
 kwashiorkhor
 c.Sumber data : Puskesmas
 Pelacakan gizi buruk,
 kunjungan pasien
 d.Frekuensi : setiap ditemukan kasus
 e.Tujuan : untuk tindakan treatment
khusus terhadap bagi penderita
 f.Pengguna : Puskesmas
 a.Indikator : prevalensi gizi kurang dan gizi
buruk
 b.Triger level : prevelansi gizi kurang >20% /
 Prevalensi gizi buruk > 1%
 c.Sumber data : Pemantauan Status Gizi /BPS
 d.Frekuensi : sekali setahun
 e.Tujuan : evaluasi perkembangan
keadaan gizi balita untuk
program dan perumusan c
kebijakan (nasional)
 f.Pengguna : Kabupaten,propinsi,pusat
 Gangguan pertumbuhan anak usia masuk
sekolah adalah pencapaian tinggi badan anak
baru sekolah
1. Refleksi keadaan gizi masyarakat
2. Gambaran keadaan sosial ekonomi
masyarakat
3. Gambaran efektifitas upaya perbaikan gizi
masa balita
 Indikator:prevalensi pendek
 Cut of point (TB/U - <-2SD)
 Triger level : prevalensi pendek >20%
 Sumber data : pemantauan pendek
 Frekuensi : 5 tahun sekali
 Tujuan : evaluasi perkembangan keadaan gizi
masyarakat ,keadaan sosial ekonomi masyarakat dan
efektifitas upaya perbaikan keadaan gizi masa balita
 Pengguna : kabupaten,propinsi,pusat
 Definisi :
 KEK ibu hamil  LILA < 23,5
 KEK WUS  IMT < 18,5
 Resiko KEK WUS  LILA < 23,5
 Indikator: LILA
 Triger level : LILA < 23,5
 Sumber data : kohor ibu hamil bidan
desa, puskesmas
 Frekuensi : setiap ditemukan ibu hamil
 Tujuan : screning ibu hamil KEK
untuk penyuluhan dan
intervensi
 Pengguna : Puskesmas
 Indikator: KEK  IMT dan resiko KEK
 LILA
 Triger level : KEK  IMT < 18,5
Resiko KEK  LILA < 23,5
 Sumber data : Survei cepat dan
suskernas(KEK WUS) dan
Susenas (resiko KEK)
 Frekuensi : sekali dalam 3 tahun
 Pengguna : Propinsi dan pusat
• Indikator : Prevalensi GAKY /TGR
anak sekolah
 Ekskresi Yodium
Urine(EYU)
 Konsumsi garam Yodium rumah
tangga
• Trigger level : TGR >15%
 EYU 100mcg/dl >50%
 konsumsi GB(30ppm)>80%RT
• Sumber data : Survei nasional pemetaan GAKY
Susenas dan monitoring GB Kab.
• Frekuensi : 3 tahun sekali dan sekali setahun
• Pengguna : Kabupaten,propinsi,pusat

• Pengguna :
 Indikator :Kasus Xeropthalmia
 Trigger level :setiap ada kasus
 Sumber data : Laporan Puskes/RS
 Frekuensi : setiap ada kasus
 Tujuan :Tindakan cepat
 Pengguna : Kabupaten
,propinsi,pusat
 Indikator :prevalensi X1B
Prev.Serum retinol
 Trigger level :Prev.X1B >0,5%
Prev.serum retinol
(<20mcg/dl) > 0,5%
 Sumber data : Survei Vit.A
 Frekuensi : sekali dalam 10 tahun
 Pengguna : propinsi,pusat
 Definisi :
 Masalah defisiensi intake makro dan mikro
mikronutrient di masyarakat
 Kegunaan :
 Memberikan gambaran perkembangan
konsumsi makro dan mikro nutrient serta pola
konsumsi masyarakat
 Indikator :Prev.defisit E, P,mikro
 Trigger level :Prev.RT kons.energi
(<70% RDA) >30%
Prev.RT kons.Protein
(<70%RDA)>30%
 Sumber data : Pemantauan Kons.Gizi
 Frekuensi : sekali dalam 3 tahun
 Tujuan :evaluasi perkembangan masalah dan
untuk analisa faktor-faktor yang berkaitan dan
memberi masukan pada ketersediaan pangan
 Pengguna : Kabupaten,propinsi,pusat
 Definisi :
 Defisiensi zat besi yang diindikasikan dengan
kadar Hb darah < 11mg% (wanita hamil) atau
<12 mg% pada wanita tidak hamil
 Kgunaan :
 Memberikan gambaran perkembangan
masalah anemia dan besarannya
 Indikator :Prev.anemi kel.umur
 Trigger level :belum ada ketentuan
 Sumber data : badan Litbangkes,BPS
Surkesnas
 Frekuensi : sekali dalam 3 tahun
 Tujuan :Ev.untk.prog.kebijakan
 Pengguna :Pusat
 Definisi :
 Keadaan darurat yang dimaksud adalah situasi yang
terjadi akibat konflik politik,bencana alam/konflik
lainnya yang mengakibatkan banyak penduduk keluar
dari daerah tempat tinggalnya dan tinggal di lokasi
baru (tempat pengungsian
 Kegunaan:
 Memberikan masukan dalam kaitannya dengan
penanganan pangan dan gizi dalam keadaan darurat
 Indikator :Prev.wasting (BB/TB)
 Trigger level :Prev.BB/TB
(<-2SD)>15% ( 10-15%)
dengan angka kematian
kasar 1/10000,kematian gizi
buruk >1%
 Sumber data : Survei cepat di lokasi darurat
 Frekuensi : saat terjadi
darurat,monotoring
 Tujuan : manajemen penanganan mas.gizi
pada saat darutat
 Pengguna :kab,prop,pusat,Int,LSM
 Definisi :
 Masalah gizi lebih adalah mulai dari
overweight sampai dengan obese
 Kegunaan :
 Memberikan gambaran maslah gizi lebih
terutama di daerah perkotaan
 Indikator :Prevalensi IMT >25
 Trigger level :Prevalensi IMT(>25) >10%
 Sumber data : Survei cepat
 Frekuensi : sekali dalam 3 tahun
 Tujuan : manajemen masalah gizi
 Pengguna :Propinsi ,pusat

Anda mungkin juga menyukai