FERRY
Politik dan Pangan
• kerawanan pangan memang dari dulu telah
mengemuka menjadi salah satu tantangan
besar umat manusia. Negara punya tugas
besar untuk memenuhi kebutuhan pangan
rakyat. Maka menjadi tidak mengherankan
jika urusan perut ini adalah salah satu
dagangan politik paling laris untuk merebut
hati masyarakat. Sekaligus menjadi salah satu
indikator kesuksesan pemerintah dalam
mengurus bangsa
• Pangan kini juga telah berubah fungsi. Tak
hanya sebagai komoditas ekonomi namun
juga menjadi komoditas politik. Pangan mulai
dipergunakan sebagai alat soft dan hard
diplomacy bagi satu Negara untuk
menancapkan pengaruhnya pada Negara lain.
• Maka menjadi tidak mengherankan apabila
pemenuhan kebutuhan pangan adalah
tanggung jawab Negara itu sendiri. Mustahil
apabila menggantungkan kebutuhan makan
rakyat dari Negara lain. kedaulatan sebuah
Negara bisa dipertanyakan apabila untuk
memberi makan rakyatnya dia harus
bergantung dari impor.
• Negara yang berdaulat pangan memiliki
kekuatan besar untuk menekan Negara lain.
Setelah era perang dunia, kuat tidak nya suatu
Negara tidak lagi dilihat dari kekayaan
ekonominya, ideologi politik, dan kekuatan
militernya tapi dari kemampuannya untuk
mandiri dan berdaulat pangan.
Masalah gizi
Tidak dapat dipungkiri angka gizi buruk terus
membengkak walaupun pemeritah mengklaim
bahwa angka gizi buruk terus menurun. Berbagai
indicator tingginya angka gizi buruk karena
himpitan ekonomi, tidak meningkatnya kualitas
hidup
Seringkali angka gizi buruk dimanipulasi oleh pemangku
kebijakan sehingga sering faktaa yang disajikan berbeda
dengan realiasnya.